• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT TGT UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 BALIGE T P 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT TGT UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 BALIGE T P 2013-2014."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 BALIGE

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Di Ajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Mengikuti Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Nopa Rotua Sinaga

NIM. 7103141093

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Team Game Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

IPS Ekonomi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 4 Balige T.P 2013/2014”.

Skripsi ini merupakan hasil pemikir penulis secara ilmiah yang dibangun

berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di FE UNIMED .

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta ME, selaku Dekan FE

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi.

4. Bapak Drs. Jhonson M.Si selaku Sekretaris Jurusan Prodi Pendidikan

Ekonomi.

5. Bapak Drs. M. Fachry Nasution M.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya yang telah

(5)

ii

6. Bapak dan Ibu dosen di Prodi Pendidikan Ekonomi FE UNIMED, atas

bimbingannya kepada penulis selama masa perkuliahan dan penulisan

skripsi ini.

7. Bapak Haposan Simaremare selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Balige.

8. Bapak Domen Sitanggang M.Pd selaku Guru Bidang Studi Ekonomi siswa

kelas VIII-B beserta Staf Pengajar dan Staf Administrasi SMP Negeri 4

Balige.

9. Teristimewa ucapan terimakasihku kepada kedua orang tua saya, M.

Sinaga dan M. Sagala terimakasih karena selalu mendoakan dan

memperjuangkanku dengan sepenuh hati dalam menyelesaikan studiku

sampai ke perguruan tinggi.

10.Keluargaku yang terkasih yang selalu memberikan saya dukungan dalam

penyelesaian skripsi ini, kakakku Hernitawaty Sinaga (suaminya Suratin),

Jita Sinaga (suaminya T.Sianturi), Lamtiar Sinaga (suaminya F.Ginting)

serta adik-adikku Delfiana Sinaga, Leonardi Sinaga, Mawarni Sinaga,

Amrin Sinaga, Lena Sinaga dan Nico Saputra Sinaga terimakasih buat doa

dan dukungannya, terutama kak Jita Sinaga beserta suaminya yang selalu

menasehati seperti orang tua sungguhan dan selalu memberikan

dukungannya.

11.Teman kostku Lisna tumanggor, Sri Gurning, dan Nita Nainggolan

terimakasih buat dukungannya.

12.Teman-temanku seperjuangan Nelly Manik dan Mutiara Damanik yang

(6)

iii

yang menjadi teman baikku selama perkuliahan, Iwed dan semua

teman-teman mahasiswa pendidikan ekonomi B (Reguler) stambuk 2010

terimakasih buat dukungannya. Semoga kita sukses semua ya.

13.Teman-temanku Permata, Rimjoy, Reinner, Maraman dan semua

teman-teman PPL SMP N 4 Balige terimakasih buat doa dan dukungannya.

Atas segala bantuan dan jasa mereka penulis tidak dapat membalas selain

doa semoga Tuhan memberi kasih dan berkat-Nya dalam hidup mereka.

Akhirnya penulis berharap kiranya skripsi yang sederhana ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dalam usaha peningkatan

mutu pendidikan dimasa yang akan datang.

Medan, Juni 2014

Penulis

Nopa Rotua Sinaga

(7)

iv ABSTRAK

Nopa Rotua Sinaga, NIM: 7103141093. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Balige T.P 2013/2014. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Medan 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Rendahnya aktivitas dan hasil belajar IPS ekonomi siswa.” Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS ekonomi siswa dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) .

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Balige yang beralamat di Jalan Kartini Soposurung Balige Kabupaten Toba Samosir. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B yang berjumlah 32 orang dan objeknya adalah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi aktivitas siswa dan hasil belajar yang berbentuk pilihan berganda. Teknik analisis data dilakukan dengan cara data kuantitatif dan data kualitatif.

Dari analisis diperoleh nilai rata-rata pre test sebelum dilakukan tindakan adalah 27,81 dimana 3 siswa (9,37%) yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Pada post test siklus I diperoleh nilai rata-rata 52,18 dimana 20 siswa (62,5%) siswa dinyatakan tuntas dan dari hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I diketahui bahwa 2 orang tergolong sangat aktif, 7 orang tergolong aktif, 7 orang tergolong cukup aktif, 9 orang tergolong kurang aktif, dan 7 tergolong tidak aktif. Hasil pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada post test siklus II diperoleh rata-rata 83,60 dimana 28 siswa (87,5%) memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan 9 orang tergolong sangat aktif, 16 orang tergolong aktif, 3 orang tergolong cukup aktif, 3 orang tergolong kurang aktif dan 1 orang tergolong tergolong tidak aktif. Ini berarti pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan sehingga penelitian dihentikan pada siklus ini. Maka dapat dikatakan bahwa adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPS ekonomi siswa kelas VIII-B SMP Negeri 4 Balige.

Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS Ekonomi siswa kelas VIII-B SMP Negeri 4 Balige T.P 2013/2014.

(8)

v ABSTRACT

Nopa Rotua Sinaga, NIM: 7103141093. Application Of Cooperative Learning Team Game Tournament (TGT) To Increase Activity And The Result Student Of Social Science Economic Learning In Class VIII At SMP N 4 Balige 2013/2014 Academic Year. Thesis, Majoring Economic Education. Study Program Of Economics Education. Faculty Of Economics. State University Of Medan, 2014.

The problem in this research is the low activity and learning outcomes of Social Science economic students. This research aims to increase activity and learning outcomes of social science economic students by applying cooperative learning Tipe Team Game Tournament (TGT).

This research was conducted at SMP N 4 Balige Learning Year 2013/2014 semester which is located on the road Kartini Soposurung Balige Kabupaten Toba Samosir. The subjects were students of class VIII-B, amounting to 32 people, and its object is the application of cooperative learning Team Game Tournament (TGT). This research is an action research conducted in two cycles. Data was collected by means of observation of student activity and learning outcomes in the form of multiple choice. The technique of data analysis consists of quantitative data and qualitative data.

Conclussion of the analysis obtained the average value pretest before doing action is 27,81 that 3 students (9,37%) complete the minimum students completeness criteria. At cycle I posttest the average value is 52,18 that 20 students (62,5%) put on the complete status and from the result of student activity observation sysle I known that 2 persons classified very active, 7 persons classified active, 7 persons classified quite active, 9 persons classified less active, and 7 persons classified as not activity. This result had not yet reaced the succes indicator so this research continues to the cycle II. In cycle II the average value 83,60 that 28 students (87,5%) completed the indicator studying completeness, the result of activity observation obtained 9 persons classified very active, 16 persons classified active, 3 persons classified quite active, 3 persons classified less active, and 1 persons classified as not activity. It means that in cycle II had reached the success indicator so this research was be stopped in the second cycle. Then could be said that there is an increasing student activity and IPS economic learning result class VIII-B SMP Negeri 4 Balige

Based of the above analysis concluded that the application of cooperative learning by using Team Game Tournament can increase activity and the result student of social science economic learning in class VIII-B at SMP N 4 Balige 2013/2014 academic year.

(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 8

1.4 Pemecahan Masalah... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1 Model Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) ... 11

2.1.2 Aktivitas Belajar ... 17

2.1.3 Hasil Belajar ... 19

2.2 Penelitian yang Relevan ... 22

2.3 Kerangka Berpikir ... 24

(10)

vii

Halaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.2 Subjek Penelitian ... 26

3.3 Objek Penelitian... 26

3.4 Defenisi Operasional ... 26

3.4.1 Model Pembelaran Kooperatif Tipe TGT ... 26

3.4.2 Aktivitas Belajar... 26

3.4.3 Hasil Belajar Ekonomi ... 27

3.5 Prosedur Penelitian ... 27

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.6.1 Tes hasil belajar………32

3.6.2 Observasi………..33

3.7 Teknik Analisis Data ... 35

3.7.1 Reduksi Data (Data kualitatif)... 35

3.7.2 Sajian Data (Data Kuantitatif)………35

3.8 Indikator Keberhasilan Tindakan ... 40

3.8.1 Indikator Proses ... 40

3.8.2 Indikator Output ... 41

3.8.3 Indikator Dampak ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa... 42

(11)

viii

Halaman

4.2 Analisis Data ... 45

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

4.3.1 Siklus I ... 52

4.3.2 Siklus II ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 : Grafik hasil belajar keseluruhan siswa kelas VIII SMP N 4 T.P

