• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Sebagai Penghitam Rambut Dalam Sediaan Pewarna Rambut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Sebagai Penghitam Rambut Dalam Sediaan Pewarna Rambut"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vii

PENGGUNAAN DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) SEBAGAI PENGHITAM RAMBUT DALAM

SEDIAAN PEWARNA RAMBUT

ABSTRAK

Latar Belakang: Penggunaan pewarna rambut yang alami merupakan suatu solusi untuk mengubah warna rambut seperti uban. Daun rambutan dapat digunakan sebagai pewarna rambut alami, dikarenakan daun rambutan mengandung tanin dan saponin, tanin dapat menghasilkan warna kuning, coklat sampai keemasan.

Tujuan: Untuk memformulasi serbuk simplisia daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) dengan berbagai konsentrasi sebagai penghitam rambut dengan bahan tambahan pembangkit warna pirogalol dan tembaga (II) sulfat.

Metode Penelitian: Daun rambutan yang sudah dikeringkan dibuat menjadi serbuk, diayak dengan ayakan mesh 100. Sediaan pewarna rambut dibuat dengan formula yang terdiri dari serbuk daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) dengan berbagai konsentrasi, yaitu formula F1 2,5%; formula F2 5%; formula F3 7,5%; formula F4 10%; dengan bahan tambahan pirogalol 1%, tembaga (II) sulfat 1%, dan xanthan gum 0,5%. Sebagai pelarut digunakan air. Pewarnaan dilakukan dengan cara merendam rambut uban dalam sediaan pewarna rambut selama 1-4 jam dan diamati perubahan warna secara visual setiap jam. Selanjutnya dilakukan uji evaluasi stabilitas warna terhadap pencucian, pemaparan sinar matahari dan uji iritasi pada kulit dengan formula yang terpilih.

Hasil: Setelah melakukan perendaman rambut uban selama 4 jam pada pewarna rambut, formula F1 memberikan warna coklat sedang, formula F2 memberikan warna hitam sedang, formula F3 memberikan warna hitam terang dan formula F4 memberikan warna coklat gelap. Hasil uji evaluasi menggunakan formula F2 menunjukkan warna yang dihasilkan stabil pada 1, 5, 10, dan 15 kali pencucian, stabil terhadap pemaparan sinar matahari dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

Kesimpulan: Serbuk daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) dengan bahan tambahan pembangkit warna pirogalol dan tembaga (II) sulfat dapat diformulasikan ke dalam sediaan pewarna rambut dan sudah memberikan warna hitam pada konsentrasi serbuk daun rambutan 5% ( formula F2 ).

Kata kunci: daun rambutan (Nephelium lappaceum L.), tembaga (II) sulfat, pirogalol, xanthan gum, pewarna rambut.

(2)

viii

USING OF RAMBUTAN LEAVES (Nephelium lappaceum L.) AS HAIR BLACKENING IN HAIR DYE

ABSTRACT

Background: Natural hair dye is a solution for change hair colour as gray hair. Rambutan leaves can be used as natural hair dye because it probably contains tannin and saponin. Tannin can produce yellow, brown to golden colors

Purpose: Formulation powder of rambutan leaf (Nephelium lappaceum L.) into hair dye preparation with colour agent copper sulfate and pyrogallol and to find out the concentration of rambutan leaves produce black hair.

Method: Dried rambutan leaves was grinded into powder and strained by using 100 mesh strained. Hair dye preparation was formulated with various concentration of rambutan leaves powder; formula F1 2.5%; formula F2 5%; formula F3 7.5%; formula F4 10%; and colour agent 1% pyrogallol, 1% copper sulfate, and 0.5% xanthan gum. Water used as the solvent. The color changing was observed visually every an hour. The observation of color stability was done by stability test for washing and drying it to the sun light, and observation biological test (irritation test) with chosen formula (F2).

Result: The coloring was done by soaking the gray hair in the hair dye preparation for 1-4 hours. Formula F1 produced medium brown color, F2 medium black color, F3 light black color and F4 dark brown color. The color showed stable in 1, 5, 10, and 15 washing and dried in sun light. The preparation do not irritate the skin.

Conclusion: Rambutan leaves concentration 5% with color agent copper sulfate and pirogalol can be formulated to hair dye preparation and can discolor the gray hair.

Keyword: rambutan leaves (Nephelium lappaceum L.), copper sulphate, pyrogallol, xanthan gum, hair dye.

Referensi

Dokumen terkait

Professor Rumford took one last look at the stone that had once been Vivien Fay and followed him. As they walked up to the TARDIS she was saying ‘Poor Vivien, I can’t help

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa potensi pajak reklame yang dimaksud adalah segala kempuan yang dimiliki pajak reklame untuk menjadi sumber penerimaan bagi

Nyoman Khuta Ratna menjelaskan bahwa teori-teori sosiologi yang dapat menopang analisis sosiologis adalah teori-teori yang dapat menjelaskan hakikat fakta-fakta sosial, karya

Dasar hukum tentang pengawasan bank adalah diatur pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. Peraturan Bank Indonesia No.6/24/PBI/2004 tanggal 14 Oktober tentang Bank

Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan penegasan perubahan susunan pemegang

Berdasarkan SWOT (tabel 6), Universitas Bunda Mulia sudah masuk kedalam salah satu universitas yang kuat dalam penanganan layanan elektronik, oleh karena itu

Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Memimpin Manusia.. Jakarta: Elex

pasien dengan masalah hipertermi pada anak di rumah sakit