• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Nilon Termoplastik Dalam Bahan Pembersih Alkalin Peroksida Terhadap Kekuatan Impak Dan Transversal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Nilon Termoplastik Dalam Bahan Pembersih Alkalin Peroksida Terhadap Kekuatan Impak Dan Transversal"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Basis Gigi Tiruan 2.1.1 Pengertian

Basis gigi tiruan adalah bagian dari gigi tiruan yang bersandar pada jaringan lunak rongga mulut, sekaligus sebagai tempat melekatnya anasir gigi tiruan.26 Basis gigi tiruan berfungsi menerima tekanan pengunyahan dan menyalurkan gaya tersebut ke struktur jaringan pendukung.27 Daya tahan, penampilan dan sifat-sifat dari suatu basis gigi tiruan sangat dipengaruhi oleh bahan yang digunakan untuk membuatnya.28

Syarat-syarat bahan yang dapat digunakan sebagai basis gigi tiruan yaitu, biokompatibel, sifat termal baik, stabilitas dimensi, stabilitas kimia, tidak larut dalam cairan rongga mulut, tidak menyerap cairan rongga mulut, tidak berasa, tidak berbau, terlihat alami, stabilitas warna baik, kemudahan manipulasi dan perbaikan, biaya yang terjangkau dan bebas dari porositas.29 Sampai sekarang, belum ditemukan basis

gigi tiruan yang memenuhi syarat-syarat sebagai basis gigi tiruan yang ideal.26.29

Akan tetapi, bahan basis yang terbuat dari resin maupun logam harus memiliki sifat-sifat yang mendekati bahan basis gigi tiruan yang ideal.26

2.1.2 Bahan Basis Gigi Tiruan

Berdasarkan bahan yang digunakan, basis gigi tiruan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu basis gigi tiruan logam dan basis gigi tiruan non logam.29

2.1.2.1Basis Logam

Beberapa jenis logam yang digunakan pada umumnya berupa aluminium kobalt, logam emas, dan stainless steel. Basis yang terbuat dari bahan logam memiliki beberapa kelebihan, yaitu penghantar termis yang baik, stabilitas dimensi yang baik dan kekuatan yang maksimal dengan ketebalan yang minimal. Kekurangan

(2)

dari basis yang terbuat dari bahan logam adalah harga yang mahal, estetis yang buruk dan sulit diperbaiki apabila patah.27

2.1.2.2 Basis Non-Logam

Bahan basis non-logam terbagi atas dua jenis berdasarkan sifat termalnya, yaitu termoset dan termoplastik.29

2.1.2.2.1 Termoset

Termoset atau disebut juga polimer termoset adalah bahan yang akan mengalami perubahan kemis dan menjadi keras secara permanen ketika dipanaskan pada suhu polimerisasi bahan tersebut. Bahan ini juga tidak akan menjadi lunak jika dipanaskan kembali dengan temperatur yang sama. Ketika sudah mengalami polimerisasi bahan ini tidak akan larut dan tidak akan melunak jika dipanaskan kembali, namun akan mengalami dekomposisi jika dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi. Salah satu contoh bahan termoset adalah resin akrilik. 30

2.1.2.2.2 Termoplastik

Bahan termoplastik sudah digunakan selama lebih dari 50 tahun.3

Termoplastik adalah bahan yang dapat menjadi lunak ketika dipanaskan di atas suhu tertentu dan kembali mengeras ketika didinginkan tanpa mengalami perubahan secara kimia. 1,3,30 Bahan termoplastik dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut bahan dasarnya, yaitu nilon, asetal, akrilik, dan polikarbonat termoplastik.1-3

2.2Nilon Termoplastik

Bahan nilon termoplastik pertama kali dipakai untuk membuat basis gigi tiruan pada tahun 1950. Bahan ini dibuat melalui reaksi kondensasi antara diamine

dan dibasic acid. 3 Nilon merupakan polimer crystalline. Sifat crystalline inilah yang menyebabkan nilon memiliki sifat yang tidak dapat larut dalam pelarut, ketahanan panas yang tinggi, dan kekuatan yang tinggi serta kekuatan tensil yang baik. 3,31

(3)

Gambar 1. Reaksi polimerisasi nilon termoplastik secara kimia1

Nilon adalah bahan serbaguna dan juga memiliki sifat kekuatan fisik yang tinggi, resistensi terhadap panas dan juga resistensi terhadap bahan kimia. Bahan ini juga mudah dimodifikasi untuk meningkatkan kekakuan dan juga ketahanannya terhadap keausan. Oleh karena sifat tersebut, nilon adalah bahan yang paling sesuai untuk dijadikan gigi tiruan fleksibel.1

Pada beberapa tahun terakhir, nilon termoplastik telah menarik perhatian sebagai bahan basis gigi tiruan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu hasil estesis yang baik, tidak toksik untuk pasien alergi, elastisitas lebih tinggi daripada resin akrilik polimerisasi panas, kekuatan yang cukup untuk digunakan sebagai bahan basis gigi tiruan, tidak terjadi perubahan bentuk selama proses polimerisasi dan tidak terdapat monomer sisa.32

Gambar 2. Basis gigi tiruan nilon termoplastik (Valplast)5

(4)

2.2.1 Manipulasi

Nilon tidak dapat dimanipulasi dengan teknik yang biasa melainkan harus dilelehkan terlebih dahulu, lalu diinjeksikan ke dalam kuvet dengan tekanan menggunakan pres hidrolik (injection-molding). Nilon dimasukkan dalam satu

cartridge dan dilelehkan pada suhu 222ºC (nilon 6) dengan furnace elektrik.

Selanjutnya nilon yang telah meleleh ditekan kedalam kuvet dengan plugger di bawah tekanan yang diberikan oleh pres hidrolik atau manual. Tekanan injection-molding dijaga pada tekanan 5 bar selama 3 menit kemudian kuvet beserta cartridge

segera dilepaskan. Kuvet kemudian dibiarkan dingin pada suhu kamar selama 30 menit sebelum dibuka.4,24

2.2.2 Kelebihan

Beberapa kelebihan nilon termoplastik sebagai bahan basis gigi tiruan adalah sebagai berikut:1,2,4

1. Harganya lebih murah daripada gigi tiruan logam 2. Lebih estetis dibandingkan resin akrilik

3. Tidak menggunakan cangkolan logam 4. Tidak mudah patah

5. Lebih nyaman

6. Hipoalergenik, karena tidak memiliki monomer sisa.

2.2.3 Kekurangan

Kekurangan penggunaan nilon termoplastik sebagai bahan basis gigi tiruan adalah sebagai berikut:1-5

1. Memerlukan peralatan yang mahal dan kuvet khusus 2. Kesulitan dalam pembuatan mold

3. Sulit diperbaiki bila terjadi kerusakan

4. Perlekatan anasir gigi tiruan dengan basis hanya secara mekanis sehingga anasir gigi tiruan masih memungkinkan untuk lepas dari basis.

(5)

5. Penyerapan air yang tinggi 6. Stabilitas warna rendah

2.2.4 Sifat-sifat 2.2.4.1 Sifat Mekanis 1. Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas adalah ukuran dari kekakuan bahan serta merupakan salah satu sifat yang memengaruhi kekuatan impak.30 Nilon termoplastik memiliki modulus elastisitas yang rendah sehingga bersifat fleksibel. Hasil penelitian Kohli (2013) menunjukkan modulus elastisitas pada bahan Valplast adalah 1211,09 MPa. 33

2. Kekuatan Fatique

Fatique adalah rusaknya atau patahnya suatu bahan yang disebabkan beban

berulang di bawah batas tahanan bahan. Fraktur gigi tiruan dapat terjadi sebagai akibat dari fatique.34 Mathews dan Smith (1955) menyatakan bahwa daya tahan nilon

terhadap fatique atau stressing yang berulang juga merupakan salah satu kelebihan utama nilon.35 Strinskas AV dkk (1965) Kekuatan fatique nilon 6 yang diuji

sebanyak 106 siklus adalah sebesar 170 kgf/cm2.36

3. Kekuatan Impak

Kekuatan impak adalah suatu ukuran kekuatan bahan yang diukur dari energi yang diperlukan untuk memulai dan melanjutkan retakan melewati sebuah spesimen dengan dimensi tertentu.26 Hasil penelitian Syahputra S (2010) nilai kekuatan impak nilon termoplastik dengan ketebalan 2 mm adalah 34,58 x 10-3 J/mm2.37

4. Kekuatan Transversal

Kekuatan transversal merupakan kombinasi dari kekuatan kompresi, kekuatan tarik dan kekuatan geser.30 Hasil penelitian Kohli (2013) menunjukkan kekuatan transversal bahan Valplast adalah 77,28 MPa.33 Hasil penelitian lainnya melaporkan bahwa kekuatan transversal bahan nilon termoplastik adalah 117,22±37,80 MPa.1

(6)

2.2.4.2 Sifat Fisis 1. Kekasaran Permukaan

Salah satu faktor yang memengaruhi kekasaran permukaan pada gigi tiruan adalah jenis bahan basis gigi tiruan yang digunakan seperti bahan nilon termoplastik yang memiliki permukaan yang sulit dipoles bila dibandingkan dengan resin akrilik sehingga menyebabkan basis gigi tiruan nilon termoplastik memiliki permukaan yang lebih kasar.32,35 Permukaan yang kasar pada basis gigi tiruan nilon termoplastik disebabkan nilon termoplastik memiliki titik leleh yang rendah sehingga bahan nilon termoplastik menjadi sulit untuk dipoles.38

2. Stabilitas Warna

Stabilitas warna adalah kemampuan dari suatu lapisan permukaan atau pigmen untuk bertahan dari degradasi yang disebabkan pemaparan dari lingkungan. Stabilitas warna merupakan salah satu sifat yang penting untuk bahan restorasi di bidang kedokteran gigi.24

Yu-lin dkk (2003) membandingkan stabilitas warna dari nilon, silikon, dan resin akrilik yang direndam dalam air, kopi, dan teh. Hasilnya menunjukkan kopi menyebabkan perubahan warna yang paling besar pada silikon, kemudian pada nilon, lalu resin akrilik. Selain itu, hasil penelitian tersebut juga menunjukkan teh menyebabkan perubahan warna yang paling besar pada bahan nilon.24

3. Perubahan Dimensi

Teknik injection molding menunjukkan stabilitas dimensi yang baik dibanding dengan teknik compression molding. Garfunkel dan Anderson dkk. (1988) menyatakan bahwa dari hasil penelitian menunjukkan perubahan dimensi pada

injection molding lebih rendah daripada compression molding. 24 4. Penyerapan Air

Penyerapan air yang tinggi merupakan kekurangan dari nilon. Hal ini karena nilon termoplastik mempunyai serat yang menyerap air. Nilon termoplastik juga memiliki sifat hidrofilik yaitu kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya. Hasil penelitian Ariyani (2013) menyatakan bahwa nilai penyerapan

(7)

air basis nilon termoplastik tanpa penambahan fiber glass reinforced adalah 2,034 mg/mm3.39

2.3 Kekuatan Impak 2.3.1 Pengertian

Kekuatan impak adalah ukuran bagi kekuatan suatu bahan ketika bahan tersebut patah akibat benturan yang terjadi secara tiba-tiba.40 Kekuatan impak minimal untuk suatu bahan yang akan dijadikan basis gigi tiruan harus > 2 kJ/m2.41 Kekuatan impak yang tinggi merupakan salah satu kelebihan bahan nilon jika dibandingkan dengan PMMA. Sharma dkk (2014) menyatakan kekuatan impak bahan nilon termoplastik adalah 0,76±0,03 kN.1 Hal ini disebabkan karena bahan

nilon memiliki sifat fleksibilitas sehingga tahan terhadap fraktur ketika terjadi benturan yang kuat.15 Hasil penelitian Syahputra S (2010) nilai kekuatan impak nilon

termoplastik dengan ketebalan 2 mm adalah 34,58 x 10-3 J/mm2.37

2.3.2 Faktor-Faktor Memengaruhi Kekuatan Impak

Kekuatan impak basis gigi tiruan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Kandungan amida

Kandungan amida pada nilon dapat memengaruhi kekuatan impak bahan nilon. Hal ini disebabkan karena kandungan amida yang dimiliki nilon merupakan senyawa polar sehingga ikatan hidrogen yang terkandung didalam gugus ini dapat meningkatkan kekuatan ikat antar rantai. Sehingga semakin banyak kandungan amida, maka semakin tinggi pula kekuatan impak bahan nilon.42

2. Berat molekul

Secara umum, semakin tinggi berat molekul suatu bahan, maka sifat mekanisnya akan semakin tinggi, namun ada juga beberapa sifat mekanis yang tidak terpengaruh seiring meningkatnya berat molekul. Harper C (2002) menyatakan bahwa bahan termoplastik termasuk kedalam bahan yang memiliki berat molekul

(8)

yang tinggi sedangkan bahan termoset adalah bahan yang memiliki berat molekul yang rendah. Hal inilah yang menyebabkan nilon termoplastik memiliki kekuatan impak yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan resin akrilik polimerisasi panas.42

3. Derajat kristalinitas

Derajat kristalinitas adalah banyaknya jumlah kristalin yang terbentuk ketika nilon mengalami polimerisasi yaitu ketika terjadi penurunan suhu pada saat nilon selesai diinjeksikan ke dalam mold dan dibiarkan dingin pada suhu ruangan. Pada nilon yang suhunya diturunkan dengan perlahan, jumlah kristalin yang terbentuk mencapai sekitar 50-60%, sedangkan pada nilon yang suhunya diturunkan dengan cepat, jumlah kristalin yang terbentuk hanya sekitar 10%. Hal ini berdampak kepada sifat mekanis bahan nilon tersebut yaitu semakin tinggi derajat kristalinitas bahan nilon, maka semakin tinggi kekuatan impaknya.42

4. Ukuran partikel polimer

Dharmarajan NR (2000) menyatakan bahwa kekuatan impak nilon menurun dengan cepat seiring bertambahnya ukuran partikel diatas 0,7m. Pada penelitian yang dilakukan dengan ukuran partikel dari 0,3m sampai 0,6m memiliki kekuatan yang tinggi, namun hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ukuran partikel 0,5m

adalah yang paling baik.43 5. Teknik processing

Teknik injection-molding yang digunakan untuk processing nilon termoplastik dapat memengaruhi kekuatan impak nilon termoplastik. Hal ini disebabkan karena setelah bahan nilon diinjeksikan kedalam kuvet, maka suhu pada bagian permukaan nilon akan lebih cepat turun daripada suhu nilon di bagian dalam. Akibatnya derajat kristalinitas yang terbentuk menjadi berbeda antara di permukaan dan bagian dalam nilon yang berdampak pada penurunan kekuatan impak.30 Jadhav R dkk (2013) menyatakan bahwa teknik processing pada basis gigi tiruan memiliki peranan yang penting terhadap kekuatan impak.14

(9)

6. Porositas

Porositas suatu bahan terdiri atas dua yaitu porositas eksternal dan porositas internal. Porositas eksternal akan berdampak kepada permukaan yang lebih kasar sedangkan porositas internal akan lebih berdampak kepada sifat mekanik. Semakin banyak porositas suatu bahan, maka akan semakin mengurangi sifat mekanik suatu bahan yaitu salah satunya kekuatan impak karena dengan adanya porositas, maka bahan tersebut semakin mudah untuk mengalami fraktur karena adanya udara yang terperangkap sehingga bahan tidak sepenuhnya padat.30

7. Perubahan suhu

Perubahan suhu ketika processing bahan nilon termoplastik sangat berpengaruh terhadap kekuatan impak bahan nilon termoplastik. Hal ini disebabkan karena ketika cartridge dipindahkan dari furnace ke injector, dapat terjadi perubahan suhu yang tidak dapat dikontrol, sehingga derajat kristalinitas juga menjadi terganggu. Selain itu perbedaan suhu nilon termoplastik ketika cair dengan suhu mold juga tidak dapat dikontrol, sehingga berpengaruh juga terhadap kekuatan impak.3

8. Penyerapan air

Penyerapan air dapat memengaruhi kekuatan impak nilon termoplastik45

karena pada dasarnya bahan nilon bersifat higroskopis sehingga mudah menyerap air. Air yang terserap dapat menyebabkan bahan tersebut mengembang karena adanya ekspansi linear.3 Molekul air masuk ke dalam ruang di antara ikatan molekul yang membentuk rantai utama poliamida nilon.18 Air yang terserap ke dalam polimer akan bertindak sebagai plasticizer17 dan akan menurunkan sifat mekanis bahan tersebut.24,46

2.3.3 Metode Pengukuran Kekuatan Impak

Pengukuran kekuatan impak menggunakan sampel dengan ukuran tertentu yang diletakkan pada alat penguji dengan lengan pemukul yang dapat diayun. Pemukul tersebut kemudian diayun dan membentur sampel hingga patah selanjutnya

(10)

energi yang tertera pada alat penguji dibaca dan dicatat. Terdapat dua tipe alat penguji kekuatan impak yaitu Izod dan Charpy.47 Pada alat penguji Izod sampel dijepit secara vertikal pada salah satu ujungnya sedangkan alat penguji Charpy kedua ujung sampel diletakkan pada posisi horizontal. Pada penelitian ini digunakan alat penguji Charpy. Perhitungan kekuatan impak menggunakan rumus:40,47

Kekuatan Impak = E

b x d

Keterangan: E = Energi ( Joule) b = Lebar batang uji (mm) d = Tebal batang uji (mm)

2.4 Kekuatan Transversal

2.4.1 Pengertian

Kekuatan transversal merupakan kombinasi dari kekuatan kompresi, kekuatan tarik dan kekuatan geser.30 Uji kekuatan transversal sering digunakan untuk

mengukur sifat mekanis dari suatu basis gigi tiruan karena cukup mewakili tipe-tipe gaya yang terjadi selama proses pengunyahan.Kekuatan transversal basis gigi tiruan tidak boleh dibawah 65 MPa.24 Hasil penelitian Kohli (2013) menunjukkan kekuatan

transversal bahan Valplast adalah 77,28 MPa.33

2.4.2 Faktor-Faktor Memengaruhi Kekuatan Transversal

Kekuatan transversal basis gigi tiruan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Kandungan amida

Kandungan amida merupakan senyawa polar yang memiliki ikatan hidrogen, sehingga semakin tinggi kandungan amida, semakin tinggi pula kekuatan transversal bahan tersebut.42

(11)

2. Jumlah plasticizer

Kortrakulkij K (2008) menyatakan bahwa perendaman basis gigi tiruan dalam air dapat menyebabkan basis gigi tiruan menyerap air yang diikuti dengan loss of soluble component dan juga plasticizer. Ketika plasticizer dalam basis semakin berkurang, maka basis tersebut akan semakin kehilangan kelenturan dan akan menjadi semakin kaku dan menyebabkan peningkatan kekuatan transversal.24,

3. Derajat kristalinitas

Derajat kristalinitas adalah banyaknya jumlah kristalin yang terbentuk ketika nilon mengalami polimerisasi yaitu ketika terjadi penurunan suhu pada saat nilon selesai diinjeksikan ke dalam mold dan dibiarkan dingin pada suhu ruangan. Pada nilon yang suhunya diturunkan dengan perlahan, jumlah kristalin yang terbentuk mencapai sekitar 50-60%, sedangkan pada nilon yang suhunya diturunkan dengan cepat, jumlah kristalin yang terbentuk hanya sekitar 10%. Hal ini berdampak kepada sifat mekanis bahan nilon tersebut yaitu semakin tinggi derajat kristalinitas bahan nilon, maka semakin tinggi kekuatan transversalnya.42

4. Ketebalan basis gigi tiruan

Pada kasus gigi tiruan penuh yang dibuat menggunakan bahan nilon, sifat fleksibilitas nilon tidak akan terlihat karena basis yang dibuat terlalu tebal. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tebal bahan nilon, semakin tinggi kekuatan transversalnya namun fleksibilitasnya berkurang.3 Gharechahi J (2014) menyatakan faktor-faktor seperti ukuran, bentuk, dan ketebalan basis dapat memengaruhi sifat mekanis suatu bahan.48

5. Porositas

Porositas suatu bahan terdiri atas dua yaitu porositas eksternal dan porositas internal. Porositas eksternal akan berdampak kepada permukaan yang lebih kasar sedangkan porositas internal akan lebih berdampak kepada sifat mekanik. Semakin banyak porositas suatu bahan, maka akan semakin mengurangi sifat mekanik suatu bahan yaitu salah satunya kekuatan transversal.49

(12)

6. Penyerapan air

Penyerapan air dengan cara berdifusi ke dalam matriks resin akan menurunkan kekuatan transversal. Molekul air masuk ke dalam ruang di antara ikatan molekul yang membentuk rantai utama poliamida nilon.18 Air yang terserap ke dalam polimer akan bertindak sebagai plasticizer17 dan akan menurunkan sifat mekanis bahan tersebut.24

2.4.3 Metode Pengukuran Kekuatan Transversal 30

Kekuatan transversal atau fleksural adalah beban yang diberikan pada sebuah benda berbentuk batang yang terdukung pada kedua ujungnya dan beban diberikan ditengah-tengahnya, selama batang ditekan maka beban akan meningkat secara teratur dan berhenti ketika batang uji patah. Beban yang diperoleh dimasukkan ke dalam rumus kekuatan transversal.30 Alat yang digunakan untuk uji kekuatan

transversal adalah Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine.

Perhitungan kekuatan transversal adalah sebagai berikut: σ = 3

2™ –2

Keterangan:

σ = Kekuatan transversal (MPa) P = Beban maksimum diterapkan (N) L = Jarak antara kedua mendukung (mm) w = Lebar batang uji (mm)

t = Ketebalan spesimen (mm)

2.5 Metode Pembersih Gigi Tiruan

Gigi tiruan dapat dibersihkan dengan beberapa cara, yaitu dengan cara mekanis, kemis, dan gabungan antara mekanis dan kemis.10

(13)

2.5.1 Metode Mekanis

Salah satu metode pembersihan gigi tiruan secara mekanis yang paling sering dilakukan adalah dengan menyikat gigi tiruan menggunakan sikat gigi.10,13 Sebagian orang membersihkan gigi tiruannya dengan menggunakan sikat gigi dengan sabun, air, ataupun pasta gigi. Cara ini memiliki kelebihan yaitu pembersihannya cepat dan efektif dalam membersihkan plak, sisa makanan, dan stain pada gigi tiruannya.

Pasta gigi konvensional dan pasta gigi yang khusus diperuntukkan bagi gigi tiruan sering digunakan oleh pasien. Kekhawatiran yang selalu timbul adalah bahwa bahan tersebut dapat mengikis basis gigi tiruan. Penelitian menunjukkan bahwa pasta yang mengandung kalsium fosfat kurang abrasif daripada pasta yang mengandung kalsium karbonat, tetapi jumlah keausan yang terjadi tidak penting asalkan tekanan penyikatan tidak berlebihan. Pasta dengan daya abrasif yang tinggi diperlukan untuk menghilangkan noda tembakau.19

2.5.2 Metode Kemis

Metode pembersihan gigi tiruan secara mekanis yang paling sering dilakukan adalah dengan cara merendam gigi tiruan dalam bahan pembersih gigi tiruan.10 Ada

beberapa kelebihan pembersihan gigi tiruan secara kemis dibandingkan dengan secara mekanis, yaitu:13

1. Bahan pembersih kemis dapat mencapai seluruh permukaan gigi tiruan sehingga memberikan pembersihan secara menyeluruh.

2. Kerusakan karena pembersihan yang salah dapat diminimalisir. 3. Abrasi tidak mungkin terjadi dan prosedurnya mudah dilakukan. 4. Mudah dilakukan bagi pasien yang memiliki keterbatasan.

Adapun persyaratan sebuah bahan pembersih yang harus dipenuhi agar dapat digunakan oleh pasien, yaitu:13

1. Tidak beracun, mudah dibersihkan dan tidak meninggalkan sisa bahan yang dapat mengiritasi.

(14)

2. Dapat melarutkan zat organik maupun non-organik yang melekat pada gigi tiruan.

3. Tidak merusak bahan yang digunakan untuk membuat gigi tiruan termasuk polimer basis gigi tiruan, aloi, gigi tiruan akrilik dan porselen, dan juga bahan pelapis lunak.

4. Tidak berbahaya terhadap mata, kulit, atau pakaian jika tumpah atau tepercik.

5. Stabil dalam penyimpanan.

6. Sebaiknya bersifat bakterisidal dan fungisidal.

Terdapat 5 jenis pembersih kemis untuk gigi tiruan, yaitu: 1. Alkalin Hipoklorit

Dari semua bahan pembersih kemis yang ada, jenis hipoklorit adalah bahan yang pertama kali dipakai secara rutin untuk merendam gigi tiruan. Hipoklorit sangat berguna untuk membersihkan gigi tiruan karena dapat menghilangkan noda (stain) dan melarutkan musin dan juga zat lainnya.13

2. Alkalin Peroksida

Alkalin peroksida adalah pembersih gigi tiruan yang paling banyak digunakan. Jenis ini tersedia dalam bentuk bubuk atau tablet yang akan menjadi larutan alkalin dari hidrogen peroksida ketika dilarutkan dalam air.13

3. Asam

Bahan asam yang paling sering digunakan adalah larutan cuka.13,50 Bahan pembersih lain yang tergolong jenis ini adalah larutan hidroklorin, fosfor, dan asam sulfur. Oleh karena bahan ini menyerang komponen fosfor anorganik dari kalkulus, bahan ini sangat efektif untuk menghilangkan noda (stain) yang tidak hilang dengan larutan alkalin peroksida.13 Perendaman gigi tiruan selama satu malam dalam larutan cuka 10% atau 5% dapat menghilangkan perlekatan sel C.albicans pada gigi tiruan. Efektifitas larutan cuka 5% ataupun 10% dapat disamakan dengan efek larutan sodium hipoklorit 1%.50

(15)

4. Desinfektan

Contoh dari golongan ini adalah klorheksidin glukonat yang dipakai sebagai obat kumur dan pembersih gigi tiruan. Pemakaian klorheksidin sebagai desinfektan untuk merendam gigi tiruan dianjurkan 15 menit setiap hari. Hasil penelitian David dan Munadziroh (2005) melaporkan bahwa perendaman gigi tiruan akrilik dalam klorheksidin selama 15 menit tidak menyebabkan perubahan warna yang bermakna, sedangkan perendaman selama 105 menit dan 210 menit menyebabkan gigi tiruan akrilik mengalami perubahan warna yang bermakna.51

5. Enzim

Golongan enzim ini dapat menghancurkan makromolekul dari glikoprotein, mukoprotein dan mukopolisakarida yang terdapat pada plak gigi tiruan menjadi unit-unit yang lebih kecil. Golongan ini juga efektif terhadap bakteri dan jamur, dapat menghilangkan deposit keras dari gigi tiruan dan mencegah terbentuknya formasi plak yang baru. Golongan ini tidak menyebabkan kerusakan pada basis gigi tiruan dan komponen gigi tiruan lainnya.52

2.5.3 Metode Gabungan Mekanis dan Kemis

Salah satu contoh dari gabungan mekanis dan kemis adalah unit ultrasonik dengan komponen vibrasi. Gigi tiruan diletakkan pada unit pembersih kemudian diisi dengan bahan pembersih kemis sesuai dengan petunjuk pabrik. Aksi pembersihan dari bahan pembersih kimia didukung oleh aksi mekanis dari vibrasi ultrasonik. Walaupun teknik ini efektif, tetapi tidak adekuat dalam menghilangkan plak dari permukaan gigi tiruan. Biasanya teknik ini digunakan pada rumah sakit.53

2.6 Alkalin Peroksida

Alkalin peroksida tersedia dalam bentuk bubuk ataupun tablet effervescent

yang jika dilarutkan dalam air akan membentuk larutan alkalin dari hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida juga tersedia dalam bentuk cairan tidak berwarna.

(16)

Tablet effervescent diklasifikasikan menjadi produk kemis yang memerlukan perendaman. 13

Alkalin peroksida efektif untuk membersihkan plak yang baru terbentuk dan juga stain. Untuk mendapatkan keefektifannya, alkalin peroksida harus dibiarkan berkontak dengan gigi tiruan dalam waktu yang lama.52 Namun sekarang sudah tersedia jenis alkalin peroksida yang dapat digunakan dalam waktu yang singkat yaitu Polident. Polident tersedia dalam beberapa jenis, salah satu diantaranya adalah

Polident 5 minutes yang penggunaannya hanya perlu direndam selama 5 menit.

contoh alkalin peroksida yang diproduksi khusus untuk gigi tiruan nilon termoplastik adalah Val-Clean. Cara penggunaannya sama dengan pembersih gigi tiruan pada umumnya yaitu direndam, namun sedikit berbeda pada frekuensi pemakaiannya yaitu hanya direndam tiga kali dalam seminggu dengan lama perendaman selama 10 menit setiap kali pemakaian.14 Penggunaan alkalin peroksida dalam jangka waktu yang

panjang dapat menyebabkan bleaching pada basis resin akrilik.53

a. Polident

Polident adalah salah satu pembersih gigi tiruan berbahan dasar alkalin

peroksida yang paling sering digunakan dan paling mudah didapatkan di pasaran. Cara penggunaan Polident adalah dengan cara melarutkan satu tablet Polident

kedalam 200 mL air hangat, lalu rendam gigi tiruan sesuai dengan petunjuk pabrik (5 menit). Komposisi dari Polident tersebut adalah : sodium bikarbonat, asam sitrat, sodium karbonat, potassium monopersulfat, sodium perborat, sodium heksametafosfat, sodium benzoate, sodium laurel sulfoasetat, sodium stearat dan bahan tambahan lainnya seperti PVP (polyvinyl pyrolidone) dan perasa.54

b. Val-Clean

Val-Clean adalah pembersih gigi tiruan yang dibuat khusus untuk

membersihkan gigi tiruan fleksibel, namun bahan ini masih sulit didapatkan di pasaran. Pembersih khusus ini juga termasuk kedalam golongan alkalin peroksida namun komposisi nya sedikit berbeda dengan pembersih gigi tiruan komersil lainnya yaitu pada Val-Clean alkali yang lebih dominan adalah potasium. Cara penggunaan

(17)

Val-Clean adalah dengan cara melarutkan ¼ bungkus bubuk Val-Clean kedalam 250 mL air hangat dan direndam selama 10 – 15 menit perhari sebanyak tiga kali dalam seminggu. Komposisi dari Val-Clean tersebut adalah : Potasium peroksimonopersulfat, potassium peroksidisulfat, potassium sulfat, potassium bisulfate, asam sitrat, magnesium karbonat, ekstrak pepermin, dan sukrosa.14

2.6.1 Mekanisme Kerja Alkalin Peroksida

Ketika dilarutkan dalam air, kandungan sodium perborat akan mengalami dekomposisi untuk membentuk larutan alkalin peroksida.13 Alkalin pada larutan ini berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan, sedangkan peroksida akan melepaskan oksigen55, sehingga terjadi pembersihan secara mekanis oleh gelembung

oksigen selain daripada pembersihan secara kemis dari bahan itu sendiri.13

Perbedaan alkalin pada larutan pembersih juga memiliki efek yang berbeda. Pada Polident alkalin yang digunakan adalah sodium sedangkan pada Val-Clean

alkalin yang digunakan adalah potasium.11,14 Dalam tabel perioduk unsur, sodium

dan potasium berada pada satu golongan yaitu golongan 1A yang berarti kedua alkalin tersebut memiliki sisa 1 elektron pada lintasan terluar struktur elektronnya. Jika dibandingkan kedua alkalin tersebut, sodium kurang reaktif dibandingkan dengan potasium ketika berkontak dengan air. Hal ini disebabkan oleh karena perbedaan nomor atom kedua alkalin tersebut. Nomor atom pada sodium adalah 11 sedangkan nomor atom potasium adalah 19. Dilihat dari perbedaan nomor atom tersebut, diketahui juga terdapat perbedaan jumlah lintasan elektron pada kedua alkalin tersebut.56

Gambar

Gambar 2. Basis     gigi       tiruan      nilon

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang dihadapi masyarakat Kelurahan Jampirejo adalah penggunaan pompa pengairan sawah yang masih menggunakan mesin penggerak bahan bakar bensin dan tidak adanya

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita anugerahkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir guna melengkapi salah satu

Hasil perhitungan jumlah koloni bakteri yang diperoleh dapat dipengaruhi ketika jumlah sampel yang dipipet jumlahnya sedikit serta ketika pemipetan yang terambil hanya larutannya

hasil analisa dari 15 partisipan memiliki nilai gizi berada diatas

Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian nilai mutlak, ekspresi-ekspresi, penyelesaian, dan masalah nyata yang terkait dengan persamaan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.. Mc Graw-Hill Book Company, New

Berdasarkan grafik nilai kecukupan gizi pada 15 Partisipan rata – rata sebagian besar angka kecukupan karbohidrat yang dikonsumsi berada dibawah.. nilai

tokoh Katolik, browshing internet, atau sumber media lainnya tentang pada bidang apa saja umat Katolik Indonesia ikut terlibat dalam pembangunan bangsa