v DAFTAR ISI Hal BAB I ...1 PENDAHULUAN ...1 1.1. Latar Belakang ...1
1.2. Identifikasi Masalah dan pembatasan masalah ...2
1.2.1. Identifikasi masalah ...2 1.2.2. Pembatasan masalah ...3 1.3. Rumusan Masalah ...4 1.4. Tujuan penelitian ...4 1.5. Manfaat penelitian ...5 BAB II ...7 TINJAUAN PUSTAKA ...7 2.1. Pengertian Sistem ...7 2.2. Pengertian Informasi ...7
2.3. Pengertian Sistem Inforomasi ...8
2.4. Definisi Web ...9
2.5. Pengertian Web Server ...9
2.6. Pengenalan XAMPP ...10
2.7. Pengertian Apache ...11
2.8. Pengenalan MySQL ...11
2.9. Pengenalan PHP ...13
2.10. Mengenal Database atau Basis Data ...14
2.11. Model waterfall ...14
2.12. Entity Relation Diagram (ERD) ...15
2.13. Teknik Pengumpulan Data ...17
BAB III ...18
METODE PENELITIAN ...18
3.1. Sistem Yang Berjalan ...18
3.2. Sistem Yang Diusulkan ...20
3.3. Pengembangan Sistem ...22
3.4. Prinsip Pengembangan Sistem ...24 3.3.1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle) 25
vi
3.3.2. Pendekatan Pengembangan Sistem ...26
3.5. Analisis Sistem ...29
3.5.1. Kebutuhan Fungsional ...29
3.5.2. Analisis Arsitektur Sistem ...30
3.5.3. Data Flow Diagram (Diagram Alir Data) ...31
3.5.4. Data Flow Diagram Level 1 ...33
3.5.5. Struktur Tabel ...44
3.5.6. Antarmuka (Interface) ...49
BAB IV ...66
HASIL DAN PEMBAHASAN ...66
4.1. Implementasi Sistem ...66
4.1.1. Persiapan Perangkat Keras (Hardware) ...66
4.1.2. Persiapan Perangkat Lunak (Software) di Web Server ...66
4.1.3. Persiapan Perangkat Untuk Client ...67
4.2. Implementasi Database ...67
4.3. User Interface ...74
4.4. Pengujian Dengan Metode Blackbox ...81
4.5. Pengujian Dengan Metode White Box...84
BAB V ...85
KESIMPULAN DAN SARAN ...85
5.1 Kesimpulan ...85
5.2 Saran ...85
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Simbol-simbol ERD ...16
Tabel 3. 1 Kebutuhan Fungsional ...30
Tabel 4.1 Pengujian Interface...81
Tabel 4.2 Pengujian Fungsi dasar sistem ...82
Tabel 4.3 Pengujian form handle sistem ...83
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Halaman phpMyAdmin ...12
Gambar 3.1 Sistem Berjalan Informasi Pengelolaan Dana Kas Desa sukajaya ...19
Gambar 3.2 Sistem Yang Disulkan Pada Pengelolaan Dana Kas Desa sukajaya 21 Gambar 3.3. Arsitektur Sistem Pada Sistem Informasi Keuangan Desa sukajaya ...31
Gambar 3.4. Diagram Konteks/DFD Level 0 Pada Sistem Informasi Keuangan Desa sukajaya ...33
Gambar 3.5. DFD Level 1 Pada Sistem Informasi Keuangan Desa sukajaya ...34
Gambar 3.6. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data Desa ...35
Gambar 3.7. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data RW ...36
Gambar 3.8. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data RT ...37
Gambar 3.9. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data Warga ...38
Gambar 3.10. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data Kas Desa ...39
Gambar 3.11. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data Kas RW ...40
Gambar 3.12. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data Kas RT ...41
Gambar 3.13. ERD Sistem Informasi Keuangan Desa sukajaya ...42
Gambar 3.13. Relasi Tabel Sistem Informasi Keuangan Desa sukajaya ...43
Gambar 3.14 Antarmuka Halaman Login ...49
Gambar 3.15 Antarmuka Halaman Utama Admin ...50
Gambar 3.16 Antarmuka Halaman Tampil Data Desa ...51
Gambar 3.17 Antarmuka Halaman Tambah Data Desa ...52
Gambar 3.18 Antarmuka Halaman Edit Data Desa ...53
Gambar 3.19 Antarmuka Halaman Tampil Data RW ...54
Gambar 3.20 Antarmuka Halaman Tambah Data RW ...55
Gambar 3.21 Antarmuka Halaman Edit Data RW ...56
Gambar 3.22 Antarmuka Halaman Tampil Data RT ...57
Gambar 3.23 Antarmuka Halaman Tambah Data RT ...58
Gambar 3.23 Antarmuka Halaman Edit Data RT ...59
Gambar 3.25 Antarmuka Halaman Tampil Data Warga ...60
Gambar 3.26 Antarmuka Halaman Tambah Data Warga...61
ix
Gambar 3.28 Antarmuka Halaman Kas Masuk Desa ...63
Gambar 3.29 Antarmuka Halaman Kas Keluar Desa ...64
Gambar 3.30 Antarmuka Halaman Kas Keluar Desa ...65
Gambar 4.1 Sintax SQL Tabel Desa ...67
Gambar 4.2 Atribut Tabel Desa ...67
Gambar 4.3 Sintax SQL Tabel RW ...68
Gambar 4.4 Atribut Tabel RW ...68
Gambar 4.5 Sintax SQL Tabel RT ...69
Gambar 4.6 Atribut Tabel RT...69
Gambar 4.7 Sintax SQL Tabel Warga ...70
Gambar 4.8 Atribut Tabel Warga ...70
Gambar 4.9 Sintax SQL Tabel User ...71
Gambar 4.10 Atribut Tabel User ...71
Gambar 4.11 Sintax SQL Tabel Kas ...72
Gambar 4.12 Atribut Tabel Kas ...72
Gambar 4.13 Sintax SQL Tabel Kas RW ...73
Gambar 4.14 Atribut Tabel Kas RW ...73
Gambar 4.15 Sintax SQL Tabel Kas RT ...74
Gambar 4.16 Atribut Tabel Kas RT ...74
Gambar 4.17 Implementasi Halaman Login...75
Gambar 4.18 Implementasi Halaman Utama Admin Untuk Menu Beranda ...76
Gambar 4.19 Implementasi Halaman Utama Admin Untuk Menu Olah Data Desa ...76
Gambar 4.20 Implementasi Halaman Utama Admin Untuk Menu Olah Data RW ...77
Gambar 4.21 Implementasi Halaman Utama Admin Untuk Menu Olah Data RT ...77
Gambar 4.22 Implementasi Halaman Utama Admin Untuk Menu Kas Masuk Desa ...78
Gambar 4.23 Implementasi Halaman Utama Admin Untuk Menu Kas Keluar Desa ...78
Gambar 4.24 Implementasi Halaman Utama Admin Untuk Menu Rekap Kas Desa ...79
Gambar 4.25 Implementasi Halaman Utama User Desa ...79
x
Gambar 4.26 Implementasi Halaman Utama User RT ...80 Gambar 4.27 Implementasi Halaman Utama User Warga ...81
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangatlah pesat baik dari segi alat maupun aplikasi hal ini memudahkan setiap orang berkomunikasi dan mengetahui informasi lewat dunia maya, Atau mungkin semua termasuk salah satu diantaranya yang mempunyai hampir semua akun di jejaring sosial dalam hal ini sangat berkaitan dengan proyek yang akan peneliti buat yakni menyampaikan informasi ke seluruh warga tentang pelaporan administrasi keuangan desa sukjaya perum gramapuri blok T.
Perumahan Gramapuri Persada tempat peneliti tinggal sekarang yang beralamatkan di desa sukajaya cibitung sekarang adalah salah satu perumahan yang perkembangannya bisa di bilang sangat cepat dikarenakan letak lokasi yang berdekatan dengan terminal cikarang, setasiun cikarang, dan toko toserba perbelanjaan pusat kota. Selain itu penunjang tempat rekreasi di perumahan gramapuri yang mempunyai 2 danau besar menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi konsumen. Dan sampai sekarang sudah ada 20 blok yang ada di perumahan gramapuri, dan blok yang terbaru sekarang adalah blok U dan T yang peneliti tempati sekarang. Dengan luas tanah yang bisa di bilang sangat besar untuk tipe bersubsidi yang menjadi salah satu alasan orang berani membeli rumah di gramapuri walaupun dengan uang muka yang bisa di bilang tidak sedikit.
Pada desa sukajaya perumahan gramapuri ini khususnya untuk blok T yang peneliti tempati sistem administrasi keuangan yang berjalan adalah penarikan setiap bulannya yang akan di lakukan oleh seksi humas di setiap rumah, setelah dana terkumpul akan di setorkan ke bendahara guna proses dokumentasi pelaporan dan administrasi. setelah semua di selesaikan oleh bendahara masalah itupun muncul. Dikarena kan setelah bendahara kurangnya sosialisasi pergerakan keuangan baik pemasukan dan pengeluaran. Dan disini penulis akan mencari solusi pemecahan masalah bagaimana caranya agar keuangan warga yang di pegang oleh bendahara dapat dengan mudah di ketahui pemasukan dan pengeluaran oleh seluruh warga.
1.2.Identifikasi Masalah dan pembatasan masalah
1.2.1. Identifikasi masalah
Dari latar belakang yang ada maka dapat di tarik identifikasi sebagai berikut ;
1. Hasil pelaporan keuangan desa di perumahan gramapuri blok T baik dari pemasukan dan pengeluaran tiap bulannya tidak di ketahui oleh semua warga hal ini hanya dengan sepengetahuan bendahara dan pengurus.
2. Di takutkan ada manipulasi data keuangan yang di lakukan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.
3. Lambatnya kinerja pengurus desa membuat banyak informasi yang tidak tersampaikan dengan tepat dan akurat.
4. Penariakan dana bulanan pada awal bulan yang masih manual di setiap rumah, dan bukti kwitansi pembayaran bulanan dari warga hilang karena banyaknya transaksi pemasukan dan pengeluaran pergerakan dana bulanan karena kelalaian bendahara.
5. Laporan keuangan setiap bulanya atau periode sering terlambat di laporkan kepada warga karena di kerjakan oleh dua bendahara yang di mana satu mencatat data pemasukan dan pengeluaran keuangan dan yang satunya mengurusi administrasi pelaporan data yang nantinya akan di sosialisasikan ke seluruh warga pada rapat bulanan.
1.2.2. Pembatasan masalah
Dalam penelitian dan pembahasan yang dilakukan, penulis membatasi masalah pada sistem informasi administrasi dan keuangan berbasis web pada desa sukajaya RT 002 / RW 010 perumahan gramapuri cikarang, yaitu di antaranya meliputi :
1. Sistem informasi hanya dapat memasukan pembayaran bulanan warga dan hasil pelaoran keuangan pemasukan pengeluaran di setiap bulannya.
2. Fokus pada penelitian ini adalah identifikasi proses bisnis desa sukajaya rt 002 rw 010 dalam melayani warganya identifikasi tersebut
di lakukan dengan melakukan survei kepada ketua RT desa sukajaya pada cakupan wilayah pada perumahan gramapuri persada blok T.
3. Pengujian skripsi ini dibatasi pada pengujian fungsional dan terintegrasi untuk menunjukkan berfungsinya sistem informasi keuangan kas desa sukajaya online demi kenyamanan dan kepercayaan warga terhadap kinerja pengurus desa
1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana agar pelaporan hasil keuangan tiap bulannya baik pemasukan ataupun pengeluaran dapat di kontrol dapat di lihat dan dapat di ketahui langsung seluruh warga setiap waktu melalui web ?
2. Bagaimana data dapat tersusun dengan baik dan terperinci agar mudah di pahami di setiap warga dan tidak menimbulkan pertanyaan di kemudian hari ?
3. Bagaimana caranya untuk meminimalisir tindak kesalahan input data pelaporan hasil keuangan bulanan dan mempersempit ruang gerak orang yang tidak bertanggung jawab ?
1.4.Tujuan penelitian
Tujuan dari laporan skripsi ini adalah untuk mengembangkan program sistem yang sudah berjalan di perumahan ini yang tadinya proses penginputan
hanya secara manual di tulis tangan dan penarikan dana bulanan di kertas sekarang lebih selangkah lebih maju dengan penginputan langsung d komputer yang langsung terkoneksi dan dapat di lihat dari setiap warga melalui web selain itu untuk membuat informasi secara tepat dan akurat sesuai waktu yang di tentukan dalam menyusun website.
1.5.Manfaat penelitian
Kegiatan penelitian yang akan dirancang memiliki beberapa kegunaan yang diharapkan membantu semua pihak yang memiliki kepentingan dalam penelitian karena untuk mengurangi tingkat pemborosan proses dan sumber daya yang di perlukan melalui perkembangan teknologi informasi terutama jaringan internet dan dapat mengetahui data penduduk secara terperinci, dan selain itu manfaat penelitian lebih detail bagi anggota desa sebagai berikut :
1. Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan ilmu menerapkan teori yang selama ini di peroleh saat study yang telah di terima kedalam penelitian sebenarnya apabila semua telah terealisasi dan berhasil.
2. Warga
Manfaat untuk warga sendiri adalah mempermudah pengontrolan kinerja
hasil pelaporan bendahara dan pengurus desa karena warga dengan mudah mendapat informasi data kas warga dengan cepat, dapat pula digunakan untuk memberi gambaran sistem pelayanan yang berjalan saat ini di
perumahan gramapuri persada cibitung khususnya warga blok T yang kini di tempati
3. Pengurus desa
Manfaat bagi pengurus desa adalah dengan adanya sistem ini warga akan lebih yakin dan percaya akan hasil kinerja semua pengurus desa, selain itu hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosa dalam mencari sebab dan akibat masalah atau kegagalan yang terjadi di dalam sistem penilaian pelayanan yang sedang berjalan. Dengan demikian akan memudahkan pencarian alternatif pemecahan masalah masalah tersebut guna menyusun strategi pengembangan sistem penilaian pelayanan yang berjalan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Sistem
Menurut Pratama (2014: 7) “sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling berhubungan untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar, sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut mencakup software,
hardware, dan brainware, ketiga komponen ini saling berkaitan satu sama
lain”. Dilain pihak Menurut Sutabri (2012: 6) “sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
Berdasarkan kesimpulan para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan prosedur atau sekelompok unsur yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan tugas bersama-sama demi mencapai tujuan tertentu.
2.2.Pengertian Informasi
Menurut Pratama (2014: 8) mendefinisikan informasi sebagai berikut “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”. Sedangkan Menurut Hartono (2013: 15), “Informasi pada dasarnya adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan yang lebih luas”.Berdasarkan kesimpulan para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data dari berbagai
sumber yang kemudian di olah dan disajikan, sehingga menghasilkan suatu nilai dan dapat bermanfaat.
2.3.Pengertian Sistem Infromasi
Menurut Rachmat (2016: 1) mendefinisikan sistem sebagai berikut “Sistem Informasi adalah sebuah basis data terkomputerisasi yang dirancang untuk menerima, menyimpan, memproses, mentransformasi, menganalisis serta mengolah data dan memberikan laporan. Penggunaan sistem informasi biasanya bersifat regular dan terus-menerus)”. Sedangkan menurut Sutabri (2012: 38) mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut “suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat managerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”. Dilain pihak menurut Stair dan George Reylonds (2014: 15) “Sistem informasi adalah sebuah kumpulan lengkap dari perangkas keras (hardware), perangkat lunak (software), basis data (database), jaringan komputer, orang/pengguna, dan sejumlah prosedur, yang telah terkonfigurasi dengan baik, untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan memproses data menjadi informasi.”
Berdasarkan kesimpulan para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem atau susunan yang mengolah suatu informasi secara terkomputerisasi yang dirancang untuk mengolah data-data dari suatu organisasi sehingga dapat menyediadakan laporan-laporan yang diperlukan.
2.4.Definisi Web
Menurut Sidik dan Husni (2012: 1) “Web adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web”. Sedangkan Menurut Andika dan Dewanto (2013: 62) “WEB (World Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan dokumen Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman web yang berisi teks, gambar, video, dan
file multimedia lainnya hanya dapat diakses menggunakan web”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa web adalah suatu tempat berisikan informasi yang dapat diakses melalui jaringan internet dengan mengikuti alamat link
2.5.Pengertian Web Server
Menurut Mulhim (2014: 1) mendefinisikan Web server sebagai berikut “Web server adalah perangkat lunak yang berfungsi menerima permintaan berupa halaman web melalui http atau https dari klien yang dikenal dengan
browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk
halaman-halaman yang umumnya berbentuk HTML. PHP adalah bahasa pemograman yang berjalan disisi server, untuk itulah dibutuhkan sebuah web server yang dapat menerjemahkan atau menjalankan script PHP kedalam web browser”. Sedangkan menurut Pratama (2014: 439) “Web Server merupakan perangkat
lunak yang dijalankan di sistem operasi pada komputer server maupun komputer desktop, yang berfungsi untuk menerima permintan dalam bentuk protokol, misalkan HTTP dan HTTPS”.
Berdasarkan kesimpulan para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
Web server adalah perangkat lunak yang dijalankan di sistem operasi pada
computer yang berfungsi menerima permintaan berupa halaman web pada
browser dan mengirim kembali hasil dalam bentuk halaman-halaman yang
umumnya dalam bentuk HTML.
2.6.Pengenalan XAMPP
Menurut Raharjo (2015: 25) “Xampp adalah kompilasi software yang membungkus Apache HTTP Server, MySQL, PHP, dan Perl. Dengan menggunakan XAMPP, instalasi paket software yang dibutuhkan untuk proses pengembangan web (Apache, MySQL, dan PHP) dapat dilakukan dengan sangat mudah, tanpa harus dilakukan secara terpisah (sendiri-sendiri)”. Dilain pihak menurut Nugroho (2013: 1) “XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat dipakai untuk belajar pemprograman
web, khususnya PHP dan MYSQL”. Sedangkan menurut Pratama (2014:
440) “Xampp adalah aplikasi web server bersifat instan (siap saji) yang digunakan baik di sistem operasi Linux maupun di sistem operasi Windows”.
Berdasarkan kesimpulan para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Xampp adalah Web server yang membungkus program web lengkap seperti Apache, MySQL, PHP dan Perl yang dapat digunakan dengan cara sekali install.
2.7.Pengertian Apache
Menurut Sadeli (2013:2) mendefinisikan Apache HTTP Server sebagai berikut: “Apache adalah web server yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft, Windows dan Novell Netware serta platform lainya yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web”.
Sedangkan Nugroho (2013:1) “Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode php yang dituliskan oleh pembuat halaman web”.
Berdasarkan kesimpulan para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Apache HTTP server adalah web server yang berjalan di sistem operasi pada komputer yang berguna untuk memfungsikan suatu program atau halaman situs web berdasarkan kode PHP.
2.8.Pengenalan MySQL
Menurut Sadeli (2013: 10) Mengidentifikasikan MySQL sebagai berikut “MySQL adalah database yang menghubungkan csript php menggunakan perintah query dan escaps charakter yang sama dengan php. MySQL mempunyai tampilan client yang mempermudahkan anda dalam mengakses
database dengan kata sandi untuk mengjinkan proses yang bisa anda lakukan. phpMyadmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs
Gambar 2.1 Halaman phpMyAdmin
Fungsi dari halaman ini adalah sebagai pengendali database MySQL sehingga pengguna MySQL tidak perlu repot untuk menggunakan perintah-perintah SQL. Karena dengan meng-klik menu fungsi yang ada pada halaman phpMyAdmin”.
Sedangkan menurut Saputra (2012: 7) “MySQL bekerja menggunakan SQL Language (Strukture Query Language). Itu dapat diartikan bahwa MySQL merupakan standar penggunaan database di dunia untuk pengolahan data”. Dilain pihak menurut MADCOMS (2016: 2) “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user dan SQL database Management System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan”. Sedangkan Menurut Kadir (2013: 15) “MySQL adalah nama database server. Data base server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan
dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara mudah dan cepat”.
Berdasarkan kesimpulan para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa MySQL adalah database yang meghubungkan php dengan server menggunakan perintah query untuk pengolahan suatu data.
2.9.Pengenalan PHP
Menurut Nugroho (2014: 153) mendefiniskan PHP sebagai berikut “PHP adalah bahasa pemograman yang hanya bisa berjalan di sisi server, atau sering disebut side Server language, program yang dibuat dengan kode PHP tidak bisa berjalan kecuali dia dijalankan pada server web, tanpa adanya server
web yang terus berjalan dia tidak akan bisa dijalankan”. Dilain pihak Menurut
Oktavian (2013: 69) “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke
web browser menjadi kode HTML”. Sedangkan menurut EMS (2016: 1)
mendefinisikan PHP sebagai berikut “PHP adalah singkatan dari PHP
Hypertext Preprocessing, Merupakan bahasa scripting untuk web yang cukup
populer. Dengan PHP, anda bisa membuat web dinamis dimana kode PHP diselipkan diantara script kode-kode HTML, yang merupakan bahasa markup standar untuk dunia web”. Dilain pihak menurut Saputra (2012: 2) “PHP merupakan suatu Bahasa pemograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis”.
Berdasarkan kesimpulan para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa PHP adalah suatu program yang berjalan di sisi server berisi kode-kode yang berguna untuk mengolah suatu data dan menampilkan data dalam bentuk halaman HTML.
2.10. Mengenal Database atau Basis Data
Menurut Enterprise (2015: 1) “Database merupakan jiwa dari sebuah aplikasi. Sebab dengan memanfaatkan database, semua fitur, tool, menu, dan fasilitas lainnya yang ada di dalam aplikasi dapat terhubung satu dengan yang lainnya”. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016: 43) “Sistem basis data adalah sistem terkomputerasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”. Sedangkan menurut Indrajani (2015: 70) “Basis data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan secara logis, dan merupakan sebuah penjelasan dari data tersebut, yang didesain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi”.
Berdasarkan kesimpulan para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa basis data adalah sekumpulan data yang saling terhubung yang menyimpan dan memelihara suatu informasi yang telah diolah dan dapat tersedia saat informasi itu dibutuhkan.
2.11. Model waterfall
Menurut Saxena dan Upadhyay (2016: 1012) “Model waterfall diusulkan oleh Royce pada tahun 1970 yang merupakan model Software defelopment
life cycle (SDLC)”. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016: 28) “Model air
terjun (waterfall model) menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung”. Sedangkan menurut Susanti (2016: 12) “Metode ini memberikan pendekatan sistematis dan berurutan bagi pengembangan sistem informasi”.
Berdasarkan kesimpulan para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Model waterfall adalah suatu metode pengembangan sistem yang memiliki alur perangkat lunak secara teratur mulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian hingga tahap pendukung.
2.12. Entity Relation Diagram (ERD)
Menurut Pratama (2014: 49) “ERD adalah diagram yang menggambarkan keterkaitan antar table beserta dengan field-field di dalamnya pada suatu database sistem. Sedangkan menurut Rosa dan Shalahuddin (2016: 50) “ERD adalah pemodelan awal basis data yang banyak digunakan dan dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika”.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016: 50) Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada ERD dengan notasi Chen:
Tabel 2.1 Simbol-simbol ERD
Simbol Deskripsi
Entitas/ Entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal table pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi computer; penamaan entitas biasnya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama table Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas
Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberpaka
kolom tersebut dapat bersifat unit( berbeda tanpa ada yang sama)
Atribut Multinilai/multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu
Relasi Relas yang menghubungkan antar entitas;
biasanya diawali dengan kata kerja
Asosiasi /association Penghubung antar relasi dan entitas dimana
dikedua ujungnya memiliki multiplicity
kemungkinan jumlah pemakaian,
kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antar entitas satu dengan entitas yang lain.
Berdasarkan kesimpulan para ahli di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa ERD adalah suatu diagram yang menggambarkan keterhubungan/keterkaitan antar table satu dengan yang lain pada
database.
2.13. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Indrajani (2015: 2) “Teknik pengumpulan data adalah proses formal menggunakan teknik, seperti wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, dan riset untuk mengumpulkan fakta tentang sistem, kebutuhan, dan pilihan”. Sedangkan Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016: 19) “hal pertama yang dilakukan dalam analisis sistem adalah melakukan pengumpulan data”.
Berdasarkan kesimpulan para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa teknik pengumpulan data adalah suatu tahap awal pada analisis sistem untuk mengumpulkan fakta tentang sistem dengan menggunakan teknik, seperti wawancara, observasi, koesioner, dokumen dan riset.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab metode penelitian ini membahas tentang sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan serta pengembangan dan analisis sistem pada Desa sukajaya yang bertujuan untuk memaparkan penelitian studi lapangan yang selama ini dilakukan.
3.1.Sistem Yang Berjalan
Sistem yang berjalan pada Desa sukajaya merupakan sistem yang masih menggunakan sistem yang bersifat konvensional, yang berarti sistem yang diadopsi masih menggunakan media kertas atau papan pengumuman dalam memberikan informasi tentang data keuangan Desa sukajaya. Hal tersebut merupakan suatu keterbatasan dan kekurangan dalam memberikan informasi keuangan kepada warga Desa sukajaya, karena dengan mengadopsi sistem yang bersifat konvensional warga tidak dapat melihat rincian secara cepat dan akurat.
Banyak kekurangan yang ditemukan dalam melakukan observasi ke lapangan dan hal yang paling beresiko jika masih menggunakan sistem yang bersifat konvensional ialah minimnya keterbukaan pada pegelolaan kas, baik kas RT, RW, dan kas Desa. Hal tersebut bisa menimbulkan kecurigaan dari berbagai pihak mengenai pengelolaan dana kas, bukan hanya itu saja kekurangan yang ditampilkan dari sistem konvensional. Tetapi pengelolaan dana kas tersebut dapat dimanipulasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab serta sulitnya meminta laporan atau rekapitulasi pengelolaan dana kas.
Berikut ini merupakan gambaran atau deskripsi tentang sistem yang berjalan pada Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.1.
Sistem Berjalan Informasi Pengelolaan Dana Kas Desa Gramapuri
Warga RT RW DESA Ph as e Mulai Mencari informasi pengelolaan dana kas tujuan Menerima permitaan Warga Menerima permitaan Warga Menerima permitaan Warga
Cek laporan kas Cek laporan kas Cek laporan kas
Tidak ada Informasi tidak di dapat Tidak ada Tidak ada Laporan kas diberikan Laporan kas diberikan Laporan kas diberikan
ada ada ada
Laporan kas RT Laporan kas RW Laporan kas Desa
Informasi didapat
Selesai
3.2.Sistem Yang Diusulkan
Dilihat dari sistem yang berjalan masih banyak ditemukan temuan-temuan yang dapat terjadinya penyalahgunaan dana kas di Desa sukajaya, oleh karena itu perlunya suatu usulan sistem yang dapat mengurangi atau mempermudah dalam melakukan pencarian dan pemantauan informasi pengelolaan dana kas di Desa sukajaya.
Usulan sistem yang diusulkan merupakan suatu hasil analisis dari sistem yang berjalan yang diimplementasikan mengunakan teknologi berbasis web, teknologi ini dipilih karena untuk memudahkan semua pihak dalam melakukan pencarian dan pemantauan informasi pengelolaan dana kas di Desa sukajaya yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
Teknologi web sangat cocok diimplemetasikan karena hampir semua kalangan dapat mengaksesnya, baik menggunakan komputer, gadget atau perangkat lainnya yang dapat mendukung teknologi web. Teknologi web juga dapat menyimpan dan menampilkan data-data pengelolaan kas, sehingga sangat memudahkan semua pihak dalam memantau pengelolaan dana kas.
Dengan adanya usulan sistem yang baru, diharapkan keterbukaan dan transpranasi pengelolaan dana kas dapat terwujud sehingga masyarakat dapat percaya terhadap instansi yang ada di Desa sukajaya, sehingga masyarakat tidak akan kebingungan jika masyarakat membutuhkan bantuan dana karena masyarakat mengetahui secara mendetail tentang aliran dana yang masuk dan keluar.
Berikut ini merupakan gambaran atau deskripsi tentang sistem yang diusulkan pada Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.2.
Sistem Yang Diusulkan Pada Informasi Pengelolaan Dana Kas Desa Gramapuri
Warga Sistem RT RW Desa
P h as e Mulai Pencarian informasi Logn Data Login DATABASE KAS DESA
Akses WEB Akses WEB Akses WEB
Data Login Data Login Data Login WEB SISKEU GRAMAPURI
Olah Kas RT Olah KAS RW Olah Kas Desa
Lapoan KAS
Selesai
3.3.Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem merupakan tindakan mengubah, menggantikan, atau menyusun kembali sistem lama menjadi sistem yang baru baik secara sebagian maupun keseluruhan untuk memperbaiki sistem yang selama ini berjalan (yang telah ada). Pada pengembangan sistem ini diperlukan suatu pemodelan, pemodelan diperlukan sebagai gambaran atau blueprint terhadap sistem yang akan dibangun.
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama secara keseluruan atau memperbiki sistem yang telah ada.
Sistem lama perlu diperbaiki atau diganti karena beberapa hal :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul dari sistem lama, misalnya:
a. Ketidakberesan
Ketidakberesan dalam sistem lama menyebabkan sistem lama tidak beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
b. Pertumbuhan organisasi
Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Organisasi mulai merassakan kebutuhan sistem informasi sehingga dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi
Penyusunan sistem baru karena adanya instrusi-instruksi dari atasan atau luar organisasi misalnya aturan pemerintah. Dengan adanya pengembangan sistem dari yang lama ke baru diharapkan terjadi peningkatan-peningkatan sistem yang baru antara lain :
a. Performance (kinerja), kinerja sistem beru lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
b. Information (informasi), peningkatan kualitas informasi yang disajikan.
c. Economy (ekonomi), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungankeuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.
d. Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan yang akan terjadi.
e. Efficiency, peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis, ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumberdaya tersebut digunakan dengan pemborosan yang minimum.
f. Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
3.4.Prinsip Pengembangan Sistem
Prinsip-prinsip pengembangan sistem antara lain :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk menajemen informasi dari sistem yang digunakan oleh manajemen, sehingga dapat mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar, setiap investasi harus mempertimbangkan :
a. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
b. Investasi yang terbaik harus bernilai atau menguntungkan. c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang terdidik
d. Tahapan dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan.
e. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.(bersama-sama). f. Jangan takut membatalkan proyek.
3.3.1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle)
Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai sistem itu diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih-masih timbul permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama.
Siklus ini disebut siklus hidup pengembangan sistem yang digunakan untuk mengembangkan tahapan utama dab langkah-langkah dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. Ide dari System Life
Cycle adalah sederhana dan masuk akal.
Tahapan utama siklus hidup pengembangan system terdiri dari :
1. Tahapan perencanaan (System Planning) 2. Analisis Sistem (System Analysis) 3. Desain Sistem (System Design) 4. Seleksi System (System Selection)
5. Implementasi System (System Implementation) 6. Perawatan System (Maintenance System)
3.3.2. Pendekatan Pengembangan Sistem
Beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem :
1. Pendekatan Klasik lawan Pendekatan Terstruktur a. Pendekatan Klasik (Clasical Approach)
Adalah pendekatan dalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan di Sistem Life Cycle tanpa dibekali oleh alat-alat dan teknik-teknik yang memadai.
Beberapa permasalahan yang timbul di pendekatan klasik
1) Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit
2) Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi lebih mahal
3) Kemungkinan kesalahan besar. 4) Keberhasilan sistem kurang terjamin. 5) Masalah dalam penerapan sistem.
2. Pendekatan Terstruktur
Pendekatan Terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem sehingga
hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
3. Pendekatan Sepotong lawan Pendekatan Sistem
Pendekatan Sepotong (Piecemeal Approach) merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Kegiatan atau aplikasi yang dipilih dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi.
Pendekatan Sistem (systems approach) memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan sistem ini juga menekankan sasaran dari sistem informasi itu saja.
4. Pendekatan bawah-naik lawan Pendekatan atas-turun
Pendekatan bawah naik (bottom up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan-perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini yang merupakan ciri-ciri pendekatan klasik.
Pendekatan atas turun (top-down approach) dimulai dari level atau organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output-input basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur.
5. Pendekatan System Menyeluruh lawan Pendekatan Modular
Pendekatan sistem menyeluruh (total system approach) merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan Modular (modular approach) memecah sistem yg rumit menjadi beberapa bagian atau modul-modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Akibat lebih lanjut adalah sistem akan dapat dikembangkan tepat waktu yang telah direncanakan, mudah dipahami oleh pemakai sistem dan mudah dipelihara.
6. Pendekatan Lompatan Jauh lawan Pendekatan Berkembang
Pendekatan lompatan jauh (great loop approach) menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Pendekatan ini mengandung resiko, karena teknologi
komputer cepat berkembang dan juga terlalu mahal karena memerlukan investasi seketika untuk semua teknologi yang digunakan.
3.5.Analisis Sistem
Analsis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan
3.5.1. Kebutuhan Fungsional
Dalam menentukan kebutuhan perangkat lunak pastinya akan melalui analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat lunak merupakan langkah (tahap) awal dari siklus hidup pengembangan perangkat lunak, tahap ini akan menghasilkan spesifikasi, kebutuhan, kondisi yang akan dimiliki oleh perangkat lunak yang akan dikembangkan dengan mempertimbangkan semua kebutuhan dari seluruh stakeholder.
Kebutuhan fungsional sangat bergantung dari jenis perangkat lunak, pengguna sistem, dan jenis sistem dimana perangkat lunak tersebut digunakan. Kebutuhan fungsional dapat dicari dari pertanyaan: Apa yang harus sistem lakukan ?. karena kebutuhan fungsional harus dapat menggambarkan layanan-layanan yang bisa diberikan sistem kepada pengguna secara mendetail.
Berikut ini merupakan kebutuhan fungsional dai sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang ditunjukan pada Tabel 3.1
Tabel 3. 1 Kebutuhan Fungsional No Entitas Fungsional
1. Admin Olah data Desa
Olah data RW Olah data RT Olah data Warga Olah data kas Desa Olah data kas RW Olah data kas RT Olah data akun Desa Olah data akun RW Olah data akun RT Olah data akun Warga Cetak data kas Desa Cetak data kas RW Cetak data kas RT
2. Desa Olah kas data Desa
Tampil kas RW Tampil kas RT Edit akun Desa Cetak data kas Desa
3. RW Olah kas data RW
Edit akun RW Cetak data kas RW
4. RT Olah kas data RT
Edit akun RT Cetak data kas RT
5. Warga Edit akun Warga
Tampil kas RW Tampil kas RT
3.5.2. Analsisis Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem (atau arsitektur teknologi inforrnasi, arsitektur sistem informasi, infrastruktur teknologi informasi) merupakan suatu pemeta-an atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu
organisasi. Arsitektur ini berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak-biru (blueprint) untuk arahan di masa mendatang.
Tujuan dari arsitektur ini adalah agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis organisasi. Oleh karena itu, arsitektur informasi memadukan kebutuhan informasi, komponen sistem informasi, dan teknologi pendukung
Berikut ini merupakan gambaran atau deskripsi tentang arsitektur system pada sistem informasi keuangan pada Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.3. Internet Admin RT Desa RW Warga T. RW T. DESA T. RT T. WARGA T. KAS RT T. KAS DESA T. KAS RW T. USER Pogram Database WEB Server Browser TABEL
Gambar 3.3. Arsitektur Sistem Pada Sistem Informasi Keuangan Desa sukajaya
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Berikut ini merupakan pemdelan sistem yang divisualisasi dengan DFD Level 0 pada Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Diagram Konteks/DFD Level 0 Pada Sistem Informasi Keuangan
Desa sukajaya
3.5.4. Data Flow Diagram Level 1
Dari proses – proses utama di atas, Penulis akan membuat sebuah representasi yang berisi alur proses dan aliran data yang terjadi kedalam model DFD level 1. Kemudian DFD level 1 tersebut akan dikembangkan lebih spesifik menjadi level – level berikutnya pada gambar – gambar dibawah ini.
Berikut ini merupakan pemdelan sistem yang divisualisasi dengan DFD Level 1 pada Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5. DFD Level 1 Pada Sistem Informasi Keuangan Desa sukajaya
Dari DFD level 1 di atas dapat didekomposisi atau di uraikan ke level selanjutnya yaitu level 2 yang berfungsi untuk melihat detail proses-proses yang terdapat pada DFD level 1.
Berikut ini merupakan dekomposisi proses yang divisualisasi pada DFD Level 2 untuk proses Olah Data Desa pada sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.6.
LOGIN
ADMIN DATA LOGIN ADMIN
TAMBAH DATA DESA EDIT DATA DESA HAPUS DATA DESA DESA DATA LOGIN DESA
DATA DESA ID EDIT ID HAPUS ID EDIT DESA DATA DESA ID EDIT ID HAPUS 1.0 1.1.2 1.1.3 1.1.4
Gambar 3.6. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data Desa
Berikut ini merupakan dekomposisi proses yang divisualisasi pada DFD Level 2 untuk proses Olah Data RW pada sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.7.
LOGIN
ADMIN DATA LOGIN ADMIN
TAMBAH DATA RW EDIT DATA RW HAPUS DATA RW RW DATA LOGIN RW DATA RW ID EDIT ID HAPUS ID EDIT RW DATA RW ID EDIT ID HAPUS 1.0 1.3.1 1.3.2 1.3.3
Gambar 3.7. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data RW
Berikut ini merupakan dekomposisi proses yang divisualisasi pada DFD Level 2 untuk proses Olah Data RT pada sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.8.
LOGIN
ADMIN DATA LOGIN ADMIN
TAMBAH DATA RT EDIT DATA RT HAPUS DATA RT RT DATA LOGIN RT DATA RT ID EDIT ID HAPUS ID EDIT RT DATA RT ID EDIT ID HAPUS 1.0 1.3.1 1.3.2 1.3.3
Gambar 3.8. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data RT
Berikut ini merupakan dekomposisi proses yang divisualisasi pada DFD Level 2 untuk proses Olah Data Warga pada sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.9.
LOGIN
ADMIN DATA LOGIN ADMIN
TAMBAH DATA WARGA EDIT DATA WARGA HAPUS DATA WARGA WARGA DATA LOGIN WARGA
DATA WARGA ID EDIT ID HAPUS ID EDIT WARGA DATA WARGA ID EDIT ID HAPUS 1.0 1.2.1 1.2.2 1.2.3
Gambar 3.9. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data Warga
Berikut ini merupakan dekomposisi proses yang divisualisasi pada DFD Level 2 untuk proses Olah Data Kas Desa pada sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.10.
LOGIN
ADMIN DATA LOGIN ADMIN
TAMBAH DATA KAS DESA EDIT DATA KAS DESA HAPUS DATA KAS DESA DESA DATA LOGIN DESA
DATA KAS DESA ID EDIT ID HAPUS ID EDIT KAS DESA DATA KAS DESA
ID EDIT ID HAPUS 1.0 1.7.1 1.7.2 1.7.3
DATA KAS DESA
ID HAPUS
WARGA TAMPIL DATA
KAS DESA DATA KAS DESA DATA LOGIN WARGA DATA KAS DESA 1.7.4 CETAK DATA KAS DESA LAPORAN DATA KAS DESA LAPORAN DATA KAS DESA DATA KAS DESA 1.7.5
Gambar 3.10. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data Kas Desa
Berikut ini merupakan dekomposisi proses yang divisualisasi pada DFD Level 2 untuk proses Olah Data Kas RW pada sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.11.
LOGIN
ADMIN DATA LOGIN ADMIN
TAMBAH DATA KAS RW EDIT DATA KAS RW HAPUS DATA KAS RW RW DATA LOGIN RW DATA KAS RW ID EDIT ID HAPUS ID EDIT KAS RW DATA KAS RW ID EDIT ID HAPUS 1.0 1.5.1 1.5.2 1.5.3 DATA KAS RW ID HAPUS TAMPIL DATA KAS RW WARGA CETAK DATA KAS RW LAPORAN DATA KAS RW DATA KAS RW DATA KAS RW DATA KAS RW DATA LOGIN WARGA LAPORAN DATA KAS RW
Gambar 3.11. DFD Level 2 Untuk Proses Olah Data Kas RW
Berikut ini merupakan dekomposisi proses yang divisualisasi pada DFD Level 2 untuk proses Olah Data Kas RT pada sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.12.
LOGIN
ADMIN DATA LOGIN ADMIN
TAMBAH DATA KAS RT EDIT DATA KAS RT HAPUS DATA KAS RT RT DATA LOGIN RT DATA KAS RT ID EDIT ID HAPUS ID EDIT KAS RT DATA KAS RT ID EDIT ID HAPUS 1.0 1.6.1 1.6.2 1.6.3 DATA KAS RT ID HAPUS
WARGA TAMPIL DATA KAS RT
DATA KAS RT DATA KAS RT DATA LOGIN WARGA 1.6.4 CETAK DATA KAS RT LAPORAN DATA KAS RT LAORAN DATA KAS RT DATA KAS RT 1.6.5
3.4.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Berikut ini merupakan Entity Relationship Diagram (ERD) dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang ditunjukan pada Gambar 3.13 DESA RW RT WARGA R1 R2 R3 KAS DESA R4 KAS RT R6 KAS RW R5 1 N 1 N 1 N 1 N N 1 1 N NIK ID_RT NAMA_W TLAHIR_W TGLLAHIR_W ALAMAT_W AGAMA_W JENISK_W GOLDRH_W ID_KAS ID_RT TANGGAL NO_REK JUMLAH JENIS KELUAR ID_RT
ID_RW NAMA_RT KEPALA_RT
ID_KAS
ID_DESA
TANGGAL
NO_REK JUMLAH JENIS KELUAR ID_DESA NAMA_DESA ALAMAT_DESA NAMA_KADES ID_KAS ID_RW TANGGAL NO_REK JUMLAH JENIS KELUAR ID_RW ID_DESA NAMA_DESA KEPALA_RW USER ID_USER ID_DESA NAMA EMAIL NO_HP USERNAME PASSWORD LEVEL R7 1 N
Untuk relasi dari tabel-tabel yang ada pada pada basis data Sistem Informasi Keuangan Desa sukajaya dapat di lihat pada Gambar 3.14
3.5.5. Struktur Tabel
Berikut adalah tabel-tabel yang dibutuhkan pada sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang akan dibangun.
1. Tabel Desa
Nama Tabel : Desa
Primary Key : id_desa
Foreign Key : -
Fungsi : untuk menyimpan data desa Struktur tabel :
No Field Tipe Keterangan
1 id_desa varchar (20) Id desa
2 nama_desa char(50) Nama desa
3 alamat_desa Text Alamat desa
4 nama_kades char(50) Nama kepala desa
2. Tabel RW
Nama Tabel : RW
Primary Key : id_rw
Foreign Key : id_desa
Struktur tabel :
No Field Tipe Keterangan
1 id_rw varchar (20) id rw
2 id_desa varchar (20) id desa
3 nama_rw char(50) nama rw
4 kepala_rw char(20) nama kepala rw
3. Tabel RT
Nama Tabel : RT
Primary Key : id_rt
Foreign Key : id_rw
Fungsi : untuk menyimpan data rt Struktur tabel :
No Field Tipe Keterangan
1 id_rt varchar (20) id rt
2 id_rw varchar (20) id rw
3 nama_rt char(50) nama rt
4 kepala_rt char(20) nama kepala rt
4. Tabel Warga
Nama Tabel : Warga
Primary Key : id_warga
Foreign Key : id_rt
Struktur tabel :
No Field Tipe Keterangan
1 nik int (11) Nomor induk kependudukan
2 id_rt varchar (20) Id rt
3 nama_w char(50) Nama warga
4 tlahir_w char(50) Tempat lahir warga
5 tgllahir_w date Tanggal lahir warga
6 alamat_w text Alamat warga
7 agama_w char(50) Agama warga
8 jenisk_w char(20) Jenis kelamin warga
9 goldrh_w char(3) Golongan darah warga
5. Tabel User
Nama Tabel : User
Primary Key : id_user
Foreign Key : id_desa
Fungsi : untuk menyimpan data user Struktur tabel :
No Field Tipe Keterangan
1 id_user int (11) Id user
2 id_desa varchar (20) Id desa
3 nama varchar(50) Nama user
4 no_hp varchar (15) Nomor hp user
5 email varchar (30) Email user
6 username varchar (20) Username login user
7 password varchar (20) Password login user
8 level int(11) Level login user
Nama Tabel : desa
Primary Key : id_kas
Foreign Key : id_desa
Fungsi : untuk menyimpan data kas desa Struktur tabel :
No Field Tipe Keterangan
1 id_kas varchar (20) Id kas
2 id_desa varchar (20) Id desa
3 tanggal date Tanggal transaksi
4 no_rek varchar (20) Nomor rekening
5 email varchar (30) Email user
6 keterangan text Keterangan kas
7 jumlah int(15) Jumlah kas masuk
8 jenis char(50) Jenis kas
9 keluar int(15) Jumlah kas keluar
7. Tabel Kas RW
Nama Tabel : kas_rw
Primary Key : id_kas
Foreign Key : id_rw
Fungsi : untuk menyimpan data kas rw
No Field Tipe Keterangan
1 id_kas varchar (20) Id kas
2 id_rw varchar (20) Id rw
3 tanggal date Tanggal transaksi
4 no_rek varchar (20) Nomor rekening
5 email varchar (30) Email user
6 keterangan text Keterangan kas
7 jumlah int(15) Jumlah kas masuk
8 jenis char(50) Jenis kas
9 keluar int(15) Jumlah kas keluar
8. Tabel Kas RT
Nama Tabel : kas_rt
Primary Key : id_kas
Foreign Key : id_rt
Fungsi : untuk menyimpan data kas rt Struktur tabel :
No Field Tipe Keterangan
1 id_kas varchar (20) Id kas
2 id_rt varchar (20) Id rt
3 tanggal date Tanggal transaksi
4 no_rek varchar (20) Nomor rekening
5 email varchar (30) Email user
6 keterangan text Keterangan kas
7 jumlah int(15) Jumlah kas masuk
8 jenis char(50) Jenis kas
3.5.6. Antarmuka (Interface)
1. Pada gambar 3.14 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman utama login. Pada halaman utama terdiri dari form login untuk username, password, dan level user yang terdiri dari Administrator, Desa, RW, RT, Warga.
2. Pada gambar 3.15 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman utama admin. Pada halaman utama terdiri dari menu Desa, RW, RT, Warga, Kas, dan Olah User.
3. Pada gambar 3.16 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman tampil data desa. Pada olah data desa terdiri dari menu tambah, edit, dan hapus.
4. Pada gambar 3.17 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman tambah data desa.
5. Pada gambar 3.18 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman tambah data desa.
6. Pada gambar 3.19 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman tampil data rw. Pada olah data desa terdiri dari menu tambah, edit, dan hapus.
7. Pada gambar 3.20 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman tambah data RW.
8. Pada gambar 3.21 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman edit data rw.
9. Pada gambar 3.22 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman tampil data RT. Pada olah data desa terdiri dari menu tambah, edit, dan hapus.
10. Pada gambar 3.23 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman tambah data RT.
11. Pada gambar 3.24 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman edit data RT.
12. Pada gambar 3.25 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman tampil data warga. Pada olah data desa terdiri dari menu tambah, edit, dan hapus.
13. Pada gambar 3.26 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman tambah data warga.
14. Pada gambar 3.27 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman edit data warga.
15. Pada gambar 3.28 merupakan rancangan antarmuka dari sistem informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman kas masuk desa.
16. Pada gambar 3.29 merupakan rancangan antarmuka dari sistem
informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman kas keluar desa.
17. Pada gambar 3.30 merupakan rancangan antarmuka dari sistem
informasi keuangan Desa sukajaya yang terdiri dari halaman rekap kas desa.
66
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan Sistem Informasi Keuangan dibangun dengan halaman utama yang berbeda tiap penggunaannya. Pada sistem ini, yang dapat mengakses adalah admin, Desa, RW, RT, dan Warga. Oleh karena itu pada hasil dan pembahasannya, beberapa pengguna mempunyai antar muka yang berbeda dalam mengakses halaman utama.
4.1.Impelemntasi Sistem
4.1.1. Persiapan Perangkat Keras (Hardware)
Hardware pendukung yang dipakai selama pembuatan sistem mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
a. Prosesor Intel (R) Core(TM) 2 Duo CPU T6570 @ 2.10GHz b. Resolusi Monitor : 1366 X 768 piksel.
c. RAM 2 GB d. Mouse USB
4.1.2. Persiapan Perangkat Lunak (Software) di Web Server
Dalam aplikasi ini , software yang digunakan adalah : a. Sistem operasi window 7.
b. XAMPP Control Panel Version 3.2.2
4.1.3. Persiapan Perangkat Untuk Client
a. Sistem operasi window 7.
b. Browser : Google Chrome, Mozilla Firefox
4.2.Implementasi Database
Implementasi database-nya yang menggunakan MySQL pada Sistem Informasi Keuangan Desa sukajaya dapat dilihat pada Gambar 4.1:
1. Tabel Desa
Table desa berfungsi untuk menyimpan data-data tentang infomasi desa yang digunakan untuk menyimpan data ke dalam sistem. Sintak SQL-nya dapat dilihat pada Gambar 4.1
1 2 3 4 5 6 7
CREATE TABLE `desa` (
`id_desa` varchar(20) NOT NULL, `nama_desa` char(50) DEFAULT NULL, `alamat_desa` text,
`nama_kades` char(50) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_desa`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
Gambar 4.1 Sintax SQL Tabel Desa
Gambar 4.2 merupakan implementasi dari sintak SQL Tabel Desa yang menyimpan data-data informasi desa.
2. Tabel RW
Table rw berfungsi untuk menyimpan data-data tentang infomasi RW yang digunakan untuk menyimpan data ke sistem. Sintak SQL-nya dapat dilihat pada Gambar 4.3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 CREATE TABLE `rw` (
`id_rw` varchar(20) NOT NULL,
`id_desa` varchar(20) DEFAULT NULL, `nama_rw` varchar(50) DEFAULT NULL, `kepala_rw` varchar(20) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_rw`),
KEY `fk_relationship_3` (`id_desa`),
CONSTRAINT `fk_relationship_3` FOREIGN KEY
(`id_desa`) REFERENCES `desa` (`id_desa`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
Gambar 4.3 Sintax SQL Tabel RW
Gambar 4.4 merupakan implementasi dari sintak SQL Tabel RW yang menyimpan data-data informasi RW.
3. Tabel RT
Table RT berfungsi untuk menyimpan data-data tentang infomasi RT yang digunakan untuk menyimpan data ke dalam sistem. Sintak SQL-nya dapat dilihat pada Gambar 4.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 CREATE TABLE `rt` (
`id_rt` varchar(20) NOT NULL, `id_rw` varchar(20) DEFAULT NULL, `nama_rt` varchar(50) DEFAULT NULL, `kepala_rt` varchar(20) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_rt`),
KEY `fk_relationship_2` (`id_rw`),
CONSTRAINT `fk_relationship_2` FOREIGN KEY
(`id_rw`) REFERENCES `rw` (`id_rw`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
Gambar 4.5 Sintax SQL Tabel RT
Gambar 4.6 merupakan implementasi dari sintak SQL Tabel RT yang menyimpan data-data informasi RT.
4. Tabel Warga
Table Warga berfungsi untuk menyimpan data-data tentang infomasi warga yang digunakan untuk menyimpan data ke dalam sistem. Sintak SQL-nya dapat dilihat pada Gambar 4.7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
CREATE TABLE `warga` ( `nik` int(11) NOT NULL,
`id_rt` varchar(15) DEFAULT NULL, `nama_w` char(50) DEFAULT NULL, `tlahir_w` char(50) DEFAULT NULL, `tgllahir_w` date DEFAULT NULL, `alamat_w` text,
`agama_w` char(50) DEFAULT NULL, `jenisk_w` char(20) DEFAULT NULL, `goldrh_w` char(1) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`nik`),
KEY `fk_relationship_1` (`id_rt`),
CONSTRAINT `fk_relationship_1` FOREIGN KEY
(`id_rt`) REFERENCES `rt` (`id_rt`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
Gambar 4.7 Sintax SQL Tabel Warga
Gambar 4.8 merupakan implementasi dari sintak SQL Tabel Warga yang menyimpan data-data informasi warga.
5. Tabel User
Table user berfungsi untuk menyimpan data-data tentang infomasi user yang digunakan untuk menyimpan data ke dalam sistem. Sintak SQL-nya dapat dilihat pada Gambar 4.9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
CREATE TABLE `user` (
`id_user` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_desa` varchar(20) DEFAULT NULL,
`nama` varchar(50) DEFAULT NULL, `no_hp` varchar(15) DEFAULT NULL, `email` varchar(30) DEFAULT NULL, `username` varchar(20) DEFAULT NULL, `password` varchar(20) DEFAULT NULL, `level` int(11) DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_user`),
KEY `fk_relationship_5` (`id_desa`),
CONSTRAINT `fk_relationship_5` FOREIGN KEY
(`id_desa`) REFERENCES `desa` (`id_desa`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=20 DEFAULT
CHARSET=latin1;
Gambar 4.9 Sintax SQL Tabel User
Gambar 4.10 merupakan implementasi dari sintak SQL Tabel User yang menyimpan data-data informasi user.
Gambar 4.10 Atribut Tabel User
Table kas berfungsi untuk menyimpan data-data tentang infomasi kas desa yang digunakan untuk menyimpan data ke dalam sistem. Sintak SQL-nya dapat dilihat pada Gambar 4.11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
CREATE TABLE `kas` (
`id_kas` varchar(20) NOT NULL, `id_desa` varchar(20) DEFAULT NULL, `tanggal` date NOT NULL,
`no_rek` varchar(20) DEFAULT NULL, `keterangan` text NOT NULL,
`jumlah` int(15) DEFAULT NULL, `jenis` char(50) DEFAULT NULL, `keluar` int(15) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_kas`),
KEY `fk_relationship_4` (`id_desa`),
CONSTRAINT `fk_relationship_4` FOREIGN KEY
(`id_desa`) REFERENCES `desa` (`id_desa`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
Gambar 4.11 Sintax SQL Tabel Kas
Gambar 4.12 merupakan implementasi dari sintak SQL Tabel Kas yang menyimpan data-data kas desa.
Gambar 4.12 Atribut Tabel Kas
Table Kas RW berfungsi untuk menyimpan data-data tentang infomasi kas rw yang digunakan untuk menyimpan data ke dalam sistem. Sintak SQL-nya dapat dilihat pada Gambar 4.13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
CREATE TABLE `kas_rw` (
`id_kas` varchar(20) NOT NULL, `id_rw` varchar(20) DEFAULT NULL, `tanggal` date DEFAULT NULL,
`no_rek` varchar(20) DEFAULT NULL, `keterangan` text,
`jumlah` int(11) DEFAULT NULL, `jenis` varchar(20) DEFAULT NULL, `keluar` int(11) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_kas`),
KEY `fk_relationship_7` (`id_rw`),
CONSTRAINT `fk_relationship_7` FOREIGN KEY
(`id_rw`) REFERENCES `rw` (`id_rw`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
Gambar 4.13 Sintax SQL Tabel Kas RW
Gambar 4.14 merupakan implementasi dari sintak SQL Tabel Kas yang menyimpan data-data kas rw..
Gambar 4.14 Atribut Tabel Kas RW
Table Kas RT berfungsi untuk menyimpan data-data tentang infomasi kas rt yang digunakan untuk menyimpan data ke dalam sistem. Sintak SQL-nya dapat dilihat pada Gambar 4.15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
CREATE TABLE `kas_rt` (
`id_kas` varchar(20) NOT NULL, `id_rt` varchar(20) DEFAULT NULL, `tanggal` date DEFAULT NULL,
`no_rek` varchar(20) DEFAULT NULL, `keterangan` text,
`jumlah` int(11) DEFAULT NULL, `jenis` varchar(20) DEFAULT NULL, `keluar` int(11) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_kas`),
KEY `fk_relationship_8` (`id_rt`),
CONSTRAINT `fk_relationship_8` FOREIGN KEY
(`id_rt`) REFERENCES `rt` (`id_rt`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
Gambar 4.15 Sintax SQL Tabel Kas RT
Gambar 4.16 merupakan implementasi dari sintak SQL Tabel Kas yang menyimpan data-data kas rw..
Gambar 4.16 Atribut Tabel Kas RT
Implementasi inteface merupakan bagian dari pengolahan implementasi yang disajikan untuk pengguna.
1. Halaman Login
Halaman login merupakan halaman utama dari Sistem Informasi Keuangan Desa sukajaya, pada halaman ini disajikan beberapa input data untuk masuk ke system bedasarkan username, password, dan level user. Gambar 4.17 menunjukan tentang halaman login.
Gambar 4.17 Implementasi Halaman Login
Gambar 4.18 Implementasi Halaman Utama Admin Untuk Menu Beranda
3. Halaman Utama Admin Menu Data Desa
Gambar 4.19 Implementasi Halaman Utama Admin Untuk Menu Olah Data Desa
Gambar 4.20 Implementasi Halaman Utama Admin Untuk Menu Olah Data RW
5. Halaman Utama Admin Menu Data RT
Gambar 4.21 Implementasi Halaman Utama Admin Untuk Menu Olah Data RT