• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SD DAN SISWA SSB DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN SEPAKBOLA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SD DAN SISWA SSB DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN SEPAKBOLA."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SD DAN SISWA SSB DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Menperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

0leh

CEFI MUHAMAD TAUFIK 0901675

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan

Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain

Sepakbola

Oleh

Cefi Muhamad Taufik

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahragadan Kepelatihan

© Cefi Muhamad Taufik 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

CEFI MUHAMAD TAUFIK

PERBANDINGAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SD DAN SISWA SSB DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN SEPAKBOLA

Disetujui Dan Disahkan Oleh Pembimbing: Pembimbing 1

(Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd) Nip: 196509091991021001

Pembimbing 2

(Suherman Slamet, M.Pd.) Nip: 197603062005011010

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatandan Rekreasi

(4)

i

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR BAGAN... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. RumusanMasalah ... 4

D. TujuanPenelitian ... 4

E. ManfaatPenelitian ... 4

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 6

A. Kajian Pustaka ... 6

1. Hakikat Permainan Sepakbola ... 6

2. Hakikat Pembelajaran ... 16

3. Kerja Sama Tim Dalam Sepak Bola ... 20

4. Keterampilan Sosial ... 24

5. Interaksi Sosial ... 31

B. Pengaruh Pembelajaran Sepak Bola Terhadap Keterampilan Sosial ... 37

C. Penelitian Yang Relevan ... 39

D. Kerangka Pikir ... 40

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 42

(5)

ii

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Lokasi Penelitian ... 42

2. Populasi Penelitian ... 42

3. Sampel Penelitian ... 42

B. Metode Penelitian Dan Desain Penelitian ... 43

1. Metode Penelitian ... 43

2. Desain Penelitian ... 44

C. Definisi Operasional ... 46

D. Instrumen Penelitian ... 47

E. Analisis Data ... 53

F. Prosedur Pengolahan Data ... 53

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 57

A. HasilPengolahan Data ... 57

B. Analisis Data ... 58

C. Diskusi Hasil Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66 LAMPIRAN

(6)

iii

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

(7)

iv

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1Kisi-kisi angket ... 34

3.2 Skor Untuk Poin Positif... 50

3.3Skor Untuk poin Negatif... 50

3.4 kriteria frekuensi persentase... 55

4.1 Data Hasil Penghitungan dari KeterampilanSosialSiswa SD (X),KeterampilanSosialSiswa SSB (Y)... 57

4.2 Uji Normalitas Liliefors Hubungan antara KeterampilanSosialSiswa SD (X),KeterampilanSosialSiswa SSB (Y)... 58

(8)

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SD DAN

SISWA SSB DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN SEPAKBOLA

Cefi Muhamad Taufik

Jurusan POR PJKR, Fakultas Pendidakan Olahraga dan Kesehatan

(FPOK), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Bambang Abduljabar

1

Suherman Slamet

2

ABSTRAK : Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui perbandingan keterampilan sosial antara siswa SD dan siswa SSB dalam pembelajaran bermain sepakbola. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas V SDN Cileles dan siswa dari SSB PPM Jatinangor. Desain penelitian melalui cara one shoot design. Alat ukur yang digunakan adalah angket tentang kecerdasan emosi. Analisis data menggunakan, uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, dan uji porsentase.

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, diperoleh temuan bahwa keterampilan sosial ada hubungan erat dengan interaksi sosial yang sering terjalin dan intensif untuk pengembangan diri karena dari analisis dan pengolahan data diperoleh hasil bahwa baik siswa SD maupun siswa SSB memiliki keterampilan sosial yang cukup dalam pembelajaran permainan sepakbola hal ini dibuktikan dengan perolehan persentase nilai sebesar 74,8% untuk keterampilan sosial siswa SD dan 73,6% keterampilan sosial siswa SSB. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan perbedaan keterampilan sosial yang signifikan antara siswa SD dan siswa SSB.

Kata Kunci : Keterampilan Sosial, Sepakbola, Deskriptif, Purpossive Sampling

(9)

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

COMPARISON OF SOCIAL SKILLS BETWEEN PRIMARY

SCHOOL STUDENTS AND SOCCER SCHOOL STUDENTS

WITHIN PLAYING FOOTBAL LEARNING

Cefi Muhamad Taufik

Jurusan POR PJKR, Fakultas Pendidakan Olahraga dan Kesehatan

(FPOK), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Bambang Abduljabar

3

Suherman Slamet

4

ABSTRACT : This research used descriptive methodology and purpossive sampling to investigate comparison of social skills between primary school students and soccer school students within playing footbal learning. Research object is 5th grade students of SDN Cileles and student of SSB PPM Jatinangor. Design research through one shoot design. Measuring instrument used was a questionnaire on emotional intelligence. Analysis of the data using, test validity, reliability test, normality test, and test Percentage. Based on the results of the research data processing, obtained the finding that there is a close relationship of social skills with social interaction occur and intensive self-development because of the analysis result and processing of the data obtained showed that both primary school and SSB students have sufficient social skills in terms of learning the game of football this is evidenced by the acquisition of a percentage value of 74.8% for social skills of elementary school students and 73.6% of students social skills SSB. With these results we can conclude that there were no significant differences in social skills among elementary school students and students SSB.

Keywords : Social Skills, Football, Descriptive

(10)
(11)

1

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran olahraga sepakbola baik melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, dan juga melalui sekolah sepakbola yang sudah terprogram siswa tidak saja belajar aspek kognitif dan psikomotorik, melainkan ia juga belajar aspek afektif, yaitu hal-hal yang berkenaan dengan perilaku dan sikap.

Dalam proses belajar pendidikan jasmani, siswa diberi pengalaman-pengalaman gerak lewat aktivitas olahraga. Dengan aktivitas olahraga ini diharapkan akan berkembangnya kemampuan gerak dasar siswa. Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Pusat Kurikulum Depdiknas (2003:1) yaitu:

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.

(12)

2

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran sepakbola disekolah merupakan salah satu penerapan pembelajaran penjas yang merupakan materi yang sangat digemari siswa dengan banyaknya pertandingan antar pelajar ditingkat usia dini yaitu melalui O2SN tingkat sekolah dasar dapat memotivasi siswa untuk berkembang dalam pemahaman permainan sepakbola, dan juga melalui pembelajaran sekolah sepakbola banyak pertandingan yang dapat siswa ikuti yaitu melalui festival, melalui hal itu siswa dituntut untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan tujuan agar siswa yang dilatih dapat menguasai keterampilan bermain sepakbola mungkin dengan harapan munculnya pemain sepakbola yang mempunyai bakat dan kemampuan tinggi yang optimal. Dalam hal ini bnyak kendala yang dihadapi siswa diantaranya dalam keterampilan bermain sepakbola siswa masih kurang memiliki sikap sportif, fair-play, kerjasama, menghargai kemampuan orang lain.

Dalam permainan sepakbola membutuhkan keterampilan sosial yang baik dimana semua dalam permainan sepakbola perlu adanya interaksi dan komunikasi sesama pemain karena dalam permainan sepakbola yang merupakan permainan beregu atau tim. Karena pada siswa usia dini anak masih labil dan susah bergaul dan banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan main game dan kurangnya berinteraksi antar teman se baya. Dengan penerapan dimulai pada siswa usia dini akan menjadi modal bagi siswa untuk menjadi pemain sepakbola yang baik. Menurut Jarolimek (2006 : 9), menjelaskan bahwa : keterampilan sosial itu memuat aspek-aspek keterampilan untuk hidup dan bekerjasama, keterampilan untuk mengontrol diri dan orang lain, keterampilan untuk saling berinteraksi satu sama dengan yang lainnya, saling bertukar pikiran dan pengalaman sehingga tercipta suasana yang menyangkut bagi setiap anggota dan kelompoknya.

(13)

3

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam permainan sepakbola membutuhkan keterampilan dan kerjasama yang menuntut setiap pemainnya untuk memiliki teknik dasar yang baik untuk mencapai hasil yang maksimal. Josyep Sneyers (2006 : 24) menjelaskan :

Mutu permainan suatu kesebelasan ditentukan oleh penguasaan teknik dasar, semakin terampil seorang pemain dengan bola akan semakin mudah ia dapat (tanpa kehilangan bola) meloloskan diri dari situasi semakin baik jalannya pertandingannya bagi kesebelasaannya.

Dari penjelasan diatas permainan sepakbola tidak hanya mengandalkan dari segi satu pemain saja, melainkan didalam permainan sepakbola harus ada keterampilan sosial yang baik sebab bila didalam permainan sudah tidak ada keharmonisan dalam melakukan suatu cabang olahraga yang berbentuk tim, khususnya di sepakbola maka kerjasama sangat diperlukan baik dalam cabang olahraga yang beregu atau tim.

Maka dengan itu setiap sepakbola pada usia dini terutama dikalangan pelajar segala sesuatu yang diterapkan dalam jiwa tim ialah bekerjasama dengan baik, sebab dengan kerjasama pertandingan akan didapatkan dengan maksimal atau sesuai dengan yang diharapkan apalagi didukung dengan tingkat keterampilan setiap individu yang baik maka dalam bermain sepakbola penampilannya akan terlihat bagus dan hasilnya pun tentu akan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, maka peneliti akan mencoba untuk meneliti Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD dan Siswa SSB dalam pembelajaran permainan Sepakbola.

B. Identifikasi Masalah

Mengacu pada pembahasan latar belakang masalah, maka penulis dapat mengidentifikasi berbagai macam permasalahan yang terkait dengan masalah penelitian, identifikasi masalah tersebut antara lain:

1. Dalam keterampilan bermain sepakbola siswa masih kurang memilki sikap sportif, fair-play, kerjasama, menghargai kemampuan orang lain.

(14)

4

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan, maka dirumuskan masalah secara umum sebagai berikut:

1. Bagaimana keterampilan sosial siswa SD dalam pembelajaran permainan sepakbola?

2. Bagaimana keterampilan sosial siswa SSB dalam pelatihan permainan sepakbola?

3. Bagaimana perbandingan keterampilan sosial siswa SD dan siswa SSB dalam pembelajaran bermain sepakbola?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi bagaimana keterampilan sosial siswa SD dalam pembelajaran permainan Sepakbola.

2. Mengidentifikasi bagaimana keterampilan sosial siswa SSB dalam pelatihan permainan Sepakbola.

3. Mengidentifikasi bagaimana perbandingan keterampilan sosial siswa SD dan siswa SSB dalam pembelajaran permainan sepakbola.

E. Manfaat Penelitian

Dengan memperhatikan latar belakang, permasalahan, dan tujuan penelitian maka kegunaan penelitian ini akan menyentuh aspek-aspek:

1. Secara teoritis: Dapat memberikan sumbangan teori konseptual untuk memecahkan masalah mengenai apakah ada Perbedaan Keterampilan Sosial Siswa SD dan Siswa SSB dalam pembelajaran permainan Sepakbola.

(15)

5

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Struktur Organisasi Skripsi

(16)

42 Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Dalam menyusun suatu penelitian hingga menganalisis data untuk mendapatkan gambaran sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan sumber data. Pada penelitian kali ini peneliti melakukan penelitian di dua tempat yang berbeda yakni di SDN Cileles dan SSB PPM Jatinangor yang beralamat di jl. Cileles Jatinangor.

2. Populasi Penelitian

Pada umumnya sumber data pada penelitian disebut populasi dan sampel. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Sugiyono (2010: 80) menjelaskan sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SDN Cileles kelas V dan SSB PPM Jatinangor Usia 12 tahun. Dari jumlah populasi yang dimaksud dalam penelitian ini, penulis menggunakan seluruh populasi yang ada untuk dijadikan sebagai sampel penelitian.

3. Sampel Penelitian

(17)

43

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2011:122), dengan teknik Purposive Sampling populasi dalam penelitian ini di gunakan sampel sebanyak 60 siswa yaitu siswa dari SDN Cileles kelas V berjumlah 30 orang dan siswa dari SSB PPM Jatinangor Usia 12 tahun berjumlah 30 orang yang dipilih dan ditentukan secara random.

Dalam suatu penelitian semua anggota populasi dapat dijadikan sebagai sumber data dan dapat pula hanya sebagian anggota populasi saja yang umumnya disebut sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sehingga di ambil sebanyak 60 orang yang dijadikan sampel, sebagai kebutuhan peneliti dalam penelitian ini. Hal ini sesuai dengan populasi yang diambil untuk dijadikan sampel adalah siswa SDN Cileles kelas V dan SSB PPM Jatinangor Usia 12 tahun.

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang di tempuh untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan sangat penting, karena dengan menggunakan metode penelitian yang tepat, diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan masalah dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui bagaiman keterampilan sosial siswa SD, keterampilan siswa SSB dan bagaimana perbandingan keterampilan sosial siswa SD dan siswa SSB dalam pembelajaran permainan sepak bola.

Sesuai dengan permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka untuk memperoleh dan menganalisis data diperlukan suatu metode yang tepat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sesuai yang diungkapkan Sugiyono (2009:147) adalah:

bahwa penelitian deskriptif adalah “penelitian yang digunakan untuk menanalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

(18)

44

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Penyelidikan metode-metode tidak terbatas hanya pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tenteng arti data itu.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode deskiptif adalah metode penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam satu situasi. Data yang diperoleh itu dikumpulkan, disusun, dijelaskan dan dianalisis untuk menetapkan kesimpulan. Hal ini merupakan cara yang akan dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam penelitian deskriptif yang akan penulis lakukan, informasi atau data akan diperoleh melalui pemberian instrumen tes, yaitu berupa pemberian angket keterampilan sosial kepada populasi atau sampel. Data yang diperoleh akan disusun dan diolah melalalui pengolahan data sehingga dapat ditetapkan untuk mencari sebuah kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan.

2. Desain Penelitian

Menurut Moh Nazir (2005:84) Desain penelitian adalah:” semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian lebih sempit, desain penelitian hanya pengumpulan dan analisi data saja.” Dalam desain penelitian terdapat beberapa proses yang tercakup didalamnya, yaitu sebagai berikut (Moh Nazir 2005:84):

1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.

2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya.

3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkau (scope), dan hipotesis untuk diuji.

4. Membangun penyelidikan atau percobaan.

5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel. 6. Memilih prosedur serta teknik sampling yang digunakan.

7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.

8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data.

(19)

45

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi, serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa saran dan kerja penelitian yang akan datang.

1. Langkah-langkah Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian deskriptif ini, Peneliti menyusun langkah-langkah sebagai berikut :

1. Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah tersebut serta diselidiki dengan sumber yang ada. 2. Menetukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari

penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisi dari masalah . 3. Memberikan limitasi atao scope, atau batasan sejauh mana penelitian ini

akan dilaksanakan. Baik daerah geograpisnya, batasan kronologis, serta sebarapa utuh daerah penelitian ini akan dijangkau.

4. Merumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverifikasikan. 5. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang berhubungan dengan

masalah yang ingin dipecahkan.

6. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji, baik secara eksplisit maupun implisit.

7. Mengumpulkan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang cocok untuk penelitain.

8. Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan.

9. Memberikan interprestasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh secara referensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.

10. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.

(20)

46

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari proses di atas terlihat jelas bahwa dalam penelitian deskriptif terbagi atas dua proses, yaitu proses perencanaan dan proses pelaksanaan. Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada. Proses selanjutnya merupakan tahap operasional dari penelitian.

Dalam melaksanakan penelitian deskriptif ini, Peneliti menyusun langkah-langkah sebagai berikut:

Bagan 3.1

Langkah-langkah Penelitian PopP

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian C. Defenisi Operasional

Defenisi operasional berfungsi untuk menjelaskan makna variabel yang akan diteliti, yaitu :

POPULASI

SAMPLE

PENGAMBILAN DATA SDN Cileles kelas V

PENGOLAHAN DATA

KESIMPULAN TES KETERAMPILAN

SOSIAL

(21)

47

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pendidikan jasmani Pusat Kurikulum Depdiknas (2003:1) yaitu: Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.

b. Keterampilan dan kerjasama yang menuntut setiap pemainnya untuk memiliki teknik dasar yang baik untuk mencapai hasil yang maksimal. Josyep Sneyers (2006 : 24) menjelaskan : Mutu permainan suatu kesebelasan ditentukan oleh penguasaan teknik dasar, semakin terampil seorang pemain dengan bola akan semakin mudah ia dapat (tanpa kehilangan bola) meloloskan diri dari situasi semakin baik jalannya pertandingannya bagi kesebelasaannya.

