50 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, analisa dan interpretasi data yang penulis paparkan dalam kajian “Makna Tradisi Jumat Pahing di Desa Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tradisi Jumat Pahing adalah upacara sedekah makam dan tempat keramat
dengan doa bersama yang dilakukan setiap 35 hari sekali. Tradisi Jumat Pahing dilakukan bersama-sama bertujuan untuk menjaga keseimbangan hidup, keselarasan, ketentraman dan keselamatan agar dihindarkan dari segala bala (malapetaka). Tradisi ini merupakan adat kebiasaan yang diwariskan oleh nenek moyang masyarakat Desa Purworejo dan dilakukan secara turun-temurun.
2. Tradisi Jumat Pahing di laksanakan dalam dua tahapan, yakni: a. Tahap Persiapan
Berkaitan dengan Tradisi Jumat Pahing persiapan dilaksanakan 3 hari sebelum upacara berlangsung. Langkah yang diambil yaitu membentuk kepanitiaan guna mendukung kelancaran pelaksanaan Tradisi Jumat Pahing. Panitia meliputi karang taruna dan sesepuh-sesepuh desa. Biasanya mereka mengadakan rapat pembentukan panitia
51 bendahara dan seksi-seksi lainnya seperti keamanan, perlengkapan dan konsumsi.
b. Tahap pelaksanaan Tradisi Jumat Pahing
Pelaksanaan Tradisi Jumat Pahing menyangkut waktu, tempat, perlengkapan dan orang-orang yang terlibat di dalam upacara tersebut. 1. Makna Tradisi Jumat Pahing adalah untuk penghormatan kepada leluhur
menyucikan diri dan melestarikan lingkungan. Hal itu terlihat dari tindakan-tindakan dalam upacara sesaji. Sesaji sebagai wujud persembahan dimaksudkan untuk menjaga keselarasan dan keseimbangan hidup antara alam sekitar dengan alam gaib. Tujuannya memperoleh keselamatan lahir maupun batin. Makna Tradisi Jumat Pahing juga dapat menjalin rasa kebersamaan, gotong-royong, tidak membeda-bedakan agama, tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin. Tradisi Jumat Pahing menunjukkan pengabdian kepada Al-Khaliq (Tuhan Yang Maha Esa).
B. SARAN
1. Kepada sesepuh-sesepuh Desa Purworejo
52 2. Kepada Masyarakat
Pelaksanaan Tradisi Jumat Pahing hendaknya tetap dipertahankan dan dilestarikan oleh semua komunitas masyarakat Desa Purworejo. Agar Tradisi Jumat Pahing tidak luntur, dengan melibatkan generasi muda. Selain sebagai identitas daerah juga dapat meningkatkan hubungan sosial antara warga masyarakat di Desa Purworejo.
3. Kepada Pemerintah