• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PENGAWASAN MUTU DAN PEMASARAN APEL Dl KEGAMATAN BUMIAII, MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN PENGAWASAN MUTU DAN PEMASARAN APEL Dl KEGAMATAN BUMIAII, MALANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PENGAWASAN MUTU DAN PEMASARAN APEL

Dl KEGAMATAN BUMIAII, MALANG

OLEH

1995

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN INSTITUT PERTANlAN BOGOR

(2)

b'

M u k t i Wibowo. F 27 0248. Kajian Pengalvasan Mutu dan Pemasaran Ape1 di Kecamatan Burniaji, Malang. Di bawah bimbingan

#'-

Soesarsono Wijandi, MSc.

..,

RLNGKASAN

Apel merupakan salah satu komoditas buah-buahan di Indonesia yang mempu- nyai potensi produksi dan pasaran yang cukup baik, narnun dihadapkan pada kendala karena sifat buah apel yang mudah rusak (perishable) dan tidak tahan lama serta belutii maksimalnya pengawasan mutu petani dan para pelaku pemasaran pada saat pasca panen yang mengakibatkan masih banyak terjadi kerusakan-kerusakan dan penurunan mutu buah serta menurunnya pangsa pasar buah apel.

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari aspek pengawasan mutu dan pema- saran ape1 di tingkat petani dan para pelaku pemasaran (tengkulak, 'pedagang pengum- pul' dan pedagang pengecer); liiempelajari cara-cara pengawasan mutu dan pemasaran apel; serta mempelajari model atau pola kemitraan yang terlibat dalam pemasaran apel.

Berdasarkan jangka waktunya kemitraan usaha yang terjadi antara pelaku pema- saran ape1 dapat diklasifikasikan ke dalam 'pola kemitraan insidentil' (hubungan petani dengan tengkulak dan 'pedagang pengumpul', liubungan tengkulak dengan 'pedagang pengumpul', liubungan tengkulak dengan pedagang pengecer serta hubungan 'pedagang pengumpul' dengan grosir di luar kota). Sedangkan berdasarkan pola kerjasama yang dijalin, pola kemitraan usaha yang terjadi antara pelaku pemasaran ape1 di Kecamatan Bumiaji, Malang termasuk pola 'kontrak kerja' (contoh : Paguyuban Petani Apel BAGUS).

Tingkat pengawasan mutu yang dilakukan oleh pelaku pemasaran apel berbeda- beda, di mana tingkat pengawasan iiiutu 'pedagang pengumpul' lebih baik dibandingkan pedagang pengecer dan tengkulak. Hal ini dapat dililiat dari nilai tambah yang diteriiiia dan RIC rasio baik untuk jenis apel Rome Beauty, Manalagi maupun Anna.

(3)

Nilai ta~iibah yang diteri~na pada tingkat 'pedagang pengumpul' lebih baik dari- pada pedagang pengecer. maupun tengkulak untuk ape1 Rome Beauty, Manalagi dan Anna, masing-masing 21.05%. 8.13% dan 5.51 % untuk ape1 Rome Beauty, 31.22%. 6.39% dan 4.84% untuk apel Manalagi, serta 21.60%, 6.06% dan 6.97% untuk apel Anna, dari harga yang harus dibayar konsumen.

R/C rasio pada tingkat 'pedagang pengu~npul', pedagang pengecer dan tengku- lak, masing-iiiasing sebesar 1.27, 1.09 dan 1.06 untukapel Rome Beauty, 1.42, 1.07 dan 1.05 untuk ape1 Manalagi, serta 1.28, 1.06 dan 1.04 untuk ape1 Anna.

Terdapat keterkaitan yang sangat erat antara mutu ape1 dan harganya yaitu bahwa semakin bagus mutu apel, selnakin tinggi harga jualnya, yaitu untuk grade A , B, C dan krill harga jualnya iiiasing-masing Rp 1 900; Rp 1 750; Rp 1 500; dan Rp 1 300 per kilograrn untuk ape1 R o ~ n e Beauty. Sedangkan untuk ape1 Manalagi masing-masing R p 3 000; Rp 2 500; Rp 2 050; dan Rp 1 750 per kilogram dan untuk ape1 Anna Rp 2 500; Rp 2 400; Rp I 950; dan Rp 1 650 per kilogram. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi antara mutu apel dan harganya (r) yang mendekati nilai satu dan

.si,qn(ficrinf (nyata) berdasarkarl uji statistik a = I persen ( r = 0.9748 untuk ape1 Rome Beauty, r = 0.9732 untuk ape1 Manalagi dan r = 0.9535 untuk ape1 Anna).

(4)

KAJIAN I'ENGALVASAN MUTU DAN PEMASAIlAN AI'EL DI ICECAMATAN BUMIAJI, MALANG

o l e h MUKTI WIDOW0

F 27. 0248

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN, Fakultas Teknologi Pertanian,

Institut Pertanian Bogor

1 9 9 5

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

KAJIAN PENGAWASAN hlUTU DAN PEhlASARAN AI'EL DI KECAMATAN BUMIAJI, MALANG

S K R I P S I

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN, Fakultas Teknologi Pertanian,

Institut Pertanian Bogor

Oleh KUKTI WIBOWO

F 27. 0248

Dilahirkan pada tanggal 6 Agustus 1971

di Banyuwangi

Tanggal lulus : Mei 1995

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesai- kan penelitian dan skripsi ini.

Selama penelitian, penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. H. Soesarsono Wijandi, MSc., selaku dosen

pembimbing,

2. Bapak-Ibu Suntakim, Bapak-Ibu Kastanu yang telah banyak

memberikan bantuannya selama penulis di Malang, juga Bapak Arfa'i, Bapak Sunfiatmodjo, Bapak Toha dan Yeni d i Paguyuban Petani Ape1 (PPA) BAGUS, Batu Malang yang telah banyak memberikan bantuannya,

3 . Kakak-kakakku tercinta, yang telah banyak memberikan

bantuan moril maupun materiil selama penulis menyele- saikan studi di IPB,

4 . Teman-temanku, khususnya : Hari (di UI), Dilar, Giri,

dan Ono (di IPB), yang telah banyak memberikan bantuan

moril kepada penulis

Penulis sadar bahwa isi skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan.

(7)

DAFTAR IS1

H a l a m a n

KATA PENGANTAR

...

iii

DAFTAR I S 1

...

i v

...

DAFTAR T A B E L v i DAFTAR GAMBAR

...

v i i i DAFTAR LAMPIRAN

...

i x

...

I

.

PENDAHULUAN 1 A

.

LATAR BELAKANG

...

1 B

.

T U J U A N P E N E L I T I A N

...

3 I1

.

T I N J A U A N PUSTAKA

...

4 A

.

A P E L

...

4 B

.

PENGAWASAN MUTU

...

9 C

.

PEMASARAN

...

1 2 D

.

KEMITRAAN

...

1 7 I11

.

METODA P E N E L I T I A N

...

2 2 A

.

KERANGKA P E M I K I R A N

...

2 2

. . .

B

.

WAKTU DAN L O K A S I P E N E L I T I A N 2 3 C

.

PENGUMPULAN DATA

...

2 3 D

.

P E N A R I K A N CONTOH

...

2 3

. . .

E

.

PENGOLAHAN DAN A N A L I S I S DATA 2 6 I V

.

H A S I L DAN PEMBAHASAN

...

3 4 A

.

KEADAAN UMUM WILAYAH

...

3 4
(8)

B

.

KERAGAAN PEMASARAN APEL

...

...

1

.

Jenis dan Sifat Komoditas

2

.

Saluran Pemasaran Ape1

...

3

.

Proses Pemasaran Ape1

...

C

.

KEMITRAAN USAHA

...

1

.

Berdasarkan Jangka Waktu

...

2

.

Berdasarkan Pola Kerjasama yang Dijalin

D

.

PENGAWASAN MUTU APEL

...

E

.

ANALISIS BIAYA. NILAI TAMBAH DAN R/C RASIO

PEMASARAN APEL

...

F

.

ANALISIS KORELASI ANTARA MUTU APEL DAN

HARGANYA

...

V

.

CARA-CARA PENGAWASAN MUTU DAN PEMASARAN

APEL

...

VI

.

KESIMPULAN DAN SARAN

...

A

.

KESIMPULAN

...

B

.

SARAN

...

DAFTAR PUSTAKA

...

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Komposisi buah ape1 segar

...

7

Tabel 2 . Standar kematangan ape1

...

11

Tabel 3 . Unit contoh petani apel di Kecamatan

Bumiaji, Malang

...

2 4

Tabel 4. Sebaran masing-masing contoh para

pelaku yang terlibat dalam pemasaran

...

ape1 di Kecamatan Bumiaji, Malang 26

Tabel 5. Grade apel berdasarkan jumlah buah

...

per kilogram 3 2

Tabel 6 . Volume rata-rata penjualan apel yang

dilakukan oleh pelaku pemasaran pada

....

setiap transaksi di Kec. Bumiaji 5 2

Tabel 7. Kondisi penanganan apel di Kecamatan

...

Bumiaji, Malang 5 8

Tabel 8 . Rataan mutu apel Rome Beauty pada

berbagai tingkat rantai pemasaran di

Kecamatan Bumiaji, Malang

...

6 7

Tabel 9. Rataan mutu apel Manalagi pada

berbagai tingkat rantai pemasaran di

Kecamatan Bumiaji, Malang

...

70

Tabel 10. Rataan mutu apel Anna pada berbagai tingkat rantai pemasaran di Kecamatan

Bumiaji, Malang

...

7 2

Tabel 11. Nilai tambah pemasaran apel Rome-

Beauty

...

7 4

Tabel 1 2 . Nilai tambah pemasaran apel Mana-

lagi

...

75

Tabel 1 3 . Nilai tambah pemasaran ape1 Anna

....

7 6
(10)

Tabel 15

.

R/C rasio ape1 Manalagi

...

80 Tabel 16

.

R / C rasio ape1 Anna

...

80 Tabel 17

.

Nilai koefisien korelasi antara mutu

ape1 dan harganya

...

8 2 Tabel 18

.

Standar mutu apel Rome Beauty. Mana-

lagi. dan Anna yang banyak disukai

...

Gambar

Tabel  15  .  R/C  rasio ape1 Manalagi  .............  80  Tabel  16  .  R / C   rasio ape1 Anna  ................

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang telah dilakukan ini didapatkan hasil bahwa pemberian daun katuk dosis 2 ml/100 gBB/hari, 2,5 ml/100 gBB/hari, dan 3 ml/100 gBB/hari setelah dianalisis dengan

Tracking shot dapat dicapai dengan menempatkan kamera pada dolly wheels, atau di jalur khusus menggunakan Steadicam yang dipakai dalam mobil atau dipegang oleh tangan tergantung

Analisis Biaya Pelayanan Rumah Sakit Berbasis Standart Pelayanan Medis Sebagai Dasar Penetapan Tarif Diagnosis Related Group (Case-Mix), Magister Kebijakan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran koopertaif tipe snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V

• Setting lowset dari beberapa peralatan seperti LVCB MA-1, LVCB 37, LVCB 45, LVCB MA-2, dan LVCB 24 tidak seusai dengan standar yang berlaku yaitu BS 143 – 1983 yang

Tingkat Proteksi, Gejala Klinis, Patologis, Shedding Virus dan Kandu- ngan Antibodi AI Setelah Uji Tantang Pada saat ayam berumur 6 minggu (3 minggu setelah vaksinasi), hewan

Dengan menggunakan sistem pakar identifikasi tipe kepribadian karyawan ini, manajer KCP dipermudah dalam mengidentifikasi kepribadian karyawan, karyawan mutasi yang