• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Bulan-bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Bulan-bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

your reliable

partner

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Universitas Kristen Duta Wacana Jalan Wahidin Sudiro Husodo Yogyakarta 55224 T 62274 563929 F 62274 513235 Kantor Pusat

Reliance Building, Jl. Pluit Putra Kencana No. 15 A Jakarta Utara 14450 T 6221 6617768 F 6221 6619884 Kantor Perwakilan

Jakarta-Sudirman Menara Batavia Lantai 27 Jalan KH Mas Mansyur Kav.126 Jakarta 10220 T 6221 57930008 F 6221 57930010 Malang Jalan Guntur 19 Malang 65112 T 62341 347611 F 62341 347615

Surabaya-Gubeng Jalan Bangka 22 Surabaya 60281 T 6231 5011128 F 6231 5033196

Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta Jalan RS Fatmawati Pondok Labu Jakarta Selatan 12450 T 6221 7656971 ext 197 F 6221 7656971 ext 138 Solo Jalan Slamet Riyadi 330A Solo 57145 T 62271 733480 F 62271 733478

Tasikmalaya Ruko Tasik Indah Plaza (TIP) Nomor Jalan KHZ Mustofa 345 Tasikmalaya 46121 F 62265 345000 F 62265 345003

Balikpapan Jalan Jenderal Sudirman Nomor 51A Balikpapan 76114 T 62542 746313 F 62542 746317 Surabaya-Diponegoro Jalan Diponegoro 141-143 Surabaya 60264 T 6231 5670388 F 6231 5610528

Untuk Bulan-bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

PT Reliance Securities, Tbk

dan

Yogyakarta Jalan Juadi Nomor 1 Kotabaru Yogyakarta 55224 T 62274 550123 F 62274 551121

Universitas Tanjungpura Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak 78124 T 62561 743465 F 62561 766840 Pojok Bursa dan Galeri Investasi

Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi 24 Tasikmalaya 46151 T 62265 323685 F 62265 323534

Universitas Brawijaya Jalan Veteran Malang 65145 T 62341 551611 F 62341 565420 Universitas Negeri Malang Jalan Surabaya 6 Malang 65145 T 62341 585914 F 62341 552888 Universitas Surabaya Jalan Raya Kalirungkut Surabaya 60293 T 6231 2981203 F 6231 2981204

STIE Malangkucecwara Jalan Terusan Candi Kalasan Malang 65142 T 62341 491813 F 62341 495619 Universitas Muhammadiyah Malang Jalan Raya Tlogomas 246 Malang T 62341 46318-9 F 62341 460782

President University Resto Plaza 1F-Jababeka Education Park Jalan Ki Hajar Dewantara Raya Cikarang Bekasi 17550 T 6221 89106030 Universitas Muhammadiyah Gresik Jalan Sumatra 101 GBK Gresik 61121 T 6231 3951414 F 6231 3952585

Jakarta-Green Ville Ruko Taman Ratu D 11 Nomor 19 C Duri Kepa Green Ville Jakarta 11510 T 6221 56945227 T 6221 568945226 Jakarta-Pluit Jalan Pluit Putra Kencana 15 A Jakarta Utara 14450 T 6221 6617768 F 6221 6619884

Denpasar Dewata Square Blok A3 Jalan Letda Tantular Renon Denpasar 802361 T 62361 225099 F 62361 245099 Jakarta-Kebon Jeruk Plasa Kebon Jeruk Blok A/2 Jakarta Barat T 6221 5324074 F 6221 5362157

Anak Perusahaan

Bandung-Cisangkuy Jalan Cisangkuy 58 Bandung 40115 T 6222 7218200 F 6222 7219255

Tangerang-BSD Sektor 7 Blok RK kav.9 Jalan Pahlawan Seribu Ruko BSD Tangerang 15310 T 6221 5387495 F 6221 5387494 Pontianak Jalan Gajah Mada Nomor 59 Pontianak 78121 T 62561 749558 F 62561 749513

(4)

Halaman

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Aset per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010

01

Kewajiban & Ekuitas per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010

02

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

Untuk Bulan-bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

03-04

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Untuk Bulan-bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

05

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Untuk Bulan-bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

06

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Untuk Bulan-bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

07 - 27

Laporan Posisi Keuangan Induk

Aset per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010

Lampiran I

Kewajiban & Ekuitas per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010

Lampiran II

Laporan Laba Rugi Komprehensif Induk

Untuk Bulan-bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

Lampiran III

Lampiran IV

Laporan Perubahan Ekuitas Induk

Untuk Bulan-bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

Lampiran V

Laporan Arus Kas Induk

Untuk Bulan-bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2011 dan 2010

Lampiran VI

(5)

PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 30 SEPTEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010

Catatan 2011 2010

(Rp) (Rp)

ASET

Kas dan Setara Kas 2.c, 2.j, 3 16.357.866.186 89.998.672.709 Deposito pada Lembaga Kliring dan Penjaminan 2.e, 4.a 2.887.172.892 2.790.610.170 Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 2.e, 4.b 151.741.087.500 100.756.694.000

Piutang Nasabah 2.e, 5 127.543.510.596 168.299.719.408

Rekening Nasabah 2.e, 6 434.752.329.176 308.934.853.958

Portofolio Efek Diperdagangkan 2.e, 7

Pihak Hubungan Istimewa 834.000.000 2.580.146.546

Pihak Ketiga 13.874.514.094 38.431.355.119

Portofolio Efek Tersedia Untuk Dijual 2.e, 7

Pihak Hubungan Istimewa 43.924.000.000 37.920.000.000

Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 2.i, 8 1.700.000.000

-Beban Dibayar Dimuka 9

Pihak Hubungan Istimewa 2.i, 2l, 26 634.369.536 333.314.137

Pihak Ketiga 2.i 4.572.339.288 2.974.285.426

Pajak Dibayar Dimuka 2.k, 20.a 2.713.262.995 1.116.895.680 Piutang atas Hak Tagih 2.c, 2.g, 10 3.500.000.000 3.500.000.000

Piutang Lain-lain 11

Pihak Hubungan Istimewa 2.l, 26 528.657.868 397.406.361

Pihak Ketiga 20.068.395 42.712.995

Penyertaan Saham 2.f, 12 630.500.000 630.500.000

Aset Tetap - Bersih

(Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan per 30 September 2011 sebesar Rp 15.905.299.667 dan 31 Desember 2010 sebesar Rp 13.251.506.807)

2.h, 13 8.473.299.645 7.736.571.235 Aset Pajak Tangguhan 2.k, 20.d 7.612.042.361 7.612.042.360

Aset Lain-lain 14 2.365.787.585 1.232.105.202

JUMLAH ASET 824.664.808.118 775.287.885.307

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 1

(6)

PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 30 SEPTEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010

Catatan 2011 2010

(Rp) (Rp)

KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS KEWAJIBAN

Hutang Bank 15 5.617.966.851 895.256.114

Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 2.e, 4.b 122.707.734.500 120.792.627.000

Hutang Nasabah 2.e, 16 153.941.702.357 148.826.540.092

Rekening Nasabah 2.e, 17 93.170.290.310 107.390.021.130

Hutang Obligasi 18, 42.p, 42.q 44.000.000.000 40.000.000.000 Beban Masih Harus Dibayar 2.i, 19 2.133.268.947 2.286.402.300

Hutang Pajak 2.k, 20.b 4.258.389.189 1.484.048.087

Hutang Lain-lain 21

Pihak Hubungan Istimewa 2.i, 21 1.023.496.853 149.116.174

Pihak Ketiga 145.444.429.264 131.093.224.888

Kewajiban Estimasi atas Imbalan Kerja 2.m, 22 406.802.245 406.802.245

JUMLAH KEWAJIBAN 572.704.080.517 553.324.038.029

EKUITAS Modal Saham

(Modal Dasar per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar 2.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar, Modal ditempatkan dan disetor penuh per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar 900.000.000 saham)

23 90.000.000.000 90.000.000.000

Tambahan Modal Disetor - Bersih 24 28.100.631.992 28.100.631.992 Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Saldo Laba 25

Telah ditentukan penggunaannya 500.000.000 500.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 107.043.749.323 82.678.857.241

Kepentingan Nonpengendali 296.524.685 668.536.444

JUMLAH EKUITAS 251.960.727.601 221.963.847.278

824.664.808.118 775.287.885.307 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

20.015.821.601 26.019.821.601

(7)

PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

Catatan 2011 2010

(Rp) (Rp)

PENDAPATAN USAHA 2.i

Komisi dari Transaksi Perantara Pedagang Efek 27 25.382.067.046 25.123.879.104 Pendapatan atas Pembiayaan Transaksi Nasabah 28 15.116.799.861 8.983.584.909 Keuntungan atas Perdagangan Efek

yang telah direalisasi - Bersih 2.e, 29.a 10.405.000.954 1.854.920.162 Keuntungan (Kerugian) atas Perdagangan Efek

yang belum direalisasi - Bersih 2.e, 29.b (5.188.576.125) 9.706.265.384 Jasa Penasehat Keuangan 2.i 5.200.000.000 8.000.000.000 Jasa Penjamin Emisi dan Penjualan Efek 30 1.492.986.997 2.157.277.008 Jasa Penasehat Manajemen Investasi 31 16.330.363 112.041.008 Jumlah Pendapatan Usaha 52.424.609.096 55.937.967.574

BEBAN USAHA 2.i

Umum dan Administrasi 32 5.716.411.342 5.538.414.771

Gaji dan Tunjangan 10.757.591.674 9.860.651.428

Penyusutan Aset Tetap 2.h, 13 2.657.797.860 2.362.125.362

Sewa 42 1.492.377.768 1.055.210.534

Pemasaran 9.008.739.309 10.242.037.915

Jumlah beban usaha 29.632.917.954 29.058.440.011 LABA USAHA 22.791.691.143 26.879.527.564

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2.i

Pendapatan Bunga 33 6.494.331.856 3.815.023.837

Pendapatan Dividen 34 573.750 34.790.325

Beban Bunga 35 (50.494.023) (137.542.239)

Beban Administrasi Bank 36 (133.280.239) (203.973.718)

Beban Pajak 37 (406.709.565) (3.737.463.022)

Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap - 4.677.258 Lain-lain - Bersih 38 (432.720.086) (370.559.638)

Jumlah Beban Lain-lain - Bersih 5.471.701.693 (595.047.197) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 28.263.392.836 26.284.480.366

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2.k,20.c

Pajak Kini (3.898.500.753) (3.398.589.315)

Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih (3.898.500.753) (3.398.589.315) LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 24.364.892.082 22.885.891.051 Laba Per Saham Dasar 2.n, 39 27,07 25,43

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

3

(8)

PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

Catatan 2011 2010

(Rp) (Rp)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi

dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual 6.004.000.000 3.160.000.000 Jumlah Pendapatan Komprehensif Lainnya

Periode Berjalan - Bersih 6.004.000.000 3.160.000.000 LABA (RUGI) KONPREHENSIF 30.368.892.083 26.045.891.051 LABA YANG DIATRIBUSIKAN DARI

Kepentingan Nonpengendali 372.011.759 298.644.833 LABA (RUGI) KONPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN 30.740.903.842 26.344.535.884

(9)

PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

Yang Telah Ditentukan Penggunaannya Yang Belum Ditentukan Penggunaannya (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Saldo 01 Januari 2010 90.000.000.000 28.100.631.992 19.699.821.601 500.000.000 63.483.307.698 840.652.403 202.624.413.694

Pendapatan Komprehensif Lainnya - - 3.160.000.000 - - (298.644.833) 2.861.355.168 Laba Bersih (1 Januari - 30 September 2010) - - - - 22.885.891.051 - 22.885.891.051

Saldo 30 September 2010 90.000.000.000 28.100.631.992 22.859.821.601 500.000.000 86.369.198.750 542.007.571 228.371.659.913

Pendapatan Komprehensif Lainnya - - (2.844.000.000) - - 126.528.874 (2.717.471.127) Laba Bersih (1 Oktober - 31 Desember 2010) - - - - (3.690.341.509) - (3.690.341.509)

Saldo 31 Desember 2010 90.000.000.000 28.100.631.992 20.015.821.601 500.000.000 82.678.857.241 668.536.444 221.963.847.278

Pendapatan Komprehensif Lainnya - - 6.004.000.000 - - (372.011.759) 5.631.988.241 Laba Bersih (1 Januari - 30 September 2011) - - - - 24.364.892.082 - 24.364.892.082

Saldo 30 September 2011 90.000.000.000 28.100.631.992 26.019.821.601 500.000.000 107.043.749.323 296.524.685 251.960.727.601 Jumlah Ekuitas Keuntungan

(Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Aset Keuangan

Tersedia untuk Dijual

Saldo laba (Defisit) Modal Disetor Tambahan Modal

Disetor

Kepentingan Nonpengendali

(10)

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

Catatan 2011 2010

(Rp) (Rp)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 9.284.394.801.500 9.247.474.543.000 Penerimaan Hutang Nasabah 1.189.114.994.327 1.303.594.741.342 Penerimaan Piutang Nasabah 1.584.242.912.948 1.406.084.133.244 Penjualan Portofolio Efek 548.982.460.185 1.681.689.474.012 Penerimaan Komisi Perantara Perdagangan Efek 1.303.200.000 2.206.380.000 penerimaan (Pembayaran) Bunga 6.551.257.726 4.819.020.874 Penerimaan dari Karyawan 145.023.951 177.170.146 Pembayaran Pajak (15.535.976.741) (18.026.486.514) Pembayaran kepada Karyawan (10.600.470.774) (9.335.927.552) Pembayaran kepada Pihak Ketiga (35.634.302.001) (28.503.273.959) Pembelian Portofolio Efek (573.099.550.000) (1.619.886.000.000) Pemberian Piutang Nasabah (1.484.099.782.548) (1.354.326.414.783) Pembayaran Hutang Nasabah (1.184.329.184.762) (1.459.813.356.450) Pembayaran Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (9.350.109.497.500) (9.200.513.884.000) Penerimaan dari Jasa Penasihat Keuangan 3.500.000.000 112.041.008 Penerimaan dari Jasa Penjaminan Emisi & Penjualan Efek 158.404.375 2.078.604.658 Penerimaan dari Jasa Pengelolaan Investasi

& Jasa Penasihat Investasi

Arus Kas Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)

Aktivitas Operasi (34.999.378.951) (42.057.193.965) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penjualan Aset Tetap 13.350.000 94.917.500 Pembelian Aset Tetap (3.377.488.309) (1.372.836.446)

Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (3.364.138.309) (1.277.918.946) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan/(Pembayaran) Pinjaman Bank 4.722.710.737 (413.453.646) Penerimaan/(Pembayaran) Hutang Obligasi (40.000.000.000)

-Arus Kas Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) (35.277.289.263) (413.453.646) Aktivitas Pendanaan

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (73.640.806.523) (43.748.566.557)

KAS DAN SETARA KAS AWAL 89.998.672.709 67.241.276.944

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PER 30 SEPTEMBER 2011 2.d, 3 16.357.866.186 23.492.710.387 DAN PER 30 SEPTEMBER 2010

KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI : 2.d, 3

Kas 79.443.614 54.441.534

Bank 1.278.422.572 3.438.268.852

Deposito 15.000.000.000 20.000.000.000,00

Jumlah 16.357.866.186 23.492.710.387

16.330.363 112.041.008

(11)

PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

1. U M U M

1.a. Pendirian Perusahaan

1.b. Pemecahan Nilai Nominal saham dan Penawaran Umum Saham

1.c. Perusahaan Anak yang Dikonsolidasi

per 30 September 2011

(Rp)

per 31 Desember 2010 (Rp)

PT. Reliance Asset Management ("Anak Perusahaan"), didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 42 tanggal 21 Agustus 2002 yang dibuat dihadapan Notaris Marina Soewarna, S.H. Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-18873.HT.01.01.TH.2002 tanggal 30 September 2002.

Jakarta 4,396,024,454 PT Reliance Asset Management Manajemen Investasi 75% 2005 2,280,644,882 Kegiatan Usaha Utama Perusahaan Anak Persen tase Ke pemilikan Jumlah Aset Domisili Tahun Operasi

Perusahaan didirikan pada tanggal 22 Pebruari 1993 dengan nama PT. Istethmar Finas Securities berdasarkan akta pendirian No. 86 tanggal 22 Pebruari 1993, dibuat dihadapan Raharti Sudjardjati, S.H. Notaris di Jakarta, yang diubah dengan satu akta Pembetulan No. 49 tanggal 15 April 1993, dibuat dihadapan notaris yang sama, disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-2691.HT.01.01.TH.93 tanggal 3 Mei 1993 diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 22 Juni 1993 di bawah No. 50, Tambahan No. 2814.

Pada tanggal 13 September 1999, nama perusahaan diubah menjadi PT Ludlow Securities sesuai dengan akta No. 64 tanggal 30 Juni 1999 dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-16330.HT.01.04. TH.99 tanggal 13 September 1999, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 7 April 2000 di bawah No. 28, Tambahan No. 1741.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 3 Maret 2005 yang dinyatakan dalam Akta No. 25 dibuat dihadapan Eliwaty Citra, SH, Notaris di Jakarta pada tanggal yang sama, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 100 per saham

Penawaran umum perdana saham Perusahaan sebesar 200.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 250 per saham kepada masyarakat, telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat Keputusan No. S1711/PM/2005 tanggal 30 Juni 2005. Selanjutnya saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 13 Juli 2005 berdasarkan surat No. S-0960/BEJ-PSJ/07-2005.

Pada tanggal 28 Maret 2003, nama Perusahaan berubah menjadi PT. Reliance Securities sesuai dengan Akta No. 1, tanggal 7 Maret 2003, dibuat dihadapan Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-06713 HT.01.04.TH.2003, tanggal 28 Maret 2003.

Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 117 tanggal 13 Juni 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta mengenai penyesuaian anggaran dasar Perusahaan terhadap Undang-Udang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 dan peraturan pelaksaannya. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-86620.AH.01.02.Tahun.2008 tanggal 17 November 2008.

Berdasarkan pasal 3 Akta Pendirian Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah sebagai perantara perdagang efek dan penjamin emisi efek. Ijin usaha sebagai perantara perdagang efek dan penjamin emisi efek telah diperoleh dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-29/PM/1994 tanggal 6 Oktober 1994. Berdasarkan surat No. S-822/BEJ.ANG/07-2005 tanggal 5 Juli 2005 dari PT. Bursa Efek Jakarta, Perusahaan juga memperoleh izin untuk melakukan transaksi margin. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada bulan November 1994.

Perusahaan berkantor pusat di Jl. Pluit Putra Kencana No. 15A, Jakarta Utara 14450 dan memiliki kantor perwakilan di Jakarta, Surabaya, Malang, Bandung, Tasikmalaya, Denpasar, Solo, Pontianak, dan Jogjakarta.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 85, tanggal 15 Juni 2010 dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan. Perubahan tersebut sudah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-23323, tertanggal 07 September 2010.

(12)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

1.d. Komisaris, Direksi, dan Karyawan

31 Desember 2010 Dewan Komisaris

Presiden Komisaris Anton Budidjaja Anton Budidjaja Komisaris (Independen) Idrus Hermawan W Idrus Hermawan W

Dewan Direksi

Presiden Direktur Hosea Nicky Hogan Hosea Nicky Hogan Direktur Herry Harto Herry Harto Direktur Jejei Kurnia Jejei Kurnia

Direktur A Agung Gde Arinta K A Agung Gde Arinta K

Komite Audit

Ketua Idrus Hermawan W Idrus Hermawan W Anggota Hartono Taruna Hartono Taruna Anggota Hendra Hidayat Hendra Hidayat

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

2.b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

2.c. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan

Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), peraturan Bapepam No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip berkesinambungan (going concern) serta mengikuti konvensi harga historis (historical cost), kecuali investasi dalam efek tertentu yang dicatat sebesar nilai wajarnya. Kebijakan akuntansi ini diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut.

Laporan Keuangan disusun dengan metode akrual kecuali Laporan Arus Kas. Laporan Arus Kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (revisi 2006)-Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (revisi 2006)-2006)-Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. PSAK ini diterapkan secara prospektif. Oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding pada bulan-bulan sebelumnya.

Dalam melakukan penerapan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006), Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan kewajiban keuangan.

Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun dan transaksi signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.

Jumlah karyawan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebanyak 274 dan 229.

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun dari Perusahaan dan perusahaan anak, sebagaimana yang disajikan dalam Catatan 1.c.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah.

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 ditetapkan sesuai Akta No. 85 tanggal 15 Juni 2010 yang dibuat dan disampaikan oleh Notaris Eliwaty Tjitra, SH.

30 September 2011

Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 43 tanggal 11 Maret 2009, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta mengenai penyesuaian anggaran dasar Perusahaan terhadap Undang-Udang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 dan peraturan pelaksaannya. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-13143.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 15 April 2009.

(13)

PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

Aset keuangan

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang

(iii) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

Portofolio efek tersedia untuk dijual diklasifikasikan dalam kategori ini.

(iv) Pengakuan

Perusahaan menggunakan tanggal transaksi untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, nilai tercatat aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, dan penyisihan ini diakui di dalam laporan laba rugi. Lihat Catatan 2c (v) untuk detail.

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jangka waktu yang tak terbatas, yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, nilai tukar, atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi, dan kemudian diukur dengan nilai wajar keuntungan dan kerugian yang diakui pada laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan dan kerugian selisih kurs, sampai aset keuangan tersebut tidak lagi diakui. Jika suatu aset keuangan yang tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam laporan perubahan ekuitas, akan diakui dalam laporan laba rugi. Namun, bunga dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian mata uang asing atas aset moneter yang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi.

Portofolio efek diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking) yang terkini.

Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan atas Perdagangan Efek yang Telah dan Belum Direalisasi”.

Kas dan setara kas, deposito pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, rekening nasabah, piutang atas hak tagih dan piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan klasifikasi aset keuangan ini tidak diungkapkan. Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

(14)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

(v) Penurunan nilai dari aset keuangan

Kewajiban keuangan

Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Penentuan nilai wajar

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer) , perantara efek (broker) , kelompok industri, badan pengawas

(pricing service or regulatory agency) , dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu

transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.

Nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price) . Sedangkan untuk kewajiban keuangan menggunakan harga jual (offer price) .

Hutang bank, hutang lembaga kliring dan penjaminan, hutang nasabah, rekening nasabah, hutang obligasi, beban yang masih harus dibayar, dan hutang lain-lain dikategorikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti

quoted market price atau broker’s quoted price .

Ketika piutang yang diberikan tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penyisihan piutang ragu-ragu yang terkait dengan piutang yang diberikan diklasifikasikan ke dalam “Penyisihan piutang ragu-ragu”.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan klasifikasi kewajiban keuangan ini tidak diungkapkan.

Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diakui pada nilai wajarnya dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Penerimaan kemudian atas piutang yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi.

Perusahaan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran piutang dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas aset keuangan tersebut.

Perusahaan menentukan penurunan nilai atas aset keuangan secara individual. Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan. Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tanpa memperhitungkan kerugian penurunan nilai di masa datang yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif.

(15)

PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) Penurunan nilai aset keuangan

Penghentian pengakuan

Saling hapus instrumen keuangan

2.d. Setara Kas

2.e. Transaksi Efek

2.f. Penyertaan Saham

Keanggotaan pada Bursa Efek Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan.

2.g. Piutang atas Hak Tagih

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus disajikan dalam neraca sebesar nilai bersihnya jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.

Manajemen telah melakukan perhitungan kembali penyisihan piutang ragu-ragu dan berpendapat bahwa tidak terdapat perbedaan perhitungan sehingga tidak diperlukan penyesuaian terhadap laba ditahan per 1 Januari 2011.

Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara subtansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Efek ekuitas tersedia untuk dijual dengan kepemilikan kurang dari 20% yang harga pasarnya tidak tersedia disajikan sebesar biaya perolehan, sedangkan penyertaan yang dimiliki 20% sampai dengan 50% disajikan berdasarkan metode ekuitas (equity method).

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang subtansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut.

Dalam kaitannya dengan penurunan nilai aset keuangan, pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menentukan penurunan nilai aset keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya (jika ada) diakui langsung ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010.

Piutang atas hak tagih diakui sebesar nilai piutang yang diperoleh. Selisih antara nilai piutang dengan jumlah pembayaran kepada klien ditambah retensi diakui sebagai pendapatan piutang atas hak tagih pada saat transaksi piutang hak tagih. Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan. Pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang LKP dan hutang nasabah. Pembelian efek untuk sendiri dicatat sebagai persediaan portofolio efek dan hutang, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang dan mengurangi jumlah tercatat portofolio efek serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut.

Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan sebagai Aset.

Penerimaan dana dari nasabah pemilik rekening dalam rangka pembelian efek pembayaran dan penerimaan atas transaksi pembelian dan penjualan efek untuk nasabah pemilik rekening dicatat sebagai rekening nasabah. Saldo dana pada rekening nasabah disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kekurangan dana pada rekening nasabah disajikan sebagai Aset. Setara kas merupakan deposito berjangka yang jangka waktunya kurang dari 3 (bulan) dan tidak dijadikan sebagai jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya

(16)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

2.h. Aset Tetap

Tahun

Kendaraan Bermotor 3

Perabotan dan Perlengkapan Kantor 5

Peralatan Kantor 5

Renovasi Kantor 3

2.i. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen.

2.j. Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing

30 September 2011 31 Desember 2010 (Rp.) (Rp.) US$ 1 8.823 8.991 2.k. Perpajakan

2.l. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Pada tanggal neraca, Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs konversi yang digunakan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.

Beban diakui sesuai masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis Aset tetap sebagai berikut :

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut. Sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi Aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu Aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutan Aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai Aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi periode bersangkutan.

Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi periode/tahun berjalan.

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No 7 "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa".

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai Aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.

Seluruh transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana transaksi dengan pihak ketiga lainnya dan telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method) . Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca.

Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak, yakni laba komersial setelah dikoreksi sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Penghasilan komisi yang berkaitan dengan transaksi perantara pedagang efek diakui pada saat transaksi terjadi. Imbalan jasa penjaminan emisi dan penjualan efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi selesai, sedangkan imbalan jasa manajer/penasehat investasi diakui pada saat jasa tersebut sudah dilakukan dan pendapatannya sudah ditentukan. Laba rugi atas perdagangan efek diakui pada saat tanggal transaksi, dan pendapatan bunga diakui berdasarkan metode akrual.

(17)

PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

2.m. Imbalan Kerja

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: a. memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau

b. menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela

2.n. Laba (rugi) per Saham Dasar

2.o. Informasi Segmen

3. KAS DAN SETARA KAS

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Kas 79.443.614 58.593.994 Bank – Pihak Ketiga

Rupiah

PT. Bank Victoria Internasional Tbk. 23.615.618 209.165.955 PT Bank CIMB Niaga, Tbk 18.385.017 16.542.624 PT. Bank Central Asia Tbk. 695.965.730 533.046.053 PT. Bank Pan Indonesia Tbk. 3.870.892 14.570.682 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 59.511.892 37.030.318 PT Bank Mega Syariah 244.537.404 59.114.840.846 PT. Bank Permata, Tbk 951.632 951.632 PT. Bank Jasa Jakarta 4.472.248 4.686.297 PT. Bank Sinarmas 1.500.000 1.500.000 Dollar Amerika

PT. Bank Pan Indonesia Tbk. 225.612.139 7.744.308 1.357.866.186

59.998.672.709 Deposito Berjangka

Rupiah - PT Bank Mega Syariah 15.000.000.000 30.000.000.000

Jumlah 16.357.866.186 89.998.672.709

Deposito merupakan deposito berjangka waktu 1 bulan dengan Nisbah bagi hasil 34%

4. AKUN-AKUN YANG BERHUBUNGAN DENGAN LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN 4.a. Deposito pada Lembaga Kliring dan Penjaminan

KPEI mempunyai wewenang untuk menggunakan dana kliring tersebut untuk menutup kegagalan penyelesaian transaksi bursa dari anggota bursa pada kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan yang bersangkutan. Dana kliring yang digunakan tidak memperoleh bunga. Dana tersebut akan ditambahkan ke deposito anggota bursa oleh KPEI setelah dana yang digunakan untuk menutup gagal bayar kemudian diperoleh kembali dari Anggota Bursa Gagal Bayar berdasarkan pembayaran yang dilakukan.

Segmen usaha ditetapkan sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen geografis berdasarkan lokasi Aset sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder

Imbalan kerja jangka pendek dilakukan sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

Saldo per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah Rp 2.887.172.892 dan Rp 2.790.610.170 Tingkat bunga rata-rata deposito ini untuk bulan-bulan yang berakhir pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah 5.5% - 8%

Akun ini merupakan deposito wajib dana kliring milik Perusahaan kepada PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) yang ditempatkan pada PT BCA Cabang BEJ sebagai jaminan untuk transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan.

Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik akutaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.

Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) usaha dan laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham beredar yang ditempatkan dan disetor penuh dalam tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar selama bulan September 2011 dan Desember 2010 adalah 900.000.000 saham.

Aktivitas utama Perusahaan berada di Jakarta, sedangkan kegiatan usaha perwakilan yang berada di Surabaya, Malang, Bandung, Tasikmalaya, Denpasar, Solo, Pontianak, Jogjakarta dan perusahaan anak dianggap tidak material terhadap laporan keuangan Perusahaan. Atas dasar tersebut, Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen sekunder.

(18)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

4.b. Piutang/Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 151.741.087.500 100.756.694.000 Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (122.707.734.500) (120.792.627.000)

Piutang (Hutang) Lembaga Kliring dan Penjaminan – Bersih 29.033.353.000 (20.035.933.000) 5. PIUTANG NASABAH

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Pihak ketiga

Saldo lebih atau sama dengan 5% - 40.186.992.500 Saldo kurang dari 5% 127.543.510.596 128.112.726.908

Jumlah 127.543.510.596 168.299.719.408

6. REKENING NASABAH

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Pihak ketiga

Saldo lebih atau sama dengan 5% 80.239.853.837 70.015.015.160 Saldo kurang dari 5% 354.512.475.339 238.919.838.798

Jumlah 434.752.329.176 308.934.853.958

7. PORTOFOLIO EFEK

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Diperdagangkan

Pihak Hubungan Istimewa

Harga Perolehan

Efek Ekuitas

PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk. 720.000.000 714.000.000

Efek Reksadana

Reliance Equity Fund - 1.000.000.000 720.000.000

1.714.000.000 Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi

Efek Ekuitas

PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk. 114.000.000 6.000.000

Efek Reksadana - 860.146.546 114.000.000

866.146.546

Sub Jumlah Bersih – Hubungan Istimewa 834.000.000 2.580.146.546

Akun ini terdiri dari piutang yang timbul dari transaksi Perusahaan sebagai perantara pedagang efek, dengan rincian sebagai berikut:

Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 karena manajemen berpendapat bahwa piutang nasabah dapat tertagih dan mempunyai jaminan yang cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang.

Akun ini merupakan saldo kurang dari dana nasabah sehubungan dengan transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:

Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 karena perusahaan berpendapat bahwa piutang nasabah dapat tertagih dan mempunyai jaminan yang cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang nasabah. Pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010.

Akun ini merupakan tagihan dan kewajiban perusahaan kepada KPEI sehubungan dengan perhitungan penyelesaian (settlement) transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh Perusahaan di bursa efek dengan rincian sebagai berikut:

(19)

PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

Pihak Ketiga

Harga Perolehan

Efek Ekuitas

PT. Bank Tabungan Negara Tbk. - 1.602.000.000 PT. Garuda Indonesia Airline Tbk. 6.840.000.000 -PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. 1.800.000.000 -PT. Sentul City Tbk. - 13.762.575.000 PT. Agis Tbk. 3.911.250.000 1.473.772.770 PT. Pelat Timah Nusantara Tbk. - 1.882.887.500 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000.000.000,-) 2.556.744.000 4.667.809.002

Efek Hutang

ORI004 dan ORI005 4.069.096.219 2.812.671.219 19.177.090.219

26.201.715.491 Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi (5.302.576.125) 12.229.639.628

Sub Jumlah Bersih – Pihak Ketiga 13.874.514.094 38.431.355.119 Sub Jumlah Portofolio - Diperdagangkan 14.708.514.094 41.011.501.665 Tersedia untuk Dijual

Pihak Hubungan Istimewa

Harga Perolehan – Efek Ekuitas

PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk. 17.904.178.399 17.904.178.399 Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi 26.019.821.601 20.015.821.601

Sub Jumlah Bersih – Hubungan Istimewa 43.924.000.000 37.920.000.000

Jumlah 58.632.514.094 78.931.501.665

8. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Jasa Penasehat Keuangan 1.700.000.000

-Jumlah 1.700.000.000

-9. BEBAN DIBAYAR DIMUKA

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Pihak Hubungan Istimewa

Asuransi

PT. Asuransi Reliance Indonesia 634.369.536 333.314.137

Pihak Ketiga

Sewa 4.321.406.793 2.782.310.732 Lain-lain 250.932.495 191.974.694

Sub Jumlah - Pihak Ketiga: 4.572.339.288 2.974.285.426

Jumlah 5.206.708.824 3.307.599.564

10. PIUTANG ATAS HAK TAGIH

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

PT Intan Fajar 11.403.294.054 11.403.294.054 Dikurangi: penyisihan piutang ragu-ragu (7.903.294.054) (7.903.294.054)

Jumlah 3.500.000.000 3.500.000.000

Perusahaan membeli piutang PT Intan Fajar dari Silver Galaxy Assets Corporation berdasarkan Transfer of Receivables Agreement (Cessie) tanggal 3 Oktober 2004. Piutang tersebut bernilai nominal sebesar Rp 11.403.294.054 dan diperoleh pada harga sebesar Rp 3.500.000.000. Piutang ini tidak dikenakan bunga dan merupakan bagian dari piutang sindikasi dengan pihak Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada tanggal 15 Februari 2005 perusahaan mengalihkan piutang ini kepada perusahaan anak. Pada tanggal 30 Januari 2009 perusahaan mengambil alih kembali piutang ini dari perusahaan anak. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang dicatat oleh perusahaan dan perusahaan anak dari pengalihan piutang ini. Sampai dengan saat ini, perusahaan masih mengusahakan penyelesaian piutang tersebut, terutama mengenai jangka waktu pembayaran dan jaminan.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang.

(20)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

11. PIUTANG LAIN-LAIN

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Pihak Hubungan Istimewa – Karyawan 528.657.868 397.406.361 Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga 20.068.395 42.712.995

Jumlah 548.726.263 440.119.356

12. PENYERTAAN SAHAM

13. ASET TETAP

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Reklasifikasi Reklasifikasi 30 September 2011 HARGA PEROLEHAN

Pemilikan langsung

Kendaraan Bermotor 385.450.000 - 4.238.999.657 Perabot dan Perlengkapan Kantor 309.552.373 - 3.003.932.856 Peralatan Kantor 971.173.325 13.350.000 11.474.769.755 Renovasi Kantor 1.737.695.572 - 5.660.897.044 Jumlah 3.403.871.270 13.350.000 24.378.599.312 AKUMULASI PENYUSUTAN Pemilikan langsung Kendaraan Bermotor 572.680.776 - 3.337.501.314 Perabot dan Perlengkapan Kantor 133.719.257 - 2.366.359.777 Peralatan Kantor 1.303.601.919 4.005.000 6.859.248.029 Renovasi Kantor 647.795.908 - 3.342.190.547

Jumlah 2.657.797.860 4.005.000 15.905.299.667

Nilai Buku 8.473.299.645

Saldo Penambahan/ Pengurangan/ Saldo

Reklasifikasi Reklasifikasi 31 Desember 2010 HARGA PEROLEHAN

Pemilikan langsung

Kendaraan Bermotor 678.593.227 223.136.364 3.853.549.657 Perabot dan Perlengkapan Kantor 277.529.300 - 2.694.380.483 Peralatan Kantor 1.012.154.818 94.917.500 10.516.946.430 Renovasi Kantor 810.590.500 - 3.923.201.472 Jumlah 2.778.867.845 318.053.864 20.988.078.042 AKUMULASI PENYUSUTAN Pemilikan langsung Kendaraan Bermotor 975.694.515 235.211.364 2.764.820.538 Perabot dan Perlengkapan Kantor 153.526.520 - 2.232.640.520 Peralatan Kantor 1.621.949.158 94.154.750 5.559.651.110 Renovasi Kantor 459.997.844 - 2.694.394.639 Jumlah 3.211.168.037 329.366.114 13.251.506.807

Nilai Buku 7.736.571.235

Kendaraan bermotor tertentu dijadikan jaminan atas Hutang Bank (Catatan 15). 2.232.640.520 01 Januari 2011 Saldo Tahun 2011 3.923.201.472 2.764.820.538

Penyertaan saham merupakan penyertaan pada PT. Bursa Efek Jakarta sebanyak 1 (satu) lembar saham dengan harga Rp 555.500.000 pada lelang tanggal 1 Juni 1999 (nilai nominal Rp 60.000.000) dan ke Bursa Efek Surabaya pada tanggal 25 Oktober 2007 sebesar Rp 75.000.000. Sejak tahun 2007, kedua perusahaan tersebut telah digabung menjadi PT Bursa Efek Indonesia. Nilai penyertaan Perusahaan pada PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 630.500.000.

Piutang karyawan merupakan pemberian pinjaman kepada karyawan yang dikenakan bunga 6% per tahun dan pelunasannya dipotong setiap bulan dari gaji karyawan yang bersangkutan.

5.559.651.110 2.694.394.639 2.694.380.483 20.988.078.042 10.516.946.430 3.853.549.657 7.736.571.235 10.369.704.884 8.157.559.177 3.112.610.972 18.527.264.061 13.251.506.807 2.416.851.183 2.234.396.795 Tahun 2010 3.398.092.794 01 Januari 2010 9.599.709.112 2.024.337.387 2.079.114.000 4.031.856.702

Kendaraan bermotor pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 telah diasuransikan secara all risk kepada PT Asuransi Reliance Indonesia, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 3.652.000.000. dan Rp 3.153.595.000 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari resiko tersebut.

Beban penyusutan per 30 September 2011 dan 30 September 2011 2010 adalah sebesar Rp 2.657.797.860 dan Rp 2.362.125.362

(21)

PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

14. ASET LAIN - LAIN

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Uang Muka Operasional 1.022.512.907 44.850.000 Jaminan Gedung 67.937.500 126.747.125 Jaminan Telepon 5.000.000 5.000.000 Lain-lain 1.270.337.178 1.055.508.077 Jumlah 2.365.787.585 1.232.105.202 15. HUTANG BANK 30 September 2011 31 Desember 2010 (Rp) (Rp)

PT. Bank Central Asia Tbk. 5.344.651.891 346.511.588 PT. Bank Jasa Jakarta 273.314.960 548.744.526

Jumlah 5.617.966.851 895.256.114

PT Bank Central Asia (BCA)

PT Bank Jasa Jakarta

16. HUTANG NASABAH

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Pihak Ketiga

Saldo lebih atau sama dengan 5% 7.934.624.500 40.119.492.500 Saldo kurang dari 5% 146.007.077.857 108.707.047.592

Jumlah 153.941.702.357 148.826.540.092

Uang muka operasional merupakan biaya-biaya operasional kantor perwakilan Perusahaan yang belum dapat diidentifikasi penggunaannya karena belum direalisasi oleh pihak kantor perwakilan.

Berdasarkan perjanjian kredit No. 003-0744-2004-000 tanggal 28 Desember 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja. Perjanjian kredit diperpanjang dan diubah dengan akte perubahan perjanjian kredit nomor 370/Add-KCK/2008 tanggal 12 Desember 2008 dan terakhir diperpanjang dengan surat nomor 30421/GBK/2011 tanggal 14 September 2011 yang berakhir tanggal 14 Desember 2011 dengan maksimum limit fasilitas kredit lokal sebesar Rp 16.500.000.000,- (enam belas milyar lima ratus juta rupiah). Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan yang terletak dijalan Pluit Putra Kencana No. 15A, Jakarta Utara dan Menara Batavia Lt 27 dan Lt dasar Jl. KH Mas Mansur kav 126, Jakarta Pusat milik PT. Suryatama Tigamitra, pihak hubungan istimewa.

Akun ini merupakan hutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek milik nasabah, dengan rincian sebagai berikut: Pada bulan April s.d. September 2008, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit pemilikan mobil dari PT Bank jasa Jakarta dengan total nilai fasilitas sebesar Rp 791.200.000. Jangka waktu kredit adalah 35 bulan sejak tanggal perjanjian kredit dengan tingkat bunga 11,59% - 13,90% per tahun. Fasilitas kredit dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dari fasilitas kredit tersebut (Catatan 13)

Berdasarkan perjanjian kredit No. 2425/Krd/JJKJ/10/2010 tanggal 28 Oktober 2010, perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Pemilikan Mobil (KPM) dengan nilai sebesar Rp 267.400.000 dan bunga 10,19% per tahun, untuk pembelian 1 unit mobil Honda CRV 2.4 A/T th 2010 dengan jaminan kerdit mobil tersebut, dengan jangka waktu perjanjian 35 bulan. Berdasarkan perjanjian kredit No. 1963/Krd/JJKJ/11/2009 tanggal 24 November 2009, perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Pemilikan Mobil (KPM) dengan nilai sebesar Rp 222.600.000 dan bunga 5,25% per tahun flat in advance, untuk pembelian 1 unit mobil Ford New Everst 2.5L XLT A/T th 2009 dengan jaminan kredit mobil tersebut, dengan jangka waktu perjanjian 35 bulan.

Pada tanggal 23 September dan 21 Oktober 2008, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit kendaraan bermotor dari PT BCA Finance dengan total nilai fasilitas sebesar Rp 1.590.050.000. Jangka waktu kredit adalah 24 – 36 bulan sejak tanggal perjanjian kredit dengan tingkat bunga 5,75% - 6,5% per tahun flat in advance. Fasilitas kredit dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dari fasilitas kredit tersebut (Catatan 13).

(22)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

17. REKENING NASABAH

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Pihak Ketiga

Saldo lebih atau sama dengan 5% - 9.923.508.021 Saldo kurang dari 5% 93.170.290.310 97.466.513.109

Jumlah 93.170.290.310 107.390.021.130

18. HUTANG OBLIGASI

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Hutang Obligasi PT Reliance Securities, Tbk I Tahun 2010 44.000.000.000 40.000.000.000

Jumlah 44.000.000.000 40.000.000.000

19. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Transaksi Saham 851.611.275 836.498.496 Sewa Gedung 413.542.915 422.555.923 Listrik, Telepon & Komunikasi 141.129.117 249.464.922 Lain-lain 726.985.640 777.882.959

Jumlah 2.133.268.947 2.286.402.300

20. PERPAJAKAN

20.a. Pajak Dibayar Dimuka

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Lebih bayar PPh Badan:

Perusahaan Tahun 2009 1.093.976.000 1.093.976.000 PPh 21 557.683.678 -PPN 1.028.831.787 -Anak perusahaan (PPN & PPh 23) 32.771.530 22.919.680

Jumlah 2.713.262.995 1.116.895.680 20.b. Hutang Pajak 30 September 2011 31 Desember 2010 (Rp) (Rp) Pajak Penghasilan Pasal 29 1.979.296.314 21.113.656 Pasal 21 775.094 91.831.900 Pasal 23 13.424.334 16.119.261 Pasal 4 ayat 2 - Final 48.642.372 21.507.849 Pasal 25 - 254.165.750 Pajak Pertambahan Nilai 1.128.275.814 95.236.686 Pajak Penghasilan atas Transaksi Bursa 1.055.937.423 980.007.508 Anak perusahaan (PPh 21, 23 & 4 ayat 2) 32.037.838 4.065.477

Jumlah 4.258.389.189 1.484.048.087

20.c. Pajak Penghasilan

Hutang obligasi diterbitkan dengan sistem pembayaran terbatas sebesar nominal Rp 44.000.000.000 pada tanggal 27 Juli 2011 dengan tenor waktu 1.079 hari dengan tingkat bunga 12% per tahun (catatan 42.p dan 42.q).

Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum pajak penghasilan sebagaimana dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk bulan-bulan yang berakhir pada 30 September 2011 dan 30 September 2010 adalah sebagai berikut:

(23)

PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

30 September 2011 30 September 2010

(Rp) (Rp)

Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan

Menurut Laporan Konsolidasian 28.263.392.836 26.284.480.366 (Laba)/Rugi Perusahaan Anak

Sebelum Pajak Penghasilan 1.488.047.037 1.194.579.330 Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan 29.751.439.872 27.479.059.697 Beda Tetap:

Beban pajak 378.530.484 3.702.813.022 Pendapatan Bunga Jasa Giro (3.649.440.225) (1.821.740.112) Pendapatan Bunga Obligasi (215.913.175) (104.527.200) Pendapatan Deviden (573.750) (34.790.325) Pendapatan Komisi Transaksi Obligasi (1.778.200.000) (2.206.380.000) Pendapatan Bunga Deposito (2.613.102.618) (1.855.894.774) Pendapatan Portofolio Efek (10.469.540.954) (1.854.920.162) Penurunan (Kenaikan) Nilai Portofolio Efek 4.666.070.000 (9.995.455.413) Jumlah Perbedaan Tetap (13.682.170.239) (14.170.894.963) Beda Waktu:

Imbalan Kerja 60.502.986 88.087.839 Penyusutan Aset Tetap 284.967.394 198.104.688 Jumlah Perbedaan Waktu 345.470.380 286.192.527 Taksiran Penghasilan Kena Pajak 16.414.740.014 13.594.357.260 Pajak Penghasilan Pasal 25 Perusahaan 3.898.500.753 3.398.589.315

Jumlah Pajak Penghasilan 3.898.500.753 3.398.589.315

Pajak Dibayar Di Muka:

PPh Pasal 23 102.380.189 40.682.739 PPh Pasal 25 1.816.824.250 1.320.086.880

Jumlah Pajak Dibayar Di Muka 1.919.204.439 1.360.769.619 Pajak kurang (lebih) bayar 1.979.296.314 2.037.819.696

20.d. Pajak Tangguhan

30 September 2011

Manfaat (Beban)

Pajak Tangguhan 31 Desember 2010

(Rp) (Rp) (Rp)

Aset Pajak Tangguhan Perusahaan

Kewajiban Diestimasi

atas Imbalan Kerja 79.721.657 - 79.721.657 Penghapusan Piutang Tak Tertagih 4.416.132.154 - 4.416.132.154 Piutang atas Hak Tagih 2.130.603.945 - 2.130.603.945 Penghapusan Aset

Pajak Tangguhan dari

Piutang atas Hak Tagih (154.780.750) - (154.780.750) Penyusutan Aset Tetap 292.508.923 - 292.508.923

6.764.185.929

- 6.764.185.929

Perusahaan Anak 847.856.432 - 847.856.431 Jumlah Aset (Kewajiban)

Pajak Tangguhan Bersih 7.612.042.361 - 7.612.042.360

Taksiran penghasilan kena pajak pada tanggal 30 September 2011 dan 30 September 2010 di atas sesuai dengan jumlah yang kemudian dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun yang bersangkutan.

Tahun 2011 & 2010

Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 menggunakan tarif pajak 25% adalah sebagai berikut:

(24)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010

31 Maret 2009 31 Desember 2008

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Aset Pajak Tangguhan Perusahaan

Kewajiban Diestimasi

atas Imbalan Kerja 42.573.951 11.546.878 (6.205.414) 37.232.487 Piutang atas Hak Tagih 2.130.603.944 - (426.120.789) 2.556.724.733 Penghapusan Aset

Pajak Tangguhan dari

Piutang atas Hak Tagih (154.780.750) - 30.956.150 (185.736.900) Penyusutan Aset Tetap 171.740.902 42.691.198 (25.809.941) 154.859.645

2.190.138.047

54.238.076 (427.179.994) 2.563.079.965

Perusahaan Anak 238.511.032 171.474.009 (13.407.404) 80.444.427

Jumlah Aset (Kewajiban)

Pajak Tangguhan Bersih 225.712.0852.428.649.079 (440.587.398) 2.643.524.392

21. HUTANG LAIN-LAIN

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Pihak Hubungan Istimewa

Lain-lain – PT Asuransi Reliance Indonesia 1.023.496.853 149.116.174 Pihak Ketiga

Hutang Bunga 289.315.068 -Lain-lain 145.155.114.196 131.093.224.888

Jumlah 146.467.926.118 131.242.341.062

22. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS MANFAAT KARYAWAN

Beban manfaat karyawan pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Beban Jasa Kini 49.801.438 49.801.438 Beban Bunga 15.096.580 15.096.580 Biaya Jasa Lalu-Vested yang diakui langsung 662.400 662.400 Koreksi Aktuaria (32.897.498) (32.897.498)

Jumlah 32.662.920 32.662.920

Perubahan pada kewajiban yang diakui di neraca:

30 September 2011 31 Desember 2010

(Rp) (Rp)

Kewajiban Awal Tahun 374.139.325 374.139.325 Pembayaran Imbalan Paska Kerja Karyawan pada Tahun Berjalan

Beban Manfaat Karyawan yang Diakui pada Tahun Berjalan 32.662.920 32.662.920

Jumlah 406.802.245 406.802.245

Manajemen berpendapat bahwa estimasi atas uang jasa tersebut telah memadai untuk menutup kewajiban manfaat karyawan Perusahaan.

Tahun 2009

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti Undang-Undang Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 23,75% yang berlaku efektif 1 Januari 2011 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan diterapkan.

Perusahaan menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003, kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 dihitung oleh aktuaris PT. Rileos Pratama dengan laporan bertanggal 5 Maret 2010.

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan kerja oleh Aktuaris pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan

Penyesuaian atas perubahan tarif pajak

Gambar

Tabel Mortalitas                             Tabel Mortalitas Indonesia 2 Tabel Mortalitas Indonesia 2
Tabel berikut mengikhtisarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 30 September 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter eksekutif memiliki koefisien regresi positif, yang berarti semakin tinggi karakter eksekutif, maka akan berdampak pada

'emikian telah -ilakanakan #ialiai pr#gram ker&a nit $ab#rat#rium Rumah Sakit Beralin !manah "r#b#lingg#.'engan teruunna  pr#gram ker&a -i ata

Spesifikasi merupakan suatu batasan minimun dan maksimum dari suatu produk yang dibuat berdasarkan undang-undang dan pertimbangan kepentingan konsumen bahan bakar

Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan dan menganalisis proses pembentukan kata dari kata benda dalam sebuah novel yang berjudul “ A Child Called It” karya

Arang, wujud grafit dari karbon, juga terikat dengan empat atom kabon yang lain, tetapi geometri molekulnya tidak membentuk tetrahedral, karena hanya ada tiga ikatan yang

Luar Negeri • Disamping unit-unit institusi yang beroperasi di dalam negeri (domestik), terdapat unit institusi ekonomi lain yang dapat melakukan transaksi ekonomi dengan

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ibu postpartum primipara di Puskesmas Saronggi memiliki pemahaman yang kurang tentang perawatan payudara sebanyak 12 orang (40%)