c. Keterampilan sosial. Menurut Jarolimek (2006 : 9), menjelaskan bahwa : keterampilan sosial itu memuat aspek-aspek keterampilan untuk hidup dan bekerjasama, keterampilan untuk mengontrol diri dan orang lain, keterampilan untuk saling berinteraksi satu sama dengan yang lainnya, saling bertukar pikiran dan pengalaman sehingga tercipta suasana yang menyangkut bagi setiap anggota dan kelompoknya.

d. Sepakbola menurut Sucipto, (2000:7) sepakbola adalah “merupakan

permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.” D. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

(22)

48

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data. Arikunto (2006:149), menjelaskan pengertian instrument sebagai berikut: “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik”. Berkaitan dengan penelitian ini, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk mengukur tingkat keterampilan sosial dalam permainan sepakbola. Adapun instrumen penelitian ini adalah dengan menggunakan:

1. Angket

Sehubungan dengan angket atau kuesioner dijelaskan oleh Sugiyono (2010:199) sebagai berikut: “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka penulis tuangkan dalam bentuk kisi-kisi:

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket

Komponen Sub

Komponen

Indikator Pernyataan Nomor

Soal

(23)

49

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertukar

dalam bermain apabila ada kesalahan

3.1Menyapa Selalu menegur

(24)

50

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indikator-indikator yang telah dirumuskan dalam bentuk kisi-kisi tersebut selanjutnya dijadikan menjadi butir-butir pernyataan atau soal angket tersebut. Sedangkan penilaian dari alternaitif jawaban yang tersedia, penulis menggunakan skala sikap, yaitu skala Likert untuk angket kerjasama dalam interaksi sosial, mengenai hal ini Sugiyono (2008:93) mengatakan:

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Berdasarkan uraian tentang alternatif jawaban dalam angket, penulis menetapkan kategori penyekoran sebagai berikut : Kategori untuk setiap butir pernyataan positif, yaitu Ya = 1, Tidak = 0. Kategori untuk setiap pernyataan negatif, yaitu Ya = 0, Tidak = 1. Kategori penyekoran dalam tabel 3.2 dan 3.3.

Tabel 3.2

Skor Untuk Poin Positif

Jawaban Skor

Ya 1

Tidak 0

Tabel 3.3

Skor Untuk Poin Negatif

(25)

51

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Butir-butir soal atau pernyataan yang diberikan penulis kepada responden berjumlah 32 soal pernyataan untuk tes kerjasama dalam interaksi sosial. Butir soal atau pernyataan-pernyataan tersebut tidak terlepas dari inti permasalahan yang ingin dipecahakan, yaitu tingkat kerjasama dalam permainan sepakbola. Uji Coba Angket

Angket yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir pernyataan-pernyataan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini.

Uji coba angket ini dilaksanakan terhadap siswa pada tanggal 7 Juni 2014. Angket tersebut diberikan kepada para sampel penelitian sebanyak 40 orang. Sebelum para sampel mengisi angket tersebut, penulis memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya.

Langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrumen tersebut adalah:

1. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara skor tertinggi dan terendah

2. Kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor tinggi disebut kelompok atas. Sedangkan kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor rendah disebut kelompok bawah.

3. Mencari nilai rata-rata (X) setiap butir pernyataan kelompok atas dan nilai rata-rata (X) setiap butir kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= Skor rata-rata yang dicari ∑ = Jumlah skor yang di dapat

(26)

52

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Mencari simpangan baku (S) setiap butir pernyataan kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

S =√∑( )

Keterangan:

S = Simpangan baku yang dicari

∑( ) = Jumlah skor dikurangi rata-rata yang dikuadratkan = Jumlah sampel dikurangi satu

5. Mencari variansi gabungan (S2) untuk setiap butir pernyataan kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

S2 = varians gabungan

S1 = Simpangan baku kelompok satu

S2 = Simpangan baku kelompok dua

n = sampel

6. Mencari nilai t-hitung untuk setiap butir pernyataan dengan rumus sebagai berikut:

t =

Keterangan:

t = nilai t yang dicari

= rata-rata suatu kelompok S = Simpangan baku gabungan

(n1-1) Si 2

+ (n2 -1) S2 2

S2 =

(27)

53

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = Jumlah sampel

7. Selanjutnya membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel dalam taraf nyata 0.05 atau dengan tingkat kepercayaan 95%. Instrumen penelitian ini memiliki tingkat kebebasan n1+ n2 – 2 = 11 + 11 – 2 = 20, nilai t-tabel

menunjukkan harga 1.72.

Dalam menentukan valid tidaknya sebuah butir pernyataan tes dilakukan pendekatan signifikansi, yaitu jika t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel maka dinyatakan pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, tetapi jika sebaliknya, jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka pernyataan tersebut tidak signifikan, dengan kata lain pernyataan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data.

E. Analisis Data

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, pada saat data sudah terkumpul maka langkah selanjutnya yang penulis lakukan yaitu dengan menganalisis data tersebut menggunakan Microsoft office Excel/ software Spss v.20.

F. Prosedur Pengolahan Data

Setelah data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus dari Sujana (2001) sebagai berikut:

 Xi

X = n Keterangan:

X = Skor rata-rata yang dicari Xi = Nilai data

(28)

54

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari Sudjana (2001) sebagai berikut:

S = √∑( )

Keterangan:

S = Simpangan baku yang dicari n = Jumlah sampel

∑( ) = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Sujana (2001) adalah sebagai berikut: a. Pengamatan X1, X2, … Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn

dengan menggunakan rumus:

Xi – X Z1 =

S

(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … Zn Zi. Jika proporsi ini

dinyatakan S(Zi), maka:

Banyaknya Z1, Z2, ... , Zn Zi

S (Zi) =

n

d. Menghitung selisih F (Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

(29)

55

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata  yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika Lo yang diperoleh

dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2001) adalah sebagai berikut:

F =

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (α)

= 0,05.

5. Menghitung Prosentase Gambaran Alternatif Jawaban

Menghitung prosentase gambaran alternatif jawaban dengan menggunakan rumus:

Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:246), dengan menafsirkan kriteria penilaian presentase sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Frekuensi

Rentang Nilai Kriteria

6,8 – 8 Sangat Baik

5,1 – 6,7 Baik

3,4 - 5,0 Cukup

(30)

56

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,0 – 1,6 Sangat Kurang

6. Pengujian signifikansi peningkatan hasil pembelajaran, menggunakan uji t dengan rumus dari Sudjana (2001) sebagai berikut:

n s X t 

Keterangan:

S = Simpangan baku µo = Rata-rata nilai pretest

n = Jumlah Sampel

X = Rata-rata nilai post test

Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis, jika t > t1 –α. Untuk

(31)

64

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Penelitian ini didasarkan atas tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan secara umum dalam hubungan antara, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Keterampilan sosial siswa SD memiliki kemampuan yang baik dan seimbang dari semua indikator.

2. Keterampilan sosial siswa SSB memiliki kemampuan yang baik dan ada dua indikator yang menonjol dari empat indiktor yaitu kerjasama dan bertukar pikiran.

3. Keterampilan sosial siswa SD memiliki kemampuan yang baik dan seimbang dari semua indikator sedangkan keterampilan sosial siswa SSB memiliki kemampuan yang baik, tetapi hanya dua indikator yang menonjol yaitu kerjasama dan bertukar pikiran, hal ini dikarnakan aktivitas siswa SSB lebih sering berinteraksi langsung dilapangan karena intesipnya dalam aktivitas bermain sepakbola.

B. Saran-saran

Setelah mengkaji seluruh permasalahan dan hasil dari penelitian mengenai keterampilan sosial dalam pembelajaran permainan Sepakbola pada siswa SD dan SSB, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru atau pelatih pembina sepakbola usia dini agar senantiasa menjaga keterampilan sosial dalam pembelajaran permainan Sepakbola, sebab hal ini sangat berpengaruh besar terhadap penampilan bermain sepakbola.

(32)

65

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agar dapat memajukan dunia sepakbola dalam negeri dan menghasilkan pemain yang handal.

Untuk peneliti selanjutnya agar dapat memunculkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penampilan bermain sepakbola dan dapat mengembangkan penelitian ini untuk penampilan bermain sepakbola yang tidak sama sehingga muncul faktor lain yang dapat mempengaruhi pembelajaran permainan sepakbola.

(33)

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Bandung: Angkasa

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta

Atmaja, (1978), Jenis-Jenis Metode Penelitian, Jakarta : PT. Bina Aksara. Budiman, Indra, (2005), Jenis-Jenis Metode Penelitian, Bandung : Tarsito. Depdiknas. (2003). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Depdiknas. FIFA (2005) Laws of The Game. Jakarta: PSSI

Giriwijoyo, Santoso, (1992), Ilmu Faal Olahraga, Bandung : FPOK IKIP Bandung. Giriwijoyo (2010). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Goleman, Daniel. (2000). Emitional Intelligence (terjemahan). Jakata : PT Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, Daniel. (2000). Working With Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Harsono (1988). Coaching : Aspek-aspek psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak kusuma.

Hermanu, E., Usli, L., dan Imanudin,I. (2008). Modul Pelatihan Cabang Olahraga Sepak Bola. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI

Harsono, (1988), Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, Jakarta : Tambak Kusuma.

Ibrahim, Rusli, (2001), Perkembangan Perilaku Sosial Melalui Pendidina Jasmani, Jakarta : DEPDIKNAS.

Josep Sneyers, (1990), Sepak Bola Remaja, Jakarta : PT. Rosda Jaya Putra.

(34)

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mahendra, Agus (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: Modul Mata Kuliah Dual Modes/PPJ.

Martens, R. (2004). Succesfull Coaching. United States: Human Kinetics Nasir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Galia Indonesia

Nurhasan (2001). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdiknas. Nazir (1983) Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Satiadarma, Monty (2000) Dasar-dasar Psikologi Olahraga. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Setyobroto, Sudibyo (1989) Psikologi Olahraga. Jakarta: PT. Anem Kosong Anem.

Singarimbun (1995) Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Slameto, (1988), Evaluasi Pendidikan, Salatiga : FKIP-UKSW. Subardjah, Herman (1999) Psikologi Olahraga. Depdik Nas. Sucipto, dkk. (1999) Sepakbola. Jakarta: Depdikbud

Sudjana dan Ibrahim, (1978), Metode Statistika, Salatiga : Tarsito. Sugiyono (2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alphabeta.

Sugiyono, (2005), Metode Statistik, Jakarta : PT. Bina Aksara

Suharsimi Arikunto, (1983), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta : PT. Bina Aksara

Surakhmad Winarno, (1978), Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Tekhnik, Bandung : Tarsito.

Surayin (1988) Penuntun Pelajaran Orkes Bandung: Ganeca Exact..

(35)

Cefi Muhamad Taufik, 2014

Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa SD Dan Siswa SSB Dalam Pembelajaran Keterampilan Bermain Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saphiro, Lawrence E. (1998). Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak. Jakarta : Gramedia.

Sucipto, Dkk (2000). Sepakbola, Bandung : FPOK Sudjana (2005). Metode Statistika, Bandung: Tarsito

Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan r&d, Bandung: Alfabeta

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Sukintaka. (2003). Teori Bermain. Jakarta: Depdikbud.

Sukatamsi, (1984).Bahan Mengajar dan Melatih Sepak Bola : Semarang

Universitas Pendidikan Indonesia (2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Yusuf (2000) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda Karya.

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Istimewa:Pencarian&search=penampilan&ns0=1&red

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket
Tabel 3.2 Skor Untuk Poin Positif
Tabel 3.4 Kriteria Frekuensi

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat membantu instansi PNPM GSC Nanga Mahap dalam pengambilan keputusan penerimaan dana bantuan, yaitu

Perhitungan konversi kecepatan arus menjadi daya menggunakan persamaan Fraenkel dalam penelitian ini dilakukan terhadap arus hasil simulasi numerik dengan dibagi

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui kuat tekan beton serta memanfaatkan limbah kulit kemiri sebagai bahan tambahan beton sebanyak 10%, 20%, serta 30%

Selain itu pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah

Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa (tes akademik) yang diberikan kepada siswa SMP Santa Maria Kota Bandung.. Penyusunan

Penelitian ini bertujun untuk mengetahui struktur mikro dan sifat mekanis pada sambungan tembaga dengan tembaga (similar) dengan pengelasan friction stir welding

maka perusahaan akan semakin memiliki cost of equity yang tinggi

Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di jelaskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pesan dakwah yang terdapat dalam film Insya