Universitas Kristen Maranatha | vii
ABSTRAK
Seiring berkembangnya kreativitas masyarakat dalam aspek kerajinan tangan, dibutuhkan sebuah tempat dengan fasilitas yang lengkap untuk mendukung kegiatan pembuatan kerajinan tangan tersebut. Dalam hal ini, kerajinan tangan Jepang dan Sunda merupakan kerajinan yang populer di Kota Bandung. Maka dari itu pembahasan mengenai perancangan interior Japanese and Sundanese Craft Center dengan konsep Adventure of Cultural Craftivity menjadi jawaban dari permasalahan yang ada.
Konsep diwujudkan dengan mengeksplorasi perpaduan unsur budaya Jepang dan Sunda yang menjadi sebuah estetika dan harmonisasi dalam penciptaan ruangnya, yakni melalui bentuk, warna, bahan, furniture, dan sebagainya. Perancangan interior ini bertujuan untuk mewadahi komunitas pecinta kerajinan tangan khususnya di Kota Bandung, sekaligus memfasilitasi masyarakat umum yang menyukai kegiatan pembuatan kerajinan tangan Jepang dan Sunda.
Universitas Kristen Maranatha | viii ABSTRACT
The rising and the development of the society's creativity in hand craft
requires the presence of a place complete with the facilities to support the hand craft,
which in this case is the Japanese and Sundanese hand craft popular in Bandung.
That is the reason why there has to be a Japanese and Sundanese Craft Centre with
the concept of Adventure of Cultural Activity to answer for all those needs.
The concept is materialized throughout the exploration of the cultural
diversity of Japanese and Sundanese so as to form the aesthetics and harmony in the
creation of the room achieved by the shape, colour, material, furniture and the like.
This interior design is meant to facilitate the need of the hand craft lovers especially
in Bandung and that of the commoners fond of the Japanese and Sundanese hand
craft.
Universitas Kristen Maranatha | ix
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1Latar Belakang Perancangan ...1
1.2Rumusan Masalah... 2
1.3Tujuan Perancangan... 3
1.4Ide dan Gagasan Perancangan... 4
1.5Manfaat Perancangan... 4
1.6Ruang Lingkup Perancangan... 4
1.7Sistematika Penyajian... 5
BAB II LANDASAN PERANCANGAN CRAFT CENTER... 6
2.1 Craft Center... 6
2.2 Japanese and Sundanese Crafts... 7
2.2.1 Fiber Crafts... 7
2.3.2 Clay Crafts... 10
2.3.3 Wood Crafts... 12
2.3.4 BambooCrafts... 14
2.3 Standar Perancangan Craft Center... 16
2.4.1 Ruang Kelas / Tempat Kursus... 16
2.4.2 Craft Market... 21
2.4.3 Craft Garden and Gallery... 22
2.4.4 Food Market / Cafetaria... 24
2.4.5 Staff Room... 25
2.5 Alat, Bahan dan Aktivitas Crafting... 25
BAB III JAPANESE AND SUNDANESE CRAFT CENTER SITE... 27
Universitas Kristen Maranatha | x
3.2.1 Deskripsi Site and Building... 27
3.2.2 Deskripsi Lokasi... 28
3.2.3 Deskripsi Fungsi... 29
3.2.4 Analisa Site... 31
3.2.5 Analisa Building... 32
3.2 Identifikasi User... 34
3.3 Studi Banding... 34
3.4 Programming... 37
3.4.1 Flow Activity... 37
3.4.2 Bubble Diagram dan Zoning Blocking... 39
BAB IV JAPANESE AND SUNDANESE CRAFT CENTER... 40
4.1 Collaboration of Japanese and Sundanese ... 40
4.1.1 Japanese Culture... 40
4.1.2 Sundanese Culture... 43
4.2 Konsep Adventure of Craftivity... ... 45
4.2.1 Konsep Bentuk dan Warna... 45
4.2.2 Konsep Tekstur dan Material... 46
4.2.3 Konsep Pencahayaan... 47
4.2.4 Konsep Penghawaan... 47
4.2.5 Studi Image Konsep... 47
4.3 Aplikasi Konsep pada Perancangan... 48
4.3.1 Denah General... 48
4.3.2 Denah Khusus... 49
4.3.3 Detail... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 55
5.1 Kesimpulan... 55
5.2 Saran... 55
Universitas Kristen Maranatha | xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB 2 LANDASAN TEORI... 6
Gambar 2.1 Washi Paper... 7
Gambar 2.2 Washi Doll Khas Jepang... 8
Gambar 2.3 Kerajinan Payung Geulis asal Sunda...9
Gambar 2.4 Kerajinan Mendong... 9
Gambar 2.5 Motif Batik Parang dan Kegiatan Nyanting... 10
Gambar 2.6 Proses Pottery dan Hasilnya... 10
Gambar 2.7 Bahan Adonan dan Polymer Clay... 11
Gambar 2.8 Aplikasi Polymer Clay... 11
Gambar 2.9 Suasana Kelas Pottery...12
Gambar 2.10 Kerajinan Kayu khas Jepang... 13
Gambar 2.11 Proses Melukis Topeng... 14
Gambar 2.12 Tahap Pembuatan Kelom Geulis... 14
Gambar 2.13 Kerajinan Tangan Bambu Jepang... 15
Gambar 2.14 Kerajinan Tangan Bambu Sunda... 15
Gambar 2.15 Sudut Meja Bevel atau Diberi Pengaman... 17
Gambar 2.16 Sprinkler dan Cara Kerjanya...17
Gambar 2.19 Exhaust... 18
Gambar 2.20 Model CCTV... 18
Gambar 2.21 Tabel Kebutuhan Pencahayaan... 19
Gambar 2.22 General Lighting dan Task Lighting...19
Gambar 2.23 General Lighting Lamp... 20
Gambar 2.24 Task Lighting Lamp... 20
Gambar 2.25 Ergonomi Gerak... 20
Gambar 2.26 Paper Shelves Display...21
Gambar 2.27 Standar Ergonomi Gerak... 22
Gambar 2.28 Ergonomi Gerak sesuai Usia... 22
Gambar 2.29 Ergonomi Gerak Jangkauan...23
Gambar 2.30 Ergonomi Gerak... 24
Gambar 2.31 Ergonomi pada Meja Makan... 25
Universitas Kristen Maranatha | xii
Gambar 2.33 Ergonomi Gerak... 25
Gambar 2.34 Alat Warna Polymer Clay dan Origami... 25
Gambar 2.35 Alat Ukir Sederhana Kayu dan Bambu... 26
BAB 3 LANDASAN TEORI... 27
Gambar 3.1 Peta Lokasi Restoran 90 Gourmet... 28
Gambar 3.2 View dan Lapangan Depan 90 Gourmet... 31
Gambar 3.3 Space Bagian depan Bangunan... 31
Gambar 3.4 View Balkon 90 Gourmet... 31
Gambar 3.5 Entrance Bangunan 90 Gourmet... 31
Gambar 3.6 Sudut Ruang yang Ditreatment... 34
Gambar 3.7 Crayon Craft n Co... 35
Gambar 3.8 Made with Love Sutami... 36
Gambar 3.9 Koloni Eat and Venture... 37
Gambar 3.10 Flow Activity... 37
Gambar 3.11 User Activity... 38
Gambar 3.12 Zoning Blocking... 39
BAB 4 PERANCANGAN JAPANESE AND SUNDANESE CRAFT CENTER... 40
Gambar 4.1 Teras pada Rumah Tinggal Jepang... 41
Gambar 4.2 Washitsu khas Jepang... 41
Gambar 4.3 Dominasi bentuk Geometris pada Jepang... 42
Gambar 4.4 Ambiance Ruang khas Jepang... 42
Gambar 4.5 Rumah Tinggal khas Sunku Sunda... 43
Gambar 4.6 Saung khas Sunda... 43
Gambar 4.7 Material Rumah Tinggal khas Sunda... 44
Gambar 4.8 Tata Letak Ruang dalam Rumah Sunda... 44
Gambar 4.9 Warna dan Bentuk... 46
Gambar 4.10 Contoh Material... 47
Gambar 4.11 Pengolahan Elemen dan Room Treatment... 48
Gambar 4.12 Layout Wood and Bamboo Workshop... 49
Gambar 4.13 Bambu Workshop Perspektif... 50
Universitas Kristen Maranatha | xiii
Gambar 4.15 Layout Lantai Dasar... 48
Gambar 4.16 Contoh Material... 47
Gambar 4.17 Pengolahan Elemen dan Room Treatment... 48
Gambar 4.18 Layout Lantai Dasar... 48
Gambar 4.19 Contoh Material... 47
Universitas Kristen Maranatha | xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Universitas Kristen Maranatha | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG PERANCANGAN
Kota Bandung dikenal dengan tingkat kreativitas yang tinggi, sehingga kegiatan yang menggunakan kreativitas semakin digemari dan diolah oleh masyarakat Kota Bandung. Salah satu contoh kegiatan tersebut adalah
crafting. Crafting merupakan kegiatan yang memicu kreativitas untuk terus
berkembang dan diasah.
Kegiatan crafting di Kota Bandung terus bertambah, dari jenis
crafting tradisional hingga kontemporer. Dimulai dari pembangunan fasilitas crafting dalam pusat perbelanjaan maupun rumah tinggal yang dialihfungsikan
menjadi toko retail. Selain itu, terdapat beberapa komunitas kerajinan tangan yang terus bertambah hingga terselenggara pameran crafting yang menjual produk-produk hasil kerajinan tangan komunitas atau brand tertentu.
Universitas Kristen Maranatha | 2 yang dipilih adalah untuk pemula hingga menengah, dimana target pasar adalah orang awam yang belum memiliki pengetahuan yang dalam mengenai
craft dan proses pembuatannya. Selain sebagai wadah bagi komunitas pecinta
kerajinan tangan, Craft Center ini juga dirancang sebagai tempat edukasi mengenai craft, khususnya Japanese and Sundanese crafts.
Kerajinan tangan khas Jepang diambil sebagai produk kerajinan yang banyak digemari oleh masyarakat Kota Bandung. Kerajinan tangan Jepang berupa hiasan meja, accessories, dekorasi, hingga pakaian hasil rajut terus berkembang dengan berbagai model. Sementara itu, kerajinan tangan Sunda diambil sebagai aspek budaya yang ada dalam Kota Bandung yang perlu terus dilestarikan.
Berdasarkan aspek-aspek di atas, maka perancang ingin merancang sebuah fasilitas yang dapat mewadahi seluruh kebutuhan kegiatan crafting, terutama dari segi edukasi yang berfungsi untuk mengenalkan lebih jauh tentang crafting kepada masyarakat, khususnya Kota Bandung. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Japanese and Sundanese Craft Centre sebagai tempat edukasi kerajinan tangan budaya. Dalam pembahasannya, perancang akan mengemukakan beberapa hal seperti apa yang menarik dan dapat diasah dari kegiatan crafting, jenis-jenis Japanese and Sundanese
Crafts dan beberapa hal lainnya.
1.2IDE DAN GAGASAN PERANCANGAN
Perancang akan membuat sebuah Japanese and Sundanese Craft
Center sebagai wadah untuk memfasilitasi para pecinta kerajinan tangan, baik
Universitas Kristen Maranatha | 3 Jepang, sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi antarindividu atau komunitas pecinta kerajinan tangan. Japanese and Sundanese Craft Center ini dilengkapi dengan Craft Garden and Gallery, yaitu fasilitas edukasi bagi para pecinta kerajinan tangan dan masyarakat awam untuk mendapatkan pengetahuan lebih mengenai asal mula craft, jenis-jenis craf, cara pengolahan bahan, dan display karya-karya peserta kursus.
Perancang memilih bangunan strategis yang terletak di Jalan RE Martadinata yaitu 90Gourmet sebagai tempat Japanese and Sundanese Craft
Center karena tidak jauh dari pusat perbelanjaan, dekat dengan sekolah dan
tempat kuliner yang banyak dikunjungi dan dijadikan tempat berkumpul masyarakat Kota Bandung khususnya para komunitas pecinta kerajinan tangan. Bentuk site yang linear sesuai dengan kebutuhan ruang kelas yang memiliki pembagian area privat dan publik serta membutuhkan ruang yang menjadi vocal point Japanese and Sundanese Craft Center. Ketinggian lantai yang beragam juga mendukung pengolahan area yang ingin diekspos. Jumlah bukaan yang banyak mendukung kegiatan crafting yang membutuhkan banyak pencahayaan untuk hal-hal detail. Plafon yang tinggi memungkinkan
workshop untuk beberapa material yang membutuhkan sirkulasi panas yang
baik. Selain itu, pada Craft Garden, pencahayaan dibutuhkan agar pengunjung dapat melihat dengan jelas karya-karya yang dipamerkan serta proses-proses pengolahan dalam crafting.
1.3RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, beberapa permasalahan yang muncul sebagai berikut:
1. Bagaimana menerapkan tema “Collaboration of Japanese and Sundanese” dengan konsep “The Adventure of Cultural Craftivity”
pada perancangan interior Japanese and Sundanese Craft Center? 2. Bagaimana merancang program ruang yang sesuai dengan konsep,
flow yang efektif dan menyenangkan bagi user Japanese and
Universitas Kristen Maranatha | 4
1.4TUJUAN PERANCANGAN
Dalam menyusun makalah ini, perancang bertujuan:
1. Merancang interior suatu pusat kerajinan tangan dengan menggunakan tema “Collaboration of Japanese and Sundanese” dengan konsep “The Adventure of Cultural Craftivity”.
2. Merancang tempat edukasi craft dan wadah bagi para pecinta kerajinan tangan yang bersifat menarik dan menyenangkan bagi user Japanese
and Sundanese Craft Center.
1.5MANFAAT PERANCANGAN
Perancangan Japanese and Sundanese Craft Center ini bermanfaat sebagai titik perkembangan aplikasi perpaduan dua budaya dalam satu fasilitas kerajinan tangan yang lengkap, khususnya di Kota Bandung.
1.6RUANG LINGKUP PERANCANGAN
Ruang lingkup perancangan adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan untuk peserta dapat melakukan eksplorasi dan eksperimen mengenai berbagai jenis crafting.
2. Kebutuhan Craft Garden and Gallery sebagai tempat edukasi kreatif mengenai bahan baku, proses crafting hingga menjadi produk siap jual.
3. Kebutuhan tambahan untuk hang-out dan meeting point sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi para pecinta kerajinan tangan, baik masyarakat umum maupun komunitas-komunitas kerajinan tangan Kota Bandung.
1.7SISTEMATIKA PENYAJIAN BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang pemilihan perancangan Japanese
and Sundanese Craft Center, ide gagasan perancangan, identifikasi masalah,
Universitas Kristen Maranatha | 5
BAB II LANDASAN PERANCANGAN CRAFT CENTER
Pada bab ini akan dibahas mengenai landasan perancangan interior Craft
Center yang meliputi jenis-jenis craft Jepang dan Sunda, karakteristik bentuk,
warna, material, fungsi dan ambiance pada ruang serta berbagai sumber yang berpengaruh pada perancangan seperti studi banding tempat-tempat craft yang ada.
BAB III JAPANESE AND SUNDANESE CRAFT CENTER SITE
Bab ini membahas mengenai analisa site and building, analisa fungsi,
programming, dan studi image. Perancangan Japanese and Sundanese Craft Center yang meliputi detail ruang, fungsi, user dan penerapan konsep The Adventure of Craftivity pada Japanese and Sundanese Craft Center.
BAB IV PERANCANGAN INTERIOR JAPANESE AND SUNDANESE
CRAFT CENTER
Bab ini membahas mengenai perancangan ruang dalam Japanese and Sundanese Craft Center serta detail-detail interior dan furniturnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Kristen Maranatha | 55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1KESIMPULAN
Kesimpulan dari perancangan adalah:
Universitas Kristen Maranatha | 56 2. Program ruang dan flow di dalam gedung mengacu pada tema perpaduan dua budaya Sunda dan Jepang. Suasana di dalam gedung menarik dan tidak monoton, sesuai dengan konsep Adventure of Cultural Craftivity yang bertujuan mengajak user di dalamnya untuk menjelajah dan berkreasi dalam berbagai ruang. Ruangan-ruangan dan area dalam gedung dirancang untuk kegiatan berdiskusi, bereksperimen, dan juga sebagai sarana edukasi, khususnya bagi para pecinta kerajinan tangan. Hal tersebut juga berdasar pada sifat kerajinan tangan itu sendiri, yaitu kreatif dan dinamis, tidak kaku.
5.2SARAN
Penulis memiliki harapan dan saran ke depannya agar dengan adanya makalah ini, kerajinan tangan dan beberapa karakteristik budaya Sunda dan Jepang dapat semakin dikenal oleh masyarakat. Selain itu, fasilitas pembuatan kerajinan tangan dapat terus berkembang dan semakin menjawab kebutuhan tidak hanya komunitas pecinta kerajinan tangan, namun juga masyarakat yang tertarik dengan kerajinan tangan budaya.
Universitas Kristen Maranatha | 56
DAFTAR PUSTAKA
Bibliografi
Burke, Edmund. 1967. Art as Image and Idea. New Jersey: Englewood Cliiffs. Foster, Viv. 2004. Colour Matching Handbook. Singapore:Quantum Publishing. Hendy, Jenny. Zen in Your Garden. New York: Godsfield Press.
Hudson, Thames. 2004. Batik Design, Style & History. New York: Thames &
Hudson Inc.
Kerlogue, Fiona. 2004. Arts of Southeast Asia. London: High Holborn. Kodansha International. 1996. Japanese Crafts. Tokyo:Japan.
McCabe, Inger. 2004. Batik Fabled Cloth of Java. New York: Clarkson. Potter
Inc.
Pringle, David. 2002. Fantasy The Definitive Illustrated Guide. London:
Mortimer Streets.
Reznikoff. 1986. Interior Graphic and Design Standards. London: Queen Anne’s Gate
Rockport, Matthew. 2001. Color Harmony Workbook. Massachussetts: Rockport
Publisher.
Jurnal
Savitri, Mila Andria. 2007. Ambiance:Jurnal Desain Interior. Bandung. Hh.40-46.
Webliografi
http://1.com/--ot0U9wFdL4/TZKlO3zYYVI/AAAAAAAAAFk/4jimzNQNPhQ/s1600 /27806951.png (diakses pada tanggal 14 April 2014)
Universitas Kristen Maranatha | 57 http://cjonline.com/sites/default/files/imagecache/superphoto/11878050.jpg
(diakses pada tanggal 11 April 2014)
http://eprints.uns.ac.id/2906/1/174502712201010101.pdf (diakses pada tanggal 14 Juni 2015)
http://www.artic.edu/sites/default/files/styles/slideshow_scale/public/cal_teen-workshop_480.png?itok=lDuhhr2u (diakses pada tanggal 07 Juni 2015)
http://www.kitsunegaroo.com/metalwork.asp (diakses pada tanggal 09 Juli 2015)
https://c2.staticflickr.com/4/3777/11056262285_ecafdaf49e_z.jpg (diakses pada tanggal 28 Juli 2015)