• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEMANDIRIAN ALUMNI SANTRI PONDOK PESANTREN MODERN DARUL HIKMAH TULUNGAGUNG (STUDI KASUS DI DESA PURWODADI KECAMATAN KRAS KABUPATEN KEDIRI) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEMANDIRIAN ALUMNI SANTRI PONDOK PESANTREN MODERN DARUL HIKMAH TULUNGAGUNG (STUDI KASUS DI DESA PURWODADI KECAMATAN KRAS KABUPATEN KEDIRI) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.RANCANGAN PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Rancangan penelitian adalah semacam strategi untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Jika yang digunakan bukan rancangan yang seharusnya, kemungkinan besar hipotesisnya tidak terbukti kebenarannya, walaupun sebenarnya adalah benar.1 Penelitian merupakan suatu bagian pokok dari ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk lebih memahami dan lebih mendalami segala segi kehidupan.2

Dalam penelitian ini Penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instumen penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.3 Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan

1 Suryabrata Sumadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998 ), hlm. 88.

(2)

antar variabel, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya.4

Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk oprasionalisasi variabel masing-masing. Realibilitas dan Validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan penelitian ini karena ke dua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujian yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan tehnik analisa dan formula statistik yang akan digunakan.5

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk pendekatan kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian korelasional, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik.6

4

Ibid., hlm. 10.

(3)

Dengan penelitian yang dirancang untuk menentukan hubungan variabel-variabel yang diteliti, maka penelitian ini disebut penelitian korelasional.7 Suharsimi mengemukakan bahwa, “penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada,

berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu”. Penelitian korelasi juga bertujuan untuk membandingkan hasil pengukuran antara dua variabel yang berbeda sehingga dapat ditentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel.8 Maka jenis penelitian ini adalah korelasional. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan dan menganalisis Hubungan Self Efficacy dengan Kemandirian Alumni Santri Pondok Pesantren Modern Darrul Hikmah Tulungagung di Desa Purwodadi Kecamatan Keras Kabupaten Kediri.

B.VARIABEL PENELITIAN

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.9 Yang dimaksud variabel dalam penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik penelitian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian secara sederhana dapat diartikan “ciri dari individu, obyek, gejala, peristiwa yang dapat diukur secara kuantitatif ataupun kualitatif.10 Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua

7Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya , (Jakarta; Ghalia Indonesia, 2002), hal. 23.

8Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta; Rineka Cipta, 2006), hal. 12.

(4)

kategori utama, yakni variabel bebas atau variabel independen dan variabel terikat atau variabel dependen.

Berdasarkan pengertian di atas, maka variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

1. Variabel Bebas (Variabel Independen)

Yaitu variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitasnya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat.11 Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Self Efficacy (X).

2. Variabel Terikat (Variabel Dependen)

Yaitu variabel yang timbul akibat variabel bebas, atau respon dari variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kemandirian Alumni Santri (Y).

C. Populasi, Sampling dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Dengan demikian populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek atau objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang

(5)

dimiliki.12 Sedangkan pendapat lain, populasi adalah “Sekelompok subjek baik manusia, gejala, nilai tes ataupun peristiwa.13 Pengertian populasi menurut Marzuki adalah keseluruhan bahan atau elemen yang diselidiki.14

Populasi ini bisa berupa manusia, suatu gejala, benda/barang, bahan tulisan atau apa saja yang dapat membantu atau mendukung

penelitian tersebut “metodologi penelitian kuantitatif” bahwa populasi

dapat dibedakan atas populasi tak hingga dan populasi terbatas. Bagaimanapun terbatasnya populasi hendaknya diperhitungkan urgensinya bagi kehidupan yang relatif luas. Di samping itu dikenal pula populasi yang homogen dan heterogen. Kedua jenis pengelompokkan ini, akan mempunyai makna tersendiri dalam pengambilan sampel.15

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh alumni santri pondok pesantren modern Darul Hikmah Tulungagung yang berdomisili di wilayah desa Purwodadi kecamatan Keras kabupaten Kediri.

2. Sampling

Sampling adalah kelompok data penelitian yang dikategorikan untuk mencatat sebagian dari seluruh elemen penelitian sebagai subjek penelitian.16

12Ahmad Tanzeh, Suyitno, Dasar-Dasar Penelitian, (Surabaya:eLKAF, 2006), hal.50 13Winarno Surachman, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, (Bandung: Tarsito, 1990), hal.93

14

(6)

Pengambilan sampel dalam suatu penelitian ada beberapa cara sebagaimana menurut Sugiono teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

a. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi: 1) simple random sampling, 2) proportionate stratified random samping, 3) disproportionate stratified random sampling, 4) area sampling (cluster sampling).

b. Non probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample. Teknik sample ini meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, sampling jenih dan snowball sampling.17

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling (Area Sampling). cluster sampling (Area Sampling) sampling digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi, kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Misalnya di indonesia

(7)

terdapat 30 provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 provinsi, maka pengambilan 15 provinsi itu dilakukan secara random.18

Teknik cluster sampling (Area Sampling) ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan area sampel, dan tahap kedua menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling.19

3. Sampel

Menurut Sugiyono sampel adalah “bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).20 Menurut Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud menggeneralisasi hasil penelitian.21 Riduwan mengatakan bahwa: "sampel adalah bagian dari populasi".22

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat

18 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 124

19 ibid, hal. 124 20

ibid, hal. 80-91

21 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta; Rineka Cipta, 2006), hal. 131

(8)

mewakili seluruh populasi. Apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika subyeknya besar dapat diambil 10-15% atau 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.

Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah sampel yang akan di ambil, karena jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan Cluster Sampling (Area Sampling). Yaitu dengan menentukan jumlah sampel santri alumni pondok pesantren modern darul hikmah tulungagung yang berdomisili di desa Purwodadi, kemudian menentukan jumlah sampel yang akan di ambil secara random yaitu sebanyak 20 santri.

D.INSTRUMEN PENELITIAN

(9)

dengan menyesuaikan responden ataupun dapat dibuat untuk umum dalam arti terbatas pula sesuai dengan pengambilan sample.23 Alasan peneliti menggunakan angket adalah seperti yang dikemukakan oleh Hadi yaitu peneliti berasumsi antara lain:24

a. Pernyataan-pernyataan subyek dalam penelitian adalah benar dan dapat dipercaya

b. Interpretasi subyek terhadap pernyataan-pernyataan dalam angket adalah sama dengan peneliti.

Penggunaan alat ukur berupa angket ini tidak terlepas dari beberapa kelemahan yang perlu untuk diperhatikan oleh peneliti, antara lain adalah:

a. Kualitas data yang diperoleh lemah karena kurangnya ketepatan dan kelengkapan respon subyek terhadap pernyataan yang diajukan.

b. Kurangnya kontrol terhadap keseriusan subyek dalam menjawab pertanyaan.

c. Ketidakmampuan peneliti dalam mengontrol situasi dan kondisi subyek ketika merespon pernyataan, khususnya kehadiran oranglain yang mempengaruhi obyektifitas subyek.

23 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PTRineka Cipta, 2004), hlm. 55

(10)

d. Peneliti tidak dapat mengetahui dan memperbaiki kesalahpahaman subyek terhadap pernyataan yang diajukan dan peneliti juga tidak dapat menjawab pertanyaan subyek jika mereka merasa belum memahami maksud dari pernyataan-pernyataan ke dalam angket.

Peneliti tetap memilih menggunakan metode ini yang dirasa sesuai dengan kondisi peneliti dan kondisi subyek penelitian, diantaranya adalah:

a. Biaya penelitian relatif murah.

b. Memungkinkan pengumpulan informasi dalam jumlah besar dengan kesimpulan yang relatif obyektif.

c. Mencegah potensi bias dalam pengambilan data seperti yang terjadi ketika menggunakan metode observasi atau wawancara. d. Memberi perasaan anonimitas yang lebih besar pada subyek sehingga respon mereka lebih terbuka dan jujur, khususnya ketika merespon pernyataan yang sensitif.

Penskoran instrumen dibuat dengan menggunakan skala Likert dengan empat alternatif jawaban. Menurut Sugiyono,”skala

(11)

Dalam penelitian ini, fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian, untuk kemudian dijabarkan sebagai dasar penyusunan item. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata berikut ini:25

STS : sangat tidak setuju

TS : tidak setuju

S : setuju

SS : sangat setuju

Skoring kuesioner Self Efficacy dan Kemandirian santri:

a. Self Efficacy

Variabel ini diukur dengan 6 indiktor yang dikembangkan menjadi 40 item butir soal. Bentuk angket tertutup menggunakan skala Lickert dengan 4 alternatif jawaban yakni:

Favorable

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Tidak Setuju (TS) = 2 Setuju (S) = 3 Sangat Setuju (SS) = 4

(12)

Unfavorable

Sangat Tidak Setuju (STS) = 4 Tidak Setuju (TS) = 3 Setuju (S) = 2 Sangat Setuju (SS) = 1 b. Kemandirian santri

Variabel ini diukur dengan 6 indiktor yang dikembangkan menjadi 40 item butir soal. Bentuk angket tertutup menggunakan skala Lickert dengan 4 alternatif jawaban yakni:

Favorable

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Tidak Setuju (TS) = 2 Setuju (S) = 3 Sangat Setuju (SS) = 4 Unfavorable

Sangat Tidak Setuju (STS) = 4 Tidak Setuju (TS) = 3 Setuju (S) = 2 Sangat Setuju (SS) = 1

(13)

kearah tidak setuju. Jika disediakan jawaban netral, akan menghilangkan banyak data penilaian sehingga banyak menghilangkan informasi yang dapat dijaring dari responden. Untuk skor tertinggi dalam variabel (X) self efficacy adalah 160 dan skor terendah 40. Pertanyaan diukur masing-masing dengan skor 1 sampai dengan 4 sehingga diperoleh nilai harapan terendah 40 dan tertinggi 160. Dari skor tersebut dibuat panjang kelas interval yaitu 30.

Tabel 3.1 Klasifikasi Self Efficacy

NO NILAI KLASIFIKASI

1 40-70 Rendah

2 71-101 Sedang

3 102-132 Tinggi

4 133-160 Sangat tinggi

Karena dalam istrusmen ini terdapat (40) empat puluh empat pernyataan maka skor total tertinggi adalah 160 (merupakan hasil perkalian antara skor 4 dengan banyaknya jumlah pernyataan 40 soal). Dan skor total terendah adalah 40 (yakni hasil perkalian antara skor 1 dengan banyaknya jumlah pernyataan 40 soal).

(14)

Tabel 3.2 Klasifikasi Kemandirian Alumni Santri

NO NILAI KLASIFIKASI

1 60-105 Rendah

2 106-151 Sedang

3 152-197 Tinggi

4 198-240 Sangat tinggi

Karena dalam instrusmen ini terdapat enam puluh pernyataan maka skor total terendah adalah 60 (yakni hasil perkalian antara skor 1 dengan banyaknya jumlah pernyataan 60 soal), dan skor total tertinggi adalah 240 (merupakan hasil perkalian antara skor 4 dengan banyaknya jumlah pernyataan 60 soal).

Angket ini dikontruksikan oleh peneliti berdasarkan konstruk teori yang ada dan secara operasional pembuatan kuesioner ini mengaju pada blue print.26

E.KISI-KISI INSTRUMEN

Penyusunan skala psikologis didasarkan pada dimensi self efficacy dan kemandirian santri. dimensi self efficacy diturunkan dari teori Bandura kemudian merumuskan indikator keperilakuannya. Indikator keperilakuan adalah deskripsi perilaku yang

(15)

mengindikasikan adanya atribut psikologis yang diukur (Azwar 2014:28). Azwar (2014:29) merumuskan indikator keperilakuan yang dituangkan dalam skema berikut:

Gambar 3.1 Penguraian atribut menjadi indicator ATRIBUT

INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR

DESKRIPTOR DESKRIPTOR

DESKRIPTOR INDIKATOR

DESKRIPTOR

DESKRIPTOR

(16)

Berikut ini adalah bentuk dari skema penguraian self efficacy menjadi indikator:

Gambar 3.2 Penguraian indikator self efficacy menjadi deskriptor

(17)

TABEL 3.3 KISI-KISI SKALA SELF EFFICACY

VARIABEL INDIKATOR DESKRIPTOR ITEM JUMLAH

(18)
(19)

TABEL 3.4 KISI-KISI SKALA KEMANDIRIAN ALUMNI SANTRI

VARIABEL INDIKATOR DESKRIPTOR

(20)
(21)
(22)

menyelesaikan masalah sendiri

30 60

JUMLAH 30 30 60

F. DATA DAN SUMBER DATA

1. Data

Data adalah “informasi tentang sebuah gejala yang harus

dicatat, lebih tepatnya data merupakan rasion d’ entre’ seluruh

proses pencatatan”.27

Data haruslah merupakan keterkaitan antara informasi dalam arti bahwa data harus mengungkapkan kaitan antara sumber informasi dan bentuk simbolik asli pada satu sisi. Di sisi lain data harus sesuai dengan teori dan pengetahuan. Catatan fakta-fakta atau keterangan-keterangan yang akan diolah dalam kegiatan penelitian disebut dengan data. Data dalam penelitian ini adalah data hasil angket.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya.28 Data diambil berdasarkan hasil pengumpulan data melalui angket yang dibagikan kepada responden secara langsung, serta melalui

27

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,(Jakarta: Rieneka Cipta,2002), hlm.239

(23)

observasi langsung terhadap objek. Data sekunder data yang diperoleh dari sumber kedua yang dapat diambil dari dokumentasi, arsip, catatan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.29

G.TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Angket.

Angket adalah ”kumpulan pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang, dalam hal ini disebut dengan responden. Adapun cara menjawab dilakukan dengan cara tertulis

pula”.30

Kuesioner (angket) adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.31 Definisi lain menurut Puguh Suharsono kuesioner (angket) adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya untuk dijawab oleh responden. Sehingga disimpulkan

dari pendapatnya“ angket (kuesioner) merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel

penelitian”.32

29 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 54. 30 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan …, 135

31

Cholid Narbuko & Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), hal: 76

(24)

Pada penelitian ini metode angket digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu Self Efficacy dengan kemandirian santri. Kuesioner ini bertujuan untuk mencari informasi dari santri alumni Pondok Pesantren Modern Darul Hikmah Tulungagung, tentang bagaimana hubungan antar dua variabel tersebut.

2. Observasi (pengamatan)

Teknik observasi (pengamatan) yaitu alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.33sedangan menurut Burhan

Bungin “observasi atau pengamatan adalah: kegiatan keseharian

manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman,

mulut dn kulit”.34

Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang obyek penelitian. Tujuan dalam penggunaan metode ini adalah untuk mengetahui tentang obyek yang diteliti secara lebih dekat, agar mendapatkan data yang diperlukan seperti tentang rutinitas, keaktifan, peran sertanya dalam masyarakat, serta segala aspek yang berkaitan dengan obyek penelitian.

33

Cholid Narbuko & Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), hal: 70

(25)

3. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tentang latar belakang obyek penelitian yang didokumentasikan. Semua metode yang ada, metode pengumpulan data yang paling utama digunakan dalam penelitian kuantitatif ini adalah metode Questions (angket). Jadi penelitian yang baik diperoleh apabila didukung oleh data yang relevan, dimana data yang relevan dapat diperoleh jika ditunjang dengan adanya sumber data yang dapat dipercaya. Untuk uji validitas dan reliabilitas instrument penulis menggunakan dan memanfaatkan software SPSS 20.0.

H.ANALISIS DATA

Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sitematisasi, penafsiran dari verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah.35 teknik menganalisis data-data peneliti menggunakan teknik Analisa Data Kuantitatif. Dalam penelitian ini, Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul.

Metode analisis data yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini metode analisis statistik, yaitu cara ilmiah untuk mengumpulkan,

(26)

menyusun, meringkas dan menyajikan data penelitian yang berwujud angka-angka.

Tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi:

1. Tahapan memeriksa (editing) 2. Pross pembeberan (Tabulating). 36

Selain itu, untuk memberikan gambaran dari hasil penelitian maka teknik analisa data yang digunakan antara lain dengan teknik analisis data secara deskriptif dan statistik.

Ada dua tahapan dalam mengolah data, yaitu: 1. Tahap pertama (pengolahan data)

Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian yaitu pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian yang diambil. Setelah data diolah dan dimasukkan ke dalam tabel, selanjutnya adalah menganalisis atau menguji data tersebut dengan analisis kuantitatif atau statistik.

2. Tahap kedua (Analisis data)

Analisa data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap deskripsi, tahap uji persyaratan analisis, dan tahap pengujian hipotesis.

(27)

a. Tahap Deskripsi Data

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data, adalah menyiapkan data, yaitu data tentang

Self Efficacy dan kemandirian santri, untuk selanjutnya di proses dengan bantuan program komputer (SPSS).

b. Tahap Analisis Statistik

Analisis statastik digunakan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara self efficacy dengan kemandirian santri. Analisis yang digunakan adalah analisis

product moment (r). Analisis korelasi product moment yang di temukan oleh Pearson digunakan untuk melukiskan hubungan antar 2 variabel yang sama-sama berjenis interval atau rasio.37

1) Uji instrumen a) Uji Validitas

Menurut Arikunto “Validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang

(28)

variabel yang dimaksud”.38Taraf signifikansi yang dipakai adalah sebesar 5%, tingkat kepercayaan 95%. Untuk mencari validitas dapat digunakan rumus product moment sebagai berikut:39

n : sampel atau jumlah subyek yang diteliti

Selain menggunakan penghitungan manual dengan

memakai rumus Product Moment di atas, peneliti juga

menggunakan bantuan software SPSS 20.00 for Windows.

38Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 160

(29)

Di samping itu peneliti juga menggunakan norma pengujian hipotesis yang dinamakan dalam analisis statistik,

untuk menguji signifikasi harga r hitung, menggunakan aturan

keputusan sebagai berikut:

1) Jika r hasil positif, serta rhasil> rtabel, maka butir atau variabel tersebut valid

2) Jika r hasil tidak positif, serta rhasil> rtabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

b) Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto reabilitas mengandung pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu, reliabel sendiri artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.40

Pada Penelitian ini Melakukan uji reliabilitas dengan alpha cronbach’s. Uji Reliabilitas dalam hal ini mengacu pada nilai Alpha yang dihasilkan dalam output SPSS. Seperti halnya pada uji-uji statistik lainnya hasil Uji

Reliabilitas Alpha Cronbach’s pun berpedoman pada dasar

pengambilan keputusan yang telah ditentukan.

(30)

2) Uji Asumsi Dasar a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak bedistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Dalam penelitian ini digunakan uji One sample Kolmogrov-smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari 5% atau 0,05.41

b) Uji Linearitas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mem-punyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linierity dengan taraf signifikasi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai

(31)

hubungan yang linear bila signifikasi (Linierity) kurang dari 0,05).42

3) Uji Hipotesis

Menurut Marzuki dalam bukunya Tukiran Taniredja menjelaskan hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti kurang dari, dan thesis yang beraarti pendapat. Hipotesis merupakan suatu kesimpulan atau pendapat yang masih kurang. Kesimpulan yang masih kurang (proto conclusion) karena masih harus dibuktikan.43

Hipotesis Penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritisdianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.44

Uji hipotesis (t) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas (independent) secara individu atau parsial terhadap variabel terikat (dependent).45 Maka hasil korelasi product moment tersebut dilakukan uji signifikasi.

Dasar pengambilan keputusan Uji hipotesis (t) dilakukan sebagai berikut :

42 Ibid, hlm. 36

43

ukiran Taniredja dan Hidayati Mustafidah, Penelitian Kuantitatif. (Bandung:Alfabeta, 2011), hlm. 24.

44 Sumadi Suryabrat, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998 ), hlm. 85.

(32)

Jika nilai thitung< ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak. Berarti nilai koefisien regresi Self Efficacy (X) tidak signifikan atau tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Self Efficacy (X) terhadap Kemandirian Alumni Santri (Y).

Gambar

Tabel 3.1 Klasifikasi Self Efficacy
Tabel 3.2 Klasifikasi Kemandirian Alumni Santri
Gambar 3.1 Penguraian atribut menjadi indicator
Gambar 3.2 Penguraian indikator self efficacy menjadi deskriptor
+3

Referensi

Dokumen terkait

Jika dibandingkan dengan penelitian lainnya, hasil distribusi lokasi tumor penderita kanker pankreas pada penelitian ini sama, yaitu lebih banyak pada caput

general ledger cash rupiah dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 44 dan transaksi general ledger cash US dollar dapat dilihat pada lampiran.. 13

Bahan yang diteliti adalah kartu rekam medik pasien stroke yang menjalani rawat di instalasi RSUD AM Parikesit Tenggarong tahun 2014 dan lembar pengumpulan data yang

Hasil penelitian ini adalah: (1) penerapan pendekatan saintifik dengan media video dilaksanakan dengan langkah-langkah: (a) mengamati video, (b) menanya berdasarkan

Dari Gambar 3.2f dengan pembesaran optik, simulasi fraksi volum dengan aturan perlakuan tampak terlihat adanya beberapa warna, warna kuning adalah warna yang mendominasi

Pada rangkaian ini, sensor api dan sensor asap berfungsi sebagai alat input utama apa bila terjadi kebakaran atau konsleting listrik pada server yang nantinya akan di

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIFITAS SENYAWA ALKALOID DAUN BINAHONG (Anredera cordofolia (Tenore) Steenis) DAN

Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan orang tua, dukungan dosen, dan suasana belajar dengan kelulusan mata kuliah anatomi.. Terdapat hubungan yang bermakna antara