• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

Sri Endah Wahyuni B 200 130 026

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

Sri Endah Wahyuni B 200 130 026

Telah diperiksa dan di setujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dra. Nursiam, M.H., Akt., CA NIDN. 0624096401

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

oleh :

Sri Endah Wahyuni B 200 130 026

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari: Kamis, 5 April 2018 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Dewan Penguji:

1. Dra. Nursiam, M.H., Akt., CA. ( ) (Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Erma Setiawati, M.M., Akt ( )

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Drs. M. Abdul Aris, M.Si. ( )

(Anggota 2 Dewan Penguji)

Dekan

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat pernah ditulis oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 7 April 2018 Penulis,

Sri Endah Wahyuni B 200 130 026

(5)

1

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh independensi, kompetensi, akuntabilitas dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode purposive sampling. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta yang berjumlah 38 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit, akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit.

Kata kunci : independensi, kompetensi, akuntabilitas, pengalaman kerja dan kualitas audit.

ABSTRACT

This research aim to analyses influence of independency, interest, job experience and accountability to quality of audit. This research use quantitative research type with method of purposive sampling. Population and of sample which used in this research is auditor at Office Public Accountant (KAP) region of Surakarta and Yogyakarta amounting to 38 responder. Method analyses data the used is doubled linear regression analysis. Result of from this research indicate that, independency do not have an influence on to quality of audit, interest have an influence on to quality of audit, accountability do not have an influence on to quality of audit, job experience have an influence on to quality of audit.

Keyword : independency, interest, accountability, job experience and quality of audit.

1. PENDAHULUAN

Pada beberapa waktu belakangan ini terdapat tuntutan yang lebih besar terhadap lembaga-lembaga sektor publik untuk dilakukan transparasi dan akuntabilitas terhadap lembaga sektor publik. Bentuk pertanggungjawaban atas penyelenggaraan pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang menyatakan bahwa upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah adalah dengan menyampaikan suatu laporan pertanggungjawaban

(6)

2

yang berupa laporan keuangan. Laporan keuangan yang disampaikan sebagai pertanggungjawaban pengelolaan keuangan pemerintah, harus diaudit oleh pihak yang profesional (Arianti, Sujana, Putra 2014). Laporan yang di audit adalah hasil pemrosesan negoisasi antara auditor dengan klien. Dari hasil audit inilah, kemudian auditor menarik sebuah kesimpulan tersebut kepada pemakai yang berkepentingan (Badjuri 2011).

Profesi akuntan merupakan profesi yang mulia dan sangat terhormat karena pekerjaannya menuntut untuk adanya pertanggungjawaban kepada publik. Salah satu tugas seorang akuntan adalah melaksanakan pemeriksaan atau audit atas pengelolaan keuangan pemerintah. Audit dilakukan untuk mencegah ataupun mengurangi terjadinya penyelewengan. Salah satu penyebab masih banyaknya terjadi kasus penyelewengan seperti diatas karena lemahnya pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintah. Dengan meningkatkan kualitas audit tentunya akan meningkatkan kinerja pemerintah dalam melaksanakan pengelolaan Keuangan Negara.

Menurut FASB, laporan keuangan perusahaan harus memiliki dua karakteristik penting yaitu relevan dan dapat diandalkan. Untuk itu dibutuhkan jasa akuntan publik untuk memberi jaminan relevan dan dapat diandalkannya laporan keuangan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pihak-pihak bersangkutan terkait perusahaan tersebut. De Angelo (dalam Ningsih dan Yaniartha 2013) berpendapat bahwa kualitas audit dikatakan sebagai keadaan dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan ketidaksesuaian terhadap prinsip yang terjadi pada laporan akuntansi kliennya.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit, faktor yang pertama yaitu independensi. Menurut penelitian Badjuri (2011) menyatakan bahwa independensi merupakan salah satu komponen etika yang harus dijaga oleh akuntan publik. Independensi mewajibkan auditor harus bersikap mandiri dan tidak memihak kepada klien yang telah menugasinya dan membayarnya karena pada dasarnya auditor melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan publik.

(7)

3

Faktor kedua yang dapat mempengaruhi kualitas audit yaitu kompetensi. Menurut penelitian Tjun Tjun, Marpaung dan Setiawan (2012) menyatakan bahwa kompetensi auditor dapat dibentuk diantaranya melalui pengetahuan dan pengalaman. Auditor yang berpengalaman mempunyai pemahaman yang lebih baik atas laporan keuangan. Mereka juga lebih mampu memberi penjelasan yang masuk akal atas kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan yang dapat mengelompokkan kesalahan berdasarkan pada tujuan audit dan struktur dari sistem akuntansi yang mendasari.

Faktor ketiga yang dapat mempengaruhi kualitas audit yaitu akuntabilitas. Menurut penelitian Arianti, Sujana dan Putra (2014) menyatakan bahwa seseorang dengan akuntabilitas tinggi memiliki keyakinan yang lebih tinggi bahwa pekerjaan mereka akan diperiksa oleh supervisor/manajer/pimpinan dibandingkan dengan seseorang yang memiliki akuntabilitas rendah.

Faktor keempat yang dapat mempengaruhi kualitas audit yaitu pengalaman kerja. Menurut penelitian Wiratama dan Budiartha (2015) menyatakan bahwa pengalaman bagi auditor dalam bidang audit berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan dan keahlian diperoleh auditor dari pendidikan formalnya sehingga kualitas audit akan semakin baik seiring bertambahnya pengalaman.

Penelitian mengenai kualitas audit banyak menunjukkan hasil yang berbeda. Penelitian mengenai variabel independensi yang dilakukan oleh Futri dan Juliarsa (2014) memiliki hasil bahwa independensi berpengaruh secara simultan terhadap kualitas audit. Wiratama dan Budiartha (2015) memiliki hasil bahwa independensi pengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Badjuri (2011) memiliki hasil bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Ningsih dan Yaniartha (2013) memiliki hasil bahwa independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Tjun tjun, Marpaung dan Setiawan (2012) memiliki hasil bahwa independensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

(8)

4

Penelitian mengenai variabel kompetensi, penelitian Ningsih dan Yaniartha (2013) memiliki hasil bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Tjun tjun, Marpaung dan Setiawan (2012) memiliki hasil bahwa kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

Penelitian mengenai variabel akuntabilitas, penelitian Wiratama dan Budiartha (2015) memiliki hasil bahwa akuntabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Arianti, Sujana dan Putra (2014) memiliki hasil bahwa akuntabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Wardhani dan Suryono (2013) memiliki hasil bahwa akuntabilitas secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit. Badjuri (2011) memiliki hasil bahwa akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit.

Penelitian mengenai variabel pengalaman kerja, penelitian Wardhani dan Suryono (2013) memiliki hasil bahwa pengalaman secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit. Wiratama dan Budiartha (2015) memiliki hasil bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Futri dan Juliarsa (2014) memiliki hasil bahwa pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Badjuri (2011) memiliki hasil bahwa pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Penelitian mengenai pengaruh independensi, kompetensi, akuntabilitas dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit ini telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, diantaranya yaitu: Arianti, Sujana dan Putra (2014), Badjuri (2011), Futri dan Juliarsa (2014), Ningsih dan Yaniartha (2013), Tjun tjun, Marpaung dan Setiawan (2012), Wardhani (2013), Wiratama dan Budiartha (2015). Dalam penelitian mereka hubungan pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen menunjukkan hasil yang tidak konsisten, ada yang berpengaruh dan ada yang tidak berpengaruh.

Penelitian ini mereplika dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arianti, Sujana dan Putra (2014), Wiratama dan Budiartha (2015), Ningsih dan Yaniartha (2013). Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini akan menganalisa tentang pengaruh independensi, kompetensi, akuntabilitas dan pengalaman kerja terhadap

(9)

5

kualitas audit. Sehingga dalam penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: (1) Untuk menganalisis pengaruh independensi terhadap kualitas audit. (2) Untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit. (3) Untuk menganalisis pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas audit. (4) Untuk menganalisis pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas audit.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh peneliti langsung dari responden dengan kuesioner. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta yang bersedia menjadi responden. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Purposive sampling yaitu cara mengambil sampel yang berdasarkan kesediaan

responden untuk mengisi kuisioner dengan pertimbangan tertentu dan pengumpulan informasi yang memenuhi kriteria (Sugiyono, 2009:392). Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik, Analisa Regresi berganda dengan pengujian hipotesis.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual P-value Keterangan

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,950 Data Terdistribusi Normal

Sumber : data primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 1 menunjukan bahwa nilai signifikan atau asymp. sig (2-tailed) 0,950 > 0,05 (p > 0,05). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data residual model regresi dalam penelitian ini terdistribusi normal.

(10)

6

Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF

Independensi 0,783 1,277

Kompetensi 0,573 1,744

Akuntabilitas 0,752 1,329

Pengalaman Kerja 0,839 1,191

Sumber : data primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu: yaitu; independensi, kompetensi, akuntabilitas, dan pengalaman kerja memiliki nilai tolerance value di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini tidak terjadi penyimpangan multikolinearitas.

Tabel 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Estimator Sig.

Pengalaman Kerja 0,865 0,393

Independensi -0,961 0,344

Akuntabilitas -0,587 0,561

Obyektifitas 0,257 0,799

Kompetensi 0,865 0,393

Sumber : data primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga, dimana tidak ada nilai p-value yang signifikan atau p-value > 0,05. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini.

3.2 Pengujian Hipotesis

3.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4. Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien thitung Sig

Konstan 10,683 1,992 0,055

Independensi 0,136 1,160 0,254

Kompetensi 0,364 2,985 0,005

Akuntabilitas 0,091 0,575 0,569

Pengalaman Kerja 0,313 2,116 0,042

(11)

7

Pada penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linier berganda yaitu:

KA = 10,683 + 0,136Ind + 0,364Kom + 0,091Ak + 0,313PK + e

Dengan menggunakan hasil persamaan tersebut, hasil regresi dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Nilai konstanta untuk persamaan regresi adalah 10,683 dengan parameter positif. Hal ini menunjukan bahwa jika independensi, kompetensi, akuntabilitas, dan pengalaman kerja dianggap konstan atau sama dengan 0, maka besarnya kualitas audit akan meningkat.

Nilai koefisien regresi independensi sebesar 0,136 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan independensi (Ind) akan meningkatkan kualitas audit sebesar 0,136 tanpa dipengaruhi faktor lainnya.

Nilai koefisien regresi kompetensi sebesar 0,364 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan kompetensi (Kom) akan meningkatkan kualitas audit sebesar 0,364 tanpa dipengaruhi faktor lainnya.

Nilai koefisien regresi akuntabilitas sebesar 0,091 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan akuntabilitas (Ak) akan meningkatkan kualitas audit sebesar 0,091 tanpa dipengaruhi faktor lainnya.

Nilai koefisien regresi pengalaman kerja sebesar 0,313 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan pengalaman kerja (PK) akan meningkatkan kualitas audit sebesar 0,313 tanpa dipengaruhi faktor lainnya.

3.2.2 Uji Simultan Fit Model (Uji F)

Tabel 5. Hasil Uji F

Fhitung Ftabel Sig. Keterangan

10,007 2,66 0,000 Model Fit

(12)

8

Hasil pengujian hipotesis secara serentak diperoleh nilai Fhitung

sebesar 10,007 > Ftabel sebesar 2,66 dengan nilai signifikan 0,000 < α

= 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa independensi, kompetensi, akuntabilitas, dan pengalaman kerja auditor berpengaruh secara bersama-sama terhadap kualitas audit. Hal ini juga bisa diartikan bahwa model regresi yang digunakan sudah sesuai (fit) dengan datanya.

3.2.3 Koefisien Determinasi (R²)

Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi

R2 Adjusted R2 Keterangan

0,548 0,493 Persentase pengaruh 49,3%

Sumber: data primer diolah, 2017

Hasil pengujian koefisien determinasi mengindikasikan bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,493. Hal tersebut menyatakan bahwa variabel independen dalam penelitian ini yang terdiri dari independensi, kompetensi, akuntabilitas dan pengalaman kerja mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen kualitas audit sebesar 49,3%. Sementara itu, sisanya sebesar 50,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

3.2.4 Uji t

Tabel 7. Hasil Uji t

Keterangan thitung ttabel Sig. Keterangan Independensi 1,160 2,034 0,254 H1 ditolak

Kompetensi 2,985 2,034 0,005 H2 diterima

Akuntabilitas 0,575 2,034 0,569 H3 ditolak

Pengalaman Kerja 2,116 2,034 0,042 H4 diterima

Sumber: data primer diolah, 2017

Penjelasan untuk masing-masing hubungan regresi variabel independen adalah sebagai berikut:

Pengujian Independensi Terhadap Kualitas Audit; Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel independensi diperoleh thitung

(13)

9

0,254 > p-value sebesar 0,05, maka hipotesis ditolak. Hal tersebut berarti independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan independensi berpengaruh terhadap pemeriksaan audit tidak terbukti.

Pengujian Kompetensi Terhadap Kualitas Audit; Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel kompetensi diperoleh thitung

sebesar 2,985 > ttabel sebesar 2,034 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,005 < p-value sebesar 0,05, maka hipotesis diterima. Hal tersebut berarti kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit terbukti.

Pengujian Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit; Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel akuntabilitas diperoleh thitung

sebesar 0,575 < ttabel sebesar 2,034 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,569 > p-value sebesar 0,05, maka hipotesis ditolak. Hal tersebut berarti akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan akuntabilitas berpengaruh terhadap pemeriksaan audit terbukti.

Pengujian Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit; Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel pengalaman kerja diperoleh thitung sebesar 2,116 > ttabel sebesar 2,034 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,042 < p-value sebesar 0,05, maka hipotesis diterima. Hal tersebut berarti pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit terbukti.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, hal ini dapat dibuktikan dengan uji t. Jadi hipotesis yang menyatakan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit adalah tidak

(14)

10

terbukti. (2) Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit, hal ini dapat dibuktikan dengan uji t. Jadi hipotesis yang menyatakan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit adalah terbukti. (3) Akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, hal ini dapat dibuktikan dengan uji t. Jadi hipotesis yang menyatakan akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit adalah tidak terbukti. (4) Pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit, hal ini dapat dibuktikan dengan uji t. Jadi hipotesis yang menyatakan pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit adalah terbukti.

Berdasarkan keterbatasan dan kelemahan yang ada dalam penelitian ini, maka dapat dikemukan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya, yaitu:

Penelitian mendatang diharapkan dapat menggunakan sampel secara lebih luas agar diperoleh hasil penelitian yang lebih baik, lebih bisa digeneralisasi, bisa memberikan gambaran yang lebih riil tentang kualitas audit, misalkan dengan menambahkan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terkait di lokasi lain.

Bagi penelitian mendatang hendaknya dapat menambah variabel-variabel lain yang mempengaruhi kualitas audit selain variabel-variabel yang digunakan agar hasilnya dapat terdefinisi dengan lebih sempurna, atau bisa juga menambahkan model moderasi atau mediasi sebagai pembanding analisisnya.

Diperlukan pendekatan kualitatif untuk memperkuat kesimpulan karena instrumen penelitian sangat rentan terhadap persepsi responden yang tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam diri masing-masing. Pendekatan ini bisa dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung ke dalam obyek dilengkapi dengan wawancara dan observasi langsung yang dijadikan lokasi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Arianti, Komang Pariardi., Edy Sujana, I Made Pradana Adi Putra. 2014. Pengaruh Integritas, Obyektivitas, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit di Pemerintah Daerah (Studi Pada Inspektorat Kabupaten

(15)

11

Buleleng). e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan Akuntansi S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014).

Badjuri, Achmat. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit Auditor Independen pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3 No. 1, Nopember 2011.

Ningsih, A.A Putu Ratih Cahaya dan P. Dyan Yaniartha S. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 4. No.1 (2013): 92- 109.

Tjun, Lauw Tjun, Elyzabet Indrawati Marpaung dan Santy Setiawan. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi. Vol. 4. No.1 Mei 2012: 33-56.

Wiratama, William Jefferson dan Ketut Budiartha. 2015. Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. E-jurnal Akuntansi Universitas

Udayana. Vol. 10. No. 1 (2015) : 91-106

Futri, Putu Septiani dan Gede Juliarsa. 2014. Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 7. No.2 (2014): 444-461.

Wardhani, Poppy Kusuma dan Bambang Suryono. 2013. Pengaruh Akuntabilitas, Pengalaman, dan Due Professional Care Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Vol. 2 No. 1 (2013).

De Angelo, L.E. 1981. Auditor Independence, “Low Balling”, and Disclosure Regulation. Journal of Accounting and Economics 3. Agustus.

Mulyadi. 2002. Auditing. Buku I, Edisi ke-VI, Cetakan ke-I. Jakarta: Salemba Empat.

Ilmiyati, Feni dan Suhardjo, Yhohanes. 2012. Pengaruh Akuntabilitas dan Kompetensi Akutansi Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang. ISSN: 2301-9328 Jurkas Vol.1 No. 1

Arens, Alvin A., dan Loebbecke, J.K. 2008. Auditing dan jasa Assurance

(16)

12

Oklivia dan Aan Marlinah. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Faktor-Faktor Dalam Diri Auditor lainnya Terhadap Kualitas Audit.

Jurnal Bisnis Dan Akuntansi. Vol. 16, No. 2, Desember 2014. Hal.

143-157. ISSN: 1410-9875.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan ke IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2001. Kompartemen Akuntan Publik

(IAI-KAP). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011. Kompartemen Akuntan Publik

Gambar

Tabel 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Referensi

Dokumen terkait

the scope of lhc legislative fra111cwork of thcfr rcspcclivc countries. \V.IIEREAS, The comrnun i ョャ」ョセウエ@ or both coun I rics m the cvolulio11 of the

Bahan yang diperlukan dalam kegiatan penelitian adalah benih Eucalyptus pellita , tanah ( top soil ), kompos, kotoran domba, sekam padi, polybag , cocopeat ,.. peat moss ,

Skripsi dengan judul : Analisis Molecular Docking Fitokimia Famili Liliaceae terhadap Reseptor Estrogen α pada Kanker Payudara

The objectives of this research are(1) to find out the types of the elliptical questions (2) to describe thetranslation techniques applied by the translator

(2) Media pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis hierarki konsep untuk pembelajaran kimia kelas X Pokok Bahasan Pereaksi Pembatas secara umum memiliki kualitas yang

Dari kesimpulan analisis data di atas, saran yang dapat penulis berikan, antara lain adanya evaluasi kembali tentang waktu dan bentuk pengkondisian siswa baru,

Penelitian pengembangan yang telah dilaksanakan memberikan kesimpulan : (1) langkah-langkah prosedur pengembangan yang dilakukan untuk mengembangkan modul fisika berbasis

Universitas Sebelas Maret yang telah membantu penulis dalam