• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dr. Abdul Kadir POSTMODERNISM POSTMODERNISME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dr. Abdul Kadir POSTMODERNISM POSTMODERNISME"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Dr. Abdul Kadir

Dr. Abdul Kadir

MOD

ERNISME POSTMODERNISME

POSTMODERNISM

POSTMODERNISM

E

(2)

PENGERTIAN POSTMODERNISME

1. Postmodernisme adalah lawan

dari modernisme yang

dianggap tidak berhasil

mengangkat martabat manusia

modern (Lyotard).

(3)

2. Postmodernisme adalah pengembangan

dari modernitas (Jameson, dengan

alasan tidak mungkin kita dapat masuk

jenjang postmodernisme tanpa melalui

tahapan modernisme).

(4)

3. Postmodernisme adalah usaha keras

sebagai reaksi dari kesia-siaan

zaman modernis yang sirna begitu

saja bagai ditiup angin. Adapun

penyebab dari kesia-siaan zaman

modernis adalah akibat dari

tekanan yang bersumber dari

(5)

4. Postmodernisme merupakan

suatu pemberontakan pada janji

modernisme yang menjanjikan

keadilan dan kemakmuran

manusia yang dinilai gagal

memenuhi janjinya (Eddy Peter

P).

(6)

5.

Postmodernisme adalah sebuah aliran pemikiran

dan menjadi semacam paradigma baru, yang

merupakan antitesis dari modernisme, yang

dinilai telah gagal dan tidak lagi relevan dengan

perkembangan zaman. Modernisme yang

ditandai oleh kepercayaan penuh pada

keunggulan sains, teknologi, dan pola hidup

sekuler, ternyata tidak cukup kokoh untuk

menopang era industrialisasi yang

(7)

5. Postmodernisme adalah sebuah

teori yang lahir akibat dari

tidak terpenuhinya janji Teori

Modernisasi akan terciptanya

kehidupan yang lebih baik bagi

para penganut Teori

(8)

Postmodernisme adalah sebuah reaksi melawan modernisme yang muncul sejak akhir abad 19. Dalam postmodernisme, pikiran digantikan oleh keinginan, penalaran digantikan oleh emosi, dan moralitas digantikan oleh relativisme. Kenyataan tidak lebih dari

sebuah konstruk sosial; kebenaran sama dengan kekuatan atau kekuasaan. Identitas diri muncul dari kelompok. Postmodernisme

mempunyai karakteristik fragmentasi (terpecah-pecah menjadi lebih kecil), tidak menentukan (indeterminacy), dan sebuah ketidakpercayaan terhadap semua hal universal (pandangan dunia)

(9)

Postmodernisme adalah pandangan dunia

yang menyangkal semua pandangan dunia.

Singkatnya, postmodernisme mengatakan

bahwa tidak ada kebenaran universal yang

valid untuk setiap orang. Individu terkunci

dalam perspektif terbatas oleh ras,

gender, dan grup etnis masing-masing.

(10)

PENGANUT

POSTMODERNISME

1. Arnold Toynbee

(Orang pertama yang melontarkan Istilah postmodernist

pada tahun 1939) 2. J. Francois Lyotard,

(Karyanya yang berjudul “The Postmodern Condition: A Report on Knowledge (1979),” sebagai kritikan atas karya “The Grand Narrative” yang dianggap sebagai dongeng khayalan hasil karya masa Modernitas)

3. Zygmunt Bauman 4. John Milbank 5. Flaskas

(11)

SEJARAH LAHIRNYA

POSTMODERNISME

Istilah postmodernisme dibuat pada

akhir tahun 1940 oleh sejarawan

Inggris, Arnold Toynbee. Akan tetapi

istilah tersebut baru digunakan pada

pertengahan 1970 oleh kritikus seni dan

teori asal Amerika, Charles Jencks,

untuk menjelaskan gerakan

antimodernisme seperti Pop Art,

Concept Art, dan Postminimalisme.

(12)

Jean-Francois Lyotard, adalah salah satu pemikir pertama yang menulis secara lengkap mengenai postmodernisme sebagai fenomena budaya yang lebih luas. Ia memandang postmodernisme muncul

sebelum dan setelah modernisme, dan merupakan sisi yang berlawanan dari modernisme. Hal ini

diperkuat oleh pendapat Flaskas (2002) yang mengatakan bahwa postmodernisme adalah oposisi

(13)

Beberapa di antaranya adalah gerakan

perpindahan dari fondasionalisme menuju

anti-fondasionalisme, dari teori besar

(grand theory)

menuju teori yang spesifik, dari sesuatu yang

universal menuju ke sesuatu yang sebagian dan

lokal, dari kebenaran yang tunggal menuju ke

kebenaran yang beragam. Semua gerakan

tersebut mencerminkan tantangan

postmodernist kepada modernist.

(14)

• Sedangkan Adian (2006) menangkap adanya

gejala “nihilisme” kebudayaan barat modern.

Sikap kritis yang bercikal bakal pada filsuf

semacam Nietzsche, Rousseau,

Schopenhauer yang menanggapi modernisme

dengan penuh kecurigaan. Sikap-sikap kritis

terhadap modernisme tersebut nantinya

akan berkembang menjadi satu mainstream

yang dinamakan postmodernisme.

(15)

LATAR BELAKANG LAHIRNYA

POSTMODERNISME

1. Sebagai bentuk protes akan anggapan

kurangnya ekspresi dalam aliran

modernisme.

2. Karena terjadinya krisis kemanusiaan

modern dalam aliran modernisme.

(16)

PELUANG DAN

TANTANGAN

POSTMODERNISME

1. Posmodernisme menawarkan pikiran baru yang toleran terhadap pluralitas, pembongkaran dan lokalitas.

2. Postmodernisme menerima bentuk tradisional tetapi dengan cara yang lebih berbeda yaitu dengan cara melebih-lebihkan.

3. Postmodernisme membangkitkan kembali

ketertarikan dalam sejarah dan hal-hal yang

bersifat tradisional. Aliran ini tidak meniru segala sesuatu yang ada pada periode yang sebelumnya,

(17)

1. Dipandang sebagai aliran yang tidak

memiliki persinggungan dengan

spiritualitas dan moralitas.

2. Dipandang sebagai aliran yang mempunyai

bentuk tidak beraturan karena

menggunakan berbagai macam gaya yang

ada pada masa lalu dan

menggabungkannya.

(18)

ASAS-ASAS PEMIKIRAN

POSTMODERNISME

1. Penafian atas ke-universal-an suatu

pemikiran (

totalism

).

2. Penekanan akan terjadinya pergolakan

pada identitas personal maupun sosial

secara terus-menerus, sebagai ganti

dari permanen yang amat mereka

(19)

4. Pengingkaran atas setiap

eksistensi obyektif dan

permanen.

5. Kritik tajam atas semua jenis

epistemologi.

6. Pengingkaran akan penggunaan

metode permanen dan paten

dalam menilai maupun

(20)

KONSEP BERFILSAFAT dalam

era postmodernisme adalah hasil

penggabungan dari berbagai jenis

pondasi pemikiran. Mereka tidak

mau terkungkung dan terjebak

dalam satu bentuk pondasi

pemikiran filsafat tertentu.

(21)

ANALISA ATAS ASAS-ASAS

PEMIKIRAN

POSTMODERNISME

1. Manusia postmodernis memandang sesuatu selalu melalui sudut pandang idealis, bukan realis.

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di alam realita,

niscaya kehancuran yang bakal terwujud, bukan perdamaian.

(22)

2. Jika dilihat dari sisi epistemologis, skala

berpikir yang disodorkan oleh teori

postmodernis sangatlah dangkal. Banyak

paradoksi yang akan kita dapati dari teori

tersebut, jika dipaksakan pada dataran

praksis akan terjadi apa yang disebut dengan

“nihilisme”, kekosongan. Kosong dari prinsip,

ideologi, argumentasi rasional, logika sehat,

pemahaman teks, konsep beragama dsb.

(23)

3. Menurut keyakinan postmodernisme, tidak ada

satu hal pun yang bersifat universal dan

permanen. Sedang disisi lain, doktrin mereka,

manusia selalu dituntut untuk selalu mengadakan

pergolakan. Lantas, bagaimana mungkin manusia

akan selalu mengadakan pergolakan, sementara

tidak ada tolok ukur jelas dalam penentuan

kebenaran akan pergolakan? Bagaimana mungkin

manusia selalu mengkritisi segala argumentasi

yang muncul, sedang tidak ada tolok ukur

(24)

4. Postmodernisme tidak memiliki asas-asas yang jelas (universal dan permanen). Bagaimana mungkin akal sehat manusia dapat menerima sesuatu yang tidak jelas asas dan landasannya? Jika jawaban mereka positif, jelas sekali, hal itu bertentangan dengan statemen mereka sendiri. Sebagaimana

postmodernis selalu menekankan untuk mengingkari bahkan menentang hal-hal yang bersifat universal dan permanen.

(25)

• Postmodernisme sebagai wacana pemikiran harus dibedakan dengan postmodernitas sebagai sebuah kenyataan sosial.

• Postmodernitas adalah kondisi dimana masyarakat tidak lagi diatur oleh prinsip produksi barang,

melainkan produksi dan reproduksi informasi di mana sektor jasa menjadi faktor yang paling menentukan. Masyarakat adalah masyarakat

konsumen yang tidak lagi bekerja demi memenuhi kebutuhan, melainkan demi memenuhi gaya hidup.

(26)

• Sedangkan postmodernisme adalah wacana

pemikiran baru sebagai alternatif terhadap

modernisme.

• Modernisme sendiri digambarkan sebagai

wacana pemikiran yang meyakini adanya

kebenaran mutlak sebagai objek

representasi bagi subjek yang sadar,

rasional, dan otonom. Sebagai realitas

pemikiran baru, postmodernisme

meluluhlantakkan konsep-konsep

(27)

• Istilah “pos”, menurut kubu

postmodernisme, adalah kematian

modernisme yang mengusung klaim

kesatuan representasi,

humanisme-antroposentrisme, dan linieritas

sejarah guna memberi jalan bagi

pluralisme representasi,

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, dan dihubungkan dengan amanat pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Gubernur juga berwenang mengajukan usul untuk

Secara singkat, faktor yang dapat menjadi daya tarik pusat kota bagi masyarakat untuk memilih tinggal di pusat kota tersebut yang dapat menyebabkan permukiman tumbuh

semua tingkah laku yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku dalam masyarakat yang meliputi norma agama, etika, peraturan sekolah, keluarga dan sebagainya, itu

Gambar 4.56 Hasil Test Case 15 “ Mengetahui respon sistem ketika data sisa pengiriman ditambahkan ” – Form Lihat Transaksi untuk Bagian Admin. A.6 Uji Coba Proses Input

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Kadar glukosa darah rata-rata tikus sehat, tikus hasil induksi MLD-STZ dan tikus hasil terapi herbal spray Spirulina sp.. Perlakuan Rata-rata Glukosa

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Tujuan dilakukannya penelitian adalah membangun sistem informasi konseling untuk mempermudah proses bisnis di Pik-M Aushaf UII yang digunakan mahasiswa maupun