• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PE NGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP KONSUMEN, DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PASTA GIGI PEPSODENT PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PE NGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP KONSUMEN, DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PASTA GIGI PEPSODENT PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP - repository perpustakaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan yang begitu ketat dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan agar mampu memainkan strategi pemasaran yang handal dan mampu menarik minat konsumen sehingga dapat memenangkan pasar. Hal tersebut membuat para produsen semakin bersaing untuk meningkatkan produk masing-masing. Produsen harus meningkatkan citra dari merek dan membuat produsen mengenal produk kita dengan baik, maka konsumen akan membuat pertimbangan akan keputusan yang akan diambil dalam melakukan pembelian produk. (Widiana,2016).

(2)

menyeleksi apakah produk disukai atau tidak. Dan disini lah dapat dilihat suatu Proses Keputusan Pembeli, yaitu Pengenalan masalah, Pencarian informasi, Mengevaluasi alternatif, Keputusan pembelian, Evaluasi pasca pembelian, Setelah membeli produk konsumen akan melalukan evaluasi, sesuai harapan/ tidak dan terjadi kepuasaan/ ketidakpuasan. (www.academia.edu/ diakses pada oktober 2017).

PT. Unilever merupakan perusahaan besar yang telah menetapkan CSR selama bertahun-tahun dan membuat program dengan baik dan sistematis. Pepsodent yang merupakan merek dagang dibawah naungan PT Unilever Indonesia Tbk, adalah pasta gigi pertama dan tertua di Indonesia. Pepsodent, telah menjadi maket leader dan menguasai pangsa pasar untuk produk pasta gigi khususnya di Indonesia. (www.pepsodent.com diakses Oktober 2017). Segmenting pada Pepsodent sudah sangat luas. Sehingga dengan begitu nama Pepsodent dapat menjadi pilihan pertama yang melintas dibenak hampir seluruh masyarakat Indonesia. Target pasar produk Pepsodent ini adalah konsumen semua usia, baik mulai anak-anak sampai dewasa. Pepsodent mengelompokkan produknya berdasarkan usia. Targeting pada Pepsodent adalah dua digit angka pertumbuhan meskipun timbul persaingan ketat di kategori utama. Home dan Personal Care secara keseluruhan tumbuh 11,2%. Pepsodent yang dulu juga membangun positioning statement “Gigi

Putih” saat ini telah berhasil melakukan repositioning dengan “Perlindungan

(3)

kuantitatif target pasar dan segmen pasar yang dibidik, tentu ketika seseorang mencapai usia tua dengan gigi berlubang sangatlah tidak nyaman, sehingga Pepsodent menjadi jawabannya. (www.academia.edu/ diakses pada oktober 2017).

Dalam perayaan World Oral Health Day (WOHD) 2017 yang bertema „Live Mouth Smart‟, Pepsodent kembali bekerjasama dengan Pengurus Besar

Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) mengingatkan pentingnya melakukan Pembiasaan Hidup Bersih Sehat untuk menghindari berbagai faktor risiko yang dapat memicu permasalahan gigi dan mulut. (Tanggerang,20 Maret 2017). Pepsodent Sensitive Expert, merek perawatan gigi yang ahli di bidang permasalahan gigi sensitif produksi PT Unilever Indonesia Tbk. meluncurkan inovasi terbaru dalam bentuk Pepsodent Sensitive Expert Serum Intense Repair 5. Inovasi ini dihadirkan sebagai solusi terkini dan menyeluruh perlindungan gigi sensitif melengkapi portfolio Pepsodent Sensitive Expert. (Jakarta, 4 April 2017) (www.unilever.com diakses oktober 2017)

Tabel 1.3 Top Brand Award 2012-2014

Pasta gigi Pepsodent Ciptadent Close Up Formula

2014 73,1% 8,4% 6,4% 6,1%

2013 71,6% 9,1% 7,5% 7,1%

2012 75,0% 7,6% 6,7% 5,9%

Sumber : 1. http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-index-2012,2013,2014.

(4)

kepada konsumen dan membangun merek melalui strategi pemasarannya. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi, persepsi, sikap konsumen dan kepuasan konsumen dalam loyalitas konsumen (Nisar,2014).

Griffin (2005) menyatakan ”loyalty is defined as non random purchase

expressed over time by some decision making unit”. Berdasarkan definisi

tersebut dapat dijelaskan bahwa loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus-menerus terhadap barang atau jasa dari suatu perusahaan yang dipilih. (Sangadji,2013). Customer loyalty is defined as“ a deeply held commitment to rebuy or re-patronize a preferred product or service consistently in the future, despite situational influences and marketing efforts having the potential to cause switching behaviour” (Oliver, 1997). Kurang lebihnya Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai "komitmen yang sangat kuat untuk mengembalikan atau mengganti kembali produk atau layanan pilihan secara konsisten di masa depan, walaupun ada pengaruh situasional dan upaya pemasaran yang berpotensi menyebabkan perilaku beralih" (Oliver, 1997). dalam Kasiri (2016).

(5)

(Rana dan Brett,2011). Hal tersebut didukung oleh penelitian Maruto,dkk (2015), Yuliawati (2016) yang mengatakan motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Di samping motivasi mendasari seseorang untuk loyal terhadap produk maka akan dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan. Persepsi adalah proses dimana seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensorik untuk memberi arti pada lingkungannya, oleh karena itu maka dapat terjadi interpretasi yang berbeda terhadap obyek yang sama (Suharsono,2012 dalam Sudaryono,2016). Adanya hasrat untuk membeli pada dasarnya juga ditentukan oleh nilai-nilai yang baik atas persepsi konsumen dan begitu pula penilaian atas sikap naik yang dirasakan (Jaafar,2012). Pada hakekatnya persepsi akan ada hubungannya dengan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan pembelian dan loyalitas mereka terhadap apa yang dikehendaki (Widiana,2016). Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsi konsumen terhadap produk. Dengan persepsi konsumen kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan maupun ancaman bagi produk kita (Widiana,2016). Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Maruto (2015) dan Putri (2015) yang menyatakan bahwa persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.

(6)

pesanan langsung melalui surat (direct mail), internet, dan toko ritel (Schiffman dan Kanuk,2007). Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari, ada kesepakatan umum bahwa sikap dipelajari. Hal ini berarti sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli dibentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain, atau terpapar dari iklan di media massa, internet, dan berbagai bentuk pemasaran langsung (seperti katalog pedagang ritel) (Schiffman dan Kanuk, 2007). Sikap merek adalah aspek penting dari ekuitas merek. Ekuitas merek menyangkut nilai suatu merek bagi pemasar dan bagi konsumen. Dari sudut pemasar, ekuitas merek menyiratkan keuntungan, arus kas, dan pangsa pasar yang lebih besar. Sikap positif terhadap suatu produk mengakibatkan konsumen loyal (Schiffman dan Kanuk,2007). Hal ini didukung penelitian oleh Yuliawati (2016) yang mengatakan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.

(7)

kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Penelitian ini adalah hasil penggabungan dari penelitian Maruto, dkk, (2015) yang meneliti mengenai pengaruh motivasi, persepsi, dan sikap konsumen dan Hidayat dan Firdaus (2014) yang meneliti Analisis Kepuasan terhadap Loyalitas Pelanggan : (studi pada pelanggan Telkom Speedy di Palangka Raya)” yang menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan masing-masing variabel terhadap loyalitas pelanggan. Berdasarkan acuan penelitian yang digunakan dan latar belakang di atas, judul yang saya rencanakan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Motivasi,

Persepsi, Sikap Konsumen, dan Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas

Konsumen Pepsodent pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis”. Alasan

penulis memilih produk pepsodent sebagai objek penelitian, karena pasta gigi pepsodent memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah motivasi, persepsi, sikap konsumen, dan kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Pepsodent pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP?

(8)

3. Apakah persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Pepsodent pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP?

4. Apakah sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Pepsodent pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP?

5. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Pepsodent pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disusun, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Membuktikan tentang pengaruh positif dan signifikan motivasi, persepsi, sikap konsumen, kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen Pepsodent pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP.

2. Membuktikan tentang pengaruh positif dan signifikan motivasi terhadap loyalitas konsumen Pepsodent pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP.

(9)

4. Membuktikan tentang pengaruh positif dan signifikan sikap konsumen terhadap loyalitas konsumen Pepsodent pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP.

5. Membuktikan tentang pengaruh positif dan signifikan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen Pepsodent pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP.

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut maka diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain :

1. Bagi Konsumen, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat mengenai loyalitas konsumen sesuai dengan harapan konsumen.

2. Bagi Perusahaan, perusahaan dapat mengetahui bagaimana pengaruh motivasi, persepsi, sikap konsumen, dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen Pepsodent.

3. Bagi Ilmu Pemasaran, untuk menambah wawasan dalam meneliti khususnya Perilaku Konsumen terhadap motivasi, persepsi, sikap konsumen, dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen.

Gambar

Tabel 1.3 Top Brand Award 2012-2014

Referensi

Dokumen terkait

Penanggulangan kemiskinan adalah kebijakan dan program pemerintah pusat serta pemerintah daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana dan bersinergi dengan dunia usaha

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan jaringan saraf untuk memprediksi harga komoditas pangan menggunakan metode backpropagation.. Penelitian ini

(E) Mereka menganggap pekerjaan sebagai sesuatu yang harus dilakukan untuk dapat bertahan hidup, akan tetapi pekerjaan dipandang sebagai cara untuk mencapai tujuan dan

Variasi corak kantong berupa bintik-bintik merah, sayap dan renda bervariasi, kantong atas tidak bersayap, yang bersayap umumnya kantong bawah dan ber- renda,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman flora terutama jenis pohon ulin ( E. zwageri ), mengetahui potensi pohon ulin di plot penelitian

Rencana Kerja (Renja) Dishubkominfo Kabupaten Klungkung 2016 31 1.07.01.01.10 Penyediaan Alat tulis Kantor terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor (%) 100% 1.07.01.01.11

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor dimensi layanan apa saja yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien pada rumah

Pertama yaitu high impact, untuk orang yang terlatih karena gerakan ini cenderung keras pada waktu melakukan senam, ada saat kedua kaki melayang, sehingga gerakanya