1
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Angka morbiditas dan mortalitas pasien penyakit ginjal kronik (PGK) tahap akhir yang menjalani hemodialisis masih tinggi, kira-kira 15-20 persen per tahun, meskipun telah dilakukan perbaikan penatalakasanaan penyakit kardiovaskular, infeksi dan terapi dialisis.1
Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan terjadinya komplikasi jangka menengah dan jangka panjang racun uremik berkaitan dengan tingkat bersihan molekul kecil, sedang dan molekul besar racun uremik saat proses hemodialisis. Hubungan komponen-komponen racun uremik dan efek biologisnya sudah jelas diketahui, terapi hemodialisis yang bertujuan untuk membuang racun uremik telah berkembang untuk meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan mortalitas pasien-pasien hemodialisis. Aplikasi klinis dari berbagai model teknologi hemodialisis extracorporeal menunjukkan tingkat efektifitas pembersihan molekul racun uremik menengah dan besar, sebagai berikut: Hemodialisis (HD)/ hemoperfusion (HP) > HP > bio-artificial kidney > hemodiafiltration (HDF) > hemofiltration (HF) > HD.2
2
konteks kehidupan berdasarkan nilai budaya dan sistem dimana mereka hidup dan hubungannya dalam mencapai target sasaran.3 Kualitashidup menurut Cummins (1997) adalah kumpulan beberapa hal seperti: kesejahteraan material, kesehatan, produktivitas, keakraban, keamanan, kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan emosional yang dinilai baik secara obyektif (menurut nilai-nilai kultural) maupun subyektif (kepuasan yang diukur secara individu). Penilaian kualitas hidup umumnya dilakukan pada penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, asma, keganasan, AIDS dan penyakit ginjal tahap akhir, karena pada penyakit-penyakit tersebut kualitas hidup dapat berubah baik akibat pengaruh terapi jangka panjang maupun jangka pendek.4
Terdapat beberapa instrumen untuk menganalisis kualitas hidup yang meliputi persepsi fisik, psikologi dan hubungan sosial pasien, seperti Sickness
Impact Profile, Karnofsky Scales, Kidney Disease Quality of Life (KDQL)
kuesioner dan Medical Outcomes Study 36-Item Short-Form Health Survey (SF-36) yang telah banyak digunakan dalam mengevaluasi kualitas hidup pasien penderita penyakit-penyakit kronis.4,5
SF-36 adalah salah satu instrumen yang telah terbukti dapat dipakai untuk menilai kualitas hidup pada hampir semua penelitian penyakit kronis termasuk pasien hemodialisis dan bisa juga digunakan untuk menilai kualitas hidup pada populasi yang sehat. Instrumen ini sederhana dan mudah dan secara luas telah dipakai. 5,6,7
SF-36 ini telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia tanpa mengubah makna aslinya dan telah divalidasi. Beberapa penelitian di Indonesia yang menggunakan skor yang baru yang belum diterjemahkan dan divalidasi, bahkan menggunakan SF-36 sebagai baku emas, termasuk penelitian Perwitasari di Yogyakarta yang menggunakan European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire-C30 (EORTC QLQ-C30),
yang meneliti mengenai pengukuran kualitas hidup pasien kanker sebelum dan sesudah kemoterapi dengan EORTC QLC-C30 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.8
3
hidup dan angka harapan hidup pasien hemodialisis regular.9 Berdasarkan hal tersebut kami melakukan penelitian ini untuk melihat pengaruh kombinasi HD+HP dengan peningkatan kualitas hidup pasien-pasien hemodialisis reguler di Medan yang dinilai dengan SF-36.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah, yaitu:
Apakah ada pengaruh kombinasi hemodialisis (HD) dan hemoperfusi (HP) terhadap kualitas hidup pasien hemodialisis reguler di Medan Sumatera Utara yang dinilai dengan SF-36?
1.3Hipotesis
Kombinasi hemodialisis (HD) dan hemoperfusi (HP) berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup pasien hemodialisis reguler di Medan Sumatera Utara yang dinilai dengan SF-36.
1.4Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh kombinasi hemodialisis (HD) dan hemoperfusi (HP) terhadap kualitas hidup pasien hemodialisis reguler di Medan Sumatera Utara yang dinilai dengan SF-36.
1.4.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui kualitas hidup baik SF-36 kesehatan fisik dan SF-36 kesehatan mental pasien yang menjalani kombinasi hemodialisis (HD) dan hemoperfusi (HP) pada pasien hemodialisis reguler.
1.5Manfaat Penelitian
4
a. Masukan bagi praktisi medis dalam upaya memperbaiki kualitas hidup pasien-pasien hemodialisis reguler dengan mengkombinasi hemodialisis (HD) dan hemoperfusi (HP).
b. Sebagai dasar bagi penelitian-penelitain berikutnya yang berhubungan dengan manfaat kombinasi HD+HP.
1.6Kerangka Konseptual
BAB
Penyakit Ginjal kronik
Akumulasi toksin uremik dengan berat molekul kecil (small molecule), sedang (middle molecule) dan besar (large molecule)
Hemodialisis Hemoperfusi
Bersihan toksin uremik berat molekul kecil
Bersihan toksin uremik berat molekul sedang dan besar
Kombinasi
Hemodialisis/hemoperfusi