• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MOTIVASI BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MOTIVASI BELAJAR"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

pg. 143

PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PESERTA DIDIK MELALUI MOTIVASI BELAJAR

Sain Hanafy

1

, Rofiqah Al-Munawwarah

2

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Corresponding Author : rofiqah.al@uin-alauddin.ac.id

Penelitian ini dilakukan di unit pelatihan UPT Cluster IV Distrik Palazzo Distrik Bone. Sampel ini menggunakan metode pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu. Semua sampel termasuk 31 responden dari Departemen Pendidikan UPT SDN Cluster IV Distrik Palaka Kabupaten Bonn. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terlibat dan memberikan kuesioner kepada guru berdasarkan penelitian yang dilakukan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan rute. Hasil analisis (1) manajemen kelas dan kinerja guru mempengaruhi motivasi siswa di Unit Pendidikan UPT SDN Cluster IV di Kabupaten Palakka Bone; (2) Manajemen kelas dan kinerja guru berdampak pada prestasi belajar siswa di UPT Grup IV Sekolah Palakka Kabupaten Bone. (3) Motivasi belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar siswa di UPT Grup IV Unit Pendidikan Sekolah Dasar Kabupaten Palaka. (4) Manajemen kelas dan kinerja guru berdampak pada prestasi belajar siswa melalui motivasi belajar siswa di UPT SDN Cluster IV Unit Pendidikan di Kabupaten Palakka, Kabupaten Bone.

Kata Kunci: Pengelolaan Kelas, Kinerja Guru, Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Peserta didik

1. Pendahuluan

Pendidikan adalah keberadaan individu dan kehidupan sosial, dalam upaya membantu peserta didik berkembang agar dapat hidup dengan baik dalam kehidupan. Dengan demikian, melalui pendidikan, siswa dibekali dengan berbagai ilmu, mengembangkan nilai-nilai moral dan keterampilan. Pendidikan selalu didasarkan

(2)

pg. 144 pada pengalaman masa lalu: wawasan tentang sejarah atau sejarah, realita atau realitas dan kebutuhan saat ini, aspirasi dan impian saat ini. Melalui pendidikan, seluruh masyarakat akan memahami pentingnya melestarikan nilai-nilai sosial budaya yang tertulis dalam sejarah.

Intinya, motivasi dapat membantu Anda memahami dan menjelaskan perilaku seseorang, termasuk yang Anda pelajari. Yang terbaik dari semuanya, peran motivasi belajar untuk menentukan apa yang dapat diperkuat, yaitu, guru menghubungkan konten dan alat kelas yang terdekat dengan siswa, menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, menentukan kontrol stimulasi pembelajaran, menentukan pembelajaran Terlibat dengan guru untuk bertemu pasien. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk memotivasi siswa agar belajar di kelas. Beberapa di antaranya termasuk penghargaan, pujian, atau tambahan siswa kepada siswa.

Manajemen kelas mempengaruhi motivasi siswa. Nawawi (2005) menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas adalah situasi yang sangat penting bagi siswa yang faktor kelasnya adalah Sense Of Collective untuk menciptakan kelas yang dinamis. Oleh karena itu, semua siswa harus memiliki rasa penerimaan (sense of belonging) terhadap kelas agar dapat mengikuti kegiatan kelas. Pengertian ini menimbulkan rasa tanggung jawab (responsibility) terhadap kelas. Konsep di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulqadry (2015), dan penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kelas memiliki motivasi siswa. Hasil penelitian Mahrifatun dari Nia Adil (2018) menyimpulkan bahwa pengelolaan kelas berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Selain itu, penelitian yang

(3)

pg. 145 dilakukan oleh Murtini (2014) menyimpulkan bahwa pengelolaan kelas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa.

Selain faktor pengelolaan kelas yang mempengaruhi motivasi siswa, faktor kinerja guru juga mempengaruhi motivasi siswa. Slameto (2010) menyatakan bahwa guru dengan kinerja yang baik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan meningkatkan keinginan belajar lebih baik dan memotivasi siswa. Guru selama proses pembelajaran memegang peranan penting dalam memotivasi dan membentuk tindakan siswa. Guru mengungkapkan harapan yang jelas kepada siswa dengan menyatakan tujuan, kreativitas, dan keunggulan setiap lingkungan belajar. Konsep di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irsan Amal (2017), dan penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Kemudian menurut penelitian yang dilakukan oleh La Rino (2014) disimpulkan bahwa kinerja guru berpengaruh terhadap motivasi siswa. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Ulfa dalam Mutia (2017) menyimpulkan bahwa kinerja guru berpengaruh positif dan motivasi terhadap motivasi belajar siswa.

Manajemen kelas mempengaruhi prestasi siswa. Winataputra (2008) menyatakan bahwa pengelolaan kelas merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang efektif. Pemahaman ini didasarkan pada pendekatan proses kelompok. Menurut pendekatan ini, tugas guru dalam pengelolaan kelas adalah mengembangkan dan menerapkan sistem kelas yang efektif. Menurut Djamarah dan Zain (2010). Manajemen kelas adalah masalah perilaku yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan memelihara lingkungan kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat mencapai dan

(4)

pg. 146 belajar tentang target kelas. Menurut Sudarwan Danim (2005), kinerja pengelolaan kelas yang efektif tercermin dari keberhasilan guru menciptakan lingkungan belajar yang positif dan membantu siswa memahami dan menggunakan proses pengelolaan kelas secara efektif. . Menurut konsep dan penjelasan ahli di atas, pengelolaan kelas memaksimalkan prestasi siswa.

2. Kajian Pustaka

a. Efek Manajemen Kelas ing Motivasi Siswa

Nawawi, (2005) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas adalah siswa karena unsur kelas yang memiliki pemahaman kolektif (Collective sense) merupakan syarat yang sangat penting untuk menciptakan kelas yang dinamis. Oleh karena itu, setiap siswa harus memiliki sense of welcome (Keanggotaan) di kelas agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan kelas. Pengertian ini akan menimbulkan rasa tanggung jawab (sense of responsibility) bagi kelas. Kerangka pemikiran tentang pengaruh manajemen sekolah terhadap motivasi belajar siswa juga didukung oleh penelitian yang dilakukan dari Zulqadry (2015). Studi penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen kelas terhadap motivasi belajar siswa. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Mahrifatun, Nia Adil (2018), dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pengelolaan kelas ditinjau dari motivasi belajar siswa. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Murtini (2014), dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa.

suwala b. Pengaruh Kinerja Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa

Slameto (2010) menunjukkan bahwa guru yang berprestasi akan mampu menginspirasi siswa dan memotivasi mereka untuk belajar lebih banyak, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru selama proses pembelajaran berperan penting dalam mempengaruhi motivasi siswa dan membentuk tindakannya. Guru menetapkan harapan yang lebih jelas untuk siswa dengan menyatakan tujuan, kekhususan, dan keunggulan setiap konteks pembelajaran. Kerangka pemikiran tentang pengaruh kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Irsan Amal (2017). Studi penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh La Rino (2014), dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa.

(5)

pg. 147 Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Ulfa, Mutia (2017), dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa.

c. Pengaruh Manajemen Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa

Winataputra (2008) menyatakan bahwa hasil pengelolaan kelas merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang efektif. Pemahaman ini didasarkan pada pendekatan proses kelompok. Menurut pendekatan ini, tugas guru dalam manajemen kelas adalah membantu mengembangkan dan menerapkan sistem kelas yang efektif. Menurut Djamarah dan Zain (2010). Manajemen kelas adalah perilaku yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan memelihara kondisi kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat mencapai tujuan pengajaran mereka secara efisien dan dapat belajar. Kinerja pengelolaan kelas yang efektif menurut Sudarwan Danim (2005) antara lain tercermin dari keberhasilan guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan memberdayakan siswa agar berilmu dan efektif dalam melaksanakan proses pengelolaan kelas. Sesuai dengan konsep dan uraian para ahli di atas, maka dengan prosedur kelas yang maksimal akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Kerangka pengaruh manajemen dalam kinerja kelas terhadap pembelajaran siswa juga didukung oleh penelitian yang diadakan dari Dian Arumsari (2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan manajemen kelas berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Romi Saharah (2018), dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh pengelolaan kelas. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ayu Lestari Jamaludin, Amir Mahruddin, Irfan Supriatna (2018), dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa.

d. Pengaruh Kinerja Guru terhadap Prestasi Siswa

Slameto (2010) menunjukkan bahwa guru memiliki tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar jika didukung oleh guru yang memiliki kompetensi dan kinerja guru yang tinggi. Guru dalam proses pembelajaran membantu siswa menerima dan mendiskusikan hal-hal yang telah diberikan, apabila dapat dilaksanakan dengan baik, maka tugas dan tanggung jawab guru dapat dikatakan berhasil, dan salah satu keberhasilan tersebut dapat dilihat.

(6)

pg. 148

3. Metode

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah cara untuk menguji teori tertentu dengan memeriksa hubungan antar variabel. Studi ini akan berlangsung sekitar dua bulan, dari Agustus 2019 hingga September 2019, atau sampai data yang diperlukan untuk beberapa sampel ditentukan dan data sekunder menjadi data sekunder. Pelajari hingga 31 orang yang menyediakan data dan informasi tentang manajemen kelas, kinerja guru, motivasi siswa, dan prestasi siswa

.

4. Hasil Penelitian

Metode analisis yang disebut analisis jalur digunakan untuk melihat hasil penelitian tentang dampak manajemen kelas dan kinerja guru terhadap motivasi dan prestasi siswa. Model analisis rute dibagi menjadi dua substruktur sesuai dengan tes masing-masing substruktur.

Analisis Jalur Infrastruktur 1

Untuk melihat dampak manajemen kelas dan kinerja guru terhadap motivasi siswa dan analisis jalur infrastruktur 1. Dengan bantuan program SPSS 19.0, kita dapat merangkum temuan empiris berdasarkan hasil pemrosesan data sebagai berikut: Analisis koefisien koefisien regresi 1

a. Subtest (individu) substruktur 1

Untuk memahami secara parsial (secara individu) dampak manajemen kelas dan kinerja guru terhadap motivasi siswa, ditunjukkan pada Tabel 4.13 sebagai berikut::

Tabel 1

Hasil Analisis Jalur Sub-struktur 1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 3.255 2.117 1.537 .135

(7)

pg. 149 Pengelolaan kelas (x1) .380 .092 .500 4.144 .000 Kinerja guru (x2) .390 .095 .494 4.094 .000 a. Dependent Variable: motivasi belajar siswa (Y1)

Sumber : Data primer, diolah 2020

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, kita dapat melihat bahwa variabel manajemen kelas untuk motivasi belajar siswa memiliki nilai signifikan 0,000 dan variabel kinerja guru untuk motivasi siswa kurang dari 0. Nilai signifikansi kurang dari 0,05, yang berarti variabel manajemen kelas (X1) dan kinerja Guru (X2) memiliki dampak positif dan signifikan terhadap motivasi siswa (Y1).

a. Infrastruktur Uji Koefisien Keputusan (R Square) 1

Tentukan korelasi harga atau R kuadrat seperti dijelaskan dalam Tabel 4.14 di bawah ini

.

Tabel 2

Hasil Uji Determinasi Substruktur 1 Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .785a .616 .589 .755

a. Predictors: (Constant), pengelolaan kelas (x1), kinerja guru (x2) Sumber : Data primer, diolah 2020

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi dengan nilai R square sebesar 0,616. Keputusan Koefisien Keputusan (R2) yang menunjukkan bahwa 61,6% keputusan manajemen sekolah dan keputusan guru berpengaruh terhadap motivasi siswa. Sisa 38,4% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak termasuk dalam model ini. Sedangkan besarnya koefisien jalur untuk variabel lain di luar penelitian adalah (pYe1) = √ 1-R² = √ 1-0.616 = 0.620.

(8)

pg. 150 Berdasarkan hasil pengujian di atas maka diambil diagram rute untuk infrastruktur 1 yang dapat digambarkan sebagai berikut.

:

Gambar 1. Diagram Jalur Sub-struktur 1

Dengan demikian dapat diperoleh persamaan struktural untuk sub-struktur 1 kaya ing ngisor iki:

Y1 = α + β1X1 + β 2 X2 + e1

Y1 = 3.255 + 0.500 X1 + 0.494 X2 + 0.620

Berdasarkan sub struktur persamaan rumus struktur 1 dapat diartikan:

1. Koefisien Beta (Kolom Standar Standar Tersedia) pengaruh perwakilan manajemen kelas terhadap motivasi belajar siswa (X1 → Y1) adalah 0,500 yang menunjukkan bahwa jika nilai manajemen kelas meningkat 1 poin, nilai motivasi belajar siswa akan meningkat menjadi 0,500.

Koefisien Beta (Kolom Reguler Siswa Biasa) pengaruh kinerja perwakilan guru terhadap motivasi belajar siswa (X2 → Y1) sebesar 0,494, hal ini menunjukkan bahwa jika nilai kinerja guru meningkat 1 maka nilai motivasi belajar siswa akan meningkat menjadi 0,494.

4.1.1. Analisis Jalur Substruktur 2

Analisis jalur substruktur digunakan untuk menentukan dampak manajemen kelas, kinerja guru, dan motivasi siswa terhadap prestasi belajar siswa. 2. Dengan bantuan program SPSS 19.0, ringkasan hasil penelitian empiris berdasarkan hasil pemrosesan data dapat dilihat sebagai berikut.

0.500

0.494 Pengelolaan kelas

(X1)

Kinerja guru (X2)

Motivasi belajar siswa (Y1)

(9)

pg. 151 a. Subtest (individu) substruktur 2

Untuk memahami secara parsial (secara individu) dampak manajemen kelas, kinerja guru, dan motivasi siswa terhadap prestasi belajar siswa, ditunjukkan pada Tabel 4.15 sebagai berikut:

Tabel 4.15

Hasil Analisis Jalur Sub-struktur 2 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 3.166 1.512 2.093 .046 Pengelolaan kelas (x1) .347 .080 .426 4.346 .000 Kinerja guru (x2) .303 .083 .358 3.673 .001 Motivasi belajar siswa

(y1)

.377 .130 .351 2.911 .007

a. Dependent Variable: prestasi belajar siswa (Y2)

Sumber : Data primer, diolah 2020

Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel manajemen kelas terhadap prestasi belajar siswa adalah 0,000, nilai signifikan untuk variabel kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa 0,001 dan nilai signifikan variasi motivasi siswa terhadap prestasi belajar siswa 0,007, karena nilai tersebut kurang. sebesar 0,05 artinya variabel pengelolaan kelas (X1), kinerja guru (X2) dan motivasi siswa (Y1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa (Y2).

(10)

pg. 152 Sebuah. Struktur Penentuan Tes Kreatif (R Square) 2

Penentuan korelasi harga atau square R seperti yang dijelaskan pada Tabel 4.16 t.

Tabel 4.16

Hasil Uji Determinasi Substruktur 2 Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .921a .849 .832 .518

a. Predictors: (Constant), pengelolaan kelas (x1), kinerja guru (x2), motivasi belajar siswa (y1)

Sumber : Data primer, diolah 2020

Berdasarkan hasil perhitungan harga diperoleh koefisien korelasi dengan nilai R squares sebesar 0,849. Penentuan determinasi (R2) yang menunjukkan bahwa sumbangan penentu pengelolaan kelas, kinerja guru dan motivasi siswa terhadap prestasi belajar siswa adalah 84,9%. Sedangkan masih terdapat 15,1% pengaruh faktor lain yang tidak termasuk dalam model ini. Sedangkan besarnya koefisien jalur untuk variabel lain di luar penelitian sama dengan (pYe2) = √ 1 - R² = √ 1 - 0,849 = 0,389.

Berdasarkan hasil pengujian di atas didapatkan diagram jalur untuk sub struktur 2 yang dapat dijelaskan sebagai berikut

: 0.500 0.494 0.426 0.358 0.351 Pengelolaan kelas (X1) Kinerja guru (X2) Motivasi belajar siswa (Y1)

Prestasi belajar siswa (Y2)

e2 = 0.389 e1 = 0.620

(11)

pg. 153 Gambar 4.2. Diagram Jalur Sub-struktur 2

Sehingga rumus struktur untuk substruktur 2 dapat diperoleh sebagai: Y2 = α + β1X1 + β2 X2 + β3 Y1 + e2

Y2 = 3,166 + 0,426 X1 + 0,358 X2 + 0,351 Y1 + 0,389

Berdasarkan struktur struktural 2, Anda dapat mengartikannya sebagai:

Koefisien 1. Beta (koefisien beta kolom standar) Dampak pengelolaan kelas yang representatif terhadap prestasi belajar siswa (X1 → Y2) adalah 0,426, yang meningkatkan skor pengelolaan kelas 1 poin dan skor prestasi siswa meningkat menjadi 0,426

2. Pekerjaan Beta (Kolom Beta Kolom Normal) Pengaruh kinerja guru representatif terhadap prestasi belajar siswa (X2 → Y2) adalah 0,358. Hal ini menunjukkan bahwa jika skor prestasi guru meningkat 1 maka skor prestasi belajar siswa meningkat 0,358. Koefisien Boe (Standar Koefisien Kolom) Pengaruh variabel motivasi siswa terhadap prestasi belajar siswa (Y1 → Y2) adalah 0,351. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai motivasi siswa meningkat 1, nilai prestasi siswa meningkat 0,351

.

4.1.2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model analisis jalur dengan bantuan program SPSS 19.0. Setelah dilakukan pengujian di atas, maka jawaban atas hipotesis penelitian disajikan sebagai berikut:

a. Manajemen kelas memiliki dampak langsung pada motivasi siswa

Koefisien beta dari dampak manajemen kelas (X1) pada motivasi siswa (Y1) adalah 0,500 dan nilai signifikansi kurang dari 0,000 atau 0,05. Koefisien beta juga menunjukkan bahwa dampak manajemen kelas (X1) pada motivasi siswa (Y1) adalah positif. Hal ini karena manajemen kelas (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi siswa (Y1), sehingga hipotesis 1 pada manajemen kelas memiliki efek positif terhadap motivasi siswa di UPT Unit IV pendidikan dasar di Kabupaten Bone Kabupaten Palaka. Berarti

(12)

pg. 154 Koefisien beta untuk pengaruh kinerja guru (X2) terhadap motivasi siswa (Y1) sebesar 0,40 memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,000 atau 0,05. Koefisien beta juga menunjukkan pengaruh kinerja guru (X2) terhadap motivasi siswa positif (Y1). Ini berarti hipotesis 2 diterima, karena prestasi guru (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi siswa (Y1), sehingga kinerja guru memiliki pengaruh positif terhadap motivasi siswa di Grup UPT Departemen IV di Kabupaten Bonn Kabupaten Palaka. Untuk dilakukan.

c. Manajemen kelas memiliki dampak langsung pada prestasi belajar siswa

Koefisien beta pengaruh manajemen kelas (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) sebesar 0,426 memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,000 atau 0,05. Koefisien beta juga menunjukkan bahwa dampak manajemen kelas (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) adalah positif. Ini adalah hipotesis bahwa manajemen kelas (X1) memiliki efek positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa (Y2), sehingga manajemen kelas memiliki efek positif terhadap prestasi belajar siswa di unit UPT SDN Cluster IV SDN Bonn Kabupaten Palaka. 3 berarti diterima.

d. Prestasi guru berdampak langsung terhadap prestasi siswa

Koefisien beta kinerja guru (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa (Y2) sebesar 0,358 dengan nilai signifikansi kurang dari 0,001 atau 0,05. Koefisien beta juga menunjukkan bahwa pengaruh prestasi guru (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) adalah positif. Ini berarti hipotesis 4 diterima, karena prestasi guru (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa (Y2), sehingga bupati guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar Unit IV UPT di Kabupaten Bonn Kabupaten Palaka. .

e. Motivasi belajar siswa berdampak langsung pada prestasi belajar siswa

Koefisien beta untuk pengaruh motivasi belajar siswa (Y1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) adalah 0,351, dan nilai signifikansi kurang dari 0,007 atau 0,05. Koefisien beta juga menunjukkan bahwa pengaruh motivasi belajar siswa (Y1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) adalah positif. Hipotesis 5 ini mengakui bahwa motivasi siswa (Y1) memiliki efek positif pada prestasi belajar siswa (Y2), dan dengan demikian motivasi siswa memiliki efek positif terhadap prestasi belajar siswa di UPT Sekolah Dasar Klaster IV Pameran Bone Lee Kabupaten Palaka. Artinya.

(13)

pg. 155 Pengaruh tidak langsung manajemen sekolah terhadap prestasi belajar siswa melalui motivasi belajar siswa

Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung yang signifikan dari pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa melalui motivasi belajar siswa, digunakan tes tunggal. z-nilai = a * b / SQRT (b2 * sa2 + a2 * sb2). a = koefisien nilai x y. Rumus tes Sobel adalah: Sat = √ (b ^ 2 Sa ^ 2 + a ^ 2 Sb ^ (2) + Sa ^ 2 Sb ^ (2) Sat = √ (0,351) 2 (0,092) 2 + (0,500) 2 (0,130) 2 + (0,092) 2 (0,130) 2 Sat = √ 0,001043 + 0,004225 + 0,000143 Sat = √ 0,005411 Sab = 0,073559

Untuk menguji pentingnya pengaruh tidak langsung, kita perlu menghitung nilai koefisiennya menggunakan rumus berikut:

nilai t = (a x b) / duduk t = 0,500 x 0,351 0,073559 t = 0,175500 0,073559 t hitung = 2,386 t tabel = 1,695

Menurut Ghozali (2011), jika nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel, jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi efek mediasi.

Berdasarkan uji sobel diperoleh nilai t nilai t pengaruh tidak langsung pengelolaan kelas (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) melalui motivasi belajar siswa (Y1) sebesar 2,386, dan lebih besar dari t tabel = 1,695.

Besarnya nilai tindakan tidak langsung pengelolaan kelas (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) melalui motivasi belajar siswa (Y1) merupakan hasil perkalian nilai beta koefisien pengelolaan kelas (X1) terhadap motivasi belajar siswa (Y1) sebesar

(14)

pg. 156 0,500 dengan koefisien beta motivasi belajar siswa (Y1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) sebesar 0,351, ditambah dengan nilai beta koefisien pengelolaan kelas (X1) untuk prestasi belajar siswa (Y2) sebesar 0,426 yang dirumuskan secara matematis yaitu (0,500 X 0,351) + 0,426 = 0,602. Dengan demikian, besarnya nilai tindakan tidak langsung dari manajemen kelas (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) melalui motivasi belajar siswa (Y1) adalah 0,602.

Dengan demikian, hipotesis 6 yang menyatakan bahwa pengelolaan kelas berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa melalui motivasi belajar siswa di UPT Unit Pendidikan SDN Gugus IV Kabupaten Palakka Kabupaten Bone diterima. Pengaruh kinerja secara tidak langsung terhadap prestasi belajar siswa melalui motivasi belajar siswa

Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung yang signifikan dari pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa melalui motivasi belajar siswa, digunakan tes tunggal. z-nilai = a * b / SQRT (b2 * sa2 + a2 * sb2). a = koefisien nilai x y. Rumus tes Sobel adalah: Sat = √ (b ^ 2 Sa ^ 2 + a ^ 2 Sb ^ (2) + Sa ^ 2 Sb ^ (2) Sat = √ (0,351) 2 (0,095) 2 + (0,494) 2 (0,130) 2 + (0,095) 2 (0,130) 2 Sat = √ 0,001112 + 0,004124 + 0,000153 Sat = √ 0,005389 Sat = 0,073409

Untuk menguji pentingnya pengaruh tidak langsung, kita perlu menghitung nilai koefisiennya menggunakan rumus berikut:

nilai t = (a x b) / duduk t = 0,494 x 0,351 0,073409 t = 0,173394 0,073409 t hitung = 2,362 t tabel = 1,695

Menurut Ghozali (2011), jika nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel, jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka efek mediasi dapat terjadi.

(15)

pg. 157 Berdasarkan uji sobel, nilai t pengaruh tidak langsung kinerja guru (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) melalui motivasi belajar siswa (Y1) adalah 2,362, dan lebih besar dari t tabel = 1,695.

Besarnya nilai pengaruh tidak langsung kinerja guru (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) melalui motivasi belajar siswa (Y1) adalah hasil perkalian koefisien beta (X2) terhadap motivasi belajar siswa (Y1) sebesar 0,494 dengan koefisien beta motivasi belajar. siswa (Y1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) sebesar 0,351, ditambah dengan nilai beta koefisien prestasi guru (X2) untuk prestasi belajar siswa (Y2) sebesar 0,358, dirumuskan secara matematis yaitu (0,494 X 0,351) + 0,358 = 0,531. Oleh karena itu, besarnya nilai pengaruh tidak langsung kinerja guru (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) melalui motivasi belajar siswa (Y1) adalah 0,531. Dengan demikian, hipotesis 7 yang menyatakan bahwa prestasi guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa melalui motivasi belajar siswa di UPT Pendidikan Dasar Unit 4 Kabupaten Palakka Kabupaten Bone.

Dengan demikian secara umum pengaruh pengelolaan variabel penyebab (X1) dan kinerja guru (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) melalui motivasi siswa (Y1) dapat dijelaskan dalam model struktural berikut.:

0.500 0.494 0.426 0.358 0.351 Pengelolaan kelas (X1) Kinerja guru (X2) Motivasi belajar siswa (Y1)

Prestasi belajar siswa (Y2)

e2 = 0.389 e1 = 0.620

0.602

(16)

pg. 158 Gambar 4.3. Diagram Jalur Keseluruhan Struktur Penelitian

Berdasarkan Gambar 4.3. Struktur keseluruhan dari diagram jalur dari studi kausalitas yang ada dikenal sebagai dampak langsung, tidak langsung, dan total. Hasil-hasil berikut untuk keseluruhan struktur penelitian disajikan dalam bentuk Tabel 4.17 di bawah ini.t

Tabel 4.17

Rangkuman Hasil Pengaruh

Pengaruh Variabel Kofisien jalur Nilai Koefisien Pengaruh langsung pengelolaan kelas (X1)

terhadap motivasi belajar siswa (Y1)

X1--> Y1 0.500

Pengaruh langsung kinerja guru (X2) terhadap motivasi belajar siswa (Y1)

X2--> Y1 0.494

Pengaruh langsung pengelolaan kelas (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2)

X1--> Y2 0.426

Pengaruh langsung kinerja guru (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y2)

X2--> Y2 0.358

Pengaruh langsung motivasi belajar siswa (Y1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2)

Y1--> Y2 0.351

Pengaruh tidak langsung pengelolaan kelas (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2) melalui motivasi belajar siswa (Y1)

(17)

pg. 159 Pengaruh tidak langsung kinerja guru (X2)

terhadap prestasi belajar siswa (Y2) melalui motivasi belajar siswa (Y1)

X2--> Y1--> Y2 0.531

Pengaruh total pengelolaan kelas (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y2)

X1--> Y2 0.426 + 0.602 = 1.028 Pengaruh total kinerja guru (X2) terhadap

prestasi belajar siswa (Y2)

X2--> Y2 0.358 + 0.531 = 0.889 Pengaruh total motivasi belajar siswa (Y1)

terhadap prestasi belajar siswa (Y2)

Y1--> Y2 0.351

e1 - 0.620

e2 - 0.389

Sumber: Hasil Komputasi lampiran

Implikasi manajerial pada pengaruh pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa adalah dorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki siswa yaitu dengan meningkatkan pengelolaan kelas dengan cara kurikulum, yaitu haruslah di rancang sebagai jumlah pengalaman edukatif yang menjadi tanggung jawab sekolah dalam membantu anak-anak mencapai tujuan pendidikannya, kemudian gedung dan sarana kelas/sekolah, yaitu diperlukan kreativitas dalam mengatur pendayagunaan ruang/gedung yang bersedia berdasarkan kurikulum yang dipergunakan. Dalam konteks ini kepandaian guru dalam pengelolaan kelas sangat dibutuhkan, selanjutnya guru, yaitu orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang bertanggung jawab dalam membantu anak dalam mencapai kedewasaan

(18)

masing-pg. 160 masing, kemudian murid, yaitu yaitu murid sebagai unsur kelas memiliki perasaan kebersamaan (Sense Of kolektive) merupakan kondisi yang sangat penting artinya bagi terciptanya kelas yang dinamis dan terakhir dinamika kelas, yaitu dinamika kelas pada dasarnya berarti kondisi kelas yang diliputi dorongan untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui kretifitas dan inisiatif murid sebagai suatu kelompok.

Pengaruh Kinerja Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa melalui Motivasi Belajar Siswa

Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa melalui motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil analisis jalur pengaruh tidak langsung kinerja guru melalui motivasi belajar siswa mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa, dengan demikian motivasi belajar siswa mampu mempengaruhi kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa.

Implikasi administratif dari efek pembelajaran guru terhadap motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa adalah motivasi atau kekuatan siswa yang memengaruhi kegiatan dan arahan pembelajaran untuk mencapai tujuan siswa, yang ditentukan oleh tujuan atau kinerja siswa. Itu mungkin mempengaruhi. Kegiatan pendidikan dan pembelajaran, termasuk dorongan atau kekuatan peserta didik yang memengaruhi kegiatan dan arahan pembelajaran untuk mencapai kegiatan siswa yang diinginkan, termasuk rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan membangun hubungan interpersonal dengan siswa untuk prestasi belajar siswa. Berdasarkan kemampuan membangun.

(19)

pg. 161 6. Simpulan

Berdasarkan hasil dan diskusi dari bab-bab sebelumnya yang berkaitan dengan dampak motivasi siswa pada manajemen kelas, kinerja guru, dan prestasi siswa, disimpulkan bahwa manajemen kelas dan kinerja guru dapat mempengaruhi prestasi siswa melalui motivasi belajar siswa departemen pendidikan UPT. Dapat dibangun. SDN Cluster IV Kabupaten Palakka Kabupaten Tulang. Untuk alasan ini, manajemen kelas yang baik dan guru meningkatkan prestasi belajar siswa dengan meningkatkan motivasi siswa dan motivasi untuk belajar lebih lanjut.

.

Referensi :

Anoraga, Panji. 2009. Manajemen Bisnis. Semarang: PT. Rineka Cipta

As’ad, Moh. 2013. Psikologi Industri, Seri Ilmu Sumber Daya Manusia, Liberty, Jakarta.

Astha, Restina Dwi. 2010. Persepsi Siswa Tentang Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII SMA Negeri 2 Nganjuk. Jurusan Ekonomi Pembangunan, S1 Pendidikan Ekonomi. Fakultas EkonomiUniversitas Negeri Malang

Ayu Lestari Jamaludin, Amir Mahruddin, Irfan Supriatna. 2018. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Prestasi Belajar Murid pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV SD Negeri Pondok Terong 02 Depok. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universtas Djuanda Bogor. https://unida.ac.id/ojs/skripsifkip/article/view/1286

Ciputra Try Laksono. 2017. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Se Gugus Bima Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 Tahun ke-6 2017. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/pgsd/article/view/8093/7704 Dian Arumsari. 2017. Pengaruh Media Pembelajaran Dan Keterampilan Pengelolaan

Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 5 Madiun. Jurnal Akuntansi Dan Pendidikan Vol 6 No 1 April 2017 Hlmn. 13-25

(20)

pg. 162 Djamarah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Endang Sri Astuti, 2010. Bahan dasar Pelayanan Konseling pada satuan pendidikan menengah jilid I, Jakarta

Hakim, Thursan, 2008. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara

Haling Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Cet-4. Makassar: Badan Penerbit UNM

Hamalik, Oemar. 2011. Perencanaan dan Manajemen Pendidikan. Bandung: CV. Mandar Maju

Hasibuan, Malayu S. P 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia cetakan keenam belas, Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Irsan Amal. 2017. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VII Dan VIII Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Dempok Jombang. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/inspirasi.manajemen.pendi dikan/article/view/21465

Iswahyuni. 2017. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa SMP Negeri 4 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. https://core.ac.uk/download/pdf/1452281 72.pdf

La Rino. 2014. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMP Negeri 2 Lasalimu Kabupaten Buton. Skripsi Thesis, Iain Kendari. http://digilib.iainkendari.ac.id/393/

Mahmud, Dimyati. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Mahrifatun, Nia Adil. 2018. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri Tambaksari Kembaran. Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (Iain) Purwokerto. http://repository.iainpurwokerto.ac.id/ Makrifat. 2012. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa Pada Bidang

Studi PAI Di SMA-IT Wahdah Islamiyah Kecamatan Manggala Makassar. repositori.uin-alauddin.ac.id/5797/1/Makrifat.pdf

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan cetakan pertama, penerbit PT. Remaja Rsodakarya. Bandung

Mar’atur Rafiqah, Yusmansyah, Shinta Mayasari /2014. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Metro

(21)

pg. 163 Tahun akademik 2012/2013. jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ALIB/article /download/1661/1063

Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Murtini. 2014. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Pekanbaru. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. http://repository.uin-suska.ac.id/4658/

Nawawi, 2005. Perencanaan Sumber Daya Manusia : Untuk Bisnis yang. Kompetitif, Penerbit Gadjah Mada

Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS Untuk Analisis Data dan Uji Statistik, Mediakom.

Purwanto, Ngalim. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja. Rosdakarya Ridwan, 2009. Dasar-dasar Statistika. Bandung: CV. Alfabeta

Riyanto Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia Group Robbins, Stephen. 2012. Perilaku organisasi. Penerbit Salemba Empat.

Romi Saharah. 2018. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Studi Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2017 -2018. Skripsi (S1) Thesis, Fkip Unpas. http://repository.unpas.ac.id/37094/

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran.Jakarta : PT.Raja Grasindo Persada Sardiman. 2016. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Ed-1. Jakarta : Rajawali Semiawan, Conny. 2013. Belajar dan Pembelajaran Dalam Taraf Usia Dini. Jakarta:

Prenhalindo.

Siagian, Sondang P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi. Aksara Simamora, Henry. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1. Yogyakarta:

STIE YKPN Yogyakarta

Siti Partini. 2005. Psikologi perkembangan. Yogyakarta: FIP IKIP

Situmorang, Syafrizal Helmi, 2008. Analisis Data Penelitian, Medan: USU Press. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta Sukardi, Dewa, Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan

Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Sunarya. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Depdikbud

(22)

pg. 164 Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Pustaka Bani.

Quraisy, Bandung

Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa Tirtonegoro, Sutratinah. 2005. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya.

Jakarta: Bina Aksara

Ulfa, Mutia. 2017. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas Xi I.S Di SMA Negeri 1 Kutacane T.A 2017/2018. Undergraduate Thesis, Unimed. http://digilib.unimed.ac.id/ 29070/

Wasimah, Faridatul. 2011. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Di SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut Tulungagung. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/2301/

Wina Sanjaya. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Edisi Pertama Cetakan Kedua, Kencana Prenada Group, Jakarta

Winataputra. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran, Universitas Terbuka, Jakarta Winkel. 2008. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Tama

Zulkaida. 2014. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMP Negeri 7 Kendari, IAIN Kendari. http://digilib.iainkendari.ac.id/527/

Zulqadry. 2015. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 1 Di SMA Negeri 2 Binamu Kabupaten Jeneponto. ojs.unm.ac.id/sosialisasi/article/view/2557

Referensi

Dokumen terkait

Analisis R/C dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh setiap nilai rupiah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usaha dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan

Mahasiswa Jurusan Gizi Universitas Esa Unggul, bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Proses Asuhan Gizi

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan dalam ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang pertanian, sehingga penelitian ini dapat menjadi sumber

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sisi religiusitas perempuan dewasa yang telah menikah memiliki hubungan dengan kemampuan dalam melakukan

Based on the research synthesis which has been made, this paper focuses on the development of distribution network model for spare parts based on customer segmentation

Kelompok makanan jajanan pada butir (a) dilakukan pembinaan dengan melengkapi fasilitas dan sarana pedagang makanan jajanan. Pembentukan sentra pedagang makanan jajanan di

Dr H Suherman Rosyidi, Direktur Program Magester Manajemen Unair (universita Airlangga) Surabaya mengatakan/ Krisis ekonomi global terjadi karena fundamental ekonomi di

Rambang sudah memiliki strategi bisnis yang didukung dengan teknologi informasi, untuk mencapai tujuan visi misi.. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi