• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLAEN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Di Kabupaten Klaten Tahun 1989 – 2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLAEN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Di Kabupaten Klaten Tahun 1989 – 2011."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLAEN

TAHUN 1989 – 2011

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh : SRI DEWI HAKSARI

B 300 100 043

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)

ABSTRAKSI

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLATEN

TAHUN 1989 – 2011

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi PAD di Kabupaten Klaten . Faktor – faktor tersebut antara lain : Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) , Jumlah Penduduk , Tingkat Inflasi , dan Jumlah Pengunjung Pariwisata.

Data yang diamati dalam penelitian in I adalah data time series ,myang merupakan arsip dari kantor Badan Pusat Statistik ( BPS ) Jawa Tengah dan BPS Klaten tahun 1989 – 2011. Model estimasi yang digunakan adalah Analisis regresi ECM ( Error Correction Model ).

Hasil estimasi yang diperoleh dalam penelitian ini hasil ECM terlihat bahwa nilai ECT sebesar 0.049113 signifikan 1 % . Hasil ini berarti model ECM dalam penelitian ini dapat dipakai karena terletak antara 0 < ECT < 0,01.

Dari hasil uji asumsi klasik , tidak menunjukkan terjadi penyimpangan. Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan uji white dapat disimpulkan

bahwa besarnya χ2

hitung yang dihasilkan adalah sebesar 20,20654. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.

Hasil uji t menunjukkan variabel inflasi baik jangka panjang dan jangka pendek berpengaruh positif terhadap PAD.hasil uji F menunjukkan bahwa model eksis untuk digunakan dalam penelitian ini. Ini berarti bahwa variabel dependen yaitu Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klaten melalui model ECM dapat dijelaskan oleh variabel PDRB, Jumlah Penduduk, tingkat Inflasi dan Pengunjung Pariwisata sebagai variabel independen,karena secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klaten.

(4)

A.PENDAHULUAN

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah Pendapatan Daerah yang bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah., seperti di atur dalam UU No. 33 Tahun 2004 pasal 6. Namun dalam prinsip kebijakan perimbangan keuangan dalam UU No. 33 Tahun 2004 pasal 2 dijelaskan bahwa perimbangan keuangan antara pemerintah dan pemerintah daerah merupakan subsistem keuangan Negara sebagai konsekuensi pembagian tugas antara Pemerintah dan pemerintah Daerah. Pemerintah pusat juga bertugas untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan fiskal di daerah, untuk itu Pemerintah Pusat memberikan Dana Perimbangan.(Azis,1997)

Menurut (Toda ro, 1997:105) faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi dari suatu negara atau masyarakat yaitu pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja secara tradisional telah dianggap positif dalam merangsang.

B. LANDASAN TEORI 1. Pengertian PDRB

PDRB adalah nilai tambah yang pengukurannya berdasarkan adanya aktivitas ekonomi di suatu wilayah.Pertumbuhan ekonomi daerah berkaitan erat dengan peningkatan produksi barang dan jasa, yang diukur dengan besaran dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan juga sebagai indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah dalam suatu periode tertentu.

2. Pengertian Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk (dikutip oleh Santosa dan Rahayu, 2005) Menjelaskan bahwa, dengan didukung bukti empiris, pertumbuhan penduduk tinggi akan dapat menaikkan output melalui penambahan tingkat dan ekspansi pasar baik pasar dalam negeri maupun luar negeri.

3. Pengertian Inflasi

(5)

berlangsung cukup lama dan terus menerus. Inflasi juga dapat memperburuk kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga naik Selain itu distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.

4. Pengertian Pengunjung Pariwisata

Pengaruh jumlah pengunjung wisata terhadap PAD menurut (aziz dan rudi) adalah semakin lama wisatawan tinggal di suatu daerah tujuan wisata, maka semakin banyak pula uang yang di belanjakan di daerah tujuan wisata tersebut, dengan adanya kegiatan konsumtif baik dari wisatawan mancanegara maupun domestik, maka akan memperbesar pendapatan dari sektor pariwisata suatu daerah.

C. METODE PENELITIAN

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder , yang diperoleh dari instansi terkait. Peneliti memperoleh data dari Badan Pusat Statistik (BP ) kabupaten Klaten dan BPS Semarang dari tahun 1989 – 2011. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Error Correction Model ( ECM) . (Gujarati,2003) , yang diformulasikan sebagai berikut :

a. Fungsi estimasi jangka panjang

PADt* = β0+ β1 JPt+ β2INFt + β3 PDRBt+ β4 PengPart + Ut Keterangan :

PAD : Pendapatan asli daerah

PDRB : Produk domestik regional bruto

INF : Inflasi

PENGPAR : Pengunjung pariwisata Ut : Nilai residual

Β0 : Konstanta

Β1,Β2,Β3,Β4 : Pengaruh jangka panjang b. Fungsi standar jangka pendek

(6)

Keterangan :

α1,α2, α3 : pengaruh jangka pendek

λ : koefisien standar adjustment ( 0 < λ < 1 ) c. Fungsi estimasi jangka pendek

Δ PADt = 0 + 1 Δ JPt + 2 Δ INFt +3Δ PDRBt +4Δ PENGPARt + 5 Δ JPt-1 + 6Δ INFt-1 +7Δ PDRBt-1 +8Δ PENGPARt + 9 ECT + εt

Keterangan : 0 = λ β0 1 = α1 2 = α2 3 = α3 4 = - (1- β1 ) 5 = - (1- β2 ) 6 = - (1- β3 ) 7 = - (1- β4 ) 8 = - (1- β5 ) 9 = λ

ECT = JPt-1 + INFt-1 +PDRBt-1 + PENGPARt-1– PADt-1 1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Heteroskesdastisitas

Heteroskesdastisitas adalah kondisi dimana variabel pengganggu tidak mempunyai varian yang sama untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah heteroskesdastisitas dapat dilakukan metode uji White ( Gujarati , 1995 : 336) .

Langkah – langkah metode ini adalah : 1) Regresi Lengkap

D Ln Yt = βo + β1 D LnX1t + β2 D LnX2t + β3 D LnX3t + β4 D LnX4t + β5 B LnX1t + β6 B LnX2t + β7 B LnX3t + β8 B LnX4t+ β9 ECT + Ut

(7)

DLn Yt = βo + β1 D LnX1t + β2 D LnX2t + β3 D LnX3t + β4 B LnX1t + β5 B LnX4t+ β6 D LnX1t2+ β7 D LnX2t2 +

β8 D LnX3t2 + β8 B LnX1t2 + β9 B LnX1t2 + β10 B LnX2t2 + β11 B LnX3t2 + β12 ECT + Ut

Dapatkan nilai R2 nya

3) Bila variabel independen tidak signifikan , berarti tidak menyebabkan masalah heteroskesdastisitas ( Ho diterima ; tidak signifikan )

4) Ho diterima , apabila probabilitas > α 5) Ho ditolak , apabila probabilitas < α b. Autokorelasi

Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai variabel masa kini , atau masa dating , konservasi dari keberadaan autokorelasi adalah metode regresi OLS akan menghasilkan estimasi yang terlalu rendah untuk nilai variasi Ut dan karenanya menghasilkan estimasi yang terlalu rendah maka estimasi dari nilai variasi dari koefisien regresi mungkin akan terlalu rendah dan karenanya akar signifikan dari uji t dan uji f tidak valid lagi atau menghasilkan korklusi yang menyesatkan (Gujarati , 1995 : 411 ). Dalam penelitian ini menggunakan uji Breusgh Godtfrey digunakan untuk menguji keberadaan autokorelasinya. Langkah – langkah uji Breusgh Godtfey adalah sebagai berikut ( Gujarati , 1995 : 425 - 426 ) :

1) Regresi model lengkap

DLn Yt = β0+ β1 D Ln X1t+ β2 D Ln X2t + β3 D Ln X3t+ β4 B Ln X1t+ β5 B Ln X2t + β6 B Ln X3t+ β1 Ut-1+ β2 Ut-2+ β3 Ut-3+ …. Βp Ut-p

2) Regresi Ut terhadap seluruh variabel dalam model ,Ut-1 , U t-2….Ut-p dapatkan nilai R2 nya.

