• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktik praktik Konservasi Lingkungan secara Tradisional di Jawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Praktik praktik Konservasi Lingkungan secara Tradisional di Jawa"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Praktik-praktik Konservasi Lingkungan secara Tradisional di Jawa

I

ndonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi, sehingga disebut sebagaiMegabiodiversity country. Keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia terjadi pada berbagai tingkatan seperti genetik, spesies dan ekosistem. Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi , Indonesia juga memiliki keanekaragaman yang tinggi dalam hal suku bangsanya. Keanekaragaman suku bangsa juga mencerminkan keanekaragaman budaya yang disertai kearifan-kearifan lokal (indigeneous knowledge) dalam memanfaatkan dan mengelola alam dengan konsep konservasi. Kearifan lokal merupakan upaya masyarakat yang didasarkan pada pengalaman, kebutuhan, pemahaman dan pengetahuan mengenai lingkungan yang turun menurun, diwariskan dari generasi ke generasi.

Salah satu pulau yang ada di Indonesia yang memiliki kearifan lokal adalah Jawa. Masyarakat di Jawa komprehensif dan holistik dalam memandang lingkungan. Pandangan hidup ini tercermin dalam dalam berbagai bentuk, seperti kesenian, perlakuan terhadap unsur-unsur alam, falsafah-falsafah luhur serta tatacara dalam mengelola agroekosistem. Salah satu kesenian yang paling popular khususnya bagi masyarakat Jawa adalah wayang kulit, di dalam cerita wayang tergambar nilai-nilai dan harapan masyarakat Jawa mengenai kondisi alam yang ideal antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan di dalamnya, kondisi tersebut sering diungkapkan dengan istilah Gemah ripah loh jinawi tata tentrem kertaraharjo . Selain itu juga terdapat falsafah-falsafah luhur yang menjelaskan bahwa hakikat tugas manusia hidup itu salah satunya adalah melakukan upaya pelestarian lingkungan yaitu sangkan paraning dumadi, manunggaling kawulo lan gusti dan memayu hanyuning bawono .

Masyarakat di Jawa merupakan masyarakat yang memiliki budaya pertanian. Dalam mengelola tanaman, masyarakat Jawa telah mengenal klasisifikasi lahan. Klasifikasi lahan ini berdasarkan karakteristik tanaman yang akan ditanam. Pembagian lahan tersebut meliputi sawah, perkarangan, tegalan. Selain itu mereka juga mengenal berbagai jenis musim yang didasarkan pada fenomena alam. Adanya klasifikasi lahan dan pengenalan musim ini, secara tidak langsung telah memunculkan upaya konservasi terhadap tanaman, dimana sawah sebagai tempat konservasi tanaman pertanian utama. Perkarangan sebagai tempat konservasi tanaman buah, tanaman hias, kayu-kayuan dan tanaman obat, sedangkan tegal sebagai tempat konservasi tanaman yang tahan kering.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memudahkan pengaturan penjadwalan kuliah yang efektif dan optimal melalui suatu proses otomatisasi, penulis akan membangun perangkat lunak dengan

Sasaran pada penelitian ini adalah cacat produksi pada departemen painting di PT TMMIN, karena sebagai perusahaan yang mengutamakan kualitas produknya perusahaan

Hasil P-value untuk keong mas besar lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat diartikan bahwa ekstrak daun mahkota dewa berbeda nyata terhadap penurunan daya

James Kennedy, Ledakan Penginjilan (Jakar- ta: EE Internasional III, t.t.), 10. pada pemahaman teori dan keterampilan melakukan PI melalui praktik. Sesuai dengan desain

Hasil dari proses identifikasi risiko di BTPN terdapat tiga risiko utama dengan macam risikonya yang terkait, pertama yaitu risiko kredit antara lain risiko pinjaman, risiko

Ayah dan Mama...Inilah kata-kata yang mewakili seluruh rasa, sungguh aku tak mampu menggantikan kasihmu dengan apapun, tiada yang dapat kuberikan agar setara dengan

Larangan-larangan sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 114 ayat (1) tersebut di atas menunjukkan bahwa undang-undang menentukan semua perbuatan dengan tanpa hak atau melawan

Pada perlakuan kadar garam 20 ppt penurunan terjadi karena pertumbuhan populasi yang tinggi tidak disertai dengan jumlah individu yang membawa telur, sehingga pertumbuhan pada