• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Industri minyak Indonesia mulai di awal abad 19: pemboran 1883 di Telaga Tiga)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Industri minyak Indonesia mulai di awal abad 19: pemboran 1883 di Telaga Tiga)"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

66   

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Sejarah Perusahaan

Prolog Masa 1871 – 1885 (Masa Awal Pencarian dan Penemuan Minyak di

Indonesia)

Industri minyak Indonesia mulai di awal abad 19:

• 12 tahun setelah pemboran minyak pertama di Titusville, Pensylvania, AS 1859

• Reering 1871 - Zilker 1885 masa pencarian dan penemuan minyak (mulai pemboran 1883 di Telaga Tiga)

Prolog Masa 1885 – 1945 (Masa Eksploitasi Minyak oleh Penjajah)

• Pasca 1885 Berdiri Royal Dutch Company di Pangkalan Berandan

(Sumatera Utara)

• 1887 - Pencarian minyak di Jawa Timur (Surabaya)

• 1888 - Konsesi Sultan Kutai dengan JH Meeten di Sanga-Sanga

• 1890 - Pendirian kilang Wonokromo & Cepu

• 1892 - Pembangunan kilang minyak di Pangkalan Berandan

(2)

• 1899 - UU Pertambangan Pemerintah Hindia Belanda (Indische Mijnwet) yang mengatur kegiatan pencarian minyak bumi di Indonesia

AS dan Belanda

• AS berusaha masuk ke Indonesia tapi dicegah pemerintah Belanda. Namun karena tekanan AS kepada Den Haag, akhirnya muncul perusahaan patungan AS dan Belanda yakni SHELL dan NIAM (Jambi, Bunyu, dan Sumatera Utara)

• Standard Oil masuk dan dipecah menjadi Standard Oil of New Jersey (membentuk Anak Perusahaan American petroleum Co) dan Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij (NKPM).

• NKPM menemukan lapangan Talang Akar (Sumsel) yang merupakan

lapangan terbesar di Hindia Belanda

• Mendirikan Kilang Sungai Gerong di seberang Kilang Plaju milik Shell

• 1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan Madura menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York sekarang bernama Mobil Oil. Penggabungan ini diubah statusnya menjadi PT Standard Vacuum Petroleum (Stanvac) pada1947.

• 1922 Standard Oil of California masuk ke Kalimantan dan Irian Jaya

• 1928 Gulf Oil (AS) masuk ke Sumatera Utara

(3)

• 1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan Madura menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York sekarang bernama Mobil Oil.

• 1947 Penggabungan SVPM diubah statusnya menjadi PT Standard Vacuum Petroleum (Stanvac).

Catatan:

Di zaman Jepang, usaha yang dilakukan umumnya adalah merehabilitasi lapangan dan sumur yang rusak akibat bumi hangus atau pengeboman.

Prolog Masa 1945 – 1957 (Masa Perjuangan Minyak Pra-Pertamina)

• Selama perang kemerdekaan kegiatan pencarian minyak berhenti.

• Perjuangan Pangkalan Berandan, Sumatera Utara, dan Aceh Timur

• Muncul "Laskar Minyak" mensuplai keperluan pesawat terbang dan kendaraan lain

• Berdiri perusahaan minyak pribumi:

o 1945 didirikan PTMSU

o 1945 didirikan PTMN Cepu di lokasi ex SHELL (Lap. Nglobo,

Semanggi Ledok dan Wonokromo)

o 1950 PTMN Cepu berubah menjadi PTMNRI Cepu

o 1950 PTMN Sumatera Utara berubah menjadi PTMRI Sumatera Utara

o 1954 PTMNRI Sumatera Utara berubah menjadi TMSU

(4)

• Agustus 1951 Mosi Mohammad Hasan

o Gubernur Sumatera Mr. Teuku H. Moh. Hasan mengajukan sebuah mosi yang memperjuangkan pertambangan minyak dan disokong oleh kabinet secara bulat pada 2 Agustus 1951 dan dibentuk sebuah komisi.

o Perjuangan di parlemen salah satunya adalah merintis UU

pertambangan yang mengganti Indische Mijnwet

• 24 Oktober 1956 Ã PP No. 24/1956

o Diputuskan tambang minyak Sumatera Utara tidak dikembalikan kepada SHELL

1957

• Juli 1957 Jend. AH. Nasution mendapatkan pelimpahan tugas tambang minyak Sumut. Rehabilitasi lapangan dan ekspor hasil untuk pembangunan.

• 1957 Pemerintah RI mengambil alih semua perusahaan Belanda di

Indonesia. (Kecuali SHELL karena kepemilikannya bersifat internasional)

• Perubahan nuansa kedaerahan menjadi nasional (AH Nasution, 1957)

• 10 Desember 1957 berdirinya PT Permina sebagai perusahaan minyak pertama bersifat nasional.

Pasca 1957

• 1959 berdiri NV NIAM (NV Nederlands Indische Aardolie Maatschappij)

o Perusahaan patungan AS dan Belanda

o 31 Des 1959 50% saham diambil alih pemerintah RI dan NV NIAM berubah jadi PT Permindo

(5)

• 1961 PT Permindo dikukuhkan menjadi PN Permigan

• Tahun 1961 : PT. PERMINA menjadi PN. PERMINA dan PTMN menjadi PN. PERMIGAN

• 4 Jan 1966 Permigan dilikuidasi karena peristiwa G30S/PKI (Perbum)

o Aset Permigan diberikan kepada PN Pertamin dan PN Permina

• 1968 PN Pertamin dan PN Permina merger menjadi PN Pertamina

• 1971 diterbitkan UU No. 8 tahun 1971 yang mengukuhkan PN Pertamina menjadi Pertamina

• 2001 diterbitkan UU Migas No 22 tahun 2001 yang akhirnya mengantar Pertamina menjadi PT Pertamina (Persero)

• 2003 Pertamina berubah status menjadi PT Pertamina (Persero)

o Perubahan mendasar ada pada peran regulator menjadi player

Era Persero

• Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara yang telah berubah bentuk menjadi PT. Persero yang bergerak di bidang energi, petrokimia dan usaha lain yang menunjang bisnis Pertamina, baik di dalam maupun di luar negeri yang berorientasi pada mekanisme pasar.

• Modal Setor PT. Pertamina (Persero) :

o PT. Pertamina (Persero) merupakan BUMN yang 100% sahamnya dimiliki oleh Negara.

o Modal Disetor (Penanaman Modal Negara/PMN) PT. Pertamina

(Persero) pada saat pendirian adalah Rp. 100 Trilyun.

(6)

"Seluruh Kekayaan Negara yang selama ini tertanam pada Pertamina, yang meliputi Aktiva Pertamina beserta seluruh Anak Perusahaan, termasuk Aktiva Tetap yang telah direvaluasi oleh Perusahaan Penilai Independen, dikurangi dengan semua Kewajiban (Hutang) Pertamina".

3.2 Visi dan Misi Pertamina

Visi

Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia

Misi

Menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat

(7)

3.3 Struktur Organisasi Pertamina

3.3.1 Struktur Organisasi

(8)

3.3.2 Tugas dan Wewenang

Tugas dan wewenang masing-masing bagian :

• Tugas Komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (selanjutnya disingkat RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran-Perusahaan (selanjutnya disingkat RKAP) serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disingkat RUPS), dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Agar dapat melaksanakan tugasnya, Komisaris berhak untuk : 1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen

lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain, surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan. 2. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan

oleh Perseroan.

3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan.

4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi.

(9)

5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Komisaris.

6. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.

• Sekretariat Komisaris dibentuk dan bertanggung jawab kepada Komisaris. Komisaris dapat mengangkat seorang Sekretaris Komisaris guna membantu Komisaris di bidang kegiatan kesekretariatan antara lain:

1. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kesekretariatan di lingkungan Komisariat.

2. Menyelenggarakan Rapat Komisaris dan rapat/pertemuan antara Komisaris dengan Pemegang Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait (stakeholder) lainnya.

3. Menyediakan data/informasi yan diperlukan oleh Komisaris dan Komite-komite di lingkungan Komisariat yang berkaitan dengan :

• Monitoring tindak lanjut hasil keputusan, rekomendasi dan arahan Komisaris.

• Bahan atau materi yang bersifat administrasi mengenai laporan atau kegiatan Direksi dalam mengelola Perseroan. • Dukungan administrasi serta monitoring berkaitan dengan

(10)

rekomendasi dari Komisaris sehubungan dengan kegiatan pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi.

4. Mengumpulkan data-data teknis yang berasal dari Komitekomite di lingkungan Komisariat dan Tenaga Ahli Komisaris untuk keperluan Komisaris.

• Komite Audit membantu Komisaris dalam mengawasi pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang baik sesuai dengan asas-asas GCG. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit bersifat mandiri, serta bertanggung jawab langsung kepada Komisaris. Komite Audit memastikan bahwa:

1. Laporan keuangan serta informasi lainnya yang diberikan oleh perusahaan kepada pihak terkait dan publik, telah disajikan secara transparan, handal, dapat dipercaya dan tepat waktu.

2. Perusahaan telah memiliki pengendalian intern memadai yang dapat melindungi kekayaan miliknya.

3. Perusahaan bekerja secara efektif dan efisien serta mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.

• Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas membantu Dewan Komisaris, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, sebagai upaya membantu tugas Komisaris dalam melakukan pembinaan dan pengawasan berkenaan dengan permasalahan

(11)

remunerasi dan nominasi di Perusahaan, Tugas dan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi meliputi:

1. Penyusunan Sistem Penggajian dan Pemberian Tunjangan (remunerasi) bagi Direksi dan Komisaris PT PERTAMINA (PERSERO) untuk persetujuan Komisaris dan penetapan Pemegang Saham.

2. valuasi tingkat kompetitif besaran Gaji dan Tunjangan Direksi dan Komisaris PT PERTAMINA (PERSERO) setiap tahun dan merekomendasikan penyesuaiannya kepada Komisaris untuk ditetapkan Pemegang Saham.

3. Peninjauan dan evaluasi sistem penggajian dan sistem pensiun (post employment benefit) Pekerja PT PERTAMINA (PERSERO) dalam memenuhi asas-asas GCG yang hasil dan rekomendasi penyempurnaannya disampaikan kepada Direksi melalui Komisaris.

4. Pengkajian dan penilaian terhadap rencana dan usulan pengurangan pekerja PT PERTAMINA (PERSERO) dalam memenuhi asas-asas GCG serta dalam rangka memelihara Hubungan Industrial (industrial peace) yang sehat. Pengkajian dan penilaian terhadap opsi saham (Share Ownership Plan/Stock Option) bagi Direksi, Komisaris dan Pekerja PT PERTAMINA (PERSERO).

(12)

5. Pengkajian dan pemberian rekomendasi terhadap sistem penggajian dan pemberian tunjangan pekerja Komisariat dan Honorarium Tenaga Ahli PT PERTAMINA (PERSERO). 6. Melakukan kajian dan masukan untuk persetujuan tertulis

Komisaris atas usulan pencalonan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan serta pengangkatan Pejabat PERTAMINA dua tingkat dibawah Direksi oleh Direksi.

• Komite Good CORPORATE GOVERNANCE (GCG) dibentuk untuk membantu Komisaris melakukan pemantauan penerapan GCG. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite GCG melakukan: 1. Pemberian dukungan atas pelaksanaan assessment berkala

terhadap praktik-praktik GCG di Perusahaan dalam menerapkan asas-asas GCG.

2. Pemberian rekomendasi tentang penyempurnaan sistem dan kelengkapan GCG Perusahaan serta memantau pelaksanaannya, terutama berkenaan dengan:

• Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance).

• Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct).

• Statement of Corporate Intent (SCI) dan Kontrak Manajemen.

(13)

3. Evaluasi efektivitas penerapan GCG oleh Organ Utama dan Organ Pendukung dan memberikan masukan penyempurnaan serta upaya-upaya pemantapannya.

4. Pembuatan rencana kerja dan laporan tahunan pelaksanaan GCG bersama fungsi manajemen GCG organ Direksi, sebagai bagian dari Laporan Tahunan Perusahaan.

5. Penelaahan praktik-praktik terbaik GCG di Perusahaan lain untuk dapat diimplementasikan di Perusahaan.

6. Tugas lain yang diberikan oleh Komisaris. • Tugas dan wewenang dari Direktut Utama adalah :

1. Memberikan arahan dan mengendalikan kebijakan, Visi, Misi dan strategi perseroan.

2. Memimpin para anggota Direksi dalam melaksanakan

keputusan Direksi.

3. Mengkoordinasikan pemecahan masalah eksternal perseroan, kebijakan perencanaan, pengendalian, pencapaian sasaran jangka panjang perseroan, kebijakan audit, peningkatan kultur, citra dan tata kelola perseroan (GCG)

4. Menyelenggarakan dan memimpin Rapat Direksi secara periodik sesuai ketetapan Direksi atau rapat-rapat lain apabila dipandang perlu sesuai usulan Direksi.

(14)

6. Mewakili perseroan di dalam maupun di luar pengadilan berdasarkan persetujuan anggata Direksi lainnya pada Rapat Direksi.

7. Menunjuk anggota Direksi lain untuk bertindak atas nama Direksi.

8. Menentukan keputusan Direksi, apabila dalam voting pada rapat Direksi terdapat jumlah suara yang sama banyak antara suara yang setuju dan tidak setuju.

9. Memilah dan memberikan informasi kepada stakeholders segala sesuatu tentang Perseroan.

10. Dalam hal Direktur Utama berhalangan, tugas dan kewenangan Direktur Utama dirangkap oleh Wakil Direktur Utama.

• Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen bertugas:

1. Melakukan evaluasi atas perencanaan pengurusan Perusahaan (RJPP/RKAP) dan tingkat risikonya.

2. Melakukan pemantauan pelaksanaan pengurusan Perusahaan (RJPP/RKAP) dan analisa hasil pengurusan Perusahaan. 3. Melakukan evaluasi atas perencanaan Investasi dan tingkat

risiko yang oleh Direksi dimintakan persetujuan atau tanggapan tertulis dari Komisaris.

4. Melakukan pemantauan pelaksanaan Investasi dan analisis hasil Investasi.

(15)

5. Melakukan kajian berkala atas efektivitas kebijakan Investasi dan pengurusan Perusahaan dari aspek manajemen risiko sebagai bahan pendapat Komisaris.

6. Menyediakan bahan rujukan dan informasi untuk keperluan Komisaris terkait pengelolaan Investasi dan Risiko Usaha. 7. Memberikan masukan dan rekomendasi atas laporan Direksi

dalam pengurusan Perusahaan.

8. Membuat rencana kerja tahunan Komite Invetasi dan Risiko Usaha yang diselaraskan dengan rencana kerja tahunan Kebijakan Investasi dan Risiko Usaha Perusahaan yang dikelola oleh Direksi.

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris yang terkait dengan Investasi dan Risiko Usaha.

10. Melaporkan hasil-hasil kerja Komite kepada Komisaris. • Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen bertugas:

1. Mengelola dan mengoptimalkan upaya peningkatan sumber daya dan cadangan minyak dan gas bumi, produksi minyak dan gas bumi, transportasi minyak mentah dan gas, penjualan minyak mentah dan gas pipa, penyimpanan minyak mentah, pengembangan usaha minyak dan gas bumi serta kegiatan usaha panas bumi baik yang dilakukan melalui kegiatan operasional sendiri maupun melalui kerjasama kemitraan sesuai strategi yang ditetapkan oleh Direksi.

(16)

2. Memimpin dan mengendalikan kegiatan usaha hulu, termasuk efesiensi dan efektivitas bisnis pendukung dan fungsi-fungsi manajemen penunjang.

3. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan

keputusan Direksi dalam kegiatan usaha hulu.

4. Memimpin dan mengarahkan pengembangan usaha sesuai perencanaan strategis korporasi.

5. Memberikan putusan bisnis Direktorat Hulu sesuai lingkup kewenangannya.

6. Mengarahkan dan memutuskan kebijakan tentang organisasi, SDM, Keuangan, Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL), Teknologi Informasi dan Manajemen Mutu sesuai kebijakan korporat.

7. Memberikan prioritas peluang investasi serta menetapkan anggaran pembelanjaan kapital dan operasi kegiatan usaha hulu sesuai persetujuan Direksi.

8. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua proyek yang berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan usaha Hulu.

9. Memimpin pembinaan pekerja sesuai pedoman yang berlaku. • Direktur Pengolahan bertugas :

1. Mengelola dan mengoptimalkan upaya-upaya pengadaan minyak mentah dan transportasinya, pengolahan minyak mentah26 dan gas menjadi produk BBM dan Non BBM,

(17)

penyimpanan minyak mentah dan produk minyak dan gas, pengembangan usaha pengolahan minyak dan gas bumi serta kegiatan usaha terkait, baik yang dilakukan melalui kegiatan operasional sendiri maupun melalui kerjasama kemitraan sesuai strategi yang ditetapkan oleh Direksi.

2. Memimpin dan mengendalikan kegiatan usaha pengolahan, termasuk efesiensi dan efektivitas bisnis pendukung dan fungsi-fungsi penunjang.

3. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan

keputusan Direksi dalam kegiatan usaha pengolahan.

4. Memimpin dan mengarahkan pengembangan usaha sesuai perencanaan strategis korporasi.

5. Memberikan putusan bisnis Direktorat Pengolahan sesuai lingkup kewenangannya.

6. Mengarahkan dan memutuskan kebijakan tentang organisasi, SDM, Keuangan, Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL), Teknologi Informasi dan Manajemen Mutu sesuai kebijakan korporat.

7. Memberikan prioritas peluang investasi serta menetapkan anggaran pembelanjaan kapital dan operasi kegiatan usaha Pengolahan sesuai persetujuan Direksi.

8. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua proyek yang berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan usaha Pengolahan.

(18)

9. Memimpin pembinaan pekerja sesuai pedoman yang berlaku.

• Direktur Pemasaran dan Niaga bertugas :

1. Mengelola dan mengoptimalkan upaya-upaya pemasaran, niaga dan distribusi produk BBM dan Non BBM, termasuk pengadaan BBM dan transportasi, penyimpanan produk BBM maupun Non BBM, pengembangan usaha pemasaran dan niaga, serta kegiatan usaha terkait termasuk pengelolaan bidang perkapalan, baik yang dilakukan melalui kegiatan operasional sendiri maupun melalui kerjasama kemitraan sesuai strategi yang ditetapkan oleh Direksi

2. Memimpin dan mengendalikan kegiatan usaha pemasaran dan niaga, termasuk efisiensi dan efektivitas bisnis pendukung dan fungsi-fungsi penunjang.

3. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan

keputusan Direksi dalam kegiatan usaha pemasaran dan niaga. 4. Memimpin dan mengarahkan pengembangan usaha sesuai

perencanaan strategis korporasi.

5. Memberikan putusan bisnis Direktorat Pemasaran dan Niaga sesuai lingkup kewenangannya.

6. Mengarahkan dan memutuskan kebijakan tentang organisasi, SDM, Keuangan, Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL), Teknologi Informasi dan Manajemen Mutu

(19)

sesuai kebijakan korporat.

7. Memberikan prioritas peluang investasi serta menetapkan anggaran pembelanjaan kapital dan operasi kegiatan usaha pemasaran dan niaga sesuai persetujuan Direksi.

8. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua proyek yang berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan usaha pemasaran dan niaga.

9. Memimpin pembinaan pekerja sesuai pedoman yang berlaku. • Direktur Keuangan bertugas :

1. Memimpin dan mengendalikan pembuatan kebijakan,

pengelolaan dan pelaporan keuangan secara korporat mencakup kegiatan fungsi kontroler, manajemen resiko, Perbendaharaan dan Pendanaan, Portofolio Anak Perusahan, Keuangan Hulu, Keuangan Pengolahan serta Keuangan Pemasaran dan Niaga guna meningkatkan kinerja dan peringkat keuangan perseroan.

2. Melaksanakan dan mengendalikan seluruh kebijakan

keuangan sesuai keputusan Direksi serta melaksanakan efesiensi dan efektivitas fungsi-fungsi keuangan di Pusat korporat, direktorat kelompok Usaha dan Unit Usaha.

3. Menetapkan dan mengkoordinasikan RKAP serta

pengendalian Akutansi atas biaya-biaya pendapatan dan keuntungan serta tingkat investasi secara korporat.

(20)

4. Mengkonsolidasi, mengendalikan dan mengawasi penyusunan dan pelaksanaan arus kas perusahaan berdasarkan RKAP dalam rangka usaha peningkatan efesiensi.

5. Mengarahkan dan membina pengelolaan keuangan

perusahaan meliputi kebijakan anggaran, perbendaharaan dan akuntansi, manajemen resiko dan Investasi dan pendanaan. 6. Mengelola portofolio investasi keuangan dan keputusan

finansial untuk mencapai nilai tambah maksimal dan tercapainya tujuan-tujuan perusahan sesuai ketetapan Direksi.

7. Meninjau ulang dan meningkatkan kebijaksanaan dan

prosedur keuangan secara periodik berupa penetapan sistem dan tatakerja tentang pengelolaan keuangan persero sesuai dengan perkembangan teknologi maupun perubahan-perubahan dalam ekonomi dan undang-undang, serta mengarahkan dan membina masalah umum yang mencakup bidang keuangan.

8. Memimpin pembinaan pekerja sesuai pedoman yang berlaku. • Direktur Umum dan SDM bertugas :

1. Memimpin pengelolaan dan pengembangan kebijakan

korporat serta pengelolaan jasa, sarana dan fasilitas, yang mencakup kebijakan organisasi dan kesisteman, SDM, Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL), manajemen Mutu, serta pengelolaan penunjang

(21)

usaha, dan sekuriti serta koordinasi transformasi perseroan sesuai strategi yang ditetapkan Direksi.

2. Mengendalikan kegiatan Direktorat Umum dan SDM

termasuk melaksanakan efesiensi dan efektivitas fungsi-fungsi umum dan jasa

3. Memimpin dan mengarahkan penyusunan

kebijakan-kebijakan korporat sesuai perencanaan strategis korporasi. 4. Memberikan keputusan organisasi dan SDM dalam lingkup

Pusat Korporat sesuai ketetapan dan kebijakan Direksi dan Steering Comittee Organisasi perseroan.

5. Memberikan keputusan bisnis sesuai lingkup kewenangannya. 6. Memimpin dan mengarahkan pengembangan aplikasi

teknologi informasi dalam IT enterprise wide systems guna mendukung inovasi bisnis termasuk koordinasi dan pengawasan proyek-proyek Direktorat Umum dan SDM.

7. Memimpin dan mengarahkan kegiatan transformasi dan reorganisasi persero dan pembinaan pekerja sesuai pedoman yang berlaku.

• Manajemen Atas Riset dan Pengujian Oli bertugas :

1. Memimpin pengelolaan dan pengembangan kebijakan

pengelolaan jasa, sarana dan fasilitas laboratorium pengujian oli, yang mencakup kebijakan organisasi dan kesisteman, SDM, manajemen Mutu.

(22)

2. Mengendalikan kegiatan yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan riset dan pengujian oli termasuk melaksanakan efesiensi dan efektivitas fungsi-fungsi umum dan jasa

3. Memilih, mengawasi, dan meminta laporan secara berkala dari penasehat ahli, termasuk meminta pendapat dan masukan dari penasehat ahli terkait riset dan pengembangan fungsi-fungsi umu dan jasa dari laboratorium pengujian oli.

4. Bersama dengan penasehat ahli melakukan inspeksi ke laboratorium-laboratorium pengujian oli, memeriksa standar mutu SDM, fasilitas-fasilitas, peralatan uji, pengembangan matriks hasil uji, dokumentasi laporan-laporan untuk klien, serta inspeksi lapangan ke lokasi pabrik klien.

5. Menerima laporan dan pertanggung-jawaban dari staff ahli dan kepala bagian riset dan pengujian oli.

6. Memeriksa, mengevaluasi, menyetujui laporan hasil

pengujian oli yang akan diserahkan kepada klien.

7. Memberikan keputusan bisnis sesuai lingkup kewenangannya • Penasehat Ahli bertugas :

1. Memeriksa dan menilai keabsahan matriks hasil uji, apabila diperlukan Penasehat ahli dapat langsung merubah, menambah ataupun menghapus data pada matriks

(23)

3. Bersama dengan manajemen atas riset dan pengujian oli melakukan inspeksi ke laboratorium-laboratorium pengujian oli, memeriksa standar mutu SDM, fasilitas-fasilitas, peralatan uji, pengembangan matriks hasil uji, dokumentasi laporan-laporan untuk klien, serta inspeksi lapangan ke lokasi pabrik klien

Catatan : Jabatan untuk posisi ini baru diresmikan pada saat pembuatan aplikasi laboratorium pengujian oli berbasis ini berada pada tahap akhir yang berkaitan dengan matriks hasil uji. Sebelumnya manajemen atas riset dan pengujian oli hanya sesekali saja secara informal meminta kepada seorang ahli dan pengamat yang sudah berpengalaman dalam bidang pengujian oli. Oleh karena itu penulis tidak mencantumkan posisi tersebut didalam penjelasan sistem yang sedang berjalan maupun didalam rich picture sistem berjalan.

• Tugas dari Staff Ahli adalah :

1. Melakukan penamnahan data kedalam matriks hasil uji bila ditemukan kasus baru dalam pengujian oli.

2. Membuat laporan mengenai matriks hasil uji, apakah masih sesuai dengan kondisi di lapangan, pengembangan matriks hasil uji ( bila ada) untuk diperiksa oleh penasehat ahli.

3. Meminta pendapat kepada penasehat ahli apabila ditemukan anomali pada hasil uji yang berpengaruh pada matriks hasil uji

(24)

• Tugas dari Kepala Bagian Riset dan Pengujian Oli adalah :

1. Mengelola dan mengembangkan baik jasa-jasa umum maupun teknis dari laboratorium pengujian oli.

2. Menentukan paket-paket pengujian yang disediakan, biaya dan servis yang disediakan untuk klien.

3. Membuat form test report, test repot adalah form yang digunakan untuk memasukan data hasil pengujian oli beserta informasi tambahan untuk diproses dan dibandingkan dengan matriks hasil uji.

• Intepreter bertugas :

1. Memasukan informasi tambahan yang berkaitan dengan sampel dan hasil pengujian yang dapat mempengaruhi akurasi ketepatan hasil akhir sebesar 9 (sembilan) sampai dengan 14 (empat belas) persen. Perkiraan ini diambil dari perbandingan angka hasil akhir sesudah dibandingkan dengan matriks dimana informasi tambahan yang dimasukan memberikan pengaruh yang berbeda di tiap-tiap pengujian.

2. Menentukan standar deviasi nilai saat angka hasil pengujian sampel hendak dibandingkan dengan matriks hasil uji.

3. Meminta pertimbangan kepada staff ahli apakah diperlukan dilakukan pengujian ulang sampel.

(25)

• Administator bertugas :

1. Membuat account untuk staff ahli, intepreter, staff penguji, data inputer.

2. Mengatur hak akses dan wewenang untuk masing tipe account.

3. Memeriksa dan memaintenance web dan server apabila terjadi bug, system error, server hang, atau masalah teknis minor lainnya.

4. Dengan otorisasi dari kepala bagian riset dan pengujian oli, bila diminta oleh data inputer, administrator dapat langsung merubah data yang dimasukan oleh data inputer, mem-bypass sistem yang ada dengan mengganti langsung dari basis data pada server.

5. Menghubungi pihak yang berwenang yang telah ditentukan sebelumnya bila terjadi masalah yang tidak dapat ditangani oleh administrator.

6. Mendokumentasikan feedback dari klien, klien dapat memberikan feedback dari setiap hasil pengujian, dapat pula bila memang diperlukan, meminta untuk pengujian dilakukan ulang dengan ketentuan-ketentuan baru yang diminta oleh klien.

Catatan : posisi inipun baru ada setelah sistem dibuat, karena selain untuk tugas-tugas yang disebutkan diatas, dibutuhkan juga seseorang untuk menjaga sistem berjalan normal,

(26)

melakukan langkah-langkah awal yang sudah ditetapkan sebelumnya bila terjadi kerusakan, baik kecil maupun besar. • Staff Penguji bertugas :

1. Menerima dan menyimpan sampel dari klien. 2. Menguji sampel di laboratorium uji.

3. Membuat laporan singkat dan berita acara pengujian oli yang nantinya akan diberikan kepada kepala bagian riset dan pengujian oli.

4. Menyerahkan data hasil pengujian kepada data inputer. Beserta data-data tambahan yang berkaitan dengan sampel bila ada dan/atau diminta oleh data inputer.

• Data Inputer bertugas :

1. Memasukan data hasil pengujian dari staff penguji.

2. Meminta data-data yang kurang dan diperlukan berkaitan dengan laporan hasil uji oli kepada staf penguji.

3. Membuat laporan sederhana yang berisi kondisi sampel hasil uji yang didapat dari klien, catatan kaki yang ditulis oleh staff penguji, catatan tambahan yang dikirimkan oleh klien bersamaan dengan sampel yang akan diuji, mencatat tanggal sampel dikirim dan diterima di laboratorium pengujian, tanggal hasil uji keluar.

(27)

3.4 Sistem yang Sedang Berjalan

Gambar 3.2 Rich Picture Sistem Berjalan

Sistem yang sedang berjalan pada P.T. Pertamina khususnya pada bagian laboratorium pengujian oli masih bersifat konvensional karena hampir semua kegiatan yang terdapat di dalam perusahaan masih dilakukan secara manual. Berdasarkan informasi yang didapat penulis secara lisan dari Bapak Sanusi selaku Penasehat ahli yang di tunjuk, dan Bapak Eko Wahyudi selaku perwakilan dari manajemen atas riset dan pengujian oli, penulis menyimpulkan sistem yang berjalan saat ini dimulai dari bagian staff di laboratorium pengujian oli dimana dalam proses nya masih menggunakan cara manual dalam menerima oli pelumas dari mesin-mesin, yang dikirim dari client untuk di uji oleh pertamina, hasil yang didapat langsung di kirimkan ke petugas data input yang akan mencatat semua

(28)

hasil pengujian, dimana nantinya hasil tersebut akan di terima oleh bagian interpreter yang bertugas untuk memeriksa konsistensi hasil uji dan membandingkan hasil uji tersebut dengan pola yang tersedia di dalam matrik hasil uji. Lalu setelah didapat hasil, staff intepreter akan merangkum dan membuat laporan baik berupa data ataupun diagram yang antara lain berisi hasil-hasil pengujian , prediksi tentang sumber masalah yang timbul, masalah yang akan timbul dan pencegahan dan/atau penanggulangan yang dapat dilakukan oleh client yang bersangkutan. Laporan ini akan diterima dan di audit oleh seseorang di tingkat manajerial dan apabila disetujui, barulah laporan tersebut dikirim secara manual. Selama sistem berjalan, matriks hasil uji yang dipakai oleh intepreter dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi mesin, lingkungan, frekuensi dan periode mesin bekerja. Staff yang berwenang untuk mengganti matriks hasil uji adalah staff ahli yang di tunjuk oleh manajerial tingkat atas pertamina. Penggantian matriks hasil uji ini pun dilakukan secara manual.

3.5 Permasalahan yang Sedang Dihadapi

Berikut ini hasil wawancara penulis dengan Bapak Sanusi dan Bapak Eko ™ Pertanyaan pertama : apa yang mendasari P.T. Pertamina untuk

membuat aplikasi laboratorium pengujian oli berbasis web ini ?

Jawab : P.T. Pertamina sudah lama memberikan pelayanan pasca penjualan seperti ini kepada para kliennya, namun karena masih bersifat konvensional, banyak klien malah merasa kecewa dengan pelayanan P.T. Pertamina, dengan berbagai macam alasan seperti dokumen rusak, dokumen tidak dikemas dalam bentuk yang menarik,

(29)

lama dan lain sebagainya. Selain itu P.T. Pertamina juga melihat bahwa teknologi informasi yang berkembang saat ini telah terbukti ampuh untuk dijadikan ujung tombak bagi pelayanan dan promosi kami. Oleh karena itu P.T. Pertamina memutuskan untuk mencoba memberikan pelayanan pasca penjualan ini via website.

™ Pertanyaan Kedua : Detil pokok permasalahan yang sering

dikeluhkan oleh klien dari P.T. pertamina

Jawab : masalah utama P.T. Pertamina terletak pada segi waktu, lokasi dan pengiriman dokumen untuk klien P.T. Pertamina .

Dari segi waktu dan lokasi, sebagian besar klien P.T. Pertamina merupakan para pengusaha dan pengguna mesin berat dan pabrik yang letaknya jauh di pedalaman bahkan di tengah laut. Tidak jarang lokasi-lokasi tersebut hanya memiliki satu buah alat transportasi sebagai akses untuk keluar-masuk. Jadi membutuhkan waktu yang lama agar dokumen yang kami kirimkan untuk sampai. Letak lokasi yang sukar dijangkau ini pula sering menimbulkan masalah buat kkami, sering dokumen yang kami kirimkan rusak,hilang atau bahkan tidak ada kabarnya saat dikirim. Selain masalah diatas, kami sering dikritik oleh klien kami mengenai ppenyajian informasi yang membosankan, tidak menarik. Umumnya orang lebih tertarik melihat laporan berupa data dengan selingan gambar, diagram berwarna-warni, lebih keren begitu istilahnya.

™ Pertanyaan ketiga : Selain faktor-faktor dari luar, faktor apa saja yang mendasari keputusan untuk dibuatnya aplikasi ini ?

(30)

Jawab : Sistem yang ada saat ini, menggunakan metode konvensional yang sangat memakan waktu, mulai dari pengiriman data sampel dari klien, pengiriman data hasil uji dari laboratorim ke tempat peng-input-an data, sampai ke pengiriman kembali dokumen laporan kepada klien. Banyak waktu yang terbuang, adanya data-data yang tidak valid atau hilang pada saat dikirimkan atau tidak utuh (rusak) . Masalah keamanan juga penting, banyak klien mengeluh bahwa informasi yang diberikan mereka adalah data penting perusahaan, jadi pengiriman secara konvensional ini membuat mereka cemas.

Masalah lainnya datang dari bagian intepreter, matriks hasil uji sebenarnya merupakan kumpulan kesimpulan-kesimpulan dan hasil analisa, riset dan pengujian oli yang kami lakukan selama ini, jadi tidak jarang proses pembandingan hasil uii dengan matriks hasil uji ini hanya berdasarkan ingatan dan intuisi dari staff intepreter saja. Sebenarnya, informasi tambahan mengenai lokasi, kondisi mesin mempengaruhi juga, nilai yang dihasilkan maupun standar deviasi matriks berubah sekitar sembilan sampai empat belas persen pada kondisi ekstrim.

Dan yang terakhir dan paling penting, datang dari penasehat ahli di P.T. Pertamina. Penasehat ahli sering di minta oleh P.T. Pertamina untuk meninjau kondisi laboratorium P.T. Pertamina, sering pula mengkaji matriks hasil uji. Karena matriks hasil uji sampai saat ini belum ada pencatatan yang pasti dan belum baku, sulit untuk Penasihat

(31)

ahli dengan waktu yang terbatas datang dan dan memeriksa matriks secara menyeluruh.

™ Pertanyaan keenam : Bagaimana aplikasi ini dapat membantu memecahkan masalah yang dialami penasehat ahli?

Jawab : P.T. Pertamina mengharapkan suatu sistem yang dapat menampung, menyimpan dan mereplikasi pengetahuan dan pengalaman penasihat ahli. Berdasarkan data-data yang sudah ada ditambah dengan pantauan langsung dari penasehat ahli, P.T. Pertamina berharap sistem ini dapat menggantikan tugas penasihat untuk menganalisa hasil pengujian dan membuat hipotesa sederhana. ™ Pertanyaan ketujuh : Alasan sistem ini dibuat berbasis web?

Jawab : Pertama adalah dari segi estetika, P.T. Pertamina ingin agar aplikasi yang dibuat terlihat profesional dan elegan, namun harus dapat di akses kapan saja dan dimana saja. Alasan kedua datang dari penasehat ahli yang pernah diminta oleh perusahaan minyak dari Malaysia untuk membuat aplikasi yang serupa. Dan alasan yang terakhir adalah dengan teknologi web ini, kami dapat dengan mudah dan cepat menjangkau klien kami yang sebelumnya sangat sulit dijangkau karena berbagai macam alasan.

Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis menyimpulkan permasalahan yang dihadapi adalah :

1. Permasalahan sumber daya ahli

Penasihat ahli merupakan posisi kunci dalam analisa hasil uji laboratorium. Namun sumber daya saat ini sangatlah minim. Terlepas dari

(32)

pendidikan yang dibutuhkan untuk posisi ini tergolong mahal, pengalaman yang dibutuhkan untuk dapat di kategorikan sebagai penasihat ahli pun sangat lama. Oleh karena itu sulit untuk melakukan transfer knowledge 2. Permasalahan keamanan dan pengiriman data.

Selama ini, untuk melakukan transaksi data seperti mengirimkan hasil uji laboratorium dari staff penguji ke staff intepreter, mengirimkan laporan sementara hasil uji kepada manajerial atas serta mengirimkan laporan hasil pengujian oli kepada klien, dan lainnya dari P.T. hanya menggunakan kurir. Data yang dikirim melalui kurir, selama dalam proses pengiriman, data berada diluar pengawasan dari P.T. Pertamina. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data (khususnya apabila lokasi klien jauh atau berada di lepas pantai) sangat lama.

3. Permasalahan reliabilitas data

Pencatatan data yang dilakukan sekarang ini oleh P.T. Pertamina masih dilakukan secara manual, sedangkan untuk data yang relatif banyak, pencatatan di masukan secara manual ke komputer dengan menggunakan Excel. Data penting seperti Matrix hasil uji yang memiliki ribuan data, yang dapat berubah tiap saat menjadi kurang reliabel, sebab banyak di temukan data yang sama (berulang). Belum adanya aturan baku dan aturan jelas dalam pencatatan juga menjadi masalah.

4. Permasalahan waktu

Karena masih menggunakan metode konvensional dalam mengirimkan data, waktu menjadi kendala yang cukup penting. Data yang dikirimkan tidak dapat langsung diterima oleh pihak yang meminta. Selain itu Penasehat

(33)

ahli mengalami kesulitan bila hendak memeriksa, merubah, menambah dan menghapus matriks hasil uji, karena metode pencatatan yang tidak jelas dan tidak baku.

5. Permasalahan tampilan laporan

Bentuk yang monoton dalam menyajikan laporan kepada pihak konsumen menyebabkan banyak keluhan dan kritik yang diterima oleh P.T. Pertamina.

6. Permasalahan dari segi Estetika

P.T. Pertamina ingin menciptakan kesan elegan, intelek dan profesionalisme kepada konsumennya, dan ingin membuktikan bahwa P.T. Pertamina tidak tertinggal dari segi teknologi yang sedang naik daun saat ini yaitu internet.

3.6 Usulan Pemecahan Masalah

Dikarenakan P.T. Pertamina menggunakan metode konvensional dalam pencatatan maupun pengiriman ke perusahaan kliennya membuat data tersebut menjadi tidak aman dan tidak efisien, banyak alternatif yang ada untuk memecahkan masalah tersebut, salah satunya yaitu dengan membuat suatu jaringan melalui internet antar laboratorium dengan dengan pihak-pihak terkait, lalu dibuatkan aplikasi pengujian oli berbasis web untuk meng-handle masalah input data, menyimpan dan me-maintenance matriks hasil uji, dan membuat rangkuman serta laporan untuk dikirimkan ke klien sekaligus menyajikannya dalam bentuk yang menarik dan dalam format yang diinginkan oleh klien maupun manajerial atas.

(34)

Keuntungan yang dapat diperoleh dari pengimplementasian metode ini antara lain adalah :

• Jangkauan jaringan internet yang luas, memungkinkan perusahaan untuk terus bertumbuh dengan mengembangkan laboratorium di daerah lain jika diperlukan dan juga dapat menjangkau klien tidak hanya di dalam negri tapi di luar negri juga., sesuai dengan perubahan kebutuhan bisnis, dengan peralatan tambahan yang minimal sehingga tidak begitu membebankan anggaran perusahaan.

• Pengiriman data menjadi lebih cepat karena koneksi internet bersifat up-to-date, lebih aman karena lebih sedikit kecerobohan yang dapet terjadi, dan juga mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan data yang lokasinya berjauhan .

• Meningkatkan konektivitas karena dengan internet, laboratorium, staff intepreter, staff ahli, manajerial atas dan klien dapat terhubung dengan mudah.

• Biaya pengimplementasian yang murah karena sistem ini hanya membutuhkan satu server utama yang terhubung dengan internet, dan internet explorer yang umum dipakai untuk membuka aplikasi laboratorium ini berbasis web.

• Efisiensi dan efektifitas meningkat, hasil uji akan secara otomatis di bandingkan dengan matriks hasil uji dan langsung di rangkum dan dibuatkan laporan nya secara otomatis. Staff ahli pun menjadi lebih mudah dan cepat dalam memperbaharui matriks hasil uji karena ada fitur khusus yang menangani matriks hasil uji.

• Adanya aturan baku dan prosedur yang jelas mengenai transfer data, permintaan data, pencatatan data, bentuk baku matriks, sehingga memudahkan intepreter

(35)

membuat perbandingan hasil uji dengan matriks hasil uji, selain itu juga penasehat ahli dengan mudah sewaktu-waktu dapat mengakses dan melakukan perubahan terhadap matriks hasil uji tanpa mengganggu jalannya proses pengujian maupun proses lainnya.

• Memungkinkan klien untuk memberi feedback kepada P.T. Pertamina secara langsung melalui fitur yang disediakan, sehingga terjadi komunikasi dua arah antara P.T. Pertamina dengan kliennya sehingga klienpun lebih terpuaskan. • Menyajikan laporan hasil akhir lebih cepat, aman, dan menarik. Laporan yang

disajikanpun lebih fleksibel karena dapat di kalsifikasikan sesuai dengan keinginan klien.

(36)

3.7 Use Case Diagram

 

Gambar 3.3 Use Case Diagram

Tipe User Administrator (Admin)

User dengan tipe administrator, dapat mengakses semua halaman yang ada dan memiliki hak untuk mengubah, menambah dan menghapus data yang ada.

(37)

Tipe User Data Inputer

User dengan tipe Data inputer, bertugas untuk mengisi data-data yang diperlukan sistem. User dengan tipe ini dapat mengakses halaman Configuration dan seluruh sub halaman kecuali sub halaman Condemning Limit dan Matrix (Menambah,mengubah, menghapus) halaman Data Entry (Menambah,mengubah, menghapus), halaman Test report (Menambah,mengubah, menghapus), halaman Joblist (Menambah,mengubah, menghapus) dan halaman Account (Mengubah, menghapus).

Tipe User Staff Ahli

Untuk User dengan tipe Staff ahli, bertugas untuk mengisi informasi penting yang dibutuhkan sistem sebagai acuan. Halaman yang dapat di akses adalah Sub halaman Configuration yaitu Condemning Limit dan Matrix (Menambah,mengubah, menghapus), halaman Feedback (Menambah,mengubah, menghapus), Halaman Test Report Approval (Menolak atau menyetujui Test Report), Account (Mengubah, menghapus)

Tipe User Customer

Untuk tipe Customer, hanya dapat melihat informasi yang disajikan sesuai dengan area, peralatan yang dimiliki customer tersebut (tidak dapat melihat informasi milik customer lain). Halaman yang dapat di akses adalah Halaman Feedback (Menambah,mengubah, menghapus), halaman

(38)

Management Report (Hanya dapat dilihat), halaman Account (Mengubah, menghapus)

3.8 Activity Diagram dan Rancanan Layar Website

Activity Diagram untuk halaman Login

Login

gagal Berhasil Masuk Halaman Utama Forgot Password Pengisian Email Berhasil gagal  

Gambar 3.4 Activity Diagram Halaman Login

Rancangan Layar login

 

(39)

Pada Halaman login, user diminta untuk melakukan login dengan mengisi User ID dan Password yang benar. Jika User ID atau Password yang dimasukan salah, maka akan muncul pesan peringatan, dan user diminta untuk memasukan ulang User ID dan Password yang benar. Apabila user berhasil login, maka halaman web akan berpindah ke halaman utama. user yang lupa dengan User ID atau Password yang dimilikinya dapat meng-klik “forgot password ?” lalu akan muncul pop-up untuk memasukan email. Apabila email cocok dengan email yang tercatat pada basis data, maka sistem secara otomatis akan mengirimkan email yang berisi User ID dan Password yang baru. Apabila email yang dimasukan tidak terdaftar maka akan muncul pesan error di halaman login Activity Diagram untuk Halaman Utama

 

(40)

Rancangan Layar Halaman Utama

 

Gambar 3.7 Rancangan Layar Utama

Setelah masuk ke halaman utama, tergantung dari tipe akses user tersebut, pada halaman terdapat link menuju halaman yang dikehendaki. Jika user memilih logout maka user akan dikembalikan ke halaman login, dan harus melakukan login ulang bila ingin masuk ke halaman utama kembali.

Activity Diagram untuk halaman Configuration

Halaman Configuration

Muncul empat kategori pembagian

link dengan delapan

belas link

Di tiap-tiap halaman yang dituju, user dapat

menampilkan isi ataupun merubah isi

data dari halaman tersebut (insert,

update, delete)  

(41)

Rancangan Layar Menu Configuration

 

Gambar 3.9 Rancangan Layar Menu Configuration

Halaman ini dapat diakses oleh user tipe administrator yang memiliki akses ke semua halaman dan penasehat ahli, staf ahli dan data inputer yang hanya dapat mengakses halaman tertentu saja dari bagian halaman ini. Sesuai dengan hak akses dari masing-masing user, user dapat melihat ataupun merubah isi data dari tiap halaman. Pada halaman ini terdapat empat kategori pengelompokan link yaitu:

(42)

Testing Element, yang memiliki lima link yaitu

a. Condemning Limit.

Halaman web yang berupa form yang akan diisi dengan nilai condemning limit yang didapat dari hasil pengujian sampel untuk mendapatkan suatu hasil yang nantinya akan dibandingkan dengan matrix hasil uji.

Rancangan Layar Condemning Limit (View)

 

(43)

Rancangan Layar Condemning Limit ( add /edit)

 

Gambar 3.11 Rancangan Layar Condemning Limit ( add /edit)

Rancangan Layar Condemning Limit ( add item)

 

(44)

b. Matrix

Halaman web yang menampilkan data Matriks Hasil Uji dalam bentuk tabel.

Rancangan Layar Matrix (view)

 

Gambar 3.13 Rancangan Layar Matrix (view )   • Rancangan Layar Matrix (view Detail)  

 

(45)

Rancangan Layar Matrix (Copy)

 

Gambar 3.15 Rancangan Layar Matrix (Copy)

Rancangan Layar Matrix (add/edit)

 

(46)

Rancangan Layar Matrix (add item)

 

Gambar 3.17 Rancangan Layar Matrix (add item)

c. Test Group

Halaman web yang menampilkan informasi test group yang ada, juga ditampilkan biaya yang dikenakan untuk sekali pengujian.

Rancangan Layar Test Group (view)

 

(47)

Rancangan Layar Test Group (add/edit)

 

Gambar 3.19 Rancangan Layar Test Group (add/edit)

d. Test Item

Halaman web yang menampilkan nama dari Test item, singkatan dan satuan pengukurannya.

Rancangan Layar Test Item (view)

 

(48)

Rancangan Layar Test Item (add/edit)

 

Gambar 3.21 Rancangan Layar Test Item (add/edit)

e. Testing package

Halaman ini menampilkan paket – paket pengujian yang tersedia namun user dapat juga mengubah, menambah atau menghapus Test Item yang ada didalam paket tersebut (tergantung dari hak akses user yang dipakai). Juga ditampilkan total biaya pengujian dari paket yang dipilih.

(49)

Rancangan Layar Testing Package (view)

 

Gambar 3.22 Rancangan Layar Testing Package (view)

Rancangan Layar Testing Package (view detail)

 

(50)

Rancangan Layar Testing Package (add/edit)

 

Gambar 3.24 Rancangan Layar Testing Package (add/edit)

Kategori kedua yaitu Pertamina, yang memiliki tiga link yaitu:

a. User

Berisi informasi dari hak akses masing-masing tipe user Rancangan Layar User (view)

 

(51)

Rancangan Layar User (view detail)

 

Gambar 3.26 Rancangan Layar User (view detail)

Rancangan Layar User (add/edit)

 

(52)

b. Pertamina Contact

Berisi informasi dari Sales Executife P.T. Pertamina dan kantornya.

Rancangan Layar Pertamina Contact (view)

HEADER IMAGES

Home -> Menu Configuration->Pertamina Contact (view)

View Pertamina Contact

Pertamina Contact

View Add Search : Go

Name Position Edit Edit Email Delete Delete Mobile Phone

Name Position Email

Choose Sales Office

Sales Office Sales Office Mobile Phone

 

Gambar 3.28 Rancangan Layar Contact (view)

Rancangan Layar Pertamina Contact (add/edit)

 

(53)

c. Sales Office

Berisi informasi dan alamat dari kantor Sales Executife P.T. Pertamina.

Rancangan Layar Sales Office (view)

 

Gambar 3.30 Rancangan Layar Sales Office (view)

Rancangan Layar Sales Office (add/edit)

 

(54)

Kategori ketiga yaitu Location, yang memiliki tiga link yaitu:

a. City

Berisi nama-nama kota di Indonesia yang dikelompokan menurut propinsi yang ada di Indonesia

Rancangan Layar City (view)

 

Gambar 3.32 Rancangan Layar City (view)

Rancangan Layar City (add/edit)

 

Gambar 3.33 Rancangan Layar City (add/edit)

(55)

Berisi jenis-jenis industri yang dijalankan olen customer. Rancangan Layar Industry (view)

 

Gambar 3.34 Rancangan Layar Industry (view)

Rancangan Layar Industry (add/edit)

HEADER IMAGES

Home -> Menu Configuration->Industry (add/edit)

add/edit Industry

Industry

View Add Search : Go

Industry Name :

Save Cancel

Welcome, UserName | Logout

 

(56)

c. Province

Berisi nama-nama propinsi di Indonesia • Rancangan Layar Province (view)

 

Gambar 3.36 Rancangan Layar Province (view)

Rancangan Layar Province (add/edit)

HEADER IMAGES

Home -> Menu Configuration->Province (add/edit)

add/edit Province

Province

View Add Search : Go

Province Name :

Save Cancel

Welcome, UserName | Logout

 

(57)

Kategori keempat yaitu Basic Data, yang memiliki tujuh link yaitu:

a. Application

Berisi nama Application (mesin utama yang besar ) yang dijadikan dasar pengelompokan dari nama compenent (mesin yang lebih kecil yang merupakan bagian dari mesin utama yang besar atau letaknya.).

Rancangan Layar Application (view)

 

(58)

Rancangan Layar Application (add/edit)

 

Gambar 3.39 Rancangan Layar Application (add/edit)

b. Component

Berisi nama compenent (mesin yang lebih kecil yang merupakan bagian dari mesin utama yang besar atau letaknya.).

Rancangan Layar Component (view)

 

(59)

Rancangan Layar Component (add/edit)

HEADER IMAGES

Home -> Menu Configuration->Component (add/edit)

add/edit Component

Component

View Add Search : Go

Component Name :

Save Cancel

Welcome, UserName | Logout

 

Gambar 3.41 Rancangan Layar Component (add/edit)

c. Customer

Berisi informasi detil dari customer yang ada, profil customer tersebut, contact person dari customer tersebut, termasuk dalam area penjualan daerah mana, dan peralatan berat yang dimiliki.

Rancangan Layar Customer (view)

 

(60)

Rancangan Layar Customer (view detail)

 

(61)

Rancangan Layar Customer (add/edit)

 

Gambar 3.44 Rancangan Layar Customer (add/edit)

d. Lube

Berisi nama dan informasi detil dari pelumas yang digunakan customer pada peralatan beratnya (Application).

(62)

Rancangan Layar Lube (view)

 

Gambar 3.45 Rancangan Layar Lube (view)

Rancangan Layar Lube (add/edit)

 

(63)

e. Manufacture

Berisi nama dan informasi singkat dari pembuat atau produsen alat berat (Application) yang dimiliki oleh customer Rancangan Layar Manufacture (view)

 

Gambar 3.47 Rancangan Layar Manufacture (view)

Rancangan Layar Manufacture (add/edit)

 

(64)

f. Model

Berisi tipe dari component yang digunakan oleh customer Rancangan Layar Model (view)

 

Gambar 3.49 Rancangan Layar Model (view)

Rancangan Layar Model (add/edit)

HEADER IMAGES

Home -> Menu Configuration->Application (add/edit)

add/edit Application

Application

View Add Search : Go

Save Cancel

Manufacture Name

Choose Component

Choose Manufacture

Model Name :

Component Name Choose Component

Application Name Choose Application

 

(65)

g. Power

Berisi tipe tenaga penggerak yang dipakai oleh Application Rancangan Layar power (view)

 

Gambar 3.51 Rancangan Layar power (view)

Rancangan Layar power (add/edit)

 

(66)

Activity Diagram untuk halaman Data Entry

 

Gambar 3.53 Activity Diagram Halaman Data Entry

Rancangan Layar Data Entry

 

Gambar 3.54 Rancangan Layar Data Entry

Halaman ini dapat di akses oleh Administrator dan data inputer yang bertugas untuk memasukan data yang berhubungan

(67)

dengan pengujian oli. Pada halaman terdapat tiga link yaitu Registration Form, Test Report dan Ferrograph.

Apabila user memilih atau meng-klik link Test Report atau Ferrograph, maka halaman web akan di alihkan ke halaman Joblist.

Bila user memilih atau meng-klik link Registration form maka halaman akan di alihkan ke halaman Sample Registration. Pada halaman ini user dapat mem-view atau merubah (insert, update, delete) form registrasi sample. Kegunaan dari form ini adalah untuk menyimpan data lengkap tentang oli yang dikirimkan oleh customer untuk diuji menggunakan paket apa dan kondisi dari sampel tersebut. Apabila berhasil maka data akan disimpan dan akan dimunculkan pada halaman Joblist sebagai new sample.

Rancangan Layar Registration Form (view) 

 

(68)

Rancangan Layar Registration Form (add/edit)

 

Gambar 3.56 Rancangan Layar Registration Form (add/edit)

Rancangan Layar Choose Customer

 

(69)

Rancangan Layar Add Sample

 

Gambar 3.58 Rancangan Layar Add Sample

Activity Diagram untuk halaman Feedback (view)

 

(70)

Rancangan Layar Feedback (view)

 

Gambar 3.60 Rancangan Layar Feedback (view)

Rancangan Layar Feedback (view detail)

 

(71)

Pada halaman ini, user dapat langsung meng-klik tombol view atau langsung memasukan nama area yang dikehendaki pada kotak yang disediakan lalu meng-klik tombol cari yang tersedia. Maka setelah itu akan muncul daftar area beserta dengan mesin-mesin yang dimiliki oleh user tersebut. Lalu user dapat melihat detil rinci dari tiap mesin pada masing-masing area dengan meng-klik tombol detail, akan muncul juga kondisi mesin dengan hasil test report paling baru.

Diagram alir untuk halaman Test Report (view)

 

(72)

Rancangan Layar Test Report (view)

 

Gambar 3.63 Rancangan Layar Test Report (view)

Rancangan Layar Test Report (view test report)

Klik save berhasil gagal

HEADER IMAGES

Home -> Test Report (view)

Test Report

Print

Customer : PLTD Payo Selincah Lube : Salyx DF 408

Area Name : Sumbagsel 1st Sample : 11 March 2009

Area Address : Payo Selincah, Palembang Prev Sample : 20 February 2009 Equipment Number : 3 Test Report Number : 0356/PLM/2009

Manufacture : Mireless Sample Date : 11 March 2009

Component : ENGINE Received Date : 17 March 2009

Application : Dual Fuel Report Date : 19 March 2009

Model : Black Stone KV Major Pertamina File : 010500302001 Equipment Description : Dual Fuel Engine

Graph Excell

Sample Date Oil KM/Hours Topping-Up Liters Recomendation

####### ### ### rekomendasi Pertamina

####### ### ### rekomendasi Pertamina

Unsur Kimia 1 10-10-2010 09-09-2010 min max

Graph

Unsur Kimia 2 10-10-2010 09-09-2010 min max

Unsur Kimia 3 10-10-2010 09-09-2010 min max Graph

PDF Feedback Comment Action Cost Save Cancel  

(73)

Untuk user tipe customer pada halaman ini akan muncul daftar dari nama area dan mesin yang dimiliki oleh customer, namun customer juga dapat mencari data yang diinginkan berdasarkan nama area atau nama mesin yang inginkan pada kotak search yang tersedia, sedangkan untuk administrator maka akan muncul daftar lengkap dari semua area untuk semua customer. Setelah meng-klik tombol test report, maka akan muncul pada halaman, detil rinci dari mesin yang dituju, keterangan lengkap, dan 5 hasil pengujian terakhir beserta unsur kimia yang diuji. Pada halaman ini juga tersedia tombol print untuk mencetak halaman tersebut melalui printer, tombol excell untuk mendapatkan hasil dalam bentuk Microsoft Excell dan tombol PDF untuk mendapatkan hasil dalam bentuk file PDF. Tersedia pula tombol graph, pada sisi kanan daftar unsur kimia, yang apabila di-klik akan memunculkan pop up yang menampilkan 5 nilai hasil pengujian unsur kimia yang dimaksud dalam bentuk grafik garis.

Khusus untuk user tipe customer, pada halaman ini akan muncul form pengisian untuk data feedback yang akan muncul pada halaman test report ( view).

(74)

Activity Diagram untuk halaman Management Report

 

Gambar 3.65  Activity Diagram Halaman Management report

Rancangan Layar Management Report (view)

 

(75)

Rancangan Layar Management Report (view II)

 

Gambar 3.67 Rancangan Layar Management Report (view II)

Rancangan Layar Management Report (view III)

 

(76)

Rancangan Layar Management Report (view IV)

 

Gambar 3.69 Rancangan Layar Management Report (view IV)

Untuk user tipe customer pada halaman ini akan muncul daftar dari nama area dan mesin yang dimiliki oleh customer, sedangkan untuk administrator maka akan muncul daftar lengkap dari semua area untuk semua customer. setelah meng-klik nama area, maka akan muncul keterangan singkat tentang area yang dipilih dan muncul hasil pengujian oli dalam periode tertentu dalam bentuk diagram pie lalu diagram tersebut dapat diperinci berdasarkan kondisi pelumas menurut pengujian, lalu diperinci lagi berdasarkan area lokasi, lalu diperinci berdasarkan mesin, lalu yang terakhir diperinci berdasarkan unsur kimia pengujian yang berbentuk diagram bar.

(77)

Activity Diagram untuk halaman Test Report Approval

 

Gambar 3.70  Activity Diagram Halaman Test Report Approval

Rancangan Layar Test Report Approval (view)

 

(78)

Rancangan Layar Test Report Approval (view detail)

 

Gambar 3.72 Rancangan Layar Test Report Approval (view detail)

Halaman ini bisa diakses oleh user tipe administrator, staf ahli dan penasehat ahli. Pada halaman ini akan di tampilkan Test Report yang belum di setujui, ataupun Test Report yang telah di uji ulang untuk dimunculkan kedalam Management Report dan History.

Apabila di apporve, maka data akan hilang dari halaman Test Report Approval, lalu akan dimunculkan di halaman Management Report dan History bersama data yang lain.

(79)

Bila di re-check, maka data akan hilang dan masuk ke halaman Joblist sebagai re-check untuk di periksa kembali lebih lanjut.

Activity Diagram untuk halaman Joblist

Halaman Joblist

New

Sample Re-Check

Muncul list data sample baru atau re-check beserta keterangan singkatnya Test Report (entry) Ferrograph Muncul formulir keterangan lengkap mesin yang olinya diambil untuk diuji,pengisian angka hasil pengujian oli berdasarkan

unsur kimia dan standar deviasi unsur kimia

terhadap mesin

Muncul formulir pengisian Ferrograph yang

merupakan catatan kaki staff ahli No t F ini s h Test Report Apporval History  

Gambar 3.73  Activity Diagram Halaman Joblist

Masuk Halaman Joblist

(80)

Rancangan Layar Joblist new/re-check (view)

 

Gambar 3.74 Rancangan Layar Joblist new/re-check (view)

Halaman ini dapat diakses oleh user tipe administrator, data entry, staf ahli.

Pada halaman ini terdapat dua link yaitu New Sample dan Re-Check yang apabila di klik maka akan muncul halaman yang berisi list data sample. Lalu pada masing-masing data sample, user dapat memilih untuk mengisi Test Report atau Ferrograph.

a. Bila memilih Test Report, maka akan muncul formulir berisi keterangan lengkap mesin yang olinya diambil untuk diuji,pengisian angka hasil pengujian oli berdasarkan unsur kimia dan standar deviasi unsur kimia terhadap mesin tersebut lalu secara otomatis hasilnya akan keluar untuk tiap-tiap unsur kimia. Lalu pada bagian akhir terdapat pilihan Finish dan Not Finish . Apabila Finish , maka data ini akan disimpan dan

(81)

dimunculkan ke Test Report Approval untuk disetujui atau di cek ulang, namun apabila not Finish maka data ini akan disimpan dan dimunculkan kedalam Joblist sebagai new sample.

Rancangan Layar Test Report new/re-check (add)

 

Gambar 3.75 Rancangan Layar Test Report new/re-check (add)

b. Bila memilih Ferrograph maka akan muncul formulir

pengisian Ferrograph. Bila disimpan maka data akan masuk kedalam dabase dan dimunculkan kembali dalam hasil keluaran dari halaman history.

(82)

Rancangan Layar Ferrograph new/re-check (add)

 

Gambar 3.76 Rancangan Layar Ferrograph new/re-check (add)

Pengisian data pada halaman ini biasanya dilakukan oleh petugas atau user tipe data entry.

Activity Diagram untuk halaman History

 

(83)

Rancangan Layar History

 

Gambar 3.78 Rancangan Layar History

Halaman ini bisa di akses oleh user tipe administrator. Pada halaman ini terdapat dropdown list Category yang bisa dipilih user, yaitu Application, Component, Customer, Lube, Manufature. Setelah itu pada dropdown list kedua akan muncul isi dari Category yang dipilih. Setelah meng-klik view, maka akan muncul pop-up window apaka user ingin menyimpan atau langsung membuka laporan History yang berbentuk excell ini.

Activity Diagram untuk halaman Account

 

(84)

Rancangan Layar Account

 

Gambar 3.80 Rancangan Layar Account

Pada halaman ini, user dapat mengisi formulir data pribadi. Apabila sistem gagal saat menyimpan data, maka akan muncul error, namun jika berhasil akan muncul pesan bahwa data pribadi telah berhasil di simpan.

3.9 Rancangan Basis Data

Rancangan Tabel User

Tabel User digu nakan untuk menyimpan informasi tentang detil pengguna. userID sebagai Primary Key, accessID sebagai Foreign Key yang menghubungkan tabel User Access dan customerID sebagai Foreign Key yang menghubungkan tabel Customer

(85)

Field Type Keterangan userID (PK) int(11) Nomor unik auto generate

untuk Primary key

username varchar(25) Nama sebutan pengguna untuk masuk ke sistem

password text Password untuk masuk ke

sistem

name varchar(150) Nama asli pengguna

position varchar(150) Posisi pengguna dalam suatu perusahaan

email varchar(50) Alamat email pengguna

mobile varchar(15) Nomor HP pengguna

accessID (FK) int(1) Foreign key penghubung table User access

customerID (FK) int(11) Foreign key penghubung table Customer

Table 3.1 Rancangan Table User

Rancangan Tabel User Access

Tabel User Access digunakan untuk menyimpan informasi tentang hak akses pengguna. accessID sebagai Primary Key.

Field Type Keterangan

accessID int(11) Nomor unik auto generate untuk Primary key

accessName varchar(256) Nama hak akses

accessType varchar(2) Tipe dari hak akses

views varchar(100) 1 bila memliki hak, 0 bila tidak memliki hak

adds varchar(100) 1 bila memliki hak, 0 bila tidak memliki hak

(86)

edit varchar(100) 1 bila memliki hak, 0 bila tidak memliki hak

del varchar(100) 1 bila memliki hak, 0 bila tidak memliki hak

Table 3.2 Rancangan Table User Access

Rancangan Tabel Customer

Tabel Customer digunakan untuk menyimpan informasi tentang detil pengguna dari pihak klien. CustomerID sebagai Primary Key.

Field Type keterangan

customerID (PK) int(11) Nomor unik auto generate untuk Primary key

customerCode varchar(10) Kode customer yang dipakai oleh PT. Pertamina

customerName varchar(255) Nama customer

address text Alamat customer

postCode varchar(5) Kode Pos customer

phone text Nomor Telephone customer

fax text Nomor fax customer

email varchar(50) Alamat email customer

logo varchar(150) Logo perusahaan customer

statusAktif varchar(1) 1 bila customer aktif, 0 bila tidak aktif

(87)

Rancangan Tabel Condemning Limit

Tabel Condemning Limit digunakan untuk menyimpan informasi tentang standar deviasi matriks. condemID sebagai Primary Key. Untuk menjaga kerahasian dan permintaan dari pihak P.T. Pertamina, penulis tidak menuliskan unsur-unsur kimia (UK) dari pengujian.

Field Type keterangan

condemID (PK) int(11) Nomor unik auto generate untuk Primary key

modelID (FK) int(11) Foreign key penghubung tabel mesin

UK_min varchar(6) Nilai untuk batas bawah condemning limit

UK_max varchar(6) Nilai untuk batas atas

condemning limit

UK_border varchar(3) Nilai untuk ambang batas condemning limit

UK_per varchar(2) 0 bila nilai UK_border tidak dalam persen, 1 bila iya

Table 3.4 Rancangan Table Condemning Limit

Rancangan Tabel Mesin

Tabel Mesin digunakan untuk menyimpan informasi detil tentang mesin dan komponennya. modelID sebagai Primary Key.

Field Type Keterangan

modelID (PK) int(11) Nomor unik auto generate untuk Primary key

Gambar

Gambar 3.1  Struktur Organisasi
Gambar 3.2 Rich Picture Sistem Berjalan
Gambar 3.7  Rancangan Layar Utama
Gambar 3.21  Rancangan Layar Test Item (add/edit)
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk produk PP dan Tali Plastik metode peramalan yang paling tepat untuk digunakan adalah Metode Holt karena hasil nilai MAPE nya lebih kecil dari Metode Dekomposisi,

Logika yang disusun peneliti berdasar pada peran seorang komisaris untuk melakukan pengawasan terhadap manajemen, dimana dewan komisaris tersebut tidak berperan terlalu aktif

Penerapan SKKNI sebagaimana dimaksud di atas, dapat disusun dalam kemasan kualifikasi nasional sebagaimana ketentuan pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), okupasi

Manggabarani (2020) yang menyatakan bahwa Risiko Likuiditas (LDR) berpengaruh positif terhadap return saham. Artinya good corporate governance tidak berpengaruh terhadap return

Misalkan suatu sumur dengan jari-jari casing 3 inchi, akan diperforasi pada suatu interval dan posisi untuk ini menghasilkan harga Qp/Qo = 0.6 maka dari gambar 6.19 diperoleh bahwa

Yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta

Hasil penelitian menunjukan untuk litter size untuk peternak kelompok dan peternak individu tidak berbeda nyata artinya untuk rata-rata bobot badan peternak kelompok 1,8