• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dinilai tidak baik. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dapat dinilai tidak baik. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Etika didefinisikan sebagai suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan membahas bagaimana seharusnya manusia itu berprilaku. Etika juga membantu mencari orientasi , tujuannya membantu kita agar kita tidak hidup dengan cara ikut-ikutan saja terhadap berbagai pihak yang mau menetapkan bagaimana kita harus hidup melainkan agar kita dapat mengerti sendiri mengapa kita harus bersikap begini dan begitu dan kita lebih mampu mempertanggungjawabkan kehidupan kita.

Profesi pada hakekatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan tersebut. Suatu profesi bukanlah dimaksud untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan untuk pengabdian kepada masyarakat. Ini berarti profesi tidak boleh sampai merugikan, merusak atau menimbulkan malapetaka bagi orang dan masyarakat. Sebaliknya profesi itu harus berusaha menimbulkan kebaikan, keberuntungan dan kesempurnaan serta kesejahteraan bagi masyarakat. Ini berarti seorang penyandang profesi sekretaris harus lebih mengutamakan kepentingan perusahaan untuk meningkatkan produktifitas kerja perusahaan.

(2)

Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek). Dengan kata lain orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. Jika tidak disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang seperti pada penyalahgunaan profesi seseorang dibidang computer misalnya pada kasus kejahatan komputer yang berhasil mengcopi program komersial untuk diperjualbelikan lagi tanpa ijin dari hak pencipta atas program yang dikomersilkan itu, sehingga perlu pemahaman atas etika profesi dengan memahami kode etik profesi. Kode etik ibarat kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi. sekaligus sebagai sarana untuk membantu para pelaksanan seseorang sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi kode etik profesi yaitu:

1.Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

2.Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana dilapangan kerja (kalangan social).

(3)

3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi dilain instansi atau perusahaan.

Di zaman ekonomi global dengan tingkat teknologi tinggi, para esekutif menjadi tergantung pada dukungan staf-nya untuk mengontrol system yang baru. Sedangkan kondisi dari para pelaku bisnis adalah menghadapi berbagai tantangan dan berada dalam lingkungan yang serba bersaing. Kondisi demikian membuat para pimpinan perusahaan membutuhkan jasa sekretaris yang lebih handal dan professional. Sekretaris merupakan orang yang berperan penting dalam membantu tugas-tugas pimpinan. Seorang sekretaris diharapkan mampu memperlancar tugas pimpinan dengan segala kemampuan dan keterampilan yang dia miliki, tetapi bukan hanya itu saja, seorang sekretaris juga harus memiliki etika sesuai dengan panggilannya sebagai seorang sekretaris.

Dalam konteks professional, menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan etika yang berlaku memang merupakan suatu keharusan, bukan hanya pilihan. Hal ini berlaku seluruh jajaran sumber daya manusia dalam perusahaan, termasuk juga untuk seorang sekretaris. Seorang sekretaris mesti memahami dasar-dasar etika kesekretarisan, yang melandasi profesionalisme seorang sekretaris. Konsistensi dalam mengimplementasi etika dalam menunjang kemantapan karir dan sukses berkesinambungan.

(4)

Di dalam sebuah kantor seorang sekretaris akan banyak menghadapi masalah baik dari dirinya maupun orang lain yang sering bertemu di kantor maupun diluar dengan berbagai suku, agama, daerah dan karakter yang berbeda-beda. Untuk itulah sekretaris harus mampu menentukan apa yang harus dia lakukan. Oleh karena itu sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari orang lain apabila dalam dirinya ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada orang lain atau masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh menjadi sebuah pekerjaan yang mencari nafkah biasa yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada profesi tersebut.

Munculnya etika profesi sebenarnya berasal dari adanya penyimpangan perilaku dari penyandang profesi terhadap sistem nilai, norma, aturan ketentuan yang berlaku dalam profesinya. Tidak adanya komitmen pribadi dalam melaksanakan tugas, tidak jujur, tidak bertanggungjawab, tidak berdedikasi, tidak menghargai hak orang lain, tidak adil dan semacamnya.

Menurut Bambang (2007:45) ada tiga alasan mengapa orang memilih tindakan-tindakan tidak etis yaitu:

a. Orang akan berbuat apa yang paling leluasa bias diperbuatnya. b. Orang akan berbuat demi suatu kemenangan

c. Orang selalu mencoba merasionalkan pilihan-pilihannya dengan relativisme.

(5)

Pentingnya etika pada seorang penyandang profesi sekretaris bertujuan untuk mengarahkan agar tidak menyimpang dari peraturan tata tertib serta budaya yang diciptakan di dalam organisasi terebut. Suatu penyimpangan akan terjadi jika etika tidak dilaksanakan tugas sebagai seorang sekretaris. Untuk itulah penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan etika profesi seorang sekretaris pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka rumusan masalah Bagaimana Penerapan Etika Profesi Sekretaris pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan etika profesi sekretaris pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.

(6)

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai pelaksaan etika profesi sekretaris dalam perusahaan

2. Bagi perusahaan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengambil perbandingan ke masa yang akan datang.

3. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan dan sebagai referensi tentang etika profesi sekretaris.

E. SISTEMATIKA PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara (Persero) Jl.Letjen Suprapto No.2 Medan. Jadwal penelitian terdiri dari berbagai kegiatan. Proses kegiatan di mulai dari persiapan pelaksanaan survey, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Tabel 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

KEGIATAN

Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013

Minggu Minggu Minggu Minggu

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV A. Persiapan Pengajuan Judul Tugas Akhir B. Pelaksanaan Survei / Riset ke perusahaan untuk mengambil data C. Pelaporan Bimbingan Tugas Akhir

(7)

Pada tahap penyusunan daftar Tugas Akhir, di mulai dari pencarian buku-buku referensi mengenai etika profesi seorang sekretaris. Setelah melakukan observasi, penulis memulai penulisan laporan yang akan dibimbing oleh Dosen pembimbing agar penulisan laporan sesuai dengan judul dan materi pembahasan.

2. Sumber Data

Sumber data yang menjadi pedoman bagi penulis dibagi dalam dua sumber, yaitu :

a. Data primer

Yaitu : data yang diperoleh dengan cara mendatangi langsung ke objek penelitian, dimana data yang diperoleh dari lapangan, wawancara dan Tanya jawab

b. Data Sekunder

Yaitu : data yang diperoleh dari sumber-sumber lain dalam bentuk laporan atau publikasi yang diambil dari perusahaan maupun luar perusahaan, seperti : buku-buku, surat kabar, dan media lainnya yang relevan dengan masalah yang diteliti.

(8)

3.Teknik Pengumpulan data

a. Penelitian Kepustakaan

Penelitian yang dilakukan dengan membaca buku, majalah dan bacaan lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Data yang dikumpulkan penulis merupakan data sekunder, yaitu data yang paling mendekati pada permasalahan yang diteliti.

b. Penelitian Lapangan

Penelitian langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan data yang diinginkan. Data ini merupakan data primer yang diperoleh melalui :

1. Wawancara, yaitu : penelitian yang dilakukan dengan Tanya jawab untuk member keterangan.

2. Dokumentasi, yaitu : data yang diperoleh dari perusahaan langsung.

(9)

4.Laporan penelitian

Tugas Akhir ini dibagi atas empat bab antara lain : BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini penulis akan membahas sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, dan job description.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan penulis dengan pembahasan etika profesi sekretaris pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Dan beberapa saran yang bermanfaat dikemudian hari.

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Restrukturisasi juga menyangkut penyusunan skim asuransi deposito, perbaikan teknik dan prosedur Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), penguatan pengawasan bank, dan

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti berinisiasi untuk memberikan “Pembekalan dan Pelatihan Siswa SMA Plus Penyabungan Mandailing Natal Untuk Menghadapi Kompetisi

Hasil kali elementer A  hasilkali n buah unsur A tanpa ada pengambilan unsur dari baris/kolom yang sama...

Pada umumnya, mereka yang menjadi matang lebih dini akan memiliki Indeks Masa Tubuh (Body Mass Index) yang lebih tinggi dan mereka yang matang terlambat memiliki IMT lebih kecil

Karyawan atau yang juga sering disebut pekerja merupakan elemen penting bagi Notaris dari segi tugas dan tanggung jawab yang diembannya, karena memiliki

Hipertensi adalah gangguan dalam pembuluh darah yang menyebapkan suplai oksigen dan nutrisi yang akan disalurkan terhambat disertai dengan peningkatan tekana

Dalam penelitian ini akan digunakan fungsi kernel RBF karena dapat memetakan data input secara nonlinear ke dimensi yang lebih tinggi sehingga diharapkan dapat menangani

Peneliti mengakui, konflik yang terjadi diantara kelompok masyarakat Suku Anak Dalam dengan pihak PT LAJ tersebut sangat berat untuk ditangani secara personal. Karena