• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN

SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 3

SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO

Nurdin Ngabito1), Ruslan2), Zulkifli Lamusu3) 1

FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Nurdin Ngabito) ngabitonurdin@yahoo.co.id

2

FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Ruslan) risna.podungge@yahoo.co.id

3FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Zulkifli Lamusu) zulkifli@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola pada permainan sepakbola di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo melalui metode berpasangan.

Kata Kunci : menyuundul bola, Metode Berpasangan. Abstract

The method used is the method of classroom action research conducted in SMP Negeri 13 Gorontalo in class VIII 3, totaling 26 students. Classroom action research aims to improve the ability of the ball in a game of football in SMP Negeri 13 Gorontalo through pairwise method.

Keywords :heading, Pairwise Method.

1. PENDAHULUAN

Permainan sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling populer di dunia. Mereka yang turut mempopulerkan permainan sepak bola ini bukan tidak mungkin karena berkat latihan-latihan keras dan seriusnya dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah latihan kelincahan (Agility) yang nantinya sangat membantu mereka bergerak bebas, cepat dan berkelit dari sergapan maupun penyergapan lawan.

Permainan sepak bola merupakan permainan kolektif yang dimainkan oleh dua regu secara berhadapan selama 2x45 menit (waktu normal), yang mana tiap regu terdiri atas 11 (sebelas) orang pemain. Di lapangan luas itu banyak kesempatan yang muncul bagi para pemain untuk kepentingan regunya.

Serangan dan bertahan silih berganti

mendorong perlunya memanfaatkan ide-ide atau pikiran baru dalam waktu singkat. Hal ini tergantung pada kecepatan pemain memahami keadaan dan mengambil keputusan.

Untuk menjamin agar pendidikan jasmani dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka dalam implementasinya program-programnya di lapangan harus melalui strategi atau gaya-gaya pembelajaran yang efesien dan efektif, dalam arti memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi dalam berinteraksi dengan

berbagai faktor pendukung program

pendidikan jasmani. Program pendidikan

jasmani dapat diartikan sebagai usaha

merancang komponen-komponen

pembelajaran yang dapat memberikan

pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pencapaian tujuan pembelajaran

(4)

sesuai dengan perkembangan siswa. Tujuan pada bagian psikomotor adalah pencapaian keterampilan dan kebugaran jasmani secara optimal.

Untuk mencapai tujuan tersebut peran guru sangat dibutuhkan, mulai dari pembuatan

rambu-rambu pengembangan program

pembelajaran, langkah-langkah merancang program pembelajaran hingga sampai pada usaha media pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan oleh penulis, dari 26 orang siswa yang diajarkan materi tentang cara menyundul bola hanya 3 orang yang tuntas melakukan

dengan sempurna. Dalam arti mampu

melakukan dengan baik 3 orang tersebut dinyatakan dalam kategori baik karena memperoleh nilai 70 dan 23 orang lainya dinyatakan belum memperoleh nilai baik. Dengan rata-rata nilai hasil observasi 53,65.

Menurut pengamatan penulis

kemampuan menyundul bola pada siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo setiap aspek yang diamati yaitu :

a). Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola, b). Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan, c). Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d). Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola.

e).pada waktu menyundul bola, mata tetap

terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di

atas, permasalahan yang mendasar

teridentifikasi pada hal-hal berikut :

kurangnya kemampuan siswa dalam

melakukan sundulan bola pada permainan sepak bola.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut “apakah dengan menerapkan metode berpasangan kemampuan siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo dalam menyundul bola pada permainan sepak bola dapat di tingkatkan?”.

Cara Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, digunakan salah satu metode, yaitu metode berpasangan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mula-mula guru memberikan

penjelasan tentang teknik dasar

menyundul bola dan tujuanya, serta sarana dan prasarana yang akan di gunakan dalam pembelajaran.

2. Guru memberikan pemanasan

(stretching)

Guru memberikan contoh rangkaian gerakan dasaar menyundul bola secara keseluruhan yang meliputi : posisi kaki awalan, posisi kaki pada saat pelaksanaan dan postur atau gerakan menyundul bola, serta gerakan akhir. 3. Siswa melakukan gerakan sesuai

perintah.

4. Setiap keberhasilan siswa diberikan penguatan (motivasi) sehingga siswa akhirnya dengan sendirinya mampu

melakukan gerakan yang

sesungguhnya.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan kajian dari latar belakang maka yang menjadi tujuan penelitian adalah

“Untuk meningkatkan kemampun siswa

dalam menyundul bola pada permainan sepak bola pada siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo.

Manfaat Penelitian

Pada dasarnya setiap penelitian ilmiah diharapkan mempunyai kegunaan baik secara teoritis maupun praktis, dan kegunaan teoritis

berarti untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dan secara praktis sebagai dasar keputusan dalam upaya memecahkan masalah yang timbul dalam penelitian.

(5)

1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam berpikir ilmiah bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, serta dapat menambah wawasan tentang berbagai macam teknik dasar dalam permainan sepak bola dan salah satunya adalah teknik menyundul bola.

2. Manfaat Praktis,

(a) Bagi siswa, dari hasil

penelitian ini dapat

menambah kemampuan

menyundul bola dalam

permainan sepak bola, dan dapat memberikan manfaat

bagi siswa yang kurang

mampu melakukan sundulan bola atau heading.

(b) Bagi Guru Hasil penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan informasi

bagi guru dalam

meningkatkan keterampilan

serta teknik dasar lainya dalam permainan sepak bola.

(c) Bagi Sekolah Sebagai bahan

informasi tentang peningkatan

pembelajaran pendidikan

jasamani olahraga dan

kesehatan khususnya materi tentang sepak bola. Selain itu, sebagai bahan masukan bagi

SMP Negeri 13 Kota

Gorontalo untuk

meningkatkan kualitas

pembelajaran.

(d) Bagi Peneliti Menambah ilmu

pengetahuan dan pengalaman

berharhga bagi peneliti

khususnya tentang sepak bola agar nantinya peneliti bisa

mengimplementasikan ilmu

pengetahuan untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. METODE PENELITIAN

Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian

Peneliitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo. Waktu penelitian

diadakn selama dua bulan, yakni

pengumpulan data dan pengolahan data pada bulan september dan oktober.

Karakteristik Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian

adalah kelas VIII 3 yang berjumlah 26 orang dan putera puteri. Siswa di kelas ini mempunyai latar belakang ekonomi, sosial dan juga kemampuan melakukan sundulan atau heading yang berbeda-beda pula.

Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel input

Variabel input, yakni meliputi

kegiatan guru merencanakan pembelajaran serta kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran guna meningkatkan kemampuan menyundul bola yang baik dan benar.

Variabel proses

Variabel proses, yakni meliputi

kegiatan guru di dalam melaksanakan proses pembelajaran yang telah di rencanakan dan aktifitas siswa yang dilaksanakan selama proses pembelajaran kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola.

Variabel output

Variabel output, meliputi daya serap atau hasil kemampuan siswa pada materi pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk perolehan skor melalui praktek menyundul bola dalam permainan sepak bola.

Prosedur Penelitian Persiapan

Dalam rangka pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diadakan persiapan kegiatan awal yaitu :

1.) Konsultasi dengan dosen

pembimbing.

2.) Melapor dan meminta izin kepada pihak sekolah SMP Negeri 13 Kota gorontalo, serta mengkonsultasikan

(6)

rencana pelaksanaan kegiatan dan tindakan penelitian.

3.) Mendiskusikan rencana kegiatan

penelitian yang akan dilaksanakan ini bersama kepala sekolah dan guru mitra.

4.) Membuat lembar observasi

5.) Melaksanakan tahap observasi awal terhadap objek penelitian.

6.) Menganalisis pokok pelaksanaan

subjek penelitian.

Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini merupakan implemetasi dari semua rencana yang telah dibuat tahap ini berlangsung di dalam kelas, ini merupakan realisasi dari segala teori pendidikan dan metode mengajar yang sudah dipersiapkan sebeelumnya.

Tahap 1

1. Menyampaikan dasar dan

indikator yang akan diajarkan.

2. Menyampaikan tujuan

pembelajran.

3. Melaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan metode

berpasangan

4. Memonitoring jalanya

pembelajaran.

5. Memantau dan memberikan

koreksi serta diagnosis terhadap

gerakan menyimpang yang

dilakukan oleh siswa.

6. Melakukan penilaian tes unjuk kerja (psikomotor) pada akhir kegiatan pembelajaran.

7. Melakukan analisis dan refleksi terhadap proses penilaian.

Jika kemampuan menyundul bola belum mencapai target yang diharapkan maka akan di lakukan tahap selanjutnya.

Tahap II

1. Merumuskan dan merencanakan

tindakan baru dengan

memperhatikan refleksi pada

tahap 1.

2. Melaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan metode

berpasangan dengan tetap

memperhatikan refleksi pada

tahap 1.

3. Memonitoring dan membimbing jalanya pembelajran.

4. Memantau dan memberikan

diagnosis terhadapgerakan

menyimpang yangdilakukan oleh siswa.

5. Melakukan penilaian unjuk kerja

(psikomotor) pada akhir

pembelajaran.

6. Melakukan analisis dan refleksi terhadap penilaian.

Pemantauan Dan Evaluasi

a. Tahap pemantauan

pada saat penelitian tindakan

kelas, pemantauan (guru mitra)

melakukan pemantauan terhadap

jalanya proses pembelajaran,

sedangkan peneliti memfokuskan

pemantauan terhadap kemampuan

siswa dalam menningkatkan

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola.

b. Tahap evaluasi

pada tahap ini dilaksanakan evaluasi untuk kemampuan siswa

setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran guna meningkatkan

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo.

Analisis Dan Refleksi 1. Analisis

Data tentang siswa dalam upaya

meningkatkan teknik menyundul bola ( heading ) yang berupa data kuantitatif

dianalisis secara kualitatif (persentase),

dengan menggunakan rumus dan skor penilaian sebagai berikut :

Presentasi capaian kemampuan siswa =

Jumlah hasil pernyataan hasil tiap indikator x 100

(7)

No Rentang

Nilai Keterangan Huruf

1 85 – 100 Sangat Baik SB 2 70 – 84 Baik B 3 55 – 69 Cukup C 4 50 – 54 Kurang K 5 0 – 49 Sangat Kurang SK

Sumber : Pedoman akademik ( 2010/2011 : 39 )

2. Refleksi

Refleksi dalam penelitian ini

dilakukan melalui diskusi dengan guru mitra

serta pihak-pihak yang terkait dengan

penelitian tindakan kelas ini dengan harapan dapat meemperbaiki kelemahan yang terjadi selama pembelajaran.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan beberapa instrumen sebagai alat pengumpul data yang bertujuan untuk melihat

hasil peningkatan hasil kemampuan

menyundul bola , yakni sebagai berikut :

a. Lembar observasi kegiatan

pembelajaran (guru dan siswa). b. Lembar observasi kemampuan

menyundul bola siswa kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo.

Teknik analisis Data

Tahap ini merupakan kegiatan akhir

dari penelitian dimana peneliti akan

merangkum seluruh data yang diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung kemudian mendeskripsikan, membahas dan menyimpulkan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini, berlangsung di SMP Negeri 13 Kota

Gorontalo khususnya siswa kelas VIII3 yang

berjumlah jumlah 26 orang, tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan teknik dasar menyundul bola

pada olahraga sepak bola dengan menerapkan

metode berpasangan sebagai perangkat

pembelajaran penjas yang ada di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo. Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini di adakan observasi langsung disekolah tersebut yang bertujuan untuk mengetahui hasil rata-rata keseluruhan yang di peroleh siswa sebelum dikenai tindakan. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus untuk masing-masing siklusnya di rancang menjadi tiga kali pertemuan atau tiga kali tindakan dan di adakan satu kali evaluasi dalam setiap siklusnya. Evaluasi diadakan bertujuan untuk mengetahui peningkatan rata-rata keseluruhan yang dicapai masing-masing siswa sesudah dikenai tindakan.

Observasi Awal

Observasi awal dilaksanakan pada minggu ke empat bulan september tepatnya tanggal 25 september 2014 dari kegiatan pembelajaran teknik dasar menyundul bola

siswa di kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota

Gorontalo. Adapun yang menjadi inti dalam observasi ini adalah

a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk

menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala.

d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun

ke depan sehingga dahi dapat

mengenai bola.

e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola

dan mengikuti kemana bola

diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Hasi Pengamatan Kegiatan Guru

(8)

Absensi, formasi barisan, berdoa, dan pemanasan

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan secara umum pengertian cabang olahraga sepak bola

b. Guru menjelaskan bagaimana cara melakukan Teknik menyundul bola yang baik dan benar

c. Guru menugaskan siswa untuk

memperagakan kembali

pembelajaran yang sudah di ajarkan

3. Kegiatan penutup

a. Formasi barisan

b. Guru mengoreksi gerakan yang salah

c. Guru memberikan penguatan

terhadap siswa yang dapat

mempergakan pelaksanaan teknik dasar menyundul bola dengan benar d. Evaluasi

e. Pendinginan

Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan guru diketahui hasil rata-rata keseluruhan yang dicapai masing-masing siswa dalam melakukan teknik dasar menyundul bola sebesar 53,65%

Hasil pengamatan kegiatan siswa

Bertolak dari hasil pengamatan yang dilakukan pada saat observasi berlangsung diketahui siswa yang memperoleh kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 85-100 belum ada (0%), aspek baik (B) dengan rentang nilai 70-84 terdapat 3 orang siswa (11,53%), aspek cukup (C) dengan rentang nilai 55-69 (42,30%) terdapat 11 orang siswa, sedangkan aspek kurang (K) dengan rentang nilai 50-54 (7,69%) terdapat 2 orang siswa, dan aspek kurang sekali (SK) dengan rentang nilai 0-49 terdapat 10 orang siswa (38,46%) sehingga dapat diketahui hasil rata-rata keseluruhan nilai yang diperoleh siswa sebesar 53,65%. untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran sedangkan untuk presentase capaian masing-masing siswa dalam setiap aspeknya dapat dilihat pada tabel di lampiran.

Tabel 1. Observasi Awal

No Kriteri Penilaian Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase 1 Sangat Baik 85 – 100 0 0% 2 Baik 70 – 84 3 11,53% 3 Cukup 55 – 69 11 42,30% 4 Kurang 50 – 54 2 7,69% 5 Kurang Sekali 0 – 49 10 38,46% Jumlah 26 100%

Berdasarkan penjelasan yang telah

diuraikan diatas menunjukan bahwa

kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar menyundul bola dari aspek yang sudah dijelaskan sebelumnya menunjukan bahwa hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa sebelum dikenai tindakan sebesar 53,65%. Merujuk dari hasil yang diperoleh siswa menunjukan bahwa hasil tersebut belum memenuhi KKM yang sudah ditentukan di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo karena KKM yang ada di sekolah tersebut dikatakan berhasil apabila mencapai 75%.

Begitupun indikator yang telah

ditentukan dalam penelitian ini mengacu pada KKM yang ada di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo. Ditinjau dari hasil yang diperoleh keseluruhan siswa, maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil rata-rata keseluruhan dari aspek yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran teknik dasar menyundul bola. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti merancang masing-masing siklus diberi tiga kali tindakan dan satu kali evaluasi untuk mengetahui hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa.

Siklus I

Pelaksanaan siklus I berlangsung pada minggu ke empat bulan september tepatnya tanggal 26 september 2014. Adapun yang menjadi inti dalam pemberian tindakan di siklus I ini ditinjau dari beberapa indikator dalam melakukan teknik dasar menyundul bola meliputi :

a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola

(9)

b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan

c. Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala.

d. Badan ditarik kebelakang

melengkung pada daerah

pinggang, kemudian dengan

gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola.

e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti

kemana bola diarahkan,

selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa

Pelaksanaan tindakan siklus I

dilaksanakan pada minggu ke empat bulan

september, pertemuan pertama tepatnya

dimulai pada tanggal 26-September-2014 pertemuan kedua 29-September-2014, dan pertemuan ketiga tanggal 01-Oktober-2014, sedangkan evaluasi dilakukan pada tanggal 03-Oktober-2014. Hasil pelaksanaan tindakan

pada siklus I diukur melalui lembar

pengamatan siswa yang terdiri dari :

a. Lari menjemput arah datangnya

bola, pandangan mata tertuju ke arah bola

b. Otot-otot leher

dikuatkan/dikeraskan

c. Bagian badan yang digunakan

untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala.

d. Badan ditarik kebelakang

melengkung pada daerah

pinggang, kemudian dengan

gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan

kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola.

e. pada waktu menyundul bola, mata

tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti

kemana bola diarahkan,

selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Bertolak dari hasil pengamatan yang dilakukan pada saat pemberian tindakan siklus I diketahui siswa yang memperoleh kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 85-100 belum ada 1 (3,84%), kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-84 terdapat 12 orang siswa (46,15%), kriteria cukup (C) dengan rentang nilai 55-69 terdapat 13 orang siswa (50%), sedangkan kriteri kurang (K) dengan rentang nilai 50-54 terdapat 0 orang siswa (0%), dan kriteria kurang sekali (KS) dengan rentang nilai 0-49 terdapat 0 orang siswa (0%) sehingga dapat diketahui hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa sebesar 67,88%. untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 sedangkan untuk presentase capaian masing-masing siswa dalam setiap aspeknya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2. Siklus 1 No Kriteri Penilaian Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase 1 Sangat Baik 85 – 100 1 3,84% 2 Baik 70 – 84 12 46,15% 3 Cukup 55– 69 13 50% 4 Kurang 50 – 54 0 0% 5 Kurang Sekali 0 – 49 0 0% Jumlah 26 100%

Berdasarkan penjelasan yang telah

diuraikan diatas menunjukan bahwa

kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar menyundul bola dari kelima indikator

yang diamati bahwa hasil rata-rata

keseluruhan yang diperoleh siswa setelah dikenai tindakan sebesar 67,88%. Merujuk dari hasil yang diperoleh siswa dapat di simpulkan bahwa hasil yang diperoleh siswa

(10)

dalam melakukan teknik dasar menyundul bola yang ada dikelas VIII 3 belum memenuhi KKM yang sudah ditentukan di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo karena KKM yang ada di sekolah tersebut dikatakan berhasil apabila mencapai 75%.

Begitupun indikator yang telah

ditentukan dalam penelitian ini mengacu pada KKM yang ada di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo. Ditinjau dari hasil yang diperoleh keseluruhan siswa, maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil rata-rata keseluruhan dari beberapa

aspek yang ada dalam pelaksanaan

pembelajaran sepak bola. Berdasarkan

penjelasan tersebut maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus berikutnya yakni masuk pada siklus II.

Refleksi Hasil Kegiatan

Setelah siklus I selesai maka peneliti bersama guru mitra merefleksi kembali pembelajaran yang membahas tentang teknik dasar menyundul bola dan penggunaan strategi pembelajaran metode berpasangan untuk mengetahui setiap kekurangan yang perlu dibenahi baik ditinjau dari proses

pembelajaranya maupun penetapan

metodenya sebagai perangkat pembelajaran dalam hal meningkatkan teknik dasar siswa dalam melakukan pembelajaran sepak bola. Setelah refleksi siklus I selesai peneliti menyimpulkan hal-hal yang menjadi pokok masalah yang dihadapi siswa antara lain:

1. Cara guru dalam memberikan materi

dan pelaksanaan teknik dasar

menyundul bola terlihat singkat dan cepat sehingga banyak siswa yang tidak dapat memahami dengan jelas apa yang di ajarkan guru

2. Terdapat banyak siswa yang belum bisa

melakukan teknik dasar menyundul bola yang baik dan benar.

Siklus II

Pelaksanaan siklus II berlangsung pada minggu pertama bulan Oktober tepatnya tanggal 07 Oktober 2014. Adapun yang menjadi inti dalam pemberian tindakan di siklus II ini ditinjau dari beberapa aspek

dalam melakukan teknik dasar menyundul bola yaitu :

a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk

menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala.

d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun

ke depan sehingga dahi dapat

mengenai bola.

e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola

dan mengikuti kemana bola

diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa

Pelaksanaan tindakan siklus II

dilaksanakan pada minggu kedua bulan april, pertemuan pertama tepatnya dimulai pada tanggal 07-Oktober-2014 pertemuan kedua 09-Oktober-2014, dan pertemuan ketiga tanggal 11-Oktober-2014, sedangkan evaluasi dilakukan pada tanggal 13-Oktober-2014. Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II diukur melalui lembar pengamatan

a. Lari menjemput arah datangnya bola,

pandangan mata tertuju ke arah bola

b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk

menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala.

d. Badan ditarik kebelakang melengkung

pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun

ke depan sehingga dahi dapat

mengenai bola.

e. pada waktu menyundul bola, mata

(11)

selalu mengikuti arah datangnya bola

dan mengikuti kemana bola

diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Bertolak dari hasil pengamatan yang dilakukan pada saat pemberian tindakan siklus II diketahui siswa yang memperoleh kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 85-100 terdapat 6 orang (23,07%), kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-84 terdapat 20 orang siswa (76,92%), kriteri cukup (C) dengan rentang nilai 55-69 terdapat 0 orang siswa (0%), sedangkan kriteri kurang (K) dengan rentang nilai 50-54 terdapat 0 orang siswa (0%), dan kriteria kurang sekali (KS) dengan rentang nilai 0-49 terdapat 0 orang siswa (0%) sehingga dapat diketahui hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa sebesar 78,65%. capaian masing-masing siswa dalam setiap aspeknya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Siklus II No Kriteri Penilaian Renta ng Nilai Juml ah Siswa Presentase 1 Sangat Baik 85 – 100 6 23,07% 2 Baik 70 – 84 20 76,92% 3 Cukup 55 – 69 0 0% 4 Kurang 50 – 54 0 0% 5 Kurang Sekali 0 – 49 0 0% Jumlah 26 100%

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dan tabel diatas menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar menyundul bola dari kelima indikator yang diamati menunjukan bahwa hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa setelah dikenai tindakan pada siklus II sebesar 78,65%. Merujuk dari hasil yang diperoleh siswa dapat di simpulkan bahwa hasil yang diperoleh siswa dalam melakukan teknik dasar

menyundul bola yang ada dikelas VIII3 telah

memenuhi KKM dan indikator yang sudah ditentukan dalam penelitian tindakan kelas ini. Berdasarkan hasil pemberian tindakan pada pelaksanaan siklus II ini maka penelitian ini dianggap telah selesai dan berhasil. Ditinjau dari hasil yang diperoleh keseluruhan siswa, penelitian dianggap selesai apabila ketuntasan belajar siswa meningkat mencapai 75%. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini secara umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil rata-rata keseluruhan dari indikator yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran sepak bola. Dari hasil yang diperoleh tersebut maka penelitian tindakan kelas ini tidak perlu di lanjutkan ke siklus berikutnya.

Refleksi Hasil Kegiatan

Setelah siklus II selesai maka peneliti bersama guru mitra merefleksi kembali pembelajaran yang membahas tentang teknik dasar menyundul bola dan penggunaan

metode berpasangan. untuk mengetahui

setiap kekurangan yang perlu dibenahi baik ditinjau dari proses pembelajaranya maupun penetapan metodenya sebagai perangkat pembelajaran dalam hal meningkatkan teknik dasar siswa dalam melakukan pembelajaran sepak bola, maksud dari merefleksi kembali pembelajaran bertujuan untuk mendapatkan

gambaran apakah tindakan yang telah

dilaksanakan pada siklus II ini telah menghasilkan peningkatan atau tidak.

Berdasarkan refleksi tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian hasil rata-rata

keseluruhan yang diperoleh siswa kelas VIII3

pada siklus II telah mencapai target atau sudah mencapai indikator. Oleh karena itu penelitian ini dinyatakan selesai dan berhasil atau tidak perlu melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya.

PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas ini di

laksanakan di SMP Negeri 13 Kota Gorontalo

pada siswa kelas VIII3, yang bertujuan untuk

meningkatkan teknik dasar menyundul bola dalam mata pelajaran penjas dan penempatan metode sebagai perangkat pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini dan untuk

(12)

mengukur hasil capaian yang diperoleh

masing-masing siswa diukur dengan

menggunakan skala penilaian 0-100 yang mengacu pada standar penilaian Universitas Negeri Gorontalo.

Berdasarkan skala penilaian tersebut dapat diketahui peningkatan hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa dari setiap pemberian tindakan di masing-masing siklus berikut penjelasanya

Hasil observasi

Berdasarkan data yang diperoleh

melalui kegiatan observasi menunjukan bahwa rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa

kelas VIII3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo

dalam melakukan pembelajaran menyundul bola sebesar 53,65%. Melalui beberapa aspek yaitu :

a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk

menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala.

d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun

ke depan sehingga dahi dapat

mengenai bola.

e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola

dan mengikuti kemana bola

diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Mengacu pada lima indikator yang ada diperoleh data dari masing-masing siswa menunjukan bahwa kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 85-100 siswa yang memperoleh belum ada (0%), kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-84 siswa yang memperoleh terdapat 3 orang (11,53%), aspek cukup (C) dengan rentang nilai 55-69 siswa yang memperoleh terdapat 11 orang (42,30%),

sedangkan aspek kurang (K) dengan rentang nilai 50-54 terdapat 2 orang siswa (7,69%) sementara aspek kurang sekali (KS) dengan rentang nilai 0-49 siswa yang memperoleh terdapat 10 orang (38,46%).

Hasil Siklus I

Berdasarkan pemberian tindakan pada pelaksanaan siklus I ini menunjukan bahwa rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa

kelas VIII3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo

dalam melakukan pembelajaran lempar

cakram sebesar 67,88%. Melalui beberapa indikator

a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk

menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala.

d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun

ke depan sehingga dahi dapat

mengenai bola.

e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola

dan mengikuti kemana bola

diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Mengacu pada beberapa indikator tersebut diperoleh data dari masing-masing siswa menunjukan bahwa kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 85-100 siswa yang memperoleh 1 (3,84%), kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-84 siswa yang memperoleh terdapat 12 orang (46,15%), aspek cukup (C) dengan rentang nilai 55-69 siswa yang memperoleh terdapat 13 orang (50%), sedangkan aspek kurang (K) dengan rentang nilai 50-54 terdapat siswa (0%) sementara aspek kurang sekali (KS) dengan rentang nilai 0-49 siswa yang memperoleh terdapat (0%).

(13)

Hasil siklus II

Berdasarkan pemberian tindakan pada pelaksanaan siklus II ini menunjukan bahwa rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa

kelas VIII3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo

dalam melakukan pembelajaran menyundul bola sebesar 78,65%. Melalui beberapa indikator yaitu :

a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk

menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala.

d. Badan ditarik kebelakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun

ke depan sehingga dahi dapat

mengenai bola.

e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola

dan mengikuti kemana bola

diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Mengacu pada tiga aspek tersebut diperoleh data dari masing-masing siswa menunjukan bahwa kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 85-100 siswa yang memperoleh terdapat 6 orang (23,07%), kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-84 siswa yang memperoleh terdapat 20 orang (76,92%), aspek cukup (C) dengan rentang nilai 55-69 siswa yang memperoleh terdapat (0%), sedangkan aspek kurang (K) dengan rentang nilai 50-54 siswa yang memperoleh tidak ada (0%) sementara aspek kurang sekali (KS) dengan rentang nilai 0-49 siswa yang memperoleh tidak ada (0%).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka evaluasi tindakan yang diperoleh dalam siklus I menunjukan bahwa pencapaian rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa melalui observasi terjadi peningkatan sebesar 14,23% setelah diberi tindakan pada siklus I yakni hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh dari

observasi sebesar 53,65% meningkat menjadi 67,88% setelah pemberian tindakan pada siklus I. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa pada siklus I belum mencapai indikator dalam penelitian tindakan kelas ini, oleh karena itu perlu diadakan pemberian tindakan selanjutnya yakni masuk pada siklus II. Pada tindakan siklus II ini hasil pemberian tindakan yang sudah di evaluasi menunjukan peningkatan 78,65 % sehingga dapat diketahui rata-rata pencapaian yang diperoleh siswa meningkat sebesar 10,77% setelah diberi tindakan pada siklus II yakni hasil rata-rata keseluruhan dari siklus I sebesar 67,88%

meningkat menjadi 78,65%. setelah

pemberian tindakan dan evaluasi yang di lakukan pada siklus II. Berdasakan hasil evaluasi tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata keseluruhan yang ada pada siklus II telah mencapai indikator yang sudah ditentukan, oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dinyatakan selesai dan berhasil.

Dengan demikian maka hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah, jika guru

menggunakan metode pembelajaran

berpasangan maka kemampuan siswa dalam melaksanakan teknik dasar menyundul bola dalam permainan sepak bola dapat meningkat dan dapat diterima untuk dijadikan rujukan penelitian berikutnya.

4. KESIMPULAN

1. Berdasakan hasil pencapaian pelaksanaan penelitian tindakan kelas, maka dapat disimpulkan hipotesis tindakan yaitu

melalui metode berpasangan maka

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola siswa Kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota Gorontalo dapat ditingkatkan.

2. Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan khususnya siklus pertama untuk :

a. Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola

(14)

b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk

menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d. Badan ditarik kebelakang

melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola.

e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola

diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Memperoleh hasil 67,88%, berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa Kelas VIII 3 SMP NEGERI 13 Kota Gorontalo belum

seluruhnya memiliki kemampuan

menyundul bola dengan baik dalam permainan sepak bola.

3. Selanjuntya pada siklus ke dua yaitu : a. Lari menjemput arah datangnya bola,

pandangan mata tertuju ke arah bola b. Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan c. Bagian badan yang digunakan untuk

menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut kepala. d. Badan ditarik kebelakang

melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan di ayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola.

e. pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh di pejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola

diarahkan, selanjutnya di ikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Memperoleh nilai 78,65%, berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa Kelas VIII 3 SMP Negeri 13 Kota

Gorontalo seluruhnya sudah memiliki

kemampuan menyundul bola dalam

permainan sepak bola sesuai harapan yaitu sebesar 75% sesuai indikator kinerja yang

ditetapkan sebelumnya.

5. REFERENSI

Rusman, 2013. Model-model pembelajaran: mengembangkan profesionalisme guru. Rajawali pers: Jakarta.

Ridwan abdullah sani, 2013. Inovasi

pembelajaran. PT Bumi Aksara: Jakarta. Suprijono Agus, 2013. Cooperative learning,

tori dan aplikasi PAIKEM. PUSTAKA PELAJAR: Yogyakarta.

Luxbacher, A joseph, 2011. Sepak bola: langkah-langkah menuju sukses. Rajawali Pers: Jakarta.

Betty, C eric, 2012. Latihan metode baru sepakbola serangan. CV PIONIR JAYA: Bandung.

Cook malcolm, 2013. 101 drills sepak bola untuk pemain muda usia 12 sampai 16 tahun. Permata Puri Media: Jakarta Barat.

Aan sunjata wisahati dan teguh santosa, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. CV Setiaji: Jakarta.

Budi sutrisno dan muhamad bazin khafadi, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan 2. CV. PUTRA NUGRAHA: Jakarta.

Faridha Isnaini dan Suranto, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga, Dan Kesehatan. Karya Mandiri Nusa: Jakarta.

Sri Wahyuni, Sutarmin, dan Pramono, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraaga Dan

(15)

Kesehatan. PT Wangsa Jatra Lestari: Jakarta.

Sodikin Chandra dan Achmad Esnoe Sanoesi, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. PT Arya Duta: Jakarta.

Atmaja Budi Sarjana Dan Bambang Trijono

Joko Sunarto, 2010. Pendidikan

Jasmani Olahraga dan Kesehatan. CV. Teguh Karya: Jakarta.

Muhamad ali mashar dan dwinarhayu, 2010.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Swadaya Murni: Jakarta. Aqib Zainal, 2013. Model-model, media, dan

strategi pembelajran kontekstual ( inovatif ). CV YRAMA WIDYA : Bandung.

Trianto, 2009 MENDESAIN MODEL

PEMBELAJARAN

INOVATIF-PROGRESIF : KONSEP LANDASAN, DAN IMPLEMENTASINYA PADA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ). Prenada Media : Kencana.

Gambar

Tabel 1. Observasi Awal  No  Kriteri  Penilaian  Rentang Nilai  Jumlah Siswa  Presentase  1  Sangat Baik  85 – 100  0  0%  2  Baik  70 – 84  3  11,53%  3  Cukup  55 – 69  11  42,30%  4  Kurang  50 – 54  2  7,69%  5  Kurang Sekali  0 – 49  10  38,46%
Tabel 2. Siklus 1  No  Kriteri  Penilaian  Rentang Nilai  Jumlah Siswa  Presentase  1  Sangat  Baik  85 – 100  1  3,84%  2  Baik  70 – 84  12  46,15%  3  Cukup  55– 69  13  50%  4  Kurang  50 – 54  0  0%  5  Kurang  Sekali  0 – 49  0  0%

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah selesainya koreksi aritmatik yang dilakukan oleh Pokja V Unit Layanan.. Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Musi Banyuasin

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui tingkat kecerdsasan emosional siswa di SMP Negeri 1 Boyolangu (2) Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan

Tujuan umum penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pembelajaran meningkatkan kognitif anak usia dini melalui pemanfaatan

Eunike Seidy Mogonta, 462012087, Hubungan Pengetahuan Ibu menyusui tentang ASI eksklusif dengan Pemberian ASI eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng, Skripsi,

adalah; (1) Untuk mengetahui motivasi belajar bahasa Arab siswa sebelum menggunakan model CTL, (2) Untuk mengetahui motivasi belajar bahasa Arab siswa setelah menggunakan

Jika setiap elemen pada suatu ideal pada ring merupakan elemen nilpoten, maka ideal tersebut adalah nilradikal.. Nilradikal pada suatu ring termuat pada Jacobson radikal

[r]

Berdasarkan tabel ( 5.5.) dapat diketahui bahwa sampel dengan karakteristik hipertensi derajat 2 memiliki jumlah yang paling banyak yaitu sebanyak 80 (84,2%) orang.. Dari