ABSTRAK Hermawan Barus* Suria Ningsih, SH. M.Hum** Hemat Tarigan, SH. M.Hum***
Salah satu wujud pelaksanaan desentralisasi fiskal adalah penentuan sumber-sumber penerimaan bagi daerah yang dapat digali dan digunakan sendiri dengan potensi masing-masing.Kewenangan daerah tersebut diwujudkan dengan memungut pajak daerah dan retribusi daerah.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian skripsi ini adalah : Bagaimana jenis atau objek pajak daerah dan retribusi daerah sesuai UU No. 28 Tahun 2009, Bagaimana dasar pengaturan hukum dan tata cara pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, Bagiamana pelaksanaan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah ditinjau dari perspektif hukum administrasi negara.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu untuk menjawab permasalahan digunakan sudut pandang hukum atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bahan yang digunakan ditambah dengan buku-buku, makalah, seminar maupun internet yang berkaitan dengan penelitian.
Jenis atau objek pajak daerah terdiri dari 5 (lima) jenis pajak provinsi dan 11 (sebelas) jenis pajak Kabupaten/Kota serta ada 3 (tiga) jenis retribusi daerah. Dasar hukum pengaturan pajak daerah pengaturan pajak daerah dan retribusi daerah, PP No. 65 Tahun 2001 tentang pajak daerah dan PP No. 66 Tahun 2001 tentang retribusi daerah. Pemungutan pajak daerah dilakukan langsung oleh wajib pajak atau kuasanya dengan mengisi SPTPD dengan terlebih dahulu sudah memiliki NPWPD pada kas daerah atau kantor pajak yang ditentukan oleh pemerintah. Pemungutan retribusi daerah dilakukan oleh pejabat pemungut retribusi atau pejabat pegawai yang diberi tugas dibidang retribusi daerah dengan menggunakan SKRD. Jika wajib retribusi tertentu tidak membayar retribusi tepat waktunya atau kurang membayar, ia dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesarf 2% setiap bulan dari retribusi tentang ditagih dengan menggunakan STRD. Kemudian, pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah sesuai UU No. 28 Tahun 2009 ditinjau dari perspektif hukum administrasi negara belum berhasil sebagaimana yang diharapkan dikarenakan banyak faktor baik yang berasal dari wajib pajak dan wajib retribusi itu sendiri maupun berasal dari faktor pemerintah dalam hal ini petugas atau pegawai pemungut pajak dan retribusi.
Kata Kunci : Hukum Administrasi Negara, Pajak Daerah, Retibusi Daerah.
* Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
** Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara *** Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara