v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian ini dengan judul “Karakterisasi Bakteri Endofit Penghasil Fitohormon Iaa (Indole Acetic Acid ) Dari Kulit Batang Tumbuhan Raru ( Cotylelobium Melanoxylon)” yang merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sains di jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini antara lain : Ibu
Dra. Uswatun Hasanah, M.si, selaku dosen pembimbing dan ketua Laboratorium
Biologi serta Bapak Idramsa, S.Pd, M. Si yang telah banyak meluangkan waktu
dalam membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan kepada penulis
selama melaksakan penyusunan skripsi ini. Kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si
selaku dosen Pembimbing Akademik.
Kepada kedua orang tua, Ayah Sabaruddin Tanjung dan ibu Lastri, Abang
Al – Asyir Sihombing, Adik Gunawan Tanjung, Ifan Tanjung dan Dini Tanjung,
Bapak Budi, Unde Darma, Atok dan Nenek Darwin yang dengan tulus dan
sepenuh hati memberikan dorongan moril dan materil bagi keberhasilan penulis,
serta seluruh keluarga atas segala doa dan dukungannya, penulis ucapkan terima
kasih.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Wana, Vivi, Dila, Deby,
Rudi, Yahya, Nova, Kiki, serta Laboran Biologi yang sudah banyak membantu
penulis dalam melaksanakan penelitian dan penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada kelas Non Dik B 2011 yang memberi dukungan dan semangat
vi
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga
proposal ini bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penulisan skripsi ini.
Medan, Maret 2015
Penulis
iii
KARAKTERISASI BAKTERI ENDOFIT PENGHASIL FITOHORMON IAA (Indole Acetic Acid) DARI KULIT BATANG TUMBUHAN
RARU (Cotylelobium melanoxylon)
Suci Rahmadhani Tanjung (NIM 4111220008)
ABSTRAK
iv
CHARACTERIZATION OF FITOHORMON IAA ( Indole Acetic
Acid) PRODUCING ENDOPHYTIC BACTERIA OF STEM
SKIN RARU (Cotylelobium melanoxylon)
Suci Rahmadhani Tanjung (NIM 4111220008)
ABSTRACT
vii 3.5. Identifikasi dan Karakterisasi Bakteri Endofit Penghasil IAA 18 3.5.1.Karakterisasi Morfologi Bakteri 18 3.5.1.1. Pengamatan Morfologi Bakteri 18
viii
3.5.2. Uji Biokimia pada Bakteri 19
3.5.2.1.Fermentasi Karbohidrat 19
3.5.2.2.Produksi H2S 20
3.5.3. Karakterisasi Fisiologi 22
3.5.3.1.pH dan Temperatur 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 23
4.1. Hasil Penelitian 23
4.1.1. Seleksi Bakteri Endofit Penghasil Fitohormon IAA
(Indole Acetic Acid) 23
4.1.2. Karakterisasi Bakteri Endofit Penghasil IAA 24 4.1.2.1 Karakterisasi Bakteri Endofit Dari Segi Morfologi 24 4.1.2.2 Karakterisasi Bakteri Endofit Dari Segi Biokimia 25 4.1.2.3 Karakterisasi Bakteri Endofit Dari Segi Fisiologi 35
4.2. Pembahasan 39
4.2.1. Bakteri Endofit Penghasil IAA ( Indole Acetic Acid) 39 4.2.2. Karakterisasi Bakteri Endofit Penghasil IAA 42 4.2.2.1 Karakteristik Bakteri Endofit Dari Segi Morfologi 42 4.2.2.2 Karakteristik Bakteri Endofit Dari Segi Biokimia 43
4.2.2.2.1 Fermentasi Karbohidrat 43
4.2.2.2.2 Uji H2S 44
4.2.2.3Karakter Fisiologi Bakteri 51
4.2.2.3.1 pH dan Suhu 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 53
5.1. Kesimpulan 53
ix
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang.
Tumbuhan raru (Cotilelobium melanoxylon) merupakan tumbuhan liar
yang banyak digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari – hari dan mulai
mengalami kepunahan dan kurang dilestarikan. Kulit baatang tumbuhan raru
sering digunakan masyarakat Tapanuli dalam pembuatan tuak. Telah diketahui
bahwa kulit batang tumbuhan raru memiliki kandungan tannin yang cukup tinggi
dan cocok digunakan sebagai bahan pengawet makanan dan juga digunakan
sebagai obat penyakit gula/dibetes dengan cara meminum air rebusannya. Bakteri
endofit dapat ditemukan hampir di semua tumbuhan di muka bumi ini
(Prihatiningtias, dkk., 2008). Bakteri endofit hidup dalam jaringan suatu tanaman,
tanpa menimbulkan efek negatif pada tanaman tersebut (Yuniwati, 2011). Selain
itu penelitian sebelumnya telah berhasil mengisolasi bakteri dan jamur endofit
yang berpotensi sebagai anti jamur dan anti bakteri pathogen dari kulit tumbuhan
raru, dalam hal ini peneliti ingin melihat potensi bakteri endofit dibidang
pertanian.
Pertanian modern saat ini bergantung pada penggunaan pupuk kimia
diantaranya seperti urea, ZA, TSP atau SP-36,dan KCL sangat sering digunakan
oleh petani untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman (Suriaman, 2010). Namun
penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang
lama dapat menyebabkan tercemarnya lingkungan dan merusak kondisi alam, hal
ini karena tidak semua zat kimia yang terdapat pada pupuk sintesis dapat diserap
oleh tanaman (Silitonga, dkk., 2012). Romi (2012) melaporkan bahwa sebagian
molekul kimiawi akan merusak regenerasi humus dan sebagian yang lainnya akan
hilang karena penguapan dan pencucian yang terbawa oleh air hujan (run off).
Dalam upaya mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
penggunaan pupuk kimia yang berlebihan banyak usaha yang dapat dilakukan.
(Retnowati, dkk (2013) melaporkan bahwa salah satu teknologi alternatif yang
dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan adalah dengan
kerusakan ekologi (Silitonga, dkk., 2012). Hal ini dapat dilakukan dengan
pemanfaatan mikroorganisme yang berasal dari alam (Khairani, 2009).
Mikroorganisme di alam memiliki keanekaragaman yang berlimpah dan
juga memilki peranan yang luar biasa bagi manusia khususnya dibidang pertanian
(Lay, dkk., 1994). Mikroorganisme di alam dapat berupa mikroorganisme
simbiotik dan nonsimbiotik (Danafriatna, 2010). Mikroorganisme nonsimbiotik
adalah mikroorganisme yang hidup bebas dan mandiri di dalam tanah sedangkan
mikroorganisme simbiotik yaitu mikroorganisme yang beinteraksi dengan
tanaman seperti mikroorganisme endofit (Annonim, 2013). Mikroorganisme
endofit dapat berupa bakteri atau fungi yang merupakan contoh mikroorganisme
berpotensial dibidang pertanian (Silitonga, dkk., 2012).
Bakteri endofit hidup dalam jaringan suatu tanaman tanpa menimbulkan
efek negatif pada tanaman tersebut (Yuniwati, 2011 ). Didalam jaringan tanaman,
bakteri endofit berada didalam sel, diruang antar sel atau jaringan dalam
pembuluh (Resti, dkk., 2013). Bakteri endofit dapat diisolasi dari permukaan
benih, akar, batang, daun (Tarabily, dkk., 2003) dan kotiledon yang sudah steril
(Resti, dkk., 2013). Salah satu peranan bakteri endofit adalah sebagai pupuk alami
dengan menghasilkan hormone pertumbuhan IAA (Indole Acetic Acid).
Hormon IAA adalah hormon kunci bagi berbagai aspek pertumbuhan dan
perkembangan tanaman (Aryantha, 2004). Beberapa bakteri endofit pernah
diisolasi dari tanaman padi, tebu, sorgum, rumput dan jagung (Sujianto, dkk.,
2009). Silitonga, dkk (2012) melaporkan bahwa bakteri endofit dapat
memproduksi hormone pertumbuhan yaitu IAA (Indole Acetid Acid).
Suriaman (2010) melaporkan bahwa bakteri endofit yang diisolasi dari
akar tanaman kentang berpotensi dalam mengahasilkan hormon IAA. Selain itu
Tarabily (2003) juga melaporkan bahwa bakteri endofit yang diisolasi dari akar
tanaman jagung dapat dimanipulasi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
jagung, dimana kelompok bakteri yang ditemukan adalah Bacillus sp dan
Pseudomonas sp. Penelitian bakteri endopit yang menghasilkan hormon Indole
Acetic Acid (IAA) juga dilakukan oleh Retnowati, dkk (2013) yang mana peneliti
berpotensi menghasilkan Indole Acetic Acid (IAA). Tarigan, dkk (2010) juga
mendapatkan lima isolat bakteri endofit dari akar tanaman kedelai, yang dapat
menghasilkan hormon IAA.
Anggara, dkk (2010) juga melaporkan bahwa terdapat empat isolat bakteri
endofit dari ubi jalar yang berpotensi menghasilkan hormon IAA, yaitu isolat
A1,B1,B2 dan B3 dengan karakter yang berbeda – beda. Selain itu bakteri endofit
dari kelompok actinomietes dan Corynebacterium yang diisolasi dari tanaman
gandum juga berpotensi dalam menghasilkan auksin, dimana penambahan IAA
pada media kultur jaringan yang dihasilkan oleh bakteri endofit kelompok
actinomycetes dan corynebacterium dapat meningkatkan kapasitas
perkecambahan (Merzaeva, dkk., 2010) dan mempercepat pertumbuhan bibit
ekplan gandum yang dibudidayakan dengan teknik in vitro (Yadav, dkk., 2012).
Penelitian tentang bakteri endofit yang dapat menghasilkan hormon IAA juga
telah dilakukan oleh Inyoman, dkk (2004) dimana didapat bakteri endofit
kelompok actinomicetes, streptomyces griseoviridis dan pseudomonas fluorescens
yang mampu memproduksi auksin indole-3-acetic-acid secara in vitro.
Penelitian bakteri endofit yang menghasilkan hormon IAA banyak
diisolasi dari tanaman budidaya. Tanaman liar seperti tumbuhan raru
(Cotylelobium melanoxylon) tidak tertutup kemungkinan untuk menghasilkan
bakteri endofit yang berpotensi sebagai penghasil IAA. Berdasarkan uraiaan
tersebut peneliti ingin meneliti bakteri endofit yang diisolasi dari tumbuhan liar
yang dapat menghasilkan hormon pertumbuhan Indol acetid acid (IAA). Hal ini
dipilih tumbuhan raru (Cotylelobium melanoxylon) karena tumbuhan ini adalah
tumbuhan liar dan sering dimanfaatkan oleh masyarakat Tapanuli Tengah dalam
kehidupan sehari – harinya. Telah diketahui bahwa kulit batang tumbuhan raru
(Cotylelobium melanoxylon) digunakan oleh masyarakat Tapanuli dalam
pembuatan minuman tradisional tuak (nira aren) untuk menambah cita rasa dan
kadar alkohol yang sesuai dan mencegah buih (Anonim, 2010). Cotylelobium
melanoxylon adalah family Dipterocarpaceae yang merupakan family tumbuhan
kecil hingga sangat besar, kayunya mengandung dammar, batang berbentuk
selindris, berlekuk dan biasanya berbanir (Anonim, 2013).
Atas dasar inilah peneliti ingin mengkarakterisasi bakteri endofit yang
mampu menghasilkan Indole acetic acid dari Cotylelobium melanoxylon,
sehingga diharapkan bakteri endofit yang diperoleh nantinya mampu
menghasilkan IAA yang dapat digunakan dalam bidang pertanian serta
dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini yaitu menyeleksi bakteri endofit penghasil
Indole Acetic Acid dari batang tumbuhan raru (Cotylelobium melanoxylon) dan
mengkarakterisasi berdasarkan morfologi, biokimia, dan fisiologinya.
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pada penyeleksian bakteri endofit yang
dapat menghasilkan hormon IAA dari batang tumbuhan raru (Cotylelobium
melanoxylon) dan mengkarakterisasi berdasarkan morfologi, biokimia dan
fisiologinya.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Apakah isolat bakteri endofit dari tumbuhan raru (Cotylelobium
melanoxylon) dapat menghasilkan fitohormon IAA (Indole Acetic Acid) ?
2. Bagaimana karakterisasi bakteri endofit yang dapat menghasilkan IAA
(Indole Acetic Acid) berdasarkan morfologi, biokimia dan fisiologinya?
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu :
1. Mendapatkan isolat bakteri endofit yang dapat menghasilkan fitohormon
IAA
2. Mengetahui karakteristik bakteri endofit yang dapat menghasilkan IAA dari
kulit batang tumbuhan raru (Cotylelobium melanoxylon) berdasarkan
1.6.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat tentang bakteri endofit
yang dapat menghasilkan hormon indole acetic acid (IAA) yang terdapat dalam
kulit batang tumbuhan raru (Cotylelobium melanoxylon) sehingga dapat dijadikan
sebagai sumber informasi dan referensi bagi mahasiswa dan masyarakat,
khususnya dibidang pertanian.
53 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Dari ke 24 isolat bakteri endofit yang telah diuji kemampuannya dalam
menghasilkan IAA (Indole Acetic Acid) didapatkan 2 isolat bakteri
endofit yang memiliki kemampuan dalam menghasilkan IAA yaitu
bakteri endofit dengan kode isolat ER 15 dan ER 23.
2. Berdasarkan karakteristik morfologi bakteri, isolat bakteri endofit ER 15
memiliki bentuk koloni yang bulat dengan tepi koloni rata, warna koloni
putih bening, dengan permukaan licin, elevasi yang rata, dan termasuk
gram negatif sementara itu untuk isolat bakteri ER 23 memiliki bentuk
koloni yang bulat, tipe tepi koloni berombak, warna koloni putih dengan
permukaan licin, elevasi yang rata dan termasuk golongan bakteri gram
positif. Berdasarkan karakteristik biokimia bakteri, Isolat bakteri endofit
ER 15 dan ER 23 dapat memfermentasi karbohidrat, memfermentasi gula
dengan konsentrasi yang rendah, menghasilkan asam campuran, dapat
mereduksi litmus, menghasilkan enzim gelatinase, katalase. Tidak dapat
menghasilkan enzim urease, sitrase dan tidak dapat menghidrolisis
hydrogen sulfida. Berdasarkan karakteristik fisiologinya, isolat bakteri
endofit ER 15 memiliki kemampuan untuk dapat tumbuh optimum pada
suhu 350C dan tumbuh dengan baik pada pH 7,2 dan 8,9 sementara
untuk isolat bakteri endofit ER 23 dapat tumbuh optimum pada suhu 300
C – 400 C dan tumbuh dengan baik pada semua perlakuan pH yang
54 5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan
agar :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap bakteri endofit yang
mampu menghasilkan IAA, hingga dapat diketahui sampai tingkat
55 DAFTAR PUSTAKA
Annonim A (2012) Http://Www.Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Endofit. (Diakses Pada Tanggal 24 Oktober 2014).
Annonim A (2013) Www. Iucnredlist. Org/Cotylelobium %Melanoxulon_ Files/ Redlist_Logo_Gif (Diakses Pada Tanggal 24 Oktober 2014).
Annonim B (2012) Http://www.Puji.Peje.Blogspot.Com/../Uji_Hidrolisi_Gelatin. (Diakses Pada Tanggal 3 November 2014.
Annonim B (2013)
Http://www.Id.M.Wikipedia.Org/../Uji_Biokimia_Bakteri.Com (Diakses Pada Tanggal 1 November 2014) ).
Annonim C (2012) http://amybiologi.blogspot.com/2012/03/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan.html (Diakses pada tanggal 4 November 2014).
Aryantha (2002) Mikroba Penghasil Fitohormon. Bogor. Institut teknologi Bandung.
Awad., Diaz, R., , Roslinda, A., Malek., Zalina, R, A., El Enshasy ( 2012 ) Efficient Production Process For Food Grade Acetic Acid By Acetobacter Aceti In Shake Flask And In Bioreactor Cultures. E-Journal Of Chemistry. 9(4) 203-207
Anggara, S., Yuliani., Lisana,L., (2010) Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Endofit Penghasil Hormon Indole Acetic Acid Dari Akar Tanaman Ubi Jalar. Issn: 2252-3979 Http://Ejournal.Unesa.Ac.Id/Index.Php/Lenterabio.
Ali, M., Vora, D (2014) Potential Of Endophytic Bacteria Isolated From Vitex Negundo L. To Produce Auxin. Research Journal Of Recent Sciences Issn 2277-2502 . 3(8) : 38-42.
Amrutha, V., Sudhir, A,P., Chowdapa (2014) Plant growth promoting potential of a novel endophytic curtobacterium ceg : isolation, evaluation and formulation. Annalis of Biological research. 5 (5) : 15 – 21
Bhatt, dkk (2013) Isolation And Identification Of Root Nodul Bacteria Of Mang Bean (Vigma radiate L ) for biofertilizer production. Interbational Journal Of Research In Pure And Applied Microbiology 3 (4) : 127 – 133
56 Danafriatna (2010) Biokimia Penambatan Nitrogen Oleh Bakteri Non Simbiotik.
Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah 1 (2) : 4 - 5
Fatiqin (2008) Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Endofit Dari Daun Dan Kulit Pulai (Alstonia Scholaris) Sebagai Penghasil Senyawa Anti Bakteri Terhadap Bakteri E.Coli Dan Staphylococcus Aureus. Jurnal Sains. Http://wwwjournal.Saints.Teknolog I
Fardiaz S (1992) Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Heddy (1986) Hormon Pertumbuhan Edisi 1 Cetakan 1. Jakarta : Rajawali.
Harahap (2011) Kultur Jaringan Tanaman. Medan : Perdana Mulya Sarana.
Hung, P., Annapurna, K (2004) Isolation And Charakterization Of Endophytic Bacteria Soybean (Glysin sp). Amonribe 12(4) : 92 – 101
Hadioetomo RS (1993) Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Jakarta: Gramedia.
Inyoman P.,Aryantha., Dian P.,Lestari Dan Nurmi,P.,(2004),Potensi Isolat Bakteri Penghasil Iaa Dalam Peningkatan Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau Pada Kondisi Hidroponik,Bandung 9 (2) : 43.
Ishwari PP (2006). Produksi Hormon Asam Indol-3-Asetat Oleh Bakteri Diazotrof Endofitik dan Aplikasinya Pada Tanaman Kentang.. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Jasim (2014) Isolation And Characterization Of Plant Growth Promoting Endophytic Bacteria From The Rhizome Of Zingiber Officinale. 3 Biotech 2(4) :197–204 Doi 10.1007/S13205-013-0143-3
Khairani,G (2010) Isolasi Dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon Iaa (Indole Acetic Acid) Dan Akar Tanaman Jagung (Zea Mays). Usu.
Kusnadi (2003) Common Textbook Mikrobiologi. Bandung : Upi
Knob, A & Carmona, E.C. 2008. Xylanase production by Penicillium sclerotiorum and its characterization.World Applied Sciences Journal 4(2): 277-283.
57 Lay, B., Hastowo, S (1994) Analisis Mikroba Dilaboratorium Edisi Pertama.
Cetakan Pertama. Jakarta : Pt. Grafindo Persada.
Long HH., Schmidt DD., Baldwin (2008) Native bacterial enndophytes promote Host Growth in a species – specific Manner; phytohormone manipulation do not result in common growth response. Journal plos one 3(7) : 2702
Merzaeva, O, V., Shirokikh, I ( 2010) The Production Of Auxin By The
Ngoma,L., Esau, B., Babalola (2013) Isolation and characterization of beneficial indigenous endophytic bacteria for plant growth promoting activity in Molelwane Farm, Mafikeng, South Africa. 12 (26) : 1 – 10
Prihatiningtias, W., Wahyuningsih, M (2008) Prospek Mikroba Endofit Sebagai Sumber Senyawa Bioaktif. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Patil Nita B., Milind Gajbhiye., Sangita S. Ahiwale3., Aparna B. Gunjal.,
Balasaheb P. Kapadnis (2011) Optimization of Indole 3-acetic acid (IAA) production by Acetobacter diazotrophicus L1 isolated from Sugarcane. ISSN 0976 – 4402 .1(2) : 307 - 313
Pasaribu, G., Setyawati, T (2011) Aktivitas Antioksidan Dan Toksisitas Ekstrak Kulit Kayu Raru (Cotilobium Sp) . Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan Dan Pengolahan Hasil Hutan.
Prasad, M., Dagar, S (2014) Identification And Characterization Of Endophytic Bacteria From Fruits Like Avacado And Black Grapes. Int.J.Curr.Microbiol. Issn: 2319-7706 Volume 3 Number 8 (2014) Pp. 937-947 Http://Www.Ijcmas.Com
Pastra A defin., Melki., Surbakti H., (2012) Penapisan Bakteri yang Bersimbiosis dengan Spons Jenis Aplysina sp sebagai Penghasil Antibakteri dari Perairan Pulau Tegal Lampung. Maspari Journal 4(1) 77-82
58 Retnowati,Y.,Wirnangsi,D Uno.,Siti Humairoh., (2013),Potensi Penghasil Hormon IAA Oleh Mikroba Endofit Akar Tanaman Jagung (Zea Mays), Universitas Negeri Gorontalo.
Resti Zurai., Habazar Trimurti., Putra D Prima., Nasrum (2013) Skrining Dan Idenntifikasi Isolat Bakteri Endofit Untuk Mengendalikan Penyakit Hawar Daun Bakteri Pada Bawang Merah 13 (2) :167-178.
Romi (2012) Dampak Negatif Pupuk Kimia Terhadap Kesuburan Tanah. Lampung : Politeknik Negeri Lampung.
Subhash, J., Bhore, J (2012) Bacterial Endophytes In Purple Coraltree (Erythrina Fusca Lour.) And Their Screening For Cytokinins. Issn No- 2230 – 7885. Available Online At www.Jpbms.Info.
Silitonga D Merry.,Priyani N., Nurwahyudi (2012) Isolasi Dan Uji Potensi Isolat Bakteri Pelarut Fosfat Dan Bakteri Penghasil Hormon Iaa (Indole Acetic Acid) Terhadap Pertumbuhan Kedelai (Glycine Max L.) Pada Tanah Kuning. Medan : Usu.
Shing., Sharma, A., Saini, G (2013) Biochemical and molecular characterization of the bacterial endophytes from native sugarcane varieties of Himalayan region. 3 (3) :205–212.
Sujianto, N.E.,Putra,H.,Pritayuni, F., Albathaty, N., dan Noor, C.Z., (2009), Daya Anti Mikroba Ekstrak Lecythophora sp., Endofit yang Diisolasi dari Alyxia reiwardtii, Berk. Panel. Hayati 15(4) : 37 – 44.
Samudin, S ( 2009 ) Pengaruh kombinasi Auksin – sitokinin terhadap Pertumbuhan Buah Naga. ISSN : 19979 -5971.
Susilowati DN., Saraswati R.,Elsanti dan Yuniarti E (2003) Isolasi dan Seleksi Mikroba Diozotrof Endofitik dan Penghasil zat pemacu tumbuh pada
Suriaman (2010) Potensi Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Kentang (Solanum tuberosum) dalam memfiksasi N2 di Udara dan Menghasilkan Hormon IAA (Indole Acetic Acid) secara in vitro. http://lib.uinmalang.ac.id/?mod=th_viewer&id=abstract/id_05520040.pdf
Supriatin, Yati (2008) Kajian Produksi Biogas Skala Laboratorium dengan Inokulum Konsorsium Alami Metanogen dalam Substrat Bungkil Jarak Pagar (Jatropha curcas L). Tesis Bioteknologi ITB.
59 Tarabily,dkk (2003) Promotion of plant growth by an auxin producing isolate of the yeast willioptis saturnus endophytic in maize roots. The sixth U.A.E. University research conference. 60 – 69.
Yuniwati (2011) Kinetika Reaksi Hidrolisis Pati Pisang Tandung Dengan Katalisator. http://www.Jurtek.Akprind.Ac.Id/../106-112 .
Yulianti (2012) Menggali Potensi Endofit Untuk Meningkatkan Kesehatan Tanaman Tebu Mendukung Peningkatan Produksi Gula. 11 (2) : 111 – 122.
Yadav,K., Singh,N., Verma,S.,(2012). Plant tissue culture: a biotechnological tool for solving the problem of propagation of multipurpose endangered medicinal plants in India. Journal of Agricultural Technology 8(1): 305-318.