• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh penggunaan media pembelajaran geogebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh penggunaan media pembelajaran geogebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013."

Copied!
272
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN GRAFIK FUNGSI KUADRAT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2

YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

Yulia Tri Widyaningrum NIM : 081414092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN GRAFIK FUNGSI KUADRAT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2

YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

Yulia Tri Widyaningrum NIM : 081414092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“ BELAJAR TENTANG PIKIRAN DAN ILMU PENGETAHUAN TANPA

BELAJAR UNTUK MEMPERKARYA HATI SAMA DENGAN TAK

BELAJAR APA-APA”

-ARISTOTELES-Skripsi ini kupersembahakan untuk:

Bapak & Ibuku Tercinta

Kedua Kakakku dan Adikku yang

kusayangi.

Teman-temanku yang selalu

(6)
(7)

vi ABSTRAK

Yulia Tri Widyaningrum, 081414092. 2012. Pengaruh Penggunaan Media

Pembelajaran GeoGebra pada Pembelajaran Grafik Fungsi Kuadrat terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X1 dan X3 SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari: (1) pretest, (2) posttest, (3) angket motivasi belajar siswa, (4) Lembar wawancara siswa.

Data hasil angket motivasi belajar dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung rata-rata skor dan persentase skor masing-masing siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian berdasarkan rata-rata skor dilakukan uji hipotesis beda dua rata-rata dengan uji z dan berdasarkan hasil persentase ditentukan kriteria motivasi belajar siswa secara individu maupun keseluruhan. Data hasil pretest dianalisis dengan menggunakan uji z untuk mengetahui siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang sama. Data hasil posttest dianalisis dengan menghitung rata-rata nilai posttest kemudian dilakukan uji hipotesis beda dua rata-rata dengan uji z untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dari nilai posttest siswa ditentukan persentase ketuntasan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan kriteria ketuntasan minimum (KKM) di sekolah yaitu 75. Data hasil wawancara digunakan untuk mengetahui informasi lebih dalam tentang motivasi belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) motivasi belajar siswa kelompok eksperimen yang menggunakan GeoGebra lebih tinggi dibandingkan siswa di kelompok kontrol yang tidak menggunkan GeoGebra (2) hasil belajar siswa kelompok eksperimen yang menggunakan GeoGebra lebih baik dibandingkan siswa kelompok kontrol yang tidak menggunakan GeoGebra.

Dari hasil penelitian di atas penulis menarik kesimpulan bahwa penggunaan GeoGebra sebagai media pembelajaran memiliki pengaruh dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa dan membantu siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang tidak menggunakan GeoGebra. Jadi GeoGebra dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dan membuat hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

(8)

vii ABSTRACT

Yulia Tri Widyaningrum, 081414092. 2012. The Effect of Using GeoGebra

Learning Media on Learning Graph Quadratic Function to the Motivation and Student Achievment Class X SMA Negeri 2 Yogyakarta Scholl Year 2012/2013.

Thesis. Mathematics Education Studies Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aims to know the effect of using GeoGebra learning media on learning graph quadratic function to the motivation and student result class X SMA Negeri 2 Yogyakarta scholl year 2012/2013.

The subject of this research were the students of class X1 and X3 SMA Negeri 2 Yogyakarta scholl year 2012/2013. The research instrument used in data collection consisted of: (1) pretest, (2) posttest, (3) students learning motivation questionnaire, (4) student interview sheet.

Data motivation questionnaire results were analyzed quantitatively by calculating the average score and percentage score of each student experimental group and the control group, then based on the average score to test the hypothesis of two different average by z test and based on the percentage determined criteria for students' motivation by individuals or whole. Pretest results data were analyzed by z test to know the students the experimental group and the control group have the same initial capability. Posstest results data were analyzed by calculating the average posttest values then tested two different average hypotheses by z test to determine differences in student learning outcomes experimental group and the control group, from students’s posttest values determined percentage exhaustiveness students the experimental group and control group based on kriteria ketuntasan minimum (KKM) at the school is 75. Interview data is used to find information more about the students' motivation

The results showed that: (1) experimental group students' motivation using GeoGebra higher than students in the control group who did not use the GeoGebra (2) learning outcomes of experimental group students using GeoGebra is better than students in the control group who did not use the GeoGebra.

From the result of the research, authors concluded that the use of GeoGebra as a learning media has the effect to growing motivation to learn and help students gain a better learning outcomes than students who did not use GeoGebra. So GeoGebra can be used as an alternative learning media that can motivate students and make the student learning outcomes for the better.

(9)
(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas penyertaan dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis dalam menyusun Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran GeoGebra pada Pembelajaran Grafik Fungsi Kuadrat terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013” banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.

4. Ibu Ch. Enny Murwaningtyas, M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan bijaksana membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.

5. Bapak Drs. Th. Sugiarto, M. Si dan Ibu Veronika Fitri Rianasari, S. Pd., M. Sc. Selaku dosen penguji atas masukan berharga yang telah diberikan.

6. Segenap dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang bersedia membimbing. 7. Bapak Drs. H. Bashori Muhammad, MM selaku Kepala Sekolah SMA

Negeri 2 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan izin untuk melakukan penelitian.

8. Ibu Siti Kawiyah, S. Pd selaku guru matematika SMA Negeri 2 Yogyakarta yang telah membimbing selama persiapan dan pelaksanaan penelitian.

(11)
(12)

xi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PULIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... viii

(13)

xii

c. Kegiatan-kegiatan Mendengarkan ... 10

d. Kegiatan-kegiatan Menulis ... 10

c. Contoh Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat ... 33

B. Kerangka Berpikir ... 35

C. Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN... 38

(14)

xiii

1. Analisis Data Angket Motivasi Belajar ... 49

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ... 55

3. Analisis Hasil Wawancara ... 60

I. Rencana Tahap-Tahap Penelitian ... 60

BAB IV DESKRIPSI PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 63

A. Deskripsi Pelakasanaan Penelitian ... 63

1. Sebelum Pembelajaran ... 63

2. Selama Pembelajaran ... 65

a. Pembelajaran di Kelompok Eksperimen ... 66

b. Pembelajaran di Kelompok Kontrol ... 75

B. Analisis Hasil Penelitian ... 81

1. Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa ... 81

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ... 91

3. Analisis Data Hasil Wawancara Siswa ... 102

(15)

xiv

1. Motivasi Belajar Siswa ... 107

2. Hasil Belajar Siswa ... 111

D. Kelemahan Penelitian ... 116

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119

A. Kesimpulan ... 119

B. Saran ... 120

DAFTAR PUSTAKA ... 122

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Nonequivalent Control Group Design ... 38

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pretest ... 45

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Posttest ... 46

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ... 47

Tabel 3.5 Pemberian Skor Angket Pernyataan Positif ... 47

Tabel 3.6 Pemberian Skor Angket Pernyataan Negatif ... 48

Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Individu ... 50

Tabel 3.8 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan ... 52

Tabel 4.1 Jadwal Pembelajaran Kelompok Eksperimen ... 66

Tabel 4.2 Jadwal Pembelajaran Kelompok Kontrol ... 75

Tabel 4.3 Skor Angket Motivasi Belajar Siswa ... 81

Tabel 4.4 Data Deskripsi Skor Motivasi Belajar Siswa ... 83

Tabel 4.5 Persentase Motivasi Belajar Berdasarkan Indikator ... 84

Tabel 4.6 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Individu ... 86

Tabel 4.7 Data Jumlah Siswa Sesuai Kriteria Motivasi Belajar ... 87

Tabel 4.8 Kriteria Motivasi Belajar Siswa secara Keseluruhan ... 89

Tabel 4.9 Hasil Nilai Pretest Siswa ... 91

Tabel 4.10 Data Deskripsi Nilai Pretest Siswa ... 92

Tabel 4.11 Skor dan Nilai Posttest Siswa ... 95

Tabel 4.12 Data Deskriptif Posttest ... 96

Tabel 4.13 Rata-Rata Persentase Hasil Posttest Berdasarkan Indikator ... 98

Tabel 4.14 Kriteria Nilai Posttest Bedasarkan KKM ... 99

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan layar GeoGebra ... 19

Gambar 2.2 Kolom Input pada Tampilan GeoGebra ... 21

Gambar 2.3 Tampilan Grafik Fungsi Kuadrat pada GeoGebra ... 21

Gambar 2.4 Tampilan Grafik Fungsi Kuadrat yang Akan di Edit ... 22

Gambar 2.5 Tampilan Drawing Pad ... 22

Gambar 2.6 Tampilan GeoGebra untuk Belajar Karakteristik Grafik Fungsi Kuadrat ... 23

Gambar 2.7 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu y di Atas O (0,0) ... 25

Gambar 2.8 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong O (0,0) ... 26

Gambar 2.9 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu y di Bawah O (0,0) ... 26

Gambar 2.10 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu x di Dua Titik ... 27

Gambar 2.11 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu x di Satu Titik ... 28

Gambar 2.12 Grafik Fungsi Kuadrat Tidak Memotong Sumbu x ... 28

Gambar 2.13 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat di Sebelah Kiri Sumbu y ... 30

Gambar 2.14 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat pada Sumbu y ... 31

Gambar 2.15 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat di Sebelah Kanan Sumbu y... 31

Gambar 2.16 Grafik Fungsi Kuadrat f(x) = x2 - 4x +4 ... 35

Gambar 3.1 Kolom Input pada tampilan GeoGebra ... 43

(18)

xvii

Grafik Fungsi Kuadrat ... 44

Gambar 4.1 Guru sedang Menjelaskan Cara Mengerjakan LKS I ... 67

Gambar 4.2 Siswa sedang Bertanya Cara menggunakan GeoGebra kepada Guru ... 68

Gambar 4.3 Suasana Kelas yang Tenang Ketika Siswa Mengerjakan LKS 68 Gambar 4.4 Guru Memantau Pekerjaan Siswa ... 70

Gambar 4.5 Siswa sedang Mengerjakan LKS III ... 70

Gambar 4.6 Siswa Bertanya kepada Guru Saat Guru sedang Menjelaskan Materi ... 72

Gambar 4.7 Guru Menunjukan Gambar Grafik dengan GeoGebra ... 74

Gambar 4.8 Guru Mencocokan Gambar Grafik Fungsi Kuadrat dengan Bantuan GeoGebra ... 74

Gambar 4.9 Siswa Ngobrol Sendiri Ketika Guru sedang Membahas PR .... 76

Gambar 4.10 Siswa Mencatat Jawaban yang Telah di Bahas oleh Guru ... 77

Gambar 4.11 Guru Menjelaskan Kembali Langkah-Langkah Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat... 77

Gambar 4.12 Guru Membantu Siswa yang Mengalami Kesulitan ... 78

Gambar 4.13 Siswa Maju Menuliskan Jawaban di Papan Tulis ... 79

Gambar 4.14 Guru Mempertegas Jawaban dari Siswa... 79

Gambar 4.15 Grafik Rata-Rata Skor Motivasi Belajar ... 83

Gambar 4.16 Grafik Persentase Skor Motivasi Belajar Berdasarkan Indikator ... 85

Gambar 4.17 Grafik Jumlah Siswa secara Keseluruhan Berdasarkan Kriteria Motivasi Belajar Siswa ... 87

(19)

xviii

(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan mata pelajaran yang sering dikeluhkan oleh para siswa. Banyak siswa merasa kesulitan ketika belajar matematika terutama ketika siswa menghadapi soal-soal atau masalah matematika. Siswa merasa kesulitan karena siswa dalam kegiatan belajar tidak memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Belajar merupakan proses seseorang untuk dapat mengetahui, memahami dan dapat melakukan dari hal yang tadinya belum diketahui, dipahami dan tidak dapat dilakukan. Proses belajar yang kurang maksimal dapat menyebabkan hasil belajar yang kurang maksimal. Nana Sudjana (2009: 22) mengatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar siswa diperoleh dari proses belajar siswa, maka proses belajar siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

(21)

saat melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di sekolah, penulis merasa kesulitan mengajar ketika banyak siswa yang kurang termotivasi untuk belajar matematika. Banyak siswa kurang termotivasi dalam belajar matematika karena siswa menganggap bahwa matematika itu sulit dipahami. Jadi motivasi belajar perlu ditumbuhkan dalam proses pembelajaran khususnya matematika. Guru memiliki peranan penting dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Guru dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dengan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007: 35) mengatakan bahwa semakin tepat motivasi yang diberikan oleh guru, semakin baik pula hasil proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat digunakan untuk membantu guru dalam menumbuhkan motivasi siswa.

(22)

Peranan komputer pada mata pelajaran matematika cukup penting terutama pada materi-materi yang memerlukan gambar seperti bangun dua dimensi, tiga dimensi, grafik atau kurva, diagram dan lain-lain. Siswa zaman sekarang sudah tidak asing lagi dengan komputer, apalagi di sekolah sudah memiliki mata pelajaran tersendiri tentang komputer. SMA Negeri 2 Yogyakarta termasuk sekolah yang sudah menggunakan komputer sebagai salah satu media pembelajaran akan tetapi media komputer jarang digunakan oleh guru matematika dalam pembelajaran. Guru cenderung hanya menggunakan media papan tulis dan spidol. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika di SMA Negeri 2 Yogyakarta, komputer di laboratorium Teknologi Informatika (TI) sudah terinstal aplikasi komputer untuk pembelajaran matematika tetapi belum dimanfaatkan oleh guru matematika. Jadi fasilitas pembelajaran matematika di SMA Negeri 2 Yogyakarta belum sepenuhnya dipakai.

Materi grafik fungsi kuadrat dipelajari di kelas X pada semeter ganjil. Bentuk grafik fungsi kuadrat adalah parabola yang memiliki beberapa karakteristik atau sifat-sifat yang membentuk grafik tersebut. Siswa dapat langsung mengetahui karakteristik grafik fungsi kuadrat dari koefisien, konstanta dan nilai diskriminan dari persamaan fungsi kuadrat. Jika siswa dapat mengetahui karakteristik grafik fungsi kuadrat maka siswa juga dapat membuat sketsa grafik fungsi kuadrat.

(23)

dengan menghafal kurang efektif karena siswa akan mudah lupa dan siswa menjadi tidak kreatif. Siswa dapat memahami materi jika siswa tersebut dapat mengeksplorasi atau menemukan sendiri pemecahan masalahnya. Jadi siswa dapat memahami materi grafik fungsi kuadrat jika siswa sendiri yang mengeksplorasi grafik fungsi kuadrat. Untuk membantu siswa belajar memahami grafik fungsi kuadrat, siswa dapat menggunakan salah satu aplikasi komputer yaitu GeoGebra.

GeoGebra merupakan program komputer khusus matematika yang dapat

digunakan sebagai media pembelajaran untuk materi grafik fungsi kuadrat. Menurut Ljubica Diković dalam artikel yang berjudul Applications GeoGebra into Teaching Some Topics of Mathematics at the College Level (2009), menuliskan bahwa GeoGebra diciptakan untuk membantu siswa memperoleh pemahaman matematika yang lebih baik, siswa dapat memanipulasi variabel dengan mudah yaitu hanya dengan menarik bebas obyek-obyek di bidang gambar, atau dengan menggunakan slider, siswa dapat menghasilkan perubahan dengan menggunakan teknik memanipulasi objek bebas, dan mereka dapat belajar bagaimana objek tergantung akan terpengaruh.

GeoGebra dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat

(24)

memahami materi grafik fungsi kuadrat maka siswa diharapkan mampu menggambar grafik fungsi kuadrat tersebut.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta.

B. Pembatasan Masalah

Penelitian agar dapat berjalan secara efektif, efisien dan terarah dan pengujian dapat dilakukan lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah, sebagai berikut :

1. Pokok bahasan pelajaran yang akan diteliti adalah grafik fungsi kuadrat. 2. Program komputer yang digunakan sebagai media pembelajaran grafik

fungsi kuadrat adalah GeoGebra.

3. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X1 dan X3 SMA Negeri 2 Yogyakarta.

4. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar kognitif.

5. Penelitian ini hanya membahas pengaruh penggunaan GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

C. Perumusan Masalah

(25)

1. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta?

2. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta.

2. Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta.

E. Pembatasan Istilah

Beberapa istilah yang dibatasi adalah: 1. GeoGebra

GeoGebra adalah program komputer yang digunakan untuk pembelajaran matematika khususnya geometri dan aljabar.

2. Media pembelajaran

(26)

yang digunakan oleh guru dan siswa guna meningkatkan proses belajar mengajar sehingga siswa dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru.

3. Motivasi Belajar

Motivasi (Hamzah B.Uno, 2008: 3) adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi Belajar (Sardiman A. M., 1989: 75) adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Jadi Motivasi belajar dapat disebut juga sebagai daya pendorong yang mempengaruhi siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar (Nana Sudjana, 2010: 22) merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat diperoleh siswa setelah siswa melakukan proses belajar sehingga siswa tersebut memperoleh kemampuan-kemampuan dari proses pembelajarannya.

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru

a. Memberikan variasi tentang media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar.

(27)

c. Dapat menambah alternatif guru dalam menumbuhkan motivasi siswa pada saat pembelajaran.

2. Bagi Siswa

a. Siswa dapat meningkatkan pemahaman tentang grafik fungsi kuadrat b. Melatih siswa mengekplorasi sendiri materi grafik fungsi kuadrat

dengan bantuan GeoGebra.

c. Siswa jadi memiliki suasana pembelajaran yang berbeda dari pembelajaran yang sebelumnya

3. Bagi Peneliti

a. Penulis dapat menambah wawasan tentang GeoGebra sebagai media pembelajaran.

(28)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penjelasan Teori 1. Aktivitas Belajar

Paul D. Dierichv (Oemar Malik, 2001: 172) membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, ialah:

a. Kegiatan-Kegiatan Visual

Menurut Paul D. Dierichv kegiatan visual adalah melihat, membaca, mengamati dan mengadakan pameran. Kegiatan visual dalam pelaksanaannya banyak menggunakan indera penglihatan. Langkah awal yang dilakukan siswa ketika belajar adalah melihat, membaca dan mengamati kemudian siswa baru akan melakukan tindakan dari hasil kegiatan visual.

b. Kegiatan-Kegiatan Lisan (Oral)

(29)

c. Kegiatan-Kegiatan Mendengarkan

Kegiatan mendengarkan merupakan salah satu cara siswa menerima informasi ketika belajar. Dalam kegiatan mendengarkan siswa menggunakan indera pendengaran untuk mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok. Kegiatan mendengarkan saat siswa belajar adalah kegiatan yang sering dilakukan siswa dikelas karena pada umumnya guru lebih suka menjelaskan materi daripada memberikan suatu masalah untuk dicari solusinya oleh siswa itu sendiri.

d. Kegiatan-Kegiatan Menulis

Kegiatan menulis merupakan media laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. Kegiatan menulis merupakan salah satu bentuk siswa dalam mendokumentasikan proses pembelajaran karena tidak semua hal dapat diingat oleh siswa jadi siswa perlu menyimpan memori tersebut salah satunya dengan mencatat. e. Kegiatan-Kegiatan Menggambar

(30)

f. Kegiatan-Kegiatan Metrik

Kegiatan metrik merupakan kegiatan belajar siswa dengan melakukan percobaan-percobaan agar siswa dapat melihat secara langsung hasil belajar yang telah didapat selama proses pembelajaran, kegiatan metrik dapat dilakukan seperti memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.

g. Kegiatan-Kegiatan Mental

Kegiatan mental merupakan kegiatan belajar yang berhubungan dengan proses berpikir siswa ketika pembelajaran. Proses berpikir siswa dapat dilakukan dengan merenungkan, mengingat, masalah, menganalisis, mencari faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

h. Kegiatan-Kegiatan Emosional

(31)

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang didapat dari proses belajar. Hasil belajar menurut Nana Sudjana (1989: 22) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar menurut Purwanto (2008: 45) adalah perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran (Purwanto, 2008: 45) adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Hasil belajar diperoleh siswa setelah siswa mengalami proses kegiatan belajar sesuai tujuan pengajaran maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik jika proses belajar dilakukan dengan tujuan pengajaran yang baik.

Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom terbagi dalam tiga aspek (Nana Sudjana 1989: 22), yaitu :

a. Aspek kognitif yaitu aspek yang berhubungan dengan hasil belajar intelektual

b. Aspek afektif yaitu aspek yang berhubungan dengan sikap siswa.

(32)

Dari ketiga aspek tersebut, aspek kognitif yang paling banyak menjadi objek penilaian guru karena aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami atau menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.

Untuk mengukur hasil belajar perlu diadakan tes kepada siswa setelah pembelajaran pada suatu materi tertentu selesai, Nana Sudjana (1989: 35) mengatakan tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

3. Motivasi Belajar

Motivasi menurut kamus terbaru bahasa Indonesia (2008: 456) adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu; usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki. Motivasi Belajar adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan kegiatan belajar.

(33)

77) mengatakan untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula, jadi motivasi belajar yang baik akan menunjukan hasil belajar yang baik pula. Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007: 36) mengatakan adanya usaha yang tekun dan rajin yang didasari motivasi yang kuat akan membangun siswa mencapai prestasi yang baik. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan lebih giat dan tekun belajar daripada siswa yang memiliki motivasi yang rendah. Ditinjau dari tipe motivasi, motivasi terbagi menjadi dua jenis yaitu :

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik menurut Made Wena (2009: 33) adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam individu. Menurut Sardiman A. M. (1989: 88) motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

(34)

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik menurut Made Wena (2009:33) adalah motivasi yang keberadaanya karena pengaruh rangsangan dari luar. Menurut Sardiman A. M. (1989:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Siswa dalam belajar banyak mendapatkan rangsangan dari luar yaitu guru dan orangtua siswa. Contoh motivasi ekstrinsik yaitu ketika siswa mendapatkan hadiah dari orangtua ketika siswa tersebut mendapatkan nilai yang bagus ketika ulangan. Lingkungan belajar siswa juga dapat mendorong atau memberikan motivasi siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

Motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat saling melengkapi dan memperkuat siswa untuk dapat lebih giat belajar demi tercapainya tujuan pembelajaran. Motivasi memiliki beberapa indikator yang menunjukan bahwa siswa memiliki motivasi belajar, seperti yang diungkapakan oleh Made Wena (2009: 33) bahwa motivasi belajar ditentukan oleh indikator-indikator sebagai berikut:

1) Tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran,

2) Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa,

(35)

4) Tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

4. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011: 9). Jadi guru dalam mengajar dikelas memerlukan media pembelajaran untuk penyampaian materi sehingga dapat maksimal diterima oleh siswa.

Adapun peranan media pembelajaran yang digunakan untuk proses belajar mengajar seperti yang diungkapakan Sudjana dan Riva (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011: 25) diantaranya: a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga

dapat menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

(36)

d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Dengan peranan media pembelajaran yang telah diuraikan di atas maka siswa dan guru dapat terbantu dalam melaksanakan proses belajar-mengajar, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif.

5. Pembelajaran Berbasis Komputer

Pembelajaran berbasis komputer adalah pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai media penyampaian materi. Komputer memiliki tampilan yang menarik sehingga siswa tidak akan merasa bosan atau jenuh jika pembelajaran di kelas diselingi dengan penggunaan komputer. Komputer juga dapat digunakan guru atau siswa sebagai media untuk membantu memecahkan masalah. Pembelajaran berbasis komputer sekarang sudah banyak digunakan oleh sekolah-sekolah.

(37)

6. GeoGebra

a. Pengertian GeoGebra

GeoGebra merupakan aplikasi komputer yang digunakan

untuk membantu dalam bidang matematika. Menurut Ljubica

Diković dalam artikel yang berjudul Applications GeoGebra

into Teaching SomeTopics of Mathematics at the College Level

(2009), GeoGebra adalah software geometri yang dinamis yang mendukung konstruksi titik, garis dan semua irisan kerucut, GeoGebra juga menyediakan fitur khas untuk Aljabar sistem

komputer (software komputer yang memfasilitasi simbol-simbol matematika) seperti menemukan titik penting dari fungsi (akar, titik ekstrim dan perubahan titik pada fungsi), langsung memasukan persamaan dan koordinat, menemukan turunan dan integral dari fungsi yang di masukan.

Dari uraian diatas maka GeoGebra dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran matematika di sekolah. GeoGebra banyak memberikan fasilitas yang dapat membantu

guru dalam mempresentasikan objek-objek matematika seperti grafik dan bentuk aljabar dalam satu jendela.

b. Manfaat GeoGebra

(38)

1) Dapat mengahasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka.

2) Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri.

3) Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar.

4) Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri.

c. Tampilan GeoGebra

GeoGebra memiliki tiga bagian tampilan yaitu tampilan

Input Bar, Algebra View (tampilan aljabar) dan Graphic View

(tampilan grafik) seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.1 Tampilan Layar GeoGebra

Algebra View

Graphic View

(39)

GeoGebra memiliki menu utama yaitu menu file, edit, view,

options, tools, windows dan help. Masing-masing menu tersebut

memiliki fungsi tertentu yaitu:

1) File berfungsi untuk membuat, membuka, menyimpan dan mengekspor file

2) Edit berfungsi untuk mengedit lukisan

3) View berfungsi untuk mengatur tampilan pada graphic view 4) Options berfungsi untuk mengatur berbagai fitur tampilan

seperti bahasa yang digunakan pada apalikasi GeoGebra, ukuran font (huruf), objek-objek geometri dan lain sebagainya.

5) Tools berfungsi untuk membuat atau mengelola tools baru atau menyesuaikan toolbar dan memberikan akses ke tools pada toolbar.

6) Window berfungsi untuk membuat jendela baru.

7) Help berfungsi untuk melihat petunjuk teknis penggunaan GeoGebra

GeoGebra dapat digunakan untuk belajar tentang grafik

fungsi kuadrat diantaranya adalah untuk : 1) Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat

GeoGebra dapat digunakan untuk menggambar

(40)

bagaimana bentuk suatu grafik, kita dapat melihatnya dengan bantuan GeoGebra. Cara menampilkan menggambar grafik fungsi kuadrat pada GeoGebra yaitu: i. Masukanlah persamaan grafik fungsi kuadrat ke dalam

kolom Input Bar yang berada di bagian bawah tampilan GeoGebra.

Gambar 2.2 Kolom Input pada Tampilan GeoGebra ii. Aturan penulisan pada kolom Input Bar persamaan

grafik fungsi yaitu penulisan x2 menjadi x^2.

Contoh: kita ingin menggambar grafik fungsi kuadrat y = x2 + 2x + 4 maka penulisan dalam kolom Input Bar

menjadi y = x^2 + 2x + 4 atau f(x) = x^2 + 2x + 4. iii. Setelah persamaan grafik fungsi kuadrat di masukan

maka tekan ENTER maka grafik fungsi kuadrat akan muncul.

(41)

Tampilan grafik dapat kita atur seperti jarak skala sumbu koordinat kartesius, untuk mengatur jarak skala sumbu koordinat kartesius pada menu propertis. dengan langkah di bawah ini :

i. Klik kanan pada sumbu kartesius klik properties

Gambar 2.4 Tampilan Grafik Fungsi Kuadrat yang akan di Edit

ii. Maka akan muncul tampilan Drawing Pad di bawah ini.

Gambar 2.5 Tampilan Drawing Pad

Untuk mengatur sumbu x

(42)

iii. Klik distance kemudian ganti angka skala sesuai yang diinginkan.

2) GeoGebra Digunakan untuk Pembelajaran Karakteristik Grafik Fungsi Kuadrat.

Belajar karakteristik grafik fungsi kuadrat yaitu belajar sifat-sifat grafik fungsi kuadrat berdasarkan koefisien, konstanta dan nilai diskriminan dari persamaan fungsi kuadrat. Program GeoGebra didesain untuk memudahkan siswa melihat perubahan grafik ketika nilai a, b, c dan D berubah. Fasilitas slider dapat digunakan untuk

membuat worksheet yang dapat digunakan siswa untuk mengeksplorasi karakteristik grafik fungsi kuadrat, seperti di bawah ini :

Gambar 2.6 Tampilan GeoGebra untuk Belajar Karakteristik Grafik Fungsi Kuadrat.

Slider a

Slider b

(43)

Fungsi slider pada tampilan GeoGebra adalah:

i. Slider a berfungsi untuk merubah nilai koefisien a pada y = ax2 + bx + c.

ii. Slider b berfungsi untuk merubah nilai koefisien b pada y = ax2 + bx + c.

iii. Slider c berfungsi untuk merubah nilai konstanta c pada y = ax2 + bx + c.

Nilai D akan berubah jika slider a, b dan c digeser karena nilai diskriminan tergantung pada nilai a, b dan c. Pada program GeoGebra ini siswa dapat mencari tahu sendiri bagaimana pengaruh a, b, dan c pada grafik fungsi kuadrat.

7. Fungsi Kuadrat

a. Definisi Fungsi Kuadrat

Fungsi kuadrat adalah fungsi f pada domain R yang ditentukan oleh dengan dan  R serta ≠ 0 (Sartono, 2007: 114) . Grafik fungsi kuadrat

atau disebut parabola. b. Grafik Fungsi Kuadrat

(44)

1) Menentukan Titik Potong dengan Sumbu

Titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu diperoleh jika , sehingga

Jadi titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu adalah (0 ). Konstanta pada mempengaruhi letak titik potong grafik terhadap sumbu . Karakteristik grafik fungsi kuadrat berdasarkan konstanta : i. Jika c > 0, grafik memotong sumbu y berada di atas O

(0,0)

Gambar 2.7 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu y di Atas O (0,0)

(45)

Gambar 2.8 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong O (0,0) iii. Jika c < 0, grafik memotong sumbu y berada di bawah

O (0,0)

Gambar 2.9 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu y di Bawah O (0,0)

2) Menentukan Titik Potong dengan Sumbu

Grafik fungsi kuadrat memotong sumbu maka sehingga :

Mencari titik potong yaitu memfaktorkan persamaan

salah satunya dengan menggunakan rumus , yaitu :

(46)

Maka akan diperoleh titik potong terhadap sumbu adalah ( dan .

Dari rumus di atas terlihat bahwa penyelesaian atau akar-akar suatu persamaan kuadrat ditentukan oleh nilai

. Bentuk disebut diskriminan dari persamaan kuadrat dan dilambangkan dengan D, nilai D inilah yang membedakan jenis akar-akar suatu persamaan kuadrat.

Karakteristik grafik fungsi kuadrat berdasarkan niai D, yaitu:

i. Jika D > 0, grafik memotong sumbu di dua titik yang berbeda.

Gambar 2.10 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu x di Dua Titik

(47)

Gambar 2.11 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu x di Satu Titik

iii. Jika D < 0, grafik tidak memotong sumbu

Gambar 2.12 Grafik Fungsi Kuadrat Tidak Memotong Sumbu x

3) Menentukan Letak Sumbu Simetri

(48)

Teorema B

(Teorema Titik Kritis) Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika f (c) adalah titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis : yakni c berupa salah satu: (i) titik ujung dari I

(ii) titik stasioner dari f ( =0); (iii) titik singular dari f ( tidak ada)

Dari teorema di atas maka titik stasioner atau titik puncak grafik fungsi kuadrat adalah :

(49)

Jadi koordinat titik stasioner atau titik puncak grafik fungsi kuadrat adalah (

.

Sumbu simetri melalui titik (

dan sejajar dengan

sumbu y Jadi persamaan sumbu simetri grafik fungsi kuadrat adalah:

Nilai menentukan letak sumbu simetri parabola dari sumbu y, tetapi letak sumbu simetri juga tergantung dari nilai .

Persamaan sumbu simetri adalah

, jadi :

i. Jika dan bertanda sama, yaitu sama-sama negatif atau positif maka persamaan sumbu simetri menjadi

dan terletak di sebelah kiri sumbu

.

(50)

ii. Jika = 0 maka persamaan sumbu simetri menjadi :

jadi sumbu simetri terletak pada sumbu y.

Gambar 2.14 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat pada Sumbu y

iii. Jika dan berlainan tanda maka sumbu simetri terletak di sebelah kanan sumbu , karena persamaan sumbu simetri yaitu

dan letaknya disebalah

kanan sumbu .

(51)

4) Menentukan Titik Puncak Grafik Fungsi Kuadrat Grafik fungsi kuadrat memiliki satu titik puncak yang dapat berupa titik maksimum jika terbuka ke bawah dan titik minimum jika terbuka ke atas.Titik puncak grafik fungsi kuadrat adalah (

.

Koefisien a pada persamaan grafik fungsi kuadrat memiliki pengaruh terhadap bentuk grafiknya, yaitu :

1) Jika a >0 maka grafik akan membuka atau cekung ke atas.

2) Jika a < 0 maka grafik akan membuka atau cekung ke bawah.

Menurut teorema B (Edwin J. Purcell dan Varberg, 1987: 196)

Teorema B

(Teorema Kecekungan). Andaikan f terdiferensial dua kali pada selang terbuka (a,b).

(i) Jika > 0 untuk semua x dalam (a,b), maka f cekung ke atas pada (a,b).

(ii) Jika < 0 untuk semua x dalam (a,b), maka f cekung ke bawah pada (a,b).

Turunan kedua dari fungsi kuadrat adalah :

(52)

Terlihat bahwa turunan kedua dari fungsi kuadrat di atas tidak bergantung pada variabel bebas fungsi lagi, tetapi bergantung pada koefisien dari yaitu . Jadi jika > 0 maka > 0 dan jika < 0 maka < 0,

Menurut teorema B diatas maka koefisien a mempengaruhi kecekungan grafik yaitu, jika > 0 maka grafik akan cekung ke atas, dan jika < 0 maka grafik akan cekung ke bawah.

c. Contoh Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat Buatlah seketsa grafik f(x) = x2 - 4x +4 !

Jawab :

Dari persamaan fungsi kuadrat f(x) = x2 - 4x +4 maka : Nilai koefisien a = 1, b = -4, c = 4

1) Titik potong dengan sumbu y adalah (0,c)

Jadi titik potong f(x) = x2 - 4x +4 terahadap sumbu y adalah (4,0)

2) Mencari titik potong grafik terhadap sumbu x

Sebelumnya mencari koordianat titik potong, kita mencari nilai D untuk menentukan grafik memotong sumbu x di dua titik, satu titik atau bahkan tidak memotong sumbu x.

(53)

= 16-16 = 0

karena nilai D = 0 maka grafik memotong sumbu y di satu titik. Grafik memotong sumbu x y = 0

Maka x2 - 4x + 4 = 0

Untuk mencari koordinat titik potong terhadap sumbu x maka kita mencari akar-akar persamaannya dengan memfaktorkan atau dengan menggunakan rumus abc

x2 - 4x +4=0

(x- 2)2 =0

Jadi titik potong grafik terhadap sumbu x adalah (2,0) 3) Mencari letak sumbu simetri

Persamaan sumbu simetri

jadi

adalah

Jadi persamaan sumbu simetrinya adalah 4) Mencari koordinat titik puncak

Koodinat titik puncak (

= (

(54)

Gambar 2.16 Grafik Fungsi Kuadrat f(x) = x2 - 4x +4

B. Kerangka Berpikir

Motivasi belajar merupakan suatu dorongan atau kekuatan yang menyebabkan siswa mempunyai keinginan untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi memiliki pengaruh penting dalam peningkatan gairah belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi tinggi biasanya akan lebih giat belajar daripada siswa yang memiliki motivasi rendah. Motivasi belajar siswa terdiri dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dipengaruhi dari luar atau lingkungan siswa. Guru berperan dalam menumbuhkan motivasi ekstrinsik siswa, salah satunya yaitu dengan membuat pembelajaran yang menarik. Guru dapat menggunakan media pembelajaran untuk membantu menyampaikan materi belajar dan sekaligus dapat menjadi variasi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan.

(55)

ketajaman indera penglihatan siswa maka siswa memerlukan media yang dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan belajar visual tersebut. Salah satu media yang dapat digunakan adalah komputer. Komputer dapat menyajikan pembelajaran yang lebih menarik dan tidak membosankan. Komputer juga dapat menyediakan aplikasi pembelajaran matematika salah satunya GeoGebra. GeoGebra dapat digunakan guru sebagai media dalam penyampaian materi, GeoGebra juga dapat digunakan siswa dalam mengeksplorasi materi matematika, salah satunya yang berkaitan dengan bentuk aljabar. Materi grafik fungsi kuadrat menjadi mudah dipelajari jika menggunakan GeoGebra sebagai media pembelajaran. Siswa dapat mengeksplorasi sendiri bagaimana koefisien dan nilai diskrimanan dapat memepengaruhi karakteristik grafik fungsi kuadrat. Jika siswa dapat mengeksplorasi sendiri materi yang dipelajari maka siswa dapat lebih memahami dan tidak hanya menghafalkan materi tersebut. GeoGebra diharapkan dapat menjadi alternatif media pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi grafik fungsi kuadrat.

C. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori di atas peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :

(56)

lebih tinggi dibandingkan motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan GeoGebra.

(57)

38 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini dapat dilukiskan dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen Y1 X Y2

Kontrol Y1 - Y2

Dalam penelitian eksperimen semu terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam desain ini subjek kelompok tidak dilakukan acak (Nana Sudjana dan Ibrahim, 1989:44). Kedua kelompok tidak dipilih secara random tetapi berdasarkan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya. Kelompok eskperimen adalah kelompok yang diberikan perlakuan yaitu mempergunakan media pemebelajaran GeoGebra pada proses pemebelajaran grafik fungsi kuadrat dan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberikan perlakuan pada proses pemebelajaran grafik fungsi kuadrat jadi pembelajarannya tidak menggunakan GeoGebra.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

(58)

Sampel penelitian ini adalah kelas X1 dan X3 SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 dengan masing-masing jumlah siswanya sebanyak 32 siswa. Kelas X1 dan X3 sebelumnya diberikan pretest dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal pada kedua kelas tidak berbeda secara signifikan.

C. Variabel Penelitian

Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu: 1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran grafik fungsi kuadrat dengan menggunakan media pembelajaran GeoGebra dan pembelajaran konvensional (tidak menggunakan media pembelajaran). 2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi belajar siswa dari kedua kelas yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian akan diadakan pada 14 September 2012. Tempat penelitian berada di SMA Negeri 2 Yogyakarta, peneliti memilih sekolah ini karena fasilitas untuk mendukung pembelajaran berbasis komputer sudah memadai.

E. Bentuk Data

(59)

1. Data Motivasi Belajar Siswa

Data motivasi belajar siswa didapat dari Angket motivasi belajar siswa, hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung, hasil wawancara yaitu berupa rekaman video.

2. Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa diperoleh dari nilai atau skor tes siswa yaitu berupa pretest diberikan sebelum pembelajaran grafik fungsi kuadrat dan posttest yang diberikan siswa setelah pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Dokumentasi berupa foto digunakan untuk mendukung hasil penelitian.

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian peneliti menggunakan metode pengumpulan data diantaranya adalah:

1. Observasi

(60)

siswa. Motivasi siswa diamati berdasarkan indikator- indikator motivasi belajar siswa. Selain motivasi hal yang perlu diamati adalah bagaimana proses siswa mendapatkan hasil belajar grafik fungsi kuadrat di kelas. 2. Tes

Tes merupakan metode untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dalam pendidikan, pengukuran hasil belajar dilakukan dengan mengadakan testing untuk membandingkan kemampuan siswa (Purwanto, 2008 : 34). Metode tes yang digunakan adalah pretest dan posttest. Pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa

sebelum pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Posttest bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran grafik fungsi kuadrat.

3. Angket

Angket (Sugiyono, 2010: 199) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Tujuan pemberian angket pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh GeoGebra terhadap motivasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran

(61)

4. Wawancara

Wawancara dilakukan antara peneliti dan siswa untuk memperoleh data informasi lebih mendalam mengenai motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap pembelajaran grafik fungsi kuadrat.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen di dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.

1. Instrumen pembelajaran

(62)

Di dalam LKS dijelaskan secara singkat cara dalam mengoperasikan GeoGebra untuk pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Di dalam RPP kelompok eksperimen, GeoGebra digunakan siswa untuk: a. Mengenal grafik fungsi kuadrat. Siswa diminta menginputkan

beberapa persamaan grafik fungsi kuadrat pada kolom input, kemudian muncul gambar grafik di tampilan GeoGebra.

Gambar 3.1 Kolom Input pada tampilan GeoGebra

Gambar 3.2 Gambar Grafik Fungsi Kuadrat pada Jendela Tampilan GeoGebra.

(63)

grafik fungsi kuadrat dengan menggeser slider yang berada di jendela tampilan GeoGebra.

Gambar 3.3 Tampilan GeoGebra untuk Belajar Karakteristik Grafik Fungsi Kuadrat.

Siswa dapat melihat perubahan bentuk grafik fungsi kuadrat pada tampilam GeoGebra yaitu dengan menggeser slider a, b dan c. c. GeoGebra digunakan untuk mencocokan gambar grafik yang siswa

buat dengan gambar grafik pada GeoGebra.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpul data yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu pretest (tes awal), posttest (tes akhir), dan angket motivasi belajar siswa.

a. Pretest

Pretest digunakan untuk melihat kemampuan awal siswa pada

(64)

pembelajaran menggunakan GeoGebra. Kemampuan awal siswa yang dimaksud adalah kemampuan dalam memecahkan masalah matematis. Soal pretest terdiri dari empat nomor dan setiap nomor memiliki sub soal. Materi yang diujikan pada pretest adalah materi sebelum pembelajaran grafik fungsi kuadrat yaitu fungsi dan persamaan kuadrat.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pretest

NO. INDIKATOR SOAL NO. SOAL

1. Mengetahui definisi fungsi

1a,1b,1c,1d

2. Menentukan nilai fungsi 2a, 2b, 2c, 2d

3. Menentukan daerah hasil jika daerah asal

diketahui 2e

4. Menentukan akar persamaan kuadrat

3a,3b,3c

5. Menentukan jenis akar dari persamaan kuadrat 4a,4b,4c

Jumlah Soal 15

b. Posttest

Posttest digunakan untuk melihat hasil belajar siswa pada

(65)

Tabel 3.3 Kisi –Kisi Posttest

No INDIKATOR SOAL NO. SOAL

1. Membuat sketsa grafik fungsi kuadrat berdasarkan

a, b,c dan D 1a,1b

2. Menentukan nilai a, b,c dan D berdasarkan sketsa

grafik fungsi kuadrat. 2a, 2b

4. Menentukan titik potong terhadap sumbu koordinat

3a,3b

5. Membuat grafik fungsi kuadrat 4

Jumlah Soal 7

c. Angket Motivasi Belajar Siswa

Angket motivasi belajar siswa merupakan instrumen yang digunakan peneliti untuk mengetahui pengaruh GeoGebra terhadap motivasi belajar siswa. Angket motivasi belajar yang digunakan jika dilihat dari cara menjawabnya termasuk angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Suharsimi Arikunto, 2006: 53). Pilihan jawaban di dalam angket motivasi belajar ini terdiri dari lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Jika dilihat dari bentuknya termasuk angket rating-scale yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan (Suharsimi Arikunto, 2006: 153).

(66)

terdiri dari 20 pernyataan dimana terdapat 15 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif. Ada empat indikator yang akan diukur dalam angket ini seperti yang dapat dilihat seperti tabel dibawah ini.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa.

NO. INDIKATOR

kebutuhan siswa. 4,10,12 11

3.

Pernyataan di dalam angket terdapat pernyataan positif dan negatif dengan pemberian ketentuan skor sebagai berikut :

Tabel 3.5 Pemberian Skor Angket Pernyataan Positif

Pilihan Jawaban Skor

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Ragu-ragu 3

Setuju 4

(67)

Tabel 3.6 Pemberian Skor Angket Pernyataan Negatif

Pilihan Jawaban Skor

Sangat tidak setuju 5

Tidak setuju 4

Ragu-ragu 3

Setuju 2

Sangat setuju 1

d. Lembar Wawancara Siswa

Lembar Wawancara berupa pertanyaan untuk menggali informasi mengenai motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran grafik fungsi kuadrat di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Beberapa aspek yang ditanyakan kepada siswa di dalam proses wawancara yaitu meliputi:

1) Pendapat siswa mengenai ketertarikan dalam mengikuti pembelajaran grafik fungsi kuadrat.

2) Pendapat siswa mengenai keyakinan siswa dalam memperoleh hasil belajar grafik fungsi kuadrat.

3) Pendapat siswa mengenai perasaan puas setelah mengikuti pembelajaran grafik fungsi kuadrat.

(68)

Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian diuji validitasnya. Peneliti menggunakan uji pakar yaitu dengan mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada dosen dan guru pembimbing.

H. Teknik Analisis Data

Data angket motivasi belajar, pretest dan posttest diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik statistika deskriptif dan inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendiskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil (Sugiyono, 2010: 208). Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data melalui tabel, grafik, rata-rata dan standar deviasi. Statistik inferensial (Sugiyono, 2010: 209) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial dalam penelitian ini digunakan untuk uji hipotesis yang nanti hasilnya diberlakukan untuk populasi.

1. Analisis Data Angket Motivasi Belajar

(69)

siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara keseluruhan berdasarkan kriteria motivasi belajar. Sebelum melakukan analisis kriteria motivasi belajar siswa secara keseluruhan, perlu dianalisis kriteria motivasi belajar siswa secara individu pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

a. Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Individu

Perhitungan persentase motivasi belajar siswa secara individu dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

Keterangan:

K : Persentase skor motivasi belajar siswa

S : Total skor yang diperoleh masing-masing siswa T : Total skor maksimum dari angket motivasi belajar

Hasil persentase motivasi hasil belajar siswa kemudian ditentukan kriteria motivasi belajar berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Individu (Kartika Budi, 2001:55)

Interval (%) Kriteria Motivasi

20 Sangat Rendah

21-40 Rendah

41-60 Cukup

61-80 Tinggi

81-100 Sangat Tinggi

(70)

1) Siswa yang memiliki persentase motivasi belajar kurang dari atau sama denagn 20% berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran sangat rendah.

2) Siswa yang memiliki persentase motivasi belajar 21% sampai dengan 40% berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran rendah.

3) Siswa yang memiliki presentase motivasi belajar 41% sampai dengan 60% berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran cukup.

4) Siswa yang memiliki presentase motivasi belajar 61% sampai dengan 80% berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran tinggi.

5) Siswa yang memiliki presentase motivasi belajar 81% sampai dengan 100% berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran sangat tinggi.

b. Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan

Persentase motivasi belajar siswa secara keseluruhan dapat dirumuskan dengan cara:

Keterangan:

H : hasil persentase motivasi belajar siswa secara keseluruhan

(71)

N : jumlah seluruh siswa

Selanjutnya hasil presentase dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat ditentukan kriteria motivasi belajar siswa secara keseluruhan di kelompok eksperimen dan di kelompok kontrol. Peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan kriteria motivasi belajar pada kedua kelompok, jika kedua kelompok memiliki kriteria yang sama maka dapat dilihat perbedaanya pada uji hipotesis beda dua rata-rata. Kriteria motivasi belajar dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

(72)

1) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat

tinggi lebih dari atau sama dengan 75% (ST ≥ 75%) maka dapat

dikatakan motivasi belajar siswa secara keseluruhan sangat tinggi.

2) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi kurang dari 75% (ST < 75%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi mencapai lebih dari atau sama dengan

75% (ST + T ≥ 75%) maka dapat dikatakan motivasi belajar

siswa secara keseluruhan tinggi.

3) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi kurang dari 75% (ST + T < 75%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi dan kriteria cukup mencapai lebih dari atau sama dengan 65% (ST + T + C ≥ 65%) maka dapat dikatakan motivasi belajar siswa secara keseluruhan cukup.

4) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi dan kriteria cukup kurang dari 65% (ST + T + C < 65%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi dan kriteria cukup serta kriteria rendah mencapai

(73)

dapat dikatakan motivasi belajar siswa secara keseluruhan rendah.

5) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi, kriteria cukup, dan kriteria rendah kurang dari 65% (ST + T + C + R < 65%) maka dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa secara keseluruhan sangat rendah

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Merumuskan dan .

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor

angket motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ( ).

H1: rata-rata skor motivasi belajar siswa kelompok eksperimen

lebih tinggi daripada kelompok kontrol ( ).

2) Menentukan taraf signifikasi, taraf signifikasi yang dipilih yaitu

.

3) Menentukan daerah kritis

Tolak H0 jika yaitu 4) Menentukan rumus uji statistik

(74)

di mana keterangan :

: rata-rata skor angket motivasi kelompok eksperimen

: rata-rata skor angket motivasi kelompok kontrol : varian skor angket motivasi kelompok eksperimen : varian skor angket motivasi kelompok kontrol : jumlah siswa kelompok eksperimen

: jumlah siswa kelompok kontrol

5) Menentukan kriteria keputusan atau kesimpulan

Tolak jika yaitu . Jika

ditolak artinya rata-rata skor angket motivasi belajar siswa di

kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor angket

motivasi belajar siswa di kelompok kontrol secara signifikan.

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Data yang diolah untuk mengukur hasil belajar pada penelitian ini adalah data pretest dan posttest yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

a. Analisis Data Pretest

Pretest dianalisis menggunakan uji hipotesis beda dua rata-rata

(75)

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Langkah-langkah uji hipotesis beda rata-rata nilai pretest adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan dan .

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

( ).

H1: ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. ( ). 2) Menentukan taraf signifikasi, taraf signifikasi yang dipilih yaitu

.

3) Menentukan daerah kritis

Tolak H0 jika atau yaitu atau

4) Menentukan rumus uji statistik

Uji statistik menggunakan uji z dengan rumus statistiknya sebagai berikut (Ronald E Walpole, 1992 : 335):

(76)

: rata - rata nilai pretest kelompok eksperimen

: rata - rata nilai pretest kelompok kontrol : varian nilai pretest kelompok eksperimen : varian nilai pretest motivasi kelompok kontrol : jumlah siswa kelompok eksperimen

: jumlah siswa kelompok kontrol

5) Menentukan kriteria keputusan atau kesimpulan

Tolak jika atau . Jika tidak ditolak atau diterima artinya tidak ada perbedaan secara signifikan antara

rata-rata nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

b. Analisis data Posttest

Posttest dilaksanakan setelah pembelajaran grafik fungsi

kuadrat selesai di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui pengaruh GeoGebra terhadap hasil belajar siswa maka hasil posttest siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dianalisis terlebih dahulu.

(77)

Keterangan:

P : Persentase ketuntasan siswa A : Jumlah siswa yang tuntas B : Jumlah seluruh siswa

Hasil persentase ketuntasan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian dibandingkan untuk melihat perbandingan banyaknya siswa yang tuntas di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Hasil posttest siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan uji hipotesis beda dua rata-rata dengan menggunakan uji z. Langkah-langkah uji hipotesis beda dua rata-rata nilai posttest adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan dan .

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai

posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

( ).

H1: rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelompok kontrol. ( ).

2) Menentukan taraf signifikasi, taraf signifikasi yang dipilih yaitu .

(78)

Tolak H0 jika yaitu 4) Menentukan rumus uji statistik

Uji statistik menggunakan uji z dengan rumus statistiknya sebagai berikut (Ronald E. Walpole, 1992: 335):

di mana keterangan :

: rata - rata nilai posttest kelompok eksperimen

: rata - rata nilai posttest kelompok kontrol : varian nilai posttest kelompok eksperimen : varian nilai posttest motivasi kelompok kontrol : jumlah siswa kelompok eksperimen

: jumlah siswa kelompok kontrol

5) Menentukan kriteria keputusan atau kesimpulan

Gambar

Gambar 2.1 Tampilan Layar GeoGebra
Gambar 2.2 Kolom Input pada Tampilan GeoGebra
Gambar 2.4 Tampilan Grafik Fungsi Kuadrat yang Edit
Grafik Fungsi Kuadrat.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dan tidak perlu dirangsang dari luar.Dilihat dari segi tujuannya dalam

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra dibanding pembelajaran

Adapun pengartian motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, adalah keinginan atau dorongan yang timbul pada diri seseorang baik secara sadar maupun

Dalam lingkungan yang kompetitif untuk belajar, seseorang yang menghuni lingkungan tersebut akan terbawa serta untuk belajar sebagaimana orang lain. Ia, secara sadar

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra dibanding pembelajaran

Penelitian tindakan kelas ini terlaksana sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sebagaipemanfaatan aplikasi GeoGebra dalam memahamani karakteristik

Faktor internal yang berhubungan dengan Prestasi Belajar Akuntansi adalah Motivasi Belajar. Motivasi Belajar yaitu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk mencapai

motivasi secara harfiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan