PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA
KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30°
DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT
SUDU JALAN
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
ANDI SUSANTO
NIM : D200 080 087
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA
KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30° DENGAN
VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN
Andi Susanto, Sartono Putro, Nur Aklis Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A.Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura. Email : andix7@yahoo.com
ABSTRAKSI
Turbin Kaplan adalah turbin yang menggunakan air sebagai fluida kerjanya. Prinsip kerja turbin Kaplan adalah memanfaatkan semaksimal mungkin energi air yang dapat ditangkap oleh peralatan utamanya yaitu roda jalan yang digunakan untuk memutar generator. Dalam rancang bangun Turbin Kaplan hal perlu diperhatikan adalah besar kecilnya debit air serta ketinggian air jatuh. Tujuan Penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan desain turbin Kaplan dengan sudut sudu pengarah 30° dan variasi sudut sudu jalan.
Pengujian turbin Kaplan ini mengacu pada data pengukuran yang diperoleh dari survey aliran air di Waduk Lalung, Kabupaten Karanganyar dengan ketinggian (H) 4m, Debit air (Q) 0,135 m3/s, sudut sudu pengarah 30°, diameter luar turbin (Dl) = 30 cm, diameter pada leher poros turbin (Dn) = 13 cm, dan diameter tengah turbin (Dm) = 21,5 cm dengan variasi perubahan debit air dan sudut sudu jalan.
Dari pengujian turbin Kaplan diperoleh hasil putaran turbin tertinggi berada pada sudut sudu jalan 45° dengan putaran 485,3 rpm dan debit 132 dm3/s. Hal ini dikarenakan luas permukaan baling-baling yang menerima aliran air maksimal sehingga tekanan air yang mengenai roda jalan juga maksimal dan menyebabkan putaran turbin bertambah.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Energi listrik merupakan energi yang mempunyai peranan penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat memprihatinkan apalagi sumber migas yang terdapat di bumi sangat terbatas, dan pada suatu saat akan habis. Oleh karena itu berbagai penelitian dilakukan untuk menemukan sumber energi di luar migas, sebagai sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.
Sumber energi alternatif yang dimiliki Indonesia antara lain energi panas bumi dengan total potensi sebesar 19.658 MW, tenaga mikrohidro
memiliki total potensi 75.000 MW, sedangkan yang saat ini termanfaatkan baru sekitar 34.000 MW. Untuk energi angin, memiliki potensi sebesar 9.286 MW (www.energi.lipi.go.id). Sedangkan menurut data dari Pusdatin ESDM tahun 2009 sumber energi yang digunakan di Indonesia yaitu Batubara 25.10%, Minyak 50.90%, Gas 20.0%, Air 2.80% dan Panas Bumi 1.20%.
Keberadaan wilayah Indonesia yang memiliki sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan merupakan tantangan bagi kita untuk melakukan penelitian agar memperoleh sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat khususnya energi listrik. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan adalah Turbin air.
Turbin air adalah alat yang merubah energi aliran menjadi energi mekanik poros. Pemilihan jenis turbin yang sesuai untuk suatu pembangkit tenaga mikro hidro tergantung pada karakteristik aliran yaitu tinggi jatuh dan debit aliran yang tersedia serta kecepatan turbin. Mikrohidro
keunggulan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, yaitu tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Mengingat masih besarnya potensi tenaga air yang belum termanfaatkan, maka saat ini rekayasa mikrohidro
masih sangat dibutuhkan khususnya dalam pemanfaatan potensi pembangkit tenaga listrik.
Turbin Air dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya dan bila mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan dalam pengoperasian Turbin air tersebut. Dalam hal ini perhitungan debit air yang akan dialirkan melalui pintu air untuk menggerakkan turbin sebagai penggerak sumber listrik merupakan suatu keharusan untuk dimiliki sehingga kontrol air dapat dilakukan dengan baik. Mengingat masih besarnya potensi tenaga air yang belum termanfaatkan, maka saat ini rekayasa mikro hidro sangat dibutuhkan khususnya dalam pemanfaatan potensi pembangkit tenaga listrik.
Sudu jalan pada turbin Kaplan berfungsi sebagai penggerak poros turbin yang dihubungkan dengan generator. Sudu jalan pada turbin Kaplan berbentuk baling-baling yang memiliki belokan sangat sedikit yang digunakan untuk mendapatkan gaya putar yang menghasilkan torsi pada poros turbin.
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Untuk mendapatkan desain dan kontruksi Turbin Kaplan pada ketinggian (H) 4 m debit (Q) 0.135 m3/s.
2. Untuk mendapatkan putaran turbin Kaplan yang dihasilkan dengan variasi debit dan sudut sudu jalan.
Tinjauan Pustaka
pula luas penampang saluran yang dilalui air, dan dengan demikian kecepatan putar turbin bisa dipilih atau ditentukan lebih tinggi. Pada awalnya turbin ini menggunakan roda baling-baling dengan sudu-sudu tetap yang dituang dan cocok untuk pusat tenaga air yang dibangun di sungai. Oleh Prof. Kaplan turbin baling-baling dikembangkan sehingga sudu jalan tersebut dapat diputar didalam leher poros. Dengan demikian sudut sudu dapat diatur sesuai dengan kondisi operasi turbin saat itu.
Fajri, (2011) menjelaskan dalam penelitian Rancang bangun dan Pengujian turbin kaplan pada ketinggian (H) 4 m debit (Q) 0,025 m3/s dengan variasi sudut sudu rotor 20º dan sudut sudu stator 25º, 30º, 45º menghasilkan kesimpulan bahwa putaran tertinggi yang dihasilkan oleh Turbin Kaplan ini ada pada putaran 602,2 rpm yaitu pada sudu stator 25o dari ketiga variasi sudut stator 25o, 30o, 45o dengan debit 24,1 dm3/s. Putaran terendah yang dihasilkan oleh Turbin Kaplan ini, ada pada putaran 104 rpm yaitu pada sudu stator 25o dari ketiga variasi sudut stator 25o, 30o, 45o dengan debit 20,1 dm3/s.
Herlambang, (2010) menjelaskan dalam penelitian Unjuk kerja turbin air mikro aliran silang terhadap variasi sudut sudu jalan (runner) pada debit konstan untuk PLTMH menghasilkan kesimpulan pada sudut
sudu 25o, menghasilkan putaran turbin 865 rpm, sudut sudu 30o 824 rpm,
sudut sudu 35o 871 rpm, sudut sudu 40o 858 rpm, dengan debit air (Q)
0,00423 m3/dt, dan ketinggian (H) 19,612 m.
METODE PENELITIAN
ketinggian (Head) = 4 meter.dengan mengambil harga kecepatan putar turbin yang direncanakan adalah = 700 rpm dan daya turbin = 5000 Watt. Diagram Alir Penelitian
Pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pastikan instalasi terpasang dengan benar.
2. Pastikan tinggi jatuh air (head) dan debit air yang tersedia telah sesuai dengan perencanaan.
3. Pastikan pipa terpasang untuk mengisi bak turbin dari air terjun. 4. Pastikan tidak ada kebocoran pada instalasi percobaan.
5. Pastikan sudut sudu pengarah tetap yaitu 30°. 6. Pastikan debit air yang masuk konstan.
8. Pengolahan data diawali dengan menghitung debit aliran air yang mengalir pada turbin.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan hasil seperti dibawah: Spesifikasi Turbin Kaplan
Diameter luar = 300 mm Diameter tengah = 215 mm Diameter leher poros = 130 mm Tinggi turbin = 1200 mm Tinggi sudu pengarah = 65 mm Panjang sudu pengarah = 80 mm Diameter sudu pengarah = 450 mm
Dari hasil spesifikasi diatas maka turbin Kaplan dapat di desain dan dibuat seperti gambar di bawah :
Gambar 1. Roda jalan
Gambar 3. Instalasi turbin
Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil pada tabel dibawah : Tabel Data hasil pengujian turbin Kaplan
No Debit air
(dm3/s) Sudut sudu jalan
Putaran turbin
(rpm)
1 Bukaan 1
15° 220,4
25° 270,5
35° 307,7
45° 347,4
55° 315,4
2 Bukaan 2
15° 278,3
25° 324,1
35° 358,4
45° 393,3
55° 369,6
3 Bukaan 3
15° 335,3
25° 379,2
35° 405,6
45° 435,5
0
Bukaan 1 Bukaan 2 Bukaan 3 Bukaan 4
4 Bukaan 4
Dari hasil pengujian diatas dapat dibuat grafik seperti dibawah :
Grafik hubungan putaran turbin dan sudut sudu jalan dengan variasi perubahan debit air (Q).
aliran air semakin kecil sehingga debit air yang mengenai permukaan baling-baling semakin sedikit. Hal inilah yang menyebakan semakin turunnya putaran turbin yang dihasilkan.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengujian turbin Kaplan dengan sudut sudu pengarah 30 °dan variasi sudut sudu jalan yaitu 15°, 25°, 35°, 45°, 55° adalah sebagai berikut :
1. Dari hasil perancangan turbin Kaplan didapatkan diameter luar sudu turbin 0,300 m, diameter tengah sudu turbin 0,215 m, diameter leher poros sudu turbin 0,130 m.
2. Perubahan debit air mempengaruhi terhadap putaran turbin yang dihasilkan. Dari semua variasi perubahan debit yang dilakukan putaran turbin maksimal yang dihasilkan berada pada bukaan 4 dan sudut maksimal yang menghasilkan putaran tertinggi berada pada sudut 45°. Putaran tertinggi yang dihasilkan pada sudut 45° adalah 485,3 rpm pada bukaan 4 dan putaran terendah 347,4 rpm pada bukaan 1.
SARAN
Dari hasil pengujian dan analisa pengujian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dapat diberikan suatu saran untuk penelitian selanjutnya. Saran-saran tersebut diantaranya adalah :
1. Untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan menggunakan bahan alumunium ataupun teknik pengecoran dalam pembuatan sudu jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Wiranto., 1997, Penggerak Mula Turbin, ITB Bandung
Dietzel, Fritz. 1996, Turbin, Pompa dan Kompresor, Erlangga, Jakarta.
Fajri, Ibnu. (2011) Rancang Bangun dan Pengujian Turbin Kaplan pada Ketinggian 4 meter debit 0,025 m3/s dengan Variasi Sudut Sudu
Rotor 200 dan Sudut Sudu Stator 250, 300, 450. Perpustakaan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Herlambang, Yusuf D. (2010) Unjuk Kerja Turbin Air Mikro Aliran Silang Terhadap Variasi Sudut Sudu Jalan (Runner) Pada Debit
Konstan Untuk PLTMH. isjd.pdii.lipi.go.Id/admin/ jurnal/51095764.pdf.
Diakses 3 Januari 2013 pada pukul 16.16 WIB
http://202.90.195.156/bsesmk/smk12%20TeknikMesinIndustri%20Suny oto.pdf Diakses 9 Desember 2012 pada pukul 20.15 WIB
http://rahmanta13.wordpress.com/2011/05/20/turbin-air/ Diakses 14 Desember 2012 pada pukul 13.45 WIB