(8)

3) Hitung X2 dengan rumus ; X2 = ( n – p ) R2

4) Apabila X2 lebih besar dari X2 ( α , p ) , maka terjadi autokorelasi dalam model ( Ho ; tidak ada masalah , autokorelasi ditolak ). 2. Uji Normalitas

Asumsi normalitas dalam Ut adalah penting sekali mengingat uji validitas pengaruh variabel independen baik secara serempak ( Uji F ) maupun sendiri – sendiri ( Uji t ) dan estimasi nilai variabel dependen mensyaratkan hal ini. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka kedua uji ini dan estimasi nilai variabel dependen adalah tidak valid untuk sampel kecil atau tertentu. Uji normalitas Ut yang digunakan disini adalah uji Jaque berra yang memiliki langkah – langkah sebagai berikut ( Gujarati , 1995 : 143-144 ) :

a. Regresi model lengkap

DLn Yt = β0+ β1 D LnX1t+ β2 D LnX2t + β3 D LnX3t+ β4 B LnX1t +

β5 B LnX2t+ β6 B LnX3t+ β7 ECT + Ut b. Hitung nilai Jaque berra

JB = [ S2 + ( k – 3 ) 2 ] Dimana :

S = Skewness k = Kurtosis N = Jumlah

K = Jumlah parameter dalam model ( Jumlah variabel independen ditambah konstanta )

c. Apabila nilai Jaque berra ststistik lebih besar dari X2 ( α , 2 ) maka distribusi Ut adalah tidak normal ( Ho : distribusi Ut tidak normal ditolak ).

3. Uji Spesifikasi Model ( Uji Ramsey – Reset )

(9)

Reset yang terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum atau general test of specification error , yang memiliki langkah sebagai berikut ( Gujarati , 1995 : 465 – 466 ) :

a. Regresi Lengkap

DLn Yt = β0 + β1 D LnX1t + β2 D LnX2t + β3 D LnX3t + β4 B LnX1t + β5 B LnX2t + β6 B LnX3t + β7 ECT + Ut

Dapatkan R2 , disebut R2 old

Menghitung Y ( predicted Y ) , Y yang diperoleh dari persamaan regresi dengan memasukkan nilai – nilai variabel independen.

b. Regresi model baru

DLn Yt = β0+ β1 D LnX1t + β2 D LnX2t+ β3 D LnX3t+ β4 B LnX1t +

β5 B LnX2t + β6 B LnX3t + β1DLn Yt2 + β2 DLn Yt3 + βp DLn Yt p+1

c. Dapatkah R2 disebut sebagai R2 now d. Hitung nilai F dengan rumus :

Fh = ( R2new - R2old / p / P ( 1 - Rnew ) ( n – k )

Apabila nilai Fh > F ( α ; p ; n – k ) model yang diuji adalah salah , maka spesifikasi model tidak linear ( linear ditolak ).

D. HASIL PENELITIAN 1. Uji ECM

(10)
[image:10.595.141.513.155.402.2]

Tabel 4.2

Hasil Analisis Model ECM

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -64.94276 64.22307 -1.011206 0.3319 D(LNX1) -0.312138 0.290304 -1.075211 0.3034 D(LNX2) -4.218580 8.578617 -0.491755 0.6318 D(X3) 0.011534 0.004858 2.374233 0.0351 D(LNX4) 0.066740 0.072643 0.918750 0.3763 LNX1(-1) -0.193974 0.175951 -1.102431 0.2919 LNX2(-1) 4.673259 4.780705 0.977525 0.3476 X3(-1) -0.045368 0.023195 -1.955889 0.0742 LNX4(-1) 0.090552 0.105561 0.857817 0.4078 ECT 0.049113 0.021949 2.237605 0.0450 R-squared 0.713598 Mean dependent var 0.153984 Adjusted R-squared 0.498797 S.D. dependent var 0.108760 S.E. of regression 0.076997 Akaike info criterion -1.987137 Sum squared resid 0.071143 Schwarz criterion -1.491208 Log likelihood 31.85851 F-statistic 3.322133 Durbin-Watson stat 2.075551 Prob(F-statistic) 0.028141

Sumber : Pengolahan Data Sekunder

Hasil analisis regresi tersebut bila ditulis dalam bentuk persamaan linier menjadi:

D(LNY) = -64,94276 – 0,312138 D(LNX1) - 4,218580 D(LNX2) + 0,011534 D(X3)* + 0,066740D(LNX4) – 0,193974LNX1(-1) + 4,673259LNX2(-1) – 0,045368X3(-1)** + 0,090552 LNX4(-1) + 0,049113 ECT*

Keterangan :

* Signifikansi α = 0,05 ** Signifikansi α = 0,10 2. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Heteroskedastisitas(Heteroskedasticity Test)

(11)

Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan uji white dapat

disimpulkan bahwa besarnya χ2

hitung yang dihasilkan adalah sebesar 20,20654.Sedangkan nilai dariχ2tabel (0,05:18) adalah 28,8693. Ini berarti

nilai χ2

hitung lebih kecil daripada χ2tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas. 2) Uji Autokorelasi

Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai variabel masa kini, atau masa datang.Uji Breusch-Godfrey digunakan untuk melacak keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini. Ho dari uji Breusch-Godfrey adalah “ tidak ada

autokorelasi ”, yang digunakan akan diterima apabila nilai χ2hitung lebih kecil atau kurang dari pada nilaiχ2tabel.

Hasil estimasi melalui uji Breusch-Godfrey diperoleh nilai χ2hitung dalam penelitian ini adalah (22-3) * 0,069607 = 1,322533. Sedangkan nilai χ2tabel (0,05: 3) = 7,81473. Ini berarti nilai χ2hitung lebih kecil dari pada nilaiχ2tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak ditemukan adanya masalah autokorelasi.

3) Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Jarque Bera.Apabila nilai Jarque Bera bisa lebih besar dari tabel Chi Square maka distribusi Ut adalah tidak normal.Dalam pengujian ini didapatkan nilai Jarque Bera sebesar 0,675571 dengan probabilitas 0,713348. Karena nilai Chi Square Jarque Bera sebesar 0,675571 lebih kecil dari nilai Chi-Square pada α = 0,05 adalah χ2(0,05:2) = 5,99146 atau nilai Chi Square Jarque Bera mempunyai probabilitas lebih besar dari α= 5%maka dapat disimpulkan Ho diterima yang berarti bahwa dalam model mempunyai distribusi Ut normal.

4) Uji Lineariitas model

(12)

menggunakan komputer diperoleh Fstatistik sebesar 2,799961 dengan probabilitas 0,108240. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai probabilitas dan Fstatistik lebih besar dari α=5% hal ini menunjukkan bahwa model yang digunakan adalah linear.

3. Uji Statistik

1) Uji Eksistensi atau Kebaikan Model (Uji-F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah model yang digunakan eksis atau tidak. Hipotesis yang digunakan :

Ho : β1 = β2= β3……….β4 = 0 : Model tidak eksis

Ha : β1 # β2 # β3………..β4 # 0 : Model eksis

Dengan menggunakan tingkat signifikan α = 0,10 diperoleh

nilaiF(tabel:0,10: 12:9) = 2,80. Hasil estimasi memperoleh nilai F hitung sebesar 3,322133. Dari sini diketahui bahwa nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel. Karena nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel maka berada pada daerah Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan dalam model cukup eksis untuk digunakan

2) Koefisien Determinasi Majemuk (R2).

Pengujian koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variasi variabel independen dalam menerangkan secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Nilai R2menunjukkan besarnya proporsi total variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Dari hasil estimasi diperoleh besarnya nilai koefisien determinasi ( R2) adalah 0,713598. Jadi nilai koefisien determinasi tersebut menunjukkan bahwa keseluruhan variasi darivariabel independen yang dapat dijelaskan oleh variabel dependen sebesar 71,36%. Sedangkan sisanya yaitu 28,64 % dijelaskan oleh variasi variabel - variabel lain diluar model yang diestimasi.

3) Uji Validitas Pengaruh (Uji-t)

(13)

Ho : β1= β2 =β3 =β4 = 0 ( variabel independen ke i tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen )

Ha :β1≠ β2 ≠β3 β4 ≠ 0 ( independen ke i berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

E. DAFTAR PUSTAKA

Anonim.1974. Undang-undang Republika Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentangPokok– pokok Pemerintahan Daerah.

Anonim. 1997. Undang-undang Republika Indonesia Nomor 18 Tahun 1974 tentangPajakdanRetribusi Daerah.

Anonim. 1999. Undang-undang Republika Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuanganantarapusatdan Daerah.

Anonim. 2000. Undang-undang Republika Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 tentangPerubahanatasUndang – undang nomor 18 tahun 1987

Anonim. 2004Undang-undang Republika Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Anonim. 2009 .Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Klaten Tahun 2005-2009.Klaten : BPS

Anonim. Berbagai Terbitan. Klaten Dalam Angka. Klaten : BPS Anonim. Berbagai Terbitan Klaten Dalam Angka. Semarang : BPS

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Budiharjo, Ari. 2003 Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB, dan Inflasi Terhadap Penerimaan PBB pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi Pembangunan, No 2, Vol 5, FE WI, Yogyakarta

Gujarati, Damodar. 1999. Ekonometrika Dasar. Jakarta :Erlangga. Gujarati, Damodar.2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta :Erlangga

Halim , Abdul. 2001. Menejemen Keuangan Daerah .Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Nugroho, Hendri. 2012. “Analisis Pengaruh Pajak Retribusi Daerah Terhadap

Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Kabupaten Sleman Periode

1989-2009”. Skripsi :Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kantor Statistik Kota Klaten, BerbagaiTahun, Klaten Dalam Angka, Klaten Kuncoro, Mudrajad. 2004. Ekonomi Pembangunan :Teori , Masalah , dan

Kebijakan. Yogyakarta : YKPN

(14)

Mangkusubroto ,Guritno, 2001. Ekonomi Publik Edisi , BPFE UGM , Yogyakarta

Mill, R. Christie. 2000. Tourism The Internasional Bussines. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Muchtolifah ( 2010) “Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) di Kota Surabaya Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No 1, Tahun 2011, Halaman 11-18

Rifqy Sabatini, Evi Yulia Purwanti. Jurnal ekonomi pembangunan Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 1-7

Santosa ,Rahayu ; Retno Puji Rahayu. 2005. Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Faktor– Faktor yang mempengaruhinya dalam Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Kediri. Jurnal Dinamika Pembangunan Vol 2 No 1.

Satriya, Himawan Eka. 2009. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah ( PAD) di Propinsi Jawa Tengah Tahun 1981-2006. Jurnal Pembangunan vol.3 No. 1 / Juli 2005: 9 – 18

Sukirno, Sadono. 1974. Beberapa Aspek Tentang Persoalan Pembangunan Daerah, LPFE – UI, Jakarta

Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sukirno ,Sadono. 2000. Makroekonomi Modern, Pemikiran klasik hingga Keynesian Baru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Tandelilin ,Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Menejemen Portofolio. Yogyakarta : BPFE.

Todaro , Michele P. 2003. “ Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga “. Alih

Bahasa : Aminudin dan Drs. Mursid. Jakarta :Ghalia Indonesia.

Todaro , Michele P dan Stephen C Smith, 2010. “ Pembangunan Ekonomi “.

Jakarta : Erlangga.

Gambar

Tabel 4.2

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut maka disusunlah penelitian ini, sehingga nantinya akan menghasilkan suatu sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang dapat

H : Jadi menurut bapak film ini malah membuat masyarakat curiga ke pihak hotel. dan

Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata kandungan Pb dalam daging sebesar 9.74 mg/Kg, sedangkan rata- rata kandungan Pb dalam hati sebesar 10.63 mg/Kg, hal ini menunjukan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh atraksi wisata terha- dap kepuasan pengunjung, mengetahui pengaruh fasilitas terhadap kepuasan pengunjung,

Salah satu pendekrtan ,ang dinilai elektil untul Drenslransi kemiskinxn .dalah nclalui pcnindald pcndap.t maryarakrt nisknr dcraan Fcrycdia.ntlsr kcuangan niko.. Na

[r]

Penulis sadar bahwa Allahlah yang telah berkehendak memberikan tenaga untuk berfikir, merasa, dan bergerak serta yang melonggarkan waktu dan rezeki untuk menyelesaikan skripsi

Bencana alam seperti banjir perlu mendapatkan perhatian khusus, sebab bencana tersebut menelan korban jiwadan kerugian terbesar (40%) dari seluruh kerugian bencana alam