iv ABSTRAK
EFEK EKSTRAK ETANOL KEDELAI DETAM I (Glycine max (L.) Merr.), DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk) DAN KOMBINASINYA TERHADAP KADAR LDL SERUM TIKUS JANTAN GALUR WISTAR
Meigi Suwarto, 2013
Pembimbing I : dr. Kartika Dewi, M.Kes. Sp.Ak.PA (K) Pembimbing II : dr. Jeanny Ervie Ladi, M.Kes., PA
Latar Belakang Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan meningkatnya kadar lipid darah yang ditandai dengan meningkatnya kadar trigliserida, Low Density Lipoprotein (LDL), dan kolesterol total dalam darah yang melebihi batas normal. Penatalaksanaan secara farmakologis terhadap hiperlipidemia antara lain menggunakan statin. Selain menggunakan statin, tanaman obat seperti kedelai Detam I dan daun Jati Belanda menjadi pilihan dalam mencegah dan mengobati hiperlipidemia.
Tujuan Penelitian Mengukur pengaruh ekstrak etanol Kedelai Detam I, daun Jati Belanda, dan kombinasinya dalam menurunkan kadar LDL serum tikus jantan galur Wistar.
Metode Penelitian Eksperimental laboratorium sungguhan bersifat komparatif dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Empat puluh ekor tikus jantan galur Wistar dibagi dalam 8 kelompok, yaitu : kelompok kontrol negatif, kontrol standar, kontrol positif, kelompok perlakuan I (P1), perlakuan II (P2), perlakuan III (P3), perlakuan IV (P4), dan perlakuan V (P5). Setiap kelompok diinduksi pakan tinggi lemak selama 42 hari, kecuali kelompok kontrol negatif. Pada hari ke-15 ditambah pemberian akuades, simvastatin, ekstrak etanol Kedelai Detam I, daun Jati Belanda, dan kombinasinya sesuai kelompok perlakuan selama 28 hari. Parameter yang diamati adalah kadar LDL serum. Analisis statistik dengan Uji Analisis Varian (ANAVA) dilanjutkan dengan Tukey HSD.
Hasil Penurunan LDL serum tertinggi didapatkan pada kelompok P5 sebesar 5,42% berbeda sangat bermakna dengan kelompok kontrol standar (p=0,000). Penurunan LDL serum oleh kelompok P1 sebesar 3,89% berbeda bermakna dengan kelompok kontrol standar (p=0,003). Penurunan LDL serum oleh kelompok P2 sebesar 3,68% berbeda bermakna dengan kelompok kontrol standar (p=0,004). Penurunan LDL serum oleh kelompok P3 sebesar 2,90% berbeda bermakna dengan kelompok kontrol standar (p=0,013). Penurunan LDL serum oleh kelompok P4 sebesar 4,79% berbeda bermakna dengan kelompok kontrol standar (p=0,001).
Simpulan Ekstrak etanol Kedelai Detam I, daun Jati Belanda, dan kombinasinya memiliki efek menurunkan LDL serum tikus jantan galur Wistar.
v ABSTRACT
THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF SOYBEAN DETAM I (Glycine max (L.) Merr.), JATI BELANDA LEAVES (Guazuma ulmifolia Lamk)
AND THE COMBINATION TO THE LDL CHOLESTEROL SERUM OF WISTAR STRAIN MALE RATS
Meigi Suwarto, 2013. Advisor I : dr. Kartika Dewi, M.Kes. Sp.Ak.PA (K) Advisor II : dr. Jeanny Ervie Ladi, M.Kes., PA
Background Hyperlipidemia is a condition in which increased levels of serum lipid are characterized by increased levels of triglycerides, low Density Lipoprotein (LDL), and total cholesterol in the serum exceeding the normal limits. Pharmacological treatment against hyperlipidemia includes the use of statins. The herbal such as soybean Detam I and Jati Belanda leaves can be option to prevent and treat hyperlipidemia.
Research Objective To measure the effect of ethanol extract of soybean Detam I, Jati Belanda leaves and the combination to decrease LDL cholesterol serum of wistar strain male rats.
Methods Actual laboratory experimental with a comparative, Completely Randomized Design (CRD) method. Forty wistar strain male rats were divided into eight groups, which were the negative-control, the standard-control, the positive-control, treated group I (P1), treated group II (P2), treated group III (P3), treated group IV (P4), and treated group V (P5). Each group was induced with high fat diets for 42 days, except negative-control. On the 15th day, aquadest, simvastatin, ethanol extract of soybean Detam I, Jati Belanda leaves and the combination were added accordingly to each treated group for 28 day. The observed parameter was the LDL cholesterol serum level. Data were analyzed by ANOVA, followed by multiple comparison Tukey HSD.
