• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CONTOH LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PK"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

CONTOH LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dislokasi mandibula adalah suatu gangguan yang terjadi karena pergeseran sendi. penderita dengan gangguan ini akan merasa tidak nyaman walaupun gangguan ini jarang disertai dengan rasa sakit yang hebat.

Dislokasi dapat terjadi satu sisi (unilateral) atau dua sisi (bilateral) dan dapat bersifat akut atau emergensi, kronis atau long-standing serta kronis yang bersifat rekuren yang dikenal dengan dislokasi habitual, sehingga penderita akan mengalami kelemahan yang sifatnya abnormal dari kabsula pendukung dan Ligamen.

Dislokasi didefinisikan sebagai pergerakan kondilus kearah depan dari eminensia artiklare yang memerlukan beberapa bentuk manipulasi untuk mereduksinya, dislokasi berbeda dengan subluksasi dimana pasien dapat mengembalikan kondilus ke dalam fosa secara normal.

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan hasil praktek memasak

(2)

kondilus tidak berkembang dengan baik, merupakan factor predisposisi terjadinya dislokasi. Dislokasi dapat pula terjadi pada saat manipulasi airway dalam tindakan anesthesia, dan pada kasus trauma pada rahang yang umumnya terjadi oleh karena kekuatan benturan kearah bawah dari mandibula pada saat membuka mulut sebagian.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana teknik pemeriksaan radiografi skull pada kasus dislokasi Temporomandibular joint (TMJ) ?

2. Bagaimana kriteria gambar yang dihasilkan melalui pemeriksaan skull pada kasus dislokasi temporomandibular joint (TMJ) ?

C. Tujuan

Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini maka dapat disimpulkan tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui posisi pasien dan persiapan lainnya yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan raddiografi skull pada kasus

1. Memberikan gambaran mengenai pemeriksaan radiograf skull pada kasus dislokasi temporomandibular joint (TMJ);

2. Memberikan pemahaman tentang kriteria gambaran radiograf.

E. Sistimatika Penulisan

BAB I penulis mencantumkan tentang pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang, tujuan penulisan, rumusan masalah, pembatasan masalah serta sistimatika penulisan.

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan kunjungan lapangan mahasiswa

(3)

BAB III terdapat pembahasan yang menjelaskan tentag Teknik Pemeriksaan radiogradi pada kasus dislokasi temporo mandibula joint.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Anatomi Temporomandibular Joint (TMJ)

Temporomandibular joint ( TMJ ) adalah persendiaan dari kondilus mandibula dengan fossa gleinodalis dari tulang temporal. Temporomandibula merupakan sendi yang bertanggung jawab terhadap pergerakan membuka dan menutup rahang mengunyah dan berbicara yang letaknya dibawah depan telinga.

Sendi temporomandibula merupakan satu-satunya sendi di kepala, sehingga bila terjadi sesuatu pada salah satu sendi ini, maka seseorang mengalami masalah yang serius. Masalah tersebut berupa nyeri saat membuka, menutup mulut, makan, mengunyah, berbicara, bahkan dapat menyebabkan mulut terkunci. Kelainan sendi temporomandibula disebut dengan disfungsi temporomandibular. Salah satu gejala kelainan ini munculnya bunyi saat rahang membuka dan menutup. Bunyi ini disebut dengan clicking yang seringkali, tidak disertai nyeri sehingga pasien tidak menyadari adanya kelainan sendi temporomandibular.

Susunan anatomi normal dari Temporomandibula joint ini dibentuk oleh bagian – bagian:

(5)

Joint

1. Fossa Glenoidalis atau fossa mandibularis dari tulang temporal. Bagian anterior berhubungan dengan eminensia artikularis, merupakan artikulasi dari fossa glenoidalis. Bagian posterior dari fossa glenoidalis merupakan dataran menghubungkan tulang temporal dengan prosesus kondiloideus dari tulang mandibula serta membatasi gerak mandibula membuka, menutup mulut, pergerakan ke samping, dan gerakan lain. Ligament yang menyusun temporomandibula joint terdiri dari : a. Ligamen temporo mandibular

b. Ligamen spheno mandibular c. Ligamen stylo mandibular

4. Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian superior dan bagian inferior. Fungsi dari rongga synovial ini adalah menghasilkan cairan pelumas yang berguna untuk pergerakan sendi.

5. Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di dalam persendian temporomandibular yang terletak di antara prosesus kondiloideus dan fossa glenoidalis. Diskus Artikularis ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak dapat menahan sinar x sahingga gambarannya radiolusen.

Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak utama yaitu :

(6)

Ketika caput processus condylaris bergerak pivot dalam kompartemen sendi bagian bawah dalam hubungannya dengan discus articularis.

b. Gerak meluncur atau translasi

Dimana caput mandibula dan discus articularis bergerak disepanjang permukaan bawah Os. Temporale pada kompartemaen sendi bagian atas. Kombinasi gerak sendi dan meluncur diperlukan agar cavum oris dibuja lebar – lebar. Gerak sendi pada individu dewasa yang normal mempunyai kisaran 20 – 25mm antara gigi geligi anterior atas dan bawah. Bila dikombinasikan dengan gerak meluncur kisaran gerak membuka mulut yang normal akan meningkat menjadi 35 – 45mm7.

A. Definisi DisklokasiTemporomandibular Joint (TMJ)

Dislokasi temporomandibular joint (TMJ) adalah suatu gangguan yang terjadi karena pergeseran sendi antara tulang temporang dengan tulang rahang (mandibula).

B. Patofisiologi Dislokasi Temporomandibular Joint (TMJ) Dislokasi dari temporomandibularjoint (TMJ) seringkali timbul dan disebabkan oleh hipermobilitas dari mandibula. Subluxation (dislokasi parsial dari sendi) menyebabkan pemindahan dari kondilus, biasanya tidak membutuhkan pengelolaan medis. Kondisi yang lebih serius timbul ketika kondilus mandibula bertranslasi ke anterior di depan articular eminence dan terkunci pada posisi itu. Dislokasi dapat terjadi secara unilateral atau bilateral dan dapat timbul secara spontan ketika mulut membuka secara lebar, seperti pada saat menguap, makan atau pada saat prosedur perawatan gigi. Dislokasi dari kondilus mandibula yang bertahan lebih dari beberapa detik biasanya akan menyebabkan sakit dan biasanya juga menimbulakn kejang otot parah.

(7)

a. Ligamen temporo mandibular b. Ligamen spheno mandibular c. Ligamen stylo mandibular

4. Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian superior dan bagian inferior. Fungsi dari rongga synovial ini adalah menghasilkan cairan pelumas yang berguna untuk pergerakan sendi.

5. Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di dalam persendian temporomandibular yang terletak di antara prosesus kondiloideus dan fossa glenoidalis. Diskus Artikularis ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak dapat menahan sinar x sahingga gambarannya radiolusen.

Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak utama yaitu :

a. Gerak Rotasi

Ketika caput processus condylaris bergerak pivot dalam kompartemen sendi bagian bawah dalam hubungannya dengan discus articularis.

b. Gerak meluncur atau translasi

Dimana caput mandibula dan discus articularis bergerak disepanjang permukaan bawah Os. Temporale pada kompartemaen sendi bagian atas. Kombinasi gerak sendi dan meluncur diperlukan agar cavum oris dibuja lebar – lebar. Gerak sendi pada individu dewasa yang normal mempunyai kisaran 20 – 25mm antara gigi geligi anterior atas dan bawah. Bila dikombinasikan dengan gerak meluncur kisaran gerak membuka mulut yang normal akan meningkat menjadi 35 – 45mm7.

A. Definisi DisklokasiTemporomandibular Joint (TMJ)

Dislokasi temporomandibular joint (TMJ) adalah suatu gangguan yang terjadi karena pergeseran sendi antara tulang temporang dengan tulang rahang (mandibula).

B. Patofisiologi Dislokasi Temporomandibular Joint (TMJ)

(8)

Subluxation (dislokasi parsial dari sendi) menyebabkan pemindahan dari kondilus, biasanya tidak membutuhkan pengelolaan medis. Kondisi yang lebih serius timbul ketika kondilus mandibula bertranslasi ke anterior di depan articular eminence dan terkunci pada posisi itu. Dislokasi dapat terjadi secara unilateral atau bilateral dan dapat timbul secara spontan ketika mulut membuka secara lebar, seperti pada saat menguap, makan atau pada saat prosedur perawatan gigi. Dislokasi dari kondilus mandibula yang bertahan lebih dari beberapa detik biasanya akan menyebabkan sakit dan biasanya juga menimbulakn kejang otot parah. Dislokasi dapat diatasi sesegera mungkin. Pengurangannya dilakukan dengan membuat tekanan kebawah pada gigi posterior dan tekanan ke atas pada dagu, disertai dengan displacement/pemindahan pada posterior mandibula. Pengurangan ini biasanya juga tidak sulit.

a. Ligamen temporo mandibular b. Ligamen spheno mandibular c. Ligamen stylo mandibular

4. Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian superior dan bagian inferior. Fungsi dari rongga synovial ini adalah menghasilkan cairan pelumas yang berguna untuk pergerakan sendi.

5. Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di dalam persendian temporomandibular yang terletak di antara prosesus kondiloideus dan fossa glenoidalis. Diskus Artikularis ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak dapat menahan sinar x sahingga gambarannya radiolusen.

Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak utama yaitu :

a. Gerak Rotasi

(9)

b. Gerak meluncur atau translasi

Dimana caput mandibula dan discus articularis bergerak disepanjang permukaan bawah Os. Temporale pada kompartemaen sendi bagian atas. Kombinasi gerak sendi dan meluncur diperlukan agar cavum oris dibuja lebar – lebar. Gerak sendi pada individu dewasa yang normal mempunyai kisaran 20 – 25mm antara gigi geligi anterior atas dan bawah. Bila dikombinasikan dengan gerak meluncur kisaran gerak membuka mulut yang normal akan meningkat menjadi 35 – 45mm7.

A. Definisi DisklokasiTemporomandibular Joint (TMJ)

Dislokasi temporomandibular joint (TMJ) adalah suatu gangguan yang terjadi karena pergeseran sendi antara tulang temporang dengan tulang rahang (mandibula).

B. Patofisiologi Dislokasi Temporomandibular Joint (TMJ)

Dislokasi dari temporomandibularjoint (TMJ) seringkali timbul dan disebabkan oleh hipermobilitas dari mandibula. Subluxation (dislokasi parsial dari sendi) menyebabkan pemindahan dari kondilus, biasanya tidak membutuhkan pengelolaan medis. Kondisi yang lebih serius timbul ketika kondilus mandibula bertranslasi ke anterior di depan articular eminence dan terkunci pada posisi itu. Dislokasi dapat terjadi secara unilateral atau bilateral dan dapat timbul secara spontan ketika mulut membuka secara lebar, seperti pada saat menguap, makan atau pada saat prosedur perawatan gigi. Dislokasi dari kondilus mandibula yang bertahan lebih dari beberapa detik biasanya akan menyebabkan sakit dan biasanya juga menimbulakn kejang otot parah. Dislokasi dapat diatasi sesegera mungkin. Pengurangannya dilakukan dengan membuat tekanan kebawah pada gigi posterior dan tekanan ke atas pada dagu, disertai dengan displacement/pemindahan pada posterior mandibula. Pengurangan ini biasanya juga tidak sulit.

(10)

b. Ligamen spheno mandibular c. Ligamen stylo mandibular

4. Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian superior dan bagian inferior. Fungsi dari rongga synovial ini adalah menghasilkan cairan pelumas yang berguna untuk pergerakan sendi.

5. Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di dalam persendian temporomandibular yang terletak di antara prosesus kondiloideus dan fossa glenoidalis. Diskus Artikularis ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak dapat menahan sinar x sahingga gambarannya radiolusen.

Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak utama yaitu :

a. Gerak Rotasi

Ketika caput processus condylaris bergerak pivot dalam kompartemen sendi bagian bawah dalam hubungannya dengan discus articularis.

b. Gerak meluncur atau translasi

Dimana caput mandibula dan discus articularis bergerak disepanjang permukaan bawah Os. Temporale pada kompartemaen sendi bagian atas. Kombinasi gerak sendi dan meluncur diperlukan agar cavum oris dibuja lebar – lebar. Gerak sendi pada individu dewasa yang normal mempunyai kisaran 20 – 25mm antara gigi geligi anterior atas dan bawah. Bila dikombinasikan dengan gerak meluncur kisaran gerak membuka mulut yang normal akan meningkat menjadi 35 – 45mm7.

A. Definisi DisklokasiTemporomandibular Joint (TMJ)

Dislokasi temporomandibular joint (TMJ) adalah suatu gangguan yang terjadi karena pergeseran sendi antara tulang temporang dengan tulang rahang (mandibula).

B. Patofisiologi Dislokasi Temporomandibular Joint (TMJ)

(11)

pengelolaan medis. Kondisi yang lebih serius timbul ketika kondilus mandibula bertranslasi ke anterior di depan articular eminence dan terkunci pada posisi itu. Dislokasi dapat terjadi secara unilateral atau bilateral dan dapat timbul secara spontan ketika mulut membuka secara lebar, seperti pada saat menguap, makan atau pada saat prosedur perawatan gigi. Dislokasi dari kondilus mandibula yang bertahan lebih dari beberapa detik biasanya akan menyebabkan sakit dan biasanya juga menimbulakn kejang otot parah. Dislokasi dapat diatasi sesegera mungkin. Pengurangannya dilakukan dengan membuat tekanan kebawah pada gigi posterior dan tekanan ke atas pada dagu, disertai dengan displacement/pemindahan pada posterior mandibula. Pengurangan ini biasanya juga tidak sulit.

a. Ligamen temporo mandibular b. Ligamen spheno mandibular c. Ligamen stylo mandibular

4. Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian superior dan bagian inferior. Fungsi dari rongga synovial ini adalah menghasilkan cairan pelumas yang berguna untuk pergerakan sendi.

5. Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di dalam persendian temporomandibular yang terletak di antara prosesus kondiloideus dan fossa glenoidalis. Diskus Artikularis ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak dapat menahan sinar x sahingga gambarannya radiolusen.

Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak utama yaitu :

a. Gerak Rotasi

Ketika caput processus condylaris bergerak pivot dalam kompartemen sendi bagian bawah dalam hubungannya dengan discus articularis.

(12)

Dimana caput mandibula dan discus articularis bergerak disepanjang permukaan bawah Os. Temporale pada kompartemaen sendi bagian atas. Kombinasi gerak sendi dan meluncur diperlukan agar cavum oris dibuja lebar – lebar. Gerak sendi pada individu dewasa yang normal mempunyai kisaran 20 – 25mm antara gigi geligi anterior atas dan bawah. Bila dikombinasikan dengan gerak meluncur kisaran gerak membuka mulut yang normal akan meningkat menjadi 35 – 45mm7.

A. Definisi DisklokasiTemporomandibular Joint (TMJ)

Dislokasi temporomandibular joint (TMJ) adalah suatu gangguan yang terjadi karena pergeseran sendi antara tulang temporang dengan tulang rahang (mandibula).

B. Patofisiologi Dislokasi Temporomandibular Joint (TMJ)

Dislokasi dari temporomandibularjoint (TMJ) seringkali timbul dan disebabkan oleh hipermobilitas dari mandibula. Subluxation (dislokasi parsial dari sendi) menyebabkan pemindahan dari kondilus, biasanya tidak membutuhkan pengelolaan medis. Kondisi yang lebih serius timbul ketika kondilus mandibula bertranslasi ke anterior di depan articular eminence dan terkunci pada posisi itu. Dislokasi dapat terjadi secara unilateral atau bilateral dan dapat timbul secara spontan ketika mulut membuka secara lebar, seperti pada saat menguap, makan atau pada saat prosedur perawatan gigi. Dislokasi dari kondilus mandibula yang bertahan lebih dari beberapa detik biasanya akan menyebabkan sakit dan biasanya juga menimbulakn kejang otot parah.

BAB III

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI SKULL PADA PASIEN DISKLOKASI TEMPOROMANDIBULAR JOINT

A. Indikasi Pemeriksaan

(13)

radiografi untuk menegakkan diagnose akibat terjadinya dislokasi TMJ

B. Persiapan Pasien dan Persiapan Alat 1. Persiapan Pasien

Melepaskan benda-benda logam yang dikenakan pasien di daerah yang akan diperiksa seperti Perhiasan – perhiasan logam atau piercing agar tidak merusak gambar radiografi. Mempersilahkan pasien untuk mengganti pakaian yang dikenakan dengan baju khusus yang telah dipersiapkan sebelumnya.

2. Persiapan Alat

a. Persiapan pada alat atau bahan yang akan digunakan pada saat pemeriksaan radiografi antara lain :

ü Tempatkan pertengan kaset pada MSP (Mid Sagital Plane) ü Letakkan lengan diposisi nyaman;

ü Atur bagu agar posisinya sama;

ü Atur kepala True AP maka MSP sejajar dengan IR;

(14)

ü Terjadi sedikit superposisi oleh condilus pada pemeriksaan close mouth.

g. Hasil foto AP Axial

1. Proyeksi Axiolateral Oblique (Modiifed Law Methode) a. Posisi Pasien :

ü Posisi semi prone khusus digunakan pada pasien yang tidak dapat berbaring dengan posisi prone.

ü Atau Erect

b. Posisi Objek :

ü Letakkan sisi lateral kepala menempel permukaan meja / bucky dengan bagian yang akan diperiksa berada dekat dengna IR. Tubuh di obliquekan untuk membuat pasien bias senyaman mungkin.

ü Atur MSP pararel dengan permukaan meja / bucky. Dari posisi lateral, oblique-kan wajah pasien 150 terhadap IR. Hindari tilting dengan mengatur interpupilari line tegak lurus pemukaan meja/ bucky.

ü Atur dagu agar IOML tegak lurus pada tepi depan IR. c. Central Ray (CR) : Arahkan sinar ke caudad 150

d. Central Point (CP) : 1 inchi posteriot dan 1 inchi superior MAE yang jauh dari film e. FFD : 100 cm

f. Kriteria gambar :

ü Memperlihatkan struktur tulang yang dekat dengan IR seperti TMJ.

(15)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penulisan makalah ini antara lain kita sebagai mahasiswa calon radiographer mengetahui teknik pemeriksaan yang khususu digunakan untuk pemeriksaan radiografi pada penderita dislokasi temporomandibular joint (TMJ). Selain itu mahasiswa mengetahui perbedaan antara kriteria gambar pada proyeksi AP Axial dengan Proyeksi Axiolateral Oblique.

Pemeriksaan yang digunakan untuk menegakkan diagnose pada kasus dislokasi temporomandibular joint (TMJ) adalah Proyeksi AP Axial dan Proyeksi Axiolateral Oblique. Sehingga nantinya setelah terjun di dunia kerja mahasiswa dapat mengaplikasikan Proyeksi tersebut kepada pasien penderita dislokasi temporomandibular joint (TMJ) dengan baik dan benar.

B. Saran

(16)

DAFTAR PUSTAKA

http://catatanradiograf.blogspot.com/2010/12/teknik-pemeriksaan-temporal-mandibula.html

http://www.scribd.com/doc/51105423/KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2

http://www.lookfordiagnosis.com/images.php? term=Temporomandibular+Joint&lang=1

http://odlarmed.com/?p=3044 http://www.google.co.id/search?

hl=id&biw=1366&bih=677&gbv=2&tbm=isch&sa=X&ei=1znZTc3xNczsrQem 6oGJBg&ved=0CDMQBSgA&q=dislocation+temporomandibular+joint&spe ll=1

http://al-minangkabawi.blogspot.com/

Gambar

Gambar 1. Anatomy Temporo Mandibular

Referensi

Dokumen terkait

Biaya produksi ini terdiri dari biaya sewa tanah, biaya tenaga kerja, biaya bibit, biaya pupuk, biaya obat-obatan dan biaya lain-lain. Sebagai gambaran tentang segala

Dalam persamaan regresi suatu penelitian, nilai koefisien pada masing- masing variabel independen (luas lahan, benih, pupuk kandang, pupuk urea, tenaga kerja) harus

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) pengembangan media yang dilakukan terdiri atas beberapa tahap, yaitu: identifikasi ( pengguna dan

Untuk sekolah yang tingkat kemampuan siswanya tinggi, guru perlu memberikan pengayaan kepada para siswa yang telah menguasai materi pada bab III terkait dengan dampak

Setiap kelas informasi mendapat pembobotan yang berbeda-beda sesuai keperluan pada penelitian ini. Penilaian Sifat Fisik Batuan diberi bobot 3 atau kepentingan sedang

UM mempunyai komitmen dan tindakan untuk tidak melakukan konversi hutan primer (virgin forest) dan kawasan lindung menjadi hutan tanaman kecuali pada hutan sekunder yang rusak,

Pengetahuan yang telah ada sebagai hasil dari proses elemen dasar ini akan lebih. berkembang ketika mereka berinteraksi dengan lingkungan sosial

Penghasilan menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 1, adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak, baik