• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

WALIKOTA GORONTALO

PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO

NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA GORONTALO,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, keadaan yang menyebabkan defisit dan penggeseran anggaran pada unit organisasi, antara unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja serta keadaan yang menyebabkan sisa lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan, maka perlu dilakukan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012;

b. bahwa adanya kebijakan Pemerintah Daerah yang bersifat strategis serta prioritas, maka perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah perlu ditetapkan dengan peraturan daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);

3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 (Lembaran Negara

(2)

Tahun 2000 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3988);

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

11. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara

(3)

Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4595);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4616);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5219);

(4)

23. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272);

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional;

26. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2012 Nomor 1);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA GORONTALO dan

WALIKOTA GORONTALO, MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 semula berjumlah Rp. 565.456.588.640,- bertambah sejumlah Rp. 70.889.403.238,- sehingga menjadi Rp. 636.345.991.878,- dengan rincian sebagai berikut :

1. Pendapatan :

a. Semula Rp. 559.269.122.247,- b. Bertambah Rp. 74.442.049.329,-

Jumlah pendapatan setelah perubahanRp. 633.711.171.576,- 2. Belanja

a. Semula Rp. 565.456.588.640,- b. Bertambah/berkurang Rp. 70.889.403.238,- Jumlah Belanja setelah perubaan Rp. 636.345.991.878,-

Surplus/(Defisit) setelah perubahan Rp. (2.634.820.302,-) 3. Pembiayaan

(5)

a. Penerimaan

1). Semula Rp. 31.816.697.501,- 2). Bertambah/berkurang Rp (10.774.988.702,-) Jumlah penerimaan setelah perubahan Rp. 21.041.708.799,-

a. Pengeluaran.

1). Semula Rp. 25.629.231.108,- 2). Bertambah/berkurang Rp. (7.222.342.611,-)

Jumlah pengeluaran setelah perubahan Rp. 18.406.888.497,- Jumlah pembiayaan neto setelah perubahan Rp.2.634.820.302,- Sisa lebih pembiayaan anggaran setelah Perubahan Rp. 0,-

Pasal 2

(1). Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Pendapatan Asli Daerah.

1). Semula Rp. 87.000.000.000,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 32.732.608.411,- Jumlah pendapatan asli daerah setelah perubahan

Rp. 119.732.608.411,- b. Dana Perimbangan

1). Semula Rp. 415.139.035.087,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 9.114.345.775,- Jumlah dana perimbangan setelah Perubahan

Rp. 424.253.380.862,- c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah

1). Semula Rp. 57.130.087.160,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 32.595.095.143,-

Jumlah lain-lain pendapatan daerah yang sah setelah perubahan

Rp. 89.725.182.303,-

(2). Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan :

a. Pajak Daerah.

1). Semula Rp. 28.360.000.000,- 2). Bertambah/(berkurang). Rp. 9.348.000.000,-

Jumlah pajak daerah setelah perubahan Rp. 37.708.000.000,- b. Retribusi Daerah

(6)

2). Bertambah/(berkurang). Rp. 8.626.457.100,- Jumlah retribusi daerah setelah perubahan

Rp. 15.875.588.100,- c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

1). Semula Rp. 2.750.000.000,- 2). Bertambah/(berkurang) Rp. 777.000.000,-

Jumlah hasil pengelolaan kekayaan Daerah Yang dipisahkan setelah perubahan Rp. 3.527.000.000,-

d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

1). Semula Rp. 48.640.869.000,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 13.981.151.311,-

Jumlah lain-lain pendapatan asli daerah yang sah setelah perubahan Rp. 62.622.020.311,- (3). Dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan : a. Dana bagi hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

1). Semula Rp. 13.725.416.087,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 9.114.345.775,- Jumlah dana bagi hasil setelah perubahan Rp.22.839.761.862,- b. Dana alokasi umum

1). Semula Rp. 366.463.719.000,- 2). Bertambah/(berkurang). Rp. 0,- Jumlah dana alokasi umum setelah perubahan

Rp. 366.463.719.000,- c. Dana alokasi khusus

1). Semula Rp. 949.900.000,- 2). Bertambah/(berkurang). Rp. 0,- Jumlah dana alokasi khusus setelah perubahan

Rp. 4.949.900.000,-

(4). Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan :

a. Pendapatan Hibah

1). Semula Rp. ,- 2). Bertambah/berkurang. Rp. ,-

Jumlah bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya setelah perubahan Rp. ,-

(7)

1). Semula Rp. ,- 2). Bertambah/berkurang Rp. ,-

Jumlah Dana Darurat setelah perubahan Rp. ,- c. Dana Bagi hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

1). Semula Rp. 16.352.000.000,-

2). Bertambah/berkurang Rp. 15.125.573.303,-

Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya setelah

perubahan Rp. 31.477.573.303,-

d. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya 1). Semula Rp. ,-

2). Bertambah/berkurang. Rp. ,-

Jumlah bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya setelah perubahan Rp. ,-

e. Insentif Pemerintah Pusat

1). Semula Rp. ,- 2). Bertambah/berkurang Rp. ,- Jumlah Insentif Pemerintah Pusat Rp. ,- f. Dana Penyesuaian

1). Semula Rp. 40.778.087.160,-

2). Bertambah/berkurang Rp. 17.469.521.840,- Jumlah Dana Penyesuaian setelah perubahan

Rp. 58.247.609.000,- Pasal 3

(1). Belanja daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Belanja tidak langsung.

1). Semula Rp. 364.652.084.144,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 14.361.343.480,- Jumlah belanja tidak langsung setelah perubahan

Rp. 379.013.427.624,- b. Belanja langsung.

1). Semula Rp. 200.804.504.496,-

2). Bertambah/berkurang Rp. 56.528.059.758,- Jumlah belanja langsung setelah perubahan

Rp. 257.332.564.254,-

(8)

a. Belanja pegawai

1). Semula Rp. 355.264.584.144,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 11.801.327.934,- Jumlah belanja pegawai setelah perubahan

Rp. 367.065.912.078,- b. Belanja Bunga

1). Semula Rp. 750.000.000,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 535.000.000,-

Jumlah belanja bunga setelah perubahan Rp.1.285.000.000,- c. Belanja hibah

1). Semula Rp. 2.350.000.000,- 2). Bertambah/berkurang Rp 4.300.374.000,- Jumlah belanja hibah setelah perubahan Rp. 6.650.374.000,- d. Belanja bantuan sosial

1). Semula Rp. 1.487.500.000,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 1.160.248.038,- Jumlah belanja bantuan sosial setelah perubahan

Rp. 2.647.748.038,- e. Belanja tidak terduga

1). Semula Rp. 4.800.000.000,- 2). Bertambah/berkurang Rp. (3.435.606.492,-) Jumlah belanja tidak terduga setelah perubahan

Rp. 1.364.393.508,-

(3). Belanja langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja : a. Belanja pegawai

1). Semula Rp. 42.331.398.817,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 16.013.661.295,- Jumlah belanja pegawai setelah perubahan

Rp. 58.345.060.112,- b. Belanja barang dan jasa

1). Semula Rp. 77.992.981.314,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 33.060.152.846,- Jumlah belanja barang dan jasa setelah perubahan

(9)

c. Belanja modal

1). Semula Rp. 80.480.124.365,- 2). Berkurang/berkurang. Rp. 7.454.245.617,- Jumlah belanja modal setelah perubahan Rp. 87.934.369.982,-

Pasal 4

(1). Pembiayaan daerah sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 terdiri dari :

a. Penerimaan sejumlah

1). Semula Rp. 31.816.697.501,- 2). Bertambah/berkurang Rp. (10.744.988.702,-) Jumlah penerimaan setelah perubahan Rp. 21.041.708.799,- b. Pengeluaran sejumlah

1). Semula Rp. 25.629.231.108,- 2). Bertambah/berkurang Rp. (7.222.342.611,-) Jumlah pengeluaran setelah perubahan Rp. 18.406.888.497,-

(2). Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan: a. SiLPA tahun anggaran sebelumnya sejumlah

1). Semula Rp. 0,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 0,- Jumlah SiLPA tahun anggaran sebelumnya setelah perubahan

Rp. 0,-

b. Pencairan dana cadangan sejumlah

1). Semula Rp. 0,- 2). Bertambah/(berkurang). Rp. 0,- Jumlah pencairan dana cadangan setelah perubahan Rp. 0,-

c. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan sejumlah 1). Semula Rp. 0,-

2). Bertambah/(berkurang) Rp. 0,-

Jumlah hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan setelah perubahan Rp. 0,-

d. Penerimaan pinjaman daerah sejumlah

1). Semula Rp. 15.000.000.000,- 2). Bertambah/berkurang Rp. 0,- Jumlah penerimaan pinjaman daerah setelah perubahan

Rp. 15.000.000.000,-

(10)

1). Semula Rp 2.100.000.000,- 2). Bertambah/(berkurang) Rp. 0,-

Jumlah penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah setelah perubahan Rp 2.100.000.000,-

f. Penerimaan piutang daerah sejumlah

1). Semula Rp. 0,- 2). Bertambah/(berkurang). Rp. 0,- Jumlah penerimaan piutang daerah setelah perubahan Rp. 0,-

(3). Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan: a. Pembentukan dana cadangan sejumlah

1). Semula Rp. 0,- 2). Bertambah/(berkurang). Rp. 0,- Jumlah pembentukan dana cadangan setelah perubahan

Rp. 0,- b. Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah sejumlah

1). Semula Rp. 0,- 2). Bertambah/(berkurang). Rp. 0,-

Jumlah penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah setelah perubahan Rp. 0,-

c. Pembayaran Pokok Utang sejumlah

1). Semula Rp. 15.000.000.000,- 2). Bertambah/(berkurang) Rp. 0,-

Jumlah pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo setelah perubahan Rp. 15.000.000.000,-

d. Pemberian Pinjaman Daerah sejumlah

1). Semula Rp. 5.000.000.000,- 2). Bertambah/(Berkurang). Rp. (5.000.000.000,-) Jumlah pemberian pinjaman daerah setelah perubahan Rp. 0,-

e. Pembayaran Uang Kepada Pihak Ketiga

1). Semula Rp. 5.629.231.108,- 2). Bertambah/berkurang Rp (2.222.342.611,-)

Jumlah Pembayaran Uang Kepada Pihak Ketiga setelah perubahan Rp. 3.406.888.497,- Pasal 5

Uraian lebih lanjut Peruba

han Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari :

(11)

1. Lampiran I Ringkasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

2. Lampiran II Ringkasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi SKPD;

3. Lampiran III Rincian Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi SKPD, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan; 4. Lampiran IV Rekapitulasi Perubahan Belanja Menurut Urusan Pemerintah Daerah, Organisasi

SKPD, Program dan Kegiatan;

5. Lampiran V Rekapitulasi Perubahan Belanja Daerah untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi Dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Lampiran VI Daftar Perubahan Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per jabatan;

7. Lampiran VII Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah;

8. Lampiran VIII Daftar kegiatan-kegitan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini;

9. Lampiran IX Daftar Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah; Pasal 6

Walikota Gorontalo menetapkan peraturan tentang perubahan penjabaran anggaran pendapatan dan belanja daerah sebagai landasan operasional pelaksanaan.

Pasal 7 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Gorontalo.

Ditetapkan di Gorontalo pada tanggal 2012 WALIKOTA GORONTALO, TTD + CAP ADHAN DAMBEA Diundangkan di Gorontalo pada tanggal 2012

SEKRETARIS DAERAH KOTA GORONTALO,

TTD + CAP

DR. Hi. DARWIS SALIM, M.Sc, M.Pd NIP. 19570324 197703 1 003 PEMBINA UTAMA MADYA

Referensi

Dokumen terkait

Model programa linier merupakan suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas otonomi daerah dalam memaksimalkan pertumbuhan ekonomi, sekaligus menguji bagaimana pengaruh pendapatan asli daerah dan dana bagi

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

Laju pertumbuhan bercak (mm/hari) pada pengamatan 3 hsi – 7 hsi mengalami kenaikan yang cukup cepat, daun-daun yang di inokulasikan bercaknya cepat menyebar bila telah

runtuhnya bangunan gedung. 3) Rusaknya barang yang diupahkan, seperti bahan baju yang diupahkan untuk dijahit. 4) Telah terpenuhinya manfaat yang diakadkan sesuai

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS 22 untuk mengolah data sehingga dapat diketahui seberapa besar

funebris adalah dengan menggunakan eluen campuran klorofom dan metanol dengan perbandingan 5:1 yang membentuk enam spot (Tabel 4) yang artinya paling tidak terdapat