Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK
PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperolehgelarSarjanaPendidikanDepartemenPendidikanSeniRupa
oleh
Aziz Syaifudin
1001819
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
Seni Fotografi Body Painting dengan Teknik Pencahayaan Ultraviolet
Oleh
Aziz Syaifudin
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain
© Aziz Syaifudin 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
”SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK
PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET”
Disusun oleh :
AZIZ SYAIFUDIN
1001819
Bandung, Oktober 2014
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Tri Karyono, M.Sn. NIP. 196611071994021001
Pembimbing II
Drs. Hery Santosa, M.Sn. NIP. 196506181992031003
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Seni Dan Desain
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bandi Sobandi, M.Pd.
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
A. LatarBelakangPenciptaan ……… 1
B. Rumusan Masalah Penciptaan ………... 2
C. TujuanPenciptaan ……….. 3
D. ManfaatPenciptaan ……… 3
E. Metode/CaraPenciptaan………. 4
F. SistematikaPenulisan ………. 5
BAB II LANDASAN PENCIPTAAN ……….. 6
A. Fotografi………... 6
1. Latarbelakangdansejarahperkembangan ... 6
2. Kamera ... 9
3. Lensa ... 12
4. Kartu Memori ... 12
5. Cabel Release ... 12
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Foto Potret/Model ... 13
8. Prinsip Seni ... 14
9. Unsur Estetis ... 19
10. Komposisi ... 25
11. Pengaturan dalam Kamera ... 27
12. Sudut Pandang ... 29
13. Size Shot atau Jarak Pengambilan ... 30
14. Karakteristik ... 30
15. Seniman/Kelompok Penggiat Fotografi Backlight Lamp Ultraviolet ... 31
B. Cahaya Ultraviolet ... 35
C. Body Painting 37 D. Budaya Indonesia dan Etnofotografi ... 39
1. Motif tato Kalimantan ... 41
2. Motif tato Sumatra ... 43
3. Motif Papua ... 45
E. Pengaplikasian Motif Tato Tradisional Terhadap Body Painting... 48
F. Pencahayaan Ultraviolet Terhadap Teknik Fotografi Back Light Lamp ... 48
BAB III METODE PENCIPTAAN ………. 50
A. Ide Berkarya……… 50
B. Kontemplasi……… 52
C. StimulasiBerkarya………. 53
D. Pengolahan Ide Perupaan ……….... 53
E. Persiapan ... 54
1. Menyiapkan Alat ... 54
a. Perlengkapan Pemotretan ... 54
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Menyiapkan Lampu Pemotretan………. 59
F. Alat dan Proses Body Painting ... 60
G. Proses Pemotretan ... 63
H. Proses Pemilihan Gambar ... 64
I. Proses Pengolahan Gambar/Foto ... 65
J. Proses Pencetakan Gambar/Foto ... 69
K. Proses Pengemasan Karya ... 70
BAB IV ANALISIS VISUALISASI KARYA ... 72
A. Karya I ... 73
B. Karya II ... 80
C. Karya III ... 85
D. Karya IV ... 92
E. Karya V ... 96
F. Karya VI ... 103
BAB V PENUTUP ……… 108
A. Simpulan ………. 108
B. Saran ……… 110
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISTILAH
LAMPIRAN
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Makna dan sifat warna menurut Sugiarto ... 23
Tabel 2.2 Rumusan dari komposisi Off-Center dan Diagonal ... 27
Tabel 2.3 Pengaturan kamera dan efek masing-masing ... 28
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Proses Penciptaan ... 51
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Cara melihat gerhana matahari menurut Reinerus
Gemma-Frisius (1554) ... 6
Gambar 2.2 Bentuk Kamera obscura ... 7
Gambar 2.3 Prinsip kerja kamera obscura ... 7
Gambar 2.4 Foto pertama karya Niepce dibuat tahun 1826 ... 8
Gambar 2.5 Kamera poket ... 10
Gambar 2.6 Kamera Prosummer ... 10
Gambar 2.7 Kamera DSLR ... 11
Gambar 2.8 Ragam lensa ... 12
Gambar 2.9 Kartu memori ... 12
Gambar 2.10 Cabel Release ... 13
Gambar 2.11 Ragam Tripod ... 13
Gambar 2.12 Warna primer ... 22
Gambar 2.13 Warna skunder ... 22
Gambar 2.14 Warna tersier ... 23
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 2.16 Komposisi Third Rules ... 26
Gambar 2.17 Komposisi Golden Section karya Yuyung Abdi ... 26
Gambar 2.18 Komposisi diagonal ... 26
Gambar 2.19 Salah satu karya Pieke seluruh tubuh ... 32
Gambar 2.20 Salah satu karya Pieke close up ... 32
Gambar 2.21 Jacynthe Sauvageau Tremblay sedang mem-body painting dalam karya fotografi Banjamin Von Wong ... 33
Gambar 2.22 Salah satu karya Benjamin Von Wong ... 33
Gambar 2.23 Karya Sudradjat yang berjudul 3 in 1 ... 34
Gambar 2.24 Karya Sudradjat yang berjudul Twelve Hands Angry ... 34
Gambar 2.25 Karya Sudradjat yang berjudul 3 Step Posistion ... 34
Gambar 2.26 Karya Sudradjat yang berjudul Spinder Mumi ... 35
Gambar 2.27 Gelombang Elektromagnetik ... 36
Gambar 2.28 Ilustrasi boy painting ... 38
Gambar 2.29 Cara mentato tradisional ... 42
Gambar 2.30 Tato Kalimantan suku dayak ... .... 42
Gambar 2.31 Tato Kalimantan di kaki ... 43
Gambar 2.32 Tarian suku dayak dengan kostum yang sudah moderen, dihiasi motif tato dayak ... 43
Gambar 2.33 Suku mentawai dengan memakai aksesoris ... 44
Gambar 2.34 Suku mentawaisedang beraktivitas ... 45
Gambar 2.35 Pakaian suku nias yang sudah moderen saat upacara peperangan ... 45
Gambar 2.36 Suku mentawai sedang mentato ... 45
Gambar 2.37 Orang papua yang menghias tubuhnya dengan motif tato tradisional ... 46
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 2.39 Upacara perang ... 47
Gambar 2.40 Contoh memotret dengan sinar ultraviolet ... 49
Gambar 3.1 Kamera Canon 600D ... 55
Gambar 3.12 Proses body painting untuk tema wilayah Kalimantan .... 61
Gambar 3.13 Proses body painting bagian tangan dengan tema Kalimantan ... 61
Gambar 3.14 Proses pemakaina kostum/aksesoris pendukung dengan tema Kalimantan ... 62
Gambar 3.15 Proses body painting dengan tema Nias ... 62
Gambar 3.16 Proses pemakaian kostum/aksesoris pendukung dengan tema Nias ... 62
Gambar 3.17 Proses body painting dengan tema Papua ... 63
Gambar 3.18 Proses pemilihan gambar menggunakan Vandroid ... 65
Gambar 3.19 Adobe Photoshop CS5, Software yang digunakan ... 65
Gambar 3.20 Proses pengolahan gambar menggunakan laptop ... 66
Gambar 3.21 Cara membuka file image ... 66
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.23 Pengaturan Hue/Saturation ... 68
Gambar 3.24 Pengaturan Vibrance ... 68
Gambar 3.25 Pengaturan Curves ... 68
Gambar 3.26 Proses pencetakan karya menggunakan mesin cetak Canon IPF8100 ... 69
Gambar 3.27 Hasil proses pencetakan yang sudah di laminasi glosy dingin 70
Gambar 3.28 Proses pengemasan karya pada frame ... 70
Gambar 3.29 Proses Finishing ... 71
Foto 4.1 Beberapa foto yang dalam peng-capture-an kurang stabil (blur) ... 74
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Foto 4.17 Foto karya III ... 87
Foto 4.18 Foto karya IV ... 93
Foto 4.19 Beberapa foto yang dalam peng-capture-an kurang stabil (blur) ... 98
Foto 4.20 Foto pertama yang termasuk enam pilihan ... 98
Foto 4.21 Foto kedua yang termasuk enam pilihan ... 98
Foto 4.22 Foto ketiga yang termasuk enam pilihan ... 98
Foto 4.23 Foto keempat yang termasuk enam pilihan ... 99
Foto 4.24 Foto kelima yang termasuk enam pilihan ... 99
Foto 4.25 Foto keenam yang termasuk enam pilihan ... 99
Foto 4.26 Foto karya V ... 99
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
AZIZ SYAIFUDIN, 2014. “SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET”
Perkembangan teknologi menjadi sebuah kosumsi yang sudah tidak tabu lagi dari mulai anak-anak sampai orang dewasa maupun dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Salah satu bentuk perkembangan teknologi yaitu berupa kamera,dalam dunia fotografi dengan berbagai jenis muali dari kamera hand phone sampai kamera DSLR.
Terdapat dua rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana mengembangkan ide seni fotografi body painting dengan teknik pencahayaan ultraviolet? (2) Bagaimana proses pengolahan seni fotografi body painting dengan teknik pencahayaan ultraviolet? dan (3)Bagaimana hasil eksperimentasi seni fotografi body painting dengan teknik pencahayaan ultraviolet?. Sifat fotografi itu sendiri melukis menggunakan cahaya, maka penggunaan cahaya diibaratkan sebuah nyawa bagi dunia fotografi. Cahaya yang digunakan sangatlah beragam mulai dari cahaya alami sampai cahaya buatan yang banyak jenisnya. Untuk cahaya buatan (Artificial Light) mulai dari lampu pijar sampai penggunaan lampu studio, perkembangan yang kian pesat cahaya buatan banyak bermunculan salah satunya cahaya ultraviolet bersifat peka terhadap warna yang mencolok (fluorescent ). Kehadiran cahaya ultaraviolet dalam dunia fotografi dijadikan sebuah teknik penangkapan (capture) untuk menghasilkan karya yang unik dengan menggabungkan teknik konvensionalberupa seni body painting dengan mengambil tema body paintingberupa motif tato wilayah Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
Penulis mengaplikasikan teknik fotografi menggunakan cahaya ultraviolet dengan seni body painting, dapat dikatakan penggunaan teknik ini masih jarang digunakan dalam dunia fotografi. Karya yang telah diciptakan terbagi kedalam enam karya dengan dua karya yang mewakili tema ketiga wilayah. Dari hasil penciptaan ini menemukan berbagai inovasi dan ide segar yang dapat dijadikan acuan berkarya dengan memanfaatkan media baru.
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
AZIZ SYAIFUDIN, 2014. “ART PHOTOGRAPHY BODY PAINTING WITH THE TECHNIQUE OF LIGHTING ULTRAVIOLET “
The technology development into a consumption who has not a dirty word again from getting kids to adults as well as of the lower to the top.One of the forms of technological development, in the form of a camera in a world with different types of photographic camera begin from hand phone until the camera DSLR.
There are two synthesis problem: ( 1 ) how to develop the idea of art photography body painting with the technique of lighting ultraviolet? ( 2 ) How processing art photography body painting with the technique of ultraviolet light? (3) how the experimentation art photography body painting with the technique of lighting ultraviolet?. Of the nature of photography itself to paint uses light, then the use of light like a life for the world of photography. A light used is very diverse starting from of light either natural to artificial light of which many its kind. An artifical to artificial light ranging from fluorescent lamp lights studio, till use the development of that shines more and rapidly artificial light many springing one of them is ultraviolet light is sensitive to striking color ( fluorescent ).The presence of light ultaraviolet in the world of photography used as a technique capture to produce the work of the unique by combining the technique of conventional judgment the art of body painting by taking the theme body painting, in the form of a motive emme in Kalimantan, Sumatra, and Papua. Writer apply the technique of photography using ultraviolet light with art body painting, relativity says the use of this technique world still rarely used in photography.Work that has been created divided into six work with two the work of representing the theme of those areas.From the results of the creation of this find different innovations and the fresh ideas that can be used as reference work by using new media.
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
1
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penciptaan
Pesatnya perkembangan dunia fotografi menjadikan sebuah bidang yang
sangat luas dengan aspek-apek kehidupan didalmnya. Kebutuhan manusia akan
dunia fotografi tidak bisa dihindari dari era visual yang memasuki teknologi
digital, perubahan-perubahan dalam fotografi dengan gaya fotoyang terjadi
semakin beragam pengolahannya mulai dari teknik sampai alat yang
digunakannya.
Fotografi berasal dari bahasa Inggris yaitu photography yang berasal dari kata
Yunani yang artinya “photo” : cahaya dan “grafo”: melukis atau menulis, maka
fotografi merupakan proses melukis atau menulis dengan menggunakan cahaya.
Fotografi terlahir dari keinginan manusia untuk mengabadikan setiap sesuatu yang
telah dilalui dengan mengenang kembali apa yang pernah diabadikan.
Kemunculan dunia fotografi membuat para ilmuwan berkeinginan mengungkap
tentang dunia ini salah satunya menurut Giwanda (2003, hlm. 3) menyatakan
bahwa
“teknik fotografi sederhana mulai terungkap keberadaannya sekitar abad ke-10, saat itu ilmuwan Arab bernama Alhazen menjelaskan cara melihat gerhana Matahari menggunakan ruang gelap, ruangan tersebut dilengkapi dengan sebuah lubang kecil (pinhole) yang menghadap kearah Matahari”.
Berangkat dari teknik fotografi sederhana yang memanfaatkan cahaya
gerhana Matahari, penulis mengembangkan cahaya alam tersebut berupa cahaya
ultarviolet buatan. Cahaya ultraviolet memiliki sifat kedap terhadap warna yang
mencolok atau warna fluorescent. Teknik cahaya ultraviolet sebagai sebuah
inovasi dan di negara kita ini penggunaaan cahaya ultraviolet hanya sebatas untuk
mengetahui dan mengecek keaslian uang di bank bahkan di masyarakat yang luas
penggunakan cahaya ini untuk menerangi ikan-ikan peliharaan di akuarium.
Dengan adanya hal tersebut penulis membuat karya tugas akhir berjudul “Seni
2
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengolahan karya tugas akhir ini mempadukan antara seni fotografi dengan
seni body painting, yang dimana seni body painting adalah seni melukis tubuh,
sama halnya dengan seni melukis hanya saja media yang digunakan berbedadan
pengaplikasian motif tato dari ketiga provinsi yang ada di Indonesia yaitu
Kalimantan, Sumatra, dan Papua. Kreativitas visualisasi dalam karya ini sangat
diperlukan dan penulis akan menitik beratkan pada pengolahan teknik
pencahayaan ultaraviolet. Berkarya seni fotografi ini serupa dengan fotografer
dengan karya sejenis yaitu Pieke Roelofs, Benjamin Von Wong dan Sudrajat.
B. Rumusan MasalahPenciptaan
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka penciptaan
karya ini akan memfokuskan pada bidang SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING
DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET,dengan demikian
rumusan ini disusun agar tujuan dari sebuah penciptaan menjadi jelas dan terarah
sesuai pokok bahasan dalam skripsi.
Fokus penciptaan ini diuraikan dalam tiga pertanyaan penciptaan,
diantaranya:
1. Bagaimana mengembangkan ide seni fotografi body painting dengan teknik
pencahayaan ultraviolet?
2. Bagaimana proses pengolahan seni fotografi body painting dengan teknik
pencahayaan ultraviolet?
3. Bagaimana hasil eksperimentasi seni fotografi body painting dengan teknik
pencahayaan ultraviolet?
C. Tujuan Penciptaan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis mempunyai tujuan untuk
mendapatkan gambaran mengenai hal-hal sebagai berikut:
1. Mengetahui pengembangan ideseni fotografi body painting dengan teknik
pencahayaan ultraviolet.
2. Mengetahui proses pengolahan seni fotografi body painting dengan teknik
3
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Mengetahui hasil eksperimentasi seni fotografi body painting dengan teknik
pencahayaan ultraviolet.
D. Manfaat Penciptaan
Bagi penulis, proses pembuatan karya menggunakan media fotografi ini
merupakan pengembangan dari hobi yang biasa dilakukan. Terlebih dengan
penggunaan seni fotografi yang di kombinasikan dengan seni melukis di tubuh.
Membuat karya akhir seni fotografi ini akan menjadi sebuah kepuasan tersendiri
bagi penulis. Selain hal tersebut, berikut ini penulis memaparkan beberapa
manfaat yang dapat diperoleh dari karya seni fotografi ini, diantaranya:
1. Manfaat untuk Penulis
a. Menambah wawasan visualisasi konsep seni fotografi body painting dengan
teknik pencahayaan ultraviolet
b. Menggali kembali ide dan gagasan dengan membuat karya seni fotografi.
2. Manfaat untuk Departemen Pendidikan Seni Rupa Universitas
Pendidikan Indonesia
a. Sebagai tambahan referensi bahan ajar atau kepustakaan tentang kajian
konsep seni fotografi body painting dengan teknik pencahayaan ultraviolet
dan menjadi tambahan sumber teori terutaman dalam mata kuliah Fotografi.
b. Menjadikan Departemen Pendidikan Seni Rupa di Universitas Pendidikan
Indonesia sebagai Departemen dari perguruan tinggi yang mengapresiasi
perkembangan teknologi terutama dalam bidang fotografi, penelitian ini akan
menjadi referensi dan acuan bagi mahasiswa, tim pendidik, lembaga, serta
pihak-pihak dalam lingkup pendidikan.
3. Manfaat untuk Lembaga atau Komunitas Fotografi
Diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi sumbangan daftar kepustakaan
dimana konsep seni fotografi body painting dengan teknik pencahayaan
4
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini dapat mengangkat seni fotografi body painting dengan teknik
pencahayaan ultraviolet sehingga lembaga atau komunitas lebih menghargai.
4. Manfaat untuk Masyarakat
Masyarakat mengetahui visualisasi konsep seni fotografi body painting
dengan teknik pencahayaan ultraviolet, sehingga mendorong masyarakat untuk
berkreasi dan mengenal berbagai teknik dalam menghasilkan sebuah karya seni
yang bagus dan baik terutama dalam bidang fotografi. Diharapkan penciptaan
karya tugas akhir ini dapat dijadikan motivasi bagi khalayak luas untuk lebih
mengembangkan wawasan tentang karya seni rupa saat ini.
E. Metode Penciptaan
Penulis melakukan pengamatan pada budaya yang hendak akan diaplikasikan
terhadap seni fotografi body painting dari segi identitas dan makna. Hasil
pengamatan akan diperkuat dengan pengumpulan data-data yang diperoleh secara
literatur untuk mengungkapkan sebuah gagasan sebelumnya dan menentukan
gagasan pokok yang diolah menjadi sebuah konsep dalam berkarya.
Seni fotografi ini dibuat dengan teknik pencahayaan ultarviolet yang di
padupadankan dengan seni lukis tubuh atau body paintingdengan mewakili motif
tato dari ketiga Provinsi yang ada di Indonesia yaitu Kalimantan, Sumatra, dan
Papua. Penggunakan cat kulit yang berwarna terang atau Fluorescentdalam body
paintingagar hasil yang diperoleh lebih dramatis dan unik. Pembutan karya ini
menggunakan kamera canon 600D, lampu ultarviolet, cat kulit Fluorescent, model
untuk dilakukannya body painting, komposisi, dan menambah sentuhan estetis.
Untuk tahap selanjutnya dalam membuat karya seni fotografi hasil pengambilan
gambar melalui tahapan proses editing dengan menggunakan software Adobe
Photoshop CS5.
F. Sistematis Penulisan
5
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PAINTINGDENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET”, maka
karya tulis ini disusun dalam sistematis penulisan sebagi berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN, yang berisi tentang Latar Belakang Penciptaan,
Rumusan Masalah Penciptaan, Tujuan Penciptaan, Manfaat Penciptaan,
Metode Penciptaan, serta Sistematis Penulisan.
2. BAB II LANDASAN PENCIPTAAN, berisi Kajian Teoritik yang dimana
menjelaskan tentang konsep seni fotografi body painting dengan teknik
pencahayaan ultraviolet, kajian empirik mengenai nilai-nilai kehidupan yang
akan diangkat dalam karya konsep seni fotografi body painting dengan teknik
pencahayaan ultraviolet, serta konsep penciptaan.
3. BAB III METODE PROSES, menjelaskan tentang metode dan
langkah-langkah yang penulis hendak digunakan dalam proses berkarya, yaitu ide
berkarya, kontemplasi, stimulasi berkarya, pengolahan ide, proses berkarya,
persiapan alat, tahap proses body painting pada model, pengambilan gambar,
proses editing, cuci cetak atau print out foto, serta tahapan fhinising.
4. BAB IV ANALISIS VISUAL KARYA, berisikan analisis dan pembahasan
karya seni fotografi yang diciptaklan, membahas tentang pembuatan, cuci
cetak atau print out foto, pengemasan.
5. BAB V PENUTUP, bagian terakhir ini berisi kesimpulan hasil penciptaan
karya dan saran atau rekomendasi berkenaan dengan karya seni yang
50
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENCIPTAAN
A. Ide Berkarya
Budaya adalah sebuah tradisi yang tertanam di dalam diri manusia dan
bangsa. Budaya bangsa Indonesia sangat beragam disetiap daerahnya dan
berbeda-beda yang membuat bangsa Indonesia kaya akan budaya.
Mengapresiasi dalam membuat karya fotografi ini untuk menanamkan rasa
cinta akan identitas bangsa Indonesia yang selalu dikesampingkan dengan adanya
masalah yang komplaks. Tanpa mengesampingkan nilai seni dalam karya ini
berupa seni tradisional. Seni tradisional memiliki pesan penting dimana seni
tradisional Indonesia begitu kaya akan makna dan penuh arti, seni tradisional yang
hendak diangkat berupa berbagai macam seperti seni tari tradisi, motif tradisi
maupun cerita tradisi yang menjadi sebuah ciri khas dari suatu daerah di dalam
sebuah bangsa Indonesia.
Dengan adanya respon karya ini bisa menggugah penikmat karya dalam
menghargai serta akan timbul rasa cinta terhadap budaya bangsanya. Hal seperti
inilah upaya yang hendak ditimbulkan dalam karyanya dengan menggunakan
teknik pencahayaan dalam fotografi berupa cahaya ultraviolet yang berbeda
terhadap pencahayaan yang hanya mengandalkan cahaya alami berupa Matahari
maupun cahaya buatan yang jenisnya sama. Pengunaan cahaya ultraviolet
dimasyarakat hanya sebatas pencahayaaan seperti penggunaan lampu ultraviolet
hanya untuk pencahayaan akuarium bahkah di kalangan perbank-an sebatas untuk
mengecek keaslian dari uang. Pengolahan dan pengembangan dalam pemanfaatan
cahaya ultraviolet ini dengan mempadupadankan antara seni lukis tubuh atau body
painting yang mengusung tema seni tradisional dan fotografi bisa mengkaji lebih
berkembang lagi dunia seni fotografi akan hasil karya selanjutnya.
Pembuatan karya tugas akhir yang berjudul “Seni Fotografi Body Painting Dengan Teknik Pencahayaan Ultraviolet”, penulis upayakan malalui metode penciptaan seni fotografi secara sistematis. Hal tersebut dilakukan untuk
51
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam proses maupun dalam produksi pembuatan karya ini dimulai dari
pengembangan ide atau gagasan yang didalamnya berupa kontemplas, stimulasi
berkarya yang telah dilakukan dan pengolahan ide hingga produksi karya seni
fotografi ini siap untuk di apresiasi.
52
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Proses tahapan produksi karya fotografi dilakukan beberapa tahapan kegiatan
yang dilakukan oleh penulis yaitu persiapan alat dan penyetingan lampu
ultariviolet, proses body painting terhadap model, pemotretan model, pemilihan
gambar (foto hasil pemotretan), pengolahan gambar hingga pencetakan dan
pengemasan karya.
Tahapan-tahapan dalam proses dan teknik penciptaan, masing-masing dapat
dijelaskan dengan uraian pembahasan.
B. Kontemplasi
Karya seni terlahir dalam sebuah ide atau gagasan yang muncul harus
direnungan dan dikaji. Kontemplasi menurut kamus besar bahasa Indonesia (edisi
kedua) adalah renungan dan sebagainya dengan kebulatan pikiran atau perhatian
penuh. Jadi kontemplasi, kata yang dikemas dan sering digunakan dalam proses
penciptaan sebuah karya.
Renungan tersebut merupakan langkah awal dalam mewujudkan ide atau
gagasan yang timbul dan di tuangkan kedalam karya seni. Karya seni yang hendak
diwujudkan oleh penulis berupa karya seni fotografi, dalam kegiatan kontemplasi
ini penulis tidak semata-mata hanya membayangkan apa yang diharapkan.
Namun, semua itu bersumber pula pada kenyataan atau lingkungan yang terjadi di
sekitar penulis. Proses tahapan kontemplasi ini penulis mengalami sebuah proses
pendalaman ide atau gagasan dengan kegiatan berupa perenungan dan
penghayaatan pada objek-objek di sekitar penulis.
Perenungan, penghayatan dan pendalaman dalam karya fotografi ini sudah
tentunya memiliki objek yang hendak ditangkap (capture)dengan konsep yang
dapat dikemas dengan baik, berupa seni body painting dengan tema yang beragam
Kalimantan, Sumatra, dan Papua. Dari ketiga provinsi tersebut memiliki ciri khas
motif tato yang dijadikan sebagai seni body painting.
Tahapan kontemplasi sebagai bagian dari sebuah karya seni yang utama
dalam proses pendalaman ide dengan melakukan perenungan dan perenungan
53
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terdapatpemikiran bahan, teknik dan gaya yang akan digunakan dalam karya seni
fotografi ini
C. Stimulasi Berkarya
Dalam proses pembuatan karya terdapat proses berupa stimulasi berkarya.
Stimulasi atau rangsangan adalah sesuatu yang mendorong dalam menciptakan
karya seni atau penggugah yang memacu kreatifitas dalam diri manusia yang
hendak menciptakan sebuah karya. Tahapan ini penulis melakukan beberapa hal
kegiatan seperti: penelitian terhadap objek, studi litelatur, mengamati lingkungan
sekeliling objek sebagai acuan dalam menstimulasi karya-karya yang hendak
dibuat.
Bentuk motif tato dari ketiga wilayah Kalimantan, Sumatra, dan Papua yang
di jadikan sebagai ide body painting dan mempunyai makna yang mendalam
dirasa penting untuk diinformasikan dan diingatkan akan nilai-nilai budaya
kepada masyarakat, dalam hal ini penulis hendaknya mencoba melakukan
berbagai pendekatan terhadap sang apresiator karya seni fotografi dengan objek
body painting dan pengolahan teknik pencahayaan ultraviolet yang tidak biasanya
di lakukan dalam dunia fotografi. Hal tersebut ditujukan untuk untuk
menimbulkan atau menumbuhkan kesadaran masyarakat akan budaya Indonesia
dan pengembangan teknik fotografi.
D. Pengolahan Ide Perupaan
Konsep menjadikan sebuah hal penting dalam berkarya, pengolahan konsep
yang hendak diwujudkan dalam sebuah karya seni fotografi yang dimulai dengan
olah rasa, memperhatikan objek dalam faktor internal dan eksternal, sampai pada
penuangan ide dalam bentuk body painting dan ditangkap (capture) oleh kamera
dengan pengolahan teknik pencahayaan ultraviolet. Tidak hanya pengolahan ide
dengan konsep memperhatikan objek dan diolah menjadi sebuah foto, penulis
54
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengolahan hasil akhir sebelum pengemasan dan mencapai maksud yang
diinginkan.
Pengolahan ide perupaan memiliki konteks eksprlorasi dan eksperimentasi,
eksplorasi dan eksperimentasi dalam sebuah karya sangat dibutuhkan agar
menghasilkalkan karya yang baru. Begitu juga dengan penulis yang hendak
menciptakan sebuah karya seni fotografi yang diolah dengan mengkombinasikan
seni body painting dan pengolahan pencahayaan yang tidak biasanya berupa
penggunaan cahaya ultraviolet sebagai sumber cahaya dalam seni fotografi.
E. Persiapan
Tahap persiapan adalah langkah awal dalam proses pembuatan sebuah karya,
karya yang hendak dipersiapkan berupa tahap awal sebelum pemotretan dimulai.
Pada tahapan ini seorang fotografer menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam proses pemotretan termasuk dalam proses body painting
terhadap model. Seiring dengan berkembangnya teknologi, peralatan yang
digunakan dalam kegiatan pemotretan semakin beragam dengan fungsi yang
semakin spesifik namun dalam pemotretan karya ini menggunakan lampu
ultraviolet bukan menggunakan lampu studio yang pada umumnya dan dalam
proses body painting menggunakan cat yang peka terhadap cahaya ultaraviolet
yaitu menggunakan warna yang bersifat fluorescent.
1. Menyiapkan Alat
a. Perlengkapan Pemotretan
1) Kamera
Kamera yang digunakan untuk membuat karya fotografi seni ini adalah
badan kamera (camera body) jenis digital SLR (single Lens Reflection) atau
RLT (Reflek Lensa Tunggal). Kamera dengan sistem digital ini cara
pengoprasiannya sama dengan kamera analog pada umumya yang memakai
55
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fotografi ini adalah kamera merk Canon seri 600D dengan spesifikasi yang
dimiliki 18.0 megapixel.
2) Lensa
Lensa yang digunakan dalam pemotretan karya ini menggunakan yang
berukuran standardengan ukuran jarak fotus EF-S 18-55 IS II. Lensa yang
digunakan penulis dalam pembuatan karya fotografi ini biasa disebut dengan
lensa kit, lensa kit adalah lensa bawaan saat membeli kamera dari Canon seri
600D.
Gambar 3.1 Kamera canon 600D (Sumber : m.dpreview.com/reviews/canoneos600d )
Gambar 3.1 Camera body (sumber:
56
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Kartu Memori
Kartu memori yang digunakan berupa jenis kartu memori campact
transcend yang memiliki kapasitas, memori dengan ukuran 8GB ini terhitung
cukup besar dengan berbagai pertimbangan dalam pemotretan yang
menggunakan seting RAW yang memiliki kapasitas sekitar 7-8 MB setiap
fotonya dengan kapasitas sebesar ini fotografer tidak perlu khawatir
kehabisan memori karena kapasitas sebesar ini cukup untuk kisaran 200 foto.
4) Tas Kamera
Tas kamera yang dipilih berupa tas yang memiliki kapasitas banyak dan
di dalamnya terdapat pembatas-pembatas yang terbuat dari bahan busa yang
berfungsi untuk menempatkan berbagai peralatan yang kita miliki dan dengan
keamanan yang cukup aman karena tidak akan berbenturan antara benda satu
dan benda yang lainnya dengan model tas untuk berpergian. Gambar 3.2 Lensa Kit EF-S 18-55 IS II (Sumber
dokumntasi pribadi)
57
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5) Tripod
6) Cabel Release
b. Perlengkapan Studio
Perlengkapan yang digunakan dalam studio fotografi cukup beragam
dengan spesifikasi fungsinya. Salah satu perlengkapan dalam pemotretan ini Gambar 3.4 Tas kamera (sumber
:Katalogbandung.com/tas- kamera/tas-kamera-backpack-tas-kamera/tas-kamera-eibag-1738-hitam-muat-ipad-10/1510 )
Gambar 3.5 Tripod (Sumber dokumentasi pribadi)
58
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berupa rekayasa cahaya. Rekayasa yang digunakan penulis dalam pembuatan
karyanya menggunakan lampu ultaraviolet sebagai pengganti lampu studio
dan biasanya dalam pemotretan di dalam ruangan (studio) menggunakan
background studio pada umunya akan tetapi dalam pemotretan kali ini
menggunakan kain hitam sebagai pengganti bakcground.
1) Lampu Ultraviolet
Peggunaan lampu ultaraviolet dalam karya seni fotografi ini adalah
lampu dengan tipe 10 watt sebanyak empat buah. Rekayasa cahaya yang
menggunakan lampu ultaraviolet sebanyak empat buah tergantung dengan
kebutuhan seberapa banyak yang mesti terkena cahaya karena lampu ini
kekuatan terannya sangat minim.
2) Kain Hitam
Kain hitam sebagai pengganti background dalam studio sama halnya
dengan background pada umumnya namun dalam pemotretan kali ini tingkat
episiensinya bisa di perhitungkan karena dalam ruangan harus kedap akan
cahaya lain dan dalam penggunaannya memerlukan kain hitam sebanyak 12
meter dengan kapasitas ruangan studio 4x3 meter.
59
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Menyiapkan Lokasi Pemotretan
Dalam setiap sesi pemotretan, tentunya ada tahap persiapan lokasi baik itu
lokasi di dalam ruangan (indoor) atau di luar ruangan (outdoor). Dalam
penciptaan karya kali ini penulis memilih menggunakan lokasi di dalam ruangan
(indoor) dengan berbagai pertimbangan dan tujuan yang hendak dicapai.
Keuntungan dalam pemilihan lokasi di dalam ruangan adalah minimnya cahaya
karena sesi pemotretan haruslah kedap akan cahaya dan penggunaan lampu
ultraviolet bisa disesuaikan tingkat pencahayaannya dengan menggunakan cahaya
ultraviolet buatan berupa lampu ultraviolet dan tidak tergantung akan cahaya alam
yang setiap kali bisa berubah tanpa kita duga dan penyesuaian waktu bisa lebih
diatur dengan baik.
60
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu .
F. Alat dan Proses Body Painting
Proses body painting adalah proses dimana persiapan model dengan tahap
body painting melukis dengan media yaitu berupa tubuh manusia. Tidak seperti
proses pembuatan tato yang menyakitkan dan berlangsung dengan tahap waktu
yang lama bahkan bersifat permanen, body painting hanya bersifat sementara.
Body painting tidak menggunakan jarum, peralatan body painting tidak jauh
berbeda dengan proses melukis pada media kanvas. Dalam proses berkarya seni
ini terdiri kedalam tiga tahap body paintingsesuai dengan tema yang diusung dan
dengan ketiga motif yang berbeda-beda, ketiga motif berbeda itu diambil dari tiga
daerah yaitu Kalimantan, Sumatra dan Papua. Peralatan yang digunakan dalam
proses body painting ini menggunakan peralatan sebagi berikut:
1. Cat Fluorescent
2. Palet
Gambar 3.9 Cat fluorescent dengan merek fluro (Sumber dokumentasi pribadi)
61
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Kuas
Alat dan bahan yang digunakan untuk body painting sudah tersedia barulah
tahap body painting. Tahap ini sama halnya seorang seniman melukis pada media
kanvas namun sekarang medianya berupa tubuh manusia. Media pendukung
dalam body painting ini menggunakan beberapa aksesoris kostum sebagai kesan
nyata akan imajinasi tema yang dibawakan.
Gambar 3.12 Proses Body Paintinguntuk tema wilayah Kalimantan (Sumber Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3.10 Palet lukis (Sumber dokumentasi pribadi)
62
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.13 Proses body painting bagian tangan
dengan tema Kalimantan (Sumber dokumentasi pribadi)
Gambar 3.14 Proses pemakaian kostum/aksesoris pendukung dengan tema Kalimantan (Sumber :
dokumentasi pribadi)
63
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Proses Pemotretan Model
Proses pemotretan model adalah proses pengambilan gambar yang dilakukan
seorang fotografer terhadap obyek menggunakan alat berupa kamera dengan
teknik penangkapan (capture) gambar dalam sebuah lingkungan studio yang
sudah dipersiapkan sebelumnya.
Teknik foto studio memakai 4 buah lampu ultraviolet dengan kekuatan
masing-masing lampu 10 watt dan ditempatkan di kanan kiri model dan dibagian
depan karena dengan sistem pencahayaan seperti ini model bisa tercahayai dengan
baikseperti terlihat pada bagan 3.2. Background yang digunakan berwarna hitam
karena diharuskan kondisi ruangan dalam keadaan gelap tanpa sumber cahaya
yang lain hanya menggunakan satu sumber cahaya saja yaitu cahaya dari lampu
ultraviolet, ketika cahaya ultraviolet diarahkan ke model yang sudah di body
painting akan mengeluarkan warna-warna menyala dari tubuh model sehingga Gambar 3.16 Proses pemakaian kostum/aksesoris pendukung dengan tema Nias (Sumber :
dokumentasi pribadi)
64
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cahaya warna yang timbul itulah yang hendak akan ditangkap (capture)oleh
kamera.
Perlengkapan dan pengaturan terhadap kamera yang sudah dilakukan barulah
bisa dilakukan sesi pemoteratan yang dimana sang model mulai bergaya. Model
sebagai objek foto bekerja sama dengan fotografer untuk terjadinya sebuah hasil
gambar yang diinginkan sesuai dengan kehendak fotografernya. Pose, ekspresi,
arah pandang dan sebagainya dilakukan oleh fotografer untuk memutuskan
semuanya. Objek foto (model) yang bagus adalah mereka yang tahu bagaimana
caranya berpose untuk mempermudah fotografer mendapatkan sebuah foto yang
bagus ketika itu semua terjalan dengan baik dan sesuai, Fotografer bisa
berkonsentrasi dengan teknik dan hal-hal yang berkenaan dengan berbagai
pengaturan seperti seting pencahayaan, kamera, dan alat-alat lain yang
mendukung.Meskipun demikian komunikasi antara fotografer dan model harus
terjalin dengan baik agar menimbulkan sebuah kenyamanan untuk semuanya.
Dengan memahami dan menggunakan cahaya yang baik dalam karya
fotografi penulis buat berupa cahaya ultraviolet, fotografer dapat membuat foto
model yang bagus sesuai harapan. Tjin dan Mulyadi (2014, halm. 120)
mengungkapkan bahwa “ fotografi model dimulai dari sebuah ide atau konsep dan
imajinasi dari fotografer kemudian model yang baik akan menjadi aktor atau aktris yang membantu fotografer mendapatkan foto yang bagus”.
H. Proses Pemilihan Gambar
Proses pemotretan terhadap objek telah dilakukan dengan teknik yang telah
dijabarkan, maka penulis mendapatkan jumlah foto yang banyak. Jumlah foto
yang telah didapat harus melalui proses penyeleksian gambar karena harus sesuai
dengan gambar yang terbaik agar bisa dicetak dan tidak semua gambar bisa
dicetak. Pemilihan gambar yang telah dilakukan menggunakan komputer atau
laptop dan vandroid, prosesnya berupa pemindahan data dari memory card yang
dipakai untuk transfer melalui card reader yang sudah ada di laptop lalu disimpan
65
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selesai maka data foto bisa langsung dipilih dan dicetak, namun sebelum melalui
proses pencetakkan harus melalui proses editing foto.
Proses pemilihan gambar dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan
pandangan terhadap apayang sudah dihasilkan, penulis memilih beberapa karya
yang mumpuni dan terpilih kedalam enam buah karya terdiri dari masing-masing
dua karya terhadap tiga tema yaitu Kalimantan, Sumatra dan Papua. Karya yang
sudah terpilih bukan berarti bisa langsung di apresiasi oleh apresiator akan tetapi
harus melewati pengolahan gambar agar hasilnya lebih baik lagi
Proses pemilihan gambar sebelum terpilih kedalam enam karya, penulis
memilih dua belas karya sebagai proses penyeleksian pertama untuk memudahkan
tahap penyeleksian karya selanjutnya dan pada akhirnya terpilih menjadi enam
buah karya.
I. Proses Pengolahan Gambar/Foto
Pengeolahan gambar/foto dalam dunia fotografi sebagai penguatan dan
penambah nilai estetis, pengolahan foto melalui laptop dengan menggunakan
software Adobe Photoshop CS5. Program ini memiliki fungsi sebagai untuk Gambar 3.18 Proses pemilihan gambar menggunakan Vandroid (sumber:
66
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengedit (menaik turunkan) warna dan cahaya.
Pengolahan gambar (image) untuk karya fotografi ini, umunya dilakukan
dengan tahapan standar pengolahan gambar pada umunya yang relatif sama pada
setiap karya (foto) yang dipilih namuan dalam angka tingkatan pengolahannya
tidak lah jauh berbeda dan dijadin untuk diapresiasi. Pengolahan gambar
dilakukan oleh penulis sendiri.
Adapun tahapan pengolahan gambar tersebut antara lain yaitu:
1. Memilih Foto (Inport Photos)
Pada tahap memilih foto ini, merupakan awal dari pengolahan dengan
membuka file atau gambar foto mana yang hendak di buka dan di edit. Langkah
ini adalah memilih dengan cara klik file> Open Ctrl+O. Kemudian pilih gambar
yang hendak di buka.
Gambar 3.19Adobe Photoshop CS5, software yang digunakan
(Sumber: http://www.softlatest.com/products/Adobe-Photoshop-CS5-Extended.html)
Gambar 3.20 Proses pengolahan gambar menggunakan laptop (Sumber: dokumentasi
67
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Mengedit Image
Setelah membuka file image, langkah berikutnya adalah mengedit image,
namun sebelumnya duplikat terlebih dahulu dengan menekan Ctrl+J. Mengedit
image dalam software ada beberapa pilihan dengan meng-klik image >
Adjustments. Adjustments ada beberapa pengolahan gambar seperti
brightness/Contrast, levels, Curves, Exposure, Vibrance, Hue/Saturation, Color
Balance, Black & White dan lain sebagainya. Pada karya ini, penulis mengolah
gambar hanya menggunakan konten Hue/Saturation,Vibrance, dan Curves.
a) Hue/Saturation, untuk digunakan untuk penyesuaian warna. Hue yang
dimaksudkan untuk sesuatu yang membuat sebuahobjek nampak berwarna.
Saturation sebuah nilai intensitas warna yang akan bernampak warna-warni.
Dan dalam pengaturan Hue/saturation ada juga Lightness untuk mengatur
intensitas gelap-terang.
Gambar 3.22Pilihan pengolahan gambar menggunakan Adjustment (Sumber: dokumentasi
pribadi)
68
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Vibrance, untuk menyeimbangkan warna keseluruhan pada foto dan diatur
sesuai dengan keinginan.
c) Curves,berfungsi untuk mengatur warna dalam bentuk curva dan bisa diatur
sendiri untuk tiap-tiap warnanya.
Gambar 3.23 Pengaturan hue/Saturation (Sumber:dokumentasi pribadi)
69
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Proses pengolahan gambar/foto dalam karya ini, penulis tidak terlalu banyak
mengekplor dalam konten toolbox karena hanya mengolah warna dengan
kekuatan intensitas warna yang sudah ada.
J. Proses Pencetakan
Sebelum proses pencetakan karya gambar yang telah di oleh harus di save ke
dalam format jpeg agar memudahkan dalam proses pencetakan. Data yang sudah
disimpan (save)kemudian ditransfer melalui USB Flash Disk dan dicetak dengan
ukuran besar. Proses pencetakan gambar dalam skala ukuran besar ini biasa
disebut dengan proses pembesaran.
Karya fotografi dengan judul “Seni Fotografi Body Painting dengan Teknik Pencahayaan Ultraviolet”, untuk tugas akhir dicetak sejumlah enam buah karya masing-masing dua buah karya untuk satu tema. Karya fotografi ini dicetak
dengan menggunakan jenis kertas Luster Gliter dengan ukuran kertas A1 (90 cm x
60 cm). Pengambilan ukuran kertas ukuran A1 untuk tugas akhir ini, karena dalam
komunikasi visual yang ditempatkan dalam ruang publik dengan ukuran tersebut
sangat pas digunakan.
Gambar 3.25 Pengaturan curves (Sumber: dokumentasi pribadi)
70
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu K. Prose Pengemasan
Gambar foto yang telah melalui proses pencetakan kemudian dikemas
kedalam figura (frame).Frame yang digunakan dari bahan kayu borneo warna
silfer dengan bentuk frame yang polos tidak ada ukirannya agar terlihat sederhana
namun tetap berkesan mewah. Foto yang telah diberi frame ini selanjutnya siap
untuk dihadirkan kepada publik (dipajang/dipamerkan).
Gambar 3.27 Hasil proses pencetakan yang sudah di laminasi glosy dingin (Sumber: Dokumentasi pribadi)
71
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.29 Proses finishing (Sumber: dokumentasi
108
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Perkembangan fotografi kian pesat di zaman sekarang yang sedang
berlangsung semakin mudah, semakin murah dan pengolahan teknologinya pun
semakin canggih.Berbeda dengan awal perkembangannya, kini seni fotografi
menyajikan teknik yang beragam dengan genre fotografi yang kian marak
bermunculan serta media ekspresi dan presentasi yang semakin beragam dalam
rangka menyampaikan berbagai persoalan kritis yang terjadi.
Seni fotografi berasal dari perkembangan media seni rupa yang menjadi
alasan penulis untuk mengembangkannya menjadi sebuah karya Tugas Akhir.
Seni fotografi dengan adanya media teknologi bisa digabungkan dengan cara
editing foto. Dengan adanya kemudahan dan penggunaannya sangat praktis pada
saat ini kamera digital mempunyai peran penting dalam kehidupan saat ini, seperti
fashion show, iklan billboard, jurnalis, foto grup, foto model dan yang lainnya.
Sebagaiprinsip sebuah karya seni untuk saat ini berupa karya seni fotografi itu
sendiri bisa menyampaikan pesan dengan karya sesuai bidangnya kepada publik.
Rumusan masalah dan tujuan penciptaan dalam karya seni fotografi yang
mengkombinasikan dengan seni body painting menggunakan cahaya ultraviolet,
analisis pengembangan sebuah ide, proses pengolahan ide menjadi sebuah karya
dan pembahasan hasil eksperimentasi yang telah dilakukan menjadikan sebuah
karya seni fotografi.Makan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ide penciptaan karya seni fotografi ini muncul ketika penulis menemukan
sebuah teknik pencahayan ultraviolet yang sering digunakan masyarakat luas
sebagai penerangan ikan hias untuk akuarium, bahkan di dunia per-bank-an
penggunaan lampu ini digunakan untuk pengecekan keaslian uang. Maka dari
itu penulis mengaplikasikan teknik tersebut dengan teknik body painting yang
menggunakan cat fluorescent, cat ini kedap akan cahaya ultraviolet.
109
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
painting yaitu motif tato yang ada di Indonesia yaitu dari Provinsi Kalimanta,
Sumatra, dan Papua.
2. Penciptaan karya seni fotografi,penulis berkarya melalui proses tahapan pra
produksi, tahap produksi dan tahap pasca produksi. Tahap pra produksi
dilakukan dengan tahapan persiapan konsep yang bermula dari ide berkarya,
kontempalasi stimulasi berkarya, pengolahan ide, hingga persiapan alat.
Tahap produksi dilakukan berupa tahap body painting pada model dan
tahapan pemotretan terhadap objek foto dengan teknik-teknik fotografi,
tahapan editing dengan pengolahan gambar pada komputer menggunakan
software photoshop CS5, dan tahapan pencetakan foto. Sedangkan tahapan
pasca produksi adalah tahapan finishing atau pengemasan karya fotografi
sebelum dipresentasikan dan dipublikasikan kepada apresiator.
3. Secara umum karya fotografi yang dihasilkan penulis memiliki sebuah makna
tersendiri yang mewakili wilayah Kalimantan, Sumatra, dan Papua. Unsur
seni tradisional dalam kebudayaan ketiga wilayah tersebut yang dikemas
kedalam bentuk moderen, namun tidak meninggalkan sifat sisi budaya
tradisional Indonesia. Motif tato ketiga wilayah tersebut memiliki benang
merah yang sama yaitu motif tato mengarah kepada kehidupan alam.
Pengaplikasikan teknik pencahayaan ultraviolet dengan mengembangkan
motif tato tradisional wilayah Kalimantan, Sumatra, dan Papua menjadi motif
body painting sebagai ide “Seni Fotografi body painting dengan teknik
pencahayaan ultraviolet”.Pengembangan cahaya ultaraviolet sebagai pengganti
lampu studio ditambah dengan warna fluorescent terhadap objek foto berupa
teknik body painting akan menimbulkan sebuah perpaduan warna yang unik
penggunaan cat fluorescentyang sifatnya sama seperti cat acrylic meninggalkan
jejak warna yang kurang merata karena mudah kering saat digunakan.
Pengembangan yang terlihat dalam karya ini berupa penggunaan warna yang
beragam dari warna motif tato aslinya, penggunaan cat untuk body painting bukan
110
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan dan penggunaan media beserta teknik yang masih belum populer di
kalangan fotografer Indonesia.
B. Saran
Setelah melihat kesimpulan diatas maka penulis mengemukakan
saran-saran untuk rekomendai tindak lanjut sebagai berikut:
1. Karya seni fotografi ini semoga menjadikan sebuah stimulus bagi pencipta
karya-karya seni rupa lainnya khususnya karya seni fotografi dengan
mengembangkan sebuah ide-ide baru dan penggunaan teknik yang baru.
2. Penggunaan teknik pencahayaan ultraviolet harus menggunakan teknik
penangkapan (capture) yang stabil karena dalam pemotretan dengan kondisi
ruangan yang minim cahaya (gelap) bisa menjadikan karya fotografi kurang
maksimal atau hasil jadi foto bisa kabur (blur). Diharuskan menggunakan
media pendukung lainnya seperti tripod dan Cabel releas untuk mengurangi
resiko kabur pada karya (blur.)
3. Media body painting, terutama media cat harus menggunakan alternati
lainnya agar hasil sapuan kuas terlihat lebih rapih karena cat flourescent
dengan merek fluroyang sifatnya sama seperti cat acrylic yang mudah kering,
diharapkan menggunakan cat yang lebih khusus untuk body painting.
4. Hubungan antara fotografer dan model sangat berpengaruh terhadap hasil
sebuah karya fotografi, diharapkan terjalin sebuah komunikasi yang baik agak
karya menjadi lebih bagus lagi.
5. Bagi dunia fotografi diharapkan menjadikan sebuah media pembelajaran
untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa tentang jenis karya seni
rupa khususnya fotografi. Bidang seni fotografi dapat dijadikan sebuah
alternafis kegiatan dalam berkarya seni rupa terutama untuk siswa yang
memiliki keterbatasan kemampuan dalam penguasaan keterampilan berkarya
seni konvensional seperti melukis dan menggambar karena perkembangan
teknologi memberikan sebuah dukungan untuk berkarya dan mengasah
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abdi, Y. (2012). Photography From My Eyes. Jakarta: PT. Elex Media Komutindo Kelompok Gramedia.
Ambasari, R. (2012). Food Photography For Everyone. Jakarta: Elex Media Komputindo
Anas, I. (2012). Panduan Fotografi Digital. Depok: Kanaya Press.
Bayu, S, S. (2009). Motivasi Membuat Tato Ditubuh. [Online]. Tersedia dalam eprints.unika.ac.id/2549/1/03.40.0248_Serafinus_Bayu_S.pdf [Diakses 25 Oktober 2014].
Burnie, D. (2001). Jendela Iptek “Cahaya”. Jakarta: Balai Pustaka
Darmaprawira, S. (2002). Warna. Bandung: Penerbit ITB
Dradjat, R, B. (2007). Ritual Fotografi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Dradjat, R, B. (2014). Filosofi Penghayatan Cahaya. Jakarta : PT. Gramedia.
Driyanti, R. (2011). Makna Simbolik Tato Bagi Manusia Dayak Dalam Kajian Hermeneutika Paul Ricoeur. [Online] Tersedia dalam http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20216803.pdf [Diakses 25 Oktober 2014].
Excell, L. (2013). Komposisi Dari Foto Biasa Jadi Luar Biasa. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Gabriel, J.F (2001). Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates
Giwanda, G. (2003). Panduan Praktis Belajar Fotografi. Jakarta: Puspa Swara
Insan, F, A, S, dkk. (2012). Perkembangan Fotografi Di Era Modern”. [Online]. Tersedia dalam http://Stisitelkom.acedemia.edu/Departements /ArtDesign/Documents?page=10.[Diakses 17 Juli 2014]
Irwan, B. (2013). Dasar-Dasar Desain Untuk Arsitektur. Interior-Arsitektur. Seni Rupa. Desain Produk. Industri dan Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup).
Krane, K.S. (1992). Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Marsafitri, D, N. (2013). Perbandingan Hasil Tata Rias Fantasi Body Painting Menggunakan Teknik Manual dan Teknik Airbsrush. [Online]. Tersedia dalam ejournal.unesa.ac.id/mobile/?sess=98acb10c9d162bf9a24758cc54 de6c98 [Diakses 25 Oktober 2014]
Maryati. (2014). Tradisi Tato Suku Moi Papua Barat Mulai Luntur. [Online]. Tersedia dalam m.antaranews.com/berita/352871/tradisi-tato-suku-moi-papua-barat-mulai-luntur. [Diakses 12 Juli 2014].
Nugroho, R, A. (2006) Kamus Fotografi. Yogyakarta: Andi Ofset.
Paulus, E & Lestari, L, I. (2012). Still Life. Jakarta: PT. Elex Media Koputindo
Puspita, M. (2009). Body Painting. [Online]. Tersedia dalam eprints.uny.ac.id/7722/3/bab%202%20-09519131020.pdf . [Diakses 18 Maret 2014]
Rasjoyo. (1995). Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Penerbit Erlangga
Sanyoto, S.E. (2010). NIRMANA Elemen-Elemen Seni Desain. (Edisi ke-2). Yogyakarta: Jalasutra.
Sipahelut, A & Petrusumadi. (1991). Dasar-Dasar Desain. Jakarta: CV.Grafik Indah
Soelarko. (1983). Penuntun Fotografi. Bandung: PT. Karya Nusantara
Soeyati, S & Salam, A. (2007). Cahaya dan Optik. Bekasi: Ganeca Exact.
Sudibyo, L, dkk. (2013). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Sugiarto, A. (2014). Color Vision. Jakarta: PT Kompass Media Nusantara.
Tjin, E dan Mulyadi, E. (2014). Kamus Fotografi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kompas-Gramedia.
Trihanondo, D & Yusanto, F. (2013). Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinema tografi. Bandung:IM Telkom.
Triyati, E. (1985). Spektrofotometer Ultra-violet dan Sinar Tampak Serta Aplikasi Dalam Oseanologi.[Online]. Tersedia dalam www.oseanografi.lipi.go.id[Diakses 25 Oktober 2014]
Aziz Syaifudin, 2014
SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Widodo, T. (2008). Pertemuan seni Lukis dan Seni Fotografi. [Online] Tersedia di: www.e-bookspdf.org [Diakses 05 Mei 2014].
Wijayanto, G. (2012). Fotografi Digital Itu Gampang. Jakarta: PT. Buku Seru.