• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Citra Merek Ban BRIGDESTONE terhadap Minat Beli Konsumen.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Citra Merek Ban BRIGDESTONE terhadap Minat Beli Konsumen."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In an era of increasingly tight competition this brand image is needed by companies in shaping their identities on consumers and to differentiate from its competitors. And, the image of the brand to be one brand performance measures that are important today. Especially when the fight is so intense brand, brand image is used as a way to attract consumers to buy and help the company to survive in the long run. One of the existing car tire industry today. The number of competitors - a new competitor emerging to transform the existing pesaingan before her. Buying interest and purchasing decisions and product choices often been affected by the impulses of a psychological nature. The products supplied tire manufacturers the car was not designed to meet the functional needs, but also social and psychological needs. In connection with this, the researchers wanted to try to identify the variables that affect interest in buying the brand image BRIDGESTONE tires. From the results of the overall study and the results of the hypothesis suggests that brand image BRIDGESTONE tires determine consumer buying interest by 0.51%. because not all consumers are car riders and most of the female consumer.

(2)

ii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pada era persaingan yang semakin ketat ini citra merek sangat diperlukan oleh perusahaan dalam membentuk identitas diri mereka pada konsumen dan untuk membedakan dari para pesaingnya. Dan, citra merek menjadi salah satu ukuran kinerja merek yang penting dewasa ini. Apalagi pada saat pertarungan merek sudah demikian ketatnya, citra merek dipakai sebagai salah satu cara untuk menarik minat beli konsumen serta membantu perusahaan untuk bertahan dalam waktu jangka panjang. Salah satu industri ban mobil yang ada sekarang ini. Banyaknya pesaing – pesaing baru yang bermunculan untuk mengeser pesaingan yang sudah ada sebelum nya. Minat beli serta keputusan pembelian dan pilihan produk seringkali dipegaruhi oleh dorongan-dorongan yang sifatnya psikologis. Produk-produk yang disediakan produsen ban mobil tersebut memang tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan fungsionalnya saja namun juga memenuhi kebutuhan sosial dan psikologi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti ingin mencoba untuk mengidentifikasi variable yang mempengaruhi minat beli terhadap citra merek ban BRIDGESTONE. Dari hasil penelitian secara keseluruhan dan dari hasil hipotesis menunjukkan bahwa citra merek ban BRIDGESTONE menentukan minat beli konsumen sebesar 0.51%. karena tidak semua konsumen merupakan pengendara mobilnya dan kebanyakan konsumen wanita.

(3)

vi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... vi

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Tabel ... xiv

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Pengembangan Hipotesis 2.1 Pemasaran ... 12

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 12

2.2 Bauran Pemasaran ... 13

2.2.1 Pengertian Bauran Pemasaran ... 13

2.2.2 Unsur – Unsur Bauran Pemasaran ... 14

2.2.2.1 Produk (Product) ... 15

2.2.2.2 Harga (Price) ... 15

(4)

vii

Universitas Kristen Maranatha

2.2.2.4 Promosi (Promotion) ... 17

2.3 Produk ... 18

2.3.1 Bauran Produk ... 18

2.3.2 Unsur – Unsur Produk ... 19

2.3.3 Kualitas Produk ... 20

2.3.4 Klasifikasi Produk ... 21

2.3.4.1 Barang Konsumen ... 21

2.3.4.1 Barang Industri ... 24

2.4 Merek ... 25

2.4.1 Pengertian Merek ... 25

2.4.2 Tingkatan Merek ... 26

2.4.3 Manfaat Merek ... 27

2.4.4 Karakteristik Merek ... 28

2.4.5 Tujuan Merek ... 29

2.5 Citra Merek (brand image) ... 30

2.5.1 Pengukuran Brand Image ... 33

2.5.2 Faktor – Faktor Pembentuk Citra Merek (Brand Image) .... 35

2.5.3 Komponen Brand Image (Citra Merek) ... 36

2.5.4 Keuntungan Brand Image yang Kuat... 36

2.6 Minat Beli... 37

2.6.1 Pengertian Minat Beli... 37

(5)

viii

Universitas Kristen Maranatha

2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis... 42

2.9 Rerangka Pemikiran ... 44

2.10 Model Penelitian ... 45

2.11 Perumusan Hipotesa... 45

Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Jenis Penelitian... 46

3.2 Objek Penelitian... 46

3.3 Definisi Operasi Variabel... 46

3.4 Populasi dan Sampel... 50

3.4.1 Populasi... 50

3.4.2 Sampel... 50

3.5 Teknik Pengambilan Data... 50

3.6 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data... 51

3.7 Uji Instrumen Penelitian... 52

3.7.1 Uji Validitas... 52

3.7.2 Uji Reliabilitas... 52

3.8 Uji Asumsi Klasik... 53

3.8.1 Uji Outlier... 53

3.8.2 Uji Normalitas... 54

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas... 54

3.9 Uji Hipotesis... 55

(6)

ix

Universitas Kristen Maranatha

3.10.1 Koefisien Korelasi... 56

3.10.2 Koefisien Determinasi... 56

3.11 Metode Analisis Data... 57

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Objek Penelitian... 58

4.2 Profil Responden... 58

4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 59

4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Usia... 60

4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Pendapatan Per Bulan... 61

4.3 Tanggapan Responden Variabel X (Citra Merek)... 62

4.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan Citra Merek 1... 62

4.3.2.Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan Citra Merek 2... 63

4.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan Citra Merek 3... 64

4.3.4 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan Citra Merek 4... 65

(7)

x

Universitas Kristen Maranatha 4.3.6 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan

Citra Merek 6... 67

4.3.7 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan

Citra Merek 7... 68 4.3.8 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan

Citra Merek 8... 69 4.3.9 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan

Citra Merek 9... 70 4.3.10 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan

Citra Merek 10... 71 4.3.11 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan

Citra Merek 11... 72 4.3.12 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan

Citra Merek 12... 73 4.3.13 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan

Citra Merek 13... 74 4.3.14 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan

Citra Merek 14... 75 4.3.15 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan

Citra Merek 15... 76 4.3.16 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan

(8)

xi

Universitas Kristen Maranatha 4.3.17 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan

Citra Merek 17... 78

4.3.18 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan Citra Merek 18... 79

4.3.19 Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan Citra Merek 19... 80

4.4 Tanggapan Responden Variabel Y (Minat Beli)... 81

4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli 1... 81

4.4.2 Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli 2... 82

4.4.3 Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli 3... 83

4.4.4 Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli 4... 84

4.4.5 Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli 5... 85

4.5 Uji Instrumen Penelitian... 86

4.5.1 Uji Validitas... 86

4.5.1.1 KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Awal... 86

4.5.1.2 Rotated Component Matrix Awal... 87

4.5.1.3 KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) Akhir... 88

4.5.1.4 Rotated Component Matrix Akhir... 89

4.5.2 Uji Reliabilitas... 90

4.5.2.1 Indikator Pertanyaan Citra Merek... 90

(9)

xii

Universitas Kristen Maranatha

4.6 Uji Asumsi Klasik... 92

4.6.1. Uji Normalitas... 92

4.6.2 Uji Outlier ... 93

4.7 Uji Regresi... 95

4.8 Uji Hipotesis... 97

4.9 Uji Koefisien Determinasi... 98

4.10 Analisis... ..99

BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan... 101

5.2 Saran... 102

5.3 Keterbatasan Penelitian... 103

Daftar Pusaka... xvii

(10)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 4P Dalam Bauran Pemasaran... 14

Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 43

Gambar 3 Rerangka Pemikiran... 44

(11)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Top Brand Index Ban Mobil... 6

Tabel II Market Share Ban Mobil... 6

Tabel III Studi Pendahuluan... 41

Tabel IV Operasional Variabel... 49

Tabel V Skala Ordinal... 52

Tabel VI Profile Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 60

Tabel VII Profile Responden Berdasarkan Usia... 61

Tabel VIII Profile Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan.... 62

Tabel IX Mudah Mengenali Logo Ban BRIDGESTONE... 63

Tabel X Bentuk Logo Ban BRIDGESTONE Dapat dengan Mudah Dikenal dan Diingat... 64

Tabel XI Warna dari Ban BRIDGESTONE Dapat dengan Mudah Dikenali dan Diingat... 65

Tabel XII Huruf yang Digunakan Dalam Penamaan Ban BRIDGESTONE Mudah Dikenali dan Diingat... 66

Tabel XIII Tag Line/Slogan dari Ban BRIDGESTONE Mudah Dikenali dan Diingat... 67

Tabel XIV Persepsi Konsumen pada Perusahaan Ban BRIDGESTONE di Benak Konsumen... 68

Tabel XV Kualitas Produk Ban BRIDGESTONE yang Ada di Benak Konsumen... 69

(12)

xv

Universitas Kristen Maranatha Tabel XVII Kemudahan Dalam Mendapatan Produk

Ban BRIDGESTONE yang Ada di Benak Konsumen... 71

Tabel XVIII Kepuasan yang Membuat Konsumen Menyukai

Produk Ban BRIDGESTONE... 72

Tabel XIX Gaya Hidup yang Membuat Konsumen Menyukai

Produk Ban BRIDGESTONE... 73

Tabel XX Daya Tahan Produk Ban BRIDGESTONE yang Membuat Konsumen Menyukai Produk Ban BRIDGESTONE... 74

Tabel XXI Pemahaman Produk Ban BRIDGESTONE yang Membuat Konsumen Menyukai Produk Ban BRIDGESTONE... 75

Tabel XXII Ketertarikan yang Membuat Konsumen Menyukai Produk Ban BRIDGESTONE... 76

Tabel XXIII Cakupan Penggunaan Produk Ban BRIDGESTONE... 77

Tabel XXIV Jenis Produk yang Menggunakan Ban BRIDGESTONE... 78

Tabel XXV Keunikan Merek yang Dimiliki Ban BRIDGESTONE... 79

Tabel XXVI Alternatif yang Ditawarkan Ban BRIDGESTONE

Bila Produknya Kosong... 80

Tabel XXVII Keunggulan yang Dimiliki Ban BRIDGESTONE

Daripada Produk Pesaing... 81

Tabel XXVIII Konsumen Dapat Melihat Contoh ban BRIDGESTONE

yang Cocok Buat Mobilnya Di PD.Selamet... 82

Tabel XXIX Tingkat Niat Untuk Membeli Keberagaman Produk

Ban BRIDGESTONE yang Ada Di PD.Selamet... 83

Tabel XXX Kompetitif Harga Ban BRIDGESTONE yang Ada

Di PD.Selamet... 84

Tabel XXXI Ukuran ( kecil, sedang, besar ) Dari Ban BRIDGESTONE

(13)

xvi

Universitas Kristen Maranatha Tabel XXXII Pilihan Merchandise Pelengkap atau Pengganti Dari ban

BRIDGESTONE yang Ditawarkan Di PD.Selamet... 86

Tabel XXXIII Hasil KMO Awal... 87

Tabel XXXIV Hasil Rotated Component Matrix Awal... 88

Tabel XXXV Hasil KMO Akhir... 89

Tabel XXXVI Hasil Rotated Component Matrix Akhir... 90

Tabel XXXVII Hasil Uji Reliabilitas Citra Merek (Reliability Statistic).... 91

Tabel XXXVIII Hasil Uji Reliabilitas Citra Merek (Item Total Statistic).... 91

Tabel XXXIX Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli (Reliability Statistic)... 92

Tabel XL Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli (Item Total Statistic)... 92

Tabel XLI Hasil Uji Normalitas... 93

Tabel XLII Hasil Uji Outlier ... 95

Tabel XLIII Hasil Uji Regresi (Anova)... 96

Tabel XLIV Hasil Uji Regresi (Coefficients)... 96

Tabel XLV Hasil Uji Hipotesis... 98

(14)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di dalam melakukan aktivitas untuk memuaskan konsumen, perusahaan menghadapi masalah baik internal maupun masalah eksternal, masalah eksternal dapat berupa kepuasaan konsumen, kebijakan pemerintah, dan kondisi ekonomi, sedangkan maslaah internal mencakup kemampuan perusahaan dalam merencanakan, mengelola, dan mengendalikan kualitas produk agar kepuasaan tercapai. Hal ini sesuai dengan dasar dari konsep pemasaran, dimana konsep pemasaran adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa memuaskan

kebutuhan dari pelanggan adalah hal yang sangat penting untuk

memperoleh sukses dalam usaha nya (Kotler).

Kebutuhan konsumen akan produk makin banyak, perusahaan yang bergerak di bidang produk menyebabkan persaingan antar perusahaan – perusahaan semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat tersebut maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas dari produk yang di hasilkan agar konsumen makin menyukai produk tersebut.

(15)

2 Universitas Kristen Maranatha Maksudnya, citra adalah keseluruhan persepsi atas obyek yang diformulasi oleh pengolahan informasi dari berbagai sumber dalam waktu yang lama. Setiap perusahaan berlomba-lomba menciptakan citra positif atas produk, layanan, nama perusahaan, dan merek, agar produk, layanan, nama perusahaan, dan merek dikenal dan diterima baik oleh pelanggan. Hal ini berarti pelanggan dapat memiliki citra produk, citra layanan, citra nama perusahaan, dan citra merek.

Keadaan ini membuat pembeli atau konsumen dapat dengan mudah memilih produk yang sesuai dengan seleranya. Baik atau tidaknya produk terutama dipengaruhi oleh persepsi konsumen. Dalam kondisi ini adalah tugas perusahaan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika citra merek suatu perusahaan tidak memenuhi kepuasan konsumen maka konsumen akan meninggalkan produk tersebut dan beralih ke produk lain yang dianggap mempunyai citra merek yang lebih baik dari produk sebelumnya yang biasa dipakai oleh konsumen.

Sekarang ini otomotif nasioal sedang bangkit walaupun perekonomian indonesia sedang tidak stabil. Dalam perkembangannya sebuah mobil membutuhkan ban mobil yang berkualitas dan nyaman ketika konsumen mengendarain mobilnya tersebut. Oleh karena itu sekang terjadi persaingan perusahaan ban mobil untuk menciptkan produk – produknya yang berkualitas dan nyaman bagi konsumen nya.

(16)

3 Universitas Kristen Maranatha membangun pabrik di Indonesia. Yang membuat pesaingan ban akan semakin sengit di Indonesia dan perusahaan akan terus meluncurkan produk-produk ban yang berkualitas dan bernilai tinggi dengan harga yang kompetitif. "Serbuan produsen ban asing akan membuat pasar ban semakin atraktif dan harga akan semakin kompetitif,".

Pasar ban Indonesia menjadi magnet perusahaan-perusahaan ban asing lantaran penjualan mobil Indonesia terus meningkat dan pertumbuhan industri otomotif Indonesia semakin besar. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo,2012), penjualan mobil Indonesia mencapai angka 894.164 unit pada tahun lalu.

Gaikindo menargetkan angka penjualan mobil tahun ini tembus satu juta unit. Saat ini PT. Gajah Tunggal menguasai pangsa pasar sekitar 26 persen setelah Bridgestone di urutan pertama dan Michelin di urutan kedua. Sementara itu,Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia mengatakan industri ban di Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan. Industri ban di Indonesia bisa mencapai angka 5% pada semester II ini. Kinerja industri ban tahun ini cukup terpengaruh dengan pasar ekspor Indonesia. Pasar ekspor ban Indonesia pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Walaupun begitu kinerja industri ban tahun ini cukup baik di tengah pasar ekspor yang menurun. Kinerja industri ban disebutnya tertolong oleh pasar domestik yang cukup baik. “Ini karena permintaan pasar dalam negeri cukup

baik,” katanya. Terlihat dari kinerja industri ban pada semester I lalu. Dia

(17)

4 Universitas Kristen Maranatha kami memprediksi industri ban pada semester lalu hanya 1 atau 2 % saja, tapi

ternyata bisa 4%,” (http://www.neraca.co.id).

Sekedar informasi, paling kurang tiga prinsipal ban dunia dan satu perusahaan gabungan lokal Indonesia berkomitmen segera melakukan investasi di Indonesia dengan total nilai 2,22 miliar dollar AS atau Rp 20,8 triliun pada semester pertama tahun ini.

Rincian investasi yang dikucurkan adalah dari Hankook Tire (Korea) yang memasuki tahap pertama membangun pabrik ban mobil di Cikarang dengan nilai US$ 353 juta. JK Tyres - prinsipal ban asal India - berniat mengakuisisi PT Mega Rubber di Jawa Tengah dengan aliran dana US$ 250 juta. Selanjutnya, Pirelli Tire SpA (Italia) bermitra dengan PT Astra International Tbk segera membangun pabrik ban sepeda motor senilai US$ 120 juta di Bekasi, Jawa Barat pada tahun ini. Tak ketinggalan, PT Karet Unggul Nusantara, perusahaan gabungan dari beberapa BUMN yakni PT Perkebunan Nusantara III (PT PN-III), PT PN-IX, PT PN-VII, PT PN-VIII dan PT PN-XII menyiapkan investasi US$ 400 juta untuk membangun pabrik ban sepeda motor berkapasitas 14 juta ban per tahun di Kawasan Industri Kujang, Cikampek, Jawa Barat. Kondisi tersebut adalah gambaran industri komponen Indonesia menyambut pertumbuhan industri dan bisnis otomotif nasional ke penjualan satu juta unit (http://www.neraca.co.id).

(18)

5 Universitas Kristen Maranatha mencapai 40% dari total produksi dua pabrinya di Bekasi dan Karawan Jawa Barat sebanyak 35.000 unit per hari.

"Produk Bridgestone diekspor ke sejumlah negara seperti Jepang, Amerika Serikat dan Asia Pasifik mencapai sekitar 40% dari total produksi dan sebagian besar 60% untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik Indonesia," katanya di Jakarta. Dia menjelaskan pihaknya akan meningkatkan produksi Bridgestone sesuai kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor yang diperkirakan terus meningkat pada tahun mendatang, baik untuk kebutuhan industri otomotif (original equipment) dan penggantian (replacement).

Menurut data Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) total ekspor ban kendaraan roda empat dari Indonesia cenderung meningkat dalam dua bulan ini pada Januari sebanyak 2,34 juta unit menjadi 2,57 unit pada Februari. Penaikan volume ekspor ban tersebut sesungguhnya belum memuaskan jika dibandingkan dengan realisasi bulan yang sama pada 2012 yaitu selama Januari sebanyak 2,63 juta unit dan mencapai 2,96 juta unit pada Februari.

(19)

6 Universitas Kristen Maranatha Menurutnya, pasar domestik berpotensi untuk terus meningkat karena konsumen semakin loyal terhadap ban Bridgestone karena telah memahami jaminan kualitas sehingga relatif tidak terpengaruh oleh maraknya ban impor yang harganya lebih murah (http://www.bisnis.com).

Dibawah ini adalah tabel Top Brand Index ban Mobil Tahun 2008-2010:

Tabel I

Tabel Top Brand Index Ban Mobil Tahun2008–2010

MEREK BAN TOP BRAND INDEX

2008 2009 2010

Di bawah ini adalah Tabel Market Share Ban Mobil tahun 2008-2010 : Tabel II

Market Share Ban Mobil Tahun2008-2010

MEREK BAN Market Share( %)

(20)

7 Universitas Kristen Maranatha Menurut Kotler (2000):

Minat merupakan suatu keinginan yang muncul dari dalam diri seseorang atau yang akan diberikan dari seseorang pencetus dalam keputusan pembelian, dimana orang tersebut yang pertama kali mengusulkan gagasan kepada orang lain untuk membeli sesuatu produk atau jasa.”

Pada awalnya masyarakat melakukan petukaran barang untuk memenuhi kebutuhan mereka, yakni dengan menukarkan barang milik pribadi dengan barang milik orang lain dengan syarat barang tersebut dapat memenuhi atau memuaskan kebutuhan satu sama lain. Zaman semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kemampuan berpikir masyarakat sehingga terciptalah uang sebagai alat pertukaran yang sah. Barang – barang pun dikemas dalam bentuk yang menarik untuk menarik perhatian pembeli dan dimunculkan nya merek dalam produk untuk mudah diingat.

Produk adalah elemen kunci dalam tawaran pasar (market offering). Produk yang beraneka ragam membuat konsumen sulit untuk membedakan produk yang satu dengan produk lainnya. Pemberian merek merupakan suatu solusi yang diambil oleh para produsen untuk membedakan produk mereka selain kuaitas dari produk tersebut.

(21)

8 Universitas Kristen Maranatha Berbicarakan tentang produk yang dihasilkan oleh perusahaan maka kita juga akan membicarakan tentang kualitas. Karena setiap produk yang dihasilkan seharusnya dipertimbangkan karena kualitas produk juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen agar terpuaskan. Hal ini disebabkan agar perusahaan memiliki daya saing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. Kualitas tidak hanya dapat dilihat atau dirasakan

saja. Menurut (Kotler,1997) mengemukakan bahwa “kualitas adalah

keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpegaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas produk elemen penting dari citra merek karena hal tersebut sesuai dengan konsep pemasaran yang ada dimana konsep ini menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan dari perusahaan adalah menjadi lebih efektif dari persaingan dalam mewujudkan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Selain tergantung pada merek juga biasanya konsumen juga dipengaruhi oleh kualitas dari produk yang akan digunakan atau dipakainya tersebut yang biasanya berhubungan dengan merek yang dikenal luas diseluruh negara maka dapat dipastikan bahwa kualitas dari produk tersebut tidak meragukan lagi. Walaupun biaya yang dikeluarkan oleh konsumen akan lebih besar dari merek pesaing yang mempunyai produk sama.

(22)

9 Universitas Kristen Maranatha rincinya untuk menemukan apa yang dibeli konsumen, dimana konsumen membelinya, bagaimana dan berapa banyak konsumen membelinya, kapan mereka membelinya, mengapa konsumen membelinya. Orang – orang pemasaran dapat mempelajari pembelian aktual konsumen, tetapi menyelidiki sebab – musabab perilaku membeli mereka tidaklah mudah. Karena jawabannya sering kali tersimpan dalam – dalam di kepala konsumen. Perusahaan yang benar – benar memahami bagaimana tanggapan konsumen atas sifat – sifat produk, harga, dan pendeketan iklan yang berbeda, memiliki keunggulan yang besar atas persaingan dari pesaingnya (Kotler & Armstrong, 2001)

Konsumen akan memilih merek yang menurut pemikiran konsumen baik. Merek juga berusaha mendapatkan Top Brand , artinya merek yang paling banyak dikenal dan paling banyak dipakai. Dengan karakteristik produk ban seperti paparan di atas, Bridgestone akan mendapatkan keuntungan ketika mereknya mendapatkan logo Top Brand , karena berdasarkan perilaku beli konsumen cenderung pasif. Artinya dalam membeli ban si konsumen tidak akan terlibat dalam mencari informasi tentang kriteria ban yang baik. Konsumen lebih mendasarkan pembelinya pada rekomendasi bengkel, ban OEM, dan hal-hal yang bisa meyakinkan dia seperti logo Top Brand.

(23)

10 Universitas Kristen Maranatha memilih mana yang mempunyai merek bagus dan kualitas yang bagus pula.

Menurut (Kotler, 1997) “kepuasan konsumen adalah perasaan sengan atau

kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antar kesannya terhadap kinerja atau hasil dari suatu produk dan harapan harapan”.

Konsumen akan membentuk gambaran atau kesan terhadap suatu produk, harga, perusahaan maupun terhadap merek apabila sesuai dengan harapan konsumen maka akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya yaitu keputusan pembelian. Keputusan puas atau tidak puasnya atas suatu merek akan mempengaruhi pembeli untuk membeli ulang produk yang pernah digunakan oleh konsumen, dengan membeli ulang maka diharapkan konsumen bisa menjadi pelanggan setia bagi perusahaan yang berarti akan meningkatkan volume penjualan untuk itu perusahaan harus memperhatikan berbagai faktor yang terdapat dilingkungan pemasaran.

Berdasakan uraian tersebut diatas tentang pentingnya persepsi citra merek dalam mempengaruhi minat beli konsumen, maka terdorong untuk meneliti citra merek ban BRIDGESTONE. Ada pun judul skripsi yang diajukan adalah “Pengaruh Citra Merek Ban Bridgestone Terhadap Minat Beli Konsumen ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang dapat diambil dari penelitian yang hendak dilakukan adalah:

(24)

11 Universitas Kristen Maranatha 2. Apakah citra merek Ban Bridgestone mempengaruhi konsumen

dalam keputusan pembelian?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasikan, maka tujuan yang hendak dicapai peneliti adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai citra merek Ban Bridgestone.

2. Untuk mengetahui apakah citra merek ban Bridgstone mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Untuk memberikan tambahan wawasan terhadap ilmu manajemen pemasaran mengenai pengaruh citra merek (brand image) terhadap minat beli konsumen sehingga dapat menambah pengetahuan maupun informasi bagi penulis maupun pembaca.

2. Kegunaan Praktis

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh citra merek (brand

image) terhadap produk sehingga dapat dijadikan pengetahuan dalam

(25)

101 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dengan cara survey pada konsumen dengan memberikan kuesioner dan setelah diolah mengenai pengaruh citra merek ban BRIDGESTONE terhadap minat beli konsumen, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan persepsi konsumen mengenai citra merek ban BRIDGESTONE ??

Berdasarkan hasil penelitian yang ada di bab 4 persepsi konsumen mengenai cirta merek ban BRIDGESTONE cukup bagus. Karena konsumen sebagia besar mengetahui tentang BRIDGESTONE. % Dan, selain memiliki harga kompetitif dengan produk pesaing yang serupa dan cukup lengkap dalam menyediakan barang-barang yang dijual, konsumen memiliki persepsi bahwa ban BRIDGESTONE memiliki ukuran yang pas dengan mobil konsumennya, sehingga hal ini memungkinkan bagi konsumen untuk menarik minatnya untuk datang berkunjung atau berbelanja di PD.Selamet dengan produk BRIDGESTONE

(26)

102 Universitas Kristen Maranatha Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa citra merek ban BRIDGESTONE berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Dengan persentasi 0.51%.

5.2 Saran

Saran-saran yang diajukan sebagai bahan pertimbangan oleh peneliti pada perusahan ban BRIGDESTONE, adalah::

1. Citra Merek yang telah dimiliki oleh ban BRIGDESTONE selama ini dikenal baik bagi para konsumen, tampak jelas dari seluruh sub variabel citra merek, yaitu recognition, reputation,

affinity, dan domain. Dapat dilihat dari hasil yang telah diteliti

(27)

103 Universitas Kristen Maranatha dari pada produk pesaing, selain dari hal keunikan ban BRIGDESTONE juga harus menyiapkan alternatif produk lain yang cocok dengan pilihan konsumen bila terjadi kekosongan dalam produk yang diinginkan konsumen itu kosong, dan juga ban BRIGDESTONE harus meningkatkan keunggulan dari produk nya agar konsumen semakin menyukainnya.

Dengan ini diharapkan bagi pihak perusahaan dapat mampu untuk mempertahankan citra merek yang telah terbentuk selama ini, karena lebih sulit mempertahankan dari pada memperolehnya apalagi sekarang telah banyak bermunculan kompetitor-kompetitor baru baik itu dari perusahaan yang sudah lama bersaing maupun perusahaan baru

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih memiliki keterbatasan-keterbatasan. Adanya keterbatasan ini, diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk penelitian yang akan datang. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini hanya dilakukan dengan pengambilan sample responden yang pernah berkunjung atau berbelanja di PD.selamet untuk produk ban BRIGDESTONE.

2. Penelitian ini tidak langsung tepat sasaran dikarenakan pengendara mobil itu merupakan sopir dari pemilik mobil yang disuruh untuk menganti ban nya.

(28)

104 Universitas Kristen Maranatha penelitian lebih lanjut dapat mengembangkan lebih dalam, menambahkan variabel-variabel lain atau faktor lain yang mempengaruhi terhadap minat beli konsumen.

4. Untuk penelitian lebih lanjut ruang lingkup penelitian dapat di maksimalkan dan pemilihan responden dapat diperluas.

5. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey menggunakan kuesioner.

(29)

Xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. A. (1991). Managing Brand Equity: Capitalizing on The value of a

Brand Name, New York: The Free Press.

Assael, Henry. (1992). Consumer Behavior and Marketing Action. PWS-KENT Publishing Company.

Berman, B., Joel R. Evans. (2001). Edisi 8, Retail Management: A Strategic

Approach. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Dharmmesta, DH dan Handiko T, Hani (2000). Edisi pertama, cetakan ketiga. “Manajemen pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen”. Yogyakarta :

BPFE.

Hair,J.F.Jr., Anderson, R.E.,Tatham,R.L., and Black, W.C. (1998), Multivariate

Data Analysis, 5th ed, New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Hendry. (2013), Skripsi “PENGARUH CITRA MEREK MINIMARKET

INDOMARET TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI

BANDUNG”.

Jogiyanto. (2004). Edisi Pertama “Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalam”. Yogyakarta Penerbit :BPFE-Yogyakarta

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran Edisi Kesebelas Jilid Kesatu. Jakarta : PT.Indeks Gramedia.

Kotler, Phillip dan Gary Amrstrong (2003). “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, Jilid 1

dan 2. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Phillip (2003). 11th Edition. “Marketing Management”, Jilid 1 dan 2. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philp and Gary Amstrong. 1997. Principle of Marketing. Sevent Edition. Prentice Hall, Inc., New Yersey.

Kotler, Philip., Lane, Kevin. (2007). Manajemen Pemasaran, Edisi Keduabelas

Jilid Kesatu. Jakarta : PT.Indeks Gramedia.

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran Edisi Millenium Jilid Kedua. Jakarta : PT Prenhalindo.

Simamora, Bilson (2003). Cetakan Kedua. “Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Simamora, Bilson (2004). Cetakan Kedua. “Panduan Riset Perilaku konsumen”.

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(30)

xviii Universitas Kristen Maranatha Tjiptono, Fandi (2000). Edisi ke-2. “Strategi Pemasaran”. Yogyakarta: Penerbit

Gambar

Tabel I Tabel Top Brand Index Ban Mobil

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk interaksi sosial menjadi kebutuhan utama dalam menjalani kehidupan bermasyarakat secara damai yaitu dalam bentuk sosial seperti kerja sama dan akomodasi

Indonesia telah meratifikasi Konvensi Jenewa 1949 tanpa reservasi apapun melalui Undang- undang Republik Indonesia (RI) Nomor 59 Tahun 1958, namun, untuk dapat

Dari hasil kesimpulan ke empat tipe kepribadian diatas peserta didik yang mempunyai tipe kepribadian berbeda mempunyai kelemahan metakognisi yang berbeda pula

(2) Makna novel Kadurakan Ing Kidul Dringu ing antarane, ana sejarah Diplomasi- Prejanjen Indonesia, perjuwangan fisik kang sarwa rekasa, pakumpulan mujudake

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dengan melalui surat ini Kami mohon kiranya Kepada Bapak Bupati Bandung Barat berdasarkan pertimbangan tersebut maka Kami

results-oriented accountability, drawing on lessons learned while teaching a seminar on accountability and highlighting the development of accountability policy in North Carolina..

Pada bulan Januari 2017 Nilai Tukar Petani untuk sub sektor perkebunan rakyat (NTPR) terjadi penurunan sebesar (1,54 persen), hal ini disebabkan karena indeks yang diterima

Penurunan nilai wajar dibawah harga perolehan yang signifikan dan berkepanjangan, kesulitan keuangan signifikan penerbit obligasi atau obligor dan hilangnya pasar jual-beli