SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA
Plt. Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan
Disampaikan dalam Workshop Nasional
KERANGKA PAPARAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
NEGARA
SINERGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN
PERBATASAN NEGARA
HASIL EVALUASI USULAN DAERAH UNTUK PEMBANGUNAN
PERBATASAN NEGARA TAHUN 2017
UPAYA PENYELARASAN PROSES PERENCANAAN
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
LANDASAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN PERBATASAN NEGARA
KARAKTERISTIK DAN PERMASALAHAN
KEBIJAKAN
KOORDINASI ANTAR K/L; ANTARA PUSAT DAN DAERAHRencana Tata Ruang Wilayah Nasional/
RTRWN (PP 26/ 2008)
Penataan Ruang (UU 26/ 2007)
Pemerintah Daerah (UU 23/ 2014)
RPJPN 2005-2025 RPJMN 2015-2019
RKP
• Arah kebijakan • Pendekat an • Sasaran • Kebijakan • Kegiatan Pokok • Prioritas • Pengarusu tamaan WILAYAH NEGARA (UU NO 43/2008) BNPP (PERPRES 12/2010) PERBATASAN SEBAGAI HALAMAN DEPAN NEGARA 4KAWASAN PERBATASAN NEGARA
SEBAGAI HALAMAN DEPAN NEGARA
• Pemerintah Pusat memiliki mandat “kewenangan” dan
“kewajiban” untuk membangun kawasan perbatasan negara,
sebagaimana Pasal 361 (ayat 2, 3, 7) UU 23/2014 tentang
Pemerintah Daerah.
• Pemerintah pusat memiliki kemampuan untuk berkoordinasi
dan bekerja sama dengan:
– Pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota
– Pemerintah negara sahabat yang wilayahnya berbatasan langsung
dengan wilayah NKRI
• Pengelolaan Kawasan Perbatasan Negara perlu dilakukan
dengan semangat kebersamaan dan kerjasama antara:
– Pemerintah Pusat,
– Pemerintah Daerah (provinsi dan kabupaten/kota), dan
– Pemerintah Negara Sahabat
KEBIJAKAN RKP TAHUN 2017
HOLISTIK
TEMATIK
INTEGRATIF
SPASIAL
“MEMBANGUN KAWASAN PERBATASAN SEBAGAI
HALAMAN DEPAN NEGARA”
RKP
2017
PENDEKATAN PEMBANGUNAN :
HOLISTIK, TEMATIK DAN TERINTEGRASI
KAWASAN PERBATASAN
Holistik - Tematik:
Untuk mencapai sasaran prioritas nasional sasaran IsolasiLokpri/kabupaten perbatasan negara, perlu koordinasi multi kementerian, yaitu antara lain Settap BNPP, Kemen ATR, dan Kemen KLH, Kementan PUPR, Kemenhub, Kominfo, Kemen ESDM, Kemen, Pemerintah Daerah, dll.
Integratif:
Pencapaian sasaran mengatasi isolasi Lokpri/kabupaten perlu dilakukan secara terintegrasi melalui peningkatan jalan (strategis nasional, paralel, non status/strategis daerah); transportasi laut/udara, pengadaan ketenagalistrikan dan EBT; kuota BBM, pengadaan akses informasi dan telekomunikasi, dan seterusnya (kombinasi berbagai program/kegiatan).
Spasial:
Pembangunan akses pembuka isolasi, harus mempertimbangkan karakteristik lokasi lokpri/kabupaten perbatasan, misal kepulauan atau daratan, jika daratan kebutuhan dominan adalah jalan yang fungsional hingga membuka desa; sedangkan jika kepulauan maka kebutuhan akses adalah transportasi laut dan/atau udara.
Pembangunan Pusat Pertumbuhan/PKSN Perbatasan, harus mempertimbangkan lokasi
PKSN, berdekatan dengan PLBN, terintegrasi dengan jalan/bandara/pelabuhan, gudang, pasar, kawasan industri pengolahan, dan lain-lain.
SINERGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KAWASAN PERBATASAN NEGARA
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ESENSI PERENCANAAN PERBATASAN
• Menimbang potensi sumber daya yang akan dikelola,
dan keterbatasan infrastruktur perbatasan,
• Menimbang ketersediaan APBN dan APBD,
• Upaya Pemihakan/Afirmasi dan Kebutuhan asimetris
• Menentukan prioritas :
– Mempertimbangkan tingkat kemendesakan
– mempertimbangkan rentang waktu,
KARAKTERISTIK PERENCANAAN
PEMBANGUNAN PERBATASAN NEGARA
1. Kebijakan pembangunan perbatasan difokuskan ke
Lokpri, sebagai wilayah pinggiran negara.
2. Pemda memahami pembangunan Lokpri perbatasan
menjadi kewajiban/kewenangan Pemerintah Pusat (UU
23/2014).
3. Yang mengetahui karakter kabutuhan dan arah
pengembangan Lokpri perbatasan adalah Pemda dan
Settap BNPP, sementara K/L memerlukan input
informasi yang konkrit.
4. K/L mensyaratkan usulan dilakukan oleh daerah
(kabupaten/kota, provinsi) melalui e-planning.
KARAKTERISTIK PERENCANAAN
PEMBANGUNAN PERBATASAN NEGARA
5. K/L agar memberikan kuota target/sasaran, anggaran
ke Lokpri (kecamatan terluar perbatasan) sebagai
afirmasi, serta antisipasi pemberian program/kegiatan
dan regulasi khusus (asimetris) yang diperlukan.
6. BNPP memberikan dorongan agar Badan Pengelola
Perbatasan Daerah, intensif memberikan input ke
SKPD, Bappeda, Bupati/Walikota mengenai kebutuhan
Lokpri Perbatasan.
RKA K/L
RENCANA AKSI TAHUNAN
Kegiatan dan alokasi Anggaran oleh K/L dan Pemerintah Daerah Setiap Tahun
RENCANA INDUK NASIONAL
PENGELOLAAN PERBATASAN 2015-2019
Kebijakan, Strategi, Sasaran, Target Outcome, Agenda Program, Rencana
Kebutuhan Anggaran, dan Lokus Prioritas RPJMN 2015-2019 RKP TAHUNAN RPJP 2005-2025
GRAND DESIGN PENGELOLAAN
PERBATASAN 2011-2025
Desain Pengelolaan Batas Wilayah dan Kawasan Perbatasan RTRWN RTR KSN PERBATASAN RENSTRA BNPP dan RENSTRA K/L 2015-2019 Renja K/L Jk panjang Jk menengah Tahunan
UPAYA PENYELARASAN DOKUMEN PERENCANAAN
DALAM PEMBANGUNAN PERBATASAN
Tahun 2017 & 2018 ?
MEKANISME PENYELARASAN PROSES PERENCANAAN
PEMBANGUNAN PERBATASAN NEGARA 2017
RANCANGAN AWAL RENCANA AKSI 2017 Dikonsultasikan/K onsolidasikan dengan Kab/Ko dan Provinsi RENCANA INDUK 2015-2019 RPJMN 2015-2019 Diturunkan dari Data Kebutuhan Perbatasan di Daerah Terkonsolidasi Untuk dimasukkan dalam UKPPD Dikonsolidasikan/ Dikoordinasikan dengan K/L anggota BNPP dan K/L terkait Masukan Rancangan Awal Renja K/L Untuk dimasukkan dalam BAHAN MUSRENBANGNAS MUSRENBANGNAS 2016
FINAL RENCANA RENJA RKP 2017
1
2
4
3
5
2
4
3
6
8
7
JARING ASMARA RTR, RDTR PERBATASANHASIL EVALUASI USULAN DAERAH UNTUK
PEMBANGUNAN PERBATASAN NEGARA TAHUN 2017
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Mewujudkan halaman depan negara sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga 1. Pembangunan 10 PKSN sebagai Pusat Pengembangan Perbatasan Negara 2. Membuka isolasi Lokpri, peningkatan sarpras, peningkatan SDM dan penguatan sosial ekonomi serta penyediaan air baku. 3. Pembangunan PLBN Terpadu. 4. Pengamanan
sumber daya dan batas wilayah darat, laut dan
udara. 5. Peningkatan kualitas diplomasi, kerja sama sosial -ekonomi. •Setap BNPP •Kemenhub; •Kemen PUPR; •Kemen KP; •Kemen Perdagangan •Kemen Sos •Kementerian Desa PDTT •Kemen KUKM •Kemen Perindustrian •Kemen Pertanian •Kementerian ATR/BPN •BNPB •Kementerian Keuangan •BIG •Setap BNPP •Kemen PUPR; •Kemenhub; •Kemen ESDM; •Kemenkominfo; •Kemen Perdagangan; •Kemen PPA •Kemendagri •Kemen KUKM; •Kemedikbud; •Kementerian Agama; •Kemen Naker •Kemenkes; •BNPB •Kementeria Desa PDTT •Setap BNPP; •Kemen PUPR; •Kemen Keuangan; •Kemen ESDM
•Kemen Hukum dan Ham •Setap BNPP •Kemen Pertahanan •Kementerian Kominfo •Kemen KP •LSN •Bakamla •Setap BNPP; •Kemen Dalam Negeri; •Kemen Luar Negeri •BIG •Kemen Kominfo •TVRI, RRI •Kemen BUMN •PT. PLN 1 2 3 4 5
PROGRAM PRIORITAS
PROGRAM PRIORITAS 1
0 5 10 15 20 25 Provinsi Aceh Provinsi Sumatera Utara Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Utara Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Maluku Provinsi Maluku Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Papua Provinsi Riau Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Papua BaratPembangunan 10 PKSN sebagai Pusat Pengembangan Perbatasan Negara
Belum Ada Kesepakatan Belum Dibahas Disetujui Ditolak
16
• Pada Program Prioritas Nasional Pembangunan 10 PKSN terdapat dua Provinsi yang tidak mengusulkan program di dalamnya, yaitu Sumatera Utara dan Papua Barat.
• Provinsi Kepulauan Riau memiliki usulan program yang paling banyak disetujui, dan beberapa ditolak
karena Provinsi tersebut memiliki usulan paling banyak. Usulan yang ditolak terkait usulan kegiatan yang
tidak sesuai dengan kegiatan prioritas Kementerian untuk tahun 2017.
PROGRAM PRIORITAS 2
0 50 100 150 200 250Provinsi Aceh Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Utara Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Maluku Provinsi Maluku Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Papua
Provinsi Riau Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sumatera Utara Provinsi Papua Barat
Membuka Isolasi Lokpri, Peningkatan Sarpras Peningkatan SDM, dan Ekonomi Perbatasan
Belum Ada Kesepakatan Belum Dibahas Disetujui Ditolak
• Pada Program Prioritas Nasional ke -2 banyak usulan yang belum dibahas. Usulan kegiatan yang belum dibahas diantaranya adalah usulan pembangunan jalan. Usulan jalan per satuan ruas sangat banyak di Program Prioritas ke dua sehingga menyulitkan untuk dibahas. Selain itu beberapa usulan sudah
PROGRAM PRIORITAS 3
0 5 10 15 20 25 Provinsi Aceh Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Utara Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Maluku Provinsi Maluku Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Papua Provinsi Riau Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sumatera Utara Provinsi Papua Barat Pengembangan PLBN TerpaduBelum Ada Kesepakatan Belum Dibahas Disetujui Ditolak
18
• Pada Program Prioritas Nasional (PPN) ke - 3 tidak banyak usulan yang dibahas karena prioritas ini berkaitan erat dengan pelaksanaan Inpres No. 6/2015 tentang Percepatan Pembangunan 7 PLBN. Hal tersebut dikarenakan Pembangunan PLBN Terpadu merupakan kewenangan pusat. Selain itu pembahasan
PROGRAM PRIORITAS 4
0 1 2 3 4 5 6 Provinsi Aceh Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Utara Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Maluku Provinsi Maluku Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Papua Provinsi Riau Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sumatera Utara Provinsi Papua BaratPengamanan Sumber Daya dan Batas wilayah Darat, Laut, dan Udara
Belum Ada Kesepakatan Belum Dibahas Disetujui Ditolak
• Pada Program Prioritas Nasional ke- 4 tidak banyak usulan yang dibahas karena merupakan kegiatan Pemerintah Pusat. Hal tersebut dikarenakan Program/Kegiatan K/L seputar Pengamanan Sumber Daya dan Batas wilayah Darat, Laut, dan Udara merupakan kewenangan pusat. Selain itu pembahasan lebih
PROGRAM PRIORITAS 5
0 1 2 3 4 5 6 7 Provinsi Aceh Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Utara Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Maluku Provinsi Maluku Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Papua Provinsi Riau Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sumatera Utara Provinsi Papua BaratPeningkatan Kualitas Diplomasi, Kerja Sama Lintas Batas Negara
Belum Ada Kesepakatan Belum Dibahas Disetujui Ditolak
20
• Pada Program Prioritas Nasional (PPN) ke-5 tidak banyak usulan yang dibahas karena merupakan kegiatan Pemerintah Pusat. Hal tersebut dikarenakan Program/Kegiatan K/L seputar Peningkatan Kualitas
Diplomasi, Kerja Sama Lintas Batas Negara merupakan kewenangan pusat. Selain itu pembahasan lebih
USULAN KEGIATAN DAERAH TAHUN 2017
300 144.369 1.500 34.900470.876 990.105 25.900 50.769478.470158.333594.17121.447 1.587 17.322.044 3.264 139.840 4.511.796 27.300 37.500127.50892.050 3.500 2.263.715 0 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 14.000.000 16.000.000 18.000.000 20.000.000JUMLAH DANA DIAJUKAN DALAM USULAN PER K/L (DALAM JUTA RUPIAH)
UPAYA PENYELARASAN PROSES PERENCANAAN
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
1. Esensi penyusunan Rencana Aksi adalah untuk memberi masukan
RKP/ danmengarahkan Renja KL /SKPD Tahun 2018, sehingga
harus disusun sebelum proses penyusunan Renja KL/SKPD dan
RKP/D.
2. Proses penyusunan Renja KL/SKPD dan RKP/D 2018 dimulai
dengan Musrenbang pada tahun 2017. Untuk itu Rancangan Awal
Renaksi 2018 harus disusun sebelum proses rangkaian
Musrenbang nasional tahun 2017 dimulai.
3. Mempertimbangkan hal tersebut maka
Rancangan Awal Rencana
Aksi 2018
harus disusun pada
tahun 2016 (Agustus-Desember)
untuk masukan materi Musrenbangnas 2017.
4. Renaksi yang disusun untuk tahun 2017 agar terus dikawal oleh
Sektapi BNPP terhadap K/L-K/L hingga Renja K/L dan RKA K/L
PENYUSUNAN RENCANA AKSI
2018
2015
2016
2017
Des Penyusunan Rancangan Renaksi 2017 Jun Pagu Anggaran 2017 Nov Pagu Definitif 2017 Pembahasan dengan DPR Des Rancangan Akhir Renaksi 2018* Jan Mar RATEK K/L Apr Musrenbangnas 2017 Mei Penetapan RKP 2018 RENAKSI T.A 2018 :• Dijadikan sebagaimasukan dalam penyusunan RKP 2018 dan Musrenbangnas 2017; • Dijadikan masukan K/L teknis dalam penyusunandraft Renja K/L,
• Perpres Renaksi dan hasil Musrenbang dijadikan pegangan dalam pembahasan dengan DPR agar lebih fokus dan konsisten terhadap proses pembahasan
teknokratis dan bottom up.
AGENDA PEMBAHASAN RENCANA AKSI TAHUN 2018
PENYUSUNAN RENCANA AKSI DIMULAI
PADA TAHUN-2
BNPP menyusun Rancangan Awal Renaksi melakukan koordinasi dengan K/L Finalisasi Rancangan Renaksi JUNI (M2-3) JUNI (M3) SEPTEMBER (M1-4) NOVEMBER (M1) s/d DESEMBER (M1) Masukan Renaksi terbentuk di tiap daerah JANUARI 2017 Jadwal Penyusunan; Mekanisme; Format RENAKSI MULAI DISUSUN TAHUN 2016 (T-2) JULI (M3-4) AGUSTUS (M1-4) Bappenas membuat kisi-kisi penyusunan Renaksi, format &mekanisme perencanaan Konsolidasi bersama BNPP Penyusunan Kerangka Renaksi 2018 oleh BNPP Penyampaian format Renaksi kepada pemerintah provinsi & kabupaten Masukan Ratek dengan K/L terkait Konsolidasi penyusunan Renaksi dengan pemerintah provinsi & kabupaten
(per Wiayah)
Konsolidasi dengan
TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI
(AGENDA RINCI SEKTAP BNPP)
Rapat Penyusunan dan perumusan awal Renaksi (internal Keasdepan) Bahan Awal Renaksi (2 Th. berikutnya) Forum Penyusunan dan perumusan Renaksi Keasdepan Rancangan Awal Renaksi Keasdepan
Forum Penyusunan dan perumusan Renaksi Kedeputian Rancangan Renaksi Kedeputian (M II Sep T-2) Pelaporan Hasil Rancangan Renaksi Kedeputian Rancangan Renaksi Kedeputian (M II Nov T-2)
Rapat Persiapan Rancangan Renaksi Antarlintas Kedeputian (Internal BNPP) Catatan Kompilasi Rancangan Renaksi Kedeputian Forum Harmonisasi dan
Sinkronisasi Rancangan Renaksi BNPP Bahan Rakorbangtas
Rancangan Renaksi BNPP (M III Nov T-2) Forum Rakorbangtas Nasional
Rancangan Final Renaksi BNPP (M I Des T-2) Penyampaian Rancangan Final Renaksi BNPP (Tindaklanjut Rakorbangtas Nasional)
Surat Kepala BNPP dan Lampiran Dok. Rancangan Final Renaksi
BNPP (M II Des T-2)
Menteri/Kepala LPNK anggota BNPP dan Non Anggota BNPP
terkait Gubernur Provinsi Kws.Perbatasan Negara dan
Bupati/Walikota (melalui Surat Gubernur , M IV Des T-2)
Persiapan Forum Pra Ratek/Ratek K/L Anggota dan
Non Anggota BNPP terkait.
Persiapan Forum UPPD Prov/Kab/Kota/Kec./Desa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 26
28
PRIORITAS NASIONAL
PROGRAM
NASIONAL KEGIATAN NASIONAL KETERANGAN
KONDISI EXISTING SASARAN (Mengacu Rinduk BNPP) IMPLEMENTASI 2016 Renaksi 2017 KONSEP Renaksi 2018 LOKASI KEWENANGAN KEMENTERIAN/L
EMBAGA PROVINSI KABUPATEN
PEMBANGUNAN DAERAH PERBATASAN Pembangunan 10 PKSN sebagai Pusat Pengembangan Perbatasan Negara 1.1 Pembangunan sarana dan prasarana di kota pusat pertumbuhan Pembangunan Jalan Pararel Perbatasan
112 Km 150 Km .... Km ... Km ... Km Kecamatan ... Kemen PUPR .... Km ... Km ... Km V .... Km ... Km ... Km V Pembangunan Jalan Strategis Daerah (Non Status) 109 Km 210 Km .... Km .... Km .... Km Kemen PUPR .... Km .... Km .... Km V .... Km .... Km .... Km V Pembangunan Bandara Perintis 2 Bandara - .... Bandara .... Bandara Kemen PUPR .... Bandara .... Bandara V V Kabupaten: XXX
TABEL KEBUTUHAN
PROGRAM/KEGIATAN = RENAKSI BNPP
Keterangan:• Kondisi eksisting merupakan kondisi riil yang ada di lapangan sampai dengan tahun terakhir sebagai baseline.
• Kolom kebutuhan mengacu kepada dokumen Rinduk BNPP dan diharapkan dapat menunjukkan SPM dalam suatu Kmg tertentu • Kolom Implementasi merupakan upaya pemenuhan kebutuhan pada tahun berjalan
• Kolom RENAKSI 2017, 2018 sebagai rencana pemenuhan kebutuhan di tahun tersebut
• Kolom Lokasi menunjukkan kecamatan prioritas, sehingga terlihat sinkronisasi dalam mendukung kegiatan lainnya, contohnya untuk mendukung pembangunan Puskesmas di Kecamatan xxx, diperlukan pembangunan jalan dan PLTS di lokasi yang sama
• Kewenangan program merupakan kolom yang menunjukkan Stakeholder terkait yang akan melakukan intervensi terhadap jalannya program kegiatan yang diusulkan.
NO RenaksiButir Penjelasan
1
PENGUATAN PERAN
PROVINSI
1. Diperlukan penguatan peran Pemerintah provinsi dalam dalam mengawal penyusunan dan mensingkronisasi RENAKSI Kawasan Perbatasan yang berada di wilayahnya
2. Upaya penguatan peran sinkronisasi oleh Pemerintah Provinsi didukung dengan lembar pengesahan rencana pembangunan perbatasan di wilayahnya 2 PEMBAGIAN PERAN ASDEP dalam BNPP
1. Keasdepan BNPP memberi masukan terhadap kebutuhan program prioritas per wilayah yang disusun berdasarkan hasil koordinasi dan kunjungan lapangan di daerah
2. Biro Perencanaan melakukan memastikan penyusunan Renaksi dilaksanakan pada T-2 bersama para Asdep
3. Biro Perencanaan dan para Asdep melakukan verifikasi korelasi
usulan pemda dengan nomenklatur Renja K/L, sehingga output dari Renaksi dapat digunakan sebagai masukan bagi penyusunan RKP 2018 dan masukan bagi penyusunan APBD dan pengisian aplikasi