• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di atas perlu menetapkan Peraturan Bupati Murung 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2AA9 tentang Pajak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di atas perlu menetapkan Peraturan Bupati Murung 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2AA9 tentang Pajak"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI I(ALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA

NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang

:

a.

Mengingat

:

1. b.

BUPATI MURUNG RAYA,

bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2OO9 Pasal

l7L

ayat (1) Instansi yang melaksanakan

Pemungutan Pajak dan Retribusi dapat diberi insentif atas dasar pencapaian kinerja tertentu;

bahwa

untuk

melaksanakan

ketentuan

Peraturan

Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi

Dinas

Pendapatan Daerah,dimana ada pemisahan dalam

struktur

antara

pajak

dan

retribusi, maka perlu

diatur

kembali Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

bahwa

berdasarkan pertimbangan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c tersebut

di

atas

perlu

menetapkan Peraturan Bupati Murung Raya tentang Tata Cara Pemberian

dan

Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah.

Undang-Undang

Nomor

5

Tahun

2OO2

tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan,

Kabupaten

Sukamara,

Kabupaten

Lamandau, Kabupaten Gunung

Mas,

Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di

Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a180);

2.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2AA9 tentang Pajak

Daerah

dan

Retribusi Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 13O, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor SOa!;

(2)

3. Undang-Undang

Nomor

12

Tahun

2Oll

tentang

Pembentukan

Peraturan

Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2Ol1

Nomor

82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor S%fl;

Undang-Undang

Nomor

23

Tahun

2Ol4

tentang Pemerintahan

Daerah

(Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 244, Tarnbahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah diubah beberapa

kali

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5679);

Peraturan Pemerintah Nomor

69

Tahun 2OlO tentang

Tata

Cara

Pemberian

dan

Pemanfaatan Insentif Pemungutan

Pajak

Daerah

dan

Retribusi

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2O7O

Nomor

119,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);

Peraturan Pemerintah Nomor

91

Tahun 2OIO tentang

Jenis

Pajak

Daerah

yang

Dipungut

Berdasarkan

Penetapan Kepala Daerah atau yang Dibayar Sendiri

oleh Wajib Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O1O Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5179);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2Ol4 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);

Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 27 Tahun 2OlO tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya 2O7O Nomor LOTI;

Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 04

Tahun 2008

Tentang Organisasi

dan

Dinas

Daerah Kabupaten Murung Raya ( Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2OO7 Nomor

60);

sebagaimana

telah diubah

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor O6 Tahun 2074 tentang Perubahan Atas Pera.turan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata

Kerja. Dinas Daerah Kabupaten Murung Raya (Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2OL4 Nomor 741, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun

2AM

Nomor

10); 4. 5. 6. 7. 8. 9.

(3)

10. Peraturan Bupati Murung Raya Nomor 14 Tahun 2Ol2 Tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah (Berita Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2OI2 Nomor

118).

MEMUTUSI(AN :

MenCtaPKAn

:

PERATURAN

BUPATI

MURUNG RAYA TENTANG TATA

CARA

PEMBERIAN

DAN

PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAI{ PAJAK DAERAH.

BAB

I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Murung Raya;

2.

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan umsan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Ralryat Daerah menurut asas otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

dalam sistem

dan

prinsip

Negara Kesatuan

Republik

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945.

3.

Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

4.

Bupati

adalah

Bupati Murung

Raya

sebagai

unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah.

5.

Dinas Pendapatan Daerah selanjutnya disingkat DISPENDA danf atau disebut Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Murung Raya;

6.

Kepala

Dinas adalah

Kepala

Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten

Murung Raya;

7.

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemungut adalah Badan/Dinas/Unit Satuan Kerja yang mengelola sumber-sumber Pendapatan Daerah;

8.

Pendapatan Daerah adalah seluruh penerimaan daerah yang bersumber

dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Penerimaan Lain-lain;

9.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan

dan

Belanja Daerah Kabupaten

Murung Raya.

10.

insentif

Pemungutan Pajak

yang

selanjutnya disebut insentif adalah

tarnbahan penghasilan yang diberikan sebagai penghargaan atas kinerja tertentu dalam rnelaksanakan pemungutan Pajak Daerah.

(4)

kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan

tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan

untuk

keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

12. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan

data objek dan subjek pajak, penentuan besarnya pajak yang terutang sampai kegiatan penagihan pajak kepada Wajib Pajak serta pengawasan penyetorannya.

BAB

II

INSENTIF PEMUNGUTAIT PAJAK DAERAH

Pasal 2

Pernberian

dan

pemanfaatan

insentif

pemungutan

pajak

dilaksanakan berdasarkan asas kepatutan, kewajaran dan rasional disesuaikan dengan besarnya tanggungiawab, kebutuhan, serta karakteristik dan kondisi objektif Daerah.

Pasal 3

(1) Insentif diberikan kepada Instansi Pelaksana Pemungut Pajak Daerah

(2)

Insentif

sebagaimana dimaksud

pada

ayat (1)

secara proporsional

dibayarkan kepada :

a.

Pejabat dan pegawai Instansi Pelaksana Pemungut Pajak Daerah sesuai dengan tanggungjawab masing-masing;

b.

Bupati

dan

Wakil Bupati

sebagai Penanggungjawab Pengeiola

Keuangan Daerah;

c.

Sekretaris Daerah selaku Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah; dan

d.

Pihak lain yang membantu instansi pelaksanaan pemungutan Pajak Daerah

(3) Pemberian insentif kepada Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2\ hurub b dan huruf c dapat diberikan

dalam hal belum diberlakukan ketentuan mengenai remunerasi di daerah. Pasal 4

(1) Instansi Pelaksana Pemungut Pajak daerah dapat diberi insentif apabila mencapai kinerja tertentu;

(2)

Instansi

pelaksana

Pajak

Daerah

dapat

diberikan

insentif

untuk

meningkatkan :

(5)

b.

Semangat kerja bagi pejabat atau pegawai Instansi;

c.

Pendapatan Daerah; dan

d.

Pelayanan kepada masyarakat.

(3) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan setiap triwulan pada awal triwulan berikutnya.

(4) Dalam

hal

target kinerja suatu triwulan tidak tercapai, insentif untuk

triwulan tersebut dibayarkan pada awal triwr-rlan berikutnya yang telah mencapai target kinerja triwulan yang ditentukan.

(5) Dalam hal target kinerja pada akhir Tahun Anggaran penerimaan tidak tercapai,

tidak

membatalkan insentif

yang

sudah dibayarkan untuk triwulan sebelumnya.

Pasal 5

Insentif

bersumber

dari

pendapatan Pajak sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 6

(1) Besarnya

insentif

ditetapkan

paling

tinggi

soh

(lima

persen) untuk

kabupaten/kota

dari

rencana penerimaan Pajak

Daerah

dalam tahun anggaran berkenaan untuk tiap jenis Pajak Daerah;

(2) Besaran insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran berkenaan. Pasal 7

(1) Besarnya pembayaran

Insentif

sebagaimana

dalam

Pasal

3

ayat (2)

huruf

a,

huruf

b,

dan

huruf

c

untuk

setiap bulannya dikelompokkan berdasarkan realisasi penerimaan Pajak

tahun

anggaran sebelumnya dengan ketentuan :

a.

Di bawah Rp l.OOO.OOO.OOO.OOO,OO (satu triliun rupiah), paling tinggi 6 (enam) kali gaji pokok dan tunjangan yang rnelekat;

b.

Rp 1.0O0.OO0.O00.000,00 {satu triliun

rupiah) sampai

dengan Rp 2.5O0.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus milyar rupiah), paling

tinggi 7 (tujuh) kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat;

c.

Di atas Rp 2.5OO.OOO.OOO.OOO,OO (dua triiiun lima ratus mitryar rupiah) sampai dengan Rp 7.500.000.000.000,00

(tujuh

triliun

lima

ratus milyar rupiah), paling tinggi B (delapan) kali gaji pokok dan tunjangan

yang melekat;

d.

Di

atas

Rp

7.5OO.OOO.0O0.OO0,O0

(tujuh

triliun

lima ratus

milyar rupiah), paiing tinggi 10 (sepuluh) kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat;

(6)

e. Tunjangan yang melekat sebagaimana yang dimaksud pada huruf a,

huruf b,

hurtf

c dan huruf d adalah tunjangan istri/suami, tunjangan anak, tunjangan jabatan struktural/fungsional, dan atau tunjangan beras.

f.

Apabila dalam rea-lisasi pemberian Insentif berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud

pada

ayat

(1)

terdapat

sisa

lebih,

harus

disetorkan ke Kas Daerah sebagai penerimaan Daerah.

(2) Besarnya pembayaran insentif

untuk

pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasai

3

ayat {2) huruf d ditetapkan paling tinggi sebesar 2,5Vo (dua koma lima persen)

dari

besarnya insentif yang ditetapkan berdasarkan

ketentuan Pasal 6 ayat (1).

Pasal 8

Dalam hal pembayaran insentif tidak mencukupi 6 (enam) kali gaji pokok dan tunjangan

yang

melekat sebagaimana dimaksud

pada

ayat (1),

maka pembayaran

insentif

diberikan

secara maksimai sesuai dengan pagu anggaran yang tersedia dengan porsi pembagiannya sebagai berikut :

Pasal 9

Persentase Insentif Pemungut Pajak Daerah ditetapkan oleh Kepala Dinas. BAB

III

KETEHTUAN PENUTUP Pasal 1O

Dengan diberlakukannya Peraturan

Bupati

ini,

maka

Peraturan Bupati Murung Raya Nomor

27

Tahun 2011

tentang

Tata Cara Pemberian dan

Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah

dan

Retribusi Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

6

No. Nama Jabatan/Badan/

Dinas/Instansi Persentase Keterangan

1

2 3

4

5

Bupati Murung Raya

Wakil Bupati Murung Raya

Sekretaris Daerah Kabupaten Murung Raya

Pejabat Struktural dan Pejabat

Fungsional Umum, staf pelaksana pada Dinas Pendapatan Daerah Kal:upaten

Murung Raya

Pihak lain yang membantu pemungutan

o/o o/o % o/o 5,O0 4,AA 3,00 85,5 2.5o/o Dari realisasi jumlah biaya pemungutan

(7)

Pasal 11

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten

Murung Raya.

Ditetapkan di ruk Cahu pada tanggal Q nuari 2Al5

BUPATI M G RAYA,

Diundangkan di Puruk Cahu pada tanggal O!--Jan 2015

SIBU

A DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN 2015 NOMOR 2O2

VErdlF0X.,iASi , Lt.i! F-i:'i-f+{

Fnopttx i.{ur{i.rm tr}xit{.c/tu

LNNGKUF rrgmln& tu{t"l fltl.A

B/qGEAhI }ITIKUOI' SHTff A

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan stack frame serupa memiliki tumpukan yang terbatas, karena hanya akan dipergunakan sebagai tempat penampungan sampai mencapai sejumlah frame tertentu yang

Sedangkan, tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja ini adalah dalam rangka melaksanakan sebagian fungsi dan tugas Dewan, khususnya yang berkaitan dengan fungsi anggaran dan

Berdasarkan kondisi hasil penilaian tingkat efisiensi teknis di atas yang belum tercapai dan kondisi efisiensi harga yang juga menunjukkan kondisi belum efisien, maka

• Edukasi masyarakat sekitar hutan sagu melalui pembentukan LMDH agar maksud dan tujuan dilakukannya pembangunan Industri Sagu terkait dengan percepatan pembangunan papua bisa

Halaman Daftar Gambar, berisi data-data gambar yang diletakkan sesuai dengan penomoran tabel, yang disesuaikan dengan letaknya pada setiap bab.. Gambar yang

Di mana dengan meningkatnya aliran darah, maka waktu yang dimiliki zat aktif untuk berada pada jaringan dermis akan berkurang, dengan demikian gradien konsentrasi zat aktif

Selain itu upaya nyata yang dilakukan untuk meningkatkan kedisplinan siswa yaitu dengan mengikutsertakan melalui kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka.Berdasarkan uraian