Lampiran 1. Flowcha rt pelaksanaan penelitian.
a
Analisis data Data
Selesai
Lampiran 1. Spesifikasi alat
Tabung pengaduk = Sta inless steel 3. Dimensi pisau pengaduk
Diameter = 12,2 cm
4. Motor Listrik
Tenaga = 3/4 HP
Daya listrik = 560 watt
Voltase = 220 V
Lampiran 3. Data penelitian
Analisis Kadar Air (%)
Data Analisis Kadar Air di Laboratorium Keteknikan Pertanian Perlakuan Berat Sampel (g) Berat Bahan Akhir
(g)
Kadar Air (%)
J1 4,01 2,84 29,1
J2 4,01 2,73 31,9
J3 4,02 2,77 31
Asam Lemak Bebas (%FFA)
Data analisis Asam Lemak Bebas di Laboratorium Analisa Kimia Bahan Pangan Perlakuan Berat Sampel
(g)
Normalitas KOH mL KOH FFA (%)
J1 5,01 0,1 1,5 0,76
J2 5,0521 0,1 1,3 0,65
J3 5,0034 0,1 1,6 0,82
Bahan Tidak Larut dalam Alkohol
Data analisis Bagian Tidak Terlarut dalam Alkohol di Laboratorium Analisa Kimia Bahan Pangan.
Lampiran 4. Analisis ekonomi 2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya penyusutan (BT) 1. Biaya penyusutan (D)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I =
P +=
, % . . . += Rp. 210.900/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun D (Rp) I(Rp)/tahun Biaya tetap
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = , % P−
Biaya listrik = 0.56 x Rp. 1.465/kWh = Rp. 820.4/jam 3. Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk mengaduk sabun cair per liter adalah sebesar Rp.480 Sehingga diperoleh biaya operator:
Jumlah produksi per hari = 1 liter
Biaya operator per hari =
x Rp. 480
= Rp. 68.160 liter/hari = Rp. 9.737 liter/jam 4. Biaya bahan bakar
Biaya Gas LPG = 0.3 kg x Rp. 5.300.00/kg = Rp.1.590/jam
5.
Biaya kain blancu = Rp.2000Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Rp. 14.547/jam c. Biaya pembuatan sabun cair
Biaya pokok = [ + BTT]C
Lampiran 5. Brea k even point
Brea k even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self fina ncing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
Penerimaan setiap produksi (R) = Rp. 1500/liter (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan)
Lampiran 6. Net present va lue
nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF ≥ 0 Investasi = Rp. 3.700.000
Nilai akhir = Rp. 370.000 Suku bunga bank = Rp 7.5% Suku bunga coba-coba = Rp 9.5%
Umur alat = 5 tahun
Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp.62.542.620 /tahun
Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun BP
(Rp/liter) Kap. Alat (liter/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan 1 735.95 20.26 2.058 30.685.494
Jumlah CIF = Rp. 253.333.400
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 7.5%,n)
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp. 125.039.610 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
Lampiran 7. Interna l ra te of return
Dengan menggunakan metode IRR akan mendapat informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan ca sh flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan ca sh flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.
Interna l ra te of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount ra te, pada discount ra te dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
IRR = i1 –
Jumlah CIF = Rp. 240.179.296 + 235.098= Rp. 240.414.394 Ca sh out flow 9.5%
1. Investasi = Rp. 3.700.00
Tahun (n) Biaya (P/F, 9.5%, n) Pembiayaan (Rp)
Lampiran 8. Gambar penelitian
Minyak jelantah yang telah dimurnikan
Proses pengadukan
Hasil sabun
Lampiran 9. Alat pengaduk sabun cair bahan baku minyak jelantah
Tampak depan
Tampak belakang
Tampak atas
Lampiran 11. Gambar taknik baling pengaduk
Lampiran 13. Gambar teknik silinder
Lampiran 15. Gambar teknik kerangka atas
Lampiran 16. Perhitungan rpm dan sabuk v
Motor listrik 3/4 HP dengan jumlah putaran permenit sebesar 1400 rpm
Perhitungan revolusi per menit (rpm)
N1/N2 = Dp2/Dp1 1400 rpm/N2 = 13 inch/3 inch
N2 = 1400 rpm x 3 inch / 13 inch N2 = 323,07 rpm
Perhitungan panjang sabuk V
L = 2C + � D + D + D + D 2
dimana:
L = Panjang efektif sabuk (mm)
C = Jarak antara kedua sumbu roda transisi (mm) D1 = Diameter pulley pengerak (mm)
D2 = Diameter pulley yang digerakan (mm)
Perhitungan jarak antar poros
C = 3 D1 + D2 = 3 x 76,2 + 330,6 = 559,2
Lampiran 18. Suku Bunga BI Rate