• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENAMPILAN AGRONOMIS DAN TINGKATAN KETAHANAN BEBERAPA GALUR INBRED JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP BUSUK TONGKOL Fusarium verticillioides Sacc. Nirenberg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENAMPILAN AGRONOMIS DAN TINGKATAN KETAHANAN BEBERAPA GALUR INBRED JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP BUSUK TONGKOL Fusarium verticillioides Sacc. Nirenberg"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abou, Z.A.M. 1995. Effect of Ustilago maydis (DC) corda and its toxin on some maize. Journal of Phytopathology 143 910):557-558.

Afolabi, C. G., Ojiambo, P. S., Ekpo, E. J. A., Menkir, A., and Bandyopadhyay, R. 2007. Evaluation of maize inbred lines for resistance to Fusarium ear rot and fumonisin accumulation in grain in tropical Africa. Plant Dis. 91:279-286.

Atman. 2015. Produksi Jagung; Strategi Meningkatkan Produksi Jagung. Yogyakarta: Plantaxia.

Azrai, M., F. Kasim., M.B Pabendon., J. Wargiono., J.R. Hidayat dan Komarudin. 2004. Penampilan Beberapa Genotip Jagung Protein Mutu Tinggi (QPM) pada Lahan Kering dan Lahan Sawah. J. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 23 (3): 123-131.

Baadaboost 1991. Corn Ear and Kernel Rots. Extension Specialist in Fruit and Vegetable Disease. Departement of Crop Sciences. University of Illionis at Urbana-Champaig.

Balai Penelitian Tanaman Serealia. 2017. Teknologi Produksi Benih Jagung Hibrida http://www.pangan.litbang.pertanian.go.id/files/Perbenihanjagunghibrida.p df [Diakses pada tanggal 13 April 2017].

BPS. 2015. Produksi padi, jagung dan kedelai (angka sementara ARAM I tahun 2015). Berita Resmi Statistik. Biro Pusat Statistik.

BPS. 2016. Produksi padi, jagung dan kedelai (angka sementara ARAM I tahun 2016). Berita Resmi Statistik. Biro Pusat Statistik.

Balconi.,C, Nicola., B, Sabrina.,L.E, Chiara.,L , Alessio.,T.I And Rita.,R. 2014. Evaluation of Ear Rot (Fusarium Verticillioides) Resistance and Fumonisin Accumulation in Italian Maize Inbred Lines. Phytopathologia Mediterranea 53:14−26.

Davis, R. Michael., Franz R. Kegel., Wynette M. Sills., dan James J. Farrai. 1989. Fusarium Ear Rot of Corn. California Agriculture. 43:6.

(2)

Dewi-Hayati, P.K., N. Rozen dan Sutoyo. 2012. Evaluasi Penampilan Agronomis dan Hasil 50 Galur Inbred Jagung dalam Rancangan Augmented II untuk Perakitan Hibrida. Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI). 6-7 November 2012, Bogor

Dewi-Hayati, P.K., G. Saleh dan J. Shamshuddin. 2015. Breeding of Maize for Acid Soil Tolerance: Heterosis, combining ability and prediction of hybrid based on SSR markers Scholar’s Press, OmniScriptum GmbH & Co, Saarbrucken, Germany.

Dhillon, B.S., A.K. Singh, B.P.S. Lather and G.Srinivasan. 2004. Advances in Hybrid Breeding Methodology. In H.K. Jain and M.C. Kharkwal. Plant Breeding : Mendelian to Molecular Approaches. Narosa Pub. House. p.419-450

Duvick, D.N. 1999. Heterosis: Feeding people and protecting natural resources. p. 19–29. In J.G. Coors and S. Pandey (ed.) The genetics and exploitation of heterosis in crops. ASA, Madison, WI.

Global Biodiversity Information Facility (GBIF). 2016. Clasification of Fusarium verticillioides. http//www.gbif.org/species/100325647/classification &ei=uWNcmnOu&lc-id&s=18m=990&host. [diakses tanggal 1 Maret 2017

Hallauer, A.R. dan J.B. Miranda. 1988. Quantitative Genetics in Maize Breeding. 2nd Ed. Iowa State Univ. Press. Iowa. 468p.

Iriany, R. Neni., M. Yasin H.G., dan Andi Takdir M. 2007. Asal, Sejarah, Evolusi, dan Taksonomi Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros.

Jafri, 2006. Tanggapan Pertumbuhan Beberapa Varietas Jagung Terhadap Sistem Tanam Lurus dan Zigzag di Lahan Gambut Kalimantan Barat. Di dalam: Prosiding Seminar Nasional Serealia. 2:23-30.

King. J. G., and G. Edmeades. 1997. Morphology and growth of maize. IITA/ CIMMYT. Research guide 9. El Batan Mexico. p. 8.

Laporan Penelitian Mandiri. 2011. Evaluasi dan seleksi galur inbred jagung (zea mays l.) generasi lanjut untuk perakitan hibrida yang toleran terhadap cekaman alumunium. Universitas Andalas: Padang.

Loegrico, A., Bottalico, A., Mule, G., Moretti, A., and Perrone, G. 2003. Epidemiology of toxigenic fungi and their mycotoxins for some Mediterranean crops. Eur. J. Plant Pathol. 109:645-667.

(3)

Loegrico, A., Mule, G., Moretti, A., and Bottalico, A. 2002. Toxigenic Fusarium spescies and mycotoxins associated with maize ear rot in Europe. Eur. J. Plant Pathol. 108: 597-609.

Loffler, M., B. Kessel, M. Ouzunova, and T. Miedaner, 2010: Covariation between line and testcross performance for reduced mycotoxin concentrations in European maize after silk channel inoculation of two Fusarium species. Theor. Appl. Genet. 121,925—934.

Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius. Yogyakarta. 182 hlm.

Mardinus. 2003. Patologi Benih Dan Jamur Gudang. Universitas Andalas: Padang. Mesterhazy, A., M. Lemmens and L.M. Reid, 2012. Breeding for resistance to ear

rots caused by Fusarium spp. Plant Breed. 131: 1-19.

Mohd ZainudinN.A.I, Farah Aqila, Nor Azizah K, Nur Syuhada Z, Suhaida Salleh. 2017. Characterization and pathogenicity of Fusarium proliferatum and Fusarium verticillioides, causal agents of Fusarium ear rot of corn. Turk J Biol 41: 220-230. Universiti Putra Malaysia, Serdang, Selangor, Malaysia Mycobank, 2016. Classification of Fusarium verticillioides

http://www.mycobank.org/biolomicsaspx?table=Mycobank. [Diakses pada tanggal 1 Maret 2017].

Oren, L., S. Ezrati., D. Cohen., dan A. Sharon. 2003. Early Event in the Fusarium verticillioides-Maize Interaction Characterized by Using a Green Fluorescent Protein-Expressing Transgenic Isolate. Applied and Environment Microbiology 69(3): 1693-1701.

Paul, P. 2016. Corn Ear Rot: Identification, Quantification, and Testing for Mycotoxins http://agrcrops.osu.edu/newleter/corn-newsletter/2016 32/corn-ear-rots-identification-quantification-and-testing [Diakses pada tanggal 11 Juni 2017]

Purnomo, B. 2002. Pengantar Epidemiologi Penyakit Tanaman. (diktat) Faperta Unib. Bengkulu.

Purwono, M. dan Hartono, R. 2007. Bertanam Jagung Manis. Penebar Swadaya. Bogor. 68 hal

Purwono, Heni Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya: Jakarta.

(4)

Rahayu, D., W.P. Rahayu., H.N. Lioe., D. Herawati., W. Broto dan S. Ambarwati. 2015. Pengaruh Suhu dan Kelembaban Terhadap Pertumbuhan Fusarium verticillioides Bio 957 dan Produksi Fumonisin B1. Agritech 35(2): 156-163.

Rahma H, Martinius, Maryono T, Wulandari R. 2014. Deteksi Patogen Terbawa Benih pada Tanaman Jagung Menggunakan Teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Laporan Penelitian KKP3N. Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Reid, L. M., R. E. Hamilton, and D. E. Mather, 1996. Screening Maize for Resistance to Gibberella Ear Rot. Publication 1996–5E, Agriculture and Agri-Food Canada, Technical Bulletin, Ottawa,ON, Canada, 62 pp.

Russell, W.A and A.R. Hallauer. 1980. Corn. In W.R Fehr and H.H Hadley (eds.). Hybridization of Crop Plants. Madison, WI, USA. American Society of Agronomy and Crop Sci. Society of America. 299-312 p.

Samapundo, S., F. Devlieghere., B.D. Meulenaer., A.H. Geeraerd., J.F. Van Imped an J.M Dedevere. 2005. Predictive Modelling of The Individual and Combined Effect of Water Activity and Temperature on The Radial Growth of Fusarium verticillioides and F. Proliferatum on Corn. International Journal of Food microbiology 105: 35-52.

Semangun, H. 1990. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Singh, K., J.C. Frisved., U. Thrane., dan S.B. Mathur, 1991. An Illustrated manual on Identification of some Seed-borne Aspergilli, Fusaria, Penicilia and their Mycotoxins. Denmark: AiO Tryk as Odense.

Sleper, D.A. and J.M. Poehlman. 2006. Breeding Field Crops. 5th Ed. Blackwell Publishing, Iowa.

Subekti, N.A., Syafruddin., Roy Efendi dan Sri Sunarti. 2007. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. Hal 185-204.

Sudjana, A., A. Rifin, dan M. Sudjadi. 1991. Jagung. Bul. Teknik no.4. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor. 42 hal.

Suwarno, W., B. 2008. Perakitan Varietas Jagung Hibrida. http//will.situshijau.co.id. Hal: 1-9. [Diakses pada tanggal 30 Mei 2017].

(5)

Takdir M, Sunarti S, Mejaya MJ. 2007. Pembentukan Varietas Jagung Hibrida. Dalam: Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Puslitbangtan, Departemen Pertanian.pp.74–95. Tobing, M.P.L, Ginting, O. Ginting, S dan R.K Damanik, 1995. Agronomi

Tanaman Makanan I. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Unterstenhofer, G. 1963. The basic principles of crop protection field trials. Pflanzenschutz Nachrichten Bayer. 16 : 81-164.

Vincelli, P. 2006. Ear rot of corn caused by Stenocarpella maydis (=Diplodia maydis). Cooperative Extension Service. University of Kentucky. College of Agriculture.

Wakman, W dan Burhanuddin. 2007. Pengelolaan Penyakit Prapanen Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros.

Yunus, A. 2000. Pengaruh ekstrak Fusarium moniliforme terhadap pertumbuhan dan resistensi tanaman tebu terhadap penyakit Pokahbung. Agrosains Volume 2. No. 1:1-9.

Referensi

Dokumen terkait

Kewarganegaraan kelas V Sekolah Dasar Negeri 42 Pontianak Kota, dan teknik pengukuran adalah pengumpulan data dengan menggunakan tes yang dilakukan sebelum maupun

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan, sebagai berikut: (1) Strategi implementasi nilai kejujuran kedisiplinan dan tangung jawab

Insang dan organ lainnya berubah warna, udang menjadi lemas karena kekurangan oksigen dan tubuhnya tampak menjadi kusam (tidak bercahaya). Pada udang normal

yang berada pada keluarga tidak miskin sebanyak 83,7% berstatus gizi normal.. Kata kunci : status gizi, ASI ekslusif, tingkat pendidikan ibu, status

Tema bangunan adalah metafora riak air untuk merepresentasikan keberadaan sungai Babura, Sehingga instalasi seni pada bangunan menggunakan konsep air yang memberikan aspek

pengeluaran kolostrum early kelompok intervensi lebih besar dibandingkan kelompok kontrol, namun secara statistik tidak terdapat pengaruh bermakna mobilisasi ibu post

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa kadar glukosa darah puasa pada tikus wistar meningkat setelah Induksi aloksan dan kadar glukosa darah