• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOP06INPRES 1998 18 PENGEMBANGAN KOP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOP06INPRES 1998 18 PENGEMBANGAN KOP"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

INSTRUKSI PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR :18 TAHUN 1998

TENTANG

PENINGKATAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PERKOPERASIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat dan mendorong pertumbuhan kegiatan perekonomian rakyat, dipandang perlu untuk memacu pemerataan dan memperluas kesempatan berusaha melalui peningkatan pembinaan dan pengembangan perkoperasian;

b. bahwa sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang koperasian, maka pemerintah perlu memberikan keleluasaan kepada seluruh masyarakat untuk mendirikan koperasi sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam mengembangkan kegiatan usahanya;

c. bahwa sehubungan dengan butir a dan butir b dipandang perlu

untuk mengeluarkan Instruksi Presiden bagi peningkatan pembinaan dan pengembangan perkoperasian;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undangundang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 116 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3502);

(2)

MENGINSTRUKSIKAN:

Kepada : 1. Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah; 2. Menteri Dalam Negeri;

3. Menteri Pertanian;

4. Menteri Perindustrian dan Perdagangan;

5. Menteri Keuangan;

6. Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan ; 7. Menteri Pekerjaan Umum;

8. Menteri Pertambangan dan Energi; 9. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; 10. Menteri Perhubungan;

11. Menteri Penerangan;

12. Menteri Kehutanan dan Perkebunan; 13. Menteri Pariwisata Seni dan Budaya; 14. Gubernur Bank Indonesia;

15. Kepala Badan Urusan Logistik;

16. Para Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

Untuk :

PERTAMA : Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah;

a. Meningkatkan dan mendorong semangat berswadaya dan berswakarsa dalam berkoperasi dikalangan masyarakat disertai dengan pemberian kemudahan dalam mendirikan koperasi sesuai dengan kelayakan usaha dan kepentingan ekonominya; b. Memperkuat dan memberdayakan kelembagaan koperasi

melalui peningkatan kualitas dan peran serta yang aktif dan anggotanya agar koperasi mampu berperan sebagai wadah kekuatan ekonomi rakyat yang sehat, tangguh dan mandiri;

(3)

c. Memantapkan perluasan basis usaha koperasi dan meningkatkan mutu kewirausahaan serta profesionalisme sumber daya manusia koperasi agar mampu menjadi bangun usaha utama dan sokoguru perekonomian nasional yang berakar dalam masyarakat.

KEDUA : Para Menteri sebagaimana tersebut Nomor 2 sampai Nomor 13, Gubernur Bank Indonesia, Kepala Badan Urusan Logistik dan para

Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 sesuai dengan kewenangan sektor masing-masing, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk: :

a. Meningkatkan peran koperasi dalam semua kegiatan ekonomi berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang perkoperasian;

b. Memperluas pangsa, dan memperkuat peran koperasi dalam kegiatan produksi dan distribusi nasional untuk menjamin perluasan dan pemerataan kesempatan berusaha;

c. Meningkatkan posisi koperasi dalam kemitraan setara dengan badan usaha ekonomi lainnya untuk memperkuat daya saing perekonomian nasional, pemerataan pembangunan dan memperkokoh persatuan kesatuan bangsa.

KETIGA : Dengan berlakunya Instruksi Presiden ini, Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1984 tentang Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Unit Desa dinyatakan tidak berlaku, dan selanjutnya pembinaan Koperasi Unit Desa diselenggarakan dalam rangka pembinaan dan pengembangan perkoperasian berdasarkan Instruksi Presiden ini.

(4)

Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.

Dikeluarkan di : Jakarta Pada tanggal : 7 Juli 1998 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Salman sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET

Kepala Biro Hukum dan Perundang-undangan

ttd

Lambock V. Nahattands

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN POLA ASUH ORANG

Pasal 2 ayat (1) UU 18/2009 bertentangan dengan Pasal 28C ayat (1) UUD 1945 karena dengan adanya frasa “ atau bidang lainnya yang terkait ” memberikan keleluasaan para

8 Maka dari itu ketentuan-ketentuan HIR yang cenderung menganut sistim inquisatoir dianggap lebih cocok untuk orang pribumi yang tersirat dengan asumsi bahwa orang-orang

Hasil uji kadar air bakso ayam petelur afkir yang tersaji pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa perlakuan perbedaan metode thawing pada daging yang digunakan sebagai

Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dari Brand Experience terhadap Kepercayaan Merek dapat mengindikasikan bahwa pengalaman

Asset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dana atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan atau

Pada hari ini Jum’at Tanggal Dua Puluh Sembilan Juli Tahun 2016 (29/07/2016) Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/ Jasa Konstruksi Bidang Bina Marga

“EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UPN “VETERAN” J ATIM MENGGUNAKAN METODE TECNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)” Oleh karenanya mahasiswa tersebut diatas