• Tidak ada hasil yang ditemukan

Magister Pendidikan Bahasa Indonesia NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Magister Pendidikan Bahasa Indonesia NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MINAT BACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS DESKRIPSI

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LAWANG TAHUN 2016/2017

Nur Hidayati

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Abstrak : Pada Kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran berbasis teks. Oleh sebab itu, siswa dituntut memiliki kemampuan memahami berbagai jenis teks, termasuk teks deskripsi. Kemampuan memahami teks dapat dicapai dengan minat baca yang tinggi, serta penguasaan kosakata yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi objektif tentang (1) hubungan minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi, (2) hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi, serta (3) hubungan minat baca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan kemampuan memahami teks deskripsipada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017 yang berjumlah 293 siswa. Adapun sampelnya berjumlah 60 siswa, atau sekitar 20 % dari jumlah populasi . Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat (1) hubungan yang signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi dengan nilai r sebesar 0,543 dengan taraf signifikansi 0,000 atau kurang dari 0,05, (2) terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsidengan nilai i r sebesar 0,417 dengan taraf signifikansi 0,001 atau kurang dari 0,05, dan (3) terdapat terdapat hubungan yang signifikan antara minat baca dan penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi dengannilai F 7, 353, nilai t 8, 726 dan 2,405dengan taraf signifikansi kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa 77,1% kemampuan memahami teks deskripsi dipengaruhi oleh minat baca dan penguasaan kosakata, sedangkan sisanya, 22,9% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.

Kata-kata kunci :minat Baca, Penguasaan Kosakata, Teks Deskripsi

PENDAHULUAN

Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting dan bermanfaat bagi kehidupan seseorang. Meskipun saat ini pemakaian alat-alat elektronik sudah semakin maju dan meluas, tetapi ternyata penggunaannya tidak

dapat menggantikan posisi bahasa tulis sebagai materi utama dalam

kegiatan membaca.

(2)

siswa untuk memiliki kemam-puan dan keterampilan dalam memahami suatu bacaan atau teks. Menurut Nurgiyantoro (2010:247), aktivitas dan tugas membaca merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam dunia pendidikan. Siswa memperoleh sebagian besar ilmu melalui aktivitas membaca.

Untuk memperoleh

pemahaman bacaan, seorang pembaca memerlukan pengetahuan kebahasaan dan nonkebahasaan (Saddono dan Slamet, 2014:105). Salah satu faktor

nonkebahasaan yang dapat

mempengaruhi kemampuan membaca seseorang adalah minat baca, sedangkan faktor kebahasaan yang berhubungan erat dan seringkali

menjadi kendala terhadap

kemampuan membaca, salahsatunya adalah faktor penguasaan kosakata. Kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya (Tarigan, 2015:2).

Uraiandi atas, memunculkan suatu pemikiran bahwa minat baca dan penguasaan kosakata siswa

memiliki hubungan dengan

kemampuan siswa dalam memahami isi wacana bahasa Indonesia. Untuk menguji pemikiran tersebut peneliti melakukan suatu penelitian pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang Kabupaten Malang dengan harapan akan memperoleh deskripsi objektif tentang hubungan minat baca dan penguasaan kosakata terhadap

kemampuan memahami teks

deskripsi.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) bagaimanakah hubungan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Lawang Tahun

2016/2017,(2) bagaimanakah

hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang Tahun 2016/2017, dan (3) bagaimanakah hubungan antara minat baca dan pengasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang Tahun 2016/2017?

Adapun tujuan penelitian iniadalah untuk memperoleh deskripsi objektif tentang: (1) hubungan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017, (2) memperoleh deskripsi objektif tentang hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017, dan (3) memperoleh deskripsi objektif tentang hubungan antara minat baca dan pengasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017.

KAJIAN TEORI

(3)

mempunyai minat kepada subjek

tertentu, dia mempunyai

kecenderungan untuk memberikan perhatian yang lebih besar daripada subjek-subjek yang lain. Sementra Meichati (dalam Sandjaya, 2005:3) mengartikan minat sebagai perhatian

yang kuat, intensif dan

menguasaiindividu secara mendalam untuk tekun melalukan suatu

aktivitas. Sejalan dengan

pengertian membaca dan minat di atas, Rahim (2011:28), mengartikan minat baca sebagai keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseo-rang untuk membaca. Berkaitan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Rahim di atas, usaha-usaha yang dilakukan dapat diartikan bahwa tingkat aktivitas baca yang tinggi dari seseorang dan seberapa banyak buku yang dipilih untuk dibaca, serta intensitas seseorang dalam melakukan kegiatan membaca, menandakan bahwa orang tersebut mempunyai minat baca pada tingkatan tertentu, misalnya minat baca rendah, minat baca sedang, atau minat baca tinggi. Semakin sering seseorang melakukan kegiatan membaca, semakin banyak buku yang dipilihnya untuk dibaca, dan semakin tinggi intensitas seseorang dalam melakukan kegiatan membaca, berarti semakin tinggi pula tingkat minat bacanya atau sebaliknya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:597) kosakata diartikan sebagai perbendaharaan kata, sedangkan menurut Keraf (2007:13) kosakata sama dengan leksikon. Leksikon adalah komponen bahasa yang memuat makna dan pemakaian kata dalam bahasa. Kata dalam bahasa merupakan kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara dan penulis. Selanjutnya Soedjito dan Saryono(2011:3) mengungkapkan

bahwa kosakata adalah

perbendaharaan/kekayaan yang dimiliki oleh suatu bahasa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kosakata atau leksikon adalah perbendaharaan kata yang memuat makna yang dimiliki oleh suatu bahasa. Penguasaan terhadap kosakata ini sangat penting, sebab tanpa penguasaan kosakata yang memadai, siswa tidak akan mampu memahami teks atau bacaan dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (2015:2) bahwa kualitas keterampilan berbahasa seseorang sangat tergantung pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya (Tarigan, 2015:2). Hal ini berarti, semakin tinggi kualitas dan kuantitas kosakata yang dimiliki, semakin besar pula kemungkinan siswa terampil berbahasa. Kualitas kosakata adalah nilai penempatan kata dalam sebuah kalimat, sedangkan kuantitas adalah jumlah kosakata yang dikuasai oleh seseorang.

Selanjutnya, pengertian teks deskripsi atau wacana deskripsi. menurut Priyatni (2015:72) adalah jenis teks

yang memaparkan suatu

objek/hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah dapat mendengar, melihat, atau merasakan hal yang

dipaparkan dalam teks

(4)

sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan dalam teks sesuai citra penulisnya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017 yang berjumlah 293. Adapun sampel penelitian berjumlah 60 siswa (20%), yang terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 33 siswa perempuan. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data pada penelitian ini adalah berupa tes dan nontes. Teknik nontes yang berupa angket, digunakan untuk menjaring data berkaitan dengan minat baca. Teknik tes yang berupa soal-soal objektif pilihan ganda digunakan untuk menjaring data tentang penguasaan kosakata dan kemampuan memahami teks deskripsi. Sebelum digunakan untuk menjaring data, terlebih dulu instrumen diujicobakan. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengukur validitas dan reliabilitas instrument yang akan digunakan dalam penelitian.

Data yang sudah terkumpul selanjutnya dikoreksi dan dianalisis. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20,0 for windows. Untuk mengetahui hubungan minat baca dengan

kemampuan memahami teks

digunakan teknik korelasi tatajenjang

dari Spearman, untuk mengetahui hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami bacaan digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson,

sedangkan untuk mengetahui

hubungan antara minat baca dan penguasaan kosakata (secara bersama-sama) dengan kemampuan memahami teks deskripsi digunakan teknikkorelasi regresi ganda.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data penelitian berupa nilai minat baca, nilai penguasaan kosakata, dan nilai kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun pelajaran 2016/2017. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan batuan program

SPSS 20,0 for windows.

Analisis Hubungan antara Minat

Baca dengan Kemampuan

Memahami Teks Deskripsi

Untuk mengetahui terdapat hubungan antara variabel bebas minat baca (X1) dengan variabel terikat kemampuan memahami teks deskripsi (Y) atau tidak, dapat dilihat dari nilai signifikansi dan seberapa kuat hubungan tersebut, dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi atau (r) dan taraf signifikansinya. Jika Sig. di atas atau lebih besar dari 0,005 maka tidak ada hubungan yang signifikan antara X1 dengan Y, dan jika Sig. di bawah atau kurang dari 0,05 maka terdapat hubung-an yang signifikan antara X1 dengan Y.

(5)

Tabel Koefisien Korelasi Tatajenjang

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Analisis Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Memahami Teks Deskripsi

Untuk mengetahui terdapat hubungan antara variabel bebas penguasaan kosakata (X2) dengan variabel terikat kemampuan memahami teks deskripsi (Y) atau tidak, dapat dilihat dari nilai signifikansi dan seberapa kuat hubungan tersebut, dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi atau (r) dan taraf signifikansinya. Jika Sig. di atas atau lebih besar dari 0,005 maka tidak ada hubungan yang signifikan antara X2 dengan Y, dan jika Sig. di bawah atau kurang dari 0,05 maka terdapat hubung-an yang signifikan antara X2 dengan Y.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai r sebesar 0, 417 dengan nilai signifikansi 0,001 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel penguasaan kosakata ( X2) dengan variabel kemampuan memahami teks deskripsi (Y) berhubungan secara

nyata dan signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Koefisien Korelasi Pearson Product Moment

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Analisis Hubungan Minat Baca dan Penguasaan Kosakata dengan

Kemampuan Memahami Teks

Deskripsi

Uji korelasi regresi ganda akan mengukur nilai aktual berdasarkan tiga cakupan analisis yaitu, pertama uji signifikansi F untuk menilai hubungan variabel minat baca (X1) dan variabel penguasaan kosakata (X2) bersama-sama (simultan) terhadap variabel kemampuan memahami teks deskripsi (Y). Kedua, uji signifikansi t untuk menilai hubungan secara parsial antara variabel X1 dengan variabel Y dan variabel X2 dengan variabel Y.

Ketiga, uji koefisien determinasi (R2) untuk menguji seberapa besar hubungan sumbangan efektif variabel-variabel bebas (X1, X2) terhadap vriabel terikat (Y).

(6)

kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan nyata dan signifikan antara variabel minat baca dan penguasaan kosakata secara simultan terhadap

kemampuan memahami teks

deskripsi. Tabel berikut

menggambarkan hasil uji signifikansi F.

a. Dependent Variable: Pemahaman Teks Deskripsi

b. Predictors:(Constant), Penguasaan

Kosa-kata, Minat Baca

Pada uji signifikansi t (secara parsial) terhadap minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi diperoleh nilai sebesar 2,118 pada taraf signifikansi 0,039 atau lebih kecil dari 0,05, sedangkan terhadap penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi dipeoleh nilai sebesar 2,405 dengan taraf signifikansi 0,019 atau lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan nyata dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi dan penguasaan kosakata dengan

kemampuan memahami teks

deskripsi. Hasil analisis uji signifikansi t di atas, secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Hasil Uji Signifikansi t pada

Korelasi Regresi Ganda

Model t Sig.

1

Constant -,349 ,728 Minat Baca 2,118 ,039 Penguasaan

Kosakata 2,405 ,019

Dependent Variable: Pemahaman Teks Deskripsi

Adapun pada uji koefisiensi determinasi (R2) diperoleh hasil 0,771 atau sebesar 77,1%. Jadi, dapat dinyatakan bahwa 77,1% dari kemampuan memahami teks deskripsi diperoleh dari minat baca dan penguasaan kosa kata, sedangkan sisanya, yaitu 22,9 % dipengaruhi variabel lain di luar dua variabel bebas tersebut. Tabel berikut ringkasan hasil analisis korelasi regresi ganda.

Tabel Ringkasan Hasil Analisis Uji Koefisiensi pada Korelasi Regresi Ganda

a. Predictors: (Constant), Penguasaan Kosakata, Minat Baca

Pengujian Hipotesis

(7)

UJi Hipotesis 1

Hipotesis pertama dalam

penelitian ini adalah “tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun

2016/2017”.Uji hipotesis ini

dilakukan dengan menggunakan

Spearman’s Rank Correlation

Coefficient atau korelasi Tatajenjang

dariSpearman.Berikut disajikan tabel ringkasan hasil korelasi Tatajenjang Spearman untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan.

Tabel Ringkasan Hasil Uji Korelasi

Tatajenjang

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai r sebesar 0,543 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau kurang dari 0,05 (0,000<0,05). Jadi, hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang. Dengan demikian, hipotesis pertama penelitian iniditolak.

Uji Hipotesis 2

Hipotesis kedua dalam

penelitian ini adalah “tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1

Lawang tahun 2016/2017”. Uji

hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson.Berikut disajikan tabel ringkasan hasil korelasi Product Moment dari

Pearson untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan.

Tabel Ringkasan Hasil Uji Korelasi

Product Moment

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai r sebesar 0,543 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau kurang dari 0,05 (0,000<0,05). Jadi, hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang. Dengan demikian, hipotesis pertama penelitian iniditolak.

Uji Hipotesis 3

Hipotesis ketiga ini

menyatakan bahwa “tidak terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1

Lawang”. Uji hipotesis ketiga dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi Regresi Ganda.

(8)

Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan nyata dan signifikan antara variabel minat baca dan penguasaan kosakata secara simultan terhadap kemampuan memahami teks deskripsi.

Pada uij signifikansi t diperoleh nilai sebesar 2,118 dengan Sig. 0,039 atau lebih kecil dari 0,05 untuk penguasaan kosakata terhadap kemampuan memahami teks deskripsi diperoleh sebesar 2, 405 dengan Sig. 0,019 atau lebih kecil dari 0,05. Makadapat disimpulkan bahwa hasil penelitian terdapat hubungan nyata dan signifikan antara minat baca terhadap kemampuan memahami teks deskripsi dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan memahami teks deskripsi.Secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel Ringkasan Hasil Uji Hipotesis dengan

Korelasi Regresi Ganda

Semua

Variabel F t Sig. Ket. X1 X2 Y

Tabel ringkasan hasil uji hipotesis pada di atas, menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara minat baca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan kemampuan memahami teks deskripsi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang dengan taraf signifikansi rata-rata dibawah atau kurang dari 0,05, sehingga hipotesis ketigadalam penelitian iniditolak.

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakanSPSS versi 20,0

menunjukkan nilai R2sebesar 0,771. Nilai tersebut berarti 77,1,%

perubahan padavariabel kemampuan

membaca pemahaman dapat

dijelaskan oleh minat baca dan penguasaan kosakata,sedangkan sisanya 22, 9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara minat baca dan

penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Lawang Tahun 2016/2017”.

Berdasarkan permasalahan yang diajukan dan data penelitian yang dianalisis, maka dilakukan pembahasan secara lengkap tentang hasil penelitian sebagai berikut.

Hubungan Minat Baca dengan

Kemampuan Memahami Teks

Deskripsi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat baca dengan

kemampuan mema-hami teks

deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017.Dengan demikian, hipotesis yang diajukan bahwa tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi ditolak.. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi minat baca seseorang, semakin tinggi pula kemampuannya dalam memahami teks deskripsi.

(9)

asimilasi.Meskipun pada dasarnya, ranah kognitif bersumber dari ranah afektif. Ranah afektif berkaitan dengan minat, rasa percaya diri, pengontrolan perasaan negatif, serta penundaaan dan kemauan untuk mengambil risiko.Jadi, minat merupakan ranah afektif yang

kemudian menjadi sumber

pemahaman, interpretasi dan asimilasi seseorang dalam membaca. Dengan demikian, peranan minat dalam kemampuan memahami teks.sangat penting untuk mendapat titik tekan

Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Memahami Teks Deskripsi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa ada hubungan positif yang signifikan

antara penguasaan dengan

kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017.Dengan demikian, hipotesis yang diajukan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi ditolak.

Hasil temuan pada penelitian ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan Tarigan (2011:2), bahwakualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kosakata yang kita miliki semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa. Oleh sebab itu, pengajaran kosakata perlu mendapatkan perhatian yang lebih, agar dapat meningkatkan kemampuan memahami teks.

Hubungan Minat Baca dan Penguasan Kosakata dengan

Kemampuan Memahami Teks

Deskripsi

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan, terbukti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat baca dan penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017.Dengan demikian, hipotesis yang diajukan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dan penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi ditolak.

Temuan hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang menjelaskan bahwa siswa haruslah mempunyai rasa ingin tahu yang mendalam mengenai kosakata dan memperhatikan secara teliti bagaimana kosakata dipergunakan dalam kalimat dan kosakata itu dibentuk (Tarigan, 2015:140). Rasa ingin tahu siswa yang mendalam mengenai kosakata, merupakan salah satu wujud minat yang pada akhirnya akan membawa siswa kepada tingkat penguasaan kosakata tertentu.

Berdasarkan uraian tentang hasil dan temuan-temuan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi minat baca siswa, dan semakin tinggi tingkat penguasaan kosakatanya, maka semakin tinggi pula kemampuannya dalam memahami teks deskripsi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa minat baca dan penguasaan kosakata harus menjadi titik tekan

jika ingin meningkatkan

kemampuanmemahami sebuah teks.

(10)

Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis yang dilakukan maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dengankemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang yang ditunjukkan dengan perolehan nilai r sebesar 0, 495 dengan taraf signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hal ini berarti semakin tinggi minat baca siswa, semakin tinggi pula

kemampuannya dalam

memahami teks deskripsi.

2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang ditunjukkan dengan perolehan nilai r hitung sebesar 0,403 dengan nilai signifikansi 0,001 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi penguasaan kosakata yang dimiliki siswa, semakin tinggi pula kemampuannya dalam memahami teks deskripsi.

3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dan penguasaan kosakata secara

bersama-sama dengan

kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP

Negeri Lawang yang

ditunjukkan dengan nilai F 7, 353, nilai t 8, 726 dan 2,405dengan taraf signifikansi di bawah atau kurang dari 0,00, serta nilai R2 0,771 (77,1%). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi minat baca dan penguasaan kosakata siswa, semakin tinggi

pula kemampuannya dalam memahami teks deskripsi.

Saran-saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut.

1) Bagi Guru

Untuk meningkatkan kemampuan memahami teks deskripsi dan memahami teks secara umum, sebaiknya guru memberika titik tekan dan perhatian lebih terhadap penguasaan kosakata siswa, terutama minat bacanya. Karena berdasarkan hasil

penelitian, kemampuan

memahami teks deskripsi sangat dipengaruhi oleh faktor penguasaan kosakata, dan terlebih lagi faktor minat. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran kosakata diharapkan guru memilih teknik yang menarik. Selain itu, juga harus mampu memotivasi siswa untuk menumbuhkan minat bacanya.

2) Bagi siswa

Untuk meningkatkan kemampuan memahami teks deskripsi dan memahami teks secara umum, diharapkan siswa dapat

memulainya dengan

menumbuhkan minat dan mulai menyukai membaca. Siswa mau menyediakan waktu luang untuk membaca dengan memilih bacaan yang baik. Membaca juga akan memperkaya kosakata. Agar minat baca dan penguasaaan kosakata mereka bertambah, perlu dukungan dari berbagai pihak dan lingkungan sekitar.

(11)

Pada penelitian selanjutnya, disarankan kepada peneliti agar meneliti lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

kemampuan membaca

pemahaman secara umum bagi siswa dengan menambahkan faktor-faktor selain minat baca dan penguasaan kosakata, misalnya: hal-hal yang berkaitan dengan motivasi membaca, lingkungan belajar siswa, kemandirian siswa, dan faktor-faktor lain yang relevan dengan

kemampuan membaca .

Penelitian selanjutnya juga disarankan agar menggunakan metode lain dalam meneliti

kemampuan membaca

pemahaman siswa, misalnya melalui wawancara mendalam terhadap siswa, sehingga informasi yang diperoleh dapat lebih bervariasi daripada hanya berupa angket yang jawabannya telah tersedia. Selain itu, diharapkan akan ada penelitia-penelitian lain yang bersifat lanjutan, yang tidak hanya meneliti tentang mamahami teks deskripsi saja tetapi juga jenis-jenis teks yang lain.

DAFTAR RUJUKAN

Darma, Yoice Aliah. 2014. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Rafika Aditama.

Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa: Komposisi Lanjutan I. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nurgiyantoro, Burhan. 2016.

Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Priyatni, Endah Tri. 2015. Desain

Pembelajaran Bahasa

Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasa. Jakarta: Bumi Aksa.

Saddono, Kundharu dan Slamet, St.Y.

2014. Pembelajaran

Ketemapilan Berbahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu. Sandjaya, Soeyanto. 2005. Pengaruh

Keterlibatan Orang Tua terhadap MinatMembaca Anak Ditinjau dari pendekatanSter Lingkungan,

(Online),(http://www.unika.ac. id/fakultas/psikologi/artikel/ss -1pdfdiakses Sabtu,21 Januari 2017)

Soedjito dan Saryono, Djoko. 2011.

Kosakata Bahasa Indonesia. Malang: Aditya Media Publishing.

Tarigan, Henry Guntur. 2008.

Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur, Saifulah, Aceng Ruhendi, dan Harnas, Kholid A. (Eds.). 2011.

(12)

Tarigan, Henry Guntur. 2015.

Gambar

Tabel Koefisien Korelasi Tatajenjang
Tabel Hasil Uji Signifikansi F pada
Tabel Ringkasan Hasil Uji Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Sedasi oral telah banyak digunakan di bidang kedokteran gigi, terutama pada pasien anak untuk mengatasi rasa cemas dalam menghadapi perawatan gigi.. Chloral hydrate ialah

p eng umuman, ed aran d an c atatan lain yang d ib uat atau d iterima oleh Lemb ag a Penyimpanan dan Penyelesaian sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan

Laporan mengenai kepemilikan dan setiap perubahan kepemilikan saham Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf i wajib disampaikan

[r]

Pasar Mod al, d ip and ang p erlu untuk menetap kan Kep utusan Ketua Bap ep am tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lemb ag a Kliring d an Penjaminan;.. Meng ing at

Universitas Negeri

keg iatan, lap oran mutasi kep emilikan Efek d an lap oran-lap oran lain yang d iwajib kan oleh Bursa Efek untuk d ip enuhi oleh Emiten; d an4. Dokumen sebagaimana dimaksud dalam

Manajemen Sumber Daya Manusia