• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perencanaan Agregat untuk Meminimalkan Biaya Produksi di Perusahaan Mirasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perencanaan Agregat untuk Meminimalkan Biaya Produksi di Perusahaan Mirasa."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The competition in economics development which is stricter with the development of the big companies enterprises of households makes the companies not only trouble but also bankruptcy. To survive in the economy rivalry, the companies is required to find a competitive solution with other companies of its kind. It is also applied to Mirasa company who produce and sale crude tofu. It takes a mature production planning to minimize the company cost and to reach the efficient level that the companies wanted.

The data analysis is collected by interviews, surveys and library studies to Mirasa company. After collecting the data, the writer makes the sales forecasting with 3 months and 5 months moving average method, exponential smoothing with α = 0,30 dan α = 0,80, and company, labor level strategy 7, labor strategy 6 and mixed strategy. The result by using the company strategy is founded that Rp. 250,274,972, labor level strategy 7, Rp. 188,634,918,

labor level strategy 6, Rp. 228,387,909 and mixed strategy Rp. 338,424,642.

By that, the application of aggregarte planning which produce a smallest summary cost is choosen by using labor level strategy 7. By so, the company can economize the cost reach into Rp. 61.640.054 with the comparison of production costs which the company run all the time.

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Persaingan dalam perkembangan perekonomian yang semakin ketat dengan berkembangnya perusahan-perusahaan besar di bidang industri rumah tangga, membuat tidak sedikit perusahaan-perusahaan mengalami kesulitan bahkan pailit. Untuk dapat bertahan dalam persaingan perekonomian, maka perusahaan dituntut untuk dapat mencari solusi dalam bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Hal ini berlaku juga pada Perusahaan Mirasa yang memproduksi dan menjual tahu mentah. Diperlukan perencanaan produksi yang matang untuk meminimalisasi biaya pengeluaran perusahaan agar dapat mencapai tingkat efisiensi yang dinginkan oleh perusahaan.

Data penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara, survei langsung, dan studi pustaka pada Perusahaan Mirasa. Setelah pengambilan data dilakukan, dibuatlah peramalan penjualan dengan metode moving average 3 bulan, dan 5 bulan, exponential smoothing dengan α = 0,30 dan α = 0,80, dan trend linear. Bedasarkan perhitungan kesalahan

peramalan, diketahui bahwa peramalan dengan kesalahan absolutnya terkecil adalah dengan menggunakan metode Eksponential Smoothing α = 0,80 dimana MAD =3596,25 , MSE=310392337,5 , dan MAPD=1,07%.

Setelah didapat metode peramalan dengan metode Eksponential Smoothing α = 0,80 maka dilanjutkan dengan perencanaan agregat menggunakan strategi yang perusahaan jalankan sekarang, level strategy 7 tenaga kerja, level strategy 6 tenaga kerja dan mixed

strategy. Hasil yang didapatkan menggunakan strategi perusahaan adalah Rp. 250,274,972, level strategy 7 tenaga kerja, Rp. 188,634,918, level strategy 6 tenaga kerja, Rp. 228,387,909

dan mixed strategy Rp. 338,424,642.

Dengan demikian penerapan perencanaan agregat yang menghasilkan total biaya terkecil yang terpilih yaitu dengan menggunakan level strategy 7 tenaga kerja. Dengan penerapan level strategy 7 tenaga kerja maka perusahaan dapat menghemat biaya mencapai Rp. 61.640.054 dengan perbandingan biaya produksi yang di jalankan perusahaan selama ini.

(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.5 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Pengertiana Manajemen Operasi ... 8

2.1.1 Peranan Manajemen Operasi ... 9

2.2 Perencanaan Produksi ... 11

2.2.1 Pengertian Perencanaan Produksi ... 11

2.2.2 Tujuan Perencanaan Produksi ... 12

2.2.3 Fungsi Perencanaan Produksi ... 13

2.3 Perencanaan Agregat ... 14

2.3.1 Karakteristik Perencanaan Agregat ... 14

2.3.2 Langkah-langkah Perencanaan Agregat ... 15

2.3.3 Strategi Perencanaan Agregat ... 17

2.4 Peramalan ... 21

2.4.1 Pengertian Peramalan... 21

2.4.2 Ciri Peramalan ... 22

2.4.3 Langkah-langkah Pembuatan Peramalan ... 23

(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

2.4.5 Ketelitian Peramalan ... 28

2.5 Kerangka Pemikiran ... 30

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Metode Penelitian ... 36

3.1.1 Sumber Data... 36

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.1.3 Waktu Pengumpulan Data ... 38

3.1.4 Langkah-langkah Penelitian... 39

3.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 40

3.2.1 Struktur Organisasi ... 41

3.1.2 Kegiatan Produksi ... 43

BAB IV PEMBAHASAN ... 48

4.1 Data Penjualan dan Kebijakan Produksi Perusahaan ... 48

4.2 Grafik Permintaan ... 51

4.3 Indeks Musim ... 52

4.4 Peramalan ... 53

4.4.1 Moving Average ... 53

4.4.2 Exponential Smoothing ... 58

4.4.3 Trend Linear ... 63

4.4.4 Pengukuran Kesalahan Peramalan ... 64

4.5 Perencanaan Agregat ... 66

4.5.1 Perencanaan Agregat yang dijalankan dengan Jumlah Pekerja yang dimiliki Perusahaan Saat Ini ... 69

4.5.2 Level Strategy... 74

4.5.3 Mixed Strategy (Level Workforce + Overtime 2 jam lembur) ... 82

4.5.4 Perbandingan Biaya Total dengan Berbagai Strategi ... 88

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Produksi Tahu dan Permintaan April 2011-September 2011 ... 3

Tabel 4.1 Data Produksi dan Permintaan Tahu Mentah (unit)

Periode Tahun 2010-2011 ... 49

Tabel 4.2 Indeks Musiman (Seasonal Indeks) ... 52

Tabel 4.3 Peramalan Penjualan Tahu Mentah (unit) dengan Metode Moving Average

tiga bulan Periode Tahun 2010-2011 ... 54

Tabel 4.4 Peramalan Penjualan Tahu Mentah (unit) dengan Metode Moving Average

lima bulan Periode Tahun 2010-2011 ... 56

Tabel 4.5 Peramalan Penjualan Tahu Mentah (unit) dengan Metode Exponential

Smoothing, Seasonal Variation in α = 0,30 ... 59 Tabel 4.6 Peramalan Penjualan Tahu Mentah (unit) dengan Metode Exponential

Smoothing, Seasonal Variation in α = 0,80 ... 61 Tabel 4.7 Peramalan Penjualan Tahu Mentah (unit) dengan Metode Trend Linear

dengan Seasonal Indeks Periode Tahun 2010-2011 ... 63

Tabel 4.8 Pengukuran Kesalahan Peramalan ... 65

Tabel 4.9 Hasil Ramalan Periode Tahun 2012 ... 66

Tabel 4.10 Perencanaan Agregat dengan Kebijakan Perusahaan Level Strategy

(level workface + 2 jam overtime) Periode Tahun 2012 ... 71

Tabel 4.11 Level Strategy dengan 7 Tenaga Kerja pada Perusahaan Mirasa

Periode Tahun 2012 ... 75

Tabel 4.12 Level Strategy dengan 6 Tenaga Kerja pada Perusahaan Mirasa

Periode Tahun 2012 ... 79

Tabel 4.13 Perencanaan Agregat Menggunakan Strategi Mixed Startegy

(Level Workforce + Overtime) Periode Tahun 2012 ... 83

Tabel 4.14 Perbandingan Biaya Total Perencanaan Agregat Perusahaan Mirasa

(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Perencanaan Agregat ... 35

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 41

Gambar 3.2 Peta Proses Operasi pada Perusahaan Mirasa Alur Proses Produksi ... 44

Gambar 4.1 Grafik Permintaan Tahu Mentah Perusahaan Mirasa

(7)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan persaingan yang ketat, tidak sedikit perusahaan-perusahaan

mengalami kesulitan bahkan mengalami pailit akibat tidak mampu memperbaiki

dirinya dan bertahan dalam persaingan perekonomian. Hal ini menuntut perusahaan

untuk terus berusaha mencari cara dan upaya terbaik agar memiliki kemampuan

bersaing yang lebih tinggi daripada perusahaan lain. Oleh karena itu perusahaan harus

semakin berhati-hati dalam menentukan keputusannya dan mampu mengelola

sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.

Perusahaan Mirasa merupakan rumah yang memproduksi dan menjual tahu

mentah. Tahu merupakan salah satu makanan yang sangat disukai oleh masyarakat

luas, baik oleh kalangan masyarakat dengan pendapatan tinggi maupun pendapatan

yang rendah. Karakteristik tahu mentah yang tidak tahan lama menyebabkan

Perusahaan Mirasa perlu mengelola dengan baik perencanaan produksinya.

Pendapatan perusahaan bisa saja berkurang atau bahkan hilang hanya dikarenakan

tidak mampu memenuhi permintaan konsumen. Dengan begitu Perusahaan Mirasa

harus memperhitungkan dengan baik jumlah tahu mentah yang diproduksi sehingga

dapat memenuhi permintaan yang ada dan dapat meminimalisasi biaya yang harus

dikeluarkan agar mencapai tingkat efisiensi yang diinginkan oleh perusahaan. Untuk

(8)

2

Universitas Kristen Maranatha

Manajemen operasi adalah suatu disiplin ilmu yang diterapkan oleh berbagai

perusahaan. Baik itu perusahaan manufaktur, ritel, transportasi atau perusahaan

lainnya. Semua jenis usaha yang menghasilkan barang dan jasa membutuhkan

Manajemen operasi. Proses produksi barang dan jasa yang efisien membutuhkan

konsep, alat-alat dan teknik Manajemen Operasi yang efektif.

Untuk mengendalikan perencanaan produksi maka diperlukan perencanaan

agregat agar aktivitas produksi dalam perusahaan dapat lebih efisien dan efektif. Pada

umumnya tujuan perencanaan agregat adalah memenuhi prediksi permintaan dan

memperkecil biaya pada periode perencanaan. Oleh sebab itu perencanaan produksi

merupakan hal yang perlu diperhatikan lebih oleh perusahaan untuk memperoleh

biaya yang paling optimal.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian yang

mendalam di Perusahaan Mirasa dengan judul “Analisis Perencanaan Agregat

untuk Meminimalkan Biaya Produksi di Perusahaan Mirasa”

1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

Mengingat bahwa perencanaan produksi menjadi salah satu faktor penting

dalam memenuhi kebutuhan, maka penulis terdorong untuk meneliti perencanaan

produksi pada Perusahaan Mirasa. Berikut adalah data produksi dan permintaan pada

(9)

3

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1

Data Produksi dan Permintaan Tahu April 2011 – September 2011

Bulan Produksi (Unit) Permintaan (Unit) Kelebihan / Kekurangan

April 330000 355115 (25115)

Mei 330000 387105 (57105)

Juni 330000 369440 (39440)

Juli 330000 365089 (35089)

Agustus 330000 377662 (47662)

September 330000 260553 69447

Sumber : Perusahaan Mirasa

Keterangan:

1. Perusahaan memproduksi 20 gilingan per hari. 2. 1 gilingan = 6 acak, 1 acak = 110 butir tahu mentah.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa permintaan berflukuasi sedangkan

Perusahaan Mirasa memproduksi tetap yaitu 330000 unit per bulan. Akan tetapi pada

bulan tertentu terjadi produksi yang lebih besar dari permintaan atau sebaliknya. Saat

ini Perusahaan Mirasa memiliki kebijakan bahwa tahu yang tidak terjual tidak

menjadi persediaan awal pada minggu berikutnya, dikarenakan umur ekonomis tahu

yang relatif pendek.

Dari data tersebut, masalah-masalah yang harus diselesaikan oleh Perusahaan

Mirasa menyangkut perencanaan produksi antara lain adalah :

1. Bagaimana praktek perencanaan produksi yang dilakukan oleh Perusahaan

(10)

4

Universitas Kristen Maranatha

2. Strategi perencanaan agregat apa yang sesuai untuk diterapkan pada

perusahaan ?

3. Berapa efisiensi biaya yang didapatkan perusahaan dalam melakukan

perencanaan agregat ?

1.3 Tujuan Penelitian

Pengendalian tingkat persediaan bagi perusahaan itu sangatlah penting.

Karena apabila tingkat persediaan berlebih akan menimbulkan biaya barang yang

tidak terjual, dan apabila tingkat persediaan tidak mencukupi akan ada biaya

kehilangan penjualan. Oleh sebab itu, riset ini dilakukan dan mempunyai tujuan

yaitu:

1. Untuk mengetahui praktek perencanaan produksi dengan menggunakan

perencanaan agregat.

2. Untuk menentukan strategi perencanaan agregat yang sesuai untuk diterapkan

pada perusahaan.

3. Untuk mengetahui berapa besar efisiensi biaya yang didapatkan oleh perusahaan

(11)

5

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil riset ini memberikan manfaat antara lain ditujukan untuk:

Penulis

Hasil riset ini berguna bagi penulis agar bisa lebih mengerti bagaimana sebuah

perusahaan mengendalikan tingkat produksi mereka agar tetap terjaga dan

biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengendalikan

tingkat produksi barang mereka.

Perusahaan

Hasil riset ini berguna bagi perusahaan itu sendiri dalam hal ini adalah

Perusahaan Mirasa yang menjadi obyek penelitian saya sebagai penulis.

Dimana hasil riset ini memberikan solusi bagi Perusahaan Mirasa mengenai

pentingnya perencanaan produksi dan juga faktor-faktor penting dalam

meminimalkan biaya.

Lain-lain

Materi yang disajikan dalam riset ini bermanfaat untuk mahasiswa yang

sedang mempelajari bidang manajemen operasi. Riset ini juga bermanfaat

bagi mereka yang akan memulai atau sudah bekerja di bidang perencanaan

(12)

6

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Menjelaskan tentang pentingnya perencanaan produksi yang ada didalam

suatu proses produksi di perusahaan dengan bertujuan untuk menekan biaya

seminimum mungkin, perumusan masalah yang akan dijawab dalam skripsi ini,

dan juga berisi tentang kegunaan dari peneliti bagi pihak perusahaan, penulis,

maupun pihak lainnya.

BAB II Landasan Teori atau Kajian Pustaka

Mengemukakan berbagai teori yang berhubungan dengan perencanaan

produksi. serta kerangka pemikiran guna membantu menyelesaikan masalah yang

ada.

BAB III Objek dan Metode Penelitian

Mengemukakan gambaran umum mengenai Perusahaan Mirasa, perusahaan

yang bergerak dalam bidang produk makanan sebagai obyek penelitian, yaitu

mengenai lokasi perusahaan, sejarah pembentukan perusahaan, dan susunan

organisasi perusahaan, juga menjelaskan metode penelitian yang digunakan.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Mengemukakan analisis data yang diperoleh, mengolah data dengan

metode-metode yang ada dan pembahasan masalah perencanaan produksi yang ada pada

(13)

7

Universitas Kristen Maranatha BAB V Simpulan dan Saran

Merupakan kesimpulan dari hasil pembahasan bab-bab sebelumnya serta

memberikan saran-saran yang logis bagi perusahaan sesuai dengan hasil

(14)

90

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil

simpulan sebagai berikut:

1. Strategi yang dijalankan perusahaan saat ini adalah perencanaan dengan

menggunakan tenaga kerja tetap yaitu sebanyak 6 orang dan lembur selama 10

hari pada bulan tertentu. Pada saat ini perusahaan masih belum menggunakan

metode peramalan. Strategi perusahaan saat ini mengeluarkan biaya sebesar

Rp. 250.247.972.

2. Metode peramalan yang sesuai dengan perusahaan adalah metode

Eksponential Smoothing α = 0,80, sedangkan strategi agregat yang cocok untuk digunakan perusahaaan adalah Level Strategy dengan 7 Tenaga Kerja

dimana tenaga kerja yang digunakan setiap bulannya tetap.

3. Dengan melakukan Level Strategy dengan 7 Tenaga Kerja, maka perusahaan

(15)

91

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan juga dari kesimpulan di atas,

maka penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat membantu pelaksanaan

kegiatan perencanaan produksi perusahaan yaitu:

1. Perusahaan diharapkan melakukan peramalan permintaan terlebih dahulu agar

produksi yang dihasilkan tidak kurang dari jumlah permintaan konsumen,

khususnya dengan menggunakan metode peramalan permintaan Eksponential

Smoothing α = 0,80.

2. Perusahaan diharapkan dapat lebih cermat dalam melakukan produksi dalam

bulan-bulan tertentu dimana peramalan permintaan melebihi dari jumlah

produksi yang ada, karena biaya stock out atau biaya kehilangan dari 1 unit

tahu mentah yaitu @ Rp. 382,1.

3. Peramalan permintaan dan perencanaan agregat untuk perusahaan sebaiknya

selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan pasar. Oleh karena itu

perusahaan harus dapat mempersiapkan tenaga kerja yang ahli dalam

menyusun peramalan permintaan dan perencanaan agregat dan juga mampu

untuk mengaplikasikannya di dalam perusahaan dalam menghadapi

permintaan yang berfluktuasi.

4. Berdasarkan analisis saat ini perusahaan perlu menambah tenaga kerja satu

(16)

92

Universitas Kristen Maranatha

5. Dalam melakukan perekrutan tenaga kerja, perusahaan diharapkan untuk

mengadakan training bagi tenaga kerja baru agar dapat menjalankan tugas

(17)

93

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Jay, Heizer, dan Barry Render. Operations Management 10th Edition. Pearson,

Practice Hall. 2011

F Robert Jacobs, Richard Chase, Nicholas Aquilano. Operations Management. 11th

edition. Mc. Graw Hill. New York. 2007

Jay, Heizer, dan Barry Render. Operations Management (Manajemen Operasi). Jilid

2. Salemba Empat. Jakarta. 2010

Nahmias, Steven. Production and Operations Analysis 6th Edition. Mc. Graw Hill.

New York. 2008

Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen produksi dan operasi. Edisi Revisi. Lembaga

Penerbit FE-UI. Jakarta. 2008

Kusuma, Hendra. Manajemen Produksi: Perencanaan dan Pengendalian Produksi.

CV. Andi. Yogyakarta. 2007

Fitri, dan Hery Prasetya. Manajemen Operasi. Cetakan 1. CAPS. Jakarta. 2011

Schroeder, Roger. G. Operation Management. 8th Edition. The Mc. Graw Hill

Company. New York. 2007

Krawjewski, Lee J dan Larry P.Ritzman. Operational Management: Strategy

(18)

94

Universitas Kristen Maranatha

Krajewski, Larry P.R, and Manoj K. Malhotra. 2007. Operation Management:

Processes and Value Chains. 9th Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. 2007

Gambar

Tabel 1.1 Data Produksi dan Permintaan Tahu

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Gambar A.2 jarak wilayah paling barat dan wilayah paling timur Desa B adalah 6 km dan jarak wilayah paling utara dan wilayah paling selatan Desa B adalah 3 km.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( Action Research ) pada kuliah Writing dengan menerapkan metode pembelajaran menulis teks bahasa Inggris berbasis genre

Dengan frekuensi penggal yang sama, nilai capture range tapis orde satu cenderung lebih besar dibandingkan tapis orde dua seperti yang digunakan di makalah

Kabupaten Wonogiri yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2016 sampai.. dengan 15 September 2016 di UPT SKB

Pengkajian ini bertujuan mengetahui keragaan teknis dan finansial penerapan perbaikan rakitan teknologi budidaya bawang daun yang dilaksanakan di desa Alamendah,

Keterampilan monitoring (monitoring skills) skor rata-ratanya adalah 7.9 dengan skor total juga 9 dan 3 item penilaian, skor ini jauh lebih rendah bila dibandingkan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa (1) ada pengaruh pembelajaran Biologi berbasis Remap- TmPS terhadap keterampilan metakognitif dengan nilai

Dalam bidang mikrobiologi pangan dikenal istilah bakteri indikator  sanitasi. Bakteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya dalam  pangan menunjukkan