• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Universitas Sumatera Utara BIODATA PENELITI

Nama : Nyimas Cintya Nike Infrila Nama Panggilan : Nyimas / Cintya

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 2 April 1995 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat rumah asli : Jl. Suka Tenang Gg. Pagaraji No. 7 Pasar III, Marendal 1, Deli Serdang.

Nama Orangtua : Ayah : Kemas M. Efrizen Ibu : Dra. Wahyu Kumalasari

Pendidikan Formal

• Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

• SMA Swasta Yayasan Pendidikan Harapan 1 Medan

• SMP Negeri 2 Medan

• SD Swasta Al-Fitriah Medan

• TK Swasta Eria Medan

Pengalaman Organisasi

• 2010 – 2011 : Wakil Sekretaris Paskibra SMA Harapan 1

• 2013 – 2014 : Anggota Divisi Minat dan Bakat IMAJINASI FISIP USU

• 2013 – 2014 : Ketua Divisi Humas Paskibra USU

(3)
(4)

Universitas Sumatera Utara KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI Jalan Prof. A. Sofyan No. 1 Kampus USU Medan20155

Telepon/Fax : (061) 8217168 Laman:

NAMA : Nyimas Cintya Nike Infrila LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI

NIM : 120904069

PEMBIMBING : Prof. Dra. Lusiana A. Lubis, M.A., Ph. D

NO. TGL PERTEMUAN PEMBAHASAN PARAF

PEMBIMBING 1 15 Februari 2016 ACC Proposal

2 19 Februari 2016 Seminar Proposal 3

25 Maret 2016 Penyerahan Revisi Proposal

4

28 Maret 2016 Pembahasan Revisi Proposal

5

20 April 2016 Penyerahan Revisi BAB I, BAB II, dan BAB III 6

25 April 2016 Pembahasan BAB I, BAB II, dan BAB III

8

6 Juni 2016

Penyerahan Revisi BAB I, BAB II, dan BAB III , serta Pedoman Wawancara 9

13 Juni 2016

Pembahasan BAB I, BAB II dan BAB III serta pedoman wawancara. 10

1 November 2016 Penyerahan BAB IV dan BAB V

11 7 November 2016 Pembahasan BAB I – BAB V

12 8 November 2016 Penyerahan dan

pemnahasan revisi BAB IV dan BAB V

(5)
(6)

Universitas Sumatera Utara Informan 1

Nama : Ust. Nayan Pelis

Tempat/Tanggal Lahir : Batubara, 02 Januari 1970 Umur : 46 tahun

Suku : Mandailing

Agama : Islam

Pekerjaan : Guru dan Ustad

Pertanyaan Umum:

1. Apakah pekerjaan Bapak?

“Fleksibel nyimas, bisa jadi apa saja hahaha. Kalau pagi dan siang bapak jadi guru, ngajar di sekolah SD yang di karya wisata, sekolah kita lah itu haha. Bapak masih ngajar disana. Kalau sudah selesai ngajar, ya bapak biasanya pulang, jadi imam di mesjid. Kalau lagi ada acara islam, bapak dipanggil jadi pengisi ceramah, ustad lah. sekarang bapak fokusnya ke dua itu aja, kalau politik udah gak terlalu jadi yang utama lagi, dulu iya lah bapak kan ada jabatannya di PKS, sekarang udah pergantian jabatan jadi bapak gak sibuk disitu lagi.”

2. Lulusan dari universitas apakah Bapak?

“Oh bapak dari IAIN Medan nyimas.”

3. Sudah berapa lama Bapak menjadi guru dan ustad?

(7)

Universitas Sumatera Utara islam, terus sejak Alfitriah buka sekolah SD nya, bapak ngajar disitu sampai sekarang lah. kalau jadi ustad sejak tahun 2000an lah, sejak udah agak berumur 30an baru bapak dipanggil pak ustad. Tapi kalau soal belajar agama islam, dari masih muda bapak sudah mendalami.”

4. Apakah Bapak mencintai pekerjaan Bapak?

“Oh ya jelas, mengajar anak-anak itu kan beribadah. Berdakwah menjadi ustad juga beribadah kan membagi ilmu mengajarkan sama banyak orang ilmu yang dipunya.”

5. Apa alasan Bapak sehingga memilih menjadi guru dan ustad?

“Jadi guru ya karena memang bapak kuliah kan ngambil jurusan keguruan, jadi berniat jadi guru itu memang sudah ada. Kalau jadi ustad, sebenarnya bukan niat awal nyimas, tapi karena bapak dari dulu sudah jadi remaja mesjid, lalu ketua remaja mesjid, aktif di kegiatan islam, sampai akhirnya memperdalam ilmu agama, mulai lah bapak mencoba mengisi ceramah di mesjid-mesjid ketika sudah dipercayakan orang, baru lah semakin lama kan harus semakin memperdalam ilmu agama, makanya sekarang bisa sampai seperti ini.”

6. Apakah Bapak sudah berkeluarga?

“Ya sudah dari tahun 93 bapak sudah beristri. Masih satu istrinya bapak, nyimas.”

7. Berapakah anak Bapak saat ini?

“Sekarang anak sih sudah 2 ya. Yang paling besar sudah kelas 2 SMA, kalau yang kecil baru masuk SMP kemarin.”

Komunikasi Antarbudaya dan Persepsi Budaya

1. Di dalam keluarga Bapak, apakah Bapak selalu menanamkan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak-anak Bapak?

“ Oh ya jelas. Itu perlu, kalau anak-anak gak diajarkan budaya sama agama, gak tau nanti mereka moral, gak tau agama nanti.”

(8)

Universitas Sumatera Utara “Kalau anak yang besar kan laki-laki, umur dia yang sekarang ini sedang dalam masa rawan-rawannya anak muda lah, jadi perlu bapak awasi. Laki-laki kan kalau salah pergaulannya sudah susah nak. Tapi untungnya sampai sekarang dia masih mengikuti aturan main bapaknya,belum menyalah. Kalau yang kecil, perempuan. Menjaga perempuan ini lebih susah lagi, itulah makanya bapak sama anak-anak selalu mendekatkan diri. Jadi mereka gak merasa kurang kasih sayang dari orangtuanya. Kan anak-anak yang bandel itu, salah pilih pergaulan karena mereka mencari perhatian, biasanya karena orangtuanya gak memperhatikan mereka, keluarganya gak bahagia.”

3. Bagaimana pandangan Bapak melihat maraknya seks bebas di Kota Medan ini?

“Bagaimana ya… bapak sudah gak bisa komentar lagi. Kadang di satu sisi, bapak sebagai guru sebagai ustad merasa gagal. Kenapa gak bisa mendidik dan mengajarkan semua orang hal yang baik. Bapak memang gak sempurna, tapi setidaknya masa muda bapak gak bermain dengan seks bebas. Tapi coba dilihat saja sekarang ini, dimana-mana sudah terlalu blak-blakan. Anak muda pacaran gak tau tempat, kalau terliat jadi zina, tapi yaa.. gak sengaja terliat. Kan jadi buat dosa bapak.”

4. Menurut Bapak, apakah seks bebas merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak?

“Oh ya jelas tidak lah. itu sudah menyalahi aturan agama dan budaya kita orang Indonesia.”

5. Di mata Bapak sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang?

“Sudah terlalu bebas, penginapan-penginapan murah itu juga sudah bertebar. Buat yang gak punya uang, tempat-tempat gelap dan sepi bisa jadi sasaran. Kan gak mungkin semua bapak tegur, mereka kan sudah besar, sudah tua malah terkadang, masa gak bisa dipakai pemikirannya mana yang benar dan salah.”

6. Menurut Bapak, apakah berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan?

(9)

Universitas Sumatera Utara diri. Itu yang salah, seharusnya kalau kalian cinta itu harus saling menjaga bukan saling merusak satu sama lain. Berhubungan seks ibadah pada saat sudah menikah, tapi pada saat belum menikah itu haram. Jangankan berhubungan seks, pacaran saja haram.”

7. Menurut Bapak, apakah penyebab utama dari pelanggaran kebudayaan di Kota Medan ini, terkhusus untuk hal seks bebas?

“Terlalu banyak kebebasan disini, memang disini tidak sebebas di luar negeri sana, atau di pulau jawa sana, tapi tetap aja disini sudah bebas. Tidak bisa juga dibilang tidak sama pengaruh budaya dari Barat sana. Pelan-pelan mulai dari musik, kebiasaan, pakaian-pakaian mereka, trend kehidupan mereka, semua diterima bulat-bulat sama orang-orang Indonesia ini, termasuklah orang medan. Sampai kebiasaan seks bebas pun sudah tertular di kita. Karena itu sudah menjadi hal yang biasa, itu pula yang kalian lihat, orang barat cerminan kalian padahal kita ini orang timur, ya begitulah jadinya.”

8. Jika dilihat dari sudut pandangan tokoh masyarakat, apa yang menjadi alasan bagi seorang remaja untuk melakukan hubungan seks bebas?

“Kalau menurut bapak ya karena dia kurang dapat perhatian dan kasih sayang orangtuanya, orangtuanya kurang peduli terhadap tumbuh kembangnya. Wajar seorang anak mencari kesenangan dari orang yang memperdulikannya dan memberikannya perhatian yang lebih. Itulah sebabnya kenapa peran keluarga itu penting, ketika seorang anak merasa nyaman dan dekat dengan keluarganya, tidak mungkin dia mencari perhatian kesana kemari. Dan yang pasti itu semua karena imannya lemah, seharusnya kita ini mendekatkan diri sama Allah, biar iman kita kuat biar godaan setan itu bisa kita abaikan. Ya kalau solat saja segan-segan, bagaimana kita membentengi diri dari perbuatan maksiat.”

9. Menurut Bapak, apakah pasangan remaja pada saat ini selalu melakukan hubungan seks di luar nikah?

“Yang setau bapak ya ada saja itu, tidak semua tapi sudah banyak. Paling tidak mereka pasti kan berduaan, berpelukan, berciuman, itu kan sudah perbuatan setan yang mengikuti hawa nafsu, lama kelamaan bisa jadi lebih dari sekedar itu kalau nafsunya tidak bisa dikontrol.”

(10)

Universitas Sumatera Utara “ Kurang dekat sama Allah, atau sama Tuhan di agama apapun dia, gak ada iman yang membentengi dia buat bertindak yang salah. Pengaruh dari budaya luar juga mempengaruhi, faktor keharmonisan keluarga juga termasuk dan mempengaruhi. Pergaulan yang salah juga mempengaruhi, makanya kalian itu harus pandai-pandai memilih kawan, lihat dulu latar belakang keluarganya baik-baik atau tidak. bapak bukan membatasi, kalian boleh berteman dengan siapa aja tapi harus pandai menempatkan diri.”

11.Banyaknya pelaku seks bebas terkhusus pada remaja saat ini, tidak sedikit juga dari mereka yang pada akhirnya mengalami kehamilan di luar pernikahan. Menurut Bapak, apakah yang menjadi hambatan bagi para remaja yang hamil di luar nikah ketika hidup di dalam lingkungan masyarakatnya?

(11)

Universitas Sumatera Utara Informan 2

Nama : Ust. Ahmad Supriyadi Tempat/Tanggal Lahir : Siantar, 23 Juli 1972 Umur : 44 tahun

Suku : Jawa

Agama : Islam

Pekerjaan : Guru dan Ustad

Pertanyaan Umum:

8. Apakah pekerjaan Bapak?

“Bapak cuma jadi guru disini lah, sama jadi penceramah di mesjid atau di acara-acara gitu kalau lagi ada yang minta. Tapi kalau ada yang minta bapak jadi artis, bapak bisa juga haha.”

9. Lulusan dari universitas apakah Bapak?

“Dari IAIN Medan, tau kan IAIN? Itu loh, udah google aja kalo gak tau.”

10.Sudah berapa lama Bapak menjadi guru dan ustad?

“Jadi guru dari tahun 2002, jadi kira-kira udah 50 tahun hahaha.. oh salah ya? Sekitar 14 tahun lah bapak udah jadi guru. Kalo ustad ya sekitar segituan juga lah tahun 2005an.”

11.Apakah Bapak mencintai pekerjaan Bapak?

(12)

Universitas Sumatera Utara tapi lucu. Kalo jadi ustad itu kan hitungannya ibadah, jadi nambah pahala aja minta ridho dari Allah.”

12.Apa alasan Bapak sehingga memilih menjadi guru dan ustad?

“Karena bapak memang suka dua pekerjaan itu, memang keinginan dari hati terdalam haha..”

13.Apakah Bapak sudah berkeluarga?

“Alhamdulillah udah, tapi istri cuma satu sampai sekarang hahaha.”

14.Berapakah anak Bapak saat ini?

“Anak bapak sekarang udah 2, dua-duanya perempuan, yang besar udah kelas 2 SMP, yang kecil masih kelas 3 SD .”

Komunikasi Antarbudaya dan Persepsi Budaya

12.Di dalam keluarga Bapak, apakah Bapak selalu menanamkan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak-anak Bapak?

“Iya nyimas, itu kan harus dari kecil udah diajarkan. Dari hal-hal kecil juga bisa, misalnya salam sama orangtua kalo mau berangkat sekolah itu kan udah nilai moral. Nah kalo udah makin besar baru makin banyak juga yang diajarkan sama mereka.”

13.Pernahkah Bapak mengawasi mereka dalam hal mempelajari seks?

“Karena anak bapak masih kecil, belum terlalu diajarkan kali. Tapi kalo buat si kakak udah mulai agak diajarkan sama ibu nya, karena udah akil baligh kan dia, mulailah diajarkan pengetahuan seks itu yang benar itu gimana, sekarang udah boleh apa belum, ya percakapan ibu dan anak. Untungnya anak bapak ngerti, mudah-mudahan selamanya dia paham.”

14.Bagaimana pandangan Bapak melihat maraknya seks bebas di Kota Medan ini?

(13)

Universitas Sumatera Utara bercumbuh hahaha.. bapak rasanya mau ketawa aja, soalnya bingung mau bilang apa lagi kalo soal seks bebas disini.”

15.Menurut Bapak, apakah seks bebas merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak?

“Wajar kalo udah menikah hahaha. Seks bebas itu gak boleh, haram hukumnya. Pacaran aja haram, berzina apalagi. Dosa besar zina itu.”

16.Di mata Bapak sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang?

“Ya udah kali ini bapak tanggapi serius ya. Menurut bapak ya bisa kita liat sendiri kan cemana. Namanya aja udah seks bebas, berarti udah bebas dilakukan. Jadi setau bapak seks bebas itu ada macamnya, yang intinya semua itu haram, dilarang agama. anak-anak sekolahan masih kecil udah pacaran, udah pegangan tangan, cium-cium pipi, bentar lagi cium bibir terus cium yang lain-lain itu. Kenapa anak kecil aja, anak SD lah kita bilang udah kayak gitu? Ya karena yang dia liat contoh di atasnya juga kayak gitu. Pernah main facebook kan? Pasti nyimas tau berita di facebook yang anak SD memasukkan foto dia sama pacarnya, tapi di dalam kamar berduaan. Anak SD jaman sekarang ya Allah…… bapak aja sampe sekarang belum pernah foto berduaan sama istri di kamar lagi posisi di bawah selimut, lah itu anak kecil kok udah curi start aja.”

17.Menurut Bapak, apakah berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan?

“Dulu bapak gak ada tuh pacaran sama ibu berhubungan seks kayak gitu. Pegang tangan ibuk aja bapak gak berani, tau bapak kalo pacaran itu haram, tapi dulu bapak sempat lah pacaran hahaha. Yaudah intinya masih pacaran kok berhubungan seks, nanti kalo udah diputusin, ditinggalin, nangis. Padahal diajak buat dosa mau.”

18.Menurut Bapak, apakah penyebab utama dari pelanggaran kebudayaan di Kota Medan ini, terkhusus untuk hal seks bebas?

(14)

Universitas Sumatera Utara 19.Jika dilihat dari sudut pandangan tokoh masyarakat, apa yang menjadi

alasan bagi seorang remaja untuk melakukan hubungan seks bebas?

“Yang pasti karena dia gak dekat sama Tuhannya, gak dekat sama Allah. Kalo dia beriman, pasti dijaga Allah supaya gak berbuat zina. Hatinya itu gak dibentengi sama iman makanya dia bisa berbuat zina seenaknya. Yang kayak gitu biasanya nyari duniawi aja.”

20.Menurut Bapak, apakah pasangan remaja pada saat ini selalu melakukan hubungan seks di luar nikah?

“Pasti udah banyak yang melakukan meskipun gak semua tapi tetap aja ada yang udah melakukan. Buktinya anak-anak yang hamil di luar nikah kan juga banyak.”

21.Apakah faktor utama penyebab terjadinya seks bebas?

“Pergaulan itu juga mempengaruhi mereka buat seks bebas, ya kalo pergaulan mereka bagus-bagus kan gak mungkin bisa sampe melakukan seks bebas itu. Mungkin selain itu ya di dorong juga ada alasan lain, entah karena keluarganya sibuk jadi gak peduli sama anaknya juga bisa, atau ya kembali lagi seperti yang tadi bapak bilang karena imannya lemah.”

22.Banyaknya pelaku seks bebas terkhusus pada remaja saat ini, tidak sedikit juga dari mereka yang pada akhirnya mengalami kehamilan di luar pernikahan. Menurut Bapak, apakah yang menjadi hambatan bagi para remaja yang hamil di luar nikah ketika hidup di dalam lingkungan masyarakatnya?

(15)

Universitas Sumatera Utara Informan 3

Nama : Syafa Safira M.Psi. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 27 Mei 1969 Umur : 47 tahun

Suku : Jawa

Agama : Islam

Pekerjaan : Psikolog

15.Apakah pekerjaan Ibu? Pertanyaan Umum:

“Sekarang ibuk lagi sibuk ngajar aja sekali-sekali di TK punya ibu, yaa sama ngelanjutkan S3 ini. kalo ngajar udah gak terlalu sih, karena kan lagi ngejar S3 ini.”

16.Lulusan dari universitas apakah Ibu?

“S1 sama S2 ibuk ya di UMA. Sekarang S3 lanjut di Pdjajaran.”

17.Sudah berapa lama Ibu menjadi seorang psikolog?

“Kalo jadi psikolog sih ibuk gak terlalu psikolog banget ya hahaha. Cuma kalau ada yang mau konsultasi ya ibuk bisa, kan ibuk kuliah juga ngambil psikologi dari S1 sampe sekarang.

18.Apakah Ibu mencintai pekerjaan Ibu?

(16)

Universitas Sumatera Utara Jadi dosen juga ibu seneng, kan aneh-aneh tingkah mahasiswa, lucu-lucu. Apalagi kalo udah di kelas bahasannya asik-asik.”

19.Apa alasan Ibu sehingga memilih menjadi psikolog?

“Banyak orang yang bilang kalo psikologi itu ilmu orang gila, buat mempelajari kejiwaan, padahal sebenarnya gak melulu soal itu. Banyak cabangnya, ada yang mempelajari kepribadian setiap orang nah ini seru. Bipolar, mental, banyak sebenarnya. Tapi orang-orang mikirnya psikologi itu buat ngobati orang gila aja. Padahal ya setiap orang itu sebenarnya kondisi psikisnya perlu di upgrade loh haha. Maksudnya tiap orang itu pasti kondisi psikisnya, kejiwaannya itu ada titik gila nya juga. Gak semua orang itu sempurna kok. Itulah ibuk senangnya jadi psikolog ini, karena memang ibuk suka sama bidang ini. setiap hari ada aja nemu hal baru jadinya.”

20.Apakah Ibu sudah berkeluarga?

“Udah kok.”

21.Berapakah anak Ibu saat ini?

“Anak ibuk cuma cowok satu-satunya, kan sebaya sama adek.”

Komunikasi Antarbudaya dan Persepsi Budaya

23.Di dalam keluarga Ibu, apakah Ibu selalu menanamkan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak Ibu?

“Ibuk ngajarin ya dari kecil, apalagi dia anak cowok kan satu-satunya pulak. Ibuk gak mau ya karena dia anak tunggal jadi dia bisa mengkek seenaknya aja minta ini itu. Makanya dari kecil udah diajarkan biar mandiri, jangan mengkek. Terus kan dia gak punya sodara perempuan juga, jadi ya ibuk ajarkan cara menghargai perempuan itu cemana, jangan jahat sama perempuan. ya intinya dari kecil itu udah diajarkan lah yang bagus-bagus sama dia.”

24.Pernahkah Ibu mengawasi anak Ibu dalam hal mempelajari seks?

(17)

Universitas Sumatera Utara langsung cerita ke ibuk, dia nanya itu maksudnya apa. Ya ibuk jelaskan lah mimpi basah itu apa, dan mulai ibuk jelaskan kalo mulai dari sejak saat itu tanda dia udah dewasa, semua hal-hal negatif bisa diperbuatnya. Ya ibuk ajarkan juga, jangan terlalu berhubungan dekat sama perempuan, boleh pacaran tapi kalo udah tamat sekolah, dan terbukti dia pacarannya sewaktu kuliah, itu yang setau ibuk ya hahaha. Kalo dulu masih SMP masih jujur lah dia kan, waktu mau tamat-tamat SMA ya dia gak cerita terlalu banyak kalo gak ibuk yang pancing, itu juga gak terbuka. Mungkin karena udah ngerasa private kali ya dia. Tapi ya ibuk percaya aja sama dia, seandainya pun dia pacaran ya ibuk cuma ngasih izin batasan paling jauh itu cium kening atau pipi aja, buat cium-cium bibir ibuk gak terlalu ngasih izin. Yaa pande-pande dia aja lah, yang penting jangan sampai kejauhan ngikutin nafsunya.”

25.Bagaimana pandangan Ibu melihat maraknya seks bebas di Kota Medan ini?

“Itu yang ditakutkan, sekarang disini pun udah mulai banyak yang seks bebas. Memang gak terlalu blak-blakan kayak di Jogja atau Bandung sana, tapi tetap aja udah banyak. Mulai dari yang anak-anak baru puber, kalian-kalian yang udah sebesar ini juga udah mulai berani coba-coba seks bebas, sampe yang udah tua-tua juga banyak kan.”

26.Menurut Ibu, apakah seks bebas merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak?

“Sebenarnya enggak wajar kalo dari pendapat ibuk, tapi ibuk ngerasa hal itu udah menjadi hal yang wajar di jaman sekarang ini. selalu menjadikan alasan perasaan cinta buat seks bebas. Padahal udah jelas itu salah, perbuatan yang merugikan.”

27.Di mata Ibu sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang?

(18)

Universitas Sumatera Utara 28.Menurut Ibu, apakah berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan

suatu hal yang harus dilakukan?

“Ya enggak lah, kalian kalo seks bebas berarti kalian itu merusak pasangan masing-masing. Si cowok merusak si cewek dan bisa aja jadi merusak masa depannya, gitu juga si cewek merusak pikiran si cowok. Ketika kalian melakukan seks bebas itu, secara tidak langsung itu akan merusak sel-sel otak kalian, kalian akan ketagihan, dan terus-terusan berfikir tentang hubungan seks. Misalkan hari ini ciuman, oh enak ya ternyata. Besoknya udah nyoba yang lain lagi, mulai ngeraba dada, lama-lama mulai nyoba berhubungan seks kayak suami istri, dengan alasan apa? Cinta. Jadi setiap hari atau setiap kalian jumpa, di otak kalian itu cuma ada seks dan seks sama pasangan, rasa cinta itu makin lama bisa jadi makin hilang, karena butuhnya itu seks. Nah kalo udah putus, bisa kan jadi melakukan hubungan seks sama yang lain lagi tanpa pacaran. Nah itu dia, kenapa seks bebas sekarang udah mulai merajalela.”

29.Menurut Ibu, apakah penyebab utama dari pelanggaran kebudayaan di Kota Medan ini, terkhusus untuk hal seks bebas?

“Apa ya… karena budaya kita udah becampur sama budaya luar kali ya dek. Soalnya kan budaya orang timur sama orang barat kan beda .”

30.Jika dilihat dari sudut pandangan psikolog, apa yang menjadi alasan bagi seorang remaja untuk melakukan hubungan seks bebas?

“Yang kayak tadi ibuk bilang, karena alasan cinta itu. Padahal kan sebenarnya itu nafsu, nafsu yang dibesarkan dan gak bisa ditahan. Kalo kita memang cinta sama pasangan masing-masing itu harusnya saling menjaga, bukan merusak. Itu yang ibuk tanamkan sama anak ibuk, jadi dia itu gak boleh sembarangan kalo sama perempuan.”

31.Menurut Ibu, apakah pasangan remaja pada saat ini selalu melakukan hubungan seks di luar nikah?

“Gak semua kok, tapi pasti udah banyak kalo sekarang ini.”

32.Apakah faktor utama penyebab terjadinya seks bebas?

(19)

Universitas Sumatera Utara pergaulan, terlalu mengikuti perkembangan trend yang gak baik itu bisa menjerumuskan. Misalnya kawan-kawannya suka dugem, ya dia ikut. Di diskotik kan banyak itu yang menjerumuskan. Bisa jadi juga, orang melakukan seks bebas itu karena keadaan, misalnya aja dia jadi psk karena untuk membiayai kehidupannya. Bisa jadi karena memang keluarganya susah, atau karena dia ngikutin pergaulan temen-temennya yang hidup mewah tapi gak terikuti sama dia.”

33.Banyaknya pelaku seks bebas terkhusus pada remaja saat ini, tidak sedikit juga dari mereka yang pada akhirnya mengalami kehamilan di luar pernikahan. Menurut Ibu, apakah yang menjadi hambatan bagi para remaja yang hamil di luar nikah ketika hidup di dalam lingkungan masyarakatnya?

(20)

Informan 4

Nama : Nayla Apriliani, M.Psi Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Juni 1976 Umur : 40 tahun

Suku : Jawa

Agama : Islam

Pekerjaan : Psikolog

22.Apakah pekerjaan Ibu? Pertanyaan Umum:

“Ya paling ngajar aja kalo ada yang manggil. Kalo ngajar tetap, saya udah gak ada lagi, soalnya udah sibuk ngurus usaha butik. Tapi ya kalo orang mau konsul-konsul urusan kejiwaan ya saya masih bisa, kalo ada yang manggil buat jadi pembicara di acara anak muda, saya juga bisa hahaha.. gini-gini basic kan psikolog.”

23.Lulusan dari universitas apakah Ibu?

“S1 saya di USU, kalo S2 di Unpad.”

24.Sudah berapa lama Ibu menjadi seorang psikolog?

“Sejak tamat yah haha. Ya kalo buka praktek buat jadi psikolog gitu ya gak pernah, tapi ya itu tadi basic emang psikolog kan jadi ya paham untuk bidang psikologi.”

25.Apakah Ibu mencintai pekerjaan Ibu?

“Ya semua pekerjaan yang saya pilih pasti saya suka dan saya nyaman.”

(21)

Universitas Sumatera Utara “Hmm.. apa yah.. mungkin karena darah itu mengalir aja dari sejak lahir ke saya haha. Soalnya saya dari kecil emang udah suka nanya ke siapa aja, misalnya saya tanya ‘kenapa sih ada orang gila?’, hahaha saya suka nanya kayak gitu ke ibu saya yaaa banyak lagi lah pokoknya. Saya penasaran kok orang-orang itu sifatnya bisa beda-beda, cara mereka mengekspresikan emosi mereka juga kenapa bisa beda-beda. Ya mulai dari situ aja sih saya tertarik aja gitu sama psikologi.”

27.Apakah Ibu sudah berkeluarga?

“Sudah.”

28.Berapakah anak Ibu saat ini?

“Anak saya udah 2, sepasang.”

Komunikasi Antarbudaya dan Persepsi Budaya

34.Di dalam keluarga Ibu, apakah Ibu selalu menanamkan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak Ibu?

“Ya diajarin, orang kalo gak tau budaya ya bahaya. Apalagi jaman sekarang kan semua udah ikut-ikut budaya barat yang jadi trend di anak-anak muda. Ya jadi dari kecil saya ajarin ke anak-anak-anak-anak saya gimana nilai moral yang baik itu, yang paling utama ya saya ajarkan lah budaya islam itu gimana, ya karena kan dia agamanya islam. Dimulai dari agama, baru ke budaya lainnya. Mereka selalu saya kasih tau, mana yang baik dan mana yang buruk.”

35.Pernahkah Ibu mengawasi anak Ibu dalam hal mempelajari seks?

“Kalau diawasin banget sih yah enggak yah. Yang penting saya percaya sama mereka dan mereka juga jaga kepercayaan saya aja. Kalau masalah seks, mereka ya dari umur-umur 10 tahun atau yaa mau menjelang puber udah saya ajarin, mana aja yang boleh dan yang enggak. Ya saya ajarin, semua yang ada di tubuh dia itu apalagi alat-alat senstif, itu fungsinya apa dan jangan sampe diliat apalagi dipegang orang, harus dijaga. Yaa semua dari hal-hal kecil dulu diajarin kan.”

(22)

Universitas Sumatera Utara “Yaa… pas kayak namanya lah udah bebas dek hahaha. Gak yang anak muda, orang dewasa pun ikut-ikut seks bebas, jadi udah dianggap kayak biasa aja. Padahal kan sebenarnya seks bebas itu gak bagus lah, dari segi agama salah, dari kesehatan juga salah. Lagian semua agama juga melarang kan adanya seks bebas. Buat yang anak muda, seks bebas terlalu sering dan sebelum waktunya juga bisa ngerusak alat reproduksi kalian, otak dan mental kalian juga. Di masa puber-pubernya sekarang saya liat sih banyak yang menjadikan hubungan seks itu sebagai kebutuhan yang harus di dapat, ya kalau udah gitu kan pikirannya jadi dipenuhi seks aja dan hal-hal yang berbau seks, jelas lah itu merusak kan. Dan kalau saya liat sendiri di Medan sih memang gak ada larangan yang benar-benar melarang seks bebas, yaa selama mereka melakukannya dan gak ketahuan ya gak apa.”

37.Menurut Ibu, apakah seks bebas merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak?

“Ya enggak lah, meskipun mungkin banyak ya yang di sekeliling kita yang mengatakan seks bebas itu wajar, tapi tetap aja gak wajar kalo di mata saya pribadi.”

38.Di mata Ibu sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang?

“Tetap sama aja kayak yang tadi saya bilang, apalagi kalau di Pulau Jawa sana ya lebih bebas lagi. Seks bebas udah dipandang kayak trend sih buat anak muda, dan udah jadi gaya hidup juga buat beberapa bahkan sebagian besar orang.”

39.Menurut Ibu, apakah berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan?

“Menurut saya ya… gak harus sih sebenarnya. Tapi memang gak bisa juga dipungkiri kan kalau udah pacaran itu gak pengen melakukan hubungan seks itu. Semua itu kan nafsu dan juga perwujudan dari rasa sayang itu sendiri terhadap pasangannya. Udah bawaan setiap orang kalau pengen disayang-sayang, dipeluk, dicium, udah pasti setiap orang pengen. Nah itu makanya kembali lagi ke setiap individunya, yaa bagaimana caramereka mengontrol nafsunya itu. ”

(23)

Universitas Sumatera Utara “Ya jelas lah karena budaya barat yang masuk ke kita. Saya sih gak nyalahin budaya baratnya, ya itu emang udah budaya mereka. Apalagi dengan adanya globalisasi ini, sangat memungkinkan untuk terjadinya percampuran budaya. Tapi bukan berarti ketika budaya barat masuk ke budaya kita, harus kita terima semua mentah-mentah. Kan ada yang harus dipilih karena itu baik buat kita, dan ada yang harus dibuang atau gak diikutin karena itu jelas bertentangan dengan norma dan budaya kita. Nah masalahnya disitu, kebanyakan orang kita menerima budaya barat itu sepenuhnya dan menjadikannya trend.”

41.Jika dilihat dari sudut pandangan psikolog, apa yang menjadi alasan bagi seorang remaja untuk melakukan hubungan seks bebas?

“Karena penasaran yang berawal dari pergaulan sih kalau menurut saya. Yaa selain itu juga karena perasaan sendiri ya, kayak yang tadi saya bilang, semua orang pengen disayang-sayang yaa dalam kata lain pengen mesra-mesraan sama pacarnya kan, jadi ya gitu. Tapi memang banyak sih yang menyalahgunakan keinginan itu, malah dijadikan alasan untuk seks bebas.”

42.Menurut Ibu, apakah pasangan remaja pada saat ini selalu melakukan hubungan seks di luar nikah?

“Kalau semua sih, enggak yah. Tapi pasti udah banyak lah..”

43.Apakah faktor utama penyebab terjadinya seks bebas?

“Faktornya.. hmm apa ya.. setiap orang pasti beda-beda faktornya dek. Bisa jadi karena keluarganya enggak mengajarkan norma-norma agama, kebudayaan dan hal-hal baik lainnya dari kecil, jadi dia gak ada bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan di masa sekarang ini. Karena bekal yang gak cukup itu, kemungkinan besar dia untuk melakukan hal-hal yang salah dan di luar jalur itu ya ada. Apalagi kalau di dukung sama lingkungan pertemanannya yang juga gak bagus, yauda makanya jadilah seks bebas itu. Di jaman sekarang ini, kalian itu harus pinter-pinter pilih temen dek, cukup pun bekal pendidikan yang ditanamkan sama orangtua kalian, belum tentu selamanya bertahan kalau lingkungan pertemanan kalian gak bagus dan diri kalian sendiri mudah terikut teman.”

(24)

Universitas Sumatera Utara pernikahan. Menurut Ibu, apakah yang menjadi hambatan bagi para remaja yang hamil di luar nikah ketika hidup di dalam lingkungan masyarakatnya?

(25)

Informan 5

Nama : Dra. Khairiyah Ramlah Sari Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 20 April 1966 Umur : 50 tahun

Suku : Melayu

Agama : Islam

Pekerjaan : Guru

29.Apakah pekerjaan Ibu? Pertanyaan Umum:

“Ya guru SMP, ibu juga cuma ngajar disini aja di SMP 2.”

30.Lulusan dari universitas apakah Ibu?

“Oh ibu dari IKIP, kalo sekarang udah Unimed namanya.”

31.Sudah berapa lama Ibu menjadi seorang guru?

“Berapa ya… sekitar 20 tahun kayaknya.”

32.Apakah Ibu mencintai pekerjaan Ibu?

“Ya disuka-sukain aja lah haha, namanya dari kuliah juga udah milih kuliah di keguruan, jadi yaa harus dijalani lah jadi guru ini. Ibu suka ngajar, asalkan fasilitas buat belajar itu lengkap dan gak ketinggalan jaman. Gak suka ibu ngajar yang masih nulis-nulis di papan tulis atau anak-anak itu mencatat. Makanya ya pinter-pinter ibu lah cemana buat supaya suasana belajar itu jadi keren, jadi anak-anak itu pun cepat nangkap pelajaran. ”

(26)

Universitas Sumatera Utara “Apa ya… karena dulu bapaknya ibu pun guru, jadi ngeliat dia ngajar atau ngajarin kami pun kok enak kali gitu, jadi ibu mengidolakan bapak dulu. Atau mungkin juga karena darah-darah pengajar itu ada kali ya haha, jadi semacam memang pengen aja jadi guru.”

34.Apakah Ibu sudah berkeluarga?

“Sudah.”

35.Berapakah anak Ibu saat ini?

“Anak ibu ada 2, yang satu cowok udah kerja sekarang, udah siap-siap mau nikah lah haha. Yang satu lagi cewek, masih kelas 5 SD.”

Komunikasi Antarbudaya dan Persepsi Budaya

45.Di dalam keluarga Ibu, apakah Ibu selalu menanamkan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak Ibu?

“Iya lah diajarin, lah orang ibu aja jadi guru kewarganegaraan haha masa anak sendiri gak diajarin nilai-nilai moral. Ya mereka dari kecil harus udah diajarin lah. Dari segala hal kecil, mulai dari cara menghormati dan menghargai orang yang lebih tua, bersikap yang baik gimana, yaa memang gak semuanya mereka itu bener atau dilakuin, tapi seenggaknya kan udah diajarin dan ditanamkan ke diri mereka, paling gak ya mereka taulah mana yang baik dan mana yang buruk. Tapi yang paling dasar itu ya mengajarkan soal agama, fondasi dasar mereka ya harus kuat agamanya.”

46.Pernahkah Ibu mengawasi anak Ibu dalam hal mempelajari seks?

(27)

Universitas Sumatera Utara ini kan biar gimana dia itu tetap butuh ibu, kadang kan mau anak-anak itu kalo udah agak besar sikit ngerasa udah bisa lah sendiri gitu. Tetap juga ibu ingatkan, jangan diikuti kali kawan kalo gak baik, jangan sampe nyoba narkoba atau seks bebas sekalipun, karena nanti bakal ketagihan. Ibu memang cuma bisa mengingatkan, karena ibu percaya sama dia, kalo misalnya ibu kekang dia pasti makin menjadi lah dia malah makin nyoba hal-hal seperti itu.”

47.Bagaimana pandangan Ibu melihat maraknya seks bebas di Kota Medan ini?

“Kalo menurut ibu ya udah ga wajar aja sih buat kita yang punya budaya timur. Jadi semacam kayak apa yah… ngikutin budaya barat aja, kalo gak seks bebas gak keren, gak gaul. Udah biasa kali kayaknya disini, ya enggak pun seks bebas, kadang mau itu ibu liat anak-anak sekolah mojok, udah lah nanti cium-cium orang itu. Ibu males negurnya, itukan urusan mereka, udah gede mereka. Cuma kan dari hal kecil itulah seks bebas itu terjadi kan. Hari ini cium pipi, besok bisa cium bibir, udah kurang dirasanya, pengen lebih dia, udah entah apa-apa diciumnya.”

48.Menurut Ibu, apakah seks bebas merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak?

“Enggak wajar lah. Mau banyak pun orang yang bilang wajar, tetap aja sama ibu gak wajar, mau ibu dibilang kuno pun tetap gak wajar. Ya gak di jaman sekarang ajanya, di jaman dulu pun udah banyak juga orang yang melakukan seks bebas, kawan-kawan ibu pun ada nya, dan tetap ibu anggap gak wajar.”

49.Di mata Ibu sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang?

(28)

Universitas Sumatera Utara menerima globalisasi itu, maksudnya semua aja diterima tapi gak dipilih-pilih.”

50.Menurut Ibu, apakah berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan?

“Nah itu balik lagi ke si anak sama ke orangtuanya hahaha. Ya kalo orangtuanya ngasih-ngasih aja yaudah lah anaknya pun jadi bebas-bebas aja. Memang mungkin ya orangtua itu pasti gak ngasih lah kan anaknya seks bebas, tapi coba lah diliat anak-anak jaman sekarang, liburan ke luar kota ke luar negeri berdua sama pacarnya udah biasa kan? Itu orangtuanya apa gak mikir ya, ‘eh nanti anakku macem-macem gak ya sama pacarnya’. Nah itu dia, secaragak langsung, orangtua itu memfasilitasi dan memberikan celah yang sangat besar buat anak-anaknya melakukan hubungan seks sama pacar. Memang kepercayaan itu perlu, tapi setidaknya kita tetap harus menjaga supaya gak jadi sesuatu yang gak diinginkan.”

51.Menurut Ibu, apakah penyebab utama dari pelanggaran kebudayaan di Kota Medan ini, terkhusus untuk hal seks bebas?

“Ya globalisasi inilah, belum bisa dipilih-pilih dengan baik sama orang kita. Budaya-budaya jadi bercampur-campur, dan kita juga jadi kehilangan moral sebagai bangsa Timur. Bukannya budaya barat itu gak bermoral, cuma kan udah jelas berbeda budayanya.”

52.Jika dilihat dari sudut pandangan guru, apa yang menjadi alasan bagi seorang remaja untuk melakukan hubungan seks bebas?

“Kurang itu pendidikan kewarganegaraan sama agamanya hahaha. Itu kan balek lagi ke iman dia sendiri cemana, sanggup gak dia supaya gak melakukan hal itu. Dan itu juga tergantung sama gimana lingkungan pertemanannya sendiri, apakah dia salah bergaul atau enggak. Kalo kami guru-guru ini cuma mengajarkan hal-hal yang dirasa baik dan berguna buat moralnya dia ajanya, sama kayak orangtua fungsinya. Tapi tetap semua itu balik lagi ke anaknya mau gimana.”

(29)

Universitas Sumatera Utara “Ya enggak semua lah dan enggak selalu, tapi mungkin sebagian besar sih udah seks bebas sebelum nikah. Ya tapi kalo pacaran ya, paling enggak ciuman itu udah biasa.”

54.Apakah faktor utama penyebab terjadinya seks bebas?

“ Setiap orang beda-beda sih ya kalo menurut ibu. Tapi kalo menurut ibu sih, itu semua tergantung gimana cara keluarga dia itu mendidik dia. Keluarga dan sekolah, apakah keluarga sudah memberikan yang terbaik untuk penanaman nilai moral anaknya? Kalo sudah, tapi dia masih menyalah, berarti lingkungan sekolahnya. Sekolah bukan mutlak cuma guru ya, teman-teman kan juga termasuk di sekolah.”

55.Banyaknya pelaku seks bebas terkhusus pada remaja saat ini, tidak sedikit juga dari mereka yang pada akhirnya mengalami kehamilan di luar pernikahan. Menurut Ibu, apakah yang menjadi hambatan bagi para remaja yang hamil di luar nikah ketika hidup di dalam lingkungan masyarakatnya?

(30)

Universitas Sumatera Utara Informan 1

Nama : Dr. Nurbani, M.Si

Tempat/Tanggal Lahir : Sidikalang, 2 Agustus 1961

Umur : 55 Tahun

Suku : Minang

Agama : Islam

Pekerjaan : Dosen

Pertanyaan Umum:

36.Apakah pekerjaan Ibu?

“Jadi dosen.”

37.Lulusan dari universitas apakah Ibu?

“S1 ibu di komunikasi usu lah, kaloo S2 ibu di IPB tapi jurusan komunikasi pembangunan, S3 ibu juga komunikasi di Unpad. Cuma tiga-tiganya topik ibuk soal perempuan semua.”

38.Sudah berapa lama Ibu menjadi dosen?

“ Wiih kalo jadi dosen ibuk udah lama lah, hampir 30 tahun. Ibuk juga ngajar di UMA, di FKM juga. Kalo di UMA, ibuk ngajar psikologi komunikasi. Kalo di USU udah 30 tahun ngajar, kan SK ibu keluarnya disini. Mana bole di dua-dua tempat. Kalo di UMA sekali-sekali aja ibu ngajar, iyaa… kalo dipanggil baru ibu ngajar disana.”

39.Apakah Ibu mencintai pekerjaan Ibu?

“Ya.. suka aja.”

(31)

Universitas Sumatera Utara “Hmm kenapa ya… kamu mau yang standart atau yang.. hahaha. Kenapa ya.. gak tau kayaknya udah tercebur aja kesitu karena ibu dulu sebelum jadi dosen kan sempat di LSM. Yaa…namanya untuk pengembangan masyarakat jadi ibu pikir di masyarakat sama di perguruan tinggi juga sama aja. ”

41.Apakah Ibu sudah berkeluarga?

“Ibu nikah tahun 89.”

42.Berapakah anak Ibu saat ini?

“Tiga anak ibu.. tiga-tiga nya udah sarjana dan sudah bekerja.. belum menikah.. dua perempuan, satu laki-laki.”

Komunikasi Antarbudaya dan Persepsi Budaya

56.Di dalam keluarga Ibu, apakah Ibu selalu menanamkan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak-anak Ibu?

“ Oh ya jelas. Itu perlu, kalau anak-anak gak diajarkan budaya sama agama, gak tau nanti mereka moral, gak tau agama nanti.”

57.Pernahkah Ibu mengawasi mereka dalam hal mempelajari seks?

“Gak diawasin, tapi setiap ada nonton tv ada adegan ciuman apa pegangan tangan itu selalu dikasih penjelasan. Misalnya ada hal-hal yang boleh dilakukan dan yang enggak, ibu jelasin apalagi dari segi agama ya, ibu selalu mengajarkan dari segi agama ya karena kan muslim harus tau mana yang boleh dilakukan dan mana yang enggak. Jadi menurut ibu takutnya itu harus sama yang di atas, bukan yang di sekitar kita. Mulai dari kecil kalo mereka mau pergi-pergi selalu ibu kasih cuma pertanyaan ibu selalu ‘udah bawa mukenah belum?’ buat yang perempuan, kalo yang laki-laki ‘jangan lupa solat ya nak’, udah itu aja. Kalo sampe sekarang anak ibu kalo pacaran gak usah di luar, di rumah juga gak papa. Ngapain pacaran di luar nanti dibawak ke semak-semak. Kalo mereka pacaran mereka gak harus mengenalkan ke ibu, yang penting ibu tetap buat mereka nyaman aja.”

(32)

Universitas Sumatera Utara “Ha.. kalo itu ibu gak bisa kasih kesimpulan kesitu. Soalnya kan udah bebas kali seks bebas disini. Dikit-dikit berhubungan seks, gak tau lagi lah ibu sama anak jaman sekarang ini. Makanya buat orangtua yang ada di jaman sekarang itu susah jaga anak-anaknya. Ya harus pande-pandelah dari kecil udah diajarkan budaya sama moral lah.”

59.Menurut Ibu, apakah seks bebas merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak?

“Ya enggaklah kalo menurut ibu, tapi mungkin menurut sebagian besar orang udah jadi hal yang wajar .”

60.Di mata Ibu sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang?

“Bagaimana ya... Ya kayak tadi yang ibu bilang, udah bebas kali sekarang. Gak cuma di Medan aja, tapi di luar-luar sana juga udah bebas kali kan. Mereka berbuat begitu karena ada kesempatan yang sekarang ibu rasa udah banyak kali kesempatannya.”

61.Menurut Ibu, apakah berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan?

“Enggak harus, enggak boleh pun. Karena ibu sendiri pun kalo sama anak-anak ibu selalu mengingatkan, jangan ya pacaran di semak-semak. Kalo mau pacaran ya lebih bagus di rumah, mau nonton atau makan kan bisa di rumah gak harus ke luar. Jadi biar lebih mudah mengontrolnya kalo mereka pacaran di rumah. Kalo di luar kan gak tau kita mereka ngapain. Tapi untungnya anak ibu semuanya kalo pacaran bagus-bagus aja.”

62.Menurut Ibu, apakah penyebab utama dari pelanggaran kebudayaan di Kota Medan ini, terkhusus untuk hal seks bebas?

(33)

Universitas Sumatera Utara 63.Menurut Ibu, apakah pasangan remaja pada saat ini selalu melakukan

hubungan seks di luar nikah?

“Gak semua lah kan, tapi banyak yang berbuat begitu.”

64.Apakah faktor utama penyebab terjadinya seks bebas?

“ Kalo ibu gak bisa nyalahkan satu-satu sih, semua. Orangtuanya juga gak ngontrol kan anaknya, padahal sekarang kan pergaulan juga udah ngeri-ngeri karena terpengaruh budaya luar. Ya istilahnya kan mereka itu kadang-kadang apa namanya ya.. kepleset, itulah kena godaan setan. Ya itu makanya menurut ibu kalo agamanya kuat, yaa dia lebih ini sih lebih tebal bentengnya. Makanya kalo udah mau ke arah-arah sana ya akan mikir dia.

65.Banyaknya pelaku seks bebas terkhusus pada remaja saat ini, tidak sedikit juga dari mereka yang pada akhirnya mengalami kehamilan di luar pernikahan. Menurut Bapak, apakah yang menjadi hambatan bagi para remaja yang hamil di luar nikah ketika hidup di dalam lingkungan masyarakatnya?

(34)

Universitas Sumatera Utara Informan 7

Nama samaran : Ramzi

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 6 September 2000 Umur : 16 tahun

Pekerjaan : Pelajar SMA

Suku : Melayu

Agama : Islam

Wawancara

1. Apakah Anda memiliki kekasih pada saat ini? Pertanyaan Umum :

“Enggak kak."

2. Kapan terakhir kalinya Anda memiliki kekasih?

“ Waktu SMP kelas 3 kak.”

3. Apakah saat itu dia adalah pacar pertama Anda?

“Iya kak.”

4. Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda pada waktu itu?

“Awalnya biasa aja, lama-lama males juga sama dia.”

5. Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda?

“Dia banyak ngatur kak, jadi males aja. Masa kemana-mana harus lapor, macem awak mau lari aja.”

(35)

Universitas Sumatera Utara “Ya karna suka aja kak, kalo dia baik terus cantik ya jadi lah haha.”

Proses Komunikasi

1. Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda?

“Gak kayak keluarga lain lah, keluarga aku sebenarnya enak lah kami dekat sama mama yang anak-anaknya, tapi kalo sama papa enggak. Ngomong juga jarang-jarang aja, kalo ditanya papa aja baru ngomong. Yaa memang agak kurang bagus hubungan papa sama anak-anaknya, tapi kalo sama mama, kami dekat, selalu cerita semuanya.”

2. Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda?

“Paling cuma sama kakak atau sama mama aja.”

3. Apakah Anda memiliki teman dekat?

“Punya kak beberapa.”

4. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda?

“Biasanya ngomongin game, terus film-film kartun baru biasanya naruto, bicarai cewek kadang-kadang jugak lah haha, apalagi ya… paling ya pelajaran lah atau pr.”

5. Apakah Anda dan teman-teman Anda pernah membicarakan mengenai seks?

“Gak pernah, paling buat ketawa-ketawa aja kak, itu pun biasanya kalo ada bahan entah dari meme komik.”

6. Seberapa seringkah Anda dan teman-teman Anda membahas mengenai hubungan seks?

“Jarang lah, kami jarang bicara-bicara kek gitu.”

(36)

Universitas Sumatera Utara “Gak pernah kak hahaha, kami anak baek-baek semua jadi gak pernah kayak gitu-gitu.”

8. Lalu bagaimana reaksi Anda ketika teman-teman Anda menceritakan pengalaman mereka?

“Karna memang gak pernah ada yang cerita, jadi ya biasa aja. Tapi paling kadang ada yang bahas-bahas kayak gitu, aku diam aja dengarkan kak haha, soalnya gak ngerti-ngerti kali cuma tau aja.”

9. Pernahkah terjadi konflik antara Anda dengan teman-teman terdekat Anda?

“Pernah tapi jarang lah, paling pun berantem kecil aja.”

10.Dengan siapa Anda bercerita ketika Anda mempunyai masalah?

“Siapa ya.. kalo masalah besar kali biasanya sama mama atau kakak lah, tapi masalah besarku apa lah, paling sebatas lupa ngerjakan pr haha. Biasanya memang kalo apa-apa cerita sama mama, sama kakak ya kalo cerita soal percintaan anak muda aja.”

11.Apakah hubungan Anda dengan pasangan Anda pada saat kalian berpacaran dilandasi oleh perasaan cinta atau hanya sebatas hubungan seks saja?

“Gak dua-dua sih hahaha. Belum cinta kak, cuma suka aja, eh rupanya dia banyak tingkah asik ngatur aja, yaudah gak jadi lah makin suka hahaha.”

12.Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan pasangan Anda?

“Apa ya, banyak begadohnya haha banyak kali dia merepet. Kalo lagi akur paling kami bicarai kegiatan sehari-hari ngapai aja.”

Pertanyaan Diri dan Persepsi

1. Sejak kapan Anda mulai mengenal seks?

(37)

Universitas Sumatera Utara 2. Seks seperti apakah yang Anda ketahui?

“Seks apa ya hahaha, ya cuma tau dari pelajaran aja ya kalo kita itu lahir dari hubungan seks hahaha. Lama-lama ya tau aja seks itu apa-apa aja, ngapai aja, ya cuma tau ya kak gak pernah melakukan.”

3. Menurut Anda, apakah berhubungan seks sebelum menikah merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak?

“Ya enggak lah, bedosa kak haram hahaha.”

4. Di mata Anda sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang?

“Ya meskipun aku gak pernah kak, dan kawan-kawanku juga gak pernah cerita, tapi ya aku tau lah sikit-sikit haha. Aku pun punya kawan yang bandel cuma gak kukawani dekat kali karna tau aja dia gak baik. Tapi yaa…. Taulah kak kekmana, menurutku seks bebas ini udah bebas lah namanya aja seks bebas hahaha. Ini yang aku tangkap ya dari cerita kawan-kawanku yang bandel itu ya… mereka aja yang baru seumuran samaku, udah sering katanya sama cewek-cewek orang itu main seks, paling gak ciuman itu gak kemana, udah biasa. Jadi ya gitu ajalah kak, ciuman aja udah biasa kan, pasti yang lebih dari itu udah sering juga. Aku dengar-dengar aja kadang kalo orang itu cerita, kadang mau juga kan kalo orang itu kumpul, aku ikut gabung-gabung kadang pun sering juga aku ditawari cewek sama orang itu hahaha, karna dikira orang itu aku gak mau sama cewek, padahal aku memang gak mau pacaran karna pacaran nyusahin kurasa.”

5. Menurut Anda, apakah penyebab utama dari maraknya seks bebas di masyarakat, terutama di Kota Medan?

“Apa ya, kalo kurasa sih ya karena pengaruh budaya barat aja sih, ya kan tau sama tau sih kak kalo jaman sekarang semua orang udah sok kebarat-baratan. Karna udah ngerasa bisa ngikutin gaya hidup orang barat, jadi nya ya lingkungan pun mendukung, mulai dari dibuat tempat-tempat mesum sampe seks jadi kebiasaan disini.”

6. Bagaimana pandangan Anda terhadap orang yang melakukan seks bebas?

(38)

Universitas Sumatera Utara diri sendiri sih. Otak jadinya asik mau seks bebas aja, jadi bawaannya mau mesum aja”

7. Menurut Anda, berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan?

“Ya enggak lah, ngapain cobak. Yang setau aku ya dari cerita kakakku ini ya kak, kalo pacaran aja udah main seks, nanti jadi rasanya pacaran itu cuma sekedar seks aja, gadak lagi perasaan sayangnya cuma nafsu aja haha. Lagian, seks itu kan bikin jadi terikat, entah itu si cewek atau cowoknya, jadi lebih banyak ngatur kalo udah main seks gitu, aku gak tipe suka diatur pulak, jadi ya mending gak usah haha.”

8. Apakah selama Anda menjalin hubungan asmara, Anda pernah terlibat dengan hubungan seks bebas?

“Enggak kak, dosa.”

9. Menurut Anda, apakah alasan beberapa remaja sehingga mereka melakukan hubungan seks sebelum menikah?

“Pengaruh budaya barat haha. Ya gara-gara itu juga lah, kan jadi terikut pergaulan bebas juga sih kak, pergaulan bebas itu kan kalo kita salah milih kawan jadinya ya gitu. Kalo keluarga gak back up pergaulan anaknya, jadinya ya bisa jadi gitu kak.”

10.Menurut Anda, apakah faktor utama beberapa remaja melakukan seks bebas sebelum menikah?

“Keluarga kak, menurutku ya kalo keluarganya sama lingkungan tempat tinggalnya gak mendukung dia buat berbuat baik, ya jadi lah dia anak bandel. Kadang ada keluarga yang gak harmonis, jadinya ya si anak mencari kebahagiaan di luar sana dengan cara seks bebas misalnya. Ada juga keluarga yang harmonis, tapi si anak tetap kena seks bebas karena pergaulan kawan-kawannya. Semua bisa aja terjadi sih, kalo menurutku ya, keluarga itu yang utama kak karna kan mereka ngontrol si anak ini cemana. Diajarin yang baik-baik aja bisa jadi gak baik, gimana lagi kalo gak diajarin yang baik sama sekali.”

(39)
(40)

Informan 8

Nama samaran : Dea

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 7 Juli 2003 Umur : 13 tahun

Pekerjaan : Pelajar SMP

Suku : Aceh

Agama : Islam

Wawancara

7. Apakah Anda memiliki kekasih pada saat ini? Pertanyaan Umum :

“Enggak kak."

8. Kapan terakhir kalinya Anda memiliki kekasih?

“ Sebulan lalu kak haha.”

9. Apakah saat itu dia adalah pacar pertama Anda?

“Enggak kak, pacar yang kedua.”

10.Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda pada waktu itu?

“Nyaman sebenernya kak, tapi Dea lagi males punya pacar aja, soalnya ribet.”

11.Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda?

(41)

Universitas Sumatera Utara 12.Ketika Anda menjalin suatu hubungan asmara dengan orang lain, apakah

alasan terbesar Anda mau menjalin hubungan tersebut?

“Karena dia baik sama Dea dan Dea juga suka sama dia.”

Proses Komunikasi

13.Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda?

“Biasa aja sih kak, Dea dekatnya sama papa tapi papa sering keluar kota jadi sekarang Dea dekatnya sama mama. Kalo abang Dea kan ada 2, tapi dua-duanya suka pulang malam, yang satu sibuk les, satu lagi sibuk ekskul dia jadinya jarang kali sore di rumah. Tapi Dea sama abang-abang Dea dekat juga kok. Intinya kami dekat semua dan saling menyayangi kak hahaha. ”

14.Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda?

“Ya pernah kak, Dea sering cerita ke mama. Tapi kea bang juga sering, biasanya cerita cowok sih. Soalnya abang juga bilang, kalo ada cowok yang jahat sama Dea, lapor ke abang haha.”

15.Apakah Anda memiliki teman dekat?

“Punya kak, kami satu geng berlima.”

16.Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda?

“Ya beda-beda kak, karena ada 2 temen Dea yang cowok jadi ya kadang kami ngebahas bahasan cowok. Yaa cuma Dea yang lebih dekat ke temen cowok, kalo temen cewek yang dua lagi gak pala dekat sama orang itu. Kalo lagi sama temen yang cewek ya bahasan kami soal cowok udah pasti kak haha, atau kadang ya bahas-bahas soal fashion, atau make up sikit-sikit lah, yaa bahasan cewek lah kak cemana. Oh ya, film korea juga kak hahaha. Kalo sama temen Dea yang cowok, ya bahas apa yang bisa dibahas aja. Tapi kadang kalo orang itu udah kumat gilaknya, mau bahas soal cewek kak, jadi Dea dengarkan aja lah haha.”

(42)

Universitas Sumatera Utara “Enggak sih kak, Dea dengar-dengar aja kalo cerita kayak gitu dari temen Dea yang cowok kak. Yaaa namanya cowok yakan, gak mungkin gak bahas kayak gituan. Cuma ya mereka bahas-bahas aja sih, Dea nguping. Tapi kadang mau juga nimbrung kalo mereka udah bahasannya kejauhan haha. Biar gak makin ngeres aja kak pikirannya.”

18.Seberapa seringkah Anda dan teman-teman Anda membahas mengenai hubungan seks?

“Jarang-jarang lah kak, itu juga kalo Dea gak sengaja dengar mereka bahas itu. Kalo Dea pribadi sih gak pernah bahas.”

19.Apakah Anda dan teman-teman Anda juga sering menceritakan pengalaman berhubungan seks mereka dengan Anda?

“Apa yang mau diceritain kak orang kami aja gak pernah kayak giu semua sih setau Dea, gatau ya kalo mereka udah pernah. Tapi kami gak pernah cerita-cerita kayak gitu.”

20.Pernahkah terjadi konflik antara Anda dengan teman-teman terdekat Anda?

“Pernah kak, tapi gak yang gimana kali. Tapi lebih sering gak enakan sama kawan-kawan yang cewek. Soalnya yaa taulah yakan kalo temenan sama cewek sensitif kali hahaha..”

21.Dengan siapa Anda bercerita ketika Anda mempunyai masalah?

“Sama mama kak, tapi kalo cerita cowok ya sama abang juga hahaha jadi bisa tau dari pandangan cowok.”

22.Apakah hubungan Anda dengan pasangan Anda pada saat kalian berpacaran dilandasi oleh perasaan cinta atau hanya sebatas hubungan seks saja?

“Karena Dea suka lah kak, kalo gak suka ya gak bakal mau Dea. Tapi memang gak pernah sih Dea kalo pacaran mikir-mikir seks gitu kak, haha gak berani lah.”

(43)

Universitas Sumatera Utara “Bahas sekolah kak, bahas keluarga, bahas apa yang bisa dibahas sih haha.”

Pertanyaan Diri dan Persepsi

12.Sejak kapan Anda mulai mengenal seks?

“Cuma sekedar tau ya kak, dari SD soalnya kan ada belajar soal seks dikit kak.”

13.Seks seperti apakah yang Anda ketahui?

“Yaa soal pelajaran sih kak. Tapi sejak SMP ini udah mulai taulah sikit-sikit seks itu ngapain aja. Tapi cuma sekedar tau ya kak haha.”

14.Menurut Anda, apakah berhubungan seks sebelum menikah merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak?

“Buat Dea sih enggak ya kak, karena setau Dea juga itu merugikan. Tapi gak tau ya kalo menurut orang-orang.”

15.Di mata Anda sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang?

“Dea gak terlalu paham cuma sekedar tau aja kak dari cerita-cerita kawan, cerita abang-abang Dea yaa pokoknya dari segala macam cerita sama berita-berita aja sih hahaha. Pokoknya menurut Dea yaa udah bebas lah sekarang seks bebas itu kayak udah hal biasa yang gak perlu takut-takut kali dan gak perlu ditutup-tutupin kali kalo kita ngelakuin hal itu.”

16.Menurut Anda, apakah penyebab utama dari maraknya seks bebas di masyarakat, terutama di Kota Medan?

“Menurut Dea itu sih karena pengaruh dari luar negeri kak. Abang Dea juga bilang gitu sih, katanya karena kita sekarang udah sok-sok ikutan orang Barat kak gaya hidupnya, jadi ya gitu. Tapi setelah Dea liat-liat pun ya emang iya sih kak haha.”

(44)

Universitas Sumatera Utara “Dea gak mau menghakimi ya kak, soalnya Dea udah diajarin dari dulu harus open minded haha. Tapi tetap aja menurut Dea, yaa terserah mereka mau melakukan itu apa enggak, kan ruginya di mereka. Tapi tetap aja menurut Dea itu perbuatan bodoh lah kak, cuma ya kita-kita ini harus saling mengingatkan aja jangan sampai kayak gitu dan kita juga jangan kayak gitu. Tapi kalo tetap mau dibuatnya yaudah itu urusan dia.”

18.Menurut Anda, berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan?

“Tergantung sih kak, kembali lagi ke setiap orang. Kalo menurut Dea sih enggak, ya karena pacaran itu gak prioritas utama sama Dea, lagian memang Dea gak mau sih kayak gitu-gitu. Ya gak tau kalo orang pacaran yang lainnya ya.”

19.Apakah selama Anda menjalin hubungan asmara, Anda pernah terlibat dengan hubungan seks bebas?

“Pegangan tangan aja gak pernah kak apalagi kayak gitu haha.”

20. Menurut Anda, apakah alasan beberapa remaja sehingga mereka melakukan hubungan seks sebelum menikah?

“Karena ikut-ikut kawan kak, karena udah jadi trend dirasanya, makanya dibuatnya lah kayak gitu. Tapi pun kalo keluarganya bagus kak, pasti gak bakal dia terikut hal-hal kayak gitu. Yaa bisa jadi juga sih kan karena keluarganya gak kasih perhatian lebih sama dia.”

21.Menurut Anda, apakah faktor utama beberapa remaja melakukan seks bebas sebelum menikah?

“Faktor.. apa ya kak, kayaknya keluarga lah. ya kayak yang tadi Dea bilang, kalo keluarganya ya ibaratnya gak sayang sama dia, atau gak diajarkan yang bagus-bagus sama dia, gak rajin ditanyain tiap hari yaa anaknya pun bisa cari kesenangan lain di luar sana ya meskipun dengan cara yang gak bagus. Itu lah kenapa, kami sekeluarga saling dekat kak, soalnya kata mama kami ini harus merasa nyaman di keluarga sendiri, biar gak cari nyaman sama orang lain.”

(45)
(46)

Informan 9

Nama : Zakki

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 09 Oktober 1996 Umur : 20 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa

Suku : Minang

Agama : Islam

Wawancara

13.Apakah Anda memiliki kekasih pada saat ini? Pertanyaan Umum :

“Sekarang ya gak ada"

14.Kapan terakhir kalinya Anda memiliki kekasih?

“Kapan ya, tahun lalu lah terakhir pacaran.”

15.Apakah dia adalah pacar pertama Anda?

“Bukan pacar pertama dia.”

16.Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda yang terakhir?

“Hahaha.. nyaman-nyaman jambu lah.”

17.Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda?

(47)

Universitas Sumatera Utara 18.Ketika Anda menjalin suatu hubungan asmara dengan orang lain, apakah

alasan terbesar Anda mau menjalin hubungan tersebut?

“ Ya karena suka lah. nanti kan lama-lama bisa jadi sayang atau cinta.”

Proses Komunikasi

24.Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda?

“Keluarga kami itu harmonis, di keluarga kami itu segala keputusan itu dilakukan secara demokratis. Kalo ada misalnya harus ngambil keputusan gitu, biasanya kami kumpul, kami bahas sama-sama. Yaa demokratis lah cemana demokratis itu hahaha. Jadi gak ada paksaan dari orangtua atau otoriter. Terus pun kalo lagi ada waktu senggang, kami jalan-jalan sekeluarga, refreshing lah.”

25.Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda?

“Ya selalu lah. kami apa-apa selalu cerita, misalnya tentang apa ya… semua sih kami ceritain ke orangtua. Ya apapun ku ceritain gitu. Misalnya aku lagi dekat sama siapa, aku ceritain juga haha. Jadi orangtuaku tau siapa pacarku gitu. Kuliah juga pasti aku ceritain lah, kegiatan di kampus sama di luar juga, ya semua-semua lah.”

26.Apakah Anda memiliki teman dekat?

“Punya lah banyak.”

27.Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda?

“Banyak, ya kadang bahas kuliah, keluarga, cewek, hahaha.. bahasan soal cewek ini memang gak bisa lepas. Yaa bahas-bahas aja cewek mana yang disuka atau yang suka diliat aja sih.”

28.Apakah Anda dan teman-teman Anda pernah membicarakan mengenai seks?

“Pernah lah sering. Cowok kalo gak bahas itu gak mungkin.”

(48)

Universitas Sumatera Utara “Kalo bahas yang serius kali gak pernah lah. Tapi kalo lece-lecean ya sering sih tapi gak sering kali juga. Kalo ada bahan aja. Itupun aku cuma dengarkan aja, gak pala mau ikut melece atau bahas hahaha.”

30.Apakah Anda dan teman-teman Anda juga sering menceritakan pengalaman berhubungan seks mereka dengan Anda?

“Enggaklah ya gak pernah lah, apalagi aku belum pernah kek gitu-gitu hahaha.”

31.Pernahkah terjadi konflik antara Anda dengan teman-teman terdekat Anda?

“Pernah... ya gara-gara salah paham itulah seringkali. Pengaruh dari orang luar merusak perkawanan kami, misalnya gampang kali dengarkan cakap-cakap dari yang bukan kawan-kawan dekat gitu soal kami, dah lah nanti terpengaruh dia. Kadang pun kawan sendiri yang mulutnya lebar kali bawa masalah, kami satu geng misalnya lagi bermasalah, dia merajuk sama kami, cerita dia ngadu sama kawan yang lain jadi nyebar lah cerita kami slek ke orang-orang luar”.

32.Dengan siapa Anda bercerita ketika Anda mempunyai masalah?

“Sama Tuhan lah hahaha udah paling bagus itu. Aku gak suka cerita cerita sama orang lain, bukannya dapat solusi malah kadang dibicarain dibelakang. Atau ya paling cerita sama kawan dekat yang bener-bener dekatlah.”

33.Apakah hubungan Anda dengan pasangan Anda pada saat itu dilandasi oleh perasaan cinta atau hanya sebatas hubungan seks saja?

“Ya karena memang suka, sayang, kalo soal seks mana pernah kami kek gitu, kan kujaga kali mantanku waktu itu gak ada niat mau merusak.”

34.Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan pasangan Anda?

(49)

Universitas Sumatera Utara Pertanyaan Diri dan Persepsi

23.Sejak kapan Anda mulai mengenal seks?

“Dari SD lah tapi buat education ya.”

24.Seks seperti apakah yang Anda ketahui?

“Pelecehan sih, batas-batas laki laki ke perempuan itu gimana, karena kan aku taunya buat education. Kalo yang buat education gitu, ya mulai dari ciuman-ciuman gitu ya aku tau, sampe ke yang lain-lain pun tau aja sih aku.”

25.Menurut Anda, apakah berhubungan seks sebelum menikah merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak?

“Gak wajar lah bagi aku.”

26.Di mata Anda sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang?

“Di mataku itu sekarang udh gak terkontrol gitu ya. Istilahnya ya kapan dia mau dan ada kesempatan ya dilakukannya. Istilahnya ya kalo sekarang ini norma, nilai agama bagi mereka itu udah gak penting lagi, jadi ya gitu yang gak mematuhinya itu udah gak ada nilainya lagi untuk mencegah mereka melakukan itu, jd gak ada penghalang lagi lah. Ya udah kayak jadi habbit gitulah, kebiasaan. Jadi mereka berani berbuat. Ya kalo mereka liat dari sisi agamanya ya mereka mikirnya pun bencananya gak datang langsung kok, jadi masih ada kesempatan tobat. Ya padahal kan kita gak tau yakan kapan kita mati, bisa hari ini hidup, rupanya besok udah mati, gak ada lah sempat buat tobat .”

27.Menurut Anda, apakah penyebab utama dari maraknya seks bebas di masyarakat, terutama di Kota Medan?

“ Kalo menurut aku ya.. pengaruh dari luar, lunturnya nilai budaya, gak ada imannya. Jadi dia gak ngerasa ada hukuman gitu yang dia rasakan dari akibat yang dia lakukan. Mungkin dia mikir selagi gak ada yang tau dan sama-sama mau buat seks bebas gitu ya gak masalah.”

(50)

Universitas Sumatera Utara “Rasaku itu…… kek mana ya. Bodoh sih. Karna kan hidup itu cuma sekali. Kenapa gak dirasakan yang indah-indahnya. Kenapa gak ditunggu saatnya aja. Kan kenikmatan kek gitu sesaat aja. Selebihnya ganjaran.”

29.Menurut Anda, berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan?

“Tidak, karna menurut aku pacaran itu tidak ada, setelah aku sadari bahwa landasan di agama ada mutlaknya dilarang pacaran.”

30.Apakah selama Anda menjalin hubungan asmara, Anda pernah terlibat dengan hubungan seks bebas?

“Enggak sama sekali. Ini aku bukan sok suci ya, cuma ya memang gak pernah. Bukannya gak punya nafsu, tapi kan yang kayak gitu harus ditahan, daripada kena dosa terus pun nanti kena sial, bagus gak usah berhubungan seks sebelum nikah gitu. Pacaran aja dilarang agama kok, apalagi berhubungan seks kayak gitu.”

31. Menurut Anda, apakah alasan beberapa remaja sehingga mereka melakukan hubungan seks sebelum menikah?

“ Apa ya.. kalo menurut aku sih pergaulan juga termasuk salah satu alasannya. Ya mungkin awalnya penasaran karna dengar-dengar cerita kawannya yang udah berhubungan seks atau apalah yakan, terus yaudah jadi nyobain.”

32.Menurut Anda, apakah faktor utama beberapa remaja melakukan seks bebas sebelum menikah?

“Ya itu lah paling karena kurang kuat imannya, penanaman agama sama budaya di keluarganya gak mendalam, jadi dia juga gak terbentengi dirinya buat berbuat kek gitu. Pertemanan sama lingkungan juga mempengaruhi, tapi yang paling penting sih itu balik ke diri sendiri lagi. Kalo di keluargaku sendiri sih kami memang ditanamkan dari kecil soal nilai-nilai agama dan kebudayaan itu. Jadi dari kecil ya kami udah paham. Aku pribadi sih kalo berkawan ya pilih-pilih background keluarganya juga, maksudnya dia ini anak baik-baik apa enggak gitu.”

(51)
(52)

Informan 10

Nama : Prili

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 4 April 1995 Umur : 21 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa

Suku : Melayu

Agama : Islam

Wawancara

19.Apakah Anda memiliki kekasih pada saat ini? Pertanyaan Umum :

“Aku pun bingung jawabnya ini nyim haha.”

20.Sudah berapa lama Anda menjalin hubungan dengan pacar Anda saat ini?

“Hampir 5 bulan, cuma sekarang lagi gak jelas aja masih pacaran apa enggak”

21.Apakah ini adalah pacar pertama Anda?

“Pacar ke empat sih abang ini. ”

22.Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda sekarang?

“Nyaman-nyaman aja sih, kadang. Hahaha..”

23.Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda?

(53)

Universitas Sumatera Utara itu sifatnya masih kayak anak-anak, jadi mamaku rasa gak cocok juga kalo samaku yang lebih masih kayak anak-anak hahaha..”

24.Ketika Anda menjalin suatu hubungan asmara dengan orang lain, apakah alasan terbesar Anda mau menjalin hubungan tersebut?

“Biasanya karena aku suka sama dia, terus kayak selalu ada aja jalan buat pdkt, jadi yaudahlah jadi dekat. Nah abistu ya karena dia baik terus perhatian samaku, pasti aku gampang kali suka sama orang.”

Proses Komunikasi

35.Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda?

“Aku sama papaku gak dekat, gak aku aja sih, adek-adekku juga. Soalnya dia suka marah-marah, dulu sering berantem sama mamaku, sampe terakhir karena aku mau belain mamaku yang sering dipukuli dia, aku malah jadi kenak sasaran dia. Jadi aku yang berantem sama dia hahaha. Cuma sekarang ya udah biasa aja sih, gak becakap aja aku sama dia, nanti lah kalo udah pas waktunya baru kucakapi haha. Tapi kalo sama mamaku, aku dekat. Semua-semua ku ceritakan, ya gak semua sih tapi hampir semua hahaha. Sama adek-adekku juga dekat, meskipun sering berantem tapi yaa gitulah.”

36.Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda?

“Sama mamaku lah kalo masalah yang berat-berat, atau masalah sehari-hari juga sih. Kadang-kadang aja aku cerita soal cowok ke adek-adekku. Ke mama lebih sering intinya.”

37.Apakah Anda memiliki teman dekat?

“Punya.”

38.Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda?

Referensi

Dokumen terkait

After looking at the different points of view and the evidence for them I think boxing should be banned because five hundred people have died in boxing since 1884?.

Bila Anda ingin mengganti jawaban , coret tanda silang sebelumnya dengan dua garis (=) dan berikan tanda silang (X) pada kolom yang lebih menggambarkan keadaan kelas Anda... No

Pada hari ini Selasa tanggal Tiga Belas bulan Juni tahun Dua Ribu Tujuh Belas telah diadakan Rapat Penjelasan Pelelangan atau Aanwijzing sehubungan dengan Pelelangan Pekerjaan

Transistor PMOS terbuat dari substrat dasar tipe-n dengan daerah source dan drain didifusikan tipe p + dan deerah kanal terbentuk pada permukaan tipe p. Positif MOS

1) Menetapkan materi layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan atau permasalahan siswa yang akan dikenai layanan. 2) Menetapkan tujuan atau hasil yang ingin dicapai. 3)

Untuk menggambarkan hal ini dengan tangan kanan Fleming aturan, ibu jari dan dua jari pertama dari tangan kanan diperluas pada sudut yang tepat untuk satu sama lain, ibu jari

Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotifasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik

Tanda perubahan (alterasi) adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis (nada yang berjarak ½) salah satu nada dalam suatu Accord.. Tanda perubahan (alterasi) dibagi menjadi