• Tidak ada hasil yang ditemukan

Havy Susanti: Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Lingkungannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Havy Susanti: Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Lingkungannya"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL SEBAGAI BENTUK TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGANNYA

(Studi Kasus Pada PG. Tjoekir Jombang) Hevi Susanti

Email: havysusanati.ak@undar.ac.id

Program Studi Akuntansi Universitas Darul ‘Ulum Jombang

ABSTRAK

Ana Najmi Fissamawat: Fakultas Ekonomi Univesitas Darul Ulum Jombang, 12 Februari 2017.Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Lingkungannya. (Studi Kasus Pada PG Tjoekir Jombang). Ketua Pembimbing: Drs. H. Supriadi, SE.M.Si, Komisi Pembimbing: Rubait Dasururi, SE.M.Si

Pabik Gula Tjoekir Jombang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha produksi gula. Perusahaan ini berlokasi di kawasan padat penduduk, sehingga harus memperhatikan kondisil ingkungannya terkait dampak yang ditimbulkan dari aktivitas-aktivitas perusahaan. PG Tjoekir Jombang telah melakukan kegiatan yang mencerminkan kepedulian sosial perusahaan, salah satunya menerapkan Corporate Social Responsibility, yang diwujudkan dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk aktivitas-aktivitas sosial yang dilaksanakan PG Tjoekir terhadap lingkungannya dan mengetahui bagaimana laporan akuntansi pertanggungjawaban sosial PG Tjoekir. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarakan bagaimana penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan. Analisis data bertujuan mengevaluasi dan menginterpretasikan data yang dikumpulkan dengan cara wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bentuk aktivitas sosial pada Pabrik Gula Tjoekir Jombang sudah sesuai dengan peraturan Menteri Negara BUMN nomor 05/MBU/2007 yaitu program tanggung jawab sosial perusahaan diterapkan dalam bentuk Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). Sedangkan untuk Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Pabrik Gula Tjoekir Jombang kurang optimal dan belum sesuai dengan peraturan Menteri Negara BUMN nomor 05/MBU/2007. Karena PG Tjoekir Jombang tidak membuat laporan pertanggungjawaban seperti yang diharuskan oleh peraturan Menteri Negara BUMN nomor 05/MBU/2007 yaitu laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan Atas Laporan Keuangan. Hal ini dikarenakan tanggungjawab sosial perusahaan merupakan wewenang dari Direksi PTPN X termasuk laporan keuangan tanggung jawab sosial perusahaan.

PENDAHULUAN

Perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai mempedulikan lingkungan sosialnya, mengingat pentingnya aspek sosial tersebut. Wujud perhatian itu tampak pada kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan. Akuntansi yang merupakan bagian dari dunia usaha ikut memberikan kontribusi dalam merespon kepedulian sosial perusahaan dengan berkembangnya akuntansi sosial termasuk didalamnya pengungkapan aktivitas sosial dalam laporan keuangan tahunan perusahaan.

Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) merupakan komitmen perusahaan untuk ikut serta dalam membangun keberlanjutan ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Penelitian ini akan membahas aktivitas sosial perusahaan yaitu pabrik gula Tjoekir Jombang yang bernaung dibawah PTPN X Persero. Dipilihnya pabrikgula Tjoekir Jombang adalah karena perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi gula pasir, dimana dalam setiap proses produksi barang akan menghasilkan berbagai macam limbah yang merusak lingkungan sekitar pabrik.

Dari uraian diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk aktifitas sosial yang dilaksanakan PG Tjoekir Jombang. PG Tjoekir Jombang merupakan perusahaa di bawah naungan PTPN X yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebagai Badan Usaha Milik Negara tentunya PG Tjoekir Jombang harus ikut melaksanakan dan mematuhi program pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No.05/MBU/2007 tentang program kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan usaha kecil dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL), peraturan tersebut mewajibkan setiap perusahaan melaksanakan program CSR (Corporate Social Responsibility).

Berdasar latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka, penulis merumuskan beberapa permasalahan antara lain :

(2)

1. Bagaimanakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya?

2. Bagaimanakah aktivitas sosial perusahaan dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya terhadap lingkungan sekitarnya?

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya.

2. Mengetahui aktivitas sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya.

METHODE PENELITIAN

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian/penulisan skripsi ini adalah jenis metode kualitatif deskriptif. Subyek Penelitian tentang Penerapan Akuntansi Pertanggung jawaban Sosial Perusahaan Terhadap Lingkungannya adalah CSR (Corporate Sosial Responsibility). Obyek penelitian ini adalah kontribusi terhadap pendidikan, masyarakat, dan Lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan pada PG Tjoekir Jombang karena sesuai dengan judul, permasalahan dampak limbah dan tujuannya untuk mengetahui aktifitas-aktifitas sosial di PG Tjoekir Jombang.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian Keterangan / Uraian

Waktu

Bulan

sept okt nov des jan

Proposal

Pengumpulan Data Pengolahan Data Pelaporan

Sumber : Data Diolah, 2016

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2009:215) adalah: “Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakeristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Berdasarkan pengertian diatas, dapat diartikan bahwa populasi merupakan sekelompok benda atau orang penelitian yang memiliki kualitas dan karakter tertentu yang berpeluang untuk dijadikan sebagai sasaran penelitian.Dengan demikian data populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah laporan-laporan keuangan berupa laba rugi, neraca, dan laporan program kegiatan CSR PG Tjoekir Jombang.

Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2008:81) berpendapat bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan diatas, sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan (laporan laba rugi, neraca, dan laporan program kegiatan CSR yang dilakukan oleh PG Tjoekir Jombang).

Variabel penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial adalah tanggung jawabsebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dankegiatan-kegiatannyapada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkandalam bentuk perilakutransparan dan etis yang sejalan denganpembangunan berkelanjutan termasuk kesehatan dan kesejahteraanmasyarakat, mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalandengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasionalserta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh. Indikator darivariabel tersebut adalah beasiswa pendidikan, kesehatan masyarakat,penghijauan, pembinaan UMKM, pembangunan komunitas, dan kinerjasocial. Dalam Penelitian ini penulis menggunakan data kualiatif, data yang disajikan dalam bentuk uraian seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, job description dan aktifitas-aktivitas sosial perusahaan. Adapun jenis data yang dibutuhan pada penelitian ini adalahdata Sekunder,merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk sudah jadi, seperti : struktur organisasi, laporan laba rugi sosial yang telah terdokumentasi. Sesuai dengan prosedur penulisan ilmiah pada umumnya, maka data yang terkumpul dalam penelitian ini diperoleh dengan prosedur sebagai berikut:

(3)

a) Survey pendahuluan, untuk memperoleh gambaran tentang keadaan obyek penelitian termasuk didalamnya sejarah obyek penelitian itu sendiri dan kondisi obyek penelitian saat ini serta melihat permasalahan yang akan diteliti melalui observasi langsung di perusahaan. Dalam observasi ini penulis selalu melakukan konsultasi dengan manajer keuangan perusahaan.

b) Survey lapangan, untuk mendapatkan data dari obyek penelitian. Adapun metode yang digunakan adalah :

1) Wawancara

Teknik wawancara, penulis melakukan tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan pihak perusahaan khususnya dengan bagian yang berhubungan dengan obyek penelitian

2) Dokumentasi

Dengan metode ini data dari dokumen-dokumen serta catatan yang ada pada obyek penelitian dilihat, dicatat dan dipelajari.

3) Studi Kepustakaan

Metode Pengumpulan data dengan mengadakan tinjauan terhadap beberapa literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Maksud dari studi kepustakaan ini adalah agar penulis mempunyai konsep yang jelas sebagai pegangan teori dalam pemecahan masalah.

Teknik analisis yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah :

1. Mengumpulkan data obyek penelitian yang berupa gambaran umum perusahaan, laporan keuangan perusahaan untuk beberapa periode akuntansi, laporan yang berisi tentang biaya-biaya sosial yang telah dikeluarkan oleh perusahaan yang meliputi sumbangan kepada masyarakat setempat, biaya program kerja perusahaan yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat sekitarnya dan data-data lain yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan misalnya biaya pengolahan limbah.

2. Melakukan wawancara dengan Manajer keuangan dan beberapa staf keuangan perusahaan yang berkaitan dengan penyusunan anggaran dan realisasi pengeluaran mengenai biaya sosial perusahaan. dan dokumentasi data – data pendukung yang menunjukkan besarnya biaya sosial perusahaan.

3. Mengolah data yang diperoleh, yaitu laporan keuangan perusahaan untuk beberapa periode akuntansi, laporan yang berisi tentang biaya-biaya sosial yang telah dikeluarkan oleh perusahaan sebagai bahan untuk menganalisis permasalahan yang diangkat.

4. Melakukan pembahasan dan analisis data yang tersedia agar dapat memberikan alternatif pemecahan permasalahan bagi perusahaan yang sesuai dengan literatur yang ada.

5. Memberikan kesimpulan atas hasil pembahasan yang sesuai bidang permasalahan.

Penelitian ini penulis hanya membatasi pembahasan pada laporan keuangan perusahaan yang menyangkut biaya sosial perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkungan sekitarnya. Jadi, fokus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui aktifitas-aktifitas sosial perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan kepada lingkungan sekitarnya. Tentunya aktifitas-aktifitas ini berpotensi untuk menambah biaya pada perusahaan yang akhirnya dapat mengurangi besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan.

KAJIAN PUSTAKA

Laporan keuangan memegang peranan penting yang memberikan berbagai informasi tentang kegiatan operasional perusahaan bagi bermacam-macam pihak. Definisi laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yaitu :

”Laporan keuangan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang disajikan dalam berbagai cara (seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”

(4)

Menurut charles T. Horngren, dan Walter T. Harrison (Horngren Harrison, 2007:4) menyatakan bahwa akuntansi merupakan sistem informasi yang mengukur aktifitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.

Definisi Akuntansi Pertanggung jawaban Sosial

Definisi akuntansi pertanggungjawaban sosial atau SEA menurut Belkaoui dalam bukunya tentang Socio Economic Accounting yang dikutip Harahap (2003:349) yaitu: “SEA timbul dari penerapan akuntansi dalam ilmu sosial, ini menyangkut pengaturan, pengukuran analisis, dan pengungkapaan pengaruh ekonomi dan sosial dari kegiatan pemerintah dan perusahaan. Hal ini termasuk kegiatan yang bersifat mikro dan makro.Pada tingkat makro bertujuan untuk mengukur dan mengungkapkan kegiataan ekonomi dan sosial Negara mencakup social accounting danreporting peranan akuntansi dalam pembangunan ekonomi. Pada tingkat mikro bertujuan untuk mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatanperusahaaan terhadap lingkungannya, mencakup:financialdan managerial social accountingdan social auditing

Menurut Wahyudi dan Azheri, (2008:62) Ada empat bentuk dari CSR, yaitu: 1. Pengelolaan lingkungan kerja secara baik

2. Kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat 3. Penanganan kelestarian lingkungan

4. Investasi social

Ruang Lingkup Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial

Menurut Harahap (2002 : 198 – 200), keterlibatan sosial perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan di Negara Indonesia yaitu :

1. Lingkungan hidup, antara lain : pengawasan terhadap efek polusi, perbaikan pengrusakan alam, konservasi alam, keindahan lingkungan, pengurangan suara bising, penggunaan tanah, pengelolaan sampah dan air limbah, riset dan pengembangan lingkungan, kerja sama dengan energi, antara lain : konservasi energi yang dilakukan perusahaan, penghematan energi dalam proses produksi dan lain-lain.

2. Sumber Daya manusia dan Pendidikan, antara lain : keamanan dan kesehatan karyawan, pendidikan karyawan, kebutuhan keluarga dan rekreasi karyawan, menambah dan memperluas hak-hak karyawan, usaha untuk mendorong partisipasi, perbaikan pensiun, beasiswa, bantuan pada sekolah, pendirian sekolah, membantu pendidikan tinggi, riset dan pengembangan, pengangkatan pegawai dari kelompok miskin, peningkatan karir karyawan dan lain-lain.

3. Praktek Bisnis yang Jujur, antara lain : memperhatikan hak-hak karyawan wanita, jujur dalam iklan, kredit, servis, produk, jaminan, selalu mengontrol kualitas produk, dan lain-lain, pemerintah dan universitas, pembangunan lokasi rekreasi dan lain-lain.

4. Membantu Masyarakat Lingkungan, antara lain : memanfaatkan tenaga ahli perusahaan dalam mengatasi masalah sosial di lingkungannya, tidak campur tangan dalam struktur masyarakat, membangun klinik kesehatan, sekolah, rumah ibadah, perbaikan desa/kota, sumbangan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, perbaikan perumahan desa, bantuan dana, perbaikan sarana pengangkutan, pasar dan lain-lain.

5. Kegiatan Seni dan Kebudayaan, antara lain : membantu lembaga seni dan budaya,sponsor kegiatan seni dan budaya, penggunaan seni dan budaya dalam iklan, merekrut tenaga yang berbakat seni dan olah raga, dan lain-lain.

6. Hubungan dengan Pemegang Saham, antara lain : sifat keterbukaan direksi pada semua persero, peningkatan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan, pengungkapan keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial, dan lain-lain.

7. Hubungan dengan Pemerintah, antara lain : mentaati peraturan pemerintah, membatasi kegiatan lobbying, mengontrol kegiatan politik perusahaan, membantu lembaga pemerintah sesuai dengan kemampuan perusahaan, membantu secara umum usaha peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat, membantu proyek dan kebijakan pemerintah, meingkatkan produktivitas sektor informal, pengembangan dan inovasi manajemen dan lain-lain.

Bentuk laporan tanggung jawab sosial sampai saat ini belum ada yang baku. Di Amerika, yang merupakan kiblat akuntansi di negara kita, praktek pelaporannya masih dilaksanakan dengan tidak seragam antara satu perusahaan dengan yang lainnya. Ada yang hanya menyajikan informasi sosial yang

(5)

bersifat kualitatif sebagai catatan kaki atau keterangan tambahan pada penjelasan laporan keuangan. Ada yang menjalankannya dengan sederhana dan ada yang menjalankannya dengan kompleks.

Menurut Estes seperti yang dikutip oleh Sonhaji (1989 : 9) menemukan adanya bermacam-macam praktek pelaporan akuntansi sosial untuk pihak luar. Tiga tingkat cara pelaporan social responsibility accounting lembaga masyarakat, diantaranya adalah :

1. Praktek yang sederhana

Laporan ini hanya terdiri dari uraian yang tidak disertai dengan data kuantitatif,baik satuan uang maupun satuan yang lainnya.

2. Praktek yang lebih maju

Selain yang ditunjukkan dalam metode yang sederhana seperti di atas, juga menggunakan data kuantitatif untuk menunjukkan apa yang sudah dicapai perusahaan

3. Praktek yang paling maju.

Bentuk laporan yang selain berupa uraian data kualitatif dan kuantitatif perusahaan juga menyusun laporannya dalam bentuk neraca.

Adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkunagn dalam segala aspek operasional perusahaan.

Dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan Bab I pada ketentuan umum pasal 1 disebutkan bahwa :

1. Badan usaha milik negara,yang selanjutnya disebut BUMN,adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar mdalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan yang dipisahkan.

2. Perusahaan perseroan, yang selanjutnya disebut persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.

3. Perusahaan perseroan terbuka, yang selanjutnya disebut perseroan terbuka, adalah persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau persero yang melakukan penawaran umum yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. 4. Perusahaan umum yang selanjutya disebut perum, adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki

negara dan tidak terbagi atas saham, yang betujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

5. Menteri adalah menteri negara badan usaha milik negara.

6. Program kemitraan BUMN dengan usaha kecil, yang selanjutnya disebut program Kemitraan, adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemaanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

7. Program bina lingkungan yang selanjutnya disebut program BL adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. 8. Program BL BUMN pembina adalah program BL yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh BUMN

pembina wilayah usaha BUMN yang bersangkutan.

9. Program BL BUMN peduli adalah program BL yang dilakukan secara bersama-sama antar BUMN dan pelaksanaanya ditetapkan dan dikoordinir oleh Menteri.

Penelitian yang dilakukan oleh Catur Wuri Endah Lestari (2015) yang berjudul “ Penerapan Akuntansi Sosial Pada PG Ngadirejo Kab. Kediri “.Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dan perlakuan akuntansi tehadap laporan pertanggungjawaban sosial perusahaan.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa bentuk aktifitas sosial pada Pabrik Gula Ngadirejo sudah sesuai dengan peraturan menteri Negara BUMN nomor.05/MBU/2007 yaitu program tanggung jawab sosial perusahaan diterapkan dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).Sedangkan untuk Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial PG Ngadirejo kurang optimal dan belum, sesuai dengan peraturan menteri Negara BUMN nomor.05/MBU/2007. Karena PG Ngadirejo tidak membuat laporan pertanggungjawaban seperti yang diharuskan oleh peraturan menteri NegaraBUMN nomor. 05/MBU/2007 yaitu laporan posisi keuangan, laporan aktifitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Hal ini dikarenakan tanggungjawab sosial perusahaan merupakan wewenangdari direksi PTPN X termasuk laporan keuangan tanggungjawab sosial perusahaan.

(6)

Penelitian yang dilakukan oleh Elsha Kristiana (2014) ini berjudul “ Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Sebagai Bentuk Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Lingkungan Sekitarnya (Studi pada PT. Petrokimia Gresik) “. Ini bertujuan untuk mengetahui bentuk aktifitas-aktiftas sosial yang dilaksanakan PT Petrokimia Gresik terhadap lingkungannya dan mengetahui bagaimana laporan akuntansi pertanggungjawaban sosial PT Perokimia Gresik.Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Dari penelitiannya terdapat suatu pembahasan yang menyebutkan bahwa PT Petrokimia melakukan beebrapa aktifitas-aktifitas sosial sebagai bentuk tanggung jawab, aktifitas tersebut dikelompokkan menjadi 2, yaitu kontibusi terhadap masyarakat dan lingkungan.Untuk melaksanakan aktifitas sosialnya perusahaan mengeluarakan biaya-biaya sosial yang dapat disusun menjadi akuntansi laporanpertanggungjawaban.

Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Lucia Dianingtyas (2013) yang berjudul Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Terhadap Lingkungan dan Masyarakat Untuk Mengukur Kinerja Sosial Pada PT. Astra Internasional, Tbk yang memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui aktifitas-aktifitas sosial pada PT. Astra Internasional, Tbk dan Cara mengukur Kinerja sosial Pada PT. Astra Internasional, Tbk. Metode analsis data yang digunakan yaitu metode pendekatan kualitatif yang menjelasakan secara deskriptif terhadap apa yang telah diteliti. Dari hasil penelitian inimenunjukkan bahwa PT. Astra Internasional, Tbk telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban sosial, dalm hal ini perusahaan telah melaksanakan berbagai macam kegiatan sosial terhadap lingkungan dan masyarakat agar dapat membantu mengentasakan segala problematika yang ada pada masyarak Indonesia saat ini. Cara mengukur kinerja sosial PT. Astra Internasional, Tbk adalah mencocokannya dengan Global Reporting Intiarive, setelah selesai maka perlu dibuktikan dengan data-data yang mendukung pernyataan indikator tersebut dan dihasilkan presentase 41,071% disini perusahaan menurut program penilaian tingkat perusahaan (PROPER) termasuk dalam kelompok merah yaitu 50% memenuhi persyaratan).

Penelitian tentang implikasi CSR yang dilakukan oleh Syahputra (2008) dengan judul Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Masyarakat Lingkungan PTPN (Studi Pada Unit Kebun Dolok Ilir Kabupaten Simalungun). Hasil penelitian tersebut adalah Pelaksanaan CSR perusahaan PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana fisik maupun non fisik sperti pembangunan rumah ibadah dan pembangunan jalan masih bersifat karitas (simpatik) daripada filantropis (loyalitas/kesadaran) dan belum memberikan dampak yang baik bagi masyarakat lingkungan PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir.

Penelitian yang lain dilakukan oleh Kurniawan dan Yuhertiana (2009) yang berjudul Studi Tentang Penerapan Dan Pelaporan Corporate SocialResponsibility (CSR) pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Semen Gresik dalam menerapkan CSR mengacupada4 PER-05/MBU/2007 dan SE-04/MBU.S/2007. Pelaksanaan CSR PT. Semen Gresik tahun 2008 lebih difokuskan ke pendidikan melalui penyaluran beasiswa. Sumber dana yang digunakan untuk pelaksanaan CSR tergantung pada sisa dana akhir tahun. Motif yang dilakukan walaupun secara normatif berasal dari kesadaran tapi tidak lepas dari kebutuhan akan eksistensi dan corporate image.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perlakuan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

Biaya tanggung jawab sosial perusahaan PG Tjoekir diakui bersamaan dengan biaya serumpun lainnya yang dimasukkan kedalam beban lain-lain pada laporan laba rugi komprehnsif perusahaan. Pada laporan laba rugi PG Tjoekir Jombang disebutkan biaya lain-lain sebesar Rp 1.458.359.000. Biaya CSR dimasukkan dalam biaya diluar usaha sebesar Rp 1.383.744.000. Namun tidak terdapat keterangan lebih rinci mengenai biaya CSR. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pelaksana CSR PG Tjoekir didapat informasi bahwa biaya tanggung jawab sosial perusahaan diambil dari 2% laba PTPN X yang merupakan induk dari PG Tjoekir. Berikut merupakan ringkasan penjelasan mutasi penggunaan dana Corporate Social Responsibility sebesar 2% dari laba, diketahui laba sebelum PPh PG Tjoekir tahun 2016 sebesar Rp 6.752.850.000 x 2% = Rp 135.057.000 sehingga pada prakteknya PG Tjoekir akan mengeluarkan dana sebesar Rp 135.057.000. Namun laporan tahunan PG Tjoekir yang berakhir tahun 2016 pada catatan atas laporan biaya sosial sebesar “Rp106.568.000” itu artinya biaya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan belum mencapai 2% dari laba PTPN X. Karena biaya yang dilaporkan hanya sebesar Rp106.568.000 hanya 1,60% dari laba bersih PG Tjoekir. Akan tetapi penyaluran biaya CSR ini masih sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN nomor kep-05/MBU/2007 dimana besar pengeluaran CSR (Corporate Social Responsibility) adalah 1% hingga 3% dari laba bersih perusahaan.

(7)

Laporan pertanggungjawaban sosial perusahaan PG Tjoekir dibuat dalam bentuk laporan kegiatan saja dan untuk program kemitraan hanya membuat laporan arus kas. Sedangkan laporan lengkap mengenai tanggung jawab sosial perusahaan dibuat oleh PTPN X berupa laporan konsolidasi. Peraturan Menteri Negara BUMN nomor kep-05/MBU/2007 bab X pasal 31 berisi tentang pedoman akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, pasal 31 menjelaskan bahwa laporan keuangan program kemitraan dan bina lingkungan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktifitas, laporan arus kas serta catat ataslaporan keuangan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PG Tjoekir didapat informasi bahwa pabrik gula Tjoekir tidak membuat laporan keuangan CSR (Corporate Social Responsibility) yang sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN nomor kep-05/MBU/2007. Laporan CSR (Corporate Social Responsibility) hanya dibuat dalam bentuk laporan kegiatan untuk program Bina Lingkungan atau CSR (Corporate Social Responsibility). Laporan keuangan CSR (Corporate Social Responsibility) lengkap dibuat oleh pihak PTPN X berbentuk laporan konsolidasi dari seluruh unit yang dibawahi oleh PTPN X. Laporan yang dibuat adalah sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN nomor kep-05/MBU/2007 tentang pengelolan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) bahwa BUMN wajib melakukan pembukuan tersendiri atas pelaksanaan PKBL (terpisah dari pembukuan/laporan keuangan perusahaan) dan menyampaikan laporan berkala (triwulan) dan laporan tahunan yang telah di audit oleh auditor independen kepada Menteri/Pemegang saham untuk kemudian disahkan oleh Menteri/RUPS. Laporan yang dibuat adalah laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas.

Laporan yang dipublikasikan merupakan laporan tanggung jawab sosial perusahaan yang dicantumkan dalam laporan keuangan tahunan PTPN X. Laporan yang diungkapkan oleh PTPN X berbentuk narasi yang menjelaskan rangkaian kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang terdiri dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan hidup, tanggung jawab sosial perusahaan terhadap ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pengembangan sosial dan masyarakat. Pada laporan tanggung jawab sosial perusahaan PTPN X disebutkan alokasi dana yang dikeluarkan untuk kegiatan CSR. Namun tidak terdapat keterangan lebih rinci mengenai penggunaan dana CSR.

KESIMPULAN

1. Pabrik Gula Tjoekir telah melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk aktivitas sosial perusahaan yang dituangkan dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

2. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan pada PG Tjoekir kurang optimal. Tidak terdapat laporan yang menunjukkan rincian biaya CSR dengan detail.

3. Biaya CSR dimasukkan pada pos “biaya kebutuhan CSR” dan dimasukkan dalam laporan keuangan umum pada laporan laba/rugi pada bagian “beban lain-lain”. Sumber dana program tanggung jawab sosial ini merupakan 1,6 % dari laba.bersih PG Tjoekir Jombang.

4. Bentuk aktivitas sosial pada pabrik gula Tjoekir sudah sesuai dengan peraturan Menteri Negara BUMN nomor kep-05/MBU/2007 yaitu program CSR (Corporate Social Responsibility) diterapkan dalam bentuk PKBL yang terbagi menjadi dua aktivitas yaitu program Kemitran dan Bina Lingkungan. Sedangkan untuk Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial pada pabrik gula Tjoekir kurang optimal dan belum sesuai dengan peraturan Menteri Negara BUMN nomor kep-05/MBU/2007.

Kelemahan dalam penelitian ini adalah belum dibahasnya tentang laporan secara baku dalam perusahaan menurut kebijakan birokrasi yang berkompeten, sehingga disaranakn bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan disarankan untuk meneliti pada tingkat korporasi yaitu PTPN X karena segala keputusan dan wewenang terkait penerapan tanggungjawab sosial perusahaan terdapat pada PTPN X sebagai induk dari unit-unit yang dibawahi termasuk PG Tjoekir Kabupaten Jombang.

DAFTAR PUSTAKA

Alam, Solihin Makmur. 2003. Value Added Statement : Salah Satu Wujud Pertanggungjawaban Perusahaan Kepada Stakeholders. Media Akuntansi. Media Akuntansi, No.34 (Juni-Juli) : 50-53 Belkaoui, Ahmed R. 1999. Teori Akuntansi. Terjemahan. Yogyakarta : AK Groups.

(8)

Elsha, K. 2014. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Sebagai Bentuk Tanggungjawab Perusahaan Terhadap Lingkungan Sekitarnya (Studi pada PT. Petrokimia Gresik). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.17, no.1 (Mei)

Harahap, Sofyan. 2003. Teori Akuntansi, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. IAI. 2002. Standar akuntansi Keuangan. Salemba empat.

Jogiyanto. 2001. Analisis dan Desain, Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta : ANDI.

Kumalahadi. 2000. Prespektif Pragmatik, Lingkungan dan Sosial dalam Laporan Keuangan : Peningkatan Keuangan dan Pertanggungjawaban. Jurnal Akuntansi dan Audit Indonesia, Vol.4, No. 1 (Juni). Kurniawan, Chandra. Yuhertiana. 2009. Studi Tentang Penerapan dan Pelaporan

Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Surabaya: Call For Paper Hasil-Hasil Penelitian Dosen dan SeminarNasional.

Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007.

Sonhadji, Achmad. 1989. Akuntansi sosial : Peranannya dalam Mengukur Tanggung Jawab sosial Perusahaan, Suatu tinjauan Analitis. Akuntansi, No.10 (Oktober).

Suwaldiman. 2000. Pentingnya Pertimbangan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Penetapan Tujuan Pelaporan Keuangan Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Audit Indonesia, Vol.4, No.1 (Juni) : 68.

Syamsuddin, Lukman. 2009. ManajemenKeuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

Usmansyah. 1989. Telaah Alternatif Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial di Indonesia. Akuntansi, No. 10 (Oktober).

Wahyudi,Isa dan Busyra Azheri. 2008. CorporateSocial Responsibility, Prinsip, Pengaturan

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social Responsibility. Gresik: Fascho Publishing

Gambar

Tabel 3.1 Waktu Penelitian Keterangan / Uraian

Referensi

Dokumen terkait

melakukan analisis kebutuhan sistem sebuah enterprise, khususnya dalam melakukan perencanaan strategis sistem informasi pada RSUD Taman Husada Bontang di bagian pelayanan.Dan

Gangguan yang timbul pada akhir  kehamilan atau persalinan hampir selalu disertai anoksia/ hipoksia janin dan berakhir  dengan asfiksia neonatus2. Penyebab kegagalan pernafasan

Merujuk dari kebijakan pemerintah, maka urgensi perusahaan adalah kesejahteraan kesehatan termasuk penawaran khusus serta permintaan pesanan dengan jumlah

Yang menjadi latar belakang masalah pada penelitian ini adalah Isi berita kontroversi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pengangkatan beliau menjadi Gubernur DKI Jakarta

Dalam hal ini, penerapan konsepsi pemukiman tradisional masyarakat Bali yang memiliki 4 (empat) atribut utama, yaitu aspek sosial, simbolik, morfologi dan

Penerapan unsur sistem praktik yang sehat atas sistem penjualan kredit. pada PT Krisbow Indonesia

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Uji Pendahuluan Serbuk Simplisia Dan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Yang Berasal Dari Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali