• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinamika ekonomi politik internasional c

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dinamika ekonomi politik internasional c"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LATAR BELAKANG

CPO (Crude Palm Oil) atau yang biasa disebut sebagai minyak kelapa sawit merupakan minyak yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di dunia.minyak yang murah,mudah produksi dan sangat stabil ini digunakan untuk berbagai variasi makanan,kosmetik,produk kebersihan dan lain-lain.kebanyakan minyak kelapa sawit di produksi di asia,afrika dan amerika selatan tetapi tetap saja produksi minyak kelapa sawit dunia didominasi oleh malaysia terutama indonesia,saat ini indonesia adalah produsen dan eksportir minyak kelapa sawit yang terbesar di seluruh dunia.tetapi tidak hanya berhenti disitu saja,dalam kegiatan produksi,ekspor dan promosinya indonesia memiliki beberapa tantangan dalam melakukan pengeksporan dalam dunia internasional.padahal seperti yang diketahui bahwa minyak kelapa sawit merupakan produk yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya,namun tetap saja pergerakan ekonomi politik yang dilakukan indonesia lewat minyak kelapa sawit ini banyak dipress dan dicekam oleh negara-negara maju seperti amerika serikat,uni eropa dan negara lainnya.dalam diplomasi sawit yang memble misalnya pada tahun 2014 bulan april,indonesia telah gagal dalam memasukkan minyak kelapa sawit ke dalam daftar produk ramah lingkungan APEC,padahal sebenarnya minyak kelapa sawit merupakan kebutuhan yang lebih sehat dibandingkan dengan produk lainnya,seperti bunga matahari dari jepang dan kedelai dari AS.1dapat dilihat dalam forum APEC saat itu AS membendung produk minyak kelapa sawit indonesia dengan cara AS hanya berjanji melonggarkan pintu masuk CPO indonesia saja,tetapi hal itu tidak dapat terealisasikan dengan kesepakatan janjinya.lalu juga kembali lagi melihat history pada tahun 1980an dimana industri sawit mulai tumbuh pada saat itu,American Soybean Association menyerukan agar tidak mengkonsumsi minyak sawit,dalam tuduhannya tersebut asosiasi soybean as menyerukan bahwa minyak kelapa sawit mengandung kolesterol penyebab penyakit jantung.ketika sawit terbukti sebagai minyak sehat dan non kolesterol karena kandungan asam lemak jenuhnya rendah,tema kampanye as tersebut berubah haluan menjadi minyak kelapa sawit merupakan sumber dari kerusakan lingkungan dan efek rumah kaca.

(2)

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana Dinamika Ekonomi Politik Internasional CPO Indonesia dari tahun 2015-2017?

TEORI

Teori keuntungan komparatif, merupakan teori yang dikaji pertama kali pada tahun 1817 oleh David Ricardo. Teori ini memandang bahwa kegiatan ekonomi internasional yang dilakukan oleh suatu negara harus efisien dalam memproduksi barang untuk dilakukannya perdagangan internasional.2

PEMBAHASAN

Tahun 2015 merupakan tahun yang dilewati industri sawit dengan penuh tantangan, mulai dari harga CPO global yang tidak bergairah sampai pada kasus kebakaran lahan perkebunan kelapa sawit.Hargarata-rata bulan CPO global sepanjang tahun 2015 tidak mampu mencapai US$ 700 per metrik ton.Sehinggasepanjang tahun secara otomatis ekspor CPO dan turunannya tidak dikenakan Bea Keluar karena harga rata-rata CPO di bawah US$ 750 per metrik ton yang merupakan batas minimum pengenaan Bea Keluar.Harga rata-rata CPO tahun 2015 hanya berada di angka US$ 614,2 per metrik ton. Harga rata-rata ini turun sebesar 25% dibandingkan dengan harga rata-rata tahun 2014 yaitu US$ 818.2 per metrik ton.Jatuhnya harga CPO global tidak terlepas dari pengaruh jatuhnya harga minyak mentah dunia yang sempat jatuh sampai US$ 30 dollar per barel, yang kemudian mempengaruhi harga-harga komoditas lainnya. Pertumbuhan ekonomi China yang melambat dan stagnasi di Eropa juga menjadi faktor penyebab penurunan harga CPO global.Sementara itu berdasarkan data yang diolah GAPKI, total ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia pada tahun 2015 mencapai 26,40 juta ton atau naik 21% dibandingkan dengan total ekspor 2014, 21,76 juta ton. Adapun produksi CPO dan turunannya 2015 diprediksi mencapai 32,5 juta ton (termasuk biodiesel dan oleochemical). Angka produksi ini naik 3% dibandingkan total produksi tahun

(3)

2014 yang hanya mencapai 31,5 juta ton.Nilai ekspor minyak sawit sepanjang 2015 mencapai 18,64 milyar dollar AS. Meskipun volume ekspor naik, nilai ekspor mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu karena rendahnya harga minyak sawit global. Nilai ekspor tahun 2015 tercatat turun sebesar 11,67% dibandingkan 2014 yang mencapai 21,1 milyar dollar AS.India, Negara Uni Eropa dan China masih merupakan pengimpor terbesar minyak sawit dari Indonesia. Sepanjang tahun 2015, volume ekspor minyak sawit Indonesia ke India menjadi 5,8 juta ton atau naik 15% dibandingkan tahun lalu yaitu 5,1 juta ton. Sementara ekspor ke negara-negara Uni Eropa mencapai 4,23 juta ton, dan ini menunjukkan kenaikan sekitar 2,6% dibandingkan dengan volume ekspor tahun lalu. China secara mengejutkan mencatatkan kenaikan permintaan minyak sawit sepanjang tahun 2015 sebesar 64% atau dari 2,43 juta ton tahun 2014 meningkat menjadi 3,99 juta ton pada 2015.Peningkatan permintaan minyak sawit yang cukup signifikan sepanjang tahun 2015 dibukukan oleh Amerika Serikat sebesar 59% atau mencapai 758,55 ribu ton dibandingkan tahun lalu hanya 477,23 ribu ton. Hal ini diikuti oleh Pakistan yang membukukan kenaikan 32% atau dari 1,66 juta ton di 2014 meningkat menjadi 2,19 juta ton di 2015.Bertolak belakang dengan hal di atas volume ekspor minyak sawit Indonesia ke pasar baru di Negara Timur Tengah tahun 2015 mengalami penyusutan. Menurut data yang diolah GAPKI volume ekspor minyak sawit Indonesia ke Negara Timur Tengah pada tahun 2015 melorot 8% dibandingkan tahun lalu atau dari 2,29 juta ton di 2014 turun menjadi 2,11 juta ton di 2015. Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan permintaan Negara Timur Tengah adalah karena jatuhnya harga minyak dunia yang secara otomatis mengganggu finansial negara-negara penghasil minyak sehingga daya beli ikut melemah.Meskipun ekonomi negara-negara tujuan utama ekspor minyak sawit Indonesia mengalami perlambatan akan tetapi permintaan akan minyak sawit tetap tumbuh, hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan minyak nabati selalu meningkat setiap tahun seiring dengan peningkatan populasi dan semakin tingginya kesadaran masyarakat dunia untuk menggunakan energi hijau dengan menggunakan bahan bakar nabati.

Catatan Penting 2015 dalam negeri yang dihadapi industri sawit nasional adalah sebagai berikut:

(4)

sehingga harga CPO global masih sulit terdongkrak. Sampai pada akhir 2015 realisasi penyerapan biodiesel masih di bawah 1 juta kiloliter. Jatuhnya harga minyak dunia yang turut mempengaruhi dan menyeret harga-harga komoditas lain turun, akan tetapi turunnya harga CPO bisa dihambat dengan adanya penyerapan BBN di dalam negeri.

– Meskipun pemerintah telah melakukan deregulasi beberapa peraturan yang menghambat perkembangan industri, industri sawit masih belum mendapatkan dampak yang signifikan dari program deregulasi ini karena belum ada deregulasi secara konkret untuk industri kelapa sawit.

– El Nino yang cukup panjang yang menjadi salah satu penyebab kebakaran lahan dan bencana asap juga menjadi permasalahan tersendiri. Industri sawit dituding sebagai penyebab utama kebakaran lahan meskipun Pemerintah dan pelaku usaha mengetahui bahwa kebak kebakaran lahan di konsesi perkebunan tidak mencapai 15% dari total luasan kebakaran lahan yang terjadi. Namun opini publik telah terbentuk dengan masif sehingga industri sawit yang menjadi kambing hitam.

– Kasus kebakaran lahan masih menjadi “ancaman” karena masalah kebakaran lahan diproses hukum dianggap sebagai masalah pidana. Beberapa anggota GAPKI mengalami kasus kebakaran dan menghadapi masalah hukum.3

Dunia usaha dan pemerintah langsung cemas begitu mendengar rencana penerapan pajak progresif minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Prancis. Pemerintah pimpinan Presiden Francois Hollande mengajukan klausul itu dalam rancangan undang-undang ke parlemen.Pajak progresif berupa tarif impor CPO dan turunannya itu akan naik secara gradual. Pada 2017, tarif tiap ton CPO sebesar 300 euro, setahun kemudian melonjak menjadi 500 euro. Kenaikan menjadi 700 euro pada 2019, hingga berhenti di angka 900 euro. Menteri Lingkungan Hidup Prancis Segolene Royal adalah arsitek dari pengenaan pajak progresif itu. Politikus Partai Sosialis Prancis sekaligus calon presiden 2007 itu sejak jauh-jauh hari sudah berniat “memerangi” CPO. Alasannya, komoditas tersebut menjadi penyumbang emisi karbon karena mengabaikan prinsip-prinsip berkelanjutan.Pemerintah Prancis segera menerima banjir protes dari sejumlah negara. Pebisnis kelapa sawit mencibir karena pajak progresif tidak dikenakan untuk minyak nabati lainnya, pesaing CPO tentu saja.llalu, pemerintah mengirimkan tim pelobi khusus ke Paris yang meminta parlemen

(5)

menolak usulan pajak progresif. Indonesia bersama Malaysia menjadi pihak yang paling dirugikan karena 85% CPO global dihasilkan dari kedua negara ini.4

Pemerintah Prancis dikabarkan telah menghapus poin pajak progresif terhadap minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dalam RUU Keanekaragaman Hayati.Para pelaku usaha di sektor kelapa sawit meyakini bukan perkara mudah bagi pemerintah dan parlemen Prancis untuk menerapkan instrumen kebijakan bersifat restriktif terhadap CPO.Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan pihaknya mendapat informasi dari Kedutaan Besar Indonesia di Paris perihal pembatalan poin pajak progresif terhadap salah satu komoditas andalan Indonesia itu.walaupun demikian, pelaku industri kelapa sawit tetap didera kekhawatiran Pemerintah Prancis masih akan menempuh jalan lain untuk menghambat CPO Indonesia masuk ke pasar negara itu, kendati poin yang memberatkan CPO sudah dikeluarkan.Sebelum menghapus ketentuan pajak progresif, parlemen Prancis sebenarnya sudah merelaksasi ketentuan pajak dalam RUU tersebut.Awalnya, Prancis berencana membebankan pajak progresif atas CPO dengan besaran 300 euro dan akan meningkat hingga 900 euro pada periode 2017 dan meningkat 200 euro setiap tahun hingga 2020.Namun akhirnya, parlemen memangkas besaran awal pajak tambahan progresif atas minyak sawit dalam makanan, dari semula 300 euro/ton menjadi 30 euro/ton hingga menjadi 90 euro/ton pada 2020.Rencana implementasi kebijakan tersebut memang mendapat tekanan kuat dari sejumlah negara produsen kelapa sawit dunia, termasuk Indonesia.Para produsen menganggap ketentuan itu adalah serangan terhadap kelompok negara berkembang.Sebelumnya Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menilai lobi pemerintah Indonesia terbilang cukup efektif. "Saya lumayan optimistis bahwa upaya melobi ke national assembly ataupun ke pemerintah cukup berhasil," tuturnya.Kendati demikian, Lembong menegaskan hal itu tak berarti CPO terbebas dari pajak. Dia berasumsi parlemen Prancis tetap akan mengenakan tambahan pajak tetapi dengan nilai yang relatif moderat dan bisa diterima oleh pelaku usaha dalam negeri.Adapun, selama ini Prancis membutuhkan sekitar 50.000 ton—150.000 ton minyak kelapa sawit dan turunannya setiap tahun. Kebutuhan tersebut dipasok oleh sejumlah produsen utama, seperti Indonesia dan Malaysia.5

4 https://m.tempo.co/read/news/2016/02/15/090745193/dunia-usaha-sawit-mendadak-cemas-dengan-rencana-pajak-paris diakses pada 13 maret 2017 pukul 22.13 wib.

(6)
(7)

Faktor yang tidak kalah penting adalah mandatori biodiesel di Indonesia. Mandatori bergantung kepada selisih harga CPO dengan minyak bumi. Dalam setahun kemampuan BPDP Kelapa sekira 2,3 juta ton untuk membayar subsidi.Untuk membaca harga sawit, James Fry menggunakan teori lawasnya yang mengaitkan harga CPO dan minyak bumi. Dalam pandangannya, harga minyak bumi tidak akan menyentuh angka US$ 50 per barel. Asumsinya, andaikata harga minyak sawit lebih tinggi menjadi CIF US$ 700 per ton. Maka minyak mentah Brent tetap berada di kisaran US$ 45 per barel. Sementara itu, harga dapat bertengger CIF US$ 600 per ton sampai pertengahan kedua 2017 andaikata produksi belum stabil.Dorab Mistry, Analis Godrej Internasional berbicara dari aspek produksi, produksi CPO Malaysia diperkirakan turun menjadi 17,6 juta ton dari tahun kemarin berjumlah 19,8 juta ton. Sementara Indonesia produksi sawitnya turun 3,5 jt sampai 4 jt ton yang berakibat produksi keseluruhan terpangkas menjadi 29 juta ton pada tahun ini. Secara kseluruhan produksi global anjlok 6 juta ton pada 2016.Buruknya produksi membuat stok benar-benar berkurang drastis. Stok sawit di Indonesiaterjun dari 5,5 juta ton menjadi 1,6 juta ton.

Harga CPO tidak bisa tinggi karena sejumlah faktor antara lain rendahnya stok sawit, nilai tukar mata uang, lemahnya permintaan, rencana Tiongkok merilis 2,5 juta ton minyak rapak ke pasar, dan pertumbuhan ekonomi global yang lemah.India tetap faktor kunci pergerakan harga sawit. Saat ini, masyarakat di pedesaan India mengalami kesulitan ekonomi sehingga kebutuhn minyak makan ikut turun.Sementara itu, pelaku industri refineri di India mengeluhkan harga minyak sawit dan olein yang tidak jauh beda.“Jangan sampai perusahaan perkebunan kehilangan pasarnya di India karena dapat berdampak besar. Yang akan diuntungkan minyak kedelai,” kata Dorab.Permintaan minyak makan dunia bisa naik 3 juta ton pada 2016-2017 karena pengaruh konsumen India.Oleh karena itu, Dorab Mistry, mencatat harga minyak sawit naik paling tinggi RM2,800 per ton pada 2017. Apabila harga CPO menyentuh angka RM 2.200 per ton.6

Prospek industri minyak sawit di tahun 2017 diperkirakan masih cukup cerah karena terus digalakkannya mandatori BBN di dalam negeri dan negeri jiran, Malaysia juga sudah mulai meningkatkan mandatori BBN. Jika mandatori BBN di Indonesia dan Malaysia berjalan dengan konsisten maka penggunaan minyak sawit di dalam negeri kedua negara penghasil minyak sawit ini akan tinggi dan pasokan kepada pasar global akan berkurang

(8)

apalagi jika produksi sawit tidak meningkat dengan signifikan. Hal ini tentu saja akan mendongkrak harga sawit di pasar global.Sebagai prioritas pada tahun 2017, sebagai berikut :

a.Penanganan isu-isu negatif seperti :

1.Isu super tax Perancis ada kemungkinan akan digulirkan kembali di waktu mendatang.

2.Isu 3-MCPD (kandungan karsinogenik pada minyak nabati) sudah muncul di Italia dan diperkirakan akan semakin marak meskipun belum ada pembuktian secara scientific yang kuat.

3.Sawit dituding sebagai penyebab utama deforestasi masih akan tetap ada terutama di Uni Eropa.

4.Persepsi negatif terhadap minyak sawit sebagai minyak nabati less healthier dan low quality di beberapa negara masih terus dibicarakan hampir di semua negara-negara pengimpor.

5.Daya saing minyak sawit akan semakin lemah dibandingkan dengan minyak nabati lainnya terutama minyak bunga matahari.

6.Peningkatan standar REDD+ untuk ambang batas CPO sebagai biomassa energi terbarukan dan pengurangan mandatori biodiesel yang berasal dari first generation.

b.Penanganan isu-isu domestik seperti :

1.Penanganan lahan gambut dan pecegahan kebakaran lahan.

2.Sosialisasi kepada stakeholders tentang strategis dan pentingnya industri sawit.7

ANALISIS

Pada Kasus diatas yaitu dapat dilihat dinamika yang terjadi dari tahun 2014 misalnya,dimana doktrin politik yang diberikan amerika serikat dalam pembendungan minyak kelapa sawit dalam konferensi apec misalnya,amerika serikat menyebarkan berita tentang buruknya konsumsi dan penggunaan produk minyak kelapa sawit dari indonesia dan

(9)

membendung ekspor minyak kelapa sawit dari indonesia.sebenarnya hal ini termasuk dalam perpektif dalam ilmu ekonomi politik internasional dimana antara ekonomi dan politik tidak dapat dipisahkan,juga unsur dari kekuasaan politik adalah ekonomi dan kekayaan.dapat dilihat bahwa amerika serikat takut pada saat itu produk soybeannya dikalahkan oleh minyak kelapa sawit indonesia dalam perekonomian dunia.kasus diatas juga berkaitan dengan teori keuntungan komparatif yang dikemukakan oleh david ricardo Teori ini memandang bahwa kegiatan ekonomi internasional yang dilakukan oleh suatu negara harus efisien dalam memproduksi barang untuk dilakukannya perdagangan internasional dan juga perdagangan internasional terjadi karena ada perbedaam keunggulan produksi barang dan jasa antar negara,dimana indonesia dapat memproduksi minyak kelapa sawit dengan kualitas yang tinggi dan harga yang murah.hal ini menjadikan selain indonesia melakukan ekspor ekonomi juga indonesia secara tidak langsung telah mencoba melakukan politiknya untuk menguasai perekonomian di bidang produk minyak kelapa sawit tersebut.

Lalu dinamika atau perubahan atau naik turunnya ekonomi politik internasional indonesia berlanjut pada tahun 2015 dimana kebakaran lahan kelapa sawit yaitu el nino menjadi penyebab indonesia kembali dipandang buruk minyak kelapa sawitnya,berlanjut tahun 2016 dimana paris menetapkan kebijakan untuk meningkatkan pajak dari hasil ekspor indonesia sebesar 300 euro dan naik 200 euro setiap tahunnya.hal ini adalah pembendungan ekonomi yang dilakukan perancis dengan bersenjatakan kekuatan politik yaitu sebuah regulasi.lalu masuk pada tahun 2017 dimana minyak kelapa sawit indonesia diperkirakan akan mulus dalam kegiatan ekspor impornya,walaupun untungnya tidak sebesar yang diperkirakan.

DAFTAR PUSTAKA

Daniels,John.et.al.2011.International Business 13 th edition: Environment and Operations .New Jersey:Prentice Hall.

(10)

http://m.bisnis.com/koran/read/20160622/448/560139/prancis-cabut-pasal-pajak-progresif-cpo-https://m.tempo.co/read/kolom/2013/05/03/705/diplomasi-sawit-yang-memble

https://m.tempo.co/read/news/2016/02/15/090745193/dunia-usaha-sawit-mendadak-cemas-dengan-rencana-http://gapki.id/refleksi-industri-kelapa-sawit-2015-dan-prospek-2016/pajak-paris

Referensi

Dokumen terkait

Bedasarkan pengertian dan analisis tentang motivasi yang telah dibahas di atas maka pada pokoknya motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis: (1) motivasi intrinsik

 Buku referensi lain.. KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN MATERI POKOK/ PEMBELAJARAN KEGIATAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU BELAJAR SUMBER. daerahnya, batas

[r]

Dari seluruh grafik indeks peningkatan tegangan, grafik yang didapat identic dengan grafik radiasi matahari.Indeks pada saat matahari terbenam menjadi nol, karena

Analisis dari SVM menggunakan sebuah vektor yang disebut V ref yang berputar pada sebuah bidang kompleks d-q untuk menghasilkan sistem tiga fasa.. Ada 8 keadaan kombinasi

Dengan aplikasi yang menggunakan metode nearest neighbor, proses penghitungan jarak kasus lama dengan kasus baru dilakukan pada setiap kasus baru sehingga dengan menggunakan

User yang telah berhasi login juga dapat melakukan pencarian dengan memberi inputan berupa ID Barang, ID Lokasi, serta Tahun Detail aset, seperti pada gambar 12. Gambar 12 :

Disarankan bagi sekolah, untuk menerapkan layanan orientasi pada siswa baru bersamaan masa orientasi sekolah, bagi kepala sekolah untuk mengefektifkan layanan orientasi