• Tidak ada hasil yang ditemukan

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SEPANJANG November 2011 kegiatan

penanggulangan AIDS banyak diisi oleh acara kampanye Hari AIDS Se-dunia (HAS). Kegiatan ini secara umum mengembalikan ingatan serta kepedulian masyarakat tentang ma-salah HIV dan AIDS di Indonesia. Pada bulan November juga diadakan Puncak Peringatan HAS yang

dipusat-kan di Monas Jakarta yang diikuti dengan rangkaian kegiatan lainnya. Selain itu, beragam kegiatan KPAN sesuai dengan Perpres 75/2006 juga dilakukan diantaranya adalah pengembangan PMTS di kalangan Laki -laki Berisiko Tinggi, pengembangan SDM hingga pertemuan Pokja Peneli-tian.***

Kabar Menara Topas 9

Kabar Menara Topas 9

Kabar Menara Topas 9

Kabar Menara Topas 9

Laporan Kegiatan Bulan November 2011 Laporan Kegiatan Bulan November 2011 Laporan Kegiatan Bulan November 2011 Laporan Kegiatan Bulan November 2011

KPA Nasional

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Sekretariat KPA Nasional: Menara Topas lantai 9— Jalan MH. Thamrin Kav.9 Jakarta Telp.021.3901758 Fax. 021.3902665 Kilas laporan Puncak Peringatan HAS 2011 Pertemuan Pokja Penelitian Pertemuan Fasilitasi Pengembangan Rencana Peningkatan Kapasitas SDM Trainiing for trainer Program Penanggulangan HIV dan AIDS Pada LBT

Puncak Peringatan HAS 2011 Final Kompetisi Rap BKKBN 2011 TOT Program LBT

Wapres Budiono, didampingi Gubernur DKI Jakarta, Menakertrans, Sekretaris KPAN dan Menhub meluncurkan Program “Aku Bangga Aku Tahu”, dalam Puncak Peringatan HAS di Monas Jakarta

(2)

PUNCAK Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS)

2011 digelar di Lapangan Monas pada hari Minggu, 27 November 2011. Dalam kesempatan ini, hadir untuk membuka acara Wakil Presiden RI, Bapak Budiono.

Menakertrans selaku Ketua Umum Panitia Na-sional Hari AIDS Sedunia (HAS) 2011 dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah, pengusaha dan pekerja wajib bekerja sama melaksanakan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di tempat kerja. Bapak Muhaimin juga mengingatkan bahwa tidak boleh ada diskriminasi dalam dunia kerja termasuk kepada para pengidap HIV dan AIDS dalam mendapatkan layanan kesehatan Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di tempat kerja dapat dilaksanakan dengan cara mengembangkan kebijakan dan menyebarluaskan informasi, serta menyeleng-garakan pendidikan dan pelatihan tentang HIV dan AIDS.

Menakertrans berharap melalui peringatan HAS tahun 2011, pelaku dunia usaha tidak lagi melakukan Stigma dan Diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi HIV dan AIDS.

Sementara itu, dalam rangkaian HAS 2011, pada kesempatan yang sama Wakil Presiden RI, Bapak Boediono beserta Ibu Herawati Boediono, didampingi oleh Menakertrans, Menhub Bapak EE. Mangindaan, Gubernur DKI Jakarta Bapak Fauzi Bowo, dan Sekretaris Komisi Penanggulan-gan AIDS Nasional, Ibu Nafsiah Mboi men-canangkan Kampanye "Aku Bangga Aku Tahu". Kampanye ini bertujuan memberikan pengeta-huan komprehensif bagi para remaja usia 15-24 tahun.

Acara Puncak HAS ini juga diramaikan oleh kegiatan dance4life yaitu sebuah kampanye global penanggulangan HIV pada remaja melalui kegiatan seni dan tari. Tarian ini dibawakan oleh 3000 pelajar SMP dan SMU se-DKI Jakarta, yang sebelumnya diawali dengan kegiatan bersepeda sehat yang dinamakan bike4life.

Sementara itu kegiatan lainnya dalam rangka HAS 2011 antara lain penyuluhan, kampanye dan pemberian penghargaan dilakukan secara nasional oleh pemerintah, masyarakat sipil dan dunia usaha.***

Perencanaan Strategis

Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia 2011

Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia 2011

Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia 2011

Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia 2011

(3)

PADA tanggal 23 November 2011 bertempat di kantor Sekretarist KPA Nasional dilakukan pertemuan Finalisasi GBPP Kurikulum HIV dan AIDS untuk Program Studi Kebidanan, yang merupakan rangkaian dari kegiatan pengembangan SDM HIV dan AIDS.

Hadir dalam pertemuan adalah BPPSDM Kesehatan, Ikatan Bidan dan perwakilan Akademi Kebidanan. Dalam diskusi dihasil-kan beberapa kesepakatan terkait dengan pengembangan kurikulum HIV dan AIDS di bidang studi kebidanan antara lain menyelesaikan kompetensi mahasiswa untuk S1 Ilmu Kebidanan dan menyepakati kurikulum yang sama antara kebidanan dan keperawatan, namun yang berbeda adalah pada materi Infeksi Oportunistik (Untuk

Keperawatan) dan PMTCT (Untuk Kebidanan).

Sebagai tindak lanjut, ke depan akan dilakukan penyempurnaan GBPP Kurikulum ilmu kebidanan dan ilmu keperawatan. Setelah itu akan dilakukan Pertemuan pokja kebidanan dan keperawatan untuk menyatukan kurikulum dan GBPP Pelatihan Dosen terkait HIV dan AIDS, agar segera dapat diserahkan ke BPPSDM untuk sertifikasi. Kegiatan ini adalah salah satu dari rangkaian persiapan Pelatihan untuk Staf Pengajar FK, FKM, Pendidikan Kebidanan dan keperawatan pada bulan April 2012 yang diorganisasi oleh Universitas Airlangga atas dukungan dana APBN.***

program kespro penting dilaku-kan kepada remaja, karena se-kitar 50 persen Odha ada pada usia 20-29 tahun yakni remaja dan pemuda. Melalui rap di-harapkan pesan dan informasi pencegahan HIV pada remaja lebih dapat diterima.

Dalam komperisi rap ini peserta bukan hanya sekedar tampil tetapi sebelumnya telah mempelajari informasi narkoba dan men-yadari pentingnya pengetahuan mengenai kese-hatan reproduksi dan HIV AIDS

Tahun 2011 ini, keluar sebagai Juara I adalah Jogjakarta, disusul Juara II DKI Jakarta dan ke-3 Sumut. **

DALAM rangkaian HAS 2011,

Badan Kependudukan dan Ke-luarga Berencana Nasional (BKKBN) menyosialisasikan pro-gram kesehatan reproduksi (Kespro) dan KB, seperti pencegahan HIV dan AIDS me-lalui lomba musik Rap yang ikuti puluhan peserta se-Indonesia. Acara final diadakan di Jakarta pada tanggal 20 November 2011.

Lomba rap bertema kampanye HIV dan AIDS ini di-laksanakan tiap tahun sejak 2006 dan mengikut ser-takan rapper (penyanyi rap) tidak hanya dari Jakarta namun dari hampir seluruh provinsi di Indonesia. Kepala BKKBN, Bapak Sugiri, mengatakan sosialisasi

Final Kompetisi

Final Kompetisi

Final Kompetisi

Final Kompetisi Rap

Rap

Rap

Rap BKKBN 2011

BKKBN 2011

BKKBN 2011

BKKBN 2011

Pertemuan F

Pertemuan F

Pertemuan F

Pertemuan Finalisasi GBPP Kurikulum HIV dan AIDS

inalisasi GBPP Kurikulum HIV dan AIDS

inalisasi GBPP Kurikulum HIV dan AIDS

inalisasi GBPP Kurikulum HIV dan AIDS

untuk Program Studi Ilmu Kebidanan

untuk Program Studi Ilmu Kebidanan

untuk Program Studi Ilmu Kebidanan

untuk Program Studi Ilmu Kebidanan

(4)

PENDIDIKAN manajemen upaya HIV dan AIDS

merupakan salah satu bagian dari kurikulum pengajaran di perguruan tinggi, baik sebagai mata ajaran (MA) atau mata kuliah (MK). Namun demikian, pelaksanaan serta standarnya belum cukup banyak diketahui. Karena itu diperlukan satu upaya untuk memetakan materi manajemen penanggulangan HIV dan AIDS dari berbagai universitas dan pusat pelatihan dalam rangka mengembangkan kurikulum yang memenuhi standar mutu pengajaran.

Untuk itulah dilakukan pertemuan yang bertu-juan mendapatkan kesepakatan dari hirarki pemangku kepentingan baik pemerintah maupun organisasi profesi mengenai standardisasi dan integrasi kurikulum HIV dan AIDS di Perguruan Tinggi serta merencanakan pelatihan untuk dosen yang akan mengajar HIV

dan AIDS.

Pertemuan dilaksanakan pada 1-4 November 2011 di Jakarta. Acara diikuti oleh 37 peserta yang berasal dari perguruan tinggi, organisasi profesi dan sektor pemerintah yang terkait dengan pendidikan dan kesehatan.

Secara umum Pendidikan Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Kebidanan/Keperawatan telah menyadari pentingnya HIV dan AIDS diberikan dalam mata ajar, yang dibutuhkan adalah agar kurikulum diperkuat dari komisi etik di masing-masing bidang, seperti Konsil Kedokteran dan organisasi profesi lain yang diakui di bidang masing-masing.

Tindak lanjut pertemuan, masing-masing bidang akan memperdalam di lingkup pendidikannya dan selanjutnya juga akan mulai dilakukan uji-coba penerapan.##

membantu Ketua KPAP dalam melaksanakan fungsinya. Pelatihan ini juga merupakan bagian dari strategi keberlangsungan dan percepatan pencapaian target penanggulangan AIDS nasional.

Dalam pelatihan ini para peserta dibekali dengan beberapa materi antara lain kebijakan dan strategi nasional, penjelasan program PMTS dan Harm Reduction, Tes HIV, PMTCT, CST, advokasi, perencanaan, penganggaran, HAM, gender dan pengorganisasian. Selain itu peserta juga diajak untuk melakukan kunjungan lapangan ke rumah sakit dan dan lapas di Bogor. Pasca pelatihan diharapkan para peserta telah mampu melakukan pendampingan serta fasilitasi kepada KPA Provinsi sekaligus KPA Kabupaten/Kota masing-masing. ***

SESUAI Permendagri 20/2007 tentang Pedoman

Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka Penangulangan HIV dan AIDS di Daerah, Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) mempunyai tugas melakukan pembinaan pro-gram penanggulangan AIDS di Provinsi dan Kabu-paten/Kota. Untuk itu KPAP secara kelembagaan memiliki Tim Asistensi yang dibentuk dan mendapat tugas dari Gubernur selaku Ketua KPAP.

Sebagai hasil identifikasi kebutuhan prioritas peningkatan ketrampilan Tim Asistensi, KPAN melaksanakan Pelatihan Tim Asistensi gelombang 2 untuk 7 KPAP pada tanggal 13-18 November 2011 di Bogor.

Tujuan pelatihan adalah membentuk Tim Asis-tensi KPAP yang tangguh dan berdaya untuk

Pelatihan Tim Asistensi 14 Provinsi, Gelombang 2

Pelatihan Tim Asistensi 14 Provinsi, Gelombang 2

Pelatihan Tim Asistensi 14 Provinsi, Gelombang 2

Pelatihan Tim Asistensi 14 Provinsi, Gelombang 2

Pertemuan Fasilitasi Pengembangan Rencana Peningkatan Kapasitas SDM

Pertemuan Fasilitasi Pengembangan Rencana Peningkatan Kapasitas SDM

Pertemuan Fasilitasi Pengembangan Rencana Peningkatan Kapasitas SDM

Pertemuan Fasilitasi Pengembangan Rencana Peningkatan Kapasitas SDM

dan Peningkatan Efektivitas Pelaksanaan Penanggulangan HIV dan AIDS

dan Peningkatan Efektivitas Pelaksanaan Penanggulangan HIV dan AIDS

dan Peningkatan Efektivitas Pelaksanaan Penanggulangan HIV dan AIDS

dan Peningkatan Efektivitas Pelaksanaan Penanggulangan HIV dan AIDS

(5)

PROGRAM penanggulangan

AIDS pada Laki-laki Berisiko Tinggi (LBT) dalam proses penerapannya memerlukan keterampilan khusus yang harus sesuai dengan situasi dan kondisi di tempat kerja.

Dalam hal ini harus didorong inovasi se-hingga program mampu menjamin ca-kupan dan kesinambungan program. Atas dasar itulah dilaksanakan Training of Trainer untuk fasilitator tingkat nasional yang nantinya dapat memfasilitasi pela-tihan di tingkat daerah.

Pelatihan ini bertujuan agar penyam-paian informasi kepada LBT dapat sesuai

dan tepat sasaran.

Dalam pelatihan dengan me-tode interaktif ini, para peserta sebanyak 15 orang diberikan pemahaman tentang teknik ko-munikasi, fasilitasi, hingga

diskusi, dan latihan individu.

Tindak lanjut dari pelatihan yang dilak-sanakan melalui kerjasama KPAN dengan IBCA dan Pusat Pelatihan Klinik Sekunder

DKI Jakarta ini antara lain, akan segera

dilakukan kunjungan lapangan untuk per-siapan program rintisan di lokasi tempat LBT, dalam hal ini terpilih Kaltim dan Riau. Yang kemudian dilanjutkan dengan TOT di masing-masing lokasi tersebut. ##

Dalam pertemuan ini, dibahas beberapa hal penting antara lain tentang layanan kesehatan reproduksi yang sensitif gender yang berkuali-tas tinggi, kebijakan PMTS secara nasional. Pada pertemuan ini disepakati beberapa hal antara lain masukan untuk kerangka kebijakan PMTS yang komprehensif, dirumuskan ke-rangka kebijakan PMTS yang terdiri dari input, output, indikator, sumber data dan asumsi penting yang ada dari tiap lingkup, yaitu WPS, populasi kunci lainnya, masyarakat sekitar lo-kasi dan Masyarakat luas.

Sedangkan tindak lanjutnya yaitu segera dila-kukan penyusunan serta finalisasi kerangka panduan. Yang kedua adalah akan diada-kannya TOT untuk community organizer dan pendidik sebaya/peer educator.##

SEBAGAI bagian dari penerapan program PMTS

secara komprehensif, KPAN mengadakan perte-muan dengan perwakilan pelaksana program dan komunitas lokal (populasi kunci dan pe-mangku kepentingan lainnya).

Pertemuan ini bertujuan merumuskan kerangka kebijakan untuk program Pencegahan Melalui Transmisi Seksual (PMTS) yang bersumber pada pengalaman implementasi program PMTS yang sudah berlangsung, menganalisa hambatan dalam implementasi program, dan mengidentifi-kasi kebutuhan dalam pelaksanaan PMTS. Dari pertemuan yang diadakan pada tanggal 28-29 November 2011 di Jakarta diperoleh gam-baran situasi tatanan sosial di lokasi. Nantinya hal ini yang menjadi prasyarat terlaksananya Program PMTS dengan pendekatan intervensi struktural.

Training of Trainer

Training of Trainer

Training of Trainer

Training of Trainer Program Penanggulangan HIV dan AIDS Pada LBT

Program Penanggulangan HIV dan AIDS Pada LBT

Program Penanggulangan HIV dan AIDS Pada LBT

Program Penanggulangan HIV dan AIDS Pada LBT

di Tempat Kerja

di Tempat Kerja

di Tempat Kerja

di Tempat Kerja

Pertemuan Pengembangan Kebijakan Nasional untuk PMTS

Pertemuan Pengembangan Kebijakan Nasional untuk PMTS

Pertemuan Pengembangan Kebijakan Nasional untuk PMTS

Pertemuan Pengembangan Kebijakan Nasional untuk PMTS

(6)

DALAM upaya meningkatkan kualitas penelitian agar mampu memberikan kontribusi di bidang penanggulangan AIDS di Indonesia, pada tanggal 1 November 2011 bertempat di KPAN, Pokja Peneli-tian kembali mengadakan perte-muan. Pertemuan yang dihadiri 17 peserta dari unsur perguruan tinggi, LSM dan pemerintah ini membahas antara lain: Persiapan “call for proposal” penelitian 2012, pembahasan hasil Pernas AIDS IV, dan diskusi intervensi struktural. Pada rencana tahun 2012, konsep penelitian akan memberi per-hatian khusus kepada Penularan Melalui Transmisi Seksual (PMTS) dan Laki-laki berisiko tinggi (LBT). Tetapi bila ada usulan diluar topik

yang menjadi fokus tahun ini, da-pat dipertimbangkan apabila ber-manfaat dan ditulis dengan mutu memadai. Bahasan lain, dipapar-kan tentang hasil Pernas AIDS ke IV yang dilanjutkan dengan diskusi.

Dalam pertemuan ini disepakati bahwa ke depan penelitian harus dapat menjawab pertanyaan yang dapat membawa perubahan dan perbaikan pada kebijakan dan program penanggulangan AIDS di Indonesia. Kebijakan yang mem-bawa dampak terhadap epidemi dan bermuara pada layanan yang menjangkau luas masyarakat de-ngan mutu yang baik dan berkesi-nambungan.##

Pertemuan Pokja Penelitian

Pertemuan Pokja Penelitian

Pertemuan Pokja Penelitian

Pertemuan Pokja Penelitian

(7)

DALAM rangka meningkatkan kemampuan bagi Pengelola Keuangan/Administrasi dan Pengelola Monev/Program dalam pengelolaan keuangan, monitoring dan pembuatan laporan serta melakukan evaluasi pengelola keuangan dan logistik, KPA Nasional menyelenggarakan Lokakarya Penguatan Pengelola Keuangan, Monev dan Pelaporan tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota

Tujuan lokakarya ini adalah terjadi peningkatan kemampuan bagi Pengelola Program dan Pengelola Administrasi KPA Propinsi dan Kab/ Kota untuk mengumpulkan, menganalisa dan melaporkan ke KPA Nasional, mampu mengelola keuangan secara transparan dan akuntabel baik untuk dukungan dana APBD,

dukungan KPAN maupun sumber lain dan juga mampu melakukan advokasi dukungan sumber daya lokal (APBD) dalam pembiayaan upaya penanggulangan AIDS.

Dalam pelaksanaan, lokakarya dibagi dalam 3 regional. Untuk regional pertama dilakukan di Bogor pada tanggal 7 hingga 10 Agustus 2011 yang meliputi provinsi NAD, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kep. Riau, Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Rencana tindak lanjut dari pertemuan ini, para peserta diharapkan dapat melakukan pelaporan tepat waktu serta dapat lebih mandiri dalam melakukan advokasi dan mengakses dana lokal.##

Lokakarya Pemantauan Kegiatan M/E Nasional Program HIV dan AIDS di

Lokakarya Pemantauan Kegiatan M/E Nasional Program HIV dan AIDS di

Lokakarya Pemantauan Kegiatan M/E Nasional Program HIV dan AIDS di

Lokakarya Pemantauan Kegiatan M/E Nasional Program HIV dan AIDS di

Indonesia (

Indonesia (

Indonesia (

Indonesia (M&E Assessment and M&E Update

M&E Assessment and M&E Update

M&E Assessment and M&E Update

M&E Assessment and M&E Update) tahun 2011

) tahun 2011

) tahun 2011

) tahun 2011

Penguatan KPA Nasional dan Daerah

Penyebaran Informasi

KPA NASIONAL mengembangkan website www.aidsindonesia.or.id sebagai salah satu media

informasi kepada masyarakat luas. Pada bulan November 2011, tercatat jumlah pengunjung di website KPA sejumlah 17678 kunjungan dari 13.829 orang. Dari jumlah tersebut, kunjungan dari Indonesia menempati urutan pertama yakni 17.275 pengunjung, disusul Malaysia, Amerika dan Singapura .

Informasi yang paling banyak dicari adalah tentang informasi dasar HIV dan AIDS sebanyak 15.76% dan informasi dasar pencegahan HIV dan AIDS 15.34%. sedangkan info lain yang banyak dilihat adalah tentang tes dan perawatan HIV dan AIDS, 6.83%.

Pusat Informasi AIDS Nasional (PIAN) di Sekretariat KPAN juga menyediakan berbagai publikasi dalam bentuk jurnal dan buku yang dapat diakses oleh masyarakat umum pada jam kerja. Selain itu saat ini KPAN juga telah mengembangkan penyediaan dokumen dan informasi HIV dan AIDS dalam bentuk digital. Untuk info lebih lanjut dapat mengklik website

(8)

Rencana Kegiatan Bulan Desember 2011

No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Rencana Hasil

1 Pelatihan Manajemen Kuali-tas Data Grup A dan B

Monitoring Kualitas Data (MKD) merupakan bentuk pe-mantuan untuk memastikan tersedianya data yang berkualitas dan memastikan bahwa implementasi program sudah sesuai dengan tujuan, metode, strategi dan standar operasional.

Adanya pedoman Moni-toring Kualitas Data yang terstandar.

2 Pertemuan untuk Evaluasi Perencanaan dan Pengangga-ran Penanggulangan HIV dan AIDS di daerah thn 2011 dan penganggaran tahun 2012

Sebagai wadah untuk melihat kemajuan proses perenca-naan dan penganggaran HIV di tingkat nasional

Adanya evaluasi dan masukan untuk

pengembangan kualitas perencanaan dan pen-ganggaran upaya penanggulangan AIDS. 3 Pertemuan tim 4 PR untuk

Perencanaan Phase 2

Sebagai bagian dari perenca-naan pelaksaperenca-naan program dari sumber GF dilakukan pertemuan untuk memper-siapkan fase 2 yang melibat-kan 4 PR.

Penyepakantan rencana fase 2 program yang bersumber dari GF.

4 Pemberian Penghargaan Pro-gram P2-HIV dan AIDS (AIDS Award) di Tempat Kerja 2011 oleh Menakertrans RI

Penghargaan bertujuan untuk memberikan motivasi kepada perusahaan dalam pelak-sanaan program penanggu-langan AIDS di tempat kerja dalam rangka mencapai tar-get millenium development goals 2015.

Diberikannya AIDS Award dari Kemnaker-trans kepada perusa-haan yang menunjukan kepedulian dalam upaya penanggulangan AIDS

5 Peluncuran Pekan Kondom 2011

Sebagai bagian dari rangkaian HAS 2011 DKT Indonesia membagikan 30 ribu kondom dalam Pekan Kondom Na-sional.

Diharapkan masyarakat kembali diingatkan akan pentingnya penggunaan kondom sebagai salah satu cara efektif untuk mencegah penyebaran HIV dan AIDS.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisa tentang studi numerik distribusi temperatur dan kecepatan udara di Ruang Keberangkatan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya yang telah

utama pada banyak riset dan perguruan tinggi di utama pada banyak riset dan perguruan tinggi di dunia yang akan terus dikembangkan mengikuti dunia yang akan terus

Pada grafik pada gambar 5 dapat disimpulkan skenario II memberikan penambahan kumulatif tertinggi mencapai 800 MSTB, skenario dengan rate injeksi sebesar 3000 BWPD

(1) IPTEK dan Penelitian, (2) Peranan penelitian dalam perkembangan ilmu dan teknologi, (3) Prinsip dasar dan desain penelitian, (4) Usulan penelitian dan

Tesis yang berjudul “PENINGKATAN PRODUKSI PADA RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MULTILATERAL WELL PADA LAPANGAN X“, adalah syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik

Lapangan –TQL berlokasi di Sumatra selatan dan telah diproduksikan sejak januari 1938 dan saat ini masih di katagorikan sebagai sumur aktif.Pada pattern nomer 8 di

Jenis tanaman berperawakan rendah di pekarangan Kecamatan Teluknaga, Citeureup dan Pacet ( K = konstansi keterdapatan ) No. Cabe besar Pandan wangi Belitung Panglai Opiopogon

Jaminan Kesehatan Warganegara Dalam Pilkada Serentak di Masa Pandemi Covid-19; Perlindungan Hak Asasi Manusia Oleh Pemerintah Pada Masa Pandemi Covid-19; Reformasi Layanan