• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. secara ketat. Cendana sudah dieksploitasi sejak abad ke-3. Namun eksploitasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. secara ketat. Cendana sudah dieksploitasi sejak abad ke-3. Namun eksploitasi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cendana (Santalum album Linn.) merupakan salah satu spesies dari 22 spesies dari marga Santalum yang ada di dunia dan tumbuh secara alami di Indonesia. Kelebihan kayu cendana terletak pada kayu terasnya karena memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat dijadikan sebagai bahan obat-obatan, kerajinan, parfum, dan dipakai dalam upacara adat/ keagamaan (Haryjanto dan Pamungkas, 2005).

Status konservasi cendana menurut IUCN (1998), tergolong kategori rawan/Vulnerable dan terdaftar dalam CITES termasuk ke dalam jenis Appendix II, dimana perdagangannya masih diperbolehkan tetapi diawasi secara ketat. Cendana sudah dieksploitasi sejak abad ke-3. Namun eksploitasi ini tanpa usaha rehabilitasi, sehingga bila eksplotasi ini dilakukan terus-menerus bisa menjadikan cendana dalam status menuju kepunahan (Fiani, 2014).

Menurut Haryjanto (2009), di Indonesia cendana telah mengalami penurunan sebanyak 85% dalam kurun waktu 10 tahun (1988-1998), hal ini disebabkan tingginya eksploitasi terhadap kayu cendana. Kondisi tersebut mengancam kelestarian serta pengembangan cendana di masa mendatang (Fiani, 2014).

Kondisi seperti ini yang mendorong perlu dilakukannya upaya konservasi terhadap tanaman cendana. Salah satu upaya yang dapat dilakukan

(2)

menjaga dan mempertahankan variasi atau keragaman genetik cendana yang saat ini masih tersisa (Sumardi dan Fiani, 2015).

Terkait hal tersebut, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta (BBPPBPTH) telah membangun plot konservasi eks-situ di Watusipat, Gunungkidul, Yogyakarta pada tahun 2002 dan 2005 untuk menyelamatkan sumber daya genetik cendana dari kepunahan yang terbagi kedalam tiga blok (A, B, dan C). Koleksi sumber populasi/provenans yang ada di plot konservasi tersebut berasal dari Pulau Alor, Timor, Sumba, Rote, Flores, dan Pulau Pantar, sementara sumber provenans dari Pulau Jawa diwakili oleh ras lahan (land race) Karangmojo (Gunungkidul) dan Imogiri (Bantul) (Fiani, 2014).

Dirancang dengan disain uji provenans, plot konservasi eks-situ cendana blok A yang terdiri dari provenans Sumba, TTU, Belu, Rote, dan Imogiri sangat menarik untuk diteliti. Menurut Hadiyan dan Fiani (2016), terdapat variasi di antara provenans pada blok A untuk daya adaptasi dan pertumbuhan cendana pada umur 9 tahun. Oleh karena itu, mengetahui stabilitas perkembangannya pada umur berikutnya (12 tahun) menjadi penting. Penelitian tersebut ditujukan untuk mengetahui variasi dan persen hidup tertinggi, serta variasi dan pertumbuhan terbaik di antara provenans cendana yang diuji.

(3)

B. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai uji provenans cendana (Santalum album Linn.) di Watusipat, Gunungkidul, Yogyakarta sudah ditemukan dalam Proceeding International Seminar, tetapi penelitian yang dilakukan sebelumnya ada perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu ada pada umur cendana yang diteliti, dan adanya penambahan parameter (tinggi bebas cabang dan lebar tajuk) yang diukur dan dianalisis. Parameter tinggi bebas cabang dipilih karena terkait dengan produk olahan hasil hutan yang memaksimalkan panjang kayu. Selain itu, parameter tinggi bebas cabang dipilih karena terkait dengan hasil volume kayu batang (ICWRMIP-CWMBC, 2013). Sedangkan parameter lebar tajuk untuk melihat pertumbuhan tanaman, karena tajuk tempat terjadinya fotosintesis yang nantinya bisa digunakan untuk pertumbuhan provenans cendana dan tempat memperoleh nutrisi (Bechtold dkk., 2003).

Penelitian Haryjanto dan Pamungkas pada tahun 2005 tentang Variasi Pertumbuhan Cendana Dari Berbagai Provenans Pada Umur Delapan Bulan menunjukkan bahwa cendana yang rerata tinggi paling tinggi ada pada provenans dari Pulau Sumba (Werena) yaitu 27,68 cm, kemudian dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Timor (Haunobenak) yaitu 26,17 cm, setelah itu dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Sumba (Wainangura) yaitu 25,57 cm, kemudian dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Alor (Paileleang) yaitu 24,88 cm, setelah itu dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Alor (Omtel) yaitu 24,46 cm,

(4)

(Radamata) yaitu 21,69 cm, setelah itu dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Sumba (Waiholo) yaitu 21,22 cm, kemudian dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Timor (Tes, Oesena, dan Bansone) berturut-turut yaitu 20,22 cm, 20,02 cm, dan 16,60 cm. Provenans yang memiliki rerata tinggi rendah ada pada provenans dari Pulau Sumba (Mangganifi) dengan rerata tinggi 15,79 cm.

Bila dilihat dari rerata diameter yang paling tinggi ada pada provenans cendana dari Pulau Sumba (Werena) yaitu 3,77 mm, kemudian dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Sumba (Wainangura) yaitu 3,36 mm, setelah itu dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Alor (Pailelang) yaitu 3,30 mm, kemudian dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Sumba (Radamata) yaitu 3,16 mm, setelah itu dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Timor (Haunobenak) yaitu 3,13 mm, kemudian dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Timor (Tes) yaitu 2,77 mm, setelah itu dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Sumba (Waiholo) yaitu 2,72 mm, kemudian dilanjutkan dengan provenans cendana dari Pulau Timor (Bansone dan Oesena) berturut-turut rerata yaitu 2,70 mm dan 2,49 mm. Provenans cendana yang memiliki rerata diameter rendah ada pada provenans dari Pulau Sumba (Mangganifi) yaitu 2,45 mm. Sehingga provenans cendana yang memiliki pertumbuhan paling baik adalah provenans Sumba (Werena) dan provenans cendana yang pertumbuhannya kurang baik adalah provenans Pulau Sumba (Mangganifi).

(5)

Penelitian Sumardi dkk. pada tahun 2014 tentang Evaluasi Uji Keturunan Cendana (Santalum album Linn.) Umur 8 Bulan Di Kabupaten Timor Tengah Utara-Nusa Tenggara Timur menunjukkan bahwa pertumbuhan cendana yang paling baik adalah Bu’at dengan rerata tinggi adalah 51,08 cm dan rerata diameter adalah 4,77 mm, kemudian dilanjutkan dengan provenans cendana Netpala dengan rerata tinggi adalah 48,19 cm dan rerata diameter adalah sebesar 4,50 mm, setelah itu dilanjutkan dengan provenans cendana dari provenans Belu dengan rerata tinggi adalah 45,80 cm dan rerata diameter adalah 4,32 mm yang pertumbuhan kurang baik.

Berdasarkan persen hidup provenans cendana yang paling tinggi adalah provenans Bu’at yaitu 85,45%, kemudian dilanjutkan dengan provenans cendana dari Belu yaitu 76,11%, dan provenans cendana dari Netpala yaitu 75,28%. Provenans cendana dari Netpala merupakan persen hidup terendah.

Penelitian Hadiyan dan Fiani pada tahun 2016 tentang Adaptabily and Growth Performance of Sandalwood (Santalum album Linn.) Ex-situ Conservation in Gunungkidul District, Indonesian (Cendana yang digunakan dalam penelitian ini berumur 9 tahun) menunjukkan bahwa kemampuan cendana pada umur 9 tahun memiliki variasi persen hidup mulai dari 63% sampai 95%, kemudian provenans yang memiliki pertumbuhan paling baik adalah asal Rote karena dapat beradaptasi pada lingkungan tumbuhnya berada, dan untuk provenans yang kurang baik pertumbuhannya ada pada provenans Belu.

(6)

eks-situ cendana yang terletak di Watusipat, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Lengkap Berblok (RALB) dengan 5 provenans sebagai perlakuan, 4 ulangan (blok) dengan 16 plot pohon untuk setiap blok, maka total provenans ada 256 plot pohon dengan jarak tanam 3 x 3 m. Provenans cendana yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini berasal dari (Nusa Tenggara Timur: Rote, Belu, Timor Tengah Utara atau TTU, Sumba) dan Imogiri. Parameter yang diamati meliputi tingkat kelangsungan hidup (persen hidup), tinggi dan diameter pohon.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana variasi dan persen hidup provenans cendana (Santalum album Linn.) di Watusipat, Gunungkidul, Yogyakarta?

2. Bagaimana variasi dan pertumbuhan provenans cendana (Santalum album Linn.) di Watusipat, Gunungkidul, Yogyakarta?

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui variasi dan persen hidup tertinggi provenans cendana (Santalum album Linn.) di Watusipat, Gunungkidul, Yogyakarta.

2. Mengetahui variasi dan pertumbuhan terbaik provenans cendana (Santalum album Linn.) di Watusipat, Gunungkidul, Yogyakarta.

(7)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat luas mengenai tujuan dari dilakukannya konservasi eks-situ cendana untuk menjaga dan mempertahankan keragaman genetik cendana yang saat ini masih ada/tersisa. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat luas khususnya masyarakat disekitar plot konservasi eks-situ cendana Watusipat, Gunungkidul agar kedepannya dapat ikut menanam dan menjaga provenans cendana yang cocok tumbuh di daerah Gunungkidul yang memiliki persen hidup tertinggi dan pertumbuhannya paling baik.

Referensi

Dokumen terkait

Ituro ba naman na ang Elias na kanilang hinahanap ay walang iba kundi si naman na ang Elias na kanilang hinahanap ay walang iba kundi si Lucas ² ang

Dari Seluruh kegiatan evaluasi pengendalian internal atas pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Kebon Jeruk yang sudah dilakukan oleh penulis, dapat

Berbagai pendapat tentang musik bermunculan tanpa ada satu kesepakatan yang jelas tentang apa itu musik (Sunarto: 2001:V). Sebuah karya musik ataupun bentuk karya dalam

Sarana Praktek Penunjang Pembelajaran : diisikan ketersediaan sebagian peralatan pembelajaran umum yang digunakan di Ruang Pembelajaran, dan Alat praktek kejuruan utama yang

Desentralisasi fiskal merupakan alat untuk mencapai salah satu tujuan bernegara, yaitu terutama memberikan layanan publik yang lebih baik dan menciptakan proses pengambilan

2.2.2 Untuk memicu proses failover ke Zettagrid bisa saja dipicu dari internet dengan mengakses portal SecondSite yang akan tetap berjalan terlepas dari aksesibilitas site

Penelitian ini menggunakan data sekunder laporan keuangan auditan perusahaan publik tahun 2010 sampai 2012 diperoleh ICMD dan dari situs resmi BEI. Populasi menurut ICMD

Kesimpulan dari penulisan skripsi ini adalah dapat melakukan segmentasi dan klasifikasi dengan percentase yang cukup tinggi yaitu 91,3% untuk Gray Level