• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas V MI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas V MI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian.

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas V MI Alwathaniyah Kota Timur Kota Gorontalo. Dengan jumlah siswa 12 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki – laki dan 7 orang siswa perempuan, fokus dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa melalui media Torso pada materi organ peredaran darah manusia. Dari hasil observasi dan refleksi dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh deskripsi data sebagai berikut.

4.1.2 Observasi Awal

Dari hasil pengamatan observasi dan refleksi dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti di MI-Alwathaniyah Kota Timur Kota Gorontalo, maka dapat diperoleh data awal untuk meningkatkan hasil belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 4.1. Observasi awal hasil pengamatan siswa

Nilai Jumlah siswa Nilai total

60 70 75 6 4 2 360 280 150 Jumlah 12 790 Nilai 70 ke atas 57,14% Daya serap 65,83 % 22

(2)

Sesuai dengan hasil pengamatan di atas, maka dapat diberi suatu gambaran bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa kelas V tentang organ peredaran darah manusia. Dari hasil refleksi dapat ditetapkan kelemahan yang masih ditemui pada saat pelaksanaan kegiatan observasi tersebut awal ini antara lain: (1) penggunaan alat bantu belajar kurang memadai, (2) partisipasi siswa belum maksimal, (3) pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan waktu pembelajaran yang telah disediakan. Oleh karena itu peneliti melanjutkan dengan tahapan siklus 1.

4.1.3 Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus ini, dengan menerapkan media Torso pada materi organ peredaran darah manusia di kelas V MI Al- Wathaniyah Kota Timur Kota Gorontalo diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.2. Hasil belajar siswa kelas V pada siklus I

No Nama L/P Skor Nilai Ket

Tuntas Tidak Tuntas

1 Fadel Hulopi L 7 70 

2 Gunawan Nasir L 7 70 

3 Rivaldo Saman L 6 60 

4 Sandi Satrio Cono L 8 80 

5 Yulis Ranti P 8 80 

6 Renaldi Mopangga L 6 60 

7 Delvi Lamohamad P 6 60 

8 Meisara Igirisa P 8 80 

9 Nurnalidya Abdul P 8 80 

10 Siti Oktaviani Nur P 6 60 

11 Putri Yulistiani K. P 8 80 

12 Fitriani Muda P 6 60 

Jumlah 84 840 7 5

Ketuntasan 58.33% 41.67%

Rata-rata Kelas 70

(3)

Berdasarkan Tabel 4.2 dari hasil penilaian terhadap hasil belajar siswa tersebut dengan menerapkan media Torso pada materi organ peredaran darah manusia di kelas V dapat dijelaskan bahwa:

a. Dari jumlah 12 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70 ada 5 orang siswa atau 41,66 %

b. Dari jumlah 12 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai minimal 70 ada 7 orang siswa atau 58,33 %

c. Daya serap siswa memperoleh 70 %

Untuk lebih jelas perbandingan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini.

Gambar 4.1 Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa siklus I

Dari gambar 4.1 di atas dapat kita lihat sebanyak 7 orang atau58,33% yang tuntas dan sebanyak 5 orang atau 41,67% yang belum tuntas.

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00%

Tuntas Tidak Tuntas

58.33%

41.67%

Siklus I

Tuntas Tidak Tuntas

(4)

4.1.4 Refleksi siklus I

Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I, dan melihat hasil belajar siswa tentang organ peredaran darah manusia belum mencukupi standar indikator kinerja, maka peneliti bersama guru mitra mengadakan kegiatan refleksi untuk menilai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I.

Sesuai dengan hasil refleksi, maka peneliti dan guru menetapkan beberapa kelemahan yang masih ditemui pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran disiklus ini: (1) perumusan rencana pembelajaran belum maksimal, (2) langkah-langkah proses pembelajaran belum efektif dan efisien, (3) penampilan guru belum menarik perhatian siswa, (4) motivasi dalam pembelajaran belum maksimal, (5) penggunaan alat bantu belajar kurang memadai, (6) partisipasi siswa belum maksimal, (7) masih kurangnya bimbingan terhadap siswa, (8) pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan waku pembelajaran yang telah disediakan.

Berdasarkan hasil refleksi bersama bahwa untuk memperbaiki kelemahan-kelamahan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan pada siklus I serta memperbaiki hasil belajar siswa tentang organ peredaran darah manusia maka peneliti dan guru mitra menetapkan bahwa pelaksanaan tindakan lanjutan pada siklus berikutnya yaitu pelaksanaan tindakan siklus II.

4.1.5 Siklus II

Pelaksanaan tindakan disiklus ini karena pada pelaksanaan siklus I hasil belajar belajar siswa masih rendah ataupun pelaksanaan tidakan siklus I belum berhasil.

(5)

Tabel 4.3. Hasil belajar siswa kelas V pada siklus II

No Nama L/P Skor Nilai Ket

Tuntas Tidak Tuntas

1 Fadel Hulopi L 9 90 

2 Gunawan Nasir L 8 80 

3 Rivaldo Saman L 8 80 

4 Sandi Satrio Cono L 9 90 

5 Yulis Ranti P 9 90 

6 Renaldi Mopangga L 6 60 

7 Delvi Lamohamad P 6 60 

8 Meisara Igirisa P 8 80 

9 Nurnalidya Abdul P 8 80 

10 Siti Oktaviani Nur P 8 80 

11 Putri Yulistiani K. P 8 80 

12 Fitriani Muda P 8 80 

Jumlah 950 10 2

Ketuntasan 83.33% 16.67%

Rata-rata Kelas 79.167 Daya Serap Klasikal 79.17%

Berdasarkan Tabel 4.3 hasil belajar siswa di atas, bahwa :

a. Dari jumlah 12 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70 ada 2 orang siswa atau16,66 %

b. Dari jumlah 12 orang siswa, siswa yang memperoleh nilai minimal 70 ada 10orang siswa atau 83,33%,

(6)

Gambar 4.2 Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa siklus II

Dalam gambar 4.2 di atas dapat kita lihat dari 12 orang siswa yang dikenai tindakan sebanyak 10 orang siswa atau 83,33% tuntas dan 2 orang siswa atau 16,67% tidak tuntas.

4.1.6 Refleksi siklus II

Setelah melaksanakan tindakan pada siklus II, dalam hal ini guru melaksanakan pembelajaran IPA khususnya tentang alat peredaran darah manusia kepada siswa dengan menggunakan media Torso , maka peneliti dan guru mitra mengadakan kegiatan refleksi untuk membahas hal-hal yang terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus II.

Berdasarkan hasil refleksi bahwa pada pelaksanaan siklus II sudah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Sehingga pelaksanaan tindakan tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

Tuntas Tidak Tuntas 83.33%

16.67%

Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

(7)

4.2 PEMBAHASAN

Pelaksanaan interaksi pembelajaran dengan mengoptimalkan peningkatan hasil belajar siswa tentang organ peredaran darah manusia di kelas V MI-Alwathaniyah Kota Timur Kota Gorontalo melalui media Torso, seperti yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu untuk mencapai indikator kinerja sebagai berikut.

1. Untuk hasil belajar siswa minimal 75 % dari seluruh siswa yang dikenai tindakan memperoleh nilai 70 ke atas pada materi sajian.

2. Untuk hasil belajar siswa di kelas memperoleh daya serap mencapai 70 %. Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan media Torso pada peningkatan hasil belajar siswa tentang organ peredaran darah manusia adalah: hasil belajar menunjukan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai maksimal 70 ke atas mencapai 58,33 % dan daya serap mencapai 70%. Jika kita memperhatikan hasil yang diperoleh pada siklus I, maka dapat kita lihat jumlah siswa yang tuntas kurang dari indikator kinerja yang ditetapkan yakni hanyak sekitar 58,33%, walaupun daya serap klasikal telah mencapai target yang ditetapkan yakni 70.

Sesuai dengan hasil refleksi bahwa hal tersebut disebabkan oleh adanya beberapa kelemahan seperti yang telah di sebutkan pada deskripsi data, maka hal tersebut harus dilanjutkan pada pelaksanaan tindakan siklus II sebagai bentuk penyempurnaan tindakan pada siklus sebelumnya (siklus I). Pada pelaksanaan

(8)

siklus II, langkah-langkah pembelajarannya mengacu pada langkah-langkah dengan menggunakan media Torso.

Hasil perbaikan strategi pembelajaran tersebut maka telah terjadi perubahan-perubahan pada siklus II naik dari segi proses pembelajaran. Perubahan-perubahan tersebut nampak pada hal-hal sebagai berikut. Siswa yang memperoleh nilai minimal 70 ke atas memperoleh 83,33 % dan daya serap mencapai 79,16 %.

Perbandingan hasil belajar siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II Aspek Siklus I Siklus II

Tuntas 58.33% 83.33%

Tidak Tuntas 41.67% 16.67%

Rata-Rata Kelas 70 79.167

Daya Serap Klasikal 70.00% 79.17%

Adapun pada hasil kegiatan guru dan siswa telah mengalami peningkatan. Guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan media pembelajaran yang diterapkan dalam hal ini adalah media Torso. Pada siklus II siswa juga telah melaksanakan kegiatan belajar dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan dalam penelitian.

Berdasarkan gambaran deskripsi data dan pembahasannya seperti diurakan di atas, jelas bahwa peningkatan hasil belajar siswa tentang organ peredaran darah manusia pada mata pelajaran IPA di siklus I sampai dengan pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan media Torso nampak sekali terjadi peningkatan

(9)

yang positif. Artinya bahwa, dengan menerapkan media Torso khususnya tentang organ peredaran darah manusia sangat relevan untuk disajikan kepada peserta didik. Jadi hipotesis yang berbunyi jika dalam pembelajaran IPA khususnya tentang peredaran darah manusia menggunakan media Torso maka hasil belajar siswa akan meningkat dapat “diterima”.

Gambar

Tabel 4.1. Observasi awal hasil pengamatan siswa
Tabel 4.2. Hasil belajar siswa kelas V pada siklus I
Gambar 4.1 Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa siklus I
Tabel 4.3. Hasil belajar siswa kelas V pada siklus II
+3

Referensi

Dokumen terkait

Subbab pelaksanaan tindakan mendeskripsikan tentang proses pelaksanaan dari awal kegiatan sampai penutup. Berikut rincian pelaksanaan tindakan siklus 1:.. Guru yang menjadi

Tahap perencanaan pada siklus II terdiri dari persiapan perangkat pembelajaran seperti RPP, soal-soal evaluasi, penskoran, format observasi kegiatan guru dan siswa, LKS, media

Berdasarkan pengamatan hasil belajar peserta didik pada kegiatan tindakan kelas siklus I untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui

Dari hasil observasi pembelajaran diperoleh data kualitatif pada pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: (a) guru sudah menunjukkan kegiatan menyiapkan media kartu

Berdasarkan data hasil observasi tentang tahapan-tahapan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan 1 dari data bahwa diperoleh jumlah skor penilaian 78

Kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPS dengan penerapan strategi pembelajaran Scramble sebagai upaya dalam peningkatan aktivitas guru pada materi jenis-jenis

Refleksi dilaksanakan peneliti setelah pengambilan pada siklus satu, tujuan refleksi tersebut sebagai acuan untuk bisa mengkatkan keterampilan pada siklus

Pengamatan dilakukan oleh guru pengamat terhadap pelaksanaan pembelajaran yang peneliti lakukan dalam Peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas I SDN 03