• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN RETRIBUSI PARKIR TEPI JALAN UMUM KOTA SALATIGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN RETRIBUSI PARKIR TEPI JALAN UMUM KOTA SALATIGA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

24

PERKEMBANGAN RETRIBUSI

PARKIR TEPI JALAN UMUM KOTA

SALATIGA

3.1.

Kontribusi Retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum

Kontribusi merupakan sumbangan, sokongan atau dukungan terhadap sesuatu kegiatan. Semakin tinggi kontribusi Retribusi Daerah menunjukkan Pemerintah Daerah semakin berhasil menggali potensi daerah. Kontribusi komponen Retribusi daerah terhadap total PAD disajikan dalam tabel 3.1. Selama tahun 2010-2014, retribusi daerah secara keseluruhan di Kota Salatiga memiliki kontribusi terhadap PAD rata –rata sebesar sebesar 0.64%. Pada tahun 2010, total retribusi daerah memiliki kontribusi terhadap PAD sebesar 0.77% dan menurun menjadi menjadi 0.63% ditahun 2011. Pada tahun 2012 kontribusi retribusi daerah terhadap PAD meningkat menjadi 0.73% dan tahun 2013 dan tahun 2014, kontribusi total retribusi daerah terhadap PAD mengalami penurunan yaitu berturut-urut sebesar 0.69%, dan 0.44%.

(2)

28

Tabel 3.2. Pertumbuhan Jenis Retribusi Daerah Tahun 2010-2014

2010 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Pertumbuhan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan mayat -16.2% 32.3% 8.1% 2550.4% 209.5% 556.8%

Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi 985.6% -56.8% 464.4%

Retribusi Izin Gangguan / Keramaian 95.8% -6.8% 165.2% 23.4% -24.0% 50.7%

Retribusi izin Mendirikan Bangunan 66.0% 24.6% 76.7% -14.1% 42.9% 39.2%

Retribusi Pelayanan Kesehatan 3.0% 8.6% 24.0% 73.1% -0.6% 21.6%

Retribusi Pelayanan Parkir di tepi Jalan Umum -16.5% 12.0% 77.0% 17.2% 4.7% 18.9%

Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 5.0% 0.4% 46.0% 1.0% 36.8% 17.8%

Retribusi Terminal 14.0% -3.1% 69.4% 9.0% -0.5% 17.8%

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 10.0% 9.2% 23.4% 26.4% 14.0% 16.6%

Retribusi Tempat Khusus Parkir 4.6% 4.5% 44.7% 14.4% -5.3% 12.6%

Retribusi Pelay. Persampahan/Kebersihan -5.6% 2.7% 43.1% 8.2% 0.8% 9.8%

Retribusi Pelayanan Pasar -0.8% -1.2% 9.6% 26.0% -4.5% 5.8%

Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 6.8% -1.9% 14.5% 7.4% -7.1% 3.9%

Retribusi Rumah Potong Hewan 2.8% 6.3% 8.9% 44.2% -46.4% 3.2%

Retribusi Izin Trayek. 18.6% -8.9% -5.1% 27.7% -19.9% 2.5%

Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Capil 20.5% -5.2% 34.0% -19.9% -42.9% -2.7%

Retribusi izin penjualan minuman Beralkohol -15.7% -18.6% -100.0% -44.8%

Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah -18.1% -16.4% -59.4% -58.1% -79.2% -46.2%

(3)

29

Selama tahun 2010-2014, retribusi daerah Kota Salatiga memiliki pertumbuhan sebesar 7.9%%. Rata-rata peryumbuhan ini dihitung dengan mengabaikan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi dan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan mayat yang memiliki angka ekstrim. Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada pada tahun 2012 yaitu sebesar 33.2%. Tingginya pertumbuhan di tahun 2012 ini ditopang oleh tingginya retribusi ijin gangguan/ keramaian yang tumbuh sebesar 165.20%. Sementara, pertumbuhan negative ditunjukkan di tahun 2014 yaitu sebesar -14.5%.

Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan mayat selama tahun 2010-2014 memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi dibandingkan jenis retribusi lainnya yaitu sebesar 556.8%. Tingginya pertumbuhan dari Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan mayat disebabkan oleh tingginya laju pertumbuhan pada tahun 2013 yaitu sebesar 2550.4%.

Tingkat pertumbuhan rata-rata kedua selama tahun 2010-2014 adalah retribusi Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi yang memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 464.4%. Tingginya pertumbuhan dari Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi terjadi tingginya pertumbuhan pada tahun 2013 yaitu sebesar 985.6%. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi mulai menjadi retribusi Kota Salatiga pada tahun 2012. Retribusi Izin Gangguan / Keramaian memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi ketiga selama 2010-2014 dibandingkan retribusi daerah yang lainnya yaitu sebesar 50.7%.

Retribusi Pelayanan Parkir di tepi Jalan Umum yang merupakan fokus dari penelitian ini memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi keenam dibandingkan jenis retribusi yang lain yaitu sebesar 18.9%. Tingginya rata-rata pertumbuhan selama tahun 2010-2014 terutama disebabkan tingginya pertumbuhan pada tahun 2012 yaitu sebesar 77%. Grafik tren pertumbuhan retribusi Pelayanan Parkir di tepi Jalan Umum tersaji dalam Grafik 4.2.

(4)

30

Gambar 3.2 Tren pertumbuhan retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum Tahun 2010-2014

Pada tahun 2010 retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum terjadi pertumbuhan negatif sebesar 16.5%. Hal ini berarti bahwa realisasi penerimaan dari retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum Tahun 2010 lebih rendah 16.5% dibandingkan dengan realisasi penerimaan retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum Tahun 2009. Namun demikian ditahun-tahun selanjutnya pertumbuhan untuk retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum senantiasa positif. Pertumbuhan tertinggi di tahun 2012 yaitu sebesar 77% yang kemudian menurun di tahun 2013 dan 2014 dengan masing-masing pertumbuhan sebesar 17.20% dan 4.70%.

3.3. Matriks Posisi Retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum

Matriks ini digunakan untuk mengukur posisi retribusi yang dinilai dari pertumbuhan dan kontribusi Retribusi Daerah. Dalam pengukuran posisi retribusi daerah menggunakan empat kategori hasil yaitu:

-16.50% 12% 77% 17.20% 4.70% -40.00% -20.00% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 2010 2011 2012 2013 2014

(5)

31

Prima, jika memiliki pertumbuhan dan kontribusi yang relatif tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa retribusi daerah dalam kategori ini telah optimal.

Potensial, jika tingkat memiliki kontribusi diatas rata-rata tetapi pertumbuhannya relatif rendah. Kategori ini menandakan kontribusi cukup besar namun pengelolaannya belum baik.

Berkembang, jika memiliki kontribusi yang relatif kecil, namun mengalami pertumbuhan yang besar. Kategori ini menandakan bahwa retribusi daerah belum digali secara intensif.

Terbelakang, jika memiliki kontribusi dan pertumbuhan relatif rendah. Kategori ini menandakan belum baiknya pengelolaan Retribusi Daerah. Jika retribusi daerah dalam kategori terbelakang masih tetap dipertahankan maka membutuhkan penggalian sumber dan penemuan cara peningkatan pendapatan yang lebih efektif Kontribusi dan pertumbuhan dalam analisis matriks potensi menggunakan pembanding total PAD. Berdasarkan pembanding total PAD, maka kontribusi dan pertumbuhan rata-rata retribusi daerah selama tahun 2010 disajikan dalam tabel 4.3

(6)

32

Tabel 3.3 Pertumbuhan Rata-rata dan Kontribusi Rata-rata Retribusi Daerah Tahun 2010-2014 Terhadap Total Retribusi Daerah

Pertumbuhan Rata-Rata

Kontribusi Rata-Rata

Retribusi Pelayanan Kesehatan 21.60% 3.03%

Retribusi Pelay. Persampahan/Kebersihan 9.80% 1.19% Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Capil -2.70% 0.36% Retribusi Pelayanan Parkir di tepi Jalan Umum 18.90% 0.81%

Retribusi Pelayanan Pasar 5.80% 2.07%

Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 3.90% 0.43% Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 16.60% 1.25%

Retribusi Terminal 17.80% 0.41%

Retribusi Tempat Khusus Parkir 12.60% 0.12%

Retribusi Rumah Potong Hewan 3.20% 0.16%

Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 17.80% 0.09% Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah -46.20% 0.10%

Retribusi izin Mendirikan Bangunan 39.20% 1.04%

Retribusi izin penjualan minuman Beralkohol -44.80% 0.01%

Retribusi Izin Gangguan / Keramaian 50.70% 0.54%

Retribusi Izin Trayek. 2.50% 0.02%

Retribusi Izin Kendaraan Tidak Bermotor 3.90% 0.43%

Rata-Rata 38.19% 0.67%

Berdasarkan tabel kontribusi dan pertumbuhan selama tahun 2010-2014 diatas, maka matriks posisi retribusi daerah dapat digambarkan sebagai berikut

(7)

33

Gambar 3.3 Matriks Posisi Retribusi Daerah

Gambar 3.3 diatas menunjukkan bahwa

Retribusi Pelayanan Parkir di tepi Jalan Umum di Salatiga termasuk dalam kategori potensial. Kategpri potensial ditunjukkan dari tingkat kontribusi diatas rata-rata tetapi pertumbuhannya relatif rendah. Kategori ini menandakan kontribusi cukup besar namun pengelolaannya belum baik.

(8)

34

POTENSI RETIBUSI PELAYANAN

PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

4.1

Potensi retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum

Retribusi Pelayanan Parkir di tepi Jalan Umum di Salatiga diatur dalam Peraturan Daerah Kota Salatiga No 12 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum. Dalam Peraturan Daerah No 12 TAhun 2011 tersebut disebutkan bahwa Retribusi Pelayanan Parkir di tepi Jalan Umum adalah etribusi atas pelayanan parkir di tepi jalan umum yang disediakan Pemerintah Daerah. Objek Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah. Retribusi Pelayanan Parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga dikelola oleh Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perparkiran, Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan dan Pariwisata, Kota Salatiga.

Berdasarkan data UPT Perparkiran pada tahun 2016, di Kota Salatiga terdapat 91 titik parkir tepi jalan , yang terbagi ke dalam 21 jalan / tempat di Kota Salatiga. Secara detail wilayah, titik parkir dan kode sektor parkir tepi jalan di Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel 4.1.

(9)

35

Tabel 4.1. Lokasi dan Jumlah Titik Parkir Tepi Jalan di Kota Salatiga No Nama Jalan / Wilayah Jumlah Titik

Parkir

Kode Sektor 1 Jl. Jendral Sudirman (Timur

Jalan)

19 A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7 , A11, A13, A14, A16, A18, A19, A20, A21, A22, A23, A24, A25.

2 Jl. Jendral Sudirman (Barat Jalan) 18 B1, B3, B4, B5, B6, B7, B8, B10, B11, B12, B13, B14, B15, B16, B17, B18, B19, B20 3 Jl. Ahmad Yani 3 C1, C2, C3 4 Jl. Semeru 5 D1, D2, D3, D4, D5

5 Jl. Sukowati 5 E1, E2, E3, E4, E5

6 Jl. Johar 3 F1, F2, F3

7 Jl. Kesambi 2 G1, G2

8 Jl. Pemotongan 2 H1, H2

9 Jl. Kartini 3 I1, I2, I3

10 Kridanggo 1 J1 11 Pancasila 4 K1, K2, K3, K4 12 Pasar Sapi 1 L1 13 Jl. Monginsidi 5 M1, M2, M3, M4, M5 14 Jl..Diponegoro 1 N2 15 Jl. Cungkup 1 O1 16 Jl. Patimura 4 P1, P2, P3, P4 17 Jl. Moch. Yamin 3 Q1, Q2, Q3 18 Jl. Langensuko – Margosari 2 R1, R2 19 Tamansari Dalam/Shopping 3 T1, T2, T3

20 Jl. Blauran 4 U2, U3, U4, U5

21 Jl. Dr. Muwardi 2 V1, V2

Jumlah Titik 91

(10)

36 80%

19% 1%

Weekday

Roda 2 Roda 4 Roda >4

75% 25%

0%

Weekend

Roda 2 Roda 4 Roda >4

Dari hasil observasi dapat diperoleh rata-rata jumlah kendaraan per hari berjumlah 11.798 unit kendaraaan untuk weekday (senin s/d kamis) yang terdiri dari 9.473 kendaraan roda dua, 2.280 kendaraan roda empat dan 45 kendaraan roda lebih dari empat. Sementara, untuk weekend (sabtu dan minggu) rata-rata jumlah kendaraan roda dua per hari berjumlah 11.052 unit yang terdiri dari 8.291 kendaraan roda dua, 2.741 kendaraan roda empat dan 20 kendaraan dengan roda lebih dari empat. Proporsi rata-rata jumlah kendaraan perhari berdasarkan jenis kendaraan tergambar sebagai berikut

Gambar 4.1. Rata-Rata Jumlah Kendaraan Setiap Hari

Jumlah kendaraan baik pada weekday maupun weekend didominasi oleh jumlah kendaraan roda dua. Namun demikian terjadi peningkatan proporsi jumlah kendaraan roda empat pada weekend, yang pada weekday sebesar 19% namun pada weekend meningkat menjadi 25%. Jumlah kendaraan yang parkir terbanyak ada di area Jln Jendral Sudirman. Hal ini tidak mengherankan mengingat area tersebut berada di tengah toko dan pusat pertokoan.

(11)

37

Tabel 4.2. Rata-Rata Jumlah Kendaraan Setiap Hari

Weekday Weekend

No Nama Jalan / Wilayah Roda 2 Roda 4 Roda >4 Roda 2 Roda 4 Roda >4 1 Jl. Jendral Sudirman (Timur Jalan) 1.989 565 0 1.944 820 4

2 Jl. Jendral Sudirman (Barat Jalan) 2.867 470 11 2.313 776 0

3 Jl. Ahmad Yani 151 70 0 153 86 0 4 Jl. Semeru 589 192 21 395 119 7 5 Jl. Sukowati 402 250 10 330 251 9 6 Jl. Johar 161 12 3 66 7 0 7 Jl. Kesambi 211 76 0 128 56 0 8 Jl. Pemotongan 69 14 0 63 43 0 9 Jl. Kartini 237 34 0 150 37 0 10 Kridanggo 98 12 0 54 32 0 11 Pancasila 164 63 0 568 34 0 12 Pasar Sapi 54 30 0 14 48 0 13 Jl. Monginsidi 742 136 0 685 161 0 14 Jl..Diponegoro 210 32 0 116 42 0 15 Jl. Cungkup 348 98 0 222 34 0 16 Jl. Patimura 231 66 0 168 62 0 17 Jl. Moch. Yamin 254 109 0 154 62 0 18 Jl. Langensuko – Margosari 250 14 0 187 27 0 19 Tamansari Dalam/Shopping 141 4 0 107 8 0 20 Jl. Blauran 304 28 0 314 53 0 21 Jl. Dr. Muwardi 153 13 0 147 8 0 Jumlah 9.473 2.280 45 8.291 2.741 20

(12)

38

Jumlah kendaraan dalam setiap minggunya adalah sejumlah 28.350 unit untuk kendaraan roda dua, 14.432 unit untuk kendaraan roda empat dan 368 unit untuk kendaraan roda di atas empat. Selanjutnya Untuk kepentingan analisis potensi maka dilakukan perhitungan sebagai berikut;

1) Jumlah kendaraan parkir dalam setiap minggu didapat dengan menjumlahkan jumlah kendaraan di hari-hari biasa (weekday) dan akhir pekan (weekend). Untuk hari regular perolehan jumlah kendaraan per hari dikalikan lima (representasi dari hari senin – jumat), sedangkan untuk hari libur dikalikan dua (sebagai representasi dari hari sabtu dan minggu).

2) Jumlah kendaraan parkir perbulan diperoleh dari jumlah kendaraan parkir perminggu kali empat

3) Jumlah kendaraan parkir dalam satu tahun dihitung dari jumlah kendaraan parkir perminggu kali 52

4) Potensi penerimaan parkir pertahun diperoleh dari mengkalikan jumlah kendaraan parkir dengan tarif masing-masing jenis kendaraan di seluruh area parkir.

Jika Jumlah kendaraan yang parkir tersebut dikonversikan ke dalam rupiah sebagai potensi penerimaan parkir di Kota Salatiga adalah sebesar, potensi penerimaan retribusi parkir di Kota Salatiga dalam satu tahun adalah sebesar Rp 4.741.008,00 . Berdasarkan pada Peraturan Daerah No. 12 tahun 2012, terkait dengan tarif parkir yang dikenakan dalam pengelolaan parkir tepi jalan di Kota Salatiga, yaitu Rp 1.000 untuk kendaraan roda 2, Rp 2000 untuk kendaraan roda 4 dan Rp 4.000 untuk kendaraan roda lebih dari 4. Hasil konversi retribusi pelayanan parkir ditepi jalan umum setelah dikonversi kedalam rupiah tersaji sebagai berikut.

(13)

39

Tabel 4.3. Potensi Peneriman Retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum Per Wilayah (dalam ribuan rupiah)

No Nama Jalan / Wilayah Roda 2 Roda 4 Roda >4 Total 1 Jl. Jendral Sudirman (Timur) 663.984,00 428.640,00 1.536,00 1.094.160,00 2 Jl. Jendral Sudirman (Barat) 910.128,00 374.592,00 10.560,00 1.295.280,00

3 Jl. Ahmad Yani 50.928 50.112 - 101.040 4 Jl. Semeru 179.280 115.008 22.848,00 317.136,00 5 Jl. Sukowati 128.160 168.192 13.056,00 309.408,00 6 Jl. Johar 44.976,00 7.104,00 2.880 54.960,00 7 Jl. Kesambi 62.928,00 47.232,00 0 110.160,00 8 Jl. Pemotongan 22.608,00 14.976,00 0 37.584,00 9 Jl. Kartini 71.280,00 23.424,00 0 94.704,00 10 Kridanggo 21.888,00 10.560,00 0 32.448,00 11 Pancasila 93.888,00 36.768,00 0 130.656,00 12 Pasar Sapi 15.360,00 26.784,00 0 42.144,00 13 Jl. Monginsidi 243.840,00 96.192,00 0 340.032,00 14 Jl..Diponegoro 54.768,00 28.896,00 0 83.664,00 15 Jl. Cungkup 82.128,00 37.632,00 0 119.760,00 16 Jl. Patimura 71.568,00 43.584,00 0 115.152,00 17 Jl. Moch. Yamin 75.744,00 64.224,00 0 139.968,00 18 Jl. Langensuko – Margosari 77.952,00 11.904,00 0 89.856,00 19 Tamansari Dalam/Shopping 44.112,00 3.456,00 0 47.568,00 20 Jl. Blauran 103.104,00 23.616,00 0 126.720,00 21 Jl. Dr. Muwardi 50.832,00 7.776,00 0 58.608,00 Jumlah 3.069.456 1.620.672 50.880,00 4.741.008,00

Sumber: Data Primer diolah, 2016

Berdasarkan hasil observasi diatas, potensi penerimaan retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga adalah sebesar Rp 4.741.008.000 dengan perincian Rp 3.069.456.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 1.620.672.000 untuk

(14)

40

kendaraan roda empat sedangkan untuk kendaraan dengan roda diatas empat sebesar Rp 50.880.000. Dengan mempertimbangkan bagi hasil dengan juru parkir, sesuai dengan kebijakan UPT Parkir bahwa terdapat alokasi 60:40 dimana 60% adalah fee untuk juru parkir sementara 40% sebagai penerimaan daerah maka potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebagai berikut

Tabel 4.4. Potensi Penerimaan Retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum Berdasarkan Bagi Hasil (dalam ribuan rupiah)

No Keterangan Roda 2 Roda 4 Roda >4 Total

1 Hasil Observasi Tanpa Bagi Hasil

3.069.456 1.620.672 50.880 4.741.008 2 Hasil Observasi dengan Bagi

Hasil

1.227.782 648.268 20.352 1.896.403 Sumber: Data Primer diolah, 2016

Dengan alokasi bagi hasil maka jumlah bersih dari potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga adalah Rp 1.896.403.000. Nilai tersebut terdiri dari Rp 1.227.782.000 untuk roda dua, Rp 648.268.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 20.352.000 untuk kendaraan roda lebih dari empat. Potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum dihitung dengan menggunakan dua alternatif perhitungan yaitu:

(1) alternatif 1 dihitung berdasarkan data hasil observasi (2) alternatif 2 dihitung hanya 90% dari data observasi parkir.

Baik alternatif 1 maupun alternatif 2 akan dianalisis dengan menggunakan analisis skenario. Analisis Skenario yang digunakan pada kajian ini dimaksudkan untuk

(15)

41

melakukan analisis terhadap peristiwa/kejadian mendatang dengan mempertimbangkan berbagai alternatif muncul (baik pesimis, normal, maupun optimis) yang nantinya dapat dijadikan masukan dalam perencanaan strategis. Selain itu juga digunakan untuk mengakomodir penyimpangan/deviasi hasil observasi. Analisis Skenario ini mencoba memberikan gambaran terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi, terkait dengan potensi penerimaan parkir di Kota Salatiga, dengan didasarkan dari hasil observasi yang dilakukan. Skenario pada kajian ini dibagi ke dalam 3 tiga skenario:

(1) Skenario Pesimis, jika potensi penerimaan parkir hanya sebesar 90% dari data masing-masing alternatif potensi penerimaan

(2) Skenario Normal, jika potensi penerimaan parkir sebesar 100% dari data masing-masing alternatif potensi penerimaan

(3) Skenario Optimis, jika potensi penerimaan parkir sebesar 110% dari data masing-masing alternatif potensi penerimaan

Selain itu, dengan mempertimbangkan peningkatan jumlah kendaraan parkir pada tiga hari besar / hari raya, maka perhitungan potensi penerimaaan parkir juga akan dilakukan perhitungan melalui dua pendekatan meliputi :

(1) Pendekatan pertama adalah pertimbangan potensi pendapatan dilihat dari jumlah kendaraan dalam satu minggu, dikalikan dengan 52 minggu (perhitungan bahwa satu tahun adalah 52 minggu).

(2) Pendekatan kedua adalah potensi pendapatan dilihat dari jumlah kendaraan dalam satu minggu dikalikan 55 minggu (pertimbangan peningkatan jumlah kendaraan parkir pada tiga hari besar / hari raya yang dapat mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan jumlah kendaraan di minggu yang lainnya).

(16)

42

A.

Alternatif 1

Berdasarkan serangkaian asumsi perhitungan diatas, besarnya potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga dengan menggunakan alternatif 1 baik untuk skenario pesimis, moderat maupun optimis tersaji dalam tabel 4.5.

Tabel 4.5. Potensi Penerimaan Retribusi Parkir Berdasarkan Alternatif 1 (dalam ribuan rupiah)

No Keterangan Roda 2 Roda 4 Roda >4 Total

Panel 1. Perhitungan 52 Minggu

1 Pesimis 1.105.003 583.441 18.316 1.706.762

2 Moderat 1.227.782 648.268 20.352 1.896.403

3 Optimis 1.350.560 713.094 22.387 2.086.043

Panel 1. Perhitungan 55 Minggu

1 Pesimis 1.168.753 617.101 19.373 1.805.227

2 Moderat 1.298.615 685.668 21.526 2.005.809

3 Optimis 1.428.476 754.234 23.678 2.206.388

Sumber: Data Primer diolah, 2016

Dengan menggunakan perhitungan 52 minggu, dengan skenario pesimis diperoleh hasil bahwa potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga untuk kendaraan roda dua adalah sebesar Rp 1.105.003.000, kendaraan roda empat sebesar Rp 583.441.000 dan kendaraan roda lebih dari empat adalah sebesar Rp 18.316.000 sehingga total penerimaan dengan perhitungan 52 minggu dengan skenario pesimis adalah sebesar Rp 1.706.762.000. Dengan menggunakan skenario moderat, total potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga adalah Rp 1.896.403.000. jumlah

(17)

43

tersebut terdiri dari Rp 1.227.782.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 648.268.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 20.238.000 untuk kendaraan roda lebih dari empat.

Skenario yang ketiga, yaitu skenario optimis memprediksi potensi penerimaan dari

retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebesar Rp 1.350.560.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 713.094.000 untuk kendaraan

roda empat dan Rp 22.387.000 untuk kendaraan roda lebih dari empat. Secara total dengan skenario optimis diperoleh potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebesar Rp 2.086.043.000.

Perhitungan 55 minggu dengan mempertimbangkan adanya hari raya prediksi potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga yang lebih besar. Dengan skenario pesimis diperoleh hasil bahwa potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga untuk kendaraan roda dua adalah sebesar Rp 1.168.753.000, kendaraan roda empat

sebesar Rp 617.101.000 dan kendaraan roda lebih dari empat adalah sebesar Rp 19.373.000 sehingga total penerimaan dengan perhitungan 52 minggu dengan

skenario pesimis adalah sebesar Rp 1.805.227.000.

Skenario yang kedua, yaitu skenario moderat memprediksi potensi penerimaan dari

retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebesar Rp 1.298.615.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 685.668.000 untuk kendaraan

roda empat dan Rp 21.526.000 untuk kendaraan roda lebih dari empat. Secara total dengan skenario moderat diperoleh potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebesar Rp 2.005.809.000.

Dengan menggunakan skenario optimis, total potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga adalah Rp 2.206.388.000. jumlah tersebut terdiri dari Rp 1.428.476.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 754.234.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 23.687.000 untuk kendaraan roda lebih dari empat.

(18)

44

Berdasarkan perhitungan potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga diatas, jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan yang terjadi maka terdapat yang cukup besar yaitu berkisar 69% sampai dengan 119%.

Tabel 4.6. Gap antara Potensi Alternatif 1 dan Realisasi Penerimaan Tahun 2015 dan 2016 (dalam ribuan rupiah)

No Keterangan Potensi Realisasi 2015

Realisasi 2016*

Gap 2015 Gap 2016 Panel 1. Perhitungan 52 Minggu

1 Pesimis 1.706.762 1.006.353 1.004.157 69.97% 69.60% 2 Moderat 1.896.403 1.006.353 1.004.157 88.86% 88.44% 3 Optimis 2.086.043 1.006.353 1.004.157 107.74% 107.29% Panel 1. Perhitungan 55 Minggu

1 Pesimis 1.805.227 1.006.353 1.004.157 79.78% 79.38% 2 Moderat 2.005.809 1.006.353 1.004.157 99.75% 99.31% 3 Optimis 2.206.388 1.006.353 1.004.157 119.73% 119.25% Keterangan: * Dihitung dengan menggunakan prediksi sampai dengan Desember 2016

Besarnya gap potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga dalam alternatif 1 dengan perhitungan 52 minggu jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 dan 2016 memiliki gap sebesar 69.97% dan 69.60% pada skenario pesimis, 88.86% dan 88.44% pada skenario moderate serta 107.74% dan 107.29% pada skenario optimis. Sementara, dalam perhitungan 55 minggu potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga memiliki gap sebesar 79.78% dan 79.38% pada skenario pesimis, 99.75% dan 99.31% pada skenario moderate serta 119.73% dan 119.25% pada skenario optimis

(19)

45

2. Alternatif II

Pada analisis skenario alternatif dua, merupakan potensi penerimaan parkir berdasarkan jumlah kendaraan diasumsikan sebagai 90% dari hasil observasi yang dilakukan. Sama halnya dengan analisis skenario alternatif satu, hasil observasi dihitung melalui dua pendekatan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa mendatang, pendekatan 52 minggu dan 55 minggu. Selain itu, sama halnya dengan alternatif pertama, alternatif yang kedua juga menggunakan tiga skenario yaitu skenario pesimis, moderat dan optimis. Besarnya potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga dengan menggunakan alternatif dua tersaji dalam tabel 4.6 berikut

Tabel 4.7. Potensi Penerimaan Retribusi Parkir Berdasarkan Alternatif 2 (dalam ribuan rupiah)

No Keterangan Roda 2 Roda 4 Roda >4 Total

Panel 1. Perhitungan 52 Minggu

1 Pesimis 994.502 525.096 16.484 1.536.082

2 Moderat 1.105.003 583.441 18.316 1.706.762

3 Optimis 1.215.503 641.785 20.147 1.877.435

Panel 1. Perhitungan 55 Minggu

1 Pesimis 1.051.877 555.390 17.434 1.624.701

2 Moderat 1.168.753 617.101 19.372 1.805.226

3 Optimis 1.185.628 678.811 21.309 1.885.748

Sumber: Data Primer diolah, 2016

Dengan menggunakan perhitungan 52 minggu, hasil perhitungan potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga juga akan dianalisis menggunakan tiga skenario yaitu skenario pesimis, skenario moderat dan skenario optimis. Skenario pesimis merupakan hasil analisis yang dilakukan

(20)

46

dengan melihat fenomena dan peristiwa yang terjadi pada saat observasi lapangan dilakukan, dan informasi dari hasil pengolahan data yang dilakukan, dianggap 90% dari kondisi normal yang mungkin terjadi di masa mendatang. Dengan menggunakan skenario pesimis, potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebesar Rp 994.502.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 525.096.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 16.484.000 untuk kendaraan roda lebih dari empat. Secara total dengan skenario optimis diperoleh potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebesar Rp 1.536.082.000.

Skenario moderat untuk perhitungan 52 minggu memprediksi potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebesar Rp1.706.762.000. Jumlah tersebut terdiri dari Rp 1.105.003.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 583.441.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 18.316.000 untuk kendaraan roda lebih dari empat.

Skenario yang ketiga yaitu skenario optimis, memprediksi potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebesar Rp1.215.503.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 641.785.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 20.147.000 untuk kendaraan roda lebih dari empat. Secara total dengan skenario optimis diperoleh potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebesar Rp 1.877.435.000

Sama halnya dengan perhitungan 52 minggu, dalam perhitungan 55 minggu juga akan dianalisis menggunakan tiga skenario yaitu skenario pesimis, moderat dan optimis. Skenario yang pertama yaitu skenario pesimis memprediksi potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebesar Rp 1.624.701.000 Jumlah tersebut terdiri dari Rp 1.051.877.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 555.390.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp17.434.000 untuk kendaraan roda lebih dari empat.

Skenario yang kedua, yaitu skenario moderat potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebesar Rp 1.168.753.000 untuk

(21)

47

kendaraan roda dua, Rp 617.101.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp19.372.000 untuk kendaraan roda lebih dari empat. Secara total dengan skenario moderat diperoleh potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga sebesar Rp 1.805.226.000.

Dengan menggunakan skenario optimis, total potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga adalah Rp 1.885.748.000. jumlah tersebut terdiri dari Rp 1.185.628.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 678.811.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 21.309.000 untuk kendaraan roda lebih dari empat.

Gap yang terjadi antara potensi potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga dengan realisasi penerimaan tahun 2015 dan 2016 pada alternatif 2 gap yang terjadi adalah sebesar 52.97% sampai dengan 87.79%

Tabel 4.8. Gap antara Potensi Alternatif 2 dan Realisasi Penerimaan Tahun 2015 dan 2016 (dalam ribuan rupiah)

No Keterangan Potensi Realisasi 2015

Realisasi 2016*

Gap 2015 Gap 2016 Panel 1. Perhitungan 52 Minggu

1 Pesimis 1.536.082 1.006.353 1.004.157 52.97% 52.64% 2 Moderat 1.706.762 1.006.353 1.004.157 69.97% 69.60% 3 Optimis 1.877.435 1.006.353 1.004.157 86.97% 86.56% Panel 1. Perhitungan 55 Minggu

1 Pesimis 1.624.701 1.006.353 1.004.157 61.80% 61.44% 2 Moderat 1.805.226 1.006.353 1.004.157 79.78% 79.38% 3 Optimis 1.885.748 1.006.353 1.004.157 87.79% 87.38% Keterangan: * Dihitung dengan menggunakan prediksi sampai dengan Desember 2016

Besarnya gap potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga dalam alternatif 2 dengan perhitungan 52 minggu jika dibandingkan

(22)

48

dengan realisasi tahun 2015 dan 2016 memiliki gap sebesar 52.97% dan 52.64% pada skenario pesimis, 69.97% dan 69.60% pada skenario moderate serta 86.97% dan 86.56% pada skenario optimis. Sementara, dalam perhitungan 55 minggu potensi penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi Jalan Umum Kota Salatiga memiliki gap sebesar 61.80% dan 61.44% pada skenario pesimis, 79.78% dan 79.38% pada skenario moderate serta 87.79% dan 87.38% pada skenario optimis

4.2

Permasalahan dalam Retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum

Upaya meningkatkan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Terdapat sejumlah kendala di lapangan yang membuat retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum belum optimal kontribusinya dalam pembentukkan pendapatan asli daerah Kota Salatiga. Kendala dalam pelaksanaan pemungutan retibusi pelayanan parkir di tepi jalan umum ini akan menjadi pijakan dalam penentuan alternatif solusi dengan harapan dapat lebih mengoptimalkan penerimaan retibusi pelayanan parkir di tepi jalan umum.

Beberapa kendala yang sering terjadi dalam pemungutan dari retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah beberapa pengguna lahan parkir tidak membayar mau retribusi parkir, cuaca yang tidak menentu, sempitnya lahan parkir, adanya agenda kegiatan karnaval dan pawai, parkir liar dan pembayaran tidak sesuai dengan tarif yang telah ditentukan.

(23)

49

Tabel 4.9 Kendala Pemungutan Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

No Kendala Persentase

1 Pengguna tidak membayar retribusi parkir 52.04%

2 Cuaca yang tidak menentu 38.24%

4 Agenda kegiatan karnaval atau pawai 5.88%

5 Parkir liar 1.47%

6 Pembayaran tidak sesuai dengan tarif yang ditentukan 1.47% Sumber: Data Primer diolah, 2016

Kendala yang paling sering muncul dalam pemungutan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah adanya beberapa pengguna yang tidak membayar retribusi parkir. Hal ini ditunjukkan dari hasil indepth interview dengan para juru parkir dan diperoleh data bahwa 52.04% dari juru parkir menyatakan bahwa pengguna layanan parkir di tepi jalan umum tidak mau membayar retribusi parkir di tepi jalan umum. Pengguna tersebut misalnya adalah karyawan toko yang berada di sekitaran lahan parkir ataupun pengguna lain yang memang tidak mau membayarkan retribusi parkir. Data sekunder dari UPT Parkir Kota Salatiga menunjukkan bahwa setidaknya ada 83 kendaraan dari karyawan took yang tidak membayar parkir. Jika dikonversi dalam rupiah maka setidaknya terdapat potential loss atas penerimaan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum yang diakibatkan oleh keengganan para karyawan toko untuk membayar retribusi sebesar Rp 30.295.000 (83 x 365 hari x Rp1.000). Angkutan umum juga memiliki kecenderungan yang sama yaitu tidak mau untuk membayar retribusi parkir padahal menggunakan lahan parkir cukup lama. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pihak-pihak berkepentingan dengan retribusi parkir mengingat kendala tersebut adalah yang paling sering dihadapi oleh juru parkir sehingga perlu dicarikan jalan keluarnya.

Kendala lain yang sering ditemui dalam pemungutan pemungutan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah cuaca, terutama saat hujan. Saat hujan, volume dari kendaraan yang parkir akan berkurang secara signifikan. Jika ada

(24)

50

kendaraan yang parkir, mereka akan parkir cukup lama sembari menunggu hujan reda yang akan menyebabkan parkir yang dipungut juga menjadi sedikit.

Adanya agenda kegiatan pawai atau karnaval di Kota Salatiga juga memberikan permasalahan tersendiri dalam pemungutan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum. Pada saat karnaval berlangsung maka tidak memungkinkan untuk memungut retribusi parkir para pengguna area retribusi parkir. Dengan demikian praktis pada saat berlangsungnya karnaval, lahan parkir yang dilalui karnaval tidak ada penerimaan dari retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum.

Masalah klasik tentang parkir liar juga masih ditemui hingga saat ini. Beberapa juru parkir resmi mengeluhkan adanya juru parkir liar yang mengganggu pemungutan pelayanan parkir di tepi jalan umum. Juru parkir liar adalah juru parkir diluar juru parkir resmi yang telah memiliki izin dari UPT Parkir, karena sifatnya yang bukan juru parir resmi maka penerimaan atas retribusi parkir tidak bisa masuk ke kas daerah Kota Salatiga. Permasalahan lain yang ditemui adalah pembayaran yang tidak sesuai dengan tarif yang telah ditentukan, misalnya kendaraan roda empat hanya membayar tarif kendaraan roda dua.

Gambar

Tabel 3.2. Pertumbuhan Jenis Retribusi Daerah  Tahun 2010-2014
Gambar 3.2 Tren pertumbuhan retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum Tahun  2010-2014
Tabel 3.3 Pertumbuhan Rata-rata dan Kontribusi Rata-rata Retribusi Daerah
Gambar  3.3 Matriks Posisi Retribusi Daerah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Informasi atau fakta penting yang relevan mengenai peristiwa, kejadian atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada Bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal atau

Es'ad Coşan Muharrem Nureddin Coşan Menzil Şubesi Seyyid Tâhâ Sıbğatullah Arvasî Abdurrahman Tâğî Fethullah Verkânisî Muhammed Diyauddin Ahmet el-Haznevî

Selain faktor dari guru, faktor dari peserta didik pun sangat memengaruhi keberhasilan proses pembelajaran , yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kemampuan

Telah terjadi bencana kapal tenggelam yaitu Kapal Teratai Prima II yang berangkat dari Pare-Pare tanggal 10 Januari 2009 pukul 19.00 Wita menuju Samarinda, Kalimantan Timur,

Kendala percepatan market share (5%) perbankan syariah adalah faktor SDM, baik minimnya jumlah, maupun dari segi kualitas. Menyikapi kendala tersebut, maka lembaga

Namun, tidak adanya hubungan yang signifikan dalam penelitian ini dapat disebabkan karena adanya faktor lain, seperti kemungkinan adanya paparan Pb di luar

a) Walaupun signifikan, nilai korelasi berganda antara variabel bebas dengan variabel terikat masih relatif kecil. Hal ini berarti kebervariasian data variabel terikat lebih

Jika terjadi suatu tawaran terhadap suatu barang kepada pihak lain dengan mengucapkan atau menuliskan kehendaknya itu dan disampaikan kepada pihak lain, bagi dirinya