2008/2009-2012/2013 ... 4

Gambar 2.1 : Penempatan Pada Meja Tournamen ... …15

Gambar 3.1 : Model Penelitian Tindakan Kelas ... …27

Gambar 4.1 : Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I Dan

Siklus II ... ….41

(13)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 64

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 67

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 72

4. Materi Pembelajaran Siklus I ... 76

5. Materi Pembelajaran Siklus II ... 79

6. Soal Pretest Siklus I ... 82

7. Kunci Jawaban Pretest Siklus I ... 94

8. Soal Posttest Siklus I ... 93

9. Kunci Jawaban Posttest Siklus I ... 95

10. Soal Posttest Siklus II... 97

11. Kunci Jawaban Posttest Siklus II ... 98

12. Soal Diskusi Kelompok I-VII Siklus I ... 97

13. Soal Diskusi Kelompok I-VII Siklus II ... 98

14. Soal Tournament Siklus I ... 99

15. Soal Tournament Siklus II………...100

16. Perolehan Skor Aktivitas Siklus I………101

17. Perolehan Skor Aktivitas Siklus II ………..102

18. Perolehan Hasil Belajar Sebelum Menggunakan Model ... 103

19. Perolehan Hasil Belajar Siklus I ... 104

20. Perolehan Hasil Belajar Siklus II ... 105

21. Hasil Belajar IPS Ekonomi Siklus I ... 106

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam kehidupan suatu negara,

pendidikan memegang peranan yang sangat penting, karena dengan adanya

pendidikan dapat mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menyiapkan anak bangsa menjadi

generasi penerus yang berkualitas yang akan memajukan bangsanya. Salah satu

upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan cara memperbaiki

proses belajar mengajar.

Sekolah sebagai jalur pendidikan formal yang harus di lewati setiap orang

guna mendapatkan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan pada waktu yang akan

datang untuk menghadapi dunia kerja. Rusman (2012:3) mengemukakan bahwa:

“Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mandiri, cerdas, kreatif, terampil, bertanggung jawab serta produktif, Sumber daya yang berkualitas dan berpotensi dalam arti luas yang diciptakan oleh dunia pendidikan akan membentuk sumber daya manusia tersebut dalam rangka menyikapi perubahan global yang akan mempengaruhi tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.

Sejalan dengan itu Buchori (dalam Trianto, 2011:1) mengemukakan

bahwa”Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan

para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyesuaikan

(15)

2

Trianto (2007:1) menyatakan bahwa:“Salah satu masalah pokok yang

dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam hal ini nampak meratanya hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan merupakan hasil dari kondisi pembelajaran yang masih sangat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar

itu”

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lemahnya proses

belajar mengajar yang terjadi saat ini yaitu tidak memberikan akses bagi anak

didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya

sehingga aktivitas belajar siswa di dalam kelas menjadi berkurang dan hal ini

dapat berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Rendahnya hasil belajar

siswa tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Menurut Syah (dalam Linda 2010 : 12) “Hasil belajar yang dicapai oleh

peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang

mempengaruhi, baik faktor internal, eksternal dan Faktor pendekatan belajar

(approach to learning)”. Selanjutnya, dikemukakan oleh Purwanto (2011 : 34)

bahwa: “Sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar

siswa dan kualitas pengajaran disekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar

siswa”.

Dari kedua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas

pengajaran di sekolah sangat ditentukan oleh guru, sebagaimana dikemukakan

oleh Sanjaya (2010 : 13): “Bahwa guru adalah komponen yang sangat

menentukan dalam implementasi suatu pembelajaran”. Berdasarkan pendapat ini

(16)

3

memengaruhi hasil belajar siswa adalah guru. Guru dalam proses pembelajaran

memegang peranan yang sangat penting.

Pada kenyataan yang terjadi saat ini, meski kurikulum yang berlaku di

Indonesia terus mengalami perbaikan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih

baik, metode yang dipakai guru cenderung tetap yakni metode ceramah

konvensional dimana guru hanya mengajarkan teori-teori sedikit sekali yang

mengaitkan dengan kehidupan nyata. Siswa tidak dituntut aktif dalam proses

belajar mengajar misalnya belajar menemukan sendiri atau memahami konsep

dasarnya. IPS adalah pengetahuan mengenai segala sesuatu dalam masyarakat.

IPS merupakan ilmu sosial yang mencakup banyak ilmu dalam masyarakat. Salah

satunya adalah ekonomi, yang juga menjadi kajian penulis dalam penelitian ini.

Pelajaran IPS merupakan pelajaran yang dianggap membosankan karena sifatnya

teoritis. Hal ini menyebabkan siswa kurang tertarik untuk mempelajarinya

sehingga aktivitas siswa dalam kelas cenderung rendah sehingga berakibat pada

hasil belajar yang rendah. Selain itu, berdasarkan data nilai rata-rata kelas pada

mata pelajaran IPS ekonomi siswa kelas VIII selama 5 tahun terakhir terjadi

fluktuasi peningkatan dan penurunan hasil belajar IPS ekonomi siswa dari tahun

ke tahun, sebagaimana dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Data Nilai Rata-Rata Kelas VIII SMP N 4 Balige Tahun Pelajaran 2008/2009 s.d. 2012/2013

No Tahun Ajaran KKM Rata-rata DKN

1 2008/2009 70 72

2 2009/2010 70 76

3 2010/2011 70 74

4 2011/2012 70 73

(17)

4

Untuk lebih jelasnya, nilai rata-rata kelas hasil belajar IPS dalam 5 tahun

terakhir dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

Gambar 1.1

Grafik Hasil Belajar Keseluruhan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Balige Tahun Ajaran 2008/2009 – 2012/2013

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa Nilai KKM dalam kurun

waktu 5 tahun tidak mengalami peningkatan serta rata-rata DKN kelas VIII

dimulai pada tahun ajaran 2008/2009 sampai 2012/2013 mengalami Peningkatan

dan Penurunan (Fluktuasi) nilai di setiap tahun.

Berdasarkan Pengalaman penulis pada saat mengadakan Program

Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) Dari hasil observasi peneliti menunjukkan

bahwa kondisi pembelajaran mata pelajaran IPS ekonomi di SMP Negeri 4 Balige

cenderung masih bersifat text book, guru memberi penjelasan dan siswa mencatat

disertai tanya jawab seperlunya kemudian dilanjutkan dengan latihan soal atau

tugas. Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran masih sangat dominan..

Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat

tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar. Padahal,

dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk

menolak di samping menerima informasi dari guru. Penggunaan metode 70

75 80

2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013

Rata-rata DKN

(18)

5

konvensional ini juga menghambat daya kritis siswa karena segala informasi yang

disampaikan guru biasanya diterima secara mentah tanpa dibedakan apakah

informasi itu salah atau benar, dipahami atau tidak. Dengan demikian, sulit bagi

siswa untuk mengembangkan kreativitas ranah ciptanya secara optimal. Meskipun

kadang diselingi dengan metode diskusi, namun metode ini kurang efektif bagi

siswa terbukti dengan masih banyaknya siswa yang pasif dan kurang bersemangat

ketika diskusi sedang berlangsung.

Keaktifan belajar yang rendah didalam kelas berdampak kepada hasil

belajar siswa yang rendah pula. Berikut data daftar nilai ulangan harian pada mata

pelajaran IPS ekonomi siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Balige.

Tabel 1.1

Daftar Persentase Nilai Ulangan Harian Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 4 Balige

No Tes KKM Siswa yang memperoleh

Sumber : Daftar nilai UH kelas VIII-B SMP Negeri 4 Balige TP 2013/2014.

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai-rata-rata dari hasil ulangan siswa

yang memperoleh nilai di atas KKM hanya 40,61% dari 32 orang siswa

sedangkan selebihnya memperoleh nilai di bawah KKM yaitu sekitar 59,38%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS ekonomi yang

(19)

6

Melihat kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan terus menerus, karena akan

terus menimbulkan keprihatinan yang mengakibatkan rendahnya kualitas belajar

siswa. Dari keadaan tersebut maka penulis berpendapat bahwa perlu dirancang

dan dibangun suasana kelas yang dapat meningkatkan interaksi dan keaktifan

antara yang satu agar proses pembelajaran tidak monoton dan membosankan.

Keaktifaan siswa akan membantu mereka berdiri sendiri dalam kehidupan

kognitifnya, sehingga diharapkan akan tercipta suasana yang kondusif dalam

pembelajaran.

Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan suatu upaya yaitu

dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang memungkinkan terjadinya

pembelajaran yang kondusif. Pendekatan apapun yang digunakan harus

mendahulukan siswa sebagai pusat perhatian dan peran guru sebagai fasilitator

dalam mengupayakan situasi memperkaya pengalaman belajar siswa.

Model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru antara lain adalah

model pembelajaran TGT. Hal ini diperkuat oleh penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Pardede Jeperson (2013) dengan judul “Penerapan Kolaborasi

Model Pembelajaran Small Group Discussion dan Team Games Tournament

untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI

Akuntansi SMK Teladan Sumatera Utara-1 T.P 2013/2014” dengan hasil

penelitian aktivitas belajar pada siklus I siswa berhasil 39,47%, sedangkan siklus

II 81,58%, selanjutnya pada hasil belajar siswa pada siklus I 68,42% sedangkan

(20)

7

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu tipe atau model

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh

siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor

sebaya dan mengandung unsur permainan.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dimaksudkan

untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa serta untuk mengatasi

problematika dalam pelaksanaan pembelajaran. Begitu pentingnya aktivitas siswa

dalam proses belajar mengajar hendaknya menjadi perhatian khusus bagi guru,

karena guru wajib membimbing siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar.

Agar proses belajar mengajar dapat berhasil, guru harus mampu menggunakan

model dan strategi pengajaran yang bervariasi sehingga proses belajar mengajar

lebih menarik dan tidak membosankan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS

Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Balige T.P 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah

yang dapat diperoleh adalah:

1. Mengapa guru selalu menggunakan model konvensional dalam

pembelajaran?

2. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP

(21)

8

3. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri

4 Balige Tahun pelajaran 2013/2014?

4. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP

Negeri 4 Balige Tahun pelajaran 2013/2014?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusaan masalah yang

akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

meningkatkan aktivitas belajar IPS ekonomi siswa kelas VIII-B SMP

N 4 Balige T.P 2013/2014??

2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

meningkatkan hasil belajar IPS ekonomi siswa kelas VIII-B SMP N 4

Balige T.P 2013/2014?

3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar antar siklus I dan

siklus II setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT?

1.4 Pemecahan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pemecahan masalah dalam

penelitian ini adalah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dalam penyampaian materi pelajaran dan merancang situasi belajar dengan

(22)

9

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT seluruh siswa di kelas

ikut terlibat dalam proses belajar mengajar untuk bekerjasama sebagai suatu tim

dalam memecahkan masalah, menyelesaikan tugas, yang bertujuan untuk saling

membelajarkan antar siswa dalam tim mereka masing-masing. Selain bekerjasama

dalam tim, siswa juga akan mewakili timnya untuk berlomba dengan anggota tim

lain yang kinerja akademiknya setara untuk menambah skor bagi timnya. Dalam

model pembelajaran ini dapat mengarahkan kemampuannya dalam berbicara,

berpikir kreatif, dan kritis serta bertanggung jawab terhadap kemajuan timnya.

Oleh karena itu, masing-masing siswa harus mampu menguasai materi

pembelajaran sehingga mereka akan dapat menjawab soal-soal yang diberikan

pada siswa dan hasilnya juga dapat memuaskan.

Dari uraian di atas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan model pembelaran kooperatif tipe TGT, maka diharapkan

melalui model pembelajaran ini dapat meningkatkan aktivitas dan hhasil belajar

IPS ekonomi siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Balige.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar IPS ekonomi siswa

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada

(23)

10

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS ekonomi siswa

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada

siswa kelas VIII-B SMP N 4 Balige.

3. Untuk mengetahui adanya perbedaan peningkatan hasil belajar antar

siklus I dan siklus II setelah menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Dapat menambah wawasan penulis tentang model pembelajaran

kooperatif tipe TGT serta penerapannya.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah, khususnya guru bidang

studi ekonomi dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS ekonomi

siswa.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis fakultas ekonomi

(24)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, beberapa

kesimpulan dari peneliti adalah :

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament

(TGT) dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS ekonomi siswa kelas

VIII-B SMP Negeri 4 VIII-Balige T.P 2013/2014. Dari hasil observasi

memperlihatkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I yaitu hanya 28,12% (9

siswa) yang aktif, sehingga perlu dilakukan siklus lanjutan yaitu siklus II.

Di siklus II terjadi peningkatan karena siswa menjadi lebih aktif yaitu

sebesar 78,12% (28 orang) yang aktif dan telah sesuai dengan kriteria

penilaian skor ≥23 atau 71,12%.

2. Penerapan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game

Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

memahami materi tentang permintaan, penawaran serta terbentuknya harga

pasar , hal ini terlihat pada siklus I diperoleh keterangan bahwa dari 32

siswa dengan nilai rata-rata 52,19 terdapat 20 orang (62,5%) yang tuntas

sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 orang (37,5) dan pada

siklus II diperoleh keterangan bahwa dari 32 siswa dengan nilai rata-rata

(25)

60

tuntas sebanyak 4 orang (12,5%) terdapat peningkatan hasil belajar dari

siklus I ke siklus II yang telah sesuai dengan KKM ≥70 dan 85% syarat

ketuntasan minimal.

3. Adanya perbedaan hasil belajar siswa yang positif dan signifikan dari

siklus I dan siklus II, dimana thitung = 1,723 dan ttabel

=1,66980 maka diperoleh thitung > ttabel yaitu 1,723 >1,66980.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pengamatan peneliti pada penelitian ini, maka

ada beberapa hal yang perlu disarankan, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk para guru khususnya guru bidang studi IPS ekonomi hendaknya

dapat menggunakan alternatif penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Team Game Tournament (TGT) sebagai salah satu variasi model

pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru sebaiknya memotivasi

siswa dengan menambah nilai sehingga siswa lebih termotivasi untuk

bertanya dan menyatakan pendapat.

2. Kepada para guru khususnya guru bidang studi IPS ekonomi hendaknya

dapat memanfaatkan waktu semaksimal mungkin agar dapat meningkatkan

(26)

61

Memahami Kegiatan Ekonomi Masyarakat agar perencanaan sebelum

pembelajaran dimulai dapat berlangsung secara efektif dan efesien.

3. Untuk peneliti lain yang hendak melakukan penelitian yang sama, dapat

dilakukan dengan sumber atau referensi yang lebih mendukung dan waktu

yang lebih lama, sehingga dapat dijadikan sebagai studi perbandingan bagi

guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran, khususnya pada mata

(27)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Azis, Muhammad rifqi,dkk. 2013.Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TGT pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Volume 1, Nomor2, Tahun 2013. Program Studi PPKN FIS Universitas Negeri Jakarta. ISSN: 2337-5205

Bondar, Sarimadonna. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Probing Prompting untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2010/2011. SKRIPSI UNIMED

Dian, 2013. Penerapan Model Pembelajaran Team Games Tournament dengan Strategi Pembelajaran Indexcard Match untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS Di SMA Mardi Lestari Medan T.P 2013/1014. SKRIPSI UNIMED

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Indramunawar. 2011. Faktor-Faktor Yang-Mempengaruhi-Hasil. Jakarta. http//indramunawar.blogspot.com/2011/03/faktor-faktor – yang-mempengaruhi-hasil.html. diakses pada tanggal 10 Maret 2014.

Isjhoni. 2009. Cooperative Learning, Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:Alfabeta.

Isjhoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif, Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mulyono,A. 2012. Aktivitas-Belajar,

(28)

63

Pardede, Jeperson. 2013. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Small Group Discussion dan Team Games Tournament untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Teladan Sumatera Utara-1 T.P. 2013/2014. Medan. http://jepersonpardede.blogspot.com/2013/09/jurnal-penerapan-kolaborasi model.html (18 Maret 2014)

Purba, Ingan Malem. 2013. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Picture And Picture dan Talking Stick untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sipayung T.P 2012/2013. SKRIPSI UNIMED

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Ritonga, Abdulrahman. 2007. Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada

Sanjaya, Wina , 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Hasil Belajar.Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Sari, dkk.2012. Upaya Peningkatan Hasil Belajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament (Materi Permintaan, Penawaraan dan Terbentuknya Harga Pasar). Vol.1, No.1,hal 1-7. Pendidikan Ekonomi FE, Universitas Negeri Semarang. ISSN 2252-6544.

Sari, Widya. 2011. Peningkatan Prestasi Belajar Ekonomi Materi Permintaan Penawaran Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 4 Surakarta Semester Genap Tahun Ajaran 2010-2011. Surakarta. http://widyasaripress.com/index.php?option=com_content&view=article& id=65:teams-games-tournament-tgt&catid=25:jurnal-januari-2012&Itemid diakses 12 Pebruari 2014.

(29)

64

Slameto. 2011. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.

Slavin, Robert, E. 2005. Cooperative Learning. Aceh. Rhineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanti, Nola. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V-A SDN 04 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung. (http://jurnal.fkip.unila.ac.id/pdf). Tanggal akses 25 Februari 2014.

Syah, Muhabbibin. 2003. Psikologi Belajar. Dalam Linda. 2010. Model Cooperative Learning Tipe TAI dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V Di SD Negeri Karangmojo II. (http://eprints.uny.ac.id/.pdf). diakses tanggal 1 Maret 2014.

Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Beriorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Wijayanti, dkk. 2014. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education Pada Materi Pokok Persamaan Dan Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Ditinjau Dari Adversity Quotient Siswa Kelas VII SMP Negeri Se-Kabupaten Grobogan. Vol.2, No.3, hal 291 – 300. Prodi Magister Pendidikan Matematika, PPs Universitas Sebelas Maret Surakarta. ISSN: 2339-1685.

Gambar

Gambar 1.1 : Grafik hasil belajar keseluruhan siswa kelas VIII SMP N 4 T.P
Tabel 1.1 Data Nilai Rata-Rata Kelas VIII SMP N 4 Balige
Gambar 1.1 Grafik Hasil Belajar Keseluruhan Siswa Kelas VIII
Tabel 1.1 Daftar Persentase Nilai Ulangan Harian Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan petani ikan gurami di Kecamatan Bojongsari adalah pada setiap kegiatan budidaya yang dilakukan petani tidak pernah melakukan pencatatan biaya yang

and (2) how does the design of integrated material of English learning based on quantum teaching affect the second grade of dance department students.. This study applied research

Kelompok eksperimen terdiri dari 26 ibu hamil dengan intervensi pemberian Short Message Service dengan Gili- SMS® yang diberikan 3 kali yang berisi pengingat untuk

sampel dalam penelitian ini adalah metode times series design , yaitu desain penelitian yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan. kejelasan suatu keadaan yang

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen penawaran asli dan audit perol tenaga ahli yang Saudara Upload melalui aplikasi SPSE. Sehubungan dengan

Dimana pemuda nantinya yang akan jadi penerus generasi bangsa untuk tetap menjaga nilai sosial budaya yang berkembang di indonesia .Peran pemuda harus aktif

Pembahasan tentang proses pembangunan tidak dapat dan tidak boleh jauh dari besar dan mendesaknya berbagai masalah yang mengancam masyarakat

Pada umumnya hampir semua logam transisi dapat digunakan sebagai situs aktif katalis untuk hidrogenasi karena mempunyai elektron tak berpasangan sehingga mudah berikatan