• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) | Ogan Komering Ulu Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) | Ogan Komering Ulu Timur"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas berkat rahmat-Nya, penyusunan Laporan Akunttabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupate n OKU TIMUR Tahun 2015 dapat diselesaikan.

Laporan ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban Bapedalda Kepada Bupati OKU TIMUR sebagai Kepala Daerah dan masyarakat Kabupaten OKU TIMUR pada umumnya. Laporan ini merupakan evaluasi pencapaian kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 sehingga dari laporan ini dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun-yahun yang akan datang. Selain itu laporan ini dibuat untuk memenuhi amanat yang diberikan pemerintah melalui Instruksi Presiden nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Kami menyadari bahwa disana sini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penyusunan dan penulisan laporan ini. Oleh karena itu, saran, masukan, tanggapan serta kritik membangun untuk penyempurnaan laporan ini sangat kami butuhkan.

Kepada tim penyusun dan pihak –pihak yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan ini kami ucapkan terima kasih. Semoga dengan adanya laporan ini akan memberikan manfaat dalam upaya peningkatan kinerja maupun upaya pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten OKU TIMUR yang kita cintai.

Martapura, Pebruari 2016

Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR,

Ir.Hj.Zainoni Zainal, Dipl.Ing, M.Si Pembina Utama Muda

(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh BAPEDALDA melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kinerja ini ditetapkan rencana kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja tahunan ini dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.

Rencana Kinerja kegiatan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR merupakan bentuk laporan tolok ukur sebagai barometer terhadap tingkat keberhasilan pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada akhir tahun anggaran 2015

Dari pernyataan misi maka dapat ditetapkan tujuan strategis dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR sebagai berikut :

1. Internalisasi wawasan lingkungan hidup dalam penyusunan program pembangunan diseluruh sektor

2. Pembinaan masyarakat melalui penyuluhan dan pendidikan

3. Meningkatkan disiplin dan kepatuhan dunia usaha dalam melakukan pengelolaan lingkungan dan penerapan AMDAL

4. Melestarikan ketersediaan, daya dukung dan daya tampung sumber daya alam dan lingkungan hidup.

(4)

Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja seluruh unit kerja BAPEDALDA

Berdasarkan hasil evaluasi realisasi capaian kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah kabupaten OKU TIMUR tahun 2015 menunjukkan hasil yang cukup . Walaupun masih terdapat kendala kendala yang berpotensi mengurangi keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran tersebut, diantaranya :

1. Masih minimnya dana sebagai barometer dan indikator dalm pelaksanaan program yang diamanatkan kebijakan Kementrian Lingkungan Hidup;

2. Belum optimalnya realisasi kegiatan sesuai dengan Permendagri nomor 13 tahun 2006 sehingga masih banyak program unggulan yang belum bisa terlaksana;

3. Belum sejalannya antara rencana kerja yang di usulkan dengan realisasi pelaksanaan renja pada tahun selanjutnya;

4. Masih terdapat sebagian kecil masyarakat dan dunia usaha yang secara sadar dan peduli terhadap pengelolaan lingungan;

5. Masih minimnya sarana dan prasarana pendukung untuk mengoptimalkan pengelolaan lingkungan.

Dari kendala dan permasalahan diatas perlu dilakukan langkah- langkah antisipasif untuk menanggulangi kendala yang mungkin terjadi pada tahun mendatang, seperti :

1. Mencari sumber-sumber dana baru baik dari propinsi maupun pusa agar tidak tergantung dengan kondisi keuangan APBD;

(5)

3. Menyusun rencana sistematis dan memberikan argument yang dapat diterima oleh pengambil kebijakan terhadap rencana kerja tahun mendatang sehingga rencana kerja tersebut dapat sejalan dengan pelaksanaan pada tahun selanjutnya;

4. Berupaya melakukan sosialisasi, penyuluhan dan penyampaian informasi –informasi tentang upaya menjaga dan melestarikan lingkungan terhadap komponen masyarakat dan dunia usaha;

(6)

DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF... i

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... v

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang... 1

2. Maksud dan Tujuan... 3

3. Gambaran Pelayanan Bapedalda... 4

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1. Rencana Strategis... ... 16

A. Visi... 16

B. Misi... 16

C. Tujuan... 17

D. Sasaran... 19

E. Strategi... 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Metode Pengukuran Kinerja... 38

B. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja... 39

C. Akuntabilitas Keuangan... 42

D. Aspek Pendukung Lainnya... 43

E. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Lalu... 45

BAB IV PENUTUP... 48

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Undang –Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup memberi kewenangan yang sangat luas kepada pemerintah daerah dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah masing-masing.

Kegiatan pembangunan membutuhkan sumber daya alam yang semakin meningkat mengandung resiko terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Kondisi demikian dapat mengakibatkan daya dukung, daya tampung dan produktivitas lingkungan hidup menurun yang pada akhirnya akan menimbulkan beban sosial. Oleh karena itu, lingkungan hidup harus dilindungi dan dikelola dengan baik berdasarkan azas tanggung jawab, berkelanjutan dan azas keadilan. Selain itu, pengelolaan lingkungan hidup harus dapat memberikan kemanfaatan ekonomi, sosial, dan budaya berdasarkan prinsip kehati-hatian, demokrasi lingkungan, desentralisasi, serta pengakuan dan penghargaan terhadap kearifan lokal dan kearifan lingkungan

(8)

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, berhasil guna bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya pengembangan tersebut sejalan dengan dan didasarkan pada TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, dan Undang-undanga Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Dalam pasal 3 Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum Penyelenggaraan Negara meliputi asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

(9)

2. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN

Maksud penyusunan laporan ini adalah sebagailaporan kinerja tahunan yang berisi tanggung jawab kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan /sasaran strategis instansi. Adapun LAKIP ini berisis ikhtisar sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan diman pencapain sasaran yang dimaksud sekurang-kurangnya menyajikan informasi tentang :

 Pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

 Realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi;  Evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja;

 Pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan;

 Penjelasan informasi pencapaian sasaran berorientasi outcome. Sedangkan tujuan disusunnya laporan tahunan ini adalah untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan tugas dan kegiatan guna mempertanggungjawabkan atas kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan pada tahun berikutnya.

2.1 FORMAT PENULISAN

Sistematika penulisan Rencana Startegis Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Berisikan uraian gambaran SKPD, struktur organisasi & tugas pokok dan fungsi, maksud & tujuan dan sistematika penulisan .

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

(10)

Bab III Akuntabilitas Kinerja SKPD

Berisikan analisi capaian kinerja, akuntabilitas keuangan, aspek pendukung dan tindak lanjut Hasil Evaluasi Tahun Lalu.

Bab IV Penutup

Memuat simpulan capaian kinerja, permasalahan dan pemecahan masalah yang ada.

3. GAMBARAN PELAYANAN BAPEDALDA

3.1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten OKU TIMUR, maka struktur organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR, terdiri dari :

1. Kepala Badan; 2. Sekretariat;

2.1. Sub Bagian umum dan Perlengkapan 2.2.Sub Bagian Kepegawaian dan Keuangan 3. Bidang Pengawasan dan pengendalian

3.1.Sub Bidang AMDAL, Perizinan dan Pengendalian Pembuangan Limbah

3.2. Sub Bidang Pengawasan, Pengembangan Kapasitas dan Pencemaran Lingkungan

4. Bidang Pemantauan dan Pemulihan;

4.1. Sub Bidang Penyuluhan dan Hukum

4.2.Sub Bidang Pemantauan dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan

5. Bidang Perencanaan dan Program;

5.1.Sub Bidang Perencanaan dan Program

(11)

6. Unit Pelaksanaan Teknis Daerah; 7. Kelompok Jabatan Fungsional

Adalah staf penunjang Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah untuk melaksanakan tugas-tugas/kegiatan yang bersifat fungsional.

3.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut Badan pengendalian Dampak Lingkungan Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Dampak Lingkungan di Kabupaten OKU TIMUR;

2. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah kabupaten dibidang pengelolaan lingkungan hidup daerah.

Secara rinci Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut :

1. Kepala Badan

Tugas : membantu bupati dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan Kabupaten di bidang Lingkungan Hidup di Kabupaten.

Uraian Tugas:

a. Penetapan standar pengelolaan lingkungan hidup yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup; b. Penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang

Lingkungan Hidup;

(12)

d. Pengawasan dan pembinaan terhadap sumber-sumber dan/atau kegiatan-kegiatan pencemar perusak lingkungan;

e. Pengawasan dan pembinaan pelaksanaan penerapan dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL dan SPPL)

f. Pelaksanaan konservasi sumber daya alam dan keragaman hayati:

g. Penyediaan data dasar dan informasi lingkungan; h. Pembinaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

hidup;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan bupati.

2. Sekretariat

Tugas : Membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pembinaan administrasi yaitu meliputi pembinaan ketatausahaan, kerumahtanggaan, umum dan perlengkapan, kepegawaian, program dan keuangan, serta pemberian pelayanan teknis dan administrasi Kepala Badan dan semua unsur di lingkungan Badan Lingkungan Hidup.

Uraian Tugas :

a. Penyusunan program kerja, penyediaan data dasar dan informasi lingkungan Badan Lingkungan Hidup; b. Pembinaan adminstrasi dalam arti melakukan urusan

ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan dan keuangan;

c. Pelaksanaan proses administrasi dalam rangka pengawasan dokumentasi dan pelaporan;

(13)

2.1. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan Tugas :

a. Menyiapkan bahan dan melaksanakan administrasi, ketatausahaan, perlengkapan kantor dan kerumahtanggaan;

b. Mengevaluasi, menyajikan dan melaporkan data ketatausahaan, perlengkapan kantor dan kerumahtanggaan;

c. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan termasuk penataan lingkungan kantor;

d. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas;

e. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian, inventarisasi dan penghapusan perlengkapan kantor;

f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

2.2. Sub Bidang Kepegawaian dan Keuangan Tugas :

a. Menyiapkan bahan, mengidentifikasi dan merumuskan rencana/program pembangunan Badan Lingkungan Hidup;

b. Menyiapkan bahan, mengumpulkan dan menyusun rencana anggaran pembangunan Badan lingkungan Hidup;

(14)

d. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai, termasuk kegiatan olahraga;

e. Melaksanakan pengurusan pegawai meliputi pendidikan/pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional, serta pemberian penghargaan;

f. Mempersiapkan pengusulan jabatan struktural serta fungsional dalam rangka promosi dan rotasi jabatan; g. Menyusun dan melaksanakan peningkatan Sumber

Daya Manusia;

h. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan kepegawaian;

i. Menyiapkan dan penata laksanaan keuangan;

j. Menghimpun dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan;

k. Melaksanakan pengelolaan keuangan meliputi laporan bulanan, triwulan, dan tahunan termasuk pengelolaan gaji pegawai;

l. Melaksankan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;

m. Mengevaluasi program kerja dan menyusun laporan bulanan, triwulan, dan tahunan;

n. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

(15)

3. Perencanaan dan Program

Tugas : Melaksanakan penyiapan rencana dan program penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijaksanaan teknis Badan Lingkungan Hidup, melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan dalam lingkup tugasnya.

Fungsi :

a. Penyiapan rencana dan program, bahan perumusan dan penjabaran kebijaksanaan teknis lingkungan hidup;

b. Penyiapan bahan Pembinaan terhadap Pengembangan organisasi, Pengadministrasian dan konsultasi hukum sesuai dengan peraturan perundang –undangan tentang lingkungan hidup;

c. Penyiapan rencana dan program, proses bahan perumusan dan penjabaran kebijaksanaan tentang lingkungan hidup;

d. Penyiapan baikPembinaan terhadap unit pelayanan teknis daerah Bidang Perencanaan dan Program

e. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang Perencanaan dan Program sebagai Pertanggungjawaban;

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; g. Pemberian saran dan pendapat kepada Kepala Badan; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Badan.

3.1. Sub Bagian Perencanaan dan Program Tugas :

(16)

b. Menyiapkan bahan pembinaan terhadpa pengembangan organisasi, pengadministrasian dan konsultasi hukum sesuai dengan peraturan perundang –undangan bidang lingkungan hidup;

c. Menyiapkan rencana dan program serta proses bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis bidang lingkungan hidup;

d. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban;

e. Menyiapkan rencana dan program serta proses bahan perumusan dan kebijaksanaan teknis bidang lingkungan hidup;

f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan tugasnya;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

3.2. Sub Bagian Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Tugas :

a. Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan kebijakan bidang lingkungan hidup; b. Melakukan monitoring dan pemantauan terhadap

pelaksanaan program kegiatan bidang lingkungan hidup;

c. Menyusun laporan hasil monitoring dan pemantauan terhadap program dan kegiatan;

d. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban;

(17)

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

4. Bidang Pengawasan dan Pengendalian

Tugas : Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan, penerapan pelaksanaan dokumen lingkungan hidup dan pembinaan perizinan pembuangan limbah. Fungsi :

a. Pengawasan dan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah;

b. Pengawasandan pengendalian penerapan AMDAL, UKL/UPL dan SPPL;

c. Pengawasan dan pengendalian perizinan pembuangan limbah;

d. Pemberian saran dan pendapat kepada Kepala Badan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Badan.

4.1. Sub Bidang AMDAL, Perizinan dan Pengendalian Pembuangan Limbah

Tugas :

a. Pengawasan dan pengendalian penerapan dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL dan SPPL) b. Mengkoordinir kegiatan penilaian dokumen AMDAL

dan operasional sekretariat komisi AMDAL;

c. Melakukan pembinaan dalam penertiban perizinan pembuangan limbah industri serta melakukan pengawasan pengendalian kegiatan tersebut;

(18)

e. Memberikan rekomendasi dalam penerbitan perizinan ekploitasi sumber daya alam, hutan/perkebunan bahan galian tambang dan sumber daya alam lainnya serta melakukan pengawsan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan tersebut;

f. Melaksanakan pemantauan (monitoring) pelaksanaan dokumen Linkungan Hidup (AMDAL, UKL/UPL dan SPPL);

g. Meangatur penerapan sanksi bagi pelanggaran baku mutu dan ketentuan dalam dokumen AMDAL< UKL/UPL, dan SPPL;

h. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan tugasnya;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

4.2. Sub Bidang Pengawsan, Pengembangan Kapasitas dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Tugas :

a. Melakukan pembinaan dalam penanganan dan pengendalian limbah B3 serta melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan tersebut; b. Melaksanakan pembinaan, pengawsan dan

pengendalian dalam pengolahan limbah domestik; c. Melaksankan program pemeringkatan (Proper) kinerja

kegiatan/usaha dalam pengendalian dampak lingkungan;

d. Meneraplan konsep produk bersih (clean production) e. Mengkoordnir pelaksanaan program langit biru;

(19)

5. Bidang Pemantauan dan Pemulihan

Tugas : Melaksanakan pemantauan dan pemulihan kerusakan lingkungan serta melakukan kegiatan pembinaan masyarakat melalui penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan.

Fungsi :

a. Pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan b. Pelaksanaan pemulihan kualitas lingkungan;

c. Pelaksanaan dan evaluasi pengendalian dampak lingkungan, pemantaun dan pemulihan kualitas lingkungan;

d. Pembinaan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala badan.

5.1. Sub Bidang Penyuluhan dan Hukum Tugas :

a. Melakukan pembinaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan untuk meningkatkan/ menumbuh kembangkan kesadaran, kepedulian, dan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat;

b. Mendorong dan menumbuhkembangkan kemandirian, keberdayaan, dan kepeloporan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial terhadap kegiatan perusakan lingkungan hidup;

c. Mengkoordinir pelaksanaan program KALPATARU; d. Menyediakan sarana dan prasarana penyuluhan; e. Mengkoordinir pelaksanaan lomba-lomba dibidang

(20)

f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan tugasnya;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

5.2. Sub Bidang Pemantauan dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan

Tugas :

a. Identifikasi dan inventarisasi kawasan rawan dampak; b. Mengatur dan melaksanakan upaya pemulihan

kualitas lingkungan pada areal lahan kritis bekas erosi, kebakaran hutan dan tanah longsor;

c. Mengatur dan melaksanakan upaya pemulihan kualitas lingkungan pada areal bekas penambangan bahan galian;

d. Mengkoordinir perencanaan dan pelaksanaan penghijauan pada Raung Terbuka Hijau (RTH) perkotaan dan pembuatan hutan kota;

e. Mengkoordinir pelaksanaan program satu juta pohon; f. Mengkoordinir pelaksanaan program bangun paraja

dan Adipura;

g. Mengatur dan menetapkan kawasan yang berfungsi lindung dan kawasan penyangga;

h. Mengatur tentang pengamanan dan pelestarian sumber daya air (danau, waduk, sungai, situ, mata air dan lain-lain);

i. Mengatur dan melaksanakan konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati;

(21)

k. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan tugasnya;

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

6. Unit Pelaksana Teknis daerah (UPTD)

Pada organisasi Badan pengendalian Dampak Lingkungan Daerah dapat dibentuk 1 (satu) atau lebih Unit Pelaksana Teknis Badan.

a. Pembentukan Unit Pelaksanaan Teknis Badan (UPTB) sebagaiman dimaksud berdasarkan kebutuha Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah dan memenuhi kriteria yang ditetapkan;

b. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) dipimpin oleh kepala yang bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan pengendalian Dampak Lingkungan Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan :

a. Kelompok Jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;

b. Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Badan; c. Jumlah Jabatan fungsional tersebut ditentukan

berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;

(22)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS

A. VISI

“Mewujudkan tatanan lingkungan hidup yang berkualitas dan lestari

dalam mendukung peri kehidupan masyarakat dan pembangunan di

Kabupaten OKU TIMUR secara berkesinambungan”

Dengan visi tersebut, maka Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah menjabarkan beberapa kegiatan seperti pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, kegiatan pengawasan kebijakan bidang lingkungan hidup untuk mendorong penataan perusahaan terhadap peraturan bidang pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan, kegiatan koordinasi penyusunan AMDAL dan pengkajian dampak lingkungan yang bertujuan menjadikan setiap kegiatan dan/atau usaha sesuai dengan besaran dampak dan skala membuat dokumen pengelolaan limabh domestik dan usaha kecil yang bertujuan mengurangi pencemaran yang berasal dari sumber tersebut, pengelolaan ruang terbuka hijau yang bertujuan meningkatkan keteduhan dan keindahan kota Martapura dan juga melaksanakan amanat pemerintah untuk menjadikan ruang terbuka hijau minimal 30% (tiga puluh persen), dari luas wilayah administratif.

B. MISI

(23)

Pernyataan misi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah menunjukkan kebutuhan yang hendak dicapai dan dipenuhi organisasi, siapa yang memerlukan dan bagaimana organisasi memenuhi kebutuhan tersebut.

Misi Badan pengendalian dampak Lingkungan Daerah ditetapkan sebagai berikut :

1. Menjadikan pertimbangan teknis lingkungan sebagai bagian dalam pengambilan kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan di seluruh sektor;

2. Mewujudkan komunitas masyarakat yang sadar dan peduli dalam pengelolaan lingkungan hidup;

3. Mewujudkan kedisiplinan dunia usaha dalam penerapan AMDAL dan pengelolaan lingkungan hidup;

4. Mewujudkan kelestarian asset sumber daya alam dan lingkungan didup dalam mendukung pelaksanaan pembangunan disegala bidang;

Misi tersebut disusun dengan tujuan utama untuk mendukung tercapainya visi organisasi serta mempertimbangkan adanyakebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kondisi lingkungan yang lebih baik.

C. TUJUAN

Dalam menjalankan misi tersebut, maka harus dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (Strategic goals) organisasi.

(24)

Tujuan harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR untuk mengukur sejauh mana visi-misi organisasi berfungsi dan berjalan dengan baik dan benar. Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan strategis dapat diukur, apabila tujuan strategis yang ditetapkan memiliki indikator kinerja yang terukur.

Dari pernyataan misi maka dapat ditetapkan tujuan strategis dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah kabupaten OKU TIMUR sebagai berikut :

1. Meningkatkan internalisasi wawasan lingkungan hidup dalam penyusunan program pembangunan diseluruh sektor;

2. Menggalakkan pengelolaan lingkungan hidup melalui pembinaan masyarakat, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan;

3. Meningkatkan kedisiplinan dan kepatuhan dunia usaha dalam melakukan pengelolaan lingkungan dan penerapan AMDAL; 4. Melestarikan ketersediaan, daya dukung dan daya tampung

sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Tujuan strategis tersebut diatas mempunyai hubungan sebab akibat (cause and effect relationship) satu sama lain yang membentuk suatu koherensi yang utuh sehingga secara terintegrasi semuanya mengarah pada pencapaian misi organisasi.

(25)

D. SASARAN

Sasaran hasil yang ingin dicapai secara nyata olen instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian sasaran pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai rencana tingkat capaiannya (target) masing-masing. Sasarn tersebut diupayakan agar dapat tercapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan dalam rencana strategis.

Dari tujuan yang ditetapkan, maka dirumuskan sasaran BAPEDALDA Kabupaten OKU TIMUR sebagai berikut :

1. Terwujudnya pelaksanaan program pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan di Kabupaten OKU TIMUR

2. Terwujudnya komunitas masyarakat yang sadar, peduli dan partisipasif dalam pengelolaan dan pengawasan lingkungan sosial secara swadaya dan mandiri terhadap aktivitas pencemaran dan perusakan lingkungan 3. Terwujudnya komunitas dunia usaha yang taat, dberdisiplan dan

berwawasan lingkungan

4. Terwujudnya kelestarian keberadaan aset sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di segala bidang.

(26)

Untuk dapat mewujudkan sasaran dengan baik, maka BAPEDALDA kabupaten OKU TIMUR telah melaksanakan program-program dan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik b. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

d. Penyediaan jasa administrasi keuangan e. Penyediaan jasa kebersihan kantor f. Penyediaan alat tulis kantor

g. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

h. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor i. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

j. Penyediaan peralatan rumah tangga

k. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan l. Penyediaan makanan dan minuman

m. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam/luar daerah n. Penyediaan jasa pendukung administrasi/teknis perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

b. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional c. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

a. Bimbingan teknis peningkatan kapasitas SDM Laboratorium

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan;

(27)

b. Penyusunan pelaporan keuangan semester c. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun d. Penyusunan SPM budang lingkungan hidup e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;

a. Penyediaan prasarana dan sarana peengelolaan persampahan b. Pengembangan teknologi pengolahan persampahan

6. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; a. Pengawasan pelasanaan kebijakan bidang lingkungan hidup b. Koordinasi penyusunan AMDAL

7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;

a. Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air

b. Pengendalian dampak perubahan iklim

8. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;

a. Penguatan, jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah b. Penyusunan data status lingkungan hidup daerah (SLHD)

9. Program Peningkatan Pengendalian Polusi.

a. Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

E.STRATEGI

(28)

pada tiap bidang sesuai kewenangan atau sektor-sektor terkait yang disertai rencana operasionalnya kedalam berbagai program dan kegiatan.

Secara umum dalam rangka mengoperasionalkan visi dan misi badan Pengendalian dampak lingkungan Daerah terdapat 6 (enam) strategi implementasi nya, yaitu:

1) Meningkatkan koordinasi menuju sinergisitas penyelenggaraan pemerintah dibidang pengelolaan lingkungan hidup;

2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur yang berkompetensi menuju profesionalisme;

3) Meningkatkan kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup dari pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dalam rangka menjaga keseimbangan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup;

4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan limbah dan pengendalian polusi dan pencemaran;

5) Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup;

6) Meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap dunia usaha/swasta dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup.

Keenam strategi umum tersebut, dijadikan lebih lanjut kedalam berbagaikebijakan, program dan kegiatanyang terbesar pada bidang tugas di Badan Pengendalian dampak lingkungan Daerah.

(29)

Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi internal dan eksternal organisai , Maka kekuatan(strength), kelemahan(weaknesses), peluang(opportunities) dan ancaman (threats) yang melekat pada Bapedalda dapat di identifikasi.identifikasi keempat aspek positif dan negatif organisasi tersebut akan membantu menentukan strategi yang tepat dalam pencapaian visi dan misi organisasi.

Faktor internal adalah factor yang berasal dari dalam organisasi yang langsung berpengaruh terhadap kinerja organisasi . Faktor internal terdiri dari kelemahan dan kekuatan yang melekat dalam kendali organisai yang potensial memberikan keuntungan sekaligus hambatan dalam peningkatan kinerja organisasi.

KEKUATAN

1. Komitmen yang tinggi dari pemerintahan daerah

2. Komunikasi, koordinasidan hubungan kerja yang terjalin baik antar instansi

3. Landasan hukum yang jelas

4. Program Bapedalda merupakan program unggulan daerah

KELEMAHAN

1. Kuantitas dan kualitas SDM belum memadai

2. Perangkat peraturan pelaksanaan dan pedoman belum lengkap 3. Sarana dan prasarana menunjang kurang memadai

4. Pendanaan yang belum memadai untuk dapat mencapai critical mass dalam pelaksanaan program dan kegiatan

Sedangkan faktor esternal adalah faktor yang berasal dari luar kendali

(30)

Analisis terhadap lingkungan eksternal memperlihatkan unsur-unsur peluang dan ancaman sebagai berikut:

PELUANG

1. Peran aktif dari sektor,pemerintah daerah ,masyarakat dan dunia usah 2. Kebutuhan masyarakat akan terciptanya lingkungan yang bersih dan

berkualitas

3. Media yang semakin banyak meliput masalah lingkungan

4. Isu lingkungantelah menjadi isu global dan meningkatkan tuntutan terhadap kegiatan yang berwawasan lingkungan

5. Berlakunya otonomi daerah

6. Makin terbukanya akses dan informasi sumber pendanaan dalam pengelolaan lingkungan hidup (SWEP,GEF,BLOCKGREEN,dll)

ANCAMAN

1. Resesi ekonomi yang berkepanjangan 2. Isu lingkungan belum menjadi prioritas

3. Tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat 4. Penegakan hukum lingkungan

5. Makin menurunnya kualitas,daya dukung,dan daya tampung lingkungan

1.Faktor Pendorong

(31)

a. Unsur kekuatan (Strenght)

Pada dasarnya unsur kekuatan merupakan unsur yang menjadikan renstra badan pengendalian dampak lingkungan Daerah memiliki kemampuan untuk mencapai maksud dan tujuan penyusunan.

Untuk memahaminya, maka unsur kekuatan ini perlu digambarkan hal-hal yang dimiliki organisasi dan masyarakat yang timbul dari lingkungan internalnya,unsur tersebut meliputi:

1.Terbentuknya kelembagaan Badan pengendalian Dampak lingkungan Daerah berdasarkan peraturan daerah Kabupaten OKU TIMUR Nomor 03 tahun 2004 tentang pembentukan organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

2. Komitmen yang tinggi dari kepala daerah dibidang pengelolaan lingkungan hidup

3. Tersedianya APBD Kabupaten OKU TIMUR untuk bidang pengelolaan lingkungan hidup

4. Bidang lingkungan hidup merupakan urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh daerah

5. Potensi sumber daya alam,sumber daya pembuatan yang mendukung dinamika perekonomian daerah

6.Tersedianya peraturan perundang-undangan yang mengatur bidang pengelolaan lingkungan hidup

7. Memiliki target pelayanan bidang lingkungan hidup b. Unsur peluang (opportunities)

(32)

Beberapa peluang yang harus dimanfaatkan secara optimal diantaranya:

1. Masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai pelaku sekaligus pengelola lingkungan

2. Tersedianya,Norma,Standar,Prosedur dan Manajemen (NSPM) dari pemerintahan pusat

3. Peran aktif dari sektor, pemerintahan daerah, masyarakat dan dunia usaha

4. Kebutuhan masyarakat akan terciptanya lingkungan yang bersih dan berkualitas

5. Media yang semakin banyak meliputi masalah lingkungan

6. Isu lingkungan telah menjadi isu global dan meningkatkan tuntutan terhadap kegiatan yang berwawasan lingkungan

7. Berlakunya otonomi daerah

8. Makin terbukanya akses dan informasi sumber pendanaan dalam pengelolaan lingkungan hidup (SWEPT,GEF,BLOCK GREEN,dll)

2. Faktor Penghambat

Terdapat beberapa faktor penghambat yang harus diantisipasi agar tidak mengganggu efektivitas pencapaian renstra,diantaranya meliputi:

a.Unsur Kelemahan (weakness)

Unsur kelemahan merupakan hal yang timbul dari lingkungan internal Bapedalda dan masyarakat yang berpotensi mengurangi daya capai renstra. Oleh karena itu perlu di minimalisasikan dampak dari unsur tersebut,yaitu meliputi: 1). Kelembagaan badan pengendalian dampak lingkungan daerah masih perlu

dilakukan penyempurnaan

2). kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur masih belum memadai baik dari segi profesionalisme maupun tingkat kompetensinya terhadap aktivitas pengelolaan lingkungan hidup

(33)

4). Masih terdapatnya urusan/Kewenangan dibidang pengelolaan lingkungan hidup yang belum sepenuhnya diserahkan pada daerah

5). Masih belum optimalnya penggalian potensi sumber daya alam dan sumber daya buatan di daerah yang dapat mendukung percepatan dinamika perekonomian daerah

6). Belum lengkapnya peraturan perundangan daerah mengenai pengelolaan lingkungan hidup

7). Prasarana dan sarana kurang memadai sebagai penunjang pengelolaan lingkungan hidup

8). Masih adanya penggunaan peralatan teknologi yang mengakibatkan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

9). Belum berjalannya Standar Pelayanan Minimal dibidang pengelolaan lingkungan hidup

10). sebagian besar program dan kegiatan belum memenuhi capaian target dari visi pembangunan daerah kabupaten OKU TIMUR

b.Unsur Tantangan/Ancaman (threaths)

Unsur ini timbul dari lingkungan eksternal masyarakat dan kelembagaan badan pengendalian dampak lingkungan daerah,yang diperkirakan akan mengganggu daya capai seluruh perencanaan strategis. Oleh karena itu, Harus diantisipasi sedemikan rupa agar dapat diminimalisasikan bahkan dihilangkan sama sekali agar tidak menjadi penghambat dalam pelaksanaan renstra tersebut.

Unsur-unsur ini diantaranya meliputi :

1. Masih kurangnya peran serta aktif masyarakat dunia usaha/swasta Terhadap pengelolaan lingkungan hidup

2. Mahalnya teknologi ramah lingkungan dan belum dijadikan sebagai prioritas utama

(34)

4. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup semakin menurun

5. Semakin berkurang nya sumber daya alam akibat pesatnya pembangunan di berbagai sektor

6. Penggunaan teknologi baru dibidang lingkungan masih sulit diterapkan 7. Masih rendahnya kepedulian pengelolaan lingkungan hidup terhadap

pencemaran dan perusakan lingkungan

Dari gambaran tentang adanya faktor pendorong dan faktor penghambatyang diperkirakan akan berdampak pada efektifitas dan efisiensi dan pelaksanaan rencana strategis, maka perlu diantisipasi sedini mungkin melalui analisis strategi umum penanggulangan nya.

Untuk melakukan analisis strategi tersebut digunakan formulasi atas unsur-unsur kekuatan dan peluang (S-O), kekuatan dan tantangan (S-T), kelemahan dan peluang (W-O), serta kelemahan dan tantangan (W-T). Adapun strategi yang biasa di pakai yaitu menggunakan analisis SWOT dengan penjelasan formulasi strategi sebagai berikut:

a. Strategi S-O (Strenght-Oportunities)

Adalah strategi yang dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan internal Badan pengendalian dampak lingkungan daerah secara optimal untuk dapat meraih peluang yang ada dilingkungan ekstrenal.

b. Strategis S-T (Strenght-Threaths)

Adalah strategi yang dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan internal secara optimal untuk dapat menghadapi tantangan yang timbul dari lingkungan eksternal, serta berupaya agar tantangan tersebut dapat dikondisikan menjadi peluang baru bagi badan pengendalian dampak lingkungan daerah.

c. Strategi W-O(Weakness-Oportunities)

(35)

d. Strategi W-T(Weakness-threaths)

Adalah strategi yang dilakukan dalam rangka menekan kelemahan untuk bisa lebih fokus dalam menangani berbagai tantangan ysng timbul dari lingkungan eksternal badan pengendalian dampak lingkungan Daerah. Dengan menggunakan formulasi strategis tersebut, maka akan dihasilkan berbagai rekomendasi strategis yang perllu dilakukan oleh institusi Badan pengendalian dampak Lingkungan daerah beserta stakeholdernya, diantaranya sebagai berikut:

a. Strategis S-O (Strenght-Oportunities)

1. Dengan adanya kelembagaan badan pengendalian dampak lingkungan daerah dan potensi sumbardaya alam dan sumber daya buatan yang mendukung percepatan dinamika perekonomian daerah diarahkan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai pelaku sekaligus pengelola lingkungan dengan memanfaatkan peluang pantauan dari pemerintah pusat(APBN), ataupun bantuan negara donor dan bang dunia

2. Kualitas dan kuantitas aparatur badan pengendalian dampak lingkungan daerah perlu dilakukan peningkatan baik kapasitas maupun kompetensinya untuk mencapai tingkat propesionalisme yang tinggi dengan mengikutiberbagai pendidikan dan pelatihan untuk menambah wawasan dibidang pengelolaan lingkungan hidup sehingga nantinya akan memberikan pelayanan yang optimaluntuk dapat menarik masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan hidup

3. Keberadaan APBD Kabupaten OKU TIMUR untuk bidang pengelolaan lingkungan hidup diarahkan untuk memenuhi prasarana dan sarana penunjang dibidang lingkungan hidup melalui penerapan norma,standar,prosedur dan manajemen (NSPM)

(36)

5. Dengan memanfaatkan hasil penelitian teknologi diarahkan untuk dapat memeanfaatkan teknologi ramah lingkungan pada daerah industri untuk meminimalisirpencemaran dan perusakan lingkungan

b.Strategi S-T(Strength-Threaths)

1. Terbentuknya kelembagaan badan pengendalian dampak lingkungan daerah dapat dijadikan fasilitator dalam rangka mengoptimalkan peran serta masyarakat dan dunia usaha/swasta,

melalui kegiatan yang dibiayai APBD kabupaten OKU TIMUR sehingga dapat mengimbangi rendahnya kepedulian para pengelola lingkunganhidup terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

2. Keberadaan potensi sumber daya alam dan sumber daya buatan yang mendukung percetakan dinamika perekonomian daerah dapat dijadikan visi pembangunan daerah sehingga dapat mengimbangi berkurangnya sumber daya alam akibat pesatnya pembangunan 3. Dengan adanya jumlah aparatur yang memadai akan mengimbangi

perkembangan teknologi yang semakin pesat dan penggunaan teknologi baru yang sulit diterapkan dalam rangka optimalisasi pelayanan kepada masyarakat

4. Peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan lingkungan hidup harus dilaksanakan didaerah perlu didukung oleh prasarana dan sarana penunjang dibidang pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka optimalisasi pelayanan publik

(37)

c. Strategis W-O (Weakness-Oportunities)

1. Upaya menyempurnakan badan pengendalian dampak lingkungan daerah dapat dilakukan melalui penerapan peraturan perundangan dan dapat dilakukan melalui pemanfaatan kajian ilmiah perguruan tinggi, masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai pelaku sekaligus pengelola dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kepada masyarakat secara optimal

2. Penerapan standar pelayanan minimal (SPM) serta penyusunan system karir pegawai yang lebih akuntabel dan berdasarkan kompetensi akan meningkatkan kualitas pelayanan aparatur yang profesional kepada publik sehingga akan mendorong masyarakat dan dunia usaha/swasta untuk menanamkan investasi pada berbagai bidang sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

3. Keterbatasan dana kabupaten OKU TIMUR dalam memenuhi kebutuhan pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pengelolaan lingkungan hidup dapat ditingkatkan melalui pemerintah pusat,negara donor ataupun bank dunia

4. Penggunaan peralatan teknologi yang mengakibatkan pencemaran dan perusakan lingkungan dapat diminimalisir dengan adanya Norma,Standar,Prosedur dan Manajemen (NSPM) dari pemerintah pusat

d. Strategi W-T(Weakness-threaths)

(38)

2. Peningkatan APBD Kabupaten OKU TIMUR dibidang pengelolaan lingkungan hidup akan bertambah dengan menggali potensi-potensi sumber daya buatan untuk memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana penunjang dibidang pengelolaan lingkungan hidup yang akan mendukung percepatan dinamikap erekonomian daerah kabupaten OKU TIMUR

3. Dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik oleh aparatur melalui ketegasan dan kejelasan standar pelayanan minimal (SPM) dibidang pengelolaan lingkungan hidup akan mendorongperan serta masyarakat untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

Untuk mencapai tujuan dan saran maka harus dijabarkan kedalam kebijakan-kebijakan dan program-program.

a.Kebijakan

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman,pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran,tujuan,serta visi dan misi instansi pemerintah.

Dalam rangka menjalankan kerangka sasaran yang akan dicapai dalam organisasi perlu dirumuskan arah kebijakan pemerintah daerah sebagai acuan dalam menentukan sasaran yang tepat dan terarah.

Dari beberapa sasaran yang akan dicapai diatas dapat dirumuskan beberapa kebijakan Bapedalda sebagai berikut:

1.Meningkatkan penyelenggaraan kordinasi dibidang pengelolaan lingkungan hidup

(39)

3.Meningkatkan kemampuan aparatur dalam penyusunan pelaporan dibidang pengelolaan lingkungan hidup

4.Meningkatkan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan dibidang lingkungan hidup

5.Meningkatkan upaya pelestarian dibidang lingkungan hidup

6.Meminimalisir pencemaran limbah dan polusi lingkungan akibat pembangunan 7.Mengembangkan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan dibidang

pengelolaan lingkungan hidup

8.Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan, berdasarkan standar pelayanan minimal pengelolaan lingkungan hidup

9.Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup 10.Peningkatan ketaatan dan kepatuhan dunia usaha dalam pengelolaan dan

pengendalian dampak lingkungan b.Program

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintahan ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat ,guna mencapai sasaran tertentu. Keberhasilan program yang dilakukan sangat erat kaitannya dengan kebijakan instansi.dalam rangka itu perlu di identifikasi pula keterkaitan antara kebijakan yang telah di teteapkan dengan program dan kegiatan sebelum diimplementasikan.

6.Faktor Penentu keberhasilan

(40)

Faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors) merupakan faktor-faktor yang sangat berperan dalam mencapai keberhasilan organisasi yang mencakup bidang atau aspek dari misi dimana didalamnya sangat tergantung pada keberhasilan kinerja instansi pemerintah. Faktor-faktor penentu keberhasilan ini ditetapkan dengan lebih dahului menganalisis lingkungan internal dan eksternal.

Selanjutnya dilakukan analisis dalam rangka menentukan tingkat urgensi dan dampak potensialnya yang kemudian dilakukan dampak potensialnya yang kemudian dilakukan penentuan skala prioritas.dengan menggunakan faktor-faktor inilah keberhasilan organisasi akan dicoba untuk dicapai sebagaimana yang telah ditetapkan.melalui factor-factor penentu keberhasilan tersebut,maka organisasi siap menjalankan tugas dalam rangka mewujudkan fisi dan misi yang telah ditetapkan.

Organisasi yang tidak mempumpunyai kepekaan sosial akan mengalami banyak hambatan dalam pencapaian visi dan misi organisasi. pemahaman terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal membawa organisasi untuk memposisikan diri pada tempat yang tepat serta mempersiapkan strategi yang paling sesuai dalam pencapaian visi dan misi organisasi. dengan ditetapkan nya skala prioritas yang akan dilaksanakan organisasi maka diperoleh informasi yang komprehensif tentang apa yang harus diimplementasikan dan dianggap penting dalam pencapaian tujuan organisasi.

(41)

Sementara itu,faktor penentu keberhasilan yang berada diluar organisasi (eksternal) dapat selalu dipandang sebagai faktor yang cenderung uncontrollable bagi organisai. Dengan menyelaraskan controllability dan faktor-faktor penentu keberhasilan ini, diharapkan Bapedalda dapat menetapkan strategi yang tepat untuk menjamin keberhasilan organisasi didalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Faktor-faktor penentu keberhasilan Bapedalda Kabupaten OKU TIMUR dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Komitmen yang tinggi dari pimpinan 2) Landasan hukum yang jelas

3) Media massa yang semakin banyak meliputi masalah lingkungan

4) Kebutuhan masyarakat akan terciptanya lingkungan yang bersih dan berkualitas

5) Prasarana dan saran yang memadai 6) Kualitas dan kuantitas SDM

7.Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance dan Nilai-Nilai Organisasi

Dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan, Bapedalda Kabupaten OKU TIMUR berusaha mensosialisasikan dan menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan nilai-nilai organisasi lingkungan. Prinsip tersebut merupakan pedoman yang harus slalu dihayati dan diamalkan oleh Bapedalda dalam melaksanakan tugas dibidang lingkungan, sehingga tercapai Good environmental governance.

a. Prinsip-prinsip Good Governance

(42)

Yaitu menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan didalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

Yaitu mendorong setiap warga untuk mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tata pemerintahan yang baik menuntut para pengambil keputusan untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah diputuskan.

Yaitu kepekaan penyelenggara pemerintah yang mampu memberi pelayanan dengan mudah ,cepat dan tepat.

Yaitu terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan berdayaguna.

Yaitu cara pandang yang didasarkan atas visi dan strategi yang jauh kedepan serta mampu mengantisipasi permasalahan lingkungan dimasa depan, tanpa mengesampingkan peran serta masyarakat dan seluruh proses kegiatan, sehingga merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap pelestarian fungsi lingkungan nya.

Yaitu penerapan peraturan perundangan secara adil bagi semua pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Yaitu dengan memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.

(43)

b)Nilai-Nilai Organisasi Lingkungan Hidup

1) jujur 2) Peduli 3) Profesional 4) Produktif 5) Inovatif

Nilai-nilai ini merupakan pedoman yang diyakini sebagai ketinggian jiwa yang harus selalu dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi lingkungan hidup di indonesia dalam melaksanakan tugas.Nilai-nilai yang berkembang dan hidup dalam suatu organisasi menjadi semangat bagi anggota organisasi dalam berkarya dan berkarsa.

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan diperlukan adanya SDM yang jujur.

Konsep kepedulian yang dianut oleh anggota organisasi diwujudkan dalam bentuk upaya peningkatan kesejahteraan dalam rangka menunjang keberhasilan pencapaian visi dan misi Bapedalda.

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan diperlukan adanya SDM ayang profesional yang memiliki kapabilitas, berdisiplin pada pelaksanaan tugas, berorientasi pada pencapaian hasil dan memiliki integritas yang tinggi dalam rangka mengemban visi dan misi organisasi.

Pencapaian pada visi dan misi yang telahditetapkan diarahkan untuk menghasilkan produk seoptimal mungkin dengan menggunakan waktu dan sumber daya secara efektif dan efisien.

(44)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. METODE PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian dan sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil dan dampak.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR disusun dengan mengacu kepada Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dikeluarkan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2003. Laporan Akuntabilitas tersebut memuat :

1. Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) :

Dalam formulir tersebut disajikan sasaran, program dan kegiatan yang akan dicapai pada tahun laporan serta memaut rencana tingkat capaian (target).

2. Formulir Pengukuran Kinerja (PK) :

Dalam formulir tersebut dilakukan pembobotan terhadap capaian kelompok indikator kinerja sehingga diperoleh Nilai Capaian Kelompok Indikator Kinerja. Dalam melakukan pengukuran kinerja, digunakan Formulir PKK seperti pada lampiran. Apabila diasumsikan bahwa semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian indikator kinerja yang semakin baik, maka untuk menghitung capaian indikator kinerja digunakan rumus sebagai berikut :

Capaian Indikator Kinerja =

(45)

Namun apabila diasumsikan bahwa semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya pencapaian kinerja, maka rumus untuk menghitung capaian indikator kinerja adalah sebagai berikut :

Capaian Indikator Kinerja =

(Rencana – (Realisasi-Rencana) X 100 %)

Rencana

Nilai Capaian Indikator Kinerja diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai Capaian Indikator Kinerja =

Capaian Indikator Kinerja X Bobot Indikator Kinerja

100 %

B. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Evaluasi kinerja meripakan indikator pengukuran sejauh mana tingkat keberhasilan kegiatan berbanding sasaran yang harus di capai dalam kurun waktu 1(satu) tahun. Dari sasaran strategis Bapedalda dapat dilakukan beberapa kegiatan pada tahun 2015 sebagai berikut :

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran tahun yang dilaporkan dengan capaian tahun sebelumnya :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, realisasi tahun sebelumnya 78,95 % berbeda dengan tahun ini mampu menyerap 95,07 %

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, realisasi tahun sebelumnya 99,19 % berbeda dengan tahun ini hanya mampu menyerap 87,78 %

(46)

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, realisasi tahun sebelumnya 100 % berbeda dengan tahun ini hanya mampu terserap 99,98 %

5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, realisasi tahun sebelumnya 100% berbeda dengan tahun ini hanya mampu terserap 17,47 %

6. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, realisasi tahun sebelumnya 20,43 % berbeda dengan tahun ini mampu terserap 100%

7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, realisasi tahun sebelumnya 100 % berbeda dengan tahun ini hanya mampu terserap 0,86 %

8. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; realisasi tahun sebelumnya 99,50 % berbeda dengan tahun ini mampu terserap 98,97 %

9. Program Peningkatan Pengendalian Polusi, realisasi tahun sebelumnya 99,79% berbeda dengan tahun ini mampu terserap 100 %

Kendala yang di hadapi dalam pencapaian kinerja sasaran antara lain :

Pada Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan yang hanya terserap 17, 47 % dan pada Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam yang hanya terserap 0,86 % itu merupakan kegiatan yg di danai oleh Dana DAK yang tidak bisa terealisasi sebesar Rp. 1.548.000.000,- dengan rincian dana DAK sebesar Rp. 1.393.200.000,- , dan dana DAU (Pendamping) sebesar Rp. 154.800.000,- dikarenakan :

a. Kekhawatiran pihak LPSE untuk menjadi POKJA sehingga waktu pelaksanaan tertunda.

(47)

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran tahun yang dilaporkan dengan target tahun terakhir Renstra :

Secara keselurahan Capaian Kinerja Sasaran tahun yang dilaporkan sudah cukup baik dan sesuai dengan target tahun pada Renstra. Akan tetapi hanya terdapat Program yang tidak dilaksanakan dikarenakan keterbatasan anggaran yaitu Program Pengendalian Kebakaran Hutan dan Program Pengelolaan Ruang terbuka Hijau (RTH) di karenakan keterbatasan dana.

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran tahun yang dilaporkan secara kumulatif :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, sudah mampu terealisasi 12,37% , dimana target secara kumulatif 11,39%

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, sudah mampu terealisasi 4,11% , dimana target secara kumulatif 11,53%

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; sudah mampu terealisasi 0,35 % dimana target secara kumulatif 1,40 %.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, sudah mampu terealisasi 1,23 % dimana target secara kumulatif 0.92%.

5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan,sudah mampu terealisasi 2,32% , dimana target secara kumulatif 0 %

6. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, sudah mampu terealisasi 0,84% , dimana target secara kumulatif 19,13 % 7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, sudah mampu

terealisasi 0 % , dimana target secara kumulatif 32,36 %

8. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, sudah mampu terealisasi 5,01 % , dimana target secara kumulatif 4,22 %

(48)

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Seluruh kegiatan tersebut membutuhkan dana sebesar Rp.2.565.485.000- yang terdiri dari dana DAU sebesar Rp. 1.039.897.727,- dari dana DAK sebesar Rp.1.550.727.273,-.

Adapun Realisasi dari tiap – tiap Program adalah sebagai berikut :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran, dengan anggaran Rp 462.342.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 439.537.000,-dengan persentase 95,07 % dana terserap.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan anggaran Rp. 166.378.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 146.043.200,-dengan persentase 87,78 % dana terserap

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan anggaran Rp.12.500.000 ,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 12.500.000,- dengan persentase 100 % dana terserap

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan anggaran Rp.43.770.000 ,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 43.760.000,- dengan persentase 99,98 % dana terserap

5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan anggaran Rp. 473.470.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.82.715.400 ,- dengan persentase 17,47% dana terserap

6. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, dengan anggaran Rp.29.875.000 ,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.29.875.000 ,- dengan persentase 100 % dana terserap

7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, dengan anggaran Rp. 1.167.250.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.10.000.000 ,- dengan persentase 0,86 % dana terserap

(49)

9. Program Peningkatan Pengendalian Polusi, dengan anggaran Rp.30.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.30.000.000 ,-dengan persentase 100 % dana terserap.

Hasil yang dicapai oleh BAPEDALDA pada tahun 2015 adalah :

1. Terpenuhinya prasarana dan sarana pengelolaan persampahan yang terdiri atas 200 buah lubang biopori, 5 unit mesin pencacah rumput, 24 gerobak sampah

2. Terlaksananya pengembangan teknologi pengolahan persampahan berupa 1 bank sampah

3. Terpenuhinya jaringan informasi lingkungan hidup berupa website SILH dan buku Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD)

4. Prestasi yang dicapai adalah diperolehnya Piala ADIWIYATA tingkat Nasional untuk SMP Negeri 2 Martapura dan SD Negeri 1 Martapura

Sedangkan untuk kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan usaha dalam hal ini perusahaan, pada tahun 2015 ini :

a. Jumlah perusahaan yang telah mempunyai sistem pengeloaan limbah sebanyak 8 perusahaan

b. Jumlah perusahaan yang berpotensi mengganggu lingkungan hidup yang telah memiliki AMDAL sebanyak 8 perusahaan

c. Kegiatan usaha yang telah memiliki AMDAL sebanyak 8 perusahaan d. Jumlah perusahaan industri yang polusinya terkendali sebanyak 8

perusahaan

e. Jumlah kasus pelanggaran terhadap lingkungan hidup tidak ada

D. ASPEK PENDUKUNG LAINNYA

1. Susunan Kepegawaian

(50)

a. Berdasarkan Golongan

No Golongan Jumlah

1 Golongan IV 6 Orang

2 Golongan III 12 Orang

3 Golongan II 2 Orang

4 TKS 14 Orang

J u m l a h 34 Orang

b. Berdasarkan Jabatan

No Golongan Jumlah

1 Struktural 13 Orang

2 Jabatan Fungsional

-3 Tenaga Lainnya 21 Orang

J u m l a h 34 Orang

c. Berdasarkan Pendidikan

No Golongan Jumlah

1 Strata 2 (S2) 3 Orang

2 Strata 1 (S1) 21 Orang

3 Diploma 3 (D3) 2 Orang

4 SLTA 9 Orang

(51)

2. Aset yang dikelola

Dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian tugas pokok dan fungsi, kantor Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa Bangunan dan gedung, Peralatan dan Mesin, Jalan Irigasi dan jaringan dan aset tetap lainnya, yaitu :

1. Bangunan dan gedung

Bangunan dan gedung yang di miliki oleh BAPEDALDA Kabupaten OKU TIMUR per 31 Desember 2015 sebesar Rp.

1.303.731.200,-2. Peralatan dan Mesin

Saldo Peralatan dan Mesin yang dimiliki oleh BAPEDALDA Kabupaten OKU TIMUR sebesar Rp.

6.926.319.600,-3. Jalan Irigasi dan Jaringan

Aset jalan irigasi dan jaringan yang di miliki oleh BAPEDALDA Kabupaten OKU TIMUR sebesar

Rp.603.161.605,-4. Aset Tetap lainnya

Saldo aset tetap lainnya yang dimiliki oleh BAPEDALDA Kabupaten OKU TIMUR sebesar Rp.

1.245.187.400,-Penjelasan lebih lanjut mengenai kelompok barang sebagai berikut :

No KELOMPOK BARANG NILAI (Rp)

1 Bangunan dan Gedung Rp.6.926.319.600,-2 Peralatan dan Mesin Rp.

1.303.731.200,-3 Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp.

603.161.605,-4 Aset tetap lainnya

(52)

10.078.399.805,-E. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI TAHUN LALU

Berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur No. 700 / 107 /inspekt / 2015 dari Inspektorat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, kami telah melaksanakan Rekomendasi Evaluasi LAKIP untuk tahun 2014. adapun dokumen – dokumen yang dilakukan perbaikan sebagai berikut :

1. Rencana Strategis (Renstra)

Dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) BAPEDALDA Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Rencana Kinerja Tahunan (Renja) telah mengacu dan memperhatikan Peraturan Pemerintah No. 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah, Serta Rekomendasi Evaluasi LAKIP Tahun 2014 dari Inspektorat Daerah.

2. Penetapan Kinerja

Dalam penyusunan Penetapan Kineja (TAPKIN) BAPEDALDA Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur telah mengacu dan memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan tetap memenuhi kriteria indikator yang baik yaitu Spesifik, Terukur, Dapat dicapai, Realistis dan Jelas jangka waktunya, Serta Rekomendasi Evaluasi LAKIP Tahun 2014 dari Inspektorat Daerah.

3. Indikator Kinerja Utama

(53)

4. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BAPEDALDA kabupaten Ogan Komering Ulu Timur telah mengacu dan memperhatikan PP Nomor : 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penysunan, Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Rekomendasi Evaluasi LAKIP Tahun 2014 dari Inspektorat Daerah.

5. LAKIP

(54)

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan uraian yang tercantum dalam Bab III yang memuat Analisis Capaian Kinerja, Akuntabilitas Keuangan dan Faktor Pendukung Lainnya serta Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Formulir Pengukuran Kinerja (PK), telah dilaksankan evaluasi kinerja kegiatan dimulai dengan Pengukuran Kinerja (PK) yang mencakup penetapan indikator kinerja. Rincian Pengukuran Kinerja Kegiatan (PK) berisi program, kegiatan yang memuat uraian kegiatan, indikator kinerja, rencana tingkat capaian (target), realisasi serta persentase pencapaian rencana tingkat capaian. Secara keseluruhan realisasi anggaran dan pelaksanaannya blm berjalan dengan baik dengan realisasi sebesar 38 % sesuai dengan sasaran pada Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Adapun kendala yang dihadapi tidak begitu berarti bagi Kami dan berharap kedepan Kami akan lebih baik lagi. Kedepan langkah – langkah yang telah Kami persiapkan adalah mengusulkan anggran ke pusat dan membuat dan menjalankan administrasi dan dokumentasi seluruh kegiatan lebih baik lagi sehingga memudahkan Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur bekerja dengan baik dan maksimal.

(55)

Ir.Hj. Zainoni Zainal. Dipl.Ing.M.Si

Pembina Utama Muda/IVc NIP 19571111 198403 2 003

JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIS Puad Nekhril, SE

Pembina/IVa NIP 19610912 198602 1 003

SUB BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN

Dedy Krisna Saputra, ST Penata Muda Tk.I/IIIb NIP 19781019 201001 1 007

SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN

Rusdiana, SP Penata/IIIc NIP 197007261993032001

1. Noviana Dwi Astriani 1. Fathur RahmanNIP.

19600605 198911 1 001

2. Desi Rahmawati,SE NIP. 198210092014092009 3. Uli Astriani, S. Pi

4. Oktaviani, SE NIP 19630318 198703 1 004

BIDANG PEMANTAUAN DAN PEMULIHAN HastaPutra, S.Pd., M.M

Pembina/IVa NIP. 19621024 198508 1 001 BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Drs. Surapati,Rz

Pembina/IVa

NIP. 19611112 198501 1 002

SUBBIDANG AMDAL, PERIZINAN DAN PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH

Didiet Dirgantara, ST Penata/IIIc NIP 19790525 200604 1 009

SUBBIDANG PENGAWASAN, PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN

PEMCEMARAN LINGKUNGAN Fachrussalam Amriansyah, ST Penata Muda TK.1/IIIb NIP 19831122 200904 1 001

SUBBIDANG PERENCANAAN DAN PROGRAM

Ratnawati Penata Tingkat I/IIId NIP 19600717 198312 1 002

SUBBIDANG MONITORING, EVALUASI

DAN PELAPORAN Desy Sandra, ST Penata Muda Tk.I/IIIb NIP. 19850104 201001 2 015

SUBBIDANG PENYULUHAN DAN HUKUM Cicilia Eny Sulistyandari, ST. MM

Penata Muda Tk.I/IIIb NIP 19760831 201001 2 009

SUBBIDANG PEMANTAUAN DAN PEMULIHAN KERUSAKAN

LINGKUNGAN Ferhadian Agung P, SH

Penata Muda Tk.I/IIIb NIP. 19820207 200803 1 001 1. Erviana Ramayani, ST

NIP.19820619 201101 1 002 1.Indra Setiawan, S.Sos 1. Suhatril, ST

Penata Tk. I/IIId

NIP.19821009 201409 2 009

2. Cinda Finanda,A.Md

Gambar

Tabel 3. Rincian Anggaran dan Realisasi Anggaran Belanja Per Program

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam bacaan Injil hari ini kita mendengar sikap dan tindakan hakim yg dinilai tidak benar, ada hal baik yang dapat kita petik dari tindakan hakim ini, ia menaruh

Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui Mengetahui gambaran kesehatan masyarakat di setiap kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan derajat kesehatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat dan apabila dikemudian hari surat pernyataan ini tidak benar yang mengakibatkan kerugian terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka

Some companies charge really high fees and take a really long time to get the computer back to you?. You want to take your repair to a computer repair shop that will be quick and

Setelah pihak kedua menjalani masa percobaan masa tugas selama 1 (Satu) Tahun, ternyata hasil penilaian pihak pertama dianggap tidak layak, maka pihak pertama berhak

Catatan: Jika Anda hendak menginstal OpenOffice.org pada sebuah PC Windows ® yang menjalankan NT/2000/XP yang akan digunakan oleh lebih dari satu pengguna, dan semua pengguna

Pengaruh Konsentrasi Dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak ( Sapindus rarak DC ) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan