• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 30 TAHUN 1982 Seri D Nomor 26

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 30 TAHUN 1982 Seri D Nomor 26"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH

KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 30 TAHUN 1982 Seri D Nomor 26

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

NOMOR : 4 TAHUN 1982

TENTANG

PERUSAHAAN DAERAH BANK PASAR KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

Menimbang : a. Bahwa dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, maka ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta No. 4 Tahun 1955 tentang Kantor Perkreditan Daerah dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan dan kebutuhan serta persatuan perundang-undangan yang berlaku;

b. Bahwa atas pertimbangan tersebut maka dengan Keputusan Walikotamadya Daerah Tingkat II Surakarta tanggal 13 Nopember 1980 Nomor : 380/107/1/1980, Kantor Perkreditan Daerah yang kemudian diubah namanya menjadi Unit Khusus Perkreditan Daerah telah ditingkatkan statusnya menjadi Perusahaan Daerah Bank Pasar dan telah ditetapkan pula Anggaran Dasar Sementara Perusahaan Daerah Bank Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II

(2)

Surakarta;

c. Bahwa sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka pendirian Perusahaan Daerah Bank Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta tersebut pula dituangkan dalam suatu Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah;

2. Undang-Undang No 16 tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat Dan Dalam Daerah IstimewaYogyakarta;

3. Undang-Undang No 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan ;

4. Undang-Undang No. 5 Tahun 1982 tentang Perusahaan Daerah; 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 7 Oktober 1981 Nomor

: 536-666 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Dan Badan Pengawasan Perusahaan Daerah;

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PASAR KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud :

a. Gubernur Kepala Daerah b. Pemerintah Daerah

: :

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah ; Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta;

(3)

c. Kepala Daerah d. DPRD e. Bank Pasar f. Direksi g. Badan Pengawas : : : : :

Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surakarta;

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta;

Perusahaan Daerah Bank Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta;

Direksi Perusahaaan Daerah Bank Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta;

Badan Pengawas Bank Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta.

BAB II

NAMA DAN KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) Di Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta didirikan Bank Pasar dengan nama “ Perusahaan Daerah Bank Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta”.

(2) Bank Pasar mempunyai wilayah kerja dimana Bank Pasar tersebut didirikan dan tidak mempunyai Kantor Cabang, Cabang Pembantu, Perwakilan, Kantor Kas dan sejenisnya.

BAB III

TUJUAN DAN LAPANGAN USAHA

Pasal 3 (1) Bank Pasar diselenggarakan untuk :

a. Sesuatu usaha guna memberantas lintah darat/pelepasan uang yang berada di Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta ;

b. Menambah pendapatan Pemerintah Daerah.

(2) Untuk mencapai tujuan yang tersebut dalam ayat (1) pasal ini, Bank Pasar berusaha:

a. Memberikan/bantuan pinjaman kepada para pedagang/pengusaha/karyawan Pegawai Negeri Sipil/ABRI yang sangat memerlukan berdasarkan kemampuan modal Bank Pasar dengan syarat-syarat yang telah ditentukan;

b. Memberi pinjaman guna menjalankan usaha-usaha dalam bidang perdagangan dan perusaha-perusahan lainya yang lemah ekonominya di Kompleks Pasar-pasar dantempat lain dalam wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta.

(4)

BAB IV MODAL

Pasal 4

(1) a. Modal dasar Bank Pasar ditetapkan sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan telah disetor penuh sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) yang merupakan kekayaan Pemerintah Daerah yang dipisahakan.

b. Pemenuhan modal dimaksud sub a diatas dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan Daerah.

(2) Modal tersebut dalam ayat (1) dapat ditambah /dikurangai dengan persetujuan DPRD.

Pasal 5

(1) Bank Pasar mepunyai Cadangan Umum yang dibentuk dan dibina menurut ketentuan tersebut dalam pasal 21 ayat (5) huruf a Peraturan Daerah ini.

(2) Cadangan Umum dipergunakan untuk menutup kerugian yang mungkin diderita terhadap modal milik Bank Pasar.

Pasal 6

(1) Bank Pasar membentuk Cadangan Tujuan, sesuai dengan pasal 21 ayat (5) huruf b Peraturan Daerah ini.

(2) Setiap Cadangan yang diadakan oleh Bank Pasar harus jelas dan ternyata dalam neraca Bank Pasar.

BAB V DIREKSI

Pasal 7

(1) Bank Pasar dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari seorang Direksi Utama dan dibantu oleh seorang dan sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Direktur yang bertanggung jawab atas bidangnya masing-masing.

(2) Direktur Utama bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dan Para Direktur bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

(5)

Pasal 8

(1) Anggota Direksi adalah Warga Negara Indonesia yang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dengan memperhatikan akan keahlian, kecakapan, akhlak serta moral yang baik dalam memimpin bank pasar.

(2) Pengakatan dimaksud ayat (1) Pasal ini berlaku selama-lamanya untuk 4 (empat) tahun. Setelah waktu itu berakhir anggota tersebut dapat diangkat lagi.

(3) Jika terdapat lowongan keanggotaan Direksi dapat diangkat penggantiannya dengan memenuhi syarat pengangkatan seperti dimaksud pada ayat (1) Pasal ini

(4) Setiap ada penggantian keanggotaan Direksi wajib dilaporkan kepada Bank Rakyat Indonesia.

Pasal 9

(1) Anggota Direksi yang diberhentikan atau dapat diberhentikan oleh Kepala Daerah, meskipun masa jabatan belum berakhir karena :

a. Meninggal dunia; b. Permintaan sendiri;

c. Melakukan sesuatu atau bersikap merugikan Bank Pasar atau bertentangan dengan kepentingan Negara;

d. Sesuatu hal yang mengakibatkan ia tidak dapat melaksanakan tugasnya secara wajar. (2) Khusus dalam hal diduga terdapat tuduhan tersebut dalam ayat (1) huurf c pasal ini Anggota

direksi yang bersangkutan Badan Pengawas dan Anggota Direksi yang bersangkutan diberhentikan untuk sementara dari tugasnya oleh Kepala Daerah sesuai dengan usul Badan pengawas.

(3) Pemberhentian Sementara itu diberitahukan secara tertulis kepada Anggota Direksi yang bersangkutan, Badan Pengawas dan Anggota Direksi lainya disertai alasan-alasan yang menyebabkan pemberhentian sementara tersebut.

(4) Dalam hal terjadi pemberhentian sementara sebagaimana tersebut pada ayat (3) pasal ini dilakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam suatu sidang yang khusus diadakan untuk itu oleh Badan Pengawas dalam waktu 1 (satu) bulan sejak Anggota-anggota Direksi tersebut diberitahukan tentang pemberhentikan sementaranya.

Jika Anggota Direksi yang bersangkutan tidak hadir dalam persidangan tersebut tanpa alas an yang sah, yang bersangkutan dianggap menerima apapun yang diputuskan oleh Badan Pengawas

(6)

b. Dalam sidang itu Badan Pengawas memutuskan apakah Anggota Direksi yang bersangkutan tetap diusulkan untuk diberhentikan ataukah pemberhentian sementara itu dibatalkan dan segera menyampaikan keputusan secara tertulis kepada Kepala Daerah. c. Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak diterimanya keputusan sidang tersebut dalam

huruf b pasal ini Kepala Daerah mengeluarkan keputusan dan menyampaikan secara tertulis kepada Anggota Direksi yang bersangkutan Badan Pengawas dan Anggota Direksi lainnya.

Dalam hal ini pemberhentian tersebut diatas tidak dilakukan dalam waktu yang ditentukan, maka pemberhentian sementara itu menjadi batal menurut hukum dan Anggota Direksi yang bersangkutan dapat segera menjalankan jabatannya lagi, kecuali bila mana untuk keputusan pemberhentian tersebut diperlukan keputusan pengadilan dan hal itu harus diberitahukan kepada yang bersangkutan.

d. Jika sidang tersebut pada ayat (4) pasal ini tidak diadakan oleh Badan Pengawas dalam waktu 1 (satu ) bulan setelah pemberhentian sementara itu diberitahukan menurut ketentuan ayat (3) pasal ini maka usul pemberhentian dimaksud dalam ayat (2) pasal ini dan keputusan pemberhentian sementara oleh Kepala Daerah yang bersangkutan menjadi batal menurut hokum.

e. Jika keputsan Kepala Daerah pada huruf c pasal ini tidak dapat disetujui oleh Direksi yang bersangkutan ataupun oleh Badan Pengawas maka pihak yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan banding secara tertulis kepada Gubernur Kepala Daerah dengan disertai alasan-alasannya dalam waktu 2 (dua) minggu setelah pemberhentian tentang keputusan termaksud diterimanya.

Gubernur Kepala Daerah mengambil keputusan terhadap banding itu selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) bulan sejak surat banding diterimanya.

Keputusan tersebut mengikat semua pihak yang bersangkutan.

f. Apabila Gubernur Kepala Daerah tidak mengambil keputusan terhadap permohonan banding tersebut dalam waktu yang ditetapkan dalam huruf a pasal ini, maka keputusan Kepala Daerah tersebut menjadi batal menurut hukum sehingga permohonan banding yang bersangkutan diterima.

Apabila pelanggaran sebagai tersebut dalam ayat (1) sub c dan d dipasal ini merupakan suatu tindak pidana, maka pemberhentian itu merupakan pemberhentian tidak hormat.

Pasal 10

(1) Antara Anggota Direksi tidak boleh ada hubungan keluarga sampai derajat ketiga menurut garis lurus maupun garis kesamping termasuk sampai menantu dan ipar.

(7)

(2) Jika sudah pengangkatanya meraka masuk hubungan keluarga yang terlarang itu, maka salah satu diantara mereka itu tidak boleh melanjutkan jabatannya.

(3) Anggota Direksi tidak boleh mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung atau tidak langsung pada perkumpulan/perusahaan lain dalam pasar yang berjualan dalam lapangan usaha mencari laba.

(4) Anggota Direksi tidak boleh merangkap jabatan yang dilarang berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1965.

(5) Anggota Direksi terdiri dari orang-orang yang tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan kepentingan Negara dan atau tindakan-tindakan yang tercela dibidang Perusahaan Daerah.

Pasal 11

(1) Direksi Utama mewakili perusahaan didalam dan diluar Pengadilan.

(2) Direktur Utama dapat menyerahkan kekuasaan mewakili tersebut dalam ayat (1) kepada seorang /beberapa orang pegawai Perusahaan tersebut baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang/badan lain.

Pasal 12

(1) Direktur Utama menentukan kebijakan dalam Pimpinan Perusahaan. (2) Direktur Utama mengurus dan menguasai kekayaan Bank Pasar.

(3) Tata Tertib dan Cara menjalankan pekerjaan didalam Perusahaan diatur dalam suatu peraturan yang ditentukan oleh Direktur Utama yang harus mendapat pengesahan Kepala Daerah.

Pasal 13

(1) Direktur Utama memerlukan persetujuan/pemberian kuasa dari Kepala Daerah untuk : a. Mengadakan perjanjian utang piutang;

b. Mengikat perusahaan sebagai penanggung;

c. Memperoleh memindah tangankan barang-barang tidak bergerak milik Bank Pasar untuk menanggung utang;

d. Menjalankan perkata dalam pengadilan/melepasakan hak atas banding dari suatu keputusan hakim dan memberi kuasa untuk mengadakan arbitrage.

(2) Direksi mengadakan rapat sedikit-dikitnya satu kali dalam waktu 2 (dua) bulan atau setiap kali apabila seorang anggota Direksi menganggap perlu untuk membicarakan segala hal mengenai kepentingan pengurus Bank Pasar .

(8)

BAB VI

P E N G A W A S A N

Pasal 14 (1) Direksi berada dibawah pengawasan Badan Pengawas.

(2) Anggota Badan Pengawas terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) anggota yang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah.

(3) Kepala Daerah menjabat Ketua merangkap anggota Badan Pengawas secar ex-officio.

(4) Pengangkatan dimaksud pada ayat (2) untuk jangka waktu Selama-lamanya 3 (tiga) tahun. Setelah waktu itu berakhir anggota yang bersangkutan dapat diangkat kembali.

(5) Anggota Badan Pengawas adalah Warga Negara Indonesia yang memiliki keahlian, kecakapan serta berahklak dan bermoral baik.

(6) Antara Anggota Badan Pengawas dan Anggota Direksi tidak boleh ada hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga menurut garis lurus maupun kesamping termasuk menantu dan ipar.

(7) Jika ternyata seseorang anggota Badan Pengawas sesudah pengangkatannya ada hubungan keluarga yang terlarang dengan seseorang Anggota Direksi sebagai dimaksud pada ayat (6), maka pengangkatan dicabut.

(8) Setiap terjadi perubahan susunan anggota Badan Pengawas wajib dilaporkan kepada Bank Rakyat Indonesia.

Pasal 15

(1) Badan Pengawas dalam batas-batas wewenangnya dan menjaga supaya ketentuan-ketentuan untuk mengatur dan mengurus Bank Pasar ditaati .

(2) Ketua atau Anggaran Badan Pengawas baik bersama-sama atau sendiri berhak meminta segala keterangan dan meminta segenap buku-buku dan surat-surat yang dipandang perlu untuk menjalankan kewajiban-kewajibannya.

(3) Direksi wajib memberikan segala penjelasan yang diperlukan.

(4) Bank Indonesia dapat menetapkan ketentuan-ketentuan umum mengenai tugas dan kewajiban Direksi dan Badan Pengawas.

Pasal 16

(1) Badan Pengawas mengadakan rapat sekurang-kurangnya 4 (empat) bulan sekali apabila seorang anggota Badan Pengawas menganggap perlu untuk membicarakan segala hal mengenai kepentingan Pengawasan Bank Pasar.

(9)

(2) Keputusan Badan Pengawasan diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat.

(3) Badan Pengawas menetapkan tata tertib tugas pekerjaan antara Anggota Badan Pengawas yang mendapatkan penghesahan Kepala Daerah.

(4) Ketua dan Badan Pengawas menerima uang jasa setiap triwulan yang besarnya ditetapkan oleh Kepala Daerah.

(5) Segala biaya-biaya rapat, uang transport serta biaya lain yang diperlukan untuk kepentingan pengawasan Bank Pasar dibebankan kepada Bank Pasar.

Pasal 17

Bank Indonesia / Bank Rakyat Indonesia mengadakan pengawasan dan bimbingan terhadap pengurus Bank Pasar berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Perbankan yang berlaku.

BAB VII

K E P E G A W A I A N

Pasal 18

(1) Kedudukan hukum, gaji, pensiun dan tunjangan serta penghasilan lain dari Direksi Pegawai/karyawan Bank Pasar diatur dengan Peraturan Daerah, yang berlaku setelah mendapat pengesahan Instansi Atasan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan pokok Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah yang berlaku.

(2) Direktur Utama mengangkat dan memberhentikan pegawai/karyawan Bank Indonesia menurut Peraturan Kepegawaian Bank Pasar, yang disetujui oleh Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Pokok Kepegawaian Perusahaan Daerah.

BAB VIII

ANGGARAN DAN RENCANA KERJA BANK PASAR

Pasar 19

(1) Tiap-taip tahun selambat-lambatnya akhir bulan Oktober, Direksi menyampaikan Rencana Anggaran dan Rencana Kerja Bank Pasar untuk tahun buku baru setelah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Kepada Kepala Daerah.

(2) Kepala Daerah mengesahkan Rencana Anggaran dan Rencana Kerja Bank Pasar untuk tahun buku baru setelah mendapat pertimbangan Badan Pengawas.

(10)

(3) Apabila sampai permulaan tahun buku baru Rencana Anggaran dan Rencana Kerja Bank Pasar tersebut belum disahkan, maka Anggaran dan Rencana Kerja tersebut berlaku sepenuhnya.

(4) Setiap perubahan atau Anggaran dan Rencana Bank Pasar yang terjadi dalam tahun buku yang bersangkutan harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari Kepala Daerah setelah mendengar pertimbangan Badan Pengawas.

(5) Setelah tahun buku berakhir selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan Direksi Utama menyampaikan pertanggung jawaban kepada Kepala Daerah dan Badan Pengawas atas pelaksana dari Anggaran dan Rencana Kerja dari tahun buku yang telah berakhir itu.

(6) Kepala Daerah mengesahkan pelaksanaan Anggaran dan Rencana Kerja Bank Pasar dari tahun buku yang telah berakhir.

BAB IX

PERHITUNGAN HASIL USAHA DAN KEGIATAN BANK PASAR

Pasal 20

Laporan perhitungan hasil usaha dan kegiatan Bank Pasar dikirim oleh Direktur Utama kepada Kepala Daerah, DPRD, Bank Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas.

BAB X

PERHITUNGAN TAHUNAN

Pasal 21

(1) Tahun Buku Bank Pasar ditetapkan 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

(2) Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun buku, Direksi menyusun perhitungan tahunan terutama neraca perhitungan laba rugi setelah diketahui oleh Badan Pengawas dan dikirim kepada Kepala Daerah untuk mendapat pengesahan.

(3) Jika dalam waktu 3 (tiga ) bulan setelah dikirim atau diterima perhitungan tahunan, Kepala Daerah tidak mengajukan keberatan secara tertulis maka perhitungan tahunan itu dengan sendirinya dianggap telah disahkan.

(4) Neraca dan perhitungan laba rugi yang disahkan secara demikian memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi.

(11)

a. 20% (dua puluh perseratus) untuk Cadangan Umum sampai Cadangan ini mencapai jumlah yang sama besarnya dengan Modal Bank Pasar.

b. 10% (sepuluh perseratus) untuk Cadangan Tujuan.

c. 10% (sepuluh perseratus) untuk Dana Kesejahteraan Pegawai Bank Pasar, yang penggunaanya dilaksanakan dengan memperhatikan petunjuk-petunjuk Kepala Daerah. d. 10% (sepuluh perseratus) untuk Jasa Produksi bagi Pegawai Bank Pasar dengan batas

sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali gaji sebulan.

e. Penggunaan laba selebihnya ditetapkan oleh Kepala Daerah.

BAB XI

P E M E R I K A S A A N

Pasal 22

(1) Dengan tidak mengurangi hak instansi atasan dan badan lain yang menurut peraturan perundangan yang berlaku berwenang mengadakan penyelidikan dan pemeriksaan tentang segala sesuatu mengenai pekerjaan pengurus rumah tangga, maka Kepala Daerah dapat menunjuk Akuntan melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan mengusai dan mengurus serta bertanggung jawab Bank Pasar, hasil pemeriksaan disampaikan kepada Kepala Daerah dan Badan Pengawas.

(2) Akuntan Negara berwenang melakukan kontrol terhadap perkerjaan menguasai dan mengurus Bank Pasar serta pertanggung jawaban.

BAB XII PEMBUBARAN

Pasal 23

(1) Pembubaran Bank Pasar dan menunjukkan likwidaturnya ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

(2) Pertanggung jawab likwidasi oleh likwidatur diserahkan kepada Pemerintah Daerah yang memberikan pembebasan tanggung jawab tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan olehnya. (3) Jika Bank Pasar dibubarkan semua hutang dan kewajiban keuangan lainnya dibayar dari harta

kekayaan Bank Pasar, sedangkan sisa lebih/kurang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.

(12)

BAB XIII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 24

Terhadap anggota Direksi, pegawai/karyawan Bank Pasar dan Bank Pengawas berlaku ketentuan Pidana berdasarkan BAB VIII Undang-Undang No. 14 Tahun 1967.

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 25

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur dalam ketentuan-ketentuan tersendiri sepanjang mengenai pelasanaannya.

Pasal 26

(1) Peraturan Daerah ini dimulai berlaku sejak tanggal diundangkan dan berlaku surut sampai dengan tanggal 1 April 1980.

(2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta No. 4 Tahun 1955 Tentang Kantor Perkreditan Daerah dan segala ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

SURAKARTA Ketua

ttd

( Sarwono Suryo)

Surakarta, 26 April 1982

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

ttd

(13)

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tiingkat II Surakarta No 30 tanggal 13 Oktober tahun 1982 Seri D Nomor 26

SEKRETARIS KOTAMADYA DAERAH ttd

(Drs Indro Soeparno) NIP: 010034383

D I S A H K A N

Dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah

Tanggal 6 September 1982 No. 188.3/290/1982 Sekretaris Wilayah/Daerah

B / Kepala Biro Hukum ttd

( Nawawi SH) NIP : 500026890

Referensi

Dokumen terkait

Pada masa kepemimpinan Wu Zetian, sikap yang ditunjukkan Wu Zetian untuk meningkatkan pembangunan di bidang pertanian adalah memberikan insentif berupa penghargaan kepada

Hal tersebut terlihat dari nilai aktivitas spesifik lipase tertinggi isolat DPG 3(2) pada jam ke-36 setara dengan konsentrasi lipase tipe VII 10,172 ppm sedangkan nilai

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang ke Kalimantan Barat pada Februari 2017 mencapai 2.171 kunjungan atau turun 35,77 persen dibandingkan jumlah

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel leverage, pertumbuhan perusahaan, dan free cash flow terhadap nilai perusahaan pada perusahaan barang konsumsi

Penerimaan retribusi daerah kota Palembang masih kurang efektif. Dalam kurun waktu 2013-2017 penerimaan retribusi daerah mengalami penurunan yang signifikan dan

3.6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

4 Menit 9-10 Menganalisis Communicative Approach dalam konteks English language teaching - Communica tive Language Teaching - Content Based Learning - Task Based