• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA."

Copied!
299
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Sumber: Robbins dan Timoty yang diterjemahkan Angelica, dkk
Gambar 6. Model Perilaku Interpersonal Guru Wubbels Sumber : Goh (2009: 35)
Tabel 1. Menjelaskan Informasi pada Skala Kuisioner Interaksi Guru
Tabel 2. Profil Interpersonal dari Delapan Jenis Tipologi Hubungan Interpersonal
+7

Referensi

Dokumen terkait

S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA” Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KORESPONDASI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PGRI 2 CIMAHIUniversitas

YOGO DWI NUGROHO, D1210084, POLA KOMUNIKASI DI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan Masyarakat

Rumusan pembatasan permasalahan yang akan dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah bagaimana sistem kerja pengaman beban lebih dan hubung singkat pada motor induksi tiga phasa,

Apabila pegawai ke luar negeri bukan dalam rangka hubungan kerja, seperti ekspatriat berlibur kembali ke negaranya, maka pembayaran fiskal tersebut tidak boleh dimasukkan

Motor induksi adalah motor listrik arus bolak balik yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan statornya, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada

Seperti halnya penentuan notasi tentang kriteria di sub bagian 2.2, notasi dari setiap alternatif yang nantinya akan dilibatkan didalam model hasil

Kenyataan, melayani populasi besar dan heterogen dengan tekanan eskalasi politik kuat cenderung menjebak kebijakan program sertifikasi menjadi program pragmatis,