Results The highest reduction of the LDL cholesterol serum rate was found on the treated group V namely 5,42%, which was very significant from the standard-control group (p=0,000). The reduction of the LDL cholesterol rate of P1 group namely 3,89% was significant from the standard-control group (p=0,003). The reduction of the LDL cholesterol rate of P2 group namely 3,68% was significant from the standard-control group (p=0,004). The reduction of the LDL cholesterol rate of P3 group namely 2,90% was significant from the standard-control group (p=0,013). The reduction of the LDL cholesterol rate of P4 group namely 4,79% was significant from the standard-control group (p=0,001).
Conclusion the ethanol extract of soybean Detam I, Jati Belanda leaves, and the combination reduce LDL cholesterol serum of Wistar strain male rats.
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ...i
LEMBAR PERSETUJUAN...ii
SURAT PERNYATAAN...iii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT ...v
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR GAMBAR ...xii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...2
1.4 Manfaat Penelitian ...3
1.4.1 Manfaat akademis ...3
1.4.2 Manfaat praktis ...3
1.5 Kerangka Pemikiran ...3
1.6 Hipotesis Penelitian ...4
1.7 Metode Penelitian ...5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Lipid ...6
2.2Kolesterol ...7
ix
2.2.2 Metabolisme Kolesterol ...12
2.3 Lipoprotein ...13
2.3.1 Metabolisme Lipoprotein ...15
2.4 Hiperlipidemia ...17
2.4.1 Penyebab Hiperlipidemia ...17
2.4.2 Klasifikasi Hiperlipidemia ...18
2.4.3 Pengobatan Hiperlipidemia ...20
2.5 Aterosklerosis ...22
2.5.1 Penyebab dasar dan faktor risiko Aterosklerosis ...22
2.5.1.1 Penyebab dasar ...22
2.5.1.2 Faktor risiko Aterosklerosis ...23
2.5.2 Patogenesis Aterosklerosis ...24
2.6 Kedelai ...27
2.6.1 Kandungan zat dalam Kedelai ...28
2.6.2 Pengaruh pemberian Kedelai terhadap kadar LDL darah ... ...28
2.7 Jati Belanda ...29
2.7.1 Morfologi Tumbuhan ...30
2.7.2 Kandungan Kimia ...31
2.7.3 Pengaruh pemberian Jati Belanda terhadap kadar LDL darah ...31
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ...33
3.1.1 Bahan Penelitian ...33
3.1.2 Alat Penelitian ...33
3.1.3 Subjek Penelitian ...34
3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian ...34
3.2 Metode Penelitian ...34
3.2.1 Desain Penelitian ...34
x
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel Penelitian ...34
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ...35
3.2.3 Perhitungan Besar Sampel ...35
3.2.4 Prosedur Kerja ...36
3.2.4.1 Pengumpulan Bahan ...36
3.2.4.2 Persiapan Bahan Uji ...36
3.2.4.3 Persiapan Hewan Coba ...38
3.2.4.4 Pelaksanaan Penelitian ...40
3.2.5 Cara Pemeriksaan ...42
3.2.5.1 Pengambilan Sampel Darah ...42
3.2.5.2 Pemeriksaan LDL Serum ...43
3.2.6 Metode Analisis ...43
3.2.6.1 Hipotesis Statistik ...43
3.2.6.2 Kriteria Uji ...43
3.2.7 Aspek Etik ...43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...45
4.1.1 Analisis Statistik ...46
4.2 Pembahasan ...48
4.3 Uji Hipotesis ...50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...51
5.2 Saran ...51
Daftar Pustaka ...52
Lampiran ...56
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pola Lipoprotein pada berbagai tipe Hiperlipidemia ... 19
Tabel 2.2 Pedoman terapi Hiperlipidemia ... 20
Tabel 4.1 Rerata Persentase Penurunan Kadar LDL Serum ... 45
Tabel 4.2 Tes Homogenitas Varian data Levene test ... 47
Tabel 4.3 ANAVA ... 47
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur kimia kolesterol ... 8
Gambar 2.2 Skema konversi asetil-KoA menjadi HMG-KoA & Mevalonat .. 9
Gambar 2.3 Skema konversi mevalonat menjadi IPP & IPP menjadi skualen.10 Gambar 2.4 Skema konversi skualen menjadi lanosterol ... 11
Gambar 2.5 Skema konversi lanosterol menjadi kolesterol ... 11
Gambar 2.6 Skema biosintesis kolesterol ... 12
Gambar 2.7 Skema Metabolisme kolesterol ... 17
Gambar 2.8 Patogenesis Aterosklerosis ... 26
Gambar 2.9 Kedelai Detam I ... 27
Gambar 2.10 Daun Jati Belanda ... 30
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perbandingan luas permukaan tubuh berbagai hewan percobaan
dan manusia ... 56
Lampiran 2. Perhitungan dosis ... 57
Lampiran 3. Komposisi dan bahan untuk membuat pakan tikus standar ... 58
Lampiran 4. Bahan dan cara pembuatan pakan tinggi lemak ... 59
Lampiran 5. Hasil Kadar LDL Serum ... 60
Lampiran 6. Persentase Penurunan Kadar LDL Serum ... 62
Lampiran 7. Statistik Penelitian ... 63
Lampiran 8. Alat dan Bahan Penelitian ... 66
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan meningkatnya kadar lipid darah yang
ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total,Low Density Lipoprotein
(LDL), dan trigliserida dalam darah yang melebihi batas normal. Hiperlipidemia
dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis, yaitu proses penebalan lapisan
dinding pembuluh darah yang akibatnya akan menghambat aliran darah dan
mengurangi elastisitas pembuluh darah serta merangsang pembekuan darah.
Aterosklerosis merupakan salah satu faktor penyebab terjadinyapenyakit jantung
koroner (PJK) (Adams, 2005).
Lipid merupakan senyawa yang memiliki peranan penting dalam struktur dan
fungsi sel. Lipid plasma yang utama terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid
dan asam lemak bebas. Lipid yang bersifat hidrofobik ini dalam sirkulasi berada
dalam bentuk kompleks lipid – protein atau lipoprotein. Lipoprotein plasma terdiri
atas : Kilomikron,Very Low Density Lipoprotein (VLDL), LDL, dan High Density
Lipoprotein (HDL). Komposisi dan fungsi dari tiap lipoprotein ini berbeda-beda
(Guyton & Hall, 2008).
LDL berasal dari lipoprotein yang berdensitas sedang dengan mengeluarkan
hampir semua trigliseridanya, dan menyebabkan konsentrasi kolesterol menjadi
sangat tinggi dan konsentrasi fosfolipid menjadi cukup tinggi. Faktor penting
yang menyebabkan aterosklerosis adalah konsentrasi kolesterol yang tinggi dalam
plasma darah dalam bentuk lipoprotein berdensitas rendah. Konsentrasi plasma
dari lipoprotein berdensitas rendah yang tinggi kolesterol ini ditingkatkan oleh
beberapa faktor meliputi : tingginya lemak jenuh dalam diet sehari-hari, obesitas
dan kurangnya aktivitas fisik (Guyton & Hall, 2008).
Penyakit yang diakibatkan hiperlipidemia merupakan masalah yang serius pada
negara maju bahkan saat ini muncul sebagai penyebab kematian dini dan
ketidakmampuan fisik di negara berkembang. Penyakit jantung merupakan
2
dari seluruh penyebab kematian akibat penyakit jantung adalah penyakit jantung
koroner (PJK) (Delima et al, 2009). Pada penelitian Multinational Monitoring of
Trends Determinants in Cardiovascular Disease(MONICA) I di Indonesia
menunjukkan angka kejadian hiperlipidemia sebesar 13,4% untuk wanita dan 11,4%
untuk pria. Pada MONICA II (1994) meningkat menjadi 16,2% untuk wanita dan
14% untuk pria (Anwar, 2004).
Angka kematian penyakit kardiovaskular di Indonesia cenderung meningkat
terlihat dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1992 angka kematian
penyakit kardiovaskular hanya sebesar 2,8%, mengalami peningkatan menjadi 3%
pada SKRT 1995. Hasil Sensus Kesehatan Masyarakat tahun 2001 menunjukkan
bahwa kematian karena penyakit kardiovaskular adalah sebesar 14,9% (Depkes RI,
2006).
Sampai saat ini, banyak obat yang digunakan untuk penanganan hiperlipidemia,
baik obat sintetik maupun obat herbal. Salah satu obat herbal yang telah
digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah tanaman Jati Belanda dan Kedelai
Detam I(Hermansen et al, 2005).
1.2.Identifikasi Masalah
1. Apakah Kedelai Detam I menurunkan kadar LDL
2. Apakah daun Jati Belanda menurunkan kadar LDL
3. Apakah kombinasiKedelai Detam I dan daun Jati Belanda menurunkan
kadar LDL
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1.Maksud Penelitian
Mengetahui pengaruh ekstrak etanol Kedelai Detam I, daun Jati Belanda, dan
kombinasinya sebagai tanaman obat terhadap kadar LDL serum tikus jantan
3
1.3.2.Tujuan Penelitian
Mengukur pengaruh ekstrak etanol Kedelai Detam I, daun Jati Belanda, dan
kombinasinya dalam menurunkan kadar LDL serum tikus jantan galur Wistar.
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat akademis adalah memberikan informasi ilmiah mengenai efek ekstrak
etanol Kedelai Detam I, daun Jati Belanda, dan kombinasinya, yang berguna
untuk menurunkan kadar LDL serum.
Manfaat praktis sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut terhadap uji praklinik
dari ekstrak etanol Kedelai Detam I, daun Jati Belanda, dan kombinasinya dalam
menurunkan kadar LDL serum tikus jantan galur Wistar.
1.5.Kerangka Pemikiran
Biji kedelai secara umum mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan serat (Reinagel, 2009). Lesitin merupakan hasil ekstraksi minyak
kedelai menggunakan etanol dan fraksinasi n-heksana. Sumber Lesitin dengan
konsentrasi paling tinggi terdapat pada biji kedelai. Lesitin kedelai terdiri dari tiga
macam fosfolipid, phosphatidylcholine (PC), phosphatidylethanolamine (PE) dan
phosphotidylinosial (PI), yang didapat dari ekstraksi minyak kedelai (Shurtleff &
Aoyagi, 2007). Lesitin biji kedelai Detam I menurunkan kolesterol serum melalui
jalur Peroxisome Proliferator-Activated Receptor Alpha (PPAR-α), jalur yang
sama dengan mekanisme kerja golongan obat fibrat. Lesitin berikatan dengan
PPAR-α, suatu protein yang mengatur metabolisme lemak. Phosphatidylcoline
dalam lesitin mengaktivasi PPAR-α di dalam hepar sehingga memberikan efek
penurunan lipid dalam darah dan peningkatan HDL (Smětalová, 2009).
Senyawa isoflavon mengalami transformasi terutama melalui proses hidrolisis
sehingga diperoleh senyawa isoflavon bebas aglikon yang lebih tinggi
aktivitasnya. Senyawa aglikon tersebut adalah genistein, glisitein, dan
4
yang menurunkan sintesis dan sekresi VLDL sehingga kadar LDL serum turun
(Krummel D, 2004).
Isoflavon memberikan efek peningkatan aktivitas up regulating reseptor LDL.
Peningkatan reseptor LDL tersebut akan meningkatkan LDL clearance dari
peredaran darah sehingga jumlah kolesterol LDL dalam darah berkurang
(Krummel D, 2004).
Senyawa flavonoid bekerja seperti statin, yaitu dapat menurunkan kadar kolesterol
total, trigliserida, dan LDL serta meningkatkan kadar HDL dengan menghambat
enzim HMG-KoA reduktase sehingga sintesis kolesterol dalam tubuh menurun
(Koshy et al, 2001).
Selain itu, komponen yang juga berperan penting dalam ekstrak protein kedelai
adalah β-conglycinin yang terbukti mengaktifkan berbagai enzim yang berperan
dalam metabolisme asam lemak, merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin.
Kolesistokinin merangsang sekresi enzim kolesterolesterase oleh pankreas
sehingga kadar lipid dalam darah menurun (Huang & Hui , 1994).
Daun Jati Belanda memiliki kandungan flavonoid yang struktur kimianya mirip
dengan Orlistat, sehingga alkaloid daun JatiBelanda mempunyai efek
menghambat aktivitas enzim lipase pankreas (Setyo, Sri Raharjo et al,
2005).Penghambatan aktivitas enzim lipase pankreas akan menghambat katalisasi
hidrolisa trigliserida makanan dalam usus menjadi 2 monogliserida dan 2 asam
lemak rantai panjang, sehingga dapat menghambat absorbsi lemak dalam usus
yang dapat merangsang penurunan berat badan dan penurunan kadar kolesterol
darah dan mengakibatkan ekskresi lemak lewat feses (Atkinson , 1998).
1.6.Hipotesis Penelitian
1. Kedelai Detam I menurunkan kadar LDL.
2. Daun Jati Belanda menurunkan kadar LDL.
3. Kombinasi Kedelai Detam I dan daun Jati Belanda menurunkan kadar
5
1.7.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah prospektif eksperimental laboratorium
sungguhan bersifat komparatif dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Pemeriksaan kadar LDL dilakukan dalam tiga tahap, yaitu sebelum induksi
makanan tinggi lemak sebagai data awal, setelah induksi makanan tinggi lemak,
dan pada akhir percobaan, dengan metode Cholesterol
Oxidase-p-aminophenazone (CHOD-PAP). Analisis statistik menggunakan Uji Analisis
Varian (ANAVA) satu arah dengan tingkat kepercayaan 95% yang perbedaan
dikatakan bermakna bila nilai p ≤ 0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata
51 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
Ekstrak etanol Kedelai Detam I memiliki efek menurunkan kadar LDL
serum tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.
Ekstrak etanol daun Jati Belanda memiliki efek menurunkan kadar LDL serum tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.
Kombinasi ekstrak etanol Kedelai Detam I dan daun Jati Belanda
memiliki efek menurunkan kadar LDL serum tikus jantan galur Wistar
yang diinduksi pakan tinggi lemak.
5.2. Saran
Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan karya Tulis Ilmiah ini, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut :
Perlu diteliti lebih lanjut dosis ekstrak etanol Kedelai Detam I, daun Jati Belanda dan kombinasinya yang paling sesuai untuk menurun kadar LDL
serum.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji toksisitas dan uji
klinik ekstrak etanol Kedelai Detam I, daun Jati Belanda dan
kombinasinya.
Perlu diteliti lebih lanjut dengan menggunakan sampel yang lebih banyak
Perlu diteliti lebih lanjut dengan waktu yang lebih lama.
Perlu diteliti lebih lanjut efek ekstrak etanol Kedelai Detam I, daun Jati
Belanda dan kombinasinya terhadap kadar kolesterol total, trigliserida,
52
DAFTAR PUSTAKA
Adams, L. B. 2005. Hyperlipidemia. In: Stang J,Story M (eds).Guidelines for Adolescent Nutrition
Services.http://www.epi.umn.edu/let/pubs/adol_book.shtm
Andriani, Y.2005. Pengaruh Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Bobot Badan Kelinci Yang Diberi Pakan Berlemak. Jurnal Jurusan Kimia FMIPA. p. 1-2
Atkinson, R.L. 1998.Nutritional aspects of pharmacology. In: Brody. ed. Human
pharmacology molecular to clinical. 3rd ed. Missoury: Mosby-Year Book
Inc. p. 843-60
Anwar, Bahri. 2004. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Jantung Koroner. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.
Balitkabi Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan umbi-umbian. 2008. http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/varietas-unggul/deskripsi-varietas.html
Bank Pengetahuan Tanaman Pangan Indonesia. 2010. Kedelai Hitam berproduksi Tinggi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
Delima, Miharja L., Siswono H. 2009. Prevalensi dan Faktor Determinan Penyakit Jantung Di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol.37, 2009 : 142-159
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi.
Diwan, Joyce J. 2008. Cholestherol Synthesis.
http://rpi.edu/dept/bcbp/molbiochem/MBweb/mb1index.html.
Dominiczak, M.H. 2005. Lipids and Lipoproteins. In :Baynes J W, Dominiczak M H. (eds).Medical Biochemistry. Second edition. Philadelphia, USA: Elsevier Mosby.p. 225-33
Dominiczak, M.H.and Beastall,G.2005.Biosynthesis of Cholesterol and Steroids. In : Baynes J W and Dominiczak, M H. (eds).Medical Biochemistry.Second edition. Philadelphia, USA: Elsevier Mosby. p 209-16
53
Guyton, Arthur C. and Hall, John E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC.
Hermansen K., Hansen B., Jacobsen R., Clausen P., Dalgraad M., Dinesen B., et al. 2005. Effects of soy supplementation on blood lipids and arterial functions in hypercholesterolaemic subjects. European Journal of Clinical Nutrition. 59, 843-850. www.nature.com/ejcn.
Hidayat, M., Kurnia, D., Sujatno, M., Sutadipura, N., Setiawan.2010. Perbandingan kandungan makronutrisi dan isoflavon dari kedelai detam 1 dan wilis serta potensinya dalam menurunkan berat badan. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik. Hal. 5-13.
http://img.okeinfo.net. 2010
http://rpi.edu. 2008
http://sogolagro.files.wordpress.com. 2009
Huang,Y. and Hui, D.Y.1994. Synergistic effects of bombesin and cholecystokinin on cholesterol esterase biosynthesis and secretion by Ar42J cells. Arch Biochem Biophys. 1994 Apr;310(1) : 54-9.
Irwan, A.W. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai. Bandung : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran.
Jaka, S., Dadang, I.J.2005. Kemuning dan jati belanda. Jakarta: Penebar Swadaya. p. 21-3
Katzung, B. 2010. Farmakologi Dasar & KlinikEdisi 10. Jakarta: EGC.
Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan Percobaan.Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Koshy A.S., Anila L., Vijayalakshmi N.R.2001. Flavonoids from Garcinia cambogia lower lipid levels in hypercholesterolemic rats. Food chemistry, 72: 289-94
Krummel D. 2004. Medical nutrition therapy in cardiovascular disease. In: L. Mahan , & S. K. Escott, Food, Nutrition and therapy 11th edition. Pensylvania: Saunders.
Martin G., Duez H., Blanquart C., Berezowski V., Poulain P., Fruchart J.C, et al. 2001. Statin-induced inhibition of the Rho-signaling pathway activates
PPARα and induces HDL apoA-I. The Journal of Clinical Investigation.
54
Mayes, P.A. 2003. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. In: Murray R.K, Granner D.K, Mayes P.A, Rodwell V.W. (eds).Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta : EGC.p. 254-69
Mayes, P.A. 2003. Sintesis, Pengangkutan, dan Ekskresi Kolesterol. In: Murray R.K, Granner D.K, Mayes P.A, Rodwell V.W. (eds).Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta : EGC.p. 270-81
Nisa FZ, Marsono Y, Harmayani E.2006. Efek hipokolesterolemik susu kedelai fermentasi steril pada model hewan coba. Argosains 2006 Januari; 19(1):41-53
Paget, G.E, Barnes, J.M. 1964. Toxicity Test in Evaluation of Drug Activities Pharmacometrics. Laurente, D.R. and Bacharach, A. L. ed. Vol 1. Academic Press. London and New York. p. 161-162.
Pawiroharsono, S.2010.Prospek dan Manfaat Isoflavon untuk Kesehatan. Direktorat Teknologi Bioindustri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Reinagel, M.2009. Nutrition facts: Soybeans, mature seeds, dry roasted [Soy nuts].
http://nutritiondata.self.com/facts/legumes-and-legume-products/4378/2.
Roche Diagnostics. 2005. CHOL Cholesterol CHOD-PAP.Indianapolis: Roche Diagnostics.
Setyo, Sri Raharjo, Ngatijan, Suwijiyo Pramono. 2005. Influence of etanol extract of jati belanda leaves (Guazuma ulmifolia Lamk.) on lipase enzym activity of Rattus norvegicus Serum.
http://io.ppijepang.org/download.php?file=files/inovasi Vol.4 XVII Agustus 2005 page 48.pdf. October 14th, 2006.
Shurtleff, W., Aoyagi, A. 2007. History of Soy Lecithin. California: Soyinfo Center. http://www.soyinfocenter.com/HSS/lecithin.php.
Smětalová, D. 2009. Lecithin found to have beneficial effects on fat metabolism.
http://www.gate2biotech.com/lecithin-found-to-have-beneficial-effects-on-fat-metabolism/.
Suganti, S., Syamsuhidayat, & Hutapea, J.1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.
55
Suyanto, P. 1997. Prospek dan Manfaat Isoflavon untuk Kesehatan. Direktorat Teknologi Bioindustri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Tachibana N., Iwaoka Y., Hirotsuka M., Horio F., Kohno M. 2010. β-conglycinin lowers very-low-density lipoprotein-triglyceride levels by increasing adiponectin and insulin sensitivity in rats. Biosci Biotech Biomol. 74(6): 1250-1255
Umar, F. 2008. Optimisasi Ekstraksi Flavonoid Total Daun Jati Belanda. Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.