Pedoman Penulisan Makalah untuk Prosiding SEMNAS
Pendidikan IPA PPS UNY Tema Kurikulum 2013 dalam Menjawab Tantangan Pembelajaran IPA Abad XXI
A. Sub tema
1. Pembelajaran sains inovatif, kreatif, dan progresif 2. Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran sains
3. Pengembangan pembelajaran sains dalam implementasi kurikulum 2013 4. Pengembangan authenthic assessment dalam pembelajaran sains
B. Pedoman Penulisan
1. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia baku atau bahasa Inggris, panjang naskah 10—15 halaman (A4, spasi 1,5) termasuk lampiran dan daftar pustaka, disertai abstrak (150—300 kata), dan kata kunci (5—7 kata) diketik 1 spasi, huruf times new roman 12, margin kiri dan atas 4 cm, margin kanan dan bawah 3 cm.
2. Sistematika penulisan naskah makalah terdiri atas: (a) Judul Makalah: jelas dan singkat. Judul dibatasi tidak lebih dari 14 kata. Judul artikel, judul bagian, dan subbagian dicetak tebal. Judul diketik dengan huruf kapital ukuran font 14. (b) nama, afiliasi lembaga dan alamat, serta alamat email penulis: nama ditulis lengkap tanpa gelar. Alamat ditulis di bawah nama penulis, disertai dengan alamat lengkap institusi atau afiliasi lembaga serta alamat email yang dapat dihubungi. (c) Abstrak: merupakan intisari naskah, berjumlah 150—300 kata dan dituangkan dalam satu paragraf untuk makalah hasil kajian dan 3 paragraf untuk makalah hasil penelitian. (d) kata kunci: dicantumkan di bawah abstrak. Kata-kata kunci mencerminkan konsep penting yang ada di dalam naskah. Pemakaian nama-nama orang, tempat, atau lembaga pada kata-kata kunci yang bukan merupakan fokus pembahasan naskah sebaiknya dihindari. (e) PENDAHULUAN: ditulis huruf kapital dan dibold tidak diberi numbering atau bullets, berisi latar belakang, masalah dan kerangka teoretis baik eksplisit maupun implisit, tidak ada subbab sehingga tanpa numbering atau bullets. (f) METODE: (untuk makalah hasil penelitian), ditulis huruf kapital dan dibold
tidak diberi numbering atau bullets, tidak ada subbab sehingga tanpa numbering atau bullets (h) HASIL DAN PEMBAHASAN: ditulis huruf kapital dan dibold tidak diberi numbering atau bullets, disajikan dalam subbab-subbab dengan numbering dimulai dari A, ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, menyajikan dan membahas secara jelas pokok bahasan dengan mengacu kepada tujuan penulisan, (i) SIMPULAN, dan (j) DAFTAR PUSTAKA: pustaka yang diacu harus dipakai dan masuk dalam teks artikel. Penulis lebih dari dua orang menggunakan et.al. di belakang nama pertama. Harap memeperhatikan contoh.
3. Tabel ditulis dengan memberi nomor dan nama tabel di atas tabel diketik secara centere. Gambar ditulis nomor dan nama di bawah gambar dan diagram.
4. Rujukan ditulis berdasar sistem in notes dengan format Nama, tahun dan halaman (misal, Geertz, 1969:27).
5. Daftar Pustaka disusun secara alfabetis dengan mengikuti format contoh sebagai berikut.
a. Buku
Kartodirdjo, Sartono. 1982. Perkembangan Historiografi Indonesia. Jakarta: Gramedia.
b. Buku kumpulan artikel
Potter, Lesley M. 2005. ”Commodifying, Consuming and Converting Kalimantan’s Forest,” dalam Peter Boomgaard dan David Henley (eds). Muddied Waters. Leiden: KITLV Press. Hlm. 265—290.
c. Dari buku terjemahan
Daniel, W.W. 1980. Statistika nonparametrik terapan. (Terjemahan Tri Kuntjoro). Jakarta: Gramedia.
d. Artikel dalam jurnal atau majalah
Suganda, Emirhadi. 2010. ”Pengelolaan Lingkungan dan Kondisi Masyarakat pada Hilir Sungai,” Jurnal Makara Sosial Humaniora, 13 (2), hlm. 90—120.
e. Artikel dalam koran,
Gunawan, Restu. 2010. ”Banjir di Jakarta,” Kompas. 12 Desember, hlm. 22. f. Tulisan/Berita dalam koran
Kompas, 12 Januari 2011. ”Terkoyaknya Multikulturalisme,” Kompas. hlm. 27.
g. Skripsi, Tesis, Disertasi, laporan penelitian, Makalah
Kuntowijoyo. 1980. ”Social Change in Madura,” Thesis, New York: Columbia University.
h. Internet
Van der Eng Pierre. 2008. ”Food Supply in Java during the War and Decolonisation,” (http://mpra.ub.unimuenchen.de/8852/MPRA Paper no 8852), diunduh tanggal 15 Juli 2010.
Contoh Abstrak Hasil Kajian:
INTEGRATED SCIENCE ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN
Insih Wilujeng insihuny@yahoo.co.id
Prodi Pendidikan IPA, FMIPA UNY alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281;
Abstrak
Kajian ini bertujuan memberikan gambaran bagi kita para pengajar dan calon pengajar sains untuk lebih memahami apakah sebenarnya makna integrated science, harapan yang bisa ditargetkan dari pembelajaran integrated science, realitas pelaksanaan integrated science di lapangan, dan bagaimana upaya menyeimbangkan antara harapan dan realitas yang terjadi. Dalam artikel ini akan dikaji beberapa hal antara lain makna dari integrated science, tujuan dan manfaat integrated science dalam pembelajaran; pelaksanaan pembelajaran integrated science di lapangan (kendala dan faktor pendukung); upaya mengurangi kendala dan mempertahankan serta memperkuat faktor pendukung pelaksanaan integrated science. Sesudah memahami harapan dan kenyataan dari integrted science diharapkan para pengajar dan calon pengajar akan memiliki pemikiran yang utuh tentang sains, karena sains merupakan unity in diversuty. Kata kunci: integrated science, tujuan dan manfaat, kendala dan pendukung
Contoh Abstrak Hasil Penelitian:
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TUTORIAL GERAK LURUS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP
Achmad Samsudin1), Adni Suhandi1), Fitria Miftasani1) achmadsamsudin@yahoo.com
1)
Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model pembelajaran multimedia interaktif dalam meningkatkan keterampilan generik sains dan hasil belajar kognitif. Hal ini dilatarbelakangi dari proses pembelajaran di sekolah menengah yang pada umumnya didominasi oleh guru dengan capaian hasil belajar yang rendah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment dengan desain penelitian The Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data adalah tes keterampilan generik sains dan tes hasil belajar kognitif gerak lurus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan generik sains dan hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran multimedia interaktif lebih meningkat secara signifikan dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji perbandingan dua rerata N-Gain, dimana berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa rerata N-Gain KGS yang dicapai kelompok eksperimen secara signifikan lebih tinggi dari yang dicapai kelompok kontrol. Demikian pula di rerata N-Gain hasil belajar kognitif yang dicapai kelompok eksperimen secara signifikan lebih tinggi dari yang dicapai kelompok kontrol. Skor N-Gain keterampilan generik sains kelompok eksperimen sebesar 0,56 lebih tinggi dari pada N-Gain kelompok kontrol yaitu 0,31 dan skor N-Gain hasil belajar kognitif pada kelompok eksperimen sebesar 0,24 lebih tinggi daripada skor N-Gain hasil belajar kognitif kelompok kontrol yaitu 0,06. Hal ini mengindikasikan penggunaan model pembelajaran multimedia interaktif terbukti lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan generik sains dan hasil belajar kognitif siswa dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran konvensional.
Kata Kunci: Efektivitas model pembelajaran, Multimedia interaktif, Keterampilan generik sains, Penguasaan konsep