• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian adalah LPP-TVRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian adalah LPP-TVRI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian adalah LPP-TVRI Stasiun Gorontalo yang beralamat di Jl. Prof. DR. H.B. Jassin No. 317 Kota Gorontalo, dengan beberapa pertimbangan diantaranya karena lokasi tersebut merupakan tempat peneliti bekerja saat ini sehingga bisa mendapatkan keterangan yang lengkap tentang masalah yang diteliti, memiliki data yang cukup memadai dan dari segi waktu, tenaga dan biaya lebih efisien.

Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini adalah diperkirakan sekitar enam bulan, yakni sejak bulan Agustus 2012 dan diperkirakan sampai dengan bulan Januari 2013.

3.2 Disain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012: 13). Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis adanya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dalam

(2)

penelitian ini variabel bebas adalah pengendalian intern dan variabel terikat adalah kualitas laporan keuangan. Sifat penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antara variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lain (Umar dalam Mohamad, 2011: 41). Melalui metode ini penulis dapat menentukan desain penelitian sederhana. Desain penelitian pada dasarnya menggambarkan adanya prosedur-prosedur yang mungkin dapat menguji hipotesis penelitian agar bisa mencapai kesimpulan mengenai hubungan dan pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini. Adapun desain penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2: Disain Penelitan

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Untuk memudahkan dalam pengujian hipotesis, maka penulis menetapkan variabel penelitian sebagai berikut:

a. Variabel Bebas atau Independent (Variabel X)

Pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan

Pengendalian Intern (X)

Kualitas Laporan Keuangan

(3)

keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP No. 60 tahun 2008 dalam Mohamad, 2012: 2). Adapun indikator yang digunakan dalam pengukuran variabel ini berdasarkan unsur-unsur pengendalian intern berupa (1) lingkungan pengendalian; (2) penaksiran risiko; (3) komunikasi dan informasi; (4) aktivitas pengendalian; dan (5) pemantauan.

b. Variabel Terikat atau Dependent (Variabel Y)

Kualitas laporan keuangan merupakan sifat yang menggambarkan kriteria untuk memilih alternatif prinsip akuntansi dan metode pelaporan yang digunakan, serta persyaratan pengungkapannya (Sofyan, 1993 : 111). Indikator dari kualitas laporan keuangan adalah sebagaimana yang terdapat dalam standar akuntansi keuangan oleh IAI berupa (1) dapat dipahami; (2) relevan; (3) keandalan; dan (4) dapat dibandingkan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan definisi operasional variabel sebagai berikut:

(4)

Tabel 1: Definisi Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengendalian Intern (X) Lingkungan

pengendalian

- Nilai integritas dan etika - Komitmen terhadap kompetensi - Landasan nilai kegiatan Operasional - Filosofi dan gaya operasi manajemen - Struktur organisasi

- Pembagian wewenang dan pembebanan

tanggung jawab

- Kebijakan dan praktik sumber daya manusia (Mulyadi, 2002)

Ordinal

Penaksiran risiko - Bidang bisnis baru atau transaksi yang

memerlukan prosedur akuntansi yang belum pernah dikenal

- Perubahan standar akuntansi

- Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem

dan teknologi baru yang digunakan untuk pengolahan informasi

- Pertumbuhan pesat entitas yang menuntut

perubahan fungsi pengolahan dan pelaporan informasi dan personel yang terlibat di dalam fungsi tersebut

(Mulyadi, 2002)

Ordinal

Informasi dan komunikasi

- Pemanfaatan sarana informasi

- Perubahan sistem informasi dan komunikasi

- Efektivitas sarana informasi dan komunikasi

- Kejelasan informasi

(Mulyadi, 2002)

Ordinal

Aktivitas Pengendalian

- Pengendalian pengolahan informasi

- Pemisahan fungsi yang memadai

- Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan

- Reviu atas kinerja

(Mulyadi, 2002)

Ordinal

Pemantauan - Berkelanjutan

- Evaluasi Terpisah

- Penilaian kualitas kinerja yang

berkesinambungan

- Tindak lanjut rekomendasi audit

(Mulyadi, 2002)

Ordinal

Kualitas Laporan Keuangan (Y)

Dapat dipahami - Informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna

(IAI, 2009)

Ordinal

Relevan - Informasi yang termuat di dalamnya dapat

mempengaruhi keputusan pengguna

- Memprediksi masa depan

- Menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi di

masa lalu (IAI, 2009)

Keandalan - Informasi dalam laporan keuangan bebas dari

pengertian yang menyesatkan

- Menyajikan setiap fakta yang jujur

- Informasi diarahkan kepada kebutuhan umum

dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu

(5)

Dapat dibandingkan - Laporan keuangan akan lebih berguna jikadapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya

- Perbandingan secara internal

- Perbandingan secara eksternal

(IAI, 2009)

Ordinal

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 115). Menurut Faisal dalam Mohamad (2012: 44) bahwa populasi adalah sekelompok individu tertentu yang memiliki satu atau karakteristik umum yang menjadi pusat perhatian peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai dan karyawan LPP-TVRI Stasiun Gorontalo yang berjumlah 58 orang.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012: 116) bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik Teknik pengambilan sampel terdiri atas dua yaitu:

1) Probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel yang meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, dis proportionate stratified random sampling, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah) (Sugiyono, 2012: 118).

(6)

2) Nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, yang meliputi sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball (Sugiyono, 2012: 121).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, dengan jenis sampling purposive. Menurut Sugiyono 2012: 122) sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun yang menjadi pertimbangan peneliti dalam pengambilan sampel ini adalah para pegawai dan karyawan yang terlibat langsung dengan penggunaan laporan keuangan seperti yang disajikan pada tabel 2.

Tabel 2: Sampel Penelitian

Kepala TVRI Stasiun Gorontalo Kasubbag Keuangan & Umum Kepa Urusan Keuangan

Kepala Urusan Umum Kepala Seksi Pemberitaan

Kepala Seksi Program & Pengembangan Usaha Kepala Seksi Teknik & Transmisi

Kasubsi Program

Kasubsi Pengembangan Usaha Kasubsi Teknik

Kasubsi Transmisi

Koordinator Transmisi Kota Gorontalo Koordinator Satuan Transmisi Marisa Koordinator Satuan Transmisi Paguyaman Koordinator Satuan Transmisi Popayato

1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang

(7)

Bendahara APBN Bendahara Non-APBN Staf Keuangan

Staf Umum Pengelola SIMAK-BMN

1 Orang 1 Orang 4 Orang 3 Orang

J u m l a h 24 Orang

(Sumber data: LPP-TVRI Stasiun Gorontalo tahun 2012)

3.5 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan informasi kepada pengumpul data. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari para responden yaitu para pegawai dan karyawan LPP-TVRI Stasiun Gorontalo yang diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran angket/kuisioner.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2012: 194). Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik-teknik berikut ini:

a. Observasi

Dalam teknik ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung tentang obyek penelitian, yaitu pada kantor LPP-TVRI Stasiun Gorontalo yang beralamat di jalan Prof. DR. HB. Jassin No. 317 Kota Gorontalo.

(8)

b. Angket/Kuisioner

Dalam teknik ini akan disediakan sejumlah pertanyaan/pernyataan yang akan dijawab oleh responden yang telah ditentukan oleh peneliti, yaitu para pegawai dan karyawan LPP-TVRI Stasiun Gorontalo yang berhubungan langsung dengan penggunaan laporan keuangan.

3.7 Instrumen

Menurut Arikunto dalam Mohamad (2011: 46) instrumen adalah alat-alat untuk memperoleh data pada waktu penelitian dengan menggunakan suatu metode. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan angket/kuesioner yaitu pertanyaan yang disusun secara tertulis untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden. Pengukuran dan ukuran variabel skala yang digunakan untuk pembobotan item kuesioner adalah menggunakan Skala Likert dimana berisi pernyataan yang sistematis untuk menunjukkan sikap seseorang terhadap pernyataan itu. Sugiyono (2012: 132) mengemukakan bahwa Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Kuisioner yang digunakan menggunakan 5 (lima) pilihan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RG), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Setiap pilihan akan diberikan skor/bobot nilai yang berbeda seperti tampak pada tabel berikut ini:

(9)

Tabel 3: Peryataan dengan Skala Likert

Pilihan Skor/Bobot Keterangan

SS S RG TS STS 5 4 3 2 1 Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

3.8 Prosedur Pengujian Instrumen Penelitian 3.8.1 Uji Validitas Data

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam kuisioner. Suatu pernyataan dianggap sahih jika pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan apa yang diungkapkan atau apa yang ingin diukur. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 1767), instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pernyataan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi.

Sugiyono dalam Mohamad (2011: 48) menyatakan item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) dan korelasinya tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3 (Azwar, 1997: 158). Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas pertanyaan-pertanyaan kuisioner adalah Korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan ketentuan:

(10)

jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka skor butir pertanyaan kuisioner valid tetapi sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka skor butir pertanyaan kuisoner tidak valid. Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 19 dan Microsoft excel 2007.

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment (Sugiyono, 2011: 183) yang dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

x : Skor item ke-1 y : Skor total variabel n : Jumlah responden

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data menujukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah valid, untuk mengetahui sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan untuk menentukan tingkat keandalan kuisioner adalah komparasi internal dalam bentuk belah dua (ganjil dan genap). Skor item yang diperoleh dikelompokkan dalam dua bagian yaitu skor kelompok item yang bernomor ganjil

(11)

dan kelompok item yang bernomor genap. Koefisien korelasi antara dua kelompok tersebut menunjukkan keandalan internal alat ukur yang digunakan. Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 19 dan Microsoft excel 2007.

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauhmana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang diukur jika koefisien reliabilitasnya minimal 0.5 atau 0.6 (Tjiptono dalam Ibrahim, 2010: 30). Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan koefisien reliabitas Alpha Cronbach (Arikunto dalam Mohamad, 2011: 50) yaitu:

Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σb2

: Jumlah varians butir σt2

: Varians total

3.9 Uji Asumsi Klasik 3.9.1 Uji Normalitas

Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis regresi linear baik sederhana maupun berganda adalah data variabel dependen (terikat)

(12)

harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk itu sebelum diolah lebih lanjut, dilakukan pengujian asumsi normalitas tersebut dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut:

H0 = Data variabel dependen berdistribusi normal

H1 = Data variabel dependen tidak berdistribusi normal = 5%

Kriteria uji: Tolak H0 jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari ,

Terima H0 dalam hal lainnya (Hadi, dalam Ibrahim, 2010: 31). Pengujian

normalitas data dilakukan dengan melihat grafik penyebaran data dan uji kolmogorov smirnov (Uji K - S). Jika tingkat signifikannya lebih besar dari 0,05, maka data itu terdistribusi normal. Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Untuk pengujian ini digunakan software dengan program SPSS versi 19.

3.9.2 Uji Linieritas

Uji ini digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, di samping itu dengan pengujian linearitas diharapkan dapat mengetahui taraf signifikan penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Model regresi dikatakan linear apabila nilai signifikansi di atas 0,05.

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke

(13)

pengamatan lain. Jika variansnya berbeda maka dikatakan heteroskedastisiitas, namun jika variansnya sama disebut homoskedastisitas. Suatu model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.

3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Regresi Linier Sederhana

Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan masa sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil (Riduwan, 2009: 105). Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Jika data hasil penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal, maka tahapan analisis dilanjutkan dengan pengujian regresi linier sederhana. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur hubungan fungsional antara variabel-variabel dalam penelitian. Analisis ini akan membedakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variable) dan variabel terikat atau variabel terpengaruh (dependent variable).

Analisis regresi dalam hal ini digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan pada LPP-TVRI

(14)

Stasiun Gorontalo. Analisis regresi linier sederhana ini dinyatakan dalam bentuk persamaan:

Ŷ = a + bX + ε (Sugiyono, 1999: 204)

dimana: X = Ppengendalian intern Ŷ = Kualitas laporan keuangan a = Nilai konstanta

b = Koefisien regresi ε = Error

3.10.2 Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi digunakan untuk menganalisis atau mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, dimana variabel independen lainnya dibuat tetap/dikendalikan. Sehingga dapat ditentukan nilai korelasi murni yang terlepas dari pengaruh-pengaruh variabel lainnya. Dalam analisis korelasi yang diperhatikan adalah arah (positif atau negatif) dan besarnya hubungan (kekuatan). Koefisien korelasi mempunyai harga -1 hingga +1 (bergerak dari nol hingga 1 dan memiliki nilai positif atau negatif). Semakin mendekati nilai 1 maka semakin besar atau kuat hubungan variabel atau sempurna = 1, sebaliknya semakin mendekati 0 maka semakin lemah atau kecil hubungannya (Wijaya, 2011: 81).

3.10.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara

(15)

bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2

≤ 1). Hal ini berarti R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R2 semakin besar mendekati 1, menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.11 Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:

H0 : bi = 0 artinya tidak terdapat pengaruh positif variabel X (Pengendalian

Intern) terhadap variabel Y (Kualitas Laporan Keuangan).

H1 : bi ≠ 0 artinya terdapat pengaruh positif variabel X (Pengendalian Intern)

terhadap variabel Y (Kualitas Laporan Keuangan).

Selanjutnya untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, dilakukan analisis data dengan menggunakan uji t yaitu membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel dengan kaidah keputusan

yaitu jika nilai t hitung ≥ t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya signifikan.

(16)

3.12 Pengujian Hipotesis

Setelah diperoleh model persamaan regresi taksiran maka langkah selanjutnya melakukan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t. Hipotesis statistik yang akan diuji sebagai berikut:

H0 : bi = 0

H1 : bi ≠ 0

Taraf signifikansi (α) = 0,05

Kriteria pengujian yaitu jika nilai t hitung ≥ t tabel, maka H0 ditolak dan H1

diterima artinya signifikan. Jika nilai t hitung ≤ t tabel, maka H0 diterima dan H1

Gambar

Tabel 2: Sampel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Input yang digunakan untuk mencari nilai plausibilitas untuk peta elevasi adalah hasil kriging dari data ketinggian dan hasil klasifikasi penutup lahan dengan metode

o Create union ‘Buffer_river.shp’ (after attribute manipulating) and ‘Agriculture.shp’ by open View menu then chose Geoprocessing Wizard.. Define geoprocessing dialog as

[r]

Besarnya remitansi ke daerah asal dipengaruhi oleh (1) Aspek lingkungan bekerja TKI terutama oleh status migrasi TKI di luar negeri dan jenis pekerjaan TKI, (2)

Pada pengalaman praktik mengajar pertemuan ke-5 dicoba dengan cara menjelaskan secara ceramah dan diskusi, namun siswa tetap selalu dipancing agar selalu aktif

mengubah probability sampling menjadi nonprobability sampling, karena jika karakteristik tidak dapat dijelaskan maka nonrespon akan mengubah peluang dari tiap elemen dalam

Menurut National Marrow Donor Program (NMDP) USA, sampai saat ini stem cell yang terkandung di darah tali pusat, sudah bisa mengobati 72 penyakit seperti kanker, kerusakan pada sumsum

Penulis juga memberikan informasi dan edukasi tentang kondisi penyakit DM yang diderita klien dan masalah psikososial ketidakberdayaan yang dialami oleh klien kepada keluarga