• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis perilaku penundaan (procrastination) penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis perilaku penundaan (procrastination) penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi."

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

viii  

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF ATTIDUDES IN POSTPONING WRITING FINAL PAPER OF STUDENTS WHO ARE ACCOMPUSHING THEIR WRITING

A Case Study on the Students of Social Science Education Study Program Sanata Dharma University, Yogyakarta

Bernadeta Lilis Sanata Dharma University

2010

The purpose of the research is to identify the different attitudes among students who were accomplishing their final paper based on: (1) gender, (2) their ages, (3) the study program, (4) their parents’ socio-economic status.

The research was carried out at Sanata Dharma University, Yogyakarta. There were 71 students as respondents who had been trying to finish their writings more than one semester. The technique was chi square ( χ2) method with a 5% level of significance.

(2)

ix ABSTRAK

ANALISIS PERILAKU PENUNDAAN (PROCRASTINATION)

PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Bernadeta Lilis Universitas Sanata Dharma

2010

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:(1) perbedaan perilaku penundaan penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari jenis kelamin (2) perbedaan perilaku penundaan penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari usia, (3) perbedaan perilaku penundaan penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari program studi, (4) perbedaan perilaku penundaan penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua.

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menyusun skripsi lebih dari satu semester sebanyak 71 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analis data menggunakan Chi Square ( χ2) dengan taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) tidak ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan skripsi ditinjau dari jenis kelamin (χ2 hitung = 4,223< χ2tabel = 9,488), (2) tidak ada perbedaan perilaku penundaan

(procrastination) penyusunan skripsi ditinjau dari usia( χ2hitung = 1,409 < χ2 tabel = 9,488), (3) tidak ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination)

penyusunan skripsi ditinjau dari program studi ( χ2 hitung =7,558 < χ2 tabel = 15,507), (4) tidak ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination)

(3)

ANALISIS PERILAKU PENUNDAAN

(PROCRASTINATION)

PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA YANG

SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Bernadeta Lilis 051334061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

ANALISIS PERILAKU PENUNDAAN

(PROCRASTINATION)

PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA YANG

SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Bernadeta Lilis 051334061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

Halaman Persembahan

Kupersembahkan karya ini kepada:

(8)

v

MOTTO

Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

(I Tesalonika 5:21)

Setiap bunga punya cara sendiri untuk mekar

Born to smile

(9)

S m k

Saya menya memuat kary kutipan dan

PE

atakan denga ya atau bagi daftar pusta

RNYATAA

an sesunggu ian karya or aka, sebagaim

vi

AN KEASLI

uhnya bahwa rang lain, ke mana layakn

Yo

IAN KARY

a skripsi ya ecuali yang t nya karya ilm

ogyakarta, 23

Penulis

Bernad

YA

ang saya tuli telah disebut miah.

3 Juli 2010

eta Lilis

(10)

Y N N D U b k m d m m s D D P Y B PUBLIK Yang bertan Nama Nomor Mah Demi penge Universitas ANA PENY beserta pera kepada per mengalihkan data, mendi media lain maupun mem sebagai penu Demikian pe

Dibuat di Yo Pada tangga

Yang menya

Bernadeta L

LEMB KASI KARY

nda tangan di

: B

hasiswa : 0

mbangan ilm Sanata Dhar ALISIS PER YUSUNAN

angkat yang rpustakaan n dalam ben

stribusikan untuk kepe mberikan ro ulis. ernyataan in ogyakarta al: 23 Juli 20

atakan

Lilis

BAR PERNY YA ILMIAH

ibawah ini, s

Bernadeta L 051334061

mu pengetah rma karya ilm RILAKU PE SKRIPSI PA MENY diperlukan ( Universitas ntuk media secara terba entingan ak oyalti kepada

i yang saya b

10

vii

YATAAN P H UNTUK K

saya mahasis

Lilis

huan, saya m miah saya ya ENUNDAAN

ADA MAHA YUSUN SKR

(bila ada). D Sanata D lain, menge atas, dan me kademis tanp a saya selam

buat dengan PERSETUJ KEPENTIN swa Univers memberikan k ang berjudul N (PROCRA ASISWA YA RIPSI Dengan demi Dharma hak elolanya dal empublikasik pa perlu m ma tetap men

n sebenarnya

JUAN NGAN AKA

sitas Sanata D

kepada Perpu l:

ASTINATIO ANG SEDA

(11)

viii

 

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF ATTIDUDES IN POSTPONING WRITING FINAL PAPER OF STUDENTS WHO ARE ACCOMPUSHING THEIR WRITING

A Case Study on the Students of Social Science Education Study Program Sanata Dharma University, Yogyakarta

Bernadeta Lilis Sanata Dharma University

2010

The purpose of the research is to identify the different attitudes among students who were accomplishing their final paper based on: (1) gender, (2) their ages, (3) the study program, (4) their parents’ socio-economic status.

The research was carried out at Sanata Dharma University, Yogyakarta. There were 71 students as respondents who had been trying to finish their writings more than one semester. The technique was chi square ( χ2) method with a 5% level of significance.

(12)

ix

ABSTRAK

ANALISIS PERILAKU PENUNDAAN (PROCRASTINATION)

PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Bernadeta Lilis Universitas Sanata Dharma

2010

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:(1) perbedaan perilaku penundaan penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari jenis kelamin (2) perbedaan perilaku penundaan penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari usia, (3) perbedaan perilaku penundaan penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari program studi, (4) perbedaan perilaku penundaan penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua.

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menyusun skripsi lebih dari satu semester sebanyak 71 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analis data menggunakan Chi Square ( χ2) dengan taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) tidak ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan skripsi ditinjau dari jenis kelamin (χ2 hitung = 4,223< χ2tabel = 9,488), (2) tidak ada perbedaan perilaku penundaan

(procrastination) penyusunan skripsi ditinjau dari usia( χ2hitung = 1,409 < χ2 tabel = 9,488), (3) tidak ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination)

penyusunan skripsi ditinjau dari program studi ( χ2 hitung =7,558 < χ2 tabel = 15,507), (4) tidak ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination)

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah, Bapa, Putra dan Roh kudus

yang telah melimpahkan rahmatnya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Program studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini dapat

diselesaikan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik langsung maupun

tidak langsung kepada penulis. Dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir.Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J, M.Sc., selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma

2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si., selaku ketua jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., Selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

5. Bapak Sebastianus Widanarto Priyowutanto, S.Pd., M.Si., selaku Dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan, saran dan kritik

(14)

xi

6. Bapak Drs. Fx. Muhadi, M.Pd dan Bapak Drs.Bambang P.,S.E.,M.Si selaku

dosen penguji yang telah memberi masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah

membagikan ilmu pengetahuan dan memberikan bimbingan selama proses

belajar.

8. Teman-teman kelas seminar penelitian yang telah memberi masukan selama

proses diskusi mata kuliah seminar penelitian

9. Seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah

meluangkan waktu menjadi responden dalam penelitian ini

10. Yayasan Pendidikan Kritis (PENTIS) Pancur Kasih, Pontianak.

11. Kedua orang tuaku Bapak. A. Ribut dan Ibu Kristina

12. Adik-adikku Paskarada Gerada, Fransiskus dan Martina Yunita

13. Sahabat-sahabatku selama menempuh pendidikan di kota gudeg: Marsia

Herwin, Katarina Menuneda, Yohana, Yudita Susanti,Eko Yulianto, Juventus

Endwin, Christoforus Umang, Hendra, Theresia Yusi, Willy Ferdinandus

Kou, Carolus,Serihartati dan Mimilia Sulastri. Terima kasih atas kebersamaan

kalian dari awal aku menginjakkan kakiku kekota ini sampai akhirnya aku

akan kembali ketanah kebanggaan kita.

14. Nahoras Bona Simarmata, terima kasih atas perhatian dan semangat yang

telah diberikan kepada penulis selama ini.

15. Teman-teman (Bob Morison, Ariz Budi Widodo, Benediktus Bangun, Tri

Wahyudi, Fransiska Andriani, Stepanus, Aloysius Prianto, Patricia Epha,

(15)

xii

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu) dan karyawan (Mbak Marni,

mbak Lusi, mbak Yuli, mbak Karni dan mas Budi) dimana aku berproses

dalam UKM KOPMA

16. Teman-teman dimana aku berproses di UKM Persma NATAS ( Iyan, bg

Vinco, Moris, Al, Nungki, Richi, Sita, Fafa, Bayu dan semua teman-teman

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu).

16. Teman seperjuangan: mas Rudi Haurisa, Wika, kak Tilda, Vivi,mas

Pandu,mas Wawan. Terima kasih atas sharing dan bantuan kepada penulis

selama proses penyusunan skripsi.

17. Teman-teman PAK ’05, terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman

selama kuliah.

18. Teman-teman di Himpunan Koperasi Mahasiswa Yogyakarta ( Toni, Listy,

Fauzan, Titin, Rian, Vemmy dan Ari,). Terima kasih atas kerja sama kalian

dan pengalaman yang telah kita lalui bersama. Semoga HKMY semakin

maju.

19. Para penghuni Asrama putri Pondok Angela (Sr. Yekti, terima kasih atas

semua dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis dan semua suster

dan teman-teman yang ada di Pondok Angela).

20. Bapak-Ibu Djumali dan teman-teman kost pak Djumali di Kota Baru.

21.Sahabat-sahabatku yang tidak pernah meninggalkan aku dalam keterpurukanku

(Antonius Nonong, Fransiskus Nyaming, Lilis Suriyani, Alexander

Heriwanto, Fransiska Siska, Gumi Wati, Robert Beni, Lambertus Oki,

(16)

2

Efriana

kekuata

22. Semua p

Penu

kritik sa

Semoga

Lidia, Va

an pada saat p

pihak yang m

ulis menyad

angat dihara

a skripsi ini d

alentinus Pi

penulis jatuh

memberikan

ari bahwa s

apkan dari p

dapat berma

xiii din). Terim

h.

bantuan seh

skripsi ini m

pembaca hin

anfaat bagi pe

ma kasih te

ingga skrisp

masih jauh

ngga dapat m

embaca sem

Yogyak

elah membe

pi ini selesai.

(17)

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIK ... 8

A. Perilaku Penundaan ... 8

(18)

xv

2. Jenis-jenis Perilaku Penundaan ... 11

3. Perilaku Penundaan Akademik ... 11

4. Karakteristik Perilaku Penundaan Akademik ... 13

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penundaan Akademik ... 15

B. Skripsi ... 16

1. Pengertian Skrispi ... 16

2. Tujuan Penulisan Skrispi ... 16

C. Jenis Kelamin ... 17

D. Usia ... 18

E. Program Studi... 19

F. Status Sosial Ekonomi ... 20

G. Kerangka Berpikir ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 29

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 31

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 31

E. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 40

G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 41

H. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS ... 51

A. Sejarah Perkembangan Universitas ... 51

(19)

xvi

BAB V ANALIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Deskripsi Data Responden ... 57

B. Analisis Data ... 63

C. Pembahasan ... 74

BAB VI PENUTUP ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 82

C. Keterbatasan Penelitian ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

(20)

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Kriteria Penyebab Perilaku Penundaan

Untuk Pertanyaan Positif (Mendukung)... 33

3.2 Kriteria Penyebab Perilaku Penundaan Untuk Pertanyaan Negatif (Tidak mendukung)...33

3.3 Penilaian Acuan Normatif Tipe II ...34

3.4 Kisi-Kisi Penyebab Perilaku Penundaan (Procrastination) ... 35

3.5 Skor Variabel Jenis Kelamin... 36

3.6 Skor Variabel Usia... 37

3.7 Skor Variabel Program Studi ... 37

3.8 Skor Untuk Tingkat Pendidikan...………...……… 38

3.9 Skor Untuk Jenis Pekerjaan..………...……….... 38

3.10 Skor Untuk Tingkat Pendapatan....………..……... 39

3.11 Penilaian Acuan Normatif Tipe II...………...………. 40

3.12 Hasil Pengukuran Validitas Perilaku Penundaan (Procrastination) …...………. 42

3.13 Tingkat Keterhandalan Variabel Penelitian...……….. 44

3.16 Interpretasi Cmaks...………... 49

5.1 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin……….………57

5.2 Distribusi Responden Menurut Usia...58

(21)

xviii

5.4 Distribusi Responden Menurut Status Sosial Ekonomi Orang Tua...60

5.5 Interpretasi Data Perilaku Penundaan (Procrastination) penyusunan skripsi………62

5.6 Pengujian Normalitas ...63

5.7 Pengujian Homogenitas...64

5.8 Perilaku Penundaan (Procrastination) dan Jenis Kelamin...66

5.9 Perilaku Penundaan (Procrastination) dan Usia...68

5.10 Perilaku Penundaan (Procrastination) dan Program Studi...70

(22)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner ... 88

Lampiran 2. Validitas dan Reliabilitas ... 95

Lampiran 3. Data Induk Penelitian ... 99

Lampiran 4. Distribusi Frekuensi ... 106

Lampiran 5. Uji Homogenitas dan Normalitas ... 110

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penulisan skripsi bagi sebagian mahasiswa merupakan “momok”,

bahkan seringkali mendatangkan masalah tersendiri. Berbagai kesulitan

muncul dalam penyelesaian skripsi tersebut, seperti kesulitan mencari judul,

kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, dana yang terbatas, kesulitan

dengan standar tata tulis ilmiah atau takut menemui dosen pembimbing.

Kesulitan-kesulitan tersebut pada akhirnya menyebabkan mahasiswa

menunda untuk menyelesaikan penyusunan skripsinya.

Seseorang yang mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu, sesuai

dengan batas waktu yang telah ditentukan, sering mengalami keterlambatan,

mempersiapkan sesuatu dengan sangat berlebihan, maupun gagal dalam

menyelesaikan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan, dikatakan

sebagai seorang yang melakukan prokrastinasi. Prokrastinasi bisa dikatakan

sebagai hanya suatu penundaan atau kecenderungan menunda-nunda memulai

suatu kerja. Namun prokrastinasi juga bisa dikatakan penghindaran tugas,

yang diakibatkan perasaan yang tidak senang terhadap tugas dan ketakutan

untuk gagal dalam mengerjakan tugas. Prokrastinasi juga bisa sebagai

kebiasaan seseorang terhadap respon dalam mengerjakan tugas. Perilaku

penundaan (procrastination) yang dilakukan terus menerus selanjutnya akan

menimbulkan efek negatif bagi mahasiswa itu sendiri, seperti mengerjakan

(24)

tidak lulus tepat waktu bahkan tidak berhasil meraih gelar kesarjanaan,

muncul ketidakpuasan terhadap tugas, dan juga menambah stres pada

mahasiswa yang bersangkutan.

Sekalipun perilaku penundaan (procrastination) ini memberikan

dampak buruk terhadap proses penyusunan skripsi mahasiswa, namun banyak

mahasiswa yang mengalaminya. Mahasiswa ada yang secara sengaja maupun

tidak di sengaja melakukan penundaan untuk menyelesaikan skripsinya.

Dampak dari penundaan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam penyusunan

skripsinya adalah tidak menyelesaikan skripsi dengan cepat. Rata-rata

penyelesaian penyusunan skripsi pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial setiap prodi membutuhkan waktu ± 2 semester.

Mahasiswa yang menyelesaikan skripsi lebih dari satu semester tentunya

memiliki masalah-masalah tertentu sehingga menghambat proses pengerjaan

skripsi mereka karena idealnya penulisan skripsi dapat diselesaikan dalam

waktu satu semester. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik melihat

penyebab yang melatarbelakangi perilaku penundaan (procrastination) pada

mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya yang

sedang dalam penyusunan skripsi.

Menurut Schowenbur (dalam Ferrari, 1995 dalam Yazinta, 2008)

prokrastinasi akademik sebagai suatu perilaku penundaan dapat

termanisfestasi dalam komponen-komponen yang dapat diukur dan diamati

yaitu penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas

(25)

tugas, adanya kesenjangan waktu dalam mengerjakan tugas antara rencana

dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan

dari pada mengerjakan tugas.

Faktor-faktor yang diduga menjadi pembeda perilaku penundaan pada

mahasiswa yang menyusun skripsi antara lain faktor jenis kelamin, usia,

program studi dan status sosial ekonomi orang tua. Pria dan wanita

mempunyai pola perkembangan fisiologis dan psikologis yang berbeda

sehingga menimbulkan perilaku yang berbeda. Ada banyak orang yang

menangkap perbedaan yang signifikan antara kepribadian pria dan wanita;

persepsi ini kemudian mempengaruhi sikap dan perilaku mereka terhadap

orang lain yang oleh karenanya selanjutnya mempengaruhi kepribadian. Ada

dugaan pria melakukan perilaku penundaan lebih tinggi dibandingkan wanita.

Usia yang lebih tinggi diduga memiliki perilaku penundaan yang

rendah dibandingkan dengan usia yang lebih muda karena semakin

bertambahnya usia dan pengalaman hidup seseorang maka tingkat perilaku

penundaannya akan semakin menurun.

Sedangkan setiap program studi memiliki prosedur penyusunan skripsi

yang berbeda sehingga ada prodi yang membuat mahasiswa tidak dapat

menyelesaikan skripsi mereka dalam satu semester. Hal ini juga

mempengaruhi perilaku penundaan pada mahasiswa dalam menyusun skripsi.

Mahasiswa yang memiliki latar belakang status sosial ekonomi orang

(26)

dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki latar belakang status sosial

ekonomi orang tua yang rendah. Hal ini disebabkan karena mahasiswa yang

memiliki status sosial ekonomi tinggi tidak dibebani untuk segera lulus dan

mencari kerja untuk memperoleh penghasilan. Sedangkan mahasiswa yang

memiliki status sosial ekonomi rendah memiliki tuntutan untuk segera lulus

agar dapat segera mencari pekerjaan untuk memperoleh penghasilan.

Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “ANALISIS PERILAKU PENUNDAAN

(PROCRASTINATION) PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA

YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI”.

B. Batasan Masalah

Masalah penelitian ini dibatasi pada perilaku penundaan

(procrastination) pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dilihat dari

komponen-komponen perilaku penundaan (procrastination) yaitu penundaan

untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi,

adanya kelambanan yang di sengaja dalam mengerjakan tugas, adanya

kesenjangan waktu dalam mengerjakan tugas antara rencana dan kinerja

aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan dari pada

mengerjakan tugas ditinjau dari jenis kelamin, usia, program studi dan status

(27)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan

skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di tinjau dari

jenis kelamin?

2. Apakah ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan

skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di tinjau dari

usia?

3. Apakah ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan

skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di tinjau dari

program studi?

4. Apakah ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan

skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di tinjau dari

status sosial ekonomi orang tua?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui :

1. Ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan

skrispi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di tinjau dari

(28)

2. Ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan

skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di tinjau dari

usia.

3. Ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan

skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di tinjau dari

program studi.

4. Ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan

skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di tinjau dari

latar belakang status sosial ekonomi orang tua.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi

penelitian yang berkaitan dengan perilaku penundaan (procrastination)

sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk melihat perilaku

penundaan pada mahasiswa dalam melaksanakan tugasnya.

2. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan memberi wawasan baru mahasiswa mengenai

perilaku penundaan dan penyebabnya sehingga selanjutnya dapat

membantu mahasiswa memahami dan menemukan solusi atas perilaku

(29)

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan melatih peneliti dalam berpikir memecahkan

masalah, berfikir secara objektif, rajin, ulet sehingga dapat diterapkan pada

(30)

8

BAB II

TINJAUAN TEORITIK

A.Perilaku Penundaan Akademik

1. Perilaku penundaan.

Istilah prokrastinasi menunjuk pada suatu kecenderungan

menunda-nunda penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan. Kalangan ilmuwan yang

pertama menggunakan istilah tersebut adalah Brown & Holtzman

(Wulan,2000 dalam

http://www.apsi-himpsi.org/Artikel/Prokastinasi-akademik.php). Menurut kalangan ilmuwan mereka tidak segera memulai

untuk menyelesaikan ketika dihadapkan oleh suatu tugas merupakan

indikasi dari prokrastinasi.

Secara etimology, kata ’procrastination’ berasal dari bahasa Latin,

yakni dari kata kerja ’procrastinare’, kombinasi dari kata “pro” yang

bermakna ’menuju gerak’ dengan kata “crastinus”, yang berarti ’milik hari

esok’. Jadi kata “procrastinare” mengandung arti menunda sampai hari

berikutnya. Dalam kamus The Oxford English Dictionary (1952 dalam

Adinugroho,2005) istilah procrastination atau prokrastinasi diartikan secara

lebih positif yakni penundaan yang dipilih secara bijaksana untuk menunggu

saat yang tepat. Pengertian prokrastinasi menjadi lebih merujuk pada

tuntutan untuk kesempurnaan tugas dengan optimal. Namun di sisi lain,

(31)

karena kemalasan - “ …..the harmful habits of laziness in completing a task

necessary for subsistence,..”.

Dalam era modern, pengertian prokrastinasi lebih dipergunakan dalam

denotasi penundaan yang negatif. Sebagaimana dikemukakan oleh Milgram

(1991 dalam

http://www.apsi-himpsi.org/Artikel/Prokastinasi-akademik.php) bahwa pengertian prokrastinasi, setidaknya mengandung

beberapa unsur berikut:1)Serangkaian perilaku tertunda-tunda;2) berakibat

rendahnya mutu produk perilaku tersebut;3)menyangkut tugas yang oleh

’procrastinator’ dianggap penting untuk dilakukan;dan 4)berakhir pada

keadaan emosional yang tidak karuan.

Dengan pengertian di atas, prokrastinasi ini bukanlah perilaku

kemalasan yang sederhana, melainkan merupakan perilaku yang kompleks

yang merupakan gangguan emosional pada individu ’prokrastinator’, dan

bisa berakibat fatal karena kebiasaan ini dapat membuat orang tersebut tidak

berhasil dalam hidupnya.

Ferrari dkk, (dalam Wulan 2000 dalam

http://www.apsi-himpsi.org/Artikel/Prokastinasi-akademik.php) menyimpulkan bahwa

pengertian prokrastinasi dapat dipandang dari berbagai sudut pandang,

yaitu:

1) Prokrastinasi hanya sebagai perilaku penundaan, yaitu bahwa setiap

perbuatan untuk menunda dalam mengerjakan suatu tugas disebut

sebagai prokrastinasi, tanpa mempermasalahkan tujuan serta alasan

(32)

2) Prokrastinasi sebagai suatu kebiasaan atau pola perilaku yang dimiliki

individu, yang mengarah kepada trait, penundaan yang dilakukan sudah

merupakan respon tetap yang selalu dilakukan seseorang dalam

menghadapi tugas, biasanya disertai oleh adanya keyakinan-keyakinan

yang irrasional

3) Prokrastinasi sebagai suatu trait kepribadian, dalam pengertian ini

prokrastinasi tidak hanya sebagai sebuah perilaku penundaan saja, akan

tetapi prokrastinasi merupakan suatu trait yang melibatkan

komponen-komponen perilaku maupun struktur mental lain yang saling terkait

yang dapat diketahui secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut kamus American Heritage Dictionary of the language:

Fourth edition (2000,dalam Adinugroho,2005.) perilaku penudaan

(procrastination) adalah tidak mengerjakan tugas, menunda atau

membatalkan mengerjakan sesuatu. Perilaku menunda merupakan kebiasaan

atau dengan sengaja menunda sesuatu dan karena suatu alasan tertentu

dianggap sebagai perilaku yang patut dicela seperti kemalasan atau

pengabaian tanggung jawab.

Berdasarkan pendapat para ahli, maka peneliti menyimpulkan bahwa

prokrastinasi adalah kegagalan seseorang dalam mengerjakan tugas berupa

tindakan menunda-nunda memulai atau menyelesaikan tugas secara sengaja

dan berulang-ulang sehingga menghambat penyelesaian tugas dalam jangka

(33)

2. Jenis-jenis perilaku penundaan.

Berdasarkan tujuan melakukan perilaku penundaan

(procrastination), (Ferrari 1991 dalam Paramita, 2003) membagi

prokrastinasi menjadi dua yaitu functional procrastination dan

dysfunctional procrastination. Functional procrastination adalah

penundaan mengerjakan tugas yang bertujuan untuk memperoleh

informasi yang lebih lengkap dan akurat. Bentuk penundaan ini

memandang suatu tugas harus dikerjakan secara sempurna walaupun

mereka harus melewati waktu yang optimal yang seharusnya dimulai,

sehingga mendapatkan penyelesaian yang baik. Dysfunctional

procrastination adalah penundaan mengerjakan tugas yang tidak

bertujuan, berakibat buruk dan menimbulkan masalah. Bentuk penundaan

ini tanpa disertai suatu alasan yang berguna bagi procrastinator maupun

orang lain. Penundaan ini dapat menimbulakan masalah bila

procrastinator tidak bisa melepaskan diri dari kebiasaan menunda

tersebut.

3. Perilaku penundaanakademik.

Ferrari, Johnson dan McCown (1995 dalan Yazinta, 2008) secara

lebih jelas membedakan pokrastinasi berdasarkan jenis tugasnya yaitu

prokrastinasi akademik dan prokrastinasi non- akademik. Prokrastinasi

akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal

yang berhubungan dengan tugas akademik seperti tugas sekolah atau tugas

(34)

dilakukan pada jenis tugas non formal atau tugas yang berhubungan dengan

tugas-tugas sehari-hari misalnya tugas rumah tangga dan tugas di kantor.

Penelitian ini selanjutnya hanya akan membahas pada perilaku penundaan

(procrastination) berdasar pada jenis tugasnya yakni perilaku penundaan

akademik. Secara historis, penelitian tentang prokrastinasi ini pada awalnya

memang banyak dilakukan di lingkungan akademik (Ferrari, dkk.,1995

dalam Yazinta, 2008). Ellis dan Knaus (1977 dalam Yazinta, 2008) juga

mengungkapkan bahwa kurang lebih 70% mahasiswa melakukan

prokrastinasi.

Prokrastinasi akademik berkaitan dengan unsur-unsur tugas dalam

akademik. Salomon & Rothblum (1989 dalam Yazinta, 2008) menyatakan

terdapat lima area akademik yang merupakan unsur-unsur prokrastinasi

akademik yaitu:

a. Tugas mengarang: meliputi tugas akademik menulis makalah laporan,

skripsi dan paper

b. Belajar dalam menghadapi ujian: meliputi belajar dalam rangka

mempersiapkan kuis, ujian midsemester ataupun ujian akhir

c. Membaca buku penunjang: meliputi tugas mencari dan membaca buku

referensi utama maupun buku referensi pendukung

d. Tugas administratif: meliputi tugas-tugas administratif seperti

mengembalikan buku ke perpustakaan, membayar spp, melakukan daftar

(35)

e. Kinerja akademik secara keseluruhan: meliputi usaha dalam

menyelesaikan tugas akademik secara keseluruhan.

Salomon & Rothblum menemukan dari keenam unsur akademik

tersebut di atas, tugas mengarang merupakan tugas yang sering ditunda

penyelesaiannya yaitu sebesar 46%, membaca buku referensi 30% dan

27,6% untuk belajar ujian.

4. Karakteristik perilaku penundaanakademik.

Schouwenburg (dalam Ferrari, 1995 dalam Yazinta, 2008)

mengatakan bahwa prokratinasi akademik sebagai suatu perilaku penundaan

dapat termanisfestasi dalam komponen-komponen yang dapat diukur dan

diamati. Komponen dalam prokrastinasi akademik, yaitu :

a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang

dihadapi

Seorang prokrastinator tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera

diselesaikan dan berguna bagi dirinya, akan tetapi dia menunda-nunda

untuk memulai mengerjakannya atau menunda-nunda untuk segera

menyelesaikan hingga tuntas jika dia sudah mulai mengerjakan

sebelumnya.

b. Adanya kelambanan yang disengaja dalam mengerjakan tugas

Seorang prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk

(36)

tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa

memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya.

c. Kesenjangan waktu dalam mengerjakan tugas antara rencana dan kinerja

aktual

Pokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai

dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Seorang

prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi tenggat

waktu yang telah ditentukan, baik ditentukan oleh orang lain maupun

oleh dirinya sendiri. Seseorang mungkin telah merencanakan untuk

memulai mengerjakan tugas pada waktu yang telah ia tentukan sendiri,

akan tetapi ketika saatnya tiba dia tidak juga segera melakukannya sesuai

dengan apa yang telah direncanakan, sehingga menyebabkan

keterlambatan maupun kegagalan dalam menyelesaikan tugas.

d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada

mengerjakan tugas

Prokrastinator dengan sengaja tidak segera menyelesaikan tugasnya

tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk melakukan aktivitas

lain yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan hiburan

seperti menonton TV, membaca majalah yang tidak berhubungan dengan

(37)

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penundaan akademik.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi munculnya perilaku

penundaan (procrastination) akademik pada mahasiswa dapat dibedakan

menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang meliputi

kondisi fisik dan kondisi psikologis individu. Kondisi fisik yang dapat

mempengaruhi munculnya perilaku penundaan (procrastination) akademik

misalnya kelelahan fisik. Seseorang yang mengalami kelelahan fisik

memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk melakukan perilaku

penundaan (procrastination) dari pada individu yang tidak mengalami

kelelahan fisik (Ferrari, dkk, 1995 dalam Yazinta,2008). Salomon &

Rothblum (dalam Ferrari, 1995 dalam Yazinta, 2008) menyatakan bahwa

trait keperibadian yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi

munculnya perilaku penundaan (procrastination) akademik. Individu yang

kurang memiliki kepercayaan diri dan malas, memiliki kecenderungan

melakukan perilaku penundaan (procrastination) akademik yang tinggi.

Besarnya motivasi yang dimiliki seseorang juga akan mempengaruhi

kecenderungan perilaku penundaan (procrastination) akademik individu.

Faktor-faktor eksternal yang ikut mempengaruhi kecenderungan

munculnya perilaku penundaan (procrastination) adalah pengasuhan orang

tua dan lingkungan. Ferrari (1995 dalam Yazinta 2008) menemukan bahwa

pengasuhan otoriter orang tua menyebabkan munculnya kecenderungan

perilaku penundaan (procrastination). Kondisi lingkungan yang lenient,

(38)

(procrastination) juga mempengaruhi tinggi rendahnya perlaku penundaan

(procrastination) individu.

B. Skripsi

1.Pengertian skripsi

Skripsi ialah tulisan yang dibuat sebagai syarat seorang mahasiswa

menyelesaikan studi program sarjananya. Skripsi ini sebagai bukti

kemampuan akademik seorang mahasiswa dalam penelitian. Skripsi disusun

dan dipertahankan untuk mencapai gelar Sarjana S-1. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (1990), istilah skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah

yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan

pendidikan akademis.

Skripsi menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan

sarjana (S1) dan diploma (D3). Skripsi juga berbeda dari tesis (S2) dan juga

disertasi (S3). Untuk disertasi, mahasiswa S3 memang diharuskan untuk

menemukan dan menjelaskan teori baru. Sementara untuk tesis, mahasiswa

bisa menemukan teori baru atau memberikan teori yang sudah ada dan

menjelaskan dengan teori yang sudah ada. Sementara untuk mahasiswa S1,

skripsi adalah belajar meneliti.

2.Tujuan menulis skripsi

Skripsi atau tesis merupakan syarat kelulusan di Perguruan Tinggi.

(39)

tujuan agar mahasiswa dapat mengungkapkan pikirannya secara sistematis.

Ada dua unsur dalam dalam kegiatan skripsi dan tesis yaitu meneliti dan

membuat tulisan.

Skripsi dan tesis merupakan sarana menyampaikan nilai-nilai praktis

maupun nilai-nilai teoritis hasil penelitian ilmiah yang dilakukan oleh

mahasiswa. Sehingga tulisan skripsi atau tesis mempunyai peran

memperkaya khasanah keilmuan di lingkungan citivas akademika. Dengan

demikian, melalui tulisan ilmiah dapat dilakukan proses validasi terhadap

hasil temuan penelitian dan pengkajian ilmiah terdahulu. Proses ini

merupakan syarat bagi berkembangnya suatu disiplin ilmu.

C.Jenis Kelamin

Jenis kelamin didefinisikan sebagai istilah biologis berdasarkan perbedaan

anatomi dan fisik antara laki-laki dan perempuan. Ditinjau dari perkembangan

fisik, terdapat perbedaan yang jelas antara laki-laki dan perempuan dalam

rata-rata tinggi badan, organ genitalia eksternal, payudara, kumis, dan pola-pola

pertumbuhan rambut (termasuk kebotakan). Selain itu, pria dan wanita memiliki

perbedaan fisiologis yang bersifat internal dan subtansial. Sebagai contoh

laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan tingkat hormonal yang mempengaruhi

variasi ciri-ciri biologis seperti fertilitas.

Laki-laki dan perempuan memang terlihat berbeda dan memiliki

organ-organ serta hormon-hormon seks yang berbeda, dan oleh karenanya ada

(40)

masing-masing gender berpikir, bertindak dan merasakan sesuatu. Laki-laki dan

perempuan seringkali menunjukkan tingkah laku yang berbeda, misalnya lebih

besarnya perhatian terhadap penampilan pada wanita daripada pria.

Alasan penulis meneliti perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan

karena berdasarkan perkembangan fisiologis dan psikologis ternyata laki-laki

dan perempuan mempunyai perkembangan yang berbeda. Perbedaan tersebut

meliputi pula perbedaan dalam hal perhatian, kesanggupan, pandangan, dan serta

sikap dan perilaku. Ini dapat disebabkan karena pengaruh dan sifat tradisi

terhadap jenis kelamin tersebut. Keadaan fisik dan psikologis inilah yang dapat

mempengaruhi perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan.

D.Usia

Usia dapat diartikan juga umur, yang dimaksud dengan umur adalah

lamanya rentang waktu dalam tahun yang dihitung mulai seseorang lahir ke

dunia sampai saat penelitian tersebut diadakan.

Menurut Stephen T.Robbins (1996 :217 dalam Putri, 2008 ) pekerja

dengan umur semakin tua akan semakin memiliki disiplin kerja, rasa tanggung

jawab dan kesetiaan yang semakin tinggi terhadap pekerjaan dan perusahaan

dibandingkan dengan umur yang lebih muda.

Dalam kaitannya dengan perilaku penundaan, maka usia merupakan faktor

yang mempengaruhi tingkat perilaku penundaan pada mahasiswa. Semakin tua

(41)

pada usia yang lebih tua seseorang telah mendapat pengalaman yang lebih

banyak dan menyadari akibat dari perilaku yang dibuatnya.

E.Program Studi

Program studi (Prodi) adalah satuan pelaksana pendidikan yang bertugas

melaksanakan satuan kurikulum untuk satu keahlian tertentu. Adanya prodi lebih

menunjuk pada kekhususan penguasaan disiplin ilmu tertentu.

Universitas Sanata Dharma memiliki delapan Fakultas yang

menyelenggarakan pendidikan program gelar strata 1 (S-1) yakni, Fakultas

Keguruan dan lmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi, Fakultas Sains dan

Teknologi, Fakultas Sastra, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi dan Fakultas

Teologi.

Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil sampel penelitian

pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial karena peneliti melihat fenomena yang

terjadi pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu

rata-rata penyusunan skripsi memakan waktu lebih dari satu semester, pada hal

idealnya untuk mahasiswa jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial skripsi

dapat diselesaikan dalam waktu satu semester. Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial merupakan jurusan yang menyiapkan lulusannya untuk

menjadi tenaga pendidik yang profesional, humanistik, memiliki semangat

dialogis, dan menghargai serta mengembangkan kebebasan dan kejujuran

(42)

Sosial terdiri dari tiga program studi, yaitu Pendidikan Sejarah, Pendidikan

Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi.

F.Status Sosial Ekonomi

Status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok. Status

sosial ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang

dimiliki seseorang (orang tua) dalam suatu kelompok masyarakat. Menurut

Susanto (1977:181) status sosial adalah perbandingan peran dalam masyarakat,

status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia.

Sukanto (1990:263) mengatakan bahwa status sosial ekonomi adalah tempat

orang secara umum di dalam masyarakat, sehubungan dengan orang lain dalam

arti lingkungan pergaulannya, prestise dan hak-hak serta

kewajiban-kewajibannya.

Mengenai status sosial ekonomi, Keeves (1972:235 dalam Yektiningsih

2008) mengatakan bahwa status sosial ekonomi mencakup unsur pendidikan,

pekerjaan, jabatan, penghasilan, pemilihan barang berharga yang dimiliki oleh

seseorang di dalam suatu masyarakat atau kelompoknya. Jadi pengertian status

sosial ekonomi dapat dikaitkan dengan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan,

dan jenis pekerjaan. Sejalan dengan uraian tersebut Tan dan Koentjaraningrat

(1977:53) juga mengatakan bahwa konsep kedudukan sosial ekonomi dalam

ilmu pengetahuan masyarakat sudah sewajarnya mencakup tiga faktor yaitu

(43)

Menurut pendapat para sosiolog bahwa perbedaan dalam hal orientasi

belajar berasal dari pandangan perbedaan kelas sosial. Kelas rendah mengalami

kesulitan dalam hal memasuki dunia pendidikan dikarenakan biaya yang tinggi,

kelas rendah cenderung untuk secepat mungkin untuk menyelesaikan

pendidikannya karena semakin cepat pendidikannya selesai akan mengurangi

pengeluaran dalam bidang pendidikan. Hal demikian akan mempengaruhi

perilaku dalam melakukan sesuatu. Dalam hal ini peneliti mengambil tingkat

pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua dan tingkat pendapatan orang

tua sebagai faktor dari status sosial ekonomi.

1. Tingkat pendidikan orang tua.

Tingkat pendidikan seseorang dapat dilihat dari jenjang pendidikan

yang pernah dialaminya atau lamanya pendidikan. Tingkat pendidikan orang

tua adalah jenjang pendidikan yang telah diselesaikan oleh orang tua

mahasiswa yang dibuktikan dengan adanya ijazah yang paling akhir

diperolehnya. Pada umumnya tingkat pendidikan menentukan jenis pekerjaan

atau jabatan seseorang.

2. Jenis pekerjaan orang tua

Berdasarkan tingkat pendapatan, jenis pekerjaan dapat digolongkan

menjadi 9 golongan (Spillane, 1982:14 dalam Yektiningsih, 2008) yaitu

(44)

Golongan A terdiri dari mandor, pedagang, pegawai kantor, pegawai sipil

ABRI, pemilik perusahaan/toko/pabrik/perikanan, pemilik bus/colt,

penggarap tanah/ pengawas keamanan, petani pemilik tanah, peternak, tuan

tanah.

Golongan B terdiri dari buruh nelayan, petani kecil, penebang pohon.

Golongan C terdiri ABRI (Tamtama s.d. Bintara), Guru SD, kepala bagian,

kepala kantor pos (cabang), manager perusahaan kecil, pamong praja pegawai

badan hukum, pegawai negeri golongan Ia s.d Id, supervisor/pengawas.

Golongan D terdiri dari meninggal dunia, pensiunan, tak mempunyai

pekerjaan tetap.

Golongan E terdiri dari Guru (SMP s.d. SMA), juru rawat, pekerja sosial,

kepala sekolah, kontraktor kecil, pegawai negeri golongan II a s.d. d, perwira

ABRI (Letnan II, Letnan I dan Kapten), wartawan.

Golongan F terdiri dari buruh tidak tetap, petani penyewa, tukang/penarik

becak.

Golongan G terdiri dari ahli hukum, ahli ilmu tanah/ahli ukur tanah, apoteker,

arsitek, dokter, dosen/guru besar, gubernur, insiyur, kepala kantor pos (pusat),

kontraktor besar, manager perusahaan, menteri, pegawai negeri golongan IIIa

ke atas, pengarang, peneliti, penerbang, perwira ABRI (mayor s.d. jenderal),

walikota/bupati.

(45)

Golongan I terdiri dari artis/seniman, buruh tetap, montir, pandai

besi/emas/perak, penjahit, penjaga, sopir bus/colt, tukang kayu, tukang

listrik, tukang mesin.

Menurut Biro pengembangan Sosial Budaya, pekerjaan dibedakan menjadi

dua jenis.

a. Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang

sebagai sumber ukuran dari penghasilannya, yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap.

Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak/belum mencukupi

untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan

lain di luar penghasilan pokok

b. Pekerjaan sampingan atau tambahan adalah pekerjaan yang dimiliki atau

dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh

penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidunya sehari-hari.

Sifat pekerjaan sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok.

3. Tingkat pendapatan

Tingkat pendapatan merupakan besarnya penghasilan yang diperoleh

suatu keluarga dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan dan pendapatan

lain berupa uang maupun barang yang digunakan untuk memenuhi

(46)

Menurut Gilarso (1994:63) pendapatan adalah segala bentuk balas

karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atau sumbangan

seseorang terhadap proses produksi. Pendapatan orang tua adalah

keseluruhan penerimaan orang tua dari pekerjaan pokok atau pekerjaan

sambilan yang diterima setiap bulan yang dinilai dengan uang (Sumardi,

1982:9).

G.Kerangka Berpikir

1. Analisis perilaku penundaan (procrastiantion) penyusunan skripsi pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari jenis kelamin.

Jenis kelamin dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan

jenis kelamin selalu dikaitkan dengan perbedaan streotipe perilaku laki-laki

dan perempuan. Paul Rozenkrantz dkk (dalam Linda Brannon, 1996 dalam

Susanti, 2006) mempelajari sterotipe dari peran gender dengan subjek

mahasiswa di mana kelompok laki-laki menilai perilaku laki-laki sebagai

agresif, independent, dominan, mudah dipengaruhi, aktif, kompetitif,

bertindak sebagai pemimpin, percaya diri, ambisius. Sedangkan kelompok

wanita menilai perilaku perempuan lebih aktif, lebih halus mengungkapkan

perasaannya, religius, tertarik pada penampilan diri, perilaku bersih,

kebutuhan kuat dalam keamanan dan jarang menggunakan bahasa kasar.

(47)

perempuan. Ada anggapan laki-laki sering melakukan penundaan terhadap

suatu pekerjaan dibandingkan dengan perempuan.

Disamping itu, salah satu situasi yang menyebabkan perbedaan

perilaku adalah pendidikan. Dalam hal pendidikan ada pembedaan dalam hal

kesempatan mendapatkan pendidikan antara anak laki-laki dan perempuan.

Kebanyakan sumber keuangan keluarga diarahkan bagi pendidikan anak

laki-laki, sementara anak perempuan tidak diarahkan untuk mendapatkan

tantangan akademik (http://issuu.com/insanmulia/docs/gender/). Situasi ini

membuat anak perempuan yang diberi kesempatan untuk mendapatkan

pendidikan tertantang sehingga mereka lebih terpacu untuk berusaha rajin dan

tekun untuk menyelesaikan pendidikannya secara cepat dengan tidak

menunda untuk mengerjakan skripsinya. Berbeda dengan anak laki-laki yang

lebih diarahkan dan mendapat kesempatan yang luas untuk memperoleh

pendidikan, mereka tidak mempunyai dorongan yang kuat untuk secepat

mungkin menyelesaikan pendidikan mereka. Anak laki-laki cenderung

bersikap santai dan cenderung melakukan penundaan untuk segera

menyelesaikan skripsi mereka.

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis:

H1 = Ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan

skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari

(48)

2. Analisis perilaku penundaan (procrastination) penyusunan skripsi pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari usia.

Kematangan usia seseorang akan mempengaruhi daya pikir dan

tindakan seseorang. Dilihat dari segi umur, kelompok mahasiswa terdiri dari

pemuda dan pemudi dari sekitar umur 18 sampai 30 tahun dengan mayoritas

kelompok umur sekitar 18 sampai 25 tahun. Masa umur antara 18-25 tahun

merupakan masa usia mahasiswa yang sebenarnya (Ahmadi: 2005). Masa

umur tersebut merupakan masa pemantapan pendirian hidup. Dengan kata

lain, pemantapan ini dimaksudkan pengujian lebih lanjut tentang pendirian

hidup serta penyiapan diri dengan keterampilan dan kemampuan yang

diperlukan untuk merealisasikan pendirian hidup yang telah dipilihnya. Batas

usia tersebut merupakan batas maksimal, yaitu untuk memberi peluang bagi

mereka yang sampai batas usia tersebut masih menggantungkan diri pada

orang tua. Sedangkan masa umur diatas 25 tahun, merupakan masa dimana

permasalahan pekerjaan dan kehidupan bermasyarakat mendapat perhatian

khusus.

Mahasiswa yang usianya masih muda memiliki temperamental yang

labil dibandingkan dengan mahasiswa yang usianya lebih tua. Hal tersebut

akan mempengaruhi mahasiswa tersebut dalam berperilaku. Mahasiswa yang

usianya lebih tua akan mengerjakan dan meyelesaikan pekerjaannya dengan

serius dan tepat waktu. Sedangkan mahasiswa yang usianya masih muda

cenderung menunda untuk meneyelesaikan pekerjaannya sehingga

(49)

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis:

H2 = Ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan

skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari

usia.

3. Analisis perilaku penundaan (procrastination) penyusunan skripsi pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari program studi.

Tiap Universitas atau fakultas mempunyai kebijakan sendiri dalam

hal penulisan skripsi. Ada Program Studi yang membuat mahasiswa tidak

dapat menyelesaikan skripsinya dalam waktu satu semester. Ini dikarenakan

prosedur penyusunan skripsi yang berbeda-beda tiap program studi. Selain itu

faktor tenaga pengajar juga berbeda dari tiap prodi. Masing-masing tenaga

pengajar, dalam hal ini dosen mempunyai metode bimbingan yang

berbeda-beda. Ada dosen yang memudahkan mahasiswa untuk menyelesaikan

skripsinya dengan cepat tetapi ada juga dosen yang mempersulit mahasiswa

dalam penyelesaian skripsinya dikarenakan kesibukan dari dosen tersebut

sehingga sulit ditemui untuk bimbingan.Hal tersebut menyebabkan

mahasiswa tidak dapat menyelesaikan skripsinya tepat waktu.

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis :

H3 : Ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) akademik pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari program

(50)

4. Analisis perilaku penundaan (procrastination) penyusunan skripsi pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari latar belakang

status sosial ekonomi.

Tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan menentukan besarnya tingkat

pendapatan orang tua. Orang tua berpendidikan tinggi memiliki pekerjaan

dengan pendapatan yang lebih baik dibandingkan orang tua berpendidikan

rendah. Hal ini berpengaruh pada kesejahteraan orang tua dalam hal

pendidikan bagi anak-anaknya. Pada umumnya pendapatan yang cukup atau

tinggi akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan dan keperluan berbeda

dengan keluarga yang mempunyai penghasilan relatif rendah pada umumnya

mengalami kesulitan dengan pembiayaan. Orang tua yang tingkat

pendapatannya rendah, harus memperhitungkan kemampuan finansialnya bila

hendak menyekolahkan anak-anaknya. Perbedaan status sosial ekonomi orang

tua menimbulkan pola kepribadian anak. Perbedaan ini memunculkan pola

perilaku yang berbeda pada tiap anak. Anak yang berasal dari status sosial

ekonomi tinggi memiliki perilaku menunda yang lebih tinggi daripada anak

yang berasal dari keluarga status sosial ekonomi rendah.

Berdasarkan uraian diatas, hipotesis dirumuskan:

H4 = Ada perbedaan perilaku penundaan (procrastination) penyusunan

skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari

(51)

29 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong metode komparatif. Metode komparatif adalah

metode penelitian yang berusaha menentukan sebab, atau alasan adanya

perbedaan dalam tingkah laku atau status kelompok individu (Consuelo, dkk

1993:124). Dalam artian, peneliti mengamati bahwa kelompok-kelompok yang

berbeda pada beberapa variabel dan kemudian berusaha untuk mengidentifikasi

faktor utama penyebab perbedaan tersebut. Jadi tujuan penelitian ini adalah

menganalisis perbedaan-perbedaan perilaku penundaan (procrastiantion)

penyusunan skrispi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di

Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan

Ilmu Pengetahuan Sosial ditinjau dari jenis kelamin, usia, program studi dan

status sosial ekonomi orang tua.

B.Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat.

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu penelitian.

(52)

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang akan dimintai informasi atau

menjadi sumber informasi. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang sedang dalam proses

penyusunan tugas akhir (skripsi) lebih dari satu semester. Objek penelitian ini

adalah perilaku penundaan (procrastination) dari jenis kelamin, usia, program

studi, dan status sosial ekonomi orang tua.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi.

Populasi yaitu kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis

akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain yang disebabkan karena adanya

karakteristik yang berlainan.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata satu (S-1) Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma yang

sedang dalam proses penyusunan skripsi. Jumlah populasi dalam penelitian

ini sebanyak 125 orang yang terdiri dari prodi pendidikan sejarah 14 orang,

pendidikan ekonomi 24 orang dan pendidikan akuntansi 87 orang.

2. Sampel.

Sampel yaitu sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto,

2006:131). Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan

(53)

n =

²

Keterangan : n : Ukuran sampel N : Ukuran Populasi

e : nilai kritis yang diinginkan (persen kelonggaran) Dalam penelitian ini, ditentukan nilai kritis sebesar 5%.

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta memiliki tiga (3) Program Studi yaitu Pendidikan

sejarah, Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi. Oleh sebab itu,

penarikan sampel dilakukan secara merata atau persentase yang sama

untuk setiap program studi.

Perhitungan jumlah sampel adalah sebagai berikut:

N = 125 mahasiswa

e = 5

n 5 5%5

= 95,23

Berdasarkan perhitungan di atas maka persentase jumlah sampel untuk

setiap program studi sebagai berikut:

No Prodi Jumlah populasi Persentase Jumlah sampel

1 Pendidikan Sejarah 14 orang 11,2% 11 orang

2 Pendidikan Ekonomi 24 orang 19,2% 18 orang

(54)

Namun, karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif kecil

yaitu sebanyak 71 orang, maka dalam penelitian ini menggunakan

keseluruhan dari anggota populasi sehingga disebut sampel total.

3. Teknik penarikan sampel.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik

sampling bertujuan (Purposive Sampling) yaitu teknik yang digunakan

apabila anggota sampel dipilih berdasarkan tujuan penelitiannya (Husman,

dkk, 45: 2008) .

E. Variabel penelitian dan operasionalisasi

Variabel penelitian merupakan objek penelitian yang bervariasi

atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1991:102).

Dalam penelitian ini ada lima variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu :

a. Variabel Perilaku Penundaan (Procrastination)

Perilaku Penundaan (Procrastination) penyusunan skripsi

merupakan kegagalan seseorang dalam mengerjakan tugas berupa tindakan

menunda-nunda memulai atau menyelesaikan tugas sehingga menghambat

penyelesaian tugas dalam jangka waktu terbatas.

Variabel perilaku penundaan (procrastination) penyusunan skripsi

diukur berdasarkan teori yang diadaptasi dari empat komponen perilaku

penundaan oleh Schowenbur. Untuk mengukur penyebab perilaku

penundaan tersebut menggunakan skala likert.

Variabel Penyebab perilaku penundaan (procrastination)

(55)

untuk pertanyaan positif (mendukung) jawaban memiliki skor dengan

kategori sangat sesuai = 4, sesuai = 3, tidak sesuai = 2, sangat tidak sesuai

= 1. Sebaliknya untuk pertanyaan negatif (tidak mendukung) jawaban

memiliki skor dengan kategori sangat sesuai = 1, sesuai = 2, tidak sesuai =

[image:55.612.94.517.176.590.2]

3, sangat tidak sesuai = 4.

Tabel 3.1

Kriteria penyebab perilaku penundaan Untuk pertanyaan positif (Mendukung)

No Frekuensi Skor

1 Sangat tidak sesuai Skor 1

2 Tidak sesuai Skor 2

3 Sesuai Skor 3

4 Sangat sesuai Skor 4

Tabel 3.2

Kriteria penyebab perilaku penundaan Untuk pertanyaan Negatif (Tidak Mendukung)

Semakin tinggi skor total yang diperoleh menunjukkan tingginya

tingkat perilaku penundaan (procrastination) penyusunan skripsi,

sebaliknya jika skor total yang diperoleh semakin rendah maka semakin

rendah pula tingkat perilaku penundaan (procrastination) penyusunan

skripsi. Untuk mengetahui klasifikasi skor penyebab perilaku penundaan,

apakah masuk kriteria sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat

No Frekuensi Skor

1 Sangat tidak sesuai Skor 4

2 Tidak sesuai Skor 3

3 Sesuai Skor 2

(56)

rendah digunakan perhitungan Penilaian Acuan Norma tipe II sebagai

[image:56.612.94.514.158.610.2]

berikut:

Tabel 3.3

Penilaian Acuan Norma tipe II

Skor Nilai

¾ M + 2S Sangat tinggi

¾ M + 1 S dan M + 2 S Tinggi

¾ M – 1 S dan M + 1 S Cukup

¾ M – 2S dan M - 1S Rendah

¾ < M – 2S Sangat Rendah

Rumus Mean (M) dan standar deviasi sebagai berikut (Masidjo 1995:164) :

M =

α = ∑ ∑

Ket :

X = Jumlah skor dari penyebab perilaku penundaan N = Jumlah responden

α= Standar deviasi

Dalam perhitungan mean dan standar deviasi akan dilaksanakan dengan

(57)

Berikut merupakan indikator variabel perilaku penundaan

(procrastiantion) penyusunan skripsi pada mahasiswa.

[image:57.612.98.547.156.690.2]

Tabel 3.4

Kisi-kisi Penyebab Perilaku Penundaan (Procrastination) penyusunan skripsi

Variabel Sub Variabel

(Dimensi) Indikator Item Positif Item Negatif Perilaku penundaan (procrastiantion)

1. Penundaan terhadap tugas

2. Kelambanan dalam mengerjakan tugas

3. Kesenjangan waktu

4. Melakukan aktivitas lain

• Menunda mengerjakan bab selanjutnya

• Menunda bertemu dengan dosen pembimbing

• Terlambat dalam pengumpulan skripsi • Terlambat bertemu dosen

pembimbing

• Lambat dalam penyelesaian skripsi

• Kesenjangan antara pengerjaan skripsi dengan waktu penyelesaian

• Tidak menggunakan waktu secara maksimal

• Menonton acara televisi favorit

• Tidak bisa menolak ajakan teman

• Melamun

• Membaca majalah favorit

(58)

b. Variabel Jenis Kelamin.

Jenis kelamin yang di maksud dalam penelitian ini adalah jenis

kelamin laki-laki dan perempuan. Secara psikologis dan fisiologis

ternyata laki-laki dan perempuan mempunyai perkembangan yang

berbeda. Perbedaan ini menyebabkan adanya perbedaan sikap dan

perilaku.

Variabel jenis kelamin merupakan variabel kategorik yang

dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok jenis

[image:58.612.94.519.230.601.2]

kelamin perempuan dan jenis kelamin laki-laki.

Tabel 3.5

Skor untuk variabel jenis kelamin

Jenis Kelamin Skor

Perempuan Laki-laki

1 2

c. Variabel usia.

Yang dimaksud usia adalah lamanya rentang waktu dalam

tahun yang dihitung mulai seseorang lahir kedunia sampai saat

penelitian tersebut diadakan. Usia dikelompokan menjadi dua yaitu

muda dan tua. Pengelompokan ini berdasarkan pembagian

tahap-tahap pembagian sekolah berdasarkan umur yang dianut oleh sistem

pendidikan di Indonesia (Sarwono,2005 :41).

(59)

Untuk mengukur variabel usia, dalam penelitian ini peneliti

[image:59.612.97.517.182.603.2]

menggunakan skala likert, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.6 Kriteria usia Kriteria

jawaban

Skor Keterangan

18-25 th > 25 th

1 2

Muda Tua

d. Variabel program studi.

Program studi merupakan bagian dari fakultas dan jurusan

ilmu tertentu, di mana di dalamnya lebih menunjukkan kekhususan

disiplin ilmu. Dalam penelitian ini, program studi yang diteliti

adalah program studi yang ada dibawah naungan Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Tabel 3.7 Program Studi

No Program studi Skor

1 Pendidikan Sejarah 1

2 Pendidikan Ekonomi 2

3 Pendidikan Akuntansi 3

e. Variabel status sosial ekonomi orang tua.

Status sosial ekonomi mencakup tiga faktor yaitu tingkat

pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Ketiga faktor

tersebut merupakan faktor dari luar responden yang sangat dekat

dengan responden. Pengukuran variabel status sosial ekonomi

(60)

1) Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan yang telah diselesaikan orang tua

responden (ayah dan ibu) hingga memperoleh ijasah. Dalam hal

ini tingkat pendidikan dikelompokkan dan diberi skor sebagai

[image:60.612.94.515.208.682.2]

berikut.

Tabel 3.8 Skor Untuk Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Skor

Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SMP

Tamat SMA/sederajat

Tamat Akademi/Perguruan Tinggi 1 2 3 4 5

2) Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan dalam hal ini jenis pekerjaan orang tua

(ayah dan ibu) adalah pekerjaan pokok yang ditekuninya setiap

hari. Penggolongan pekerjaan berdasarkan dari penggolongan

Spillane (1982:14) yang telah disesuaikan, pekerjaan dibagi

menjadi enam golongan dan diberi skor sebagai berikut .

Tabel 3.9

Skor Untuk Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Skor

(61)

3) Tingkat Pendapatan

Merupakan pendapatan yang diterima orang tua (ayah dan

ibu) setiap bulan, baik dari pekerjaan pokok maupun dari pekerjaan

sampingan. Berdasarkan Upah Minimum Propinsi Tahun (UMP)

2009 untuk kota Yogyakarta sebesar Rp 700.000,-, maka tingkat

[image:61.612.95.517.232.603.2]

pendapatan dikelompokkan sebagai berikut.

Tabel 3.10

Skor Untuk Tingkat Pendapatan

Tingkat Pendapatan Skor

a. < Rp 700.000,00

b. Rp701.000,00-Rp 1.401.000,00

c. Rp 1.402.000,00-Rp 2.102.000,00

d. Rp 2.103.000,00-Rp 2.803.000,00

e. Rp 2.804.000,00-Rp 3.504.000,00

f. > Rp 3.505.000,00

1

2

3

4

5

(62)

Untuk perhitungan ukuran status sosial ekonomi orang tua, dilakukan dengan

cara menjumlahkan skor-skor ukuran tersebut dengan Penilaian Acuan

[image:62.612.93.517.169.587.2]

Norma Tipe II (PAN II) sebagai berikut :

Tabel 3.11

Penilaian Acuan Norma Tipe II

Skor Nilai

> M + S Tinggi

M-1S dan M+1S Menengah

< M-1S Rendah

Perhitungan mean dan standar deviasi akan dihitung dengan bantuan program

spss versi 13.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

melalui kuesioner (angket). Kuesioner (angket) merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiono, 1999:135).

Kuesioner dalam penelitian ini ditujukan bagi mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi dan telah menjalani proses penyusunan skripsi lebih dari

satu semester guna mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan

(63)

G. Pengujian Instrumen Penelitian

a. Validitas.

Validitas atau kesahihan adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 1997:144). Suatu instrumen

dikatakan valid atau sahih jika mampu mengukur apa saja yang seharusnya

diukurnya. Adapun yang dimaksud dengan instrumen adalah kuesioner.

Untuk mengukur kevalidan item-item kuesioner digunakan teknik korelasi

product moment dari Pearson (Arikunto, 197:146) yaitu :

rxy= ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

N = Jumlah responden

Y = Skor total seluruh item X = Skor total dari setiap item

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y Σ X2 = Kuadrat skor total dari setiap item

Σ Y2 = Kuadrat skor total dari seluruh item

Untuk menguji interpretasi dari nilai r digunakan tabel r Product

Momet dengan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar dari r tabel

maka instrumen penelitian tersebut valid. Sedangkan jika r hitung lebih

kecil dari pada r tabel maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut

tidak valid. Dalam hal ini pengukuran validitas dilakukan dengan bantuan

(64)

Untuk mengetahui validitas intstrumen maka dilakukan uji

validitas. Uji validitas dilakukan terhadap 30 responden. Untuk

menentukan validitas setiap item ditentukan derajat kebebasan (df) N-2 =

30-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5%. Maka r bernilai 0,361. Berikut

adalah hasil pengujian validitas untuk variabel perilaku penundaan

[image:64.612.96.517.213.707.2]

(procrastination) penyusunan skripsi.

Tabel 3.12

Hasil pengukuran validitas perilaku penundaan (procrastination)

penyusunan skripsi No.

Item

Skor korelasi item

Keterangan

P1 0,490 Valid

P2 0,333 Tidak Valid

P3 0,474 V

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria penyebab perilaku penundaan
Tabel 3.3 Penilaian Acuan Norma tipe II
Kisi-kisi Penyebab Perilaku Penundaan Tabel 3.4 (Procrastination) penyusunan skripsi
Tabel 3.5 Skor untuk variabel jenis kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Demikian Pengumuman ini kami sampaikan, apabila ada peserta yang berkeberatan atas pengumuman ini dapat menyampaikan sanggahan atas penetapan pemenang kepada

Pada hari ini Kamis tanggal Satu bulan Nopember tahun Dua ribu dua belas, Kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kanwil Kementerian

There are prescriptive law to maintain the existence of traditional markets in Indonesia, which optimizes the concept of ownership as a form of common ownership and optimize

PTK yang sudah divalidasi oleh operator sekolah akan mendapatkan bukti verval level 1 dengan surat SO2b dengan informasi NUPTK/PegIdn dan kode aktivasi yang selanjutnya

Dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Kementerian Perdagangan, dengan mempertimbangkan arah kebijakan dan strategi nasional serta arah kebijakan

Jika mereka saja sudah tidak mau percaya, bagaimana aku bisa meyakinkan dirimu bahwa aku masih bisa menjadi yang terindah dalam pelukanmu.. Bukankah memang benar kau dan

Wolfram Alpha merupakan salah satu perangkat bantu online yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan dan bidang ilmu termasuk matematika,dan dalam hal ini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan pada hasil belajar kognitif IPA antara kelompok siswa yang belajar mengikuti model