• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN. terganggunya pertumbuhan tanaman. Curah hujan dan hari hujan dari tahun 1995-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V HASIL PENELITIAN. terganggunya pertumbuhan tanaman. Curah hujan dan hari hujan dari tahun 1995-"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

HASIL PENELITIAN

Selama penelitian tidak dijumpai adanya permasalahan yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman. Curah hujan dan hari hujan dari tahun 1995-2012 (Lampiran 5). Curah hujan dan hari hujan selama penelitian adalah 13,00 mm disajikan pada Lampiran 6.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa interaksi antara pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap jumlah daun umur 21, 35, 49 dan 63 hst, Indeks luas daun umur 21, 49 dan 63 hst, diameter batang, panjang ruas, berat berangkasan segar/tanaman, berat berangkasan segar/ha, berat kering oven berangkasan/tanaman, berat kering oven berangkasan/ha, jumlah tongkol/tanaman, jumlah tongkol/ha, hasil biji pipilan kering oven/tanaman, hasil biji pipilan kering oven/ha, hasil biji pipilan kadar air 12%/tanaman, hasil biji pipilan kadar air 12%/ha, indeks panen.

Berat volume tanah (bulk density) umur 42 hst, berat volume tanah (bulk

density) saat panen, kadar air tanah umur 42 hst, kadar air tanah saat panen, total

ruang pori umur 42 hst dan saat panen, N-total tanah saat panen dan C-organik tanah saat panen, indek luas daun (ILD) umur 35 hst, dan pH tanah saat panen berpengaruh nyata (p<0,05). Pupuk organik sebagian besar berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap variabel yang diamati. Dosis biourin sapi berpengaruh tidak nyata pada sebagian besar variabel yang diamati (Tabel 5.1).

(2)

Tabel 5.1

Signifikansi Pengaruh Pupuk Organik (K) dan Dosis Biourin Sapi (U) dan Interaksinya (K x U) terhadap Variabel yang Diamati

No Variabel Pengaruh Perlakuan

K U K x U 1 2 3 4 5 1. Tinggi tanaman  21 hst * TN TN  35 hst * TN TN  49 hst * TN TN 2. Jumlah daun  21 hst ** TN **  35 hst TN TN **  49 hst * TN **  63 hst ** TN ** 3 ILD  21 hst ** TN **  35 hst * TN *  49 hst * TN **  63 hst ** TN **

4. Saat munculnya bunga jantan (tasseling) TN TN TN 5. Saat munculnya bunga betina (silking) TN TN TN

6. Diameter batang ** TN **

7. Panjang ruas ** TN **

8. Umur panen TN TN TN

9. Berat berangkasan segar/tanaman ** * **

10. Berat berangkasan segar/ha ** TN **

11. Berat kering oven berangkasan/tanaman ** TN **

12. Berat kering oven berangkasan/ha ** TN **

13. Jumlah tongkol/tanaman ** ** **

14. Jumlah tongkol/ha ** ** **

15. Berat 100 biji kering oven TN TN TN

16. Hasil biji pipilan kering oven/tanaman ** TN **

17. Hasil bijipipilan kering oven/ha ** TN **

18. Hasil biji pipilan kadar air 12%/tanaman ** * ** 19. Hasil biji pipilan kadar air 12%/ha ** TN **

(3)

Tabel 5.1 (Lanjutan)

No Variabel Pengaruh Perlakuan

K U K x U

1 2 3 4 5

21. Berat volume tanah (bulk density)

 42 hst ** TN **

 Saat panen ** TN **

22. Kadar air tanah

 42 hst ** TN **

 Saat panen ** TN **

23. Total ruang pori

 42 hst ** TN **

 Saat panen ** TN **

24. N-total tanah saat panen ** ** **

25. C-organik tanah saat panen ** ** **

26. pH tanah saat panen * TN *

Keterangan: * = berpengaruh nyata (p<0,05); ** = berpengaruh sangat nyata (p<0,01); TN = berpengaruh tidak nyata (p ≥0,05).

5.1 Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi 5.1.1 Jumlah Daun

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun umur 21 hst (Tabel 5.1). Jumlah daun umur 21 hst tertinggi (7,24 helai) pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha dicapai berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik dan berbeda tidak nyata terhadap dosis biourin sapi. Jumlah daun umur 21 hst terrendah (5,72 helai) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.2). Pada perlakuan pupuk kascing 15 ton/ha dan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha nilai variabel tersebut menurun secara nyata sebesar 14,47%.

(4)

Tabel 5.2

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Jumlah Daun Umur 21 Hst

Perlakuan Jumlah Daun Umur 21 hst (helai) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 5,72 d 5,59 d 5,79 d Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 6,17 cd 6,35 b 6,64 b Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 6,30 c 6,39 b 7,24 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 6,35 bc 6,54 b 6,77 b Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun umur 35 hst ( Tabel 5.1). Jumlah daun umur 35 hst tertinggi (9,83 helai) pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha dicapai berbeda nyata terhadap pupuk organik dan berbeda tidak nyata terhadap dosis biourin sapi. Jumlah daun umur 35 hst terrendah (9,17

helai) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.3).

Tabel 5.3

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Jumlah Daun Umur 35 Hst

Perlakuan Jumlah Daun Umur 35 hst (helai) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 9,17 c 9,29 b 9,50 b Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 9,21 c 9,31 b 9,62 ab Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 9,26 bc 9,33 b 9,83 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 9,27 b 9,46 b 9,70 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

(5)

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun umur 49 hst ( Tabel 5.1). Jumlah daun umur 49 hst tertinggi (10,15 helai) pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha dicapai berbeda nyata terhadap pupuk organik dan berbeda tidak nyata terhadap dosis biourin sapi. Jumlah daun umur 35 hst terrendah (9,14 helai) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.4).

Tabel 5.4

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Jumlah Daun Umur 49 Hst

Perlakuan Jumlah Daun Umur 49 Hst (helai) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 9,14 c 9,17 c 9,36 b Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 9,20 c 9,25 c 9,54 b Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 9,26 bc 9,31 b 10,15 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 9,40 b 9,45 b 10,02 ab Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun umur 63 hst ( Tabel 5.1). Jumlah daun umur 63 hst tertinggi ( 9,80 helai) pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha dicapai berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik dan berbeda tidak nyata terhadap dosis biourin sapi. Jumlah daun umur 63 hst terrendah (6,60 helai) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.5). Perlakuan pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha mempunyai nilai variabel tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk organik 15 ton/ha dan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha begitu

(6)

juga dengan perlakuan pupuk organik kascing 15 ton/ha dan dosis biourin sapi 1.000 liter/ha terhadap jumlah daun umur 63 hst walaupun ada penurunan dosis biourin sapi.

Tabel 5.5

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Jumlah Daun Umur 63 Hst

Perlakuan Jumlah Daun Umur 63 hst (cm)

Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 6,60 d 8,54 b 8,81 a Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 8,57 cd 9,14 b 9,54 a Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 8,80 c 9,47 b 9,77 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 9,02 bc 9,77 ab 9,80 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.2 Indeks Luas Daun (ILD)

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap indeks luas daun umur 21 hst (Tabel 5.1). Indeks luas daun umur 21 hst tertinggi (2,25 hst) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/hadengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik dan berbeda tidak nyata terhadap dosis biourin sapi. Indeks luas daun umur 21 hst terrendah (1,85 hst) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.6).

Pada perlakuan pupuk organik kascing 15 ton/ha dan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha terhadap ILD umur 21 hst terjadi penurunan nilai variabel 4,67% hal ini disebabkan kelebihan N juga akan merugikan tanaman, N dapat menghambat proses fotosintesis dan respirasi meningkat sehingga mengganggu pertumbuhan tanman.

(7)

Tabel 5.6

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap ILD Umur 21 Hst

Perlakuan ILD Umur 21 (hst)

Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 1,85 i 1,89 hi 2,04 e Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 1,90 h 1,98 f 2,08 cd Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 1,94 gh 2,03 ef 2,25 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 1,98 fg 2,06 de 2,14 bc Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh nyata terhadap indeks luas daun umur 35 hst (Tabel 5.1). Indeks luas daun umur 35 hst tertinggi (3,26 hst) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/hadengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha, berbeda nyata terhadap pupuk organik dan berbeda tidak nyata terhadap dosis biourin sapi. Indeks luas daun umur 35 hst terrendah (2,25 hst) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.7).

Tabel 5.7

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap ILD Umur 35 Hst

Perlakuan ILD Umur 35 (hst)

Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 2,25 c 2,50 b 2,59 b Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 2,43 bc 2,61 b 2,68 b Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 2,43 b 2,62 b 3,26 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 2,57 b 2,67 b 2,98 ab Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

(8)

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap indeks luas daun umur 49 hst (Tabel 5.1). Indeks luas daun umur 49 hst tertinggi (2,90 hst) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/hadengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha, berbeda nyata terhadap pupuk organik dan berbeda tidak nyata terhadap dosis biourin sapi. Indeks luas daun umur 49 hst terrendah (2,62 hst) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.8).

Tabel 5.8

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap ILD Umur 49 Hst

Perlakuan ILD Umur 49 (hst)

Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 2,62 d 2,69 c 2,80 b Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 2,63 cd 2,70 c 2,85 ab Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 2,68 c 2,72 bc 2,90 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 2,69 c 2,76 b 2,86 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap indeks luas daun umur 63 hst (Tabel 5.1). Indeks luas daun umur 63 hst tertinggi (2,13 hst) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/hadengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik dan berbeda tidak nyata terhadap dosis biourin sapi. Indeks luas daun umur 63 hst terrendah (1,85 hst) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.9).

(9)

Tabel 5.9

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap ILD Umur 63 Hst

Perlakuan ILD Umur 63 (hst)

Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 1,85 d 1,89 cd 1,94 c Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 1,96 bc 2,01 b 2,07 a Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 2,02 b 2,07 a 2,13 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 2,07 ab 2,11 a 2,10 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.3 Diameter Batang

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang (Tabel 5.1). Diameter batang tertinggi (2,06 cm) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik dan berbeda tidak nyata terhadap dosis biourin sapi. Diameter batang terrendah (1,47 cm) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.10).

Tabel 5.10

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Diameter Batang

Perlakuan Diameter Batang (cm)

Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 1,47 a 1,70 bc 1,88 d Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 1,54 ab 1,74 c 1,89 d Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 1,60 b 1,80 c 1,92 de Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 1,63 b 1,84 cd 2,06 e Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

(10)

5.1.4 Panjang Ruas

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap panjang ruas (Tabel 5.1). Panjang ruas tertinggi (19,80 cm) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik dan berbeda tidak nyata terhadap dosis biourin sapi. Panjang ruas terrendah (16,61 cm) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.11).

Tabel 5.11

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Panjang Ruas

Perlakuan Panjang Ruas (cm)

Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 16,61 a 18,73 bc 19,51 d Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 18,38 b 18,99 c 19,77 d Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 18,56 b 19,21 c 19,77 d Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 18,69 b 19,49 cd 19,80 d Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.5 Berat Berangkasan Segar/Tanaman

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap berat berangkasan segar/tanaman (Tabel 5.1). Berat berangkasan segar/tanaman tertinggi (306,99 g) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha, berbeda sangat nyata terhadap interaksi pupuk organik dan berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. Berat berangkasan segar/tanaman terrendah (242,62 g) terjadi pada interaksi tanpa pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.12).

(11)

Tabel 5.12

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Berat Berangkasan Segar/Tanaman

Perlakuan Berat Berangkasan Segar/Tanaman (g) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 242,62 e 242,97 de 244,83 a Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 246,77 e 298,38 cd 302,78 a Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 247,88 e 301,10 bc 306,99 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 274,92 e 302,76 ab 306,10 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.6 Berat Berangkasan Segar/Ha

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap berat berangkasan segar/ha (Tabel 5.1). Berat berangkasan segar/ha tertinggi (29,81 ton) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha, berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik, tetapi tidak berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. Berat berangkasan segar/haterrendah (23,70 ton) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/hadan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.13).

Tabel 5.13

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Berat Berangkasan Segar/Ha

Perlakuan Berat Berangkasan Segar/Ha (ton) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 23,70 d 24,20 bc 28,48 a Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 27,60 cd 25,78 b 28,29 a Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 25,55 c 28,11 ab 29,81 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 26,74 c 28,91 a 29,15 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

(12)

5.1.7 Berat Kering Oven Berangkasan/Tanaman

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap berat kering oven berangkasan/tanaman (Tabel 5.1). Berat kering oven berangkasan/tanaman tertinggi (57,99 g) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha, berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik, tetapi tidak berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. Berat kering oven berangkasan/tanaman terrendah (43,63 g) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.14).

Tabel 5.14

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Berat Kering Oven Berangkasan/Tanaman

Perlakuan Berat Kering Oven Berangkasan/Tanaman (g) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 43,63 f 45,38 ef 46,23 de Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 47,43 d 53,01 c 55,64 bc Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 47,80 d 53,74 c 57,99 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 50,93 cd 53,88 c 56,49 ab Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.8 Berat Kering Oven Berangkasan/Ha

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap berat kering oven berangkasan/ha (Tabel 5.1). Berat kering oven berangkasan/ha tertinggi (7,44 ton) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha, berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik, tetapi tidak berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. Berat kering oven berangkasan/ha terrendah (4,56 ton) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.15).

(13)

Tabel 5.15

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Berat Kering Oven Berangkasan/Ha

Perlakuan Berat Kering Oven Berangkasan (ton/ha) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 4,56 d 5,02 d 5,41 cd Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 5,64 c 6,20 bc 7,01 ab Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 6,15 c 6,26 b 7,44 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 6,17 c 6,28 b 7,20 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.9 Jumlah Tongkol/Tanaman

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah tongkol/tanman (Tabel 5.1). Jumlah tongkol/tanaman tertinggi (1,13 tongkol) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap semua interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi. Jumlah tongkol/tanaman terrendah (0,73 tongkol) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.16).

Tabel 5.16

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Jumlah Tongkol/Tanaman

Perlakuan Jumlah Tongkol/Tanaman (tongkol) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 0,73 f 1,01 d 1,03 c Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 1,01 ef 1,02 d 1,11 bc Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 1,03 e 1,03 d 1,13 ab Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 1,04 de 1,04 cd 1,12 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

(14)

5.1.10 Jumlah Tongkol/Ha

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah tongkol/ha (Tabel 5.1). Jumlah tongkol/ha tertinggi (93749,63 tongkol) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha, berbeda nyata terhadap semua interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi. Jumlah tongkol/ha terrendah (61041,42 tongkol) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.17).

Tabel 5.17

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Jumlah Tongkol/Ha

Perlakuan Jumlah ongkol/Ha (tongkol)

Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 61041,42 d 84374,66 c 85416,33 bc Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 84374,66 cd 85207,99 c 92291,30 ab Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 86457,99 b 86041,32 b 93749,63 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 86249,66 b 86874,65 b 93124,63 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.11 Hasil Biji Pipilan Kering Oven/Tanaman

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap berat biji kering oven/tanaman (Tabel 5.1). Hasil biji pipilan kering oven/tanaman tertinggi (48,78 g) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha, berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik dan berbeda tidak nyata terhadap dosis biourin sapi. Hasil biji pipilan kering oven/tanaman terrendah (22,00 g) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.18).

(15)

Tabel 5.18

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Hasil Biji Pipilan Kering Oven/Tanaman

Perlakuan Hasil Biji Pipilan Kering Oven/Tanaman (g) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Tanpadosis biourin sapi 22,00 g 30,78 eg 43,01 b Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 39,52 b 37,56 cd 42,82 b Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 36,11 de 41,30 b 48,78 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 38,72 bc 45,27 ab 48,67 ab Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.12 Hasil Biji Pipilan Kering Oven/Ha

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap hasil biji pipilan kering oven/ha (Tabel 5.1). Hasil biji pipilan kering oven/ha tertinggi (4,09 ton) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha, berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik dan berbeda tidak nyata terhadap dosis biourin sapi. Hasil biji pipilan kering oven/ha terrendah (2,41 ton) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.19).

Tabel 5.19

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Hasil Biji Pipilan Kering Oven/Ha

Perlakuan Hasil Biji Pipilan Kering Oven/Ha (ton) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 2,41 a 2,72 a 3,21 c Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 2,79 a 3,08 bc 3,78 cd Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 3,00 ab 3,69 c 4,09 e Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 3,32 c 3,88 de 3,85 d Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

(16)

5.1.13 Hasil Biji Pipilan Kadar Air 12%/Tanaman

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap hasil biji pipilan kadar air 12%/tanaman (Tabel 5.1). Hasil biji pipilan kadar air 12%/tanamantertinggi (55,12 g) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha, berbeda sangat nyata terhadap interaksi pupuk organik dan berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. Hasil biji pipilan kadar air 12%/tanaman terrendah (21,94 g) terjadi pada pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.20).

Tabel 5.20

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Hasil Biji Pipilan Kadar Air 12%/Tanaman

Perlakuan Hasil Biji Pipilan Kadar Air 12%/Tanaman (g) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 21,94 f 37,78 e 43,04 d Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 36,91 ef 41,71 de 47,15 c Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 43,26 d 47,70 c 55,12 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 45,79 cd 51,18 bc 53,51 ab Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.14 Hasil Biji Pipilan Kadar air 12%/Ha

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap hasil biji pipilan kadar air 12%/ha (Tabel 5.1). Hasil biji pipilan kadar air 12%/ha tertinggi (5,22 ton) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha, berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik, tetapi tidak berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. Hasil biji pipilan kadar air 12%/ha terrendah (3,06 ton) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.21).

(17)

Tabel 5.21

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Hasil Biji Pipilan Kadar Air 12%/Ha

Perlakuan Hasil Biji Piplan Kadar Air 12%/Ha (ton) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 3,06 d 3,56 cd 4,78 b Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 3,95 d 4,22 bc 4,89 ab Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 4,09 cd 4,27 c 5,22 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 4,23 c 4,49 c 5,19 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.15 Indeks Panen

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap indeks panen (Tabel 5.1). Indeks panen tertinggi (45,20%) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha berbeda nyata terhadap semua interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi. Indeks panen terrendah (22,41%) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.22).

Tabel 5.22

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Indeks Panen

Perlakuan Indeks Panen (%)

Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 22,41 g 34,76 f 37,05 de Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 33,81 fg 37,21 d 40,10 b Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 35,80 f 39,63 cd 42,45 bc Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 37,69 d 42,80 b 45,20 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

(18)

5.1.16 Berat Volume Tanah (bulk density) Umur 42 Hst

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap berat volume tanah (bulk density) umur 42 hst (Tabel 5.1). Berat volume tanah umur 42 hst tertinggi (1,353 g/cm) dicapai pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik, tetapi tidak berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. Berat volume tanah umur 42 hst terrendah (1,039 g/cm) terjadi pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha (Tabel 5.23).

Tabel 5.23

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Volume Tanah (bulk density) Umur 42 hst

Perlakuan Berat Volume Tanah (bulk density) Umur 42 Hst (g/cm) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 1,353 d 1,230 b 1,131 b Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 1,254 cd 1,225 b 1,120 b Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 1,237 c 1,212 b 1,108 ab Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 1,237 bc 1,206 b 1,039 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.17 Berat Volume Tanah (bulk density) Saat Panen

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap berat volume tanah (bulk density) saat panen (Tabel 5.1). Berat volume tanah saat panen tertinggi (1,36 g/cm) dicapai pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik, tetapi tidak berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. Berat volume tanah saat panen terrendah (1,05 g/cm) terjadi pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha (Tabel 5.24).

(19)

Tabel 5.24

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Berat Volume Tanah (bulk density) Saat Panen

Perlakuan Berat Volume Tanah (bulk density) Saat Panen (g/cm) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 1,36 e 1,25 cd 1,22 c Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 1,27 de 1,23 c 1,14 c Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 1,25 d 1,22 c 1,12 bc Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 1,24 d 1,13 c 1,05 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.18 Kadar Air Tanah Umur 42 Hst

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air tanah umur 42 hst (Tabel 5.1). Kadar air tanah umur 42 hst tertinggi (35,57%) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik, tetapi tidak berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. Kadar air tanah umur 42 hst terrendah (30,63%) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.25).

Tabel 5.25

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Kadar Air Tanah Umur 42 hst

Perlakuan Kadar Air Tanah Umur 42 hst (%) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 30,63 d 32,83 bc 32,60 b Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 32,03 cd 33,96 b 33,53 b Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 32,43 c 33,34 b 34,72 ab Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 33,42 c 33,74 b 35,57 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

(20)

5.1.19 Kadar Air Tanah Saat Panen

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air tanah saat panen ( Tabel 5.1). Kadar air tanah saat panen tertinggi (35,41%) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik, tetapi tidak berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. Kadar air tanah saat panen terrendah (31,5%) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.26).

Tabel 5.26

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Kadar Air Tanah Saat Panen

Perlakuan Kadar Air Tanah Saat Panen (%) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 31,50 c 34,11 a 33,58 a Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 32,99 bc 34,29 a 34,43 a Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 34,14 b 34,72 a 35,06 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 34,54 ab 34,64 a 35,41 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.20 Total Ruang Pori Umur 42 Hst

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap total ruang pori umur 42 hst (Tabel 5.1). Total ruang pori umur 42 hst tertinggi (56,96%) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik, tetapi tidak berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. Total ruang pori umur 42 hst terrendah (53,45%) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.27).

(21)

Tabel 5.27

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Total Ruang Pori Umur 42 hst

Perlakuan Total Ruang Pori Umur 42 Hst (%) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 53,45 c 53,83 ab 54,77 a Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 52,36 bc 55,30 a 56,07 a Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 55,52 b 55,55 a 56,68 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 55,71 b 56,22 a 56,96 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%. .

5.1.21 Total Ruang Pori Saat Panen

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap total ruang pori saat panen (Tabel 5.1). Total ruang pori saat panen tertinggi (56,91%) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap pupuk organik, tetapi tidak berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. Total ruang pori saat panen terrendah (53,62%) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.28).

Tabel 5.28

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Total Ruang Pori Saat Panen

Perlakuan Total Ruang Pori Saat Panen (%) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 53,62 c 53,75 ab 54,70 a Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 52,39 bc 55,22 a 56,03 a Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 55,40 b 55,55 a 56,65 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 55,62 b 56,22 a 56,91 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

(22)

5.1.22 N-total Tanah Saat Panen

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap N-total tanah saat panen (Tabel 5.1). N-total tanah saat panen tertinggi (45,20%) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 3.000 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap semua interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi. N-total tanah saat panen terrendah (22,41%) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.29).

Tabel 5.29

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap N-Total Tanah Saat Panen

Perlakuan N-total Tanah Saat Panen (%)

Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 22,41 g 34,76 ef 37,05 d Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 33,81 fg 37,21 d 40,10 c Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 35,80 e 39,63 d 42,45 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 37,69 cd 42,80 bc 45,20 b Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

4.1.23 C-organik Tanah Saat Panen

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap C-organik tanah saat panen (Tabel 5.1). C-organik tanah saat panen tertinggi (1,24%) dicapai pada interaksi pupuk organik kascing 15 ton/hadengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha berbeda sangat nyata terhadap semua interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi. C-organik tanah saat panen terrendah (0,27%) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.30).

(23)

Tabel 5.30

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap C-organik Tanah Saat Panen

Perlakuan C-organik Tanah Saat Panen (%) Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 0,27 e 0,98 b 1,15 a Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 0,87 de 1,08 b 1,19 a Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 1,14 cd 1,18 ab 1,24 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 1,17 bc 1,22 a 1,23 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

nyata pada uji Duncan 5%.

5.1.24 pH Tanah Saat Panen

Interaksi pupuk organik dan dosis biourin sapi berpengaruh nyata terhadap pH tanah saat panen (Tabel 5.1). pH tanah saat panen tertinggi (7,05) dicapai pada interaksi interaksi pupuk organik 15 ton/ha dengan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha, berbeda nyata terhadap pupuk organik, tetapi tidak berbeda nyata terhadap dosis biourin sapi. pH tanah saat panen terrendah (6,45) terjadi pada interaksi pupuk organik 0 ton/ha dan dosis biourin sapi 0 liter/ha (Tabel 5.31).

Tabel 5.31

Pengaruh Interaksi antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap pH Tanah Saat Panen

Perlakuan pH Tanah Saat Panen

Pupuk organik 0 t/ha Pupuk organik sapi 15 t/ha Pupuk organik kascing 15 t/ha Dosis biourin sapi 0 l/ha 6,45 b 6,57 b 6,58 a Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 6,62 b 6,60 b 6,86 a Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 6,65 b 6,72 b 7,05 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 6,67 b 6,78 ab 6,86 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama adalah tidak berbeda

(24)

5.2 Pengaruh Tunggal Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi 5.2.1 Tinggi Tanaman Umur 21, 35 dan 49 Hst

Penggunaan pupuk organik berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 21 hst, 35 hst dan 49 hst. Tinggi tanaman umur 21, 35 dan 49 hst tertinggi masing-masing (61,81 cm, 150,57 cm dan 161,30 cm) dicapai pada pupuk organik kascing 15 ton/ha tetapi tidak berbeda nyata dengan penggunaan pupuk organik sapi 15 ton/ha dan pupuk organik 0 ton/ha. Tinggi tanaman umur 21 hst dan 35 hst terrendah (61,35 cm dan 149,81 cm) dicapai pupuk organik 0 ton/ha. Penggunaan biourin sapi tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman umur 21 hst, 35 hst dan 49 hst dari semua dosis biourin sapi yang diujiikan yaitu 0 liter, 1.000 liter, 2.000 liter dan 3.000 liter/ha. Tinggi tanaman tertinggi umur 21 hst dan 35 hst tertinggi (61,91 cm dan 150,62 cm) dicapai pada dosis biourin sapi 3.000 liter/ha, sedangkan tinggi tanaman umur 49 hst teritinggi (161,38 cm) dicapai pada dosis biourin sapi 2.000 liter/ha (Tabel 5.32).

Tabel 5.32

Pengaruh antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Tinggi Tanaman Umur 21, 35 dan 49 hst

Perlakuan Tinggi Tanaman Umur

21 hst 35 hst 49 hst

(cm) (cm) (cm)

Pupuk organik 0 ton/ha 61,35 a 149,81 a 161,01 a Pupuk organik sapi 15 ton/ha 61,47 a 150,48 a 161,22 a Pupuk organik kascing 15 ton/ha 61,81 a 150,57 a 161,30 a

BNT 5% 1,05 1,05 0,74

Dosis biourin sapi 0 l/ha 60,96 a 149,90 a 160,80 a Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 61,49 a 150,18 a 161,20 a Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 61,81 a 150,45 a 161,38 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 61,91 a 150,62 a 161,32 a

BNT 5% 1,05 1,05 0,74

Keterangan: Angka-angka pada perlakuan dan kolom yang sama yang diikuti huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%.

(25)

5.2.2 Saat Munculnya Bunga Jantan (tasseling), Bunga Betina (silking) dan Umur Panen

Penggunaan pupuk organik dan dosis biourin sapi secara tunggal berpengaruh tidak nyata terhadap saat munculnya bunga jantan dan bunga betina. Rata-rata saat munculnya bunga jantan yaitu 36,38 hst, dan saat munculnya bunga betina yaitu 39,13 hst (Tabel 5.33).

Tabel 5.33

Pengaruh antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Saat Tasseling dan Saat Silking

Perlakuan Saat Tasseling Saat Silking

(hst) (hst)

Pupuk organik 0 ton/ha 36,42 a 39,25 a

Pupuk organik sapi 15 ton/ha 36,46 a 39,16 a Pupuk organik kascing 15 ton/ha 36,26 a 38,97 a

BNT 5% 0,82 0,90

Dosis biourin sapi 0 l/ha 36,45 a 39,25 a

Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 36,44 a 39,30 a Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 36,32 a 38,97 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 36,31 a 39,00 a

BNT 5% 0,82 0,90

Keterangan: Angka-angka pada perlakuan dan kolom yang sama yang diikuti huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%.

5.2.3 Umur Panen dan Hasil 100 Biji Pipilan Kering Oven

Penggunaan pupuk organik dan dosis biourin sapi secara tunggal berpengaruh tidak nyata terhadap umur panen. Rata-rata umur panen yaitu 85,00 hst. Hal ini disebabkan pada tanaman jagung lokal Seraya mempunyai karakteristis dalam pemasakan fisiologis baik pada penampakan tanaman maupun pada umur panen. Penggunaan pupuk organik dan dosis biourin sapi secara tunggal berpengaruh tidak nyata terhadap hasil 100 biji pipilan kering oven. Rata-rata hasil 100 biji pipilan kering oven yaitu 18,26 g. Peningkatan perlakuan pupuk organik tidak menurunkan hasil 100 biji pipilan kering oven, tetapi nyata

(26)

menurunkan dosis biourin sapi 2.000 liter/ha dan dosis biourin sapi 1.000 liter/ha (Tabel 5.34) . Penggunaan pupuk organik berpengaruh tidak nyata terhadap hasil 100 biji pipilan kering oven. Hasil 100 biji pipilan kering oven tertinggi (18,38 hst) dicapai pada pupuk organik sapi 15 ton/ha tetapi tidak berbeda nyata dengan penggunaan pupuk organik kascing 15 ton/ha dan Pupuk organik 0 ton/ha. Hasil 100 biji pipilan kering oven terrendah (18,06 hst) dicapai pupuk organik 0 ton/ha. Penggunaan biourin sapi tidak berbeda nyata terhadap hasil 100 biji pipilan kering oven dari semua dosis biourin sapi yang diujikan yaitu 0 liter, 1.000 liter, 2.000 liter dan 3.000 liter/ha. Hasil 100 biji pipilan kering oven tertinggi (18,32 hst) dicapai pada dosis biourin sapi 1.000 liter/ha, sedangkan hasil 100 biji pipilan kering oven terrendah (18,09 hst) dicapai pada dosis biourin sapi 0 liter/ha.

Tabel 5.34

Pengaruh antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi terhadap Umur Panen dan Hasil 100 Biji Pipilan Kering Oven

Perlakuan Umur panen Hasil 100 Biji

Pipilan Kering Oven

(hst) (g)

Pupuk organik 0 ton/ha 85,00 a 18,06 a

Pupuk organik sapi 15 ton/ha 85,00 a 18,33 a Pupuk organik kascing 15 ton/ha 85,00 a 18,38 a

BNT 5% 0,01 0,90

Dosis biourin sapi 0 l/ha 85,00 a 18,09 a

Dosis biourin sapi 1.000 l/ha 85,00 a 18,32 a Dosis biourin sapi 2.000 l/ha 85,00 a 18,31 a Dosis biourin sapi 3.000 l/ha 85,00 a 18,30 a

BNT 5% 0,01 0,90

Keterangan: Angka-angka pada perlakuan dan kolom yang sama yang diikuti huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%.

(27)

5.3 Hubungan antara Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi dengan Hasil Biji Pipilan Kering Oven/Ha

Hubungan antara jenis pupuk organik terhadap dosis biourin sapi terhadap hasil biji pipilan kering oven/ha mengikuti pola kuadratik. Persamaan hasil biji pipilan kering oven/ha pada tanpa pemupukan organik (K0) mengikuti persamaan yK0 = 1,1664X + 8,598 (R2 = 0,9891), pupuk organik sapi dosis 15 ton/ha (K1) dengan persamaan yK1 = 1,639X + 9,265 (R2 = 0,9672) , dan pupuk organik kascing dosis 15 ton/ha (K2) dengan persamaan yK2 = -0,8175X2 + 4,9785X + 8,6075 (R2 = 0,9887) (Gambar 5.1).

Gambar 5.1 Hubungan antara Pupuk Organik dengan Dosis Biourin Sapi terhadap Hasil Biji Pipilan Kering Oven/Ha

Hasil panen jagung lokal Seraya juga ditentukan oleh jumlah tongkol/tanaman dan jumlah tongkol/ha, sedangkan banyaknya jumlah tongkol

(28)

terbentuk dipengaruhi oleh jumlah daun dan indeks luas daun (ILD) yang sangat tergantung pada faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan. Hasil percobaan ini terdapat korelasi positif antara berat tongkol/tanaman dengan komponen hasil jagung seperti jumlah tongkol/tanaman dan jumlah tangkol/ha.

5.4 Analisis Pendapatan Kotor (Gross Margin)

Analisis pendapatan kotor dapat dijelaskan secara deskriptif. Penjelasan pendapatan kotor meliputi penggunaan biaya variabel pada usahatani jagung dengan cara membandingkan antara perlakuan seperti pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi, pupuk organik sapi 15 ton/ha dan biourin sapi, serta pupuk organik kascing 15 ton/ha dan biourin sapi. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan dalam memahami perbedaan selisih produksi dan pendapatan pada masing-masing perlakuan tersebut.

5.4.1 Pupuk Organik 0 ton/ha dan Biourin Sapi

Perlakuan pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 1.000 liter/ha (K0U1) dapat meningkatkan produksi sebesar 380 kg/ha dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 0 liter/ha (K0U0), memberikan pendapatan kotor sebesar Rp 1.016.620. Sedangkan perlakuan pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 2.000 liter/ha (K0U2) dapat meningkatkan produksi sebesar 210 kg/ha dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 1.000 liter/ha (K0U1) memberikan pendapatan kotor sebesar Rp 1.010.290. Sedangkan perlakuan pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 3.000 liter/ha (K0U3) dapat meningkatkan produksi sebesar 320 kg/ha

(29)

dibandingkan perlakuan pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 2.000 liter/ha (K0U2) memberikan pendapatan kotor sebesar Rp 1.015,680.

Perlakuan pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 1.000 liter/ha (K0U1) dapat memberikan pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 2.000 liter/ha (K0U2) begitu juga dengan perlakuan pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 3.000 liter/ha (K0U3). Hasil produksi dan pendapatan kotor pada perlakuan pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi dapat disajikan pada Tabel 5.35.

Tabel 5.35. Hasil Produksi dan Pendapatan Kotor pada Perlakuan Pupuk Organik 0 ton/ha dan Biourin Sapi

Perlakuan Produksi (kg/ha) Pendapatan Kotor (Gross Margin) (Rp) K0U0 2.410 3.658.000 K0U1 2.790 3.458.000 K0U2 3.000 2.899.000 K0U3 3.320 2.571.000 Keterangan :

K0U0 = Pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 0 liter/ha K0U1 = Pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 1.000 liter/ha K0U2 = Pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 2.000 liter/ha K0U3 = Pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 3.000 liter/ha

5.4.2 Pupuk Organik Sapi 15 Ton/Ha dan Biourin Sapi

Perlakuan pupuk organik sapi 15 ton/ha dan biourin sapi 1.000 liter/ha (K1U1) dapat meningkatkan produksi sebesar 360 kg/ha dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik sapi 15 ton/ha dan biourin sapi 0 liter/ha (K1U0) memberikan pendapatan kotor sebesar Rp 110.140. Sedangkan perlakuan pupuk organik sapi 15 ton/ha dan biourin sapi 2.000 liter/ha (K1U2) dapat meningkatkan produksi sebesar 610 kg/ha dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik sapi

(30)

15 ton/ha dan biourin sapi 1.000 liter/ha (K1U1) memberikan pendapatan kotor sebesar Rp 1.029.890. Sedangkan perlakuan pupuk organik sapi 15 ton/ha dan biourin sapi 3.000 liter/ha (K1U3) dapat meningkatkan produksi sebesar 190 kg/ha dibandingkan perlakuan pupuk organik sapi 15 ton/ha dan biourin sapi 2.000 liter/ha (K1U2) memberikan pendapatan kotor sebesar Rp 414.310.

Perlakuan pupuk organik sapi 1.000 liter/ha dan biourin sapi 2.000 liter/ha (K1U2) dapat meningkatkan produksi dan memberikan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik sapi 15 ton/ha dan biourin sapi 1.000 liter/ha (K1U1) begitu juga pada perlakuan pupuk organik sapi 1.000 liter/ha dan biourin sapi 3.000 liter/ha (K1U3). Hasil produksi dan pendapatan kotor pada perlakuan pupuk organik sapi 15 ton/ha dan biourin sapi dapat disajikan pada Tabel 5.36.

Tabel 5.36 Hasil Produksi dan Pendapatan Kotor pada Perlakuan Pupuk Organik Sapi 15 ton/ha dan Biourin Sapi

Perlakuan Produksi (kg/ha) Pendapatan Kotor (Gross Margin) (Rp) K1U0 2.720 (7.655.500) K1U1 3.080 (6.824.300) K1U2 3.690 (6.711.000) K1U3 3.880 (6.753.000) Keterangan :

K1U0 = Pupuk organik sapi 15 ton/ha dan biourin sapi 0 liter/ha K1U1 = Pupuk organik sapi 15 ton/ha dan biourin sapi 1.000 liter/ha K1U2 = Pupuk organik sapi 15 ton/ha dan biourin sapi 2.000 liter/ha K1U3 = Pupuk organik sapi 15 ton/ha dan biourin sapi 3.000 liter/ha

5.4.3 Pupuk Organik Kascing 15 Ton/Ha dan Biourin Sapi

Perlakuan pupuk organik kascing 15 ton/ha dan biourin sapi 1.000 liter/ha (K2U1) dapat meningkatkan produksi sebesar 570 kg/ha dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik kascing 15 ton/ha dan biourin sapi 0 liter/ha (K2U0)

(31)

memberikan pendapatan kotor sebesar Rp 1.031.430. Perlakuan pupuk organik kascing 15 ton/ha dan biourin sapi 2.000 liter/ha (K2U2) dapat meningkatkan produksi sebesar 310 kg/ha dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik kascing 15 ton/ha dan biourin sapi 1.000 liter/ha (K2U1) memberikan pendapatan kotor sebesar Rp 991.690. Sedangkan perlakuan pupuk organik kascing 15 ton/ha dan biourin sapi 3.000 liter/ha (K2U3) produksinya menurun sebesar 240 kg/ha dibandingkan perlakuan pupuk organik 0 ton/ha dan biourin sapi 2.000 liter/ha (K2U2) memberikan pendapatan kotor sebesar Rp 998.240.

Perlakuan pupuk organik kascing 15 ton/ha dan biourin sapi 1.000 liter/ha (K2U1) dapat meningkatkan produksi dan memberikan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik kascing 15 ton/ha dan biourin sapi 2.000 liter/ha (K2U2) begitu juga dengan perlakuan pupuk organik kascing 2.000 liter/ha dan biourin sapi 3.000 liter/ha (K2U3). Hasil produksi dan pendapatan kotor pada perlakuan pupuk organik kascing 15 ton/ha dan biourin sapi dapat disajikan pada Tabel 5.37.

Tabel 5.37. Hasil Produksi dan Pendapatan Kotor pada Perlakuan Pupuk Organik Kascing 15 Ton/Ha dan Biourin Sapi

Perlakuan Produksi (kg/ha) Pendapatan Kotor (Gross Margin) (Rp) K2U0 3.210 (17.719.000) K2U1 3.780 (17.375.000) K2U2 4.090 (17.871.000) K2U3 3.850 (19.375.000) Keterangan :

K2U0 = Pupuk organik kascing 15 ton/hadan biourin sapi 0 liter/ha K2U1 = Pupuk organik kascing 15 ton/hadan biourin sapi 1.000 liter/ha K2U2 = Pupuk organik kascing 15 ton/hadan biourin sapi 2.000 liter/ha K2U3 = Pupuk organik kascing 15 ton/hadan biourin sapi 3.000 liter/ha

(32)

Gambar 5.3

Perbandingan Ukuran Tongkol Tanpa Kelobot akibat Diperlakukan dengan Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi pada Berbagai Kombianasi Perlakuan

Gambar 5.2

Perbandingan Penampilan Tanaman Jagung akibat Pengaruh Perlakuan Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi

Gambar

Gambar  5.1  Hubungan  antara  Pupuk  Organik  dengan  Dosis  Biourin  Sapi  terhadap Hasil Biji Pipilan Kering Oven/Ha

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun singkong dapat memperbaiki kerusakan ginjal akibat induksi gentamisin, baik dari segi struktur

calon anggota yang ditemui tentang produk-produk BMT Al-Hikmah terutama produk Sihaji (Simpanan Haji). Memberikan bagi hasil/hadiah yang cukup membuat para nasabah

2.2.3 Penerapan TeknikBehaviorContract Dalam Meningkatkan Kemandirian Anak Penerapan Behavior Contract pada kemandirian anak adalah pentingnya guru untuk dapat

Dalam usahanya untuk menjelaskan adanya karya sastra internet atas sastra cyber yang membawa pengaruh positif pada perkembangan sastra Indonesia, mereka

Dari 17 jenis asam lemak yang terdapat pada daging ikan sidat sungai Palu dan danau Poso terdapat perbedaan kadar yang signifikan antara 16 jenis asam lemak

 Bagi MAF, Fasilitas secara umum bisa diartikan sebagai berbagai peralatan pelengkap yang tertempel pada infrastruktur untuk mendukung berfungsinya

Beban gempa merupakan beban yang sangat tidak dapat diperkirakan besar maupun arahnya.Besar gaya gempa sangat dipengaruhi oleh perilaku struktur tersebut.maka dari itu

Pelaksanaan musdes/muskel harus transparan dan partisipatif dengan melibatkan berbagai pihak terkait, setidaknya, aparat desa/kelurahan, perwakilan kelompok masyarakat (